Anda di halaman 1dari 37

1.

PENDAHULUAN

Metoda ini dapat dinyatakan dengan persamaan-persamaan keseimbangan


dari satu atau beberapa blok yang diassumsikan tidak terdeformasi, dan
mengurangi

gaya-gaya

yang

tidak diketahui (reaksi dari bagian stabil

massa batuan atau gaya-gaya antar blok), khususnya gaya geser yang
bekerja

pada

permukaan

longsoran

yang

dipilih

sebelumnya.

Kita

memebuat hipotesa secara umum bahwa gaya-gaya geser ini mewakili


seluruh bagian yang sama dari kuat geser batuan/tanah dimana gaya-gaya
geser ini bekerja. Hipotesa ini tidak diterjemahkan kedalam sistem
persamaan hukum Coulomb (memberikan kuat geser pada setiap bagian
yang terindividualisasi dari permukaan longsoran) dan faktor keamanan F,
hubungan dari kuat terhadap gaya geser nyata.

Ti =

1
( Ci + Ni tan )
F

(1)

dimana :
Ti

= gaya geser.

Ni

= Gaya normal.

Ci

= gaya kohesi (Ci=ci. Si, adalah kohesi dan Si adalah luas


permukaan yang dihitung).

= sudut geser dalam.

= indeks yang menyatakan bagian permukaan dihitung.

Gaya yang didefinisikan terlebih dahulu adalah :


-

berat dari blok yang secara potensial tidak mantap

gaya-gaya resultan dari tekanan hidrostatik (gaya-gaya ini

dapat

dihasilkan suatu perhitungan suatu jaring aliran)


- gaya-gaya karena vibrasi (seismik, peledakan) yang didefinisikan oleh
percepatan maksimal yang dikenai

Metoda Kesetimbangan Limit - 1

- gaya-gaya yang disebabkan oleh penyanggaan untuk penguatan massa


batuan/tanah.
Gambar 1 menunjukkan gaya-gaya yang bekerja pada suatu blok monolitik,
yang mempunyai 2 bidang kontak

dengan massa batuan/tanah dan hanya

dikenai oleh beban beratnya sendiri. Persamaan keseimbangan ada 3 yaitu :


-

jumlah proyeksi gaya yang bereaksi terhadap blok pada sumbu x = 0

jumlah proyeksi gaya yang bereaksi terhadap blok pada sumbu y = 0

jumlah semua dari gaya-gaya = 0.

Gambar 1 Longsoran bilinier


Hukum Coulomb (persamaan 1) pada 2 bidang mengenalkan 2 persamaan
baru. Parameter yang tidak diketahui adalah 7.
-

komponen normal dan tangensial dari reaksi gaya yang bekerja


pada massa batuan/tanah pada 2 bidang (4 parameter)

Metoda Kesetimbangan Limit - 2

jarak garis gaya yang beraksi pada satu titik yang diketahui (2
parameter)

faktor keamanan F (sama untuk kedua bidang).

Persoalannya adalah hanya 5 persamaan yang diketahui untuk mencari


jawab nilai dari 7 parameter, jadi kita tidak dapat menyelesaikan persoalan
ini tanpa hipotesa tambahan. Pada kasus yang lebih umum (untuk 2
dimensi) dimana permukaan longsoran lebih adalah N, jumlah parameter
yang tidak diketahui menjadi (3N + 1) dan jumlah persamaan adalah (N + 3)
(lihat Gambar 2). Pemecahan masalah ini hanya mungkin untuk N = 1; yaitu
dalam hal bidang longsoran. Untuk masalah yang lain dari N = 1, ada 3
pendekatan yang dapat dilakukan :

Gambar 2 Longsoran multilinier


- Metoda irisan dimana massa monolitik dibagi menjadi blok-blok/irisanirisan yang saling berinteraksi satu sama lain, yang memungkinkan
menghitung gaya-gaya reaksi.
-

Metoda global yang memerlukan pembuatan satu hipotesa tentang


distribusi gaya-gaya reaksi.

Metoda elemen hingga/diskret untuk mengetahui gaya-gaya reaksi.

Metoda Kesetimbangan Limit - 3

1.1 BIDANG LONGSORAN


Hal ini terjadi diatas suatu bidang saja. Jika lereng adalah rectiligue, blok
yang potensial tidak mantap harus tidak dibatasi oleh bidang lain dari
bidang-bidang diskontinu yang sudah ada atau oleh bidang-bidang
longsoran karena geseran (sebagai contoh : fissure tarikan). Jika azimuth
dari bidang longsoran paralel

dengan

lereng

(pada prakteknya + 200),

fenomena ini dapat dimodelkan 2 dimensi dan memerlukan eksistensi dari


dua

bidang

longsor

lateral paralel terhadap gerakan. Jika panjang blok

paralel dengan lereng dianggap cukup, pengaruh dari dua bidang ini dapat
diabaikan. Perhitungan dapat dilakukan sepanjang satu satuan.
1.1.1 Lereng Kering
Jika blok hanya dibebani dengan beratnya sendiri faktor keamanan dapat
dinyatakan sebagai berikut :
F=

C + W cos tan
C
tan

W sin
W sin tan

(2)

dimana :
C

= gaya kohesi (C = c.L; c = kohesi; L = panjang bidang longsoran).

= berat blok.

= sudut kemiringan bidang longsoran.

= sudut geser dalam bidang longsoran.

Untuk blok seperti yang terdapat pada Gambar 3, faktor keamanan F dapat
diperoleh sebagai berikut :

F=

C H / sin B + ( H2 / 2 tan ) cos tan


( H2 / 2 tan ) sin

2C

tan

F = H sin cos tan

(3)

Metoda Kesetimbangan Limit - 4

1.1.2 Lereng Tanah Homogen


Bila

tanah

homogen

yang

tidak

mempunyai

permukaan longsoran

sebelumnya, sudut kemiringan keseimbangan adalah sama dengan sudut


geser dalam

dan faktor keamanan F = tan / tan . Pada hal yang

terakhir ini F tidak tergantung pada tinggi lereng H dengan hukum Coulomb
yang tetap berlaku ( konstan).

Gambar 3 Bidang longsoran dari suatu lereng vertikal


Untuk suatu lereng vertikal dengan tinggi lereng yang rendah untuk suatu
tanah koheren (persamaan 3), diperlihatkan bahwa minimum untuk suatu
bidang longsoran dengan kemiringan ( 1/4 + 1/2). Jika menuju ke 0
(kasus untuk suatu lempung jenuh yang tidak dikeringkan), tinggi limit dari
suatu lereng vertikal adalah H = 4c/ .
1.1.3 Lereng Tidak Kering
Pada Gambar 4 suatu lereng dengan satu fissure tarikan yang berisi air
dengan ketinggian hw, dan dengan asumsi bahwa tekanan berkurang
Metoda Kesetimbangan Limit - 5

secara linier sepanjang bidang longsoran sampai nilai 0. Gaya yang


diakibatkan oleh tekanan hidrostatik dapat dihitung secara mudah dan
faktor keamanan dapat dinyatakan sebagai berikut :

F=

c. L + (W cos - U sin - V) tan


W sin + U sin

(4)

Gambar 4 Longsoran bidang dengan tekanan air


Dengan menambah gaya penggerak (denaminator) dan dengan mengurangi
kekuatan batuan/tanah (numerator), air akan mengakibatkan berkurangnya
faktor keamanan. Air ini juga menunjukkan penyebab utama dari longsoran
batuan/tanah.
1.1.4 Lereng dengan Perkuatan
Kita menterjemahkan secara umum kontribusi dari suatu perkuatan kepada
kuat geser dari seuatu kekar (jonit) dengan suatu penambahan gaya kohesi
yang diberikan oleh persamaan (PANET, 1987) :
Cb = R cos ( + (tan + R sin ( + ))

(5)

Metoda Kesetimbangan Limit - 6

dimana :
R

= Resultan aksi yang bekerja pada penampang batang pada bidang


lemah.

= Kemiringan batang terhadap normal dari bidang lemah.

= Kemiringan dari R terhadap batang (Gambar 5).

1.2 FAKTOR KEAMANAN


Gambar 6 memperlihatkan gaya-gaya yang harus ditentukan untuk analisis
kestabilan lereng yang umum. Untuk setiap gaya keseimbangan limit,
persamaan keseimbangan momen merupakan penjumlahan momen-momen
dari gaya-gaya terhadap setiap titik pada bidang adalah nol. Untuk
permukaan luncur busur lingkaran akan tetap, menghitung mimen pada titik
pusat lingkaran.
Pemecahan kemudian menentukan gerakan rata-rata dari kuat geser yang
dibutuhkan untuk menahan lereng pada keseimbangan limit sepanjang
permukaan luncur yang diasumsikan. Untuk bidang yang bukan merupakan

Metoda Kesetimbangan Limit - 7

Gambar 5 Gaya yang bekerja pada penambang suatu batang perkuatan

Gambar 6

Definisi parameter yang digunakan dalam pembahasan


kestabilan lereng (Fredlund & Hrahn, 1977)

busur lingkaran, titik yang tepat kadang diketahui sebagai pusat fiktif
(fictions centre (Fredlund & Krahn, 1977), kemungkinan dipilih sebagai pusat
momen. Muatan garis didefinisikan oleh intensitas muatan garis L,
Metoda Kesetimbangan Limit - 8

inklinasinya terhadap horisontal, dan jarak tegak lurus J dari titik pusat
momen. Permukaan muatan seragam dapat dimodelkan sebagai lapisan
tanah dari ketebalan yang mungkin dan unit berat, dengan kekuatan nol.
Sebagian lapisan bawah lereng membutuhkan definisi dari resultan gaya air
AL dan Ar pada bagian kiri dan kanan irisan dan jarak tegak lurusnya
terhadap pusat momen aL dan ar. Pengaruh dari gempa bumi dapat
diperkirakan

dengan

memasukkan

percepatan

horisontal

Kg

yang

menghasilkan gaya horisontal Kw yang bekerja sepanjang titik pusat tiap


irisan pada jarak k dari pusat momen.
Penyelesaian untuk tiap irisan secara vertikal, kita dapatkan :
W - Sm sin - P cos - (XL - Xr) = 0

(6)

dimana gaya geser Sm yang dibutuhkan untuk kesetimbangan batas adalah


perbandingan 1/F dari kuat geser yang tersedia dan juga fungsi dari gaya
normal efektif (P-ul) :
Sm = 1 x req = [cl + (p-l) tan ]/F

(7)

substitusi ke dalam persamaan (6) menghasilkan :

P= W

C' l sin l tan sin

XL xr / m
F
F

(8)

dimana :

m = cos

tan ' sin

(9)

Jika keseluruhan lereng dipertimbangkan, jumlah dari gaya-gaya horisontal


harus sama dengan nol, sehingga :
P sin - Smcos + Kw + (El - Er) + (A + Ar) + Lcos = 0

(10)

gaya antar irisan sepenuhnya gaya internal, dan oleh karenanya :


(El - Er) = 0

(11)

Metoda Kesetimbangan Limit - 9

Pada substitusi untuk Sm dari persamaan (7), kita dapatkan bahwa faktor
keamanan berdasarkan pada keseimbangan gaya adalah :
Ff =

c' l cos + (P - ul) tan ' cos


P sin + Kw + (Al - Ar ) + L cos

(12)

Diasumsikan faktor keamanan konstan sepanjang permukaan longsoran dan


P adalah fungsi dari F (persamaan 8).
Dengan cara yang sama, pada keseimbangan limit, jumlah momen dari
semua gaya yang bekerja pada pusat momen harus = 0 :
wx + Kwk - (Alal - Arar) + Lj - Pf - SmR = 0

(13)

substitusi pada Sm didapat Fm :

Fm =

c' l R + (P - ul) R tan '


Wx + Kwk - (Alal - Ar ar ) + Lj - Pf

(14)

Perhatikan bahwa R hanya konstan jika longsoran berupa busur lingkaran


dan P fungsi dari F.
Adalah jelas bahwa lereng nyata mempunyai satu faktor keamanan dan
tidak berbeda untuk 2 persamaan yang telah diuraikan untuk faktor
keamanan.
Diasumsikan bahwa penyelesaian yang diperlukan adalah jika faktor
keamanan dari dua persamaan adalah sama F f = Fm. Semua penyelesaian
saat ini kecuali ordinary slice menggunakan beberapa kombinasi dari
persamaan (8), (12) dan (14), tetapi berbeda hanya dalam asumsi yang
dibuat untuk (Xl - Xr) dari persamaan (8).
Kedua ekspresi faktor keamanan (persamaan 12 dan 14) mengandung
bentuk gaya P, dan oleh karenanya tergantung pada nilai gaya antara irisan

Metoda Kesetimbangan Limit - 10

yang diasumsikan. Ini juga menunjukkan ketidaktentuan penyelesaian.


Persamaan (12) dan (14) untuk F f dan Fm harus dipecahkan dengan iterasi
sampai penelitian aritmetik yang cukup dicapai. Iterasi diteruskan sampai
(Fi+l - Fi) / (fi < 0,02 - 0,2%). Banyaknya iterasi tergantung pada masalah dan
metoda analisis. Sebuah contoh akan diperlihatkan berikut ini.
Sebelum membahas beberapa metoda yang termasuk dalam klasifikasi
metoda keseimbangan limit, maka diberikan terlebih dahulu notasi yang
digunakan disini adalah sebagai berikut (lihat Gambar 7).

Gambar 7

Gaya-gaya yang bekerja pada metoda irisan yang


diaplikasikan pada suatu permukaan longsoran yang terdiri
dari beberapa irisan.

= berat total dari irisan dengan beban b dan tinggi h.

= gaya normal total pada dasar irisan sepanjang l.

Sm

= gaya geser yang termobilisasi pada dasar irisan merupakan


persentase dari kuat geser yang didefinisikan oleh persamaan
Mohr-Coulomb :
Sm = 1 {c + [P/l - ] tan }
dimana :
c = kohesi efektif ; = sudut geser dalam efektif
F = faktor keamanan ; = tekanan air pori

= jari-jari dari lengan momen yang berasosiasi dengan S m.

Metoda Kesetimbangan Limit - 11

= jarak tegak lurus dari gaya normal dari titik pusat rotasi.

= sudut antara arah tangensial titik pusat dari dasar tiap irisan dengan
horisontal.

= gaya horisontal antar irisan.

= rotasi untuk bagian kiri

= rotasi untuk bagian kanan

= gaya vertikal antar irisan

Untuk pembebanan seragam pada permukaan digunakan notasi :


L

= gaya garis (line load); gaya persatuan lebar.

= sudut antara gaya garis dengan horisontal

= jarak tegak lurus dari gaya garis terhadap titik pusat rotasi.

Untuk masalah air, digunakan notasi :


A

= gaya resultan dari air

= jarak tegak lurus dari gaya resultan dari air ke titik pusat rotasi.

2. MACAM-MACAM METODA KESETIMBANGAN LIMIT

2.1 METODA BIASA (METODA FELLENIUS ATAU SWEDIA)


Metoda biasa adalah metoda yang paling sederhana dari metoda irisan
karena mempunyai prosedur dimana hasilnya dalam suatu persamaan
faktor keamanan linier. Pada umumnya, gaya antar irisan dapat diabaikan
karena gaya-gaya ini paralel/dengan dasar dari tiap irisan (Fellenius,
1936). Namun demikian, prinsip Newton tentang aksi sama dengan reaksi
antar

irisan tidak dapat dipenuhi (Gambar 8). Perhitungan yang tidak

membedakan perubahan gaya resultan antar irisan dari satu irisan

ke

irisan yang lain pada faktor keamanan, akan dapat mempunyai kesalahan
sampai 60% (WHITMAN dan BAILEY, 1967).

Metoda Kesetimbangan Limit - 12

Gaya normal pada dasar dari tiap irisan ditentukan baik dari penjumlahan
gaya-gaya lurus terhadap dasar atau dari penjumlahan n pada arah vertikal
dan horisontal.

Gambar 8 Gaya antar irisan untuk metoda biasa

FV = 0
W - P cos - Sin sin = 0

(15)

FH = 0
Sin cos - P sin - kW = 0

(16)

Dengan mensubtitusikan persamaan (16) ke dalam persamaan (15)


dedapatkan daya normal :
P = W cos - kW sin

(17)

Faktor keamanan ditentukan dari penjumlahan momen pada satu titik (atau
titik pusat fiktif atau titik pusat nyata dari rotasi untuk keseluruhan massa).
Mo = 0
W x - Sm R - Pf + k W e + Aa + Ld = 0

(18)

Dengan memasukkan kriteria longsoran dan gaya normal dari persamaan


(17) didapatkan :
Metoda Kesetimbangan Limit - 13

c' l R + (P - l) R tan

F=

(19)

Wx - Pf + kWe + A a + Ld

2.2 METODA BISHOP SEDERHANA


Metoda

ini

mengabaikan

gaya

geser

antar

irisan

dan

kemudian

mengasumsikan bahwa suatu gaya normal atau horisontal cukup untuk


mendefinisikan gaya-gaya antar irisan (Bishop, 1955). Gaya normal pada
dasar dan tiap irisan ditentukaan dengan menjumlahkan gaya-gaya dalam
arah vertikal. Dengan mengsubsitusikan kriteria longsoran dan didapatkan
gaya normal sebagai berikut :

P= W

c' l sin
l tan ' sin
+
/ m
F
F

(20)

dimana :
m

= cos + (sin tan ) / F

Faktor keamanan ditentukan dari penjumlahan momen dengan titik pusat


bersama. Persamaan adalah sama dengan persamaan (18) jika gaya-gaya
antar irisan diabaikan oleh karena itu persamaan untuk faktor keamanan
adalah sama dengan metoda biasa (persamaan 19). Namun demikian,
definisi dari gaya normal tetap berbeda.
Metoda Bishop Rigorous memperkenalkan prosedur numerik lebih lanjut
dengan memasukkan gaya geser antar irisan X l dan Xr. Jika Xl dan Xr adalah
gaya-gaya

internal, maka (Xl - Xr) pada seluruh bagian adalah nol.

Mereka juga memastikan (El - Er ) sama dengan nol.

2.3 METODA SPENCER


Metoda ini juga mengasumsikan bahwa hubungan yang konstan antara
besaran dari gaya geser dan gaya normal antar irisan (SPENCER, 1967).

Metoda Kesetimbangan Limit - 14

tan =

Xl
X
= r
El
Er

(21)

dimana :

= sudut antara gaya resultan antar irisan dengan horisontal.

SPENCER (1967) menjumlahkan gaya-gaya tegak lurus terhadap gaya-gaya


antar irisan untuk menentukan gaya normal. Hasil yang sama dapat
diperoleh dengan menjumlahkan gaya-gaya di dalam arah vertikal dan
horisontal.
FV

=0

W - (Xr - Xl ) - P cos - Sm sin = 0

(22)

FH = 0
- (Er - El ) + P sin - Sm cos + k W = 0

(23)

Gaya normal dapat ditentukan dari persamaan (22) dan kemudian gaya
horisontal antar irisan didapatkan dari persamaan (23) :

P = W - ER - EL tan

c' l sin ul tan sin

/ m
F
F

(24)

SPENCER (1967) menentukan dua persamaan dari faktor keamanan.


Persamaan (18) didasarkan pada penjumlahan momen terhadap satu titik
bersama, dan yang cari dari penjumlahan gaya pada arah yang paralel
terhadap gaya-gaya antar irisan. Persamaan momen adalah sama dengan
Metoda Biasa dan Metoda Bishop Sederhana persamaan 18). Faktor
keamanan sama dengan persamaan (19).
Persamaan faktor keamanan didasarkan pada keseimbangan gaya dapat
juga diturunkan dengan penjumlahan gaya pada arah horinsontal.
FH = 0
(EL - ER) + P sin - Sin cos + k W + A - Lcos = 0

(25)

Metoda Kesetimbangan Limit - 15

Gaya antar irisan (El - Er ) harus dikeluarkan dan persamaan faktor


keamanan yang memenuhi keseimbangan gaya adalah :

{C'l
cos

+
(P

l
)
tan

'
cos

F =
P sin + kW A - L cos

(26)

Metoda Spencer melindungi dua faktor keamanan untuk tiap sudut dari gaya
samping. Walaupun demikian; pada sudut tertentu dari gaya antar irisan,
dua faktor keamanan tersebut adalah sama (Gambar 9).
Metoda Corp Engineers, kadang-kadang disebut sebagai metoda Taylor's
modified Swedish adalah ekivalen terhadap porsi keseimbangan gaya dari
metoda Spencer dimana arah dari gaya antar irisan diasumsikan, umumnya
pada suatu sudut yang sama dengan sudut rata-rata permukaan.

Gambar 9 Variasi dari faktor keamanan yang memenuhi keseimbangan


gaya dan momen vs sudut dari gaya samping (side forces). Sifatsifat tanah : c'/ H = 0,02; = 400; = 0.5. Geometri : sudut:
26,50 , tinggi 100 fx (30 m)

Metoda Kesetimbangan Limit - 16

2.4 METODA JANBU SEDERHANA


Metoda ini menggunakan suatu faktor koreksi f 0 untuk menghitung akibat
dari gaya antar irisan. Faktor koreksi ini dihubungkan dengan kohesi, sudut
geser dalam dan bahwa dari permukaan longsoran (JANBU et.al., 1956).
Gaya

normal

ditentukan

dari

penjumlahan

gaya

vertikal,

dengan

mengabaikan gaya geser antar irisan.

P= W

c' l sin
l tan ' sin
+
/ m
F
F

(27)

Persamaan keseimbangan gaya horisontal digunakan untuk menentukan


faktor keamanan jumlah dari gaya antar irisan harus ditiadakan dan
persamaan faktor keamanan dapat dituliskan sebagai berikut :

{c'l
cos

+
(p

l
)
t
a
n

'
cos

F =
P sin + kW A - L cos

(28)

F0

digunakan untuk faktor keamanan yang belum dikoreksi dengan

keberadaan gaya geser antar irisan.


Faktor keamanan yang sudah dikoreksi adalah :
F = f0 F 0

(29)

Cara JANBU ini adalah suatu metoda untuk menganalisis kemantapan


lereng, dimana permukaan bidang luncurnya tidak berupa busur lingkaran
(Gambar 10 dan 11). Faktor keamanan dihitung dengan rumus sebagai
berikut :

FK =

( C'

+ (p + t - u) tan ) X / n

((p + t) tan ) X + Q

A
B + Q

(30)

Metoda Kesetimbangan Limit - 17

dimana :
FK

= faktor keamanan

= kohesi

= sudur geser dalam

= tekanan air pori

= lebar irisan

= sudut kemiringan bidang luncur

= tekanan air dalam celah

= gaya geser vertikal

dan didefinisikan sebagai :

= cos 1

tan tan tan '

(31)

dimana :
t

= X / X

= w / X

= l/n [C + (p + t - u) tan ] X

= (p + t) tan X

Gambar 10

Sektsa dan notasi untuk cara non circular slice


(Menurut JANBU, 1954)

Metoda Kesetimbangan Limit - 18

fo
rn
c

u
L
d

= faktor koreksi (Gb.14)


= fungsi-fungsi geometri
(Gb. 12 dan Gb. 13)
= kohesi
= sudut geser dalam
= berat rata-rata per satuan
lebar irisan
= tekanan air rata-rata pada
dasar lingkungan
= panjang bidang luncur
=
kedalaman bidang luncur

Perhitungan faktor keamanan :


F = fo
Bila Q = 0 dan harga x tetap, maka :
F = fo

Gambar 11

Definisi parameter geometris dan cara perhitungan analisis


non-circular failure menurut JANBU
Cara perhitungan dengan metoda JANBU

Metoda Kesetimbangan Limit - 19

Cara perhitungan harus memakai sketsa, grafik dan diagram yang sudah
disiapkan (Gambar 12 s.d. 14) (HOEK & BRAY, 1977). Dengan mengikuti
langkah-langkah

yang

tertera

pada

sketsa

dan

grasik-grafik

yang

dilampirkan secara berurutan tersebut, maka akan diperoleh jawaban


persoalannya
Pertama kali, ditentukan geometri dari longsoran yang terjadi di daerah yang
bersangkutan, misalnya dengan mengukur longsoran-longsoran yang
pernah terjadi. Dari langkah ini didapatkan harga h dan d, sehingga
perbandingan d/h dapat dihitung dan selanjutnya dengan memakai Gambar
14 maka faktor koreksi fo dapat dicari. Pada Gambar 14 kurva dipilih
berdasarkan harga-harga C dan , bila C = 0 dipakai kurva yang paling
bawah, bila c > 0 dan > 0 dipakai kurva yang ditengah, sedangkan bila =
0 dipakai kurva yang paling atas.
Sementara itu harga n dicari dengan Gambar 12 untuk sudut positif atau
Gambar 13 untuk sudut negatif. Caranya adalah sebagai berikut :
1. Pilih harga F yang dimisalkan.
2. Hitung harga tan / F.
3. Pilih kurva yang sesuai dengan harga / F (bila perlu dilakukan
interpolasi).
4. Kemudian dengan besar sudut pada bagian kiri ditarik garis mendatar
sampai memotong kurva yang dipilih, kemudian tarik garis tegak ke
bawah yang menunjukkan harga dari n .
Kemudian dengan rumus JANBU dapat ditentukan harga F. Langkah ini
diulangi dengan memilih harga-harga F yang lain sampai didapatkan harga
F yang dihitung sama dengan harga F yang dipilih. Contoh dapat dilihat
pada bagian belakang dari cara ini.

Metoda Kesetimbangan Limit - 20

Gambar 12

Penentuan nilai n untuk sudut positif

Metoda Kesetimbangan Limit - 21

Gambar 13

Penentuan nilai n untuk sudut negatif

Metoda Kesetimbangan Limit - 22

Gambar 14

Faktor-faktor fo untuk gaya-gaya inter slice pada analisis noncircualr failure menurut JANBU

Metoda Kesetimbangan Limit - 23

2.5 METODA JANBU PERBAIKAN


Metoda ini mengasumsikan bahwa titik dimana gaya

antar irisan beraksi

dapat didefinisikan oleh suatu garis arah (line thrust). Notasi baru yang
digunakan didefinisikan sebagai berikut (Gambar 15).

Metoda Kesetimbangan Limit - 24

Gambar 15

Notasi yang didefinisikan

tL1 tR = jarak vertikal dari dasar irisan terhadap garis arah (line sthrust).

= sudut antara garis arah pada sisi kanan dari irisan dengan
horisontal.

Gaya normal pada dasar irisan ditentukan dari penjumlahan gaya vertikal.

P = W - (XR - XL )

C' l sin
ul tan ' sin
+
/ m
F
F

(32)

Persamaan faktor keamanan ditentukan dari penjumlahan horisontal


(persamaan 25). Metoda ini berbeda dengan metoda JANBU sederhana
pada gaya geser yang diperhitungkan didalam penentuan gaya normal.
Persamaan faktor keamanan adalah sama dengan persamaan Spencer
yang didasarkan pada keseimbangan gaya (persamaan 26).
Untuk mencari persamaan faktor keamanan, gaya geser antar irisan harus
dievaluasi. Untuk iterasi pertama, gaya geser dibuat sama dengan nol.
Untuk iterasi berikutnya

gaya antar irisan dihitung dari penjumlahan

momen terhadap titik pusat dari dasar tiap irisan.


MC = 0
XL b/2 + XR b/2 - EL [tL + (b/2) tan ]
+ ER [tL + (b/2) tan - b tan t] - k Wh/2 = 0

(33)

Setelah menyatu kembali persamaan 33, beberapa notasi dapat dihitung


seperti b dari irisan dikurangi menjadi d x. Notasi ini (XR - XC) b/2 , (ER - EC)
b/2 tan dan (ER - EC) b tan . Menghilangkan notasi ini dan dibagi oleh
beban irisan, gaya geser pada sisi kanan dari irisan adalah :

Metoda Kesetimbangan Limit - 25

XR = ER tan t - (ER - EL) tR/b + (k W/b)(h/2)

(34)

Gaya antar irisan horisontal, memerlukan pemecahan persamaan (34),


didapatkan dengan mengkombinasikan penjumlahan gaya-gaya vertikal
dan horisontal pada tiap irisan.
(ER - EL) = [W - (XR - XL)] tan - Sm/cos + k W

(35)

Gaya antar irisan horisontal didapatkan dengan mengintegrasi dari kiri ke


kanan melalui lereng. Besaran dari gaya geser horisontal didalam
persamaan 35 ketinggalan oleh satu iterasi. Tiap iterasi memberikan suatu
kumpulan dari garis arah geser, juga di perhitungkan jika mereka ditemukan.

2.6 METODA MORGENSTERN - PRICE


Metoda ini mengasumsikan suatu fungsi matematik

arbitrary untuk

mendeskripsikan arah dari gaya antar irisan.


f(X) = X / E

(36)

Dimana = a konstan untuk dievaluasi didalam penyelesaian faktor


keamanan, dan f(X) adalah variasi fungsional terhadap X. Gambar 16
menunjukkan fungsi tipikal (misalnya f(X)). Untuk suatu fungsi konstan,
metoda ini adalah sama dengan metoda SPENCER.
Gambar 17 menunjukkan bagaimana fungsi the half-sine dan digunakan
untuk mengetahui arah dari gaya antar irisan.

Metoda Kesetimbangan Limit - 26

Gambar 16

Variasi fungsional dari arah gaya samping terhadap X

Gambar 17 Penentuan gaya samping untuk metoda MORGENSTERN dan


PRICE
MORGENSTERN dan PRICE (1965) mendasari solusi mereka pada
penjumlahan gaya-gaya normal dan tangensial pada tiap irisan.
Persamaan gaya keseimbangan dikombinasikan dan kemudian
teknik

numerik

NEWTON

Raphsan

digunakan

untuk

menyelesaikan persamaan gaya dan momen untuk faktor


keamanan dan .
Pada

tulisan

ini,

suatu

alternatif

pemecahan

dengan

metoda

MORGENSTERN-PRICE diusulkan. Jawabannya memenuhi elemen-elemen


statif yang sama tetapi penurunannya lebih konsisten dibandingkan dengan
yang digunakan pada metoda irisan yang lain. Selain itu juga ditunjukkan
suatu deskripsi komplit dari variasi faktor keamanan yang sesuai dengan .
Gaya normal ditentukan dari persamaan keseimbangan gaya vertikal
(persamaan 32). Dua persamaan faktor keamanan dihitung masing-masing
dari keseimbangan gaya dan momen. Persamaan keseimbangan momen

Metoda Kesetimbangan Limit - 27

dihitung terhadap suatu titik tertentu. Jika bidang longsoran lebih dari satu,
suatu titik pusat dapat digunakan. Persamaan adalah sama dengan yang
didapatkan oleh Metoda Biasa, Metoda Bishop Sederhana dan Metoda
Spencer.
Faktor keamanan yang diturunkan dari keseimbangan gaya adalah sama
seperti metoda spencer (persamaan 26). Gaya geser antar irisan dihitung
dengan cara yang sama seperti metoda Janbu perbaikan. Pada iterasi
pertaman, gaya geser vertikal dibuat sama dengan nol. Pada iterasi
berikutnya, gaya antar irisan horisontal dihitung pertaman kali (persamaan
35) dan kemudian gaya geser vertikal dihitung dengan menggunakan suatu
asumsi nilai dan fungsi gaya samping.
XR = ER f(X)

(37)

Gaya samping dihitung kembali untuk tiap iterasi. Faktor keamanan dari
keseimbangan gaya dan momen diselesaikan untuk suatu daerah nilai dan
fungsi gaya samping spesifik. Faktor keamanan ini diplot dengan cara yang
sama seperti metoda Spencer (Gambar 18). Faktor keamanan vs difitkan
oleh suatu regresi polynomial order kedua dan titik perpotongan memenuhi
keseimbangan gaya dan momen.

2.7 METODA BISHOP - MORGENSTERN


BISHOP dan MORGENSTERN (1960) menyederhanakan metoda BISHOP
dan memasukkan rasio tekanan air pori. Di dalam dimensi linier,
persamaannya adalah :

F=

1
C' b + w (1- ru ) tan ' m
w sin

(38)

dimana :

Metoda Kesetimbangan Limit - 28

= sec / (l + tan tan / F)

ru

= u / H = wh / h

atau :

F=

1
b
b
h
C'

(1 ru ) tan ' x
b
u
H

H
H
H

sin
H
H

1 +

Gambar 18

tan tan '

(39)

Variasi dari faktor keamanan yang memenuhi keseimbangan


gaya dan momen vs untuk metoda MORGENSTERN-PRICE.
Sifat-sifat tanah : c'/ = 0.02; = 400 ; = 0.5
Geometri lereng : kemiringan = 26.5 0 , tinggi = 300 m.

Metoda Kesetimbangan Limit - 29

Gambar 19

Penampang bidang luncur

3. PERBANDINGAN METODA ANALISIS

Semua metoda yang memenuhi keseimbangan momen keseluruhan dapat


dituliskan didalam bentuk yang sama :

Fm =

Semua

C' lR + (P - ul) R tan '


Wx - Pf + kWe A a + L d

metoda

yang

memenuhi

(40)

keseimbangan

gaya

keseluruhan

mempunyai bentuk persamaan faktor keamanan.

Ff =

C' l cos + (P - l) tan ' cos


P sin kW A + L cos

(41)

Persamaan faktor keamanan dapat divisualisasikan sebagai yang terdiri dari


komponen berikut :
keseimbangan momen
Kohesi
Geseran (friction)
Berat

ClR
(P-ul) R tan
Wx

keseimbangan gaya
Cl cos
(P-ul) tan cos

Metoda Kesetimbangan Limit - 30

Normal
Gempa bumi
Rendaman parsial
(partial submerged)
Pembebana garis

Pf
k W e
a

P sin
kW

Ld

L cos

Dari titik pandang teoritik, penurunan persamaan faktor keamanan berbeda


dalam hal :
(i) persamaan statik yang memenuhi secara eksplisit untuk lereng
keseluruhan.
(ii) asumsi yang dibuat untuk menyelesaikan persoalan.
Asumsi yang digunakan merubah evaluasi dari gaya-gaya antar irisan
didalam persamaan gaya normal (Tabel 1). Semua metoda dengan
pengecualian untuk metoda biasa, mempunyai bentuk persamaan yang
sama untuk gaya normal.

P = W - (XR - XL )

C' l sin ul tan ' sin

/ m
F
F

(42)

dimana m = cos + (sin tan ') / F


Gambar 20 menunjukkan satu contoh persoalan yang melibatkan kedua
permukaan longsoran lingkaran dan campuran. Hasil dari 6 kombinasi dari
gepmetri, sifat-sifat dan kondisi air seperti yang dituliskan dalam Tabel 2.
Tabel 1 Perpaduan persamaan faktor keamanan

Metoda
Biasa atau Fellenius atau
Swedia
Bishop sederhana
Spencer
Janbu sederhana
Janbu perbaikan
Morgenstern-Price

Faktor kemanan didasarkan pada


keseimbangan
Momen
Gaya
Persamaan
Gaya normal
x
(17)
x
x
x
x

x
x
x
x

(20)
(24)
(27)
(32)
(42)

Metoda Kesetimbangan Limit - 31

Gambar 20 Contoh suatu lereng


Berbagai metoda (kecuali metoda biasa), dapat dibandingkan dengan
menggambarkan Faktor Keamanan vs . Metoda BISHOP sederhana
memenuhi keseimbangan momen keseluruhan dengan = 0, metoda
SPENCER mempunyai = tangen dari sudut antara horisontal dan gaya
resultan antar irisan. Faktor keamanan dari

metoda Janbu dapat

ditempatkan sepanjang garis keseimbangan gaya yang memberikan


indikasi dari satu nilai ekivalen Gambar 21a dan 21b menunjukkan
perbandingan faktor keamanan untuk kasus 1 dan 2.
Hasil pada Tabel 2 menunjukkan bahwa faktor keamanan yang memenuhi
keseimbangan momen reaktif tidak terlalu sensitif terhadap asumsi gaya
antar irisan. Oleh karena itu, faktor keamanan yang didapatkan dengan
metoda SPENCER dan metoda MORGENSTERN - PRICE adalah pada
umumnya sama dengan hasil perhitungan dari Metoda Bishop sederhana.
Di

sisi lain, faktor keamanan yang didasarkan pada keseimbangan gaya

keseluruhan adalah jauh lebih sensitif terhadap asumsi gaya samping.


Tabel 2 Perbandingan faktor keamanan dari contoh persoalan

Metoda Kesetimbangan Limit - 32

Gambar 21

Perbandingan faktor keamanan;


a. Untuk kasus 1; b. untuk kasus 2

Hubungan antara faktor keamanan dari berbagai metoda tetap sama apapun
bentuk permukaan longsoran. Sebagai contoh, metoda BISHOP sederhana
selalu memberikan besaran yang sangat mirip dengan metoda SPENCER
ataupun metoda MORGENSTERN - PRICE. Hal ini diakibatkan oleh
kecilnya pengaruh dari fungsi gaya samping terhadap keseimbangan
momen untuk persamaan faktor keamanan. Pada keenam contoh kasus;
perbedaan rata-rata dari faktor keamanan adalah lebih kurang 0,1%.

4. CARA-CARA
LUNCUR

MENENTUKAN

TITIK

PUSAT

BIDANG

Metoda Kesetimbangan Limit - 33

Bila semua data sudah terkumpul, maka langkah yang berikutnya adalah
menentukan titik pusat bidang luncur atau titik pusat busur kritis (centre of
critical circle) dari lereng yang dimensinya sudah diketahui. Titik pusat
bidang luncur itu perlu ditentukan jika :
1. Penampang longsoran membentuk busur lingkaran
2. Metoda analisis kemantapan lereng yang dipakai adalah metoda grafis
yang disebut slip circle analysis atau slices analysis (PFLEIDER, 1972).
Cara penentuan titik pusat bidang luncur itu dilakukan dengan bantuan
diagram-diagram (Gambar 22 dan 23). Dari diagram-diagram tersebut juga
dapat diperoleh perkiraan letak rekahan-rekahan kritisnya (critical tension
cracks). Dalam hal ini yang diperlukan adalah harga sudut geser dalam ,
tinggi lereng H dan besarnya sudut lereng. Harga-harga X dan Y diukur
dari kaki lereng (toe) dan dinyatakan dalam H (tinggi lereng).
Tabel 3 perbandingan beberapa metoda keseimbangan limit
Metoda
Bishop
(1955)

Permukaan
longsor
busur
lingkaran

Keseimbangan
momen
gaya
v

Janbu sederhana (1956)


Janbu
perbaikan

umum
umum

v
v

Spencer

umum

umum

(1967)
MorgensternPrice (1965)

Asumsi yang digunakan


mengabaikan gaya geser

antar
irisan,
mengguna-kan
resultan
gaya
horisontal antar irisan
memperhitungkan gaya
geser antar irisan, jika
gaya geser ini adalah
gaya internal,
maka (XL - Xr) = 0
mengabaikan gaya antar
irisan
menggunakan
faktor
koreksi
untuk
memper-hitungkan
gaya
geser
antar
irisan
garis gaya antar irisan
terletak pada - 1/3
dari tinggi irisan.
sudut kemiringan gaya antar
irisan membuat sudut
yang konstan
sudut kemiringan gaya antar
irisan
secara
sistimatis

Metoda Kesetimbangan Limit - 34

Sarma

umum

memotong irisan tan = X/E


= (x)
= konstanta skala
kemiringan gaya antar irisan
tergantung pada kuat geser
antar irisan

Metoda Kesetimbangan Limit - 35

Gambar 22

Letak titik pusat lingkaran kritis permukaan longsoran dan


rekahan kritis untuk lereng yang kering

Gambar 23

Letak titik pusat lingkaran kritis permukaan longsoran dan


rekahan kritis untuk lereng yang dibasahi air tanah

Metoda Kesetimbangan Limit - 36

5. DAFTAR PUSTAKA
Denys Brunsden and David B.Prior [Ed], Slope Instability, A WileyInterscience Publication, John Wiley & Sons, 1984.
Fredlund D.G. and Krahn J., Comparaison of Slope Stability Methods of
Analysis, Canadian Geotech, Vol. 14, 1977.
Hantz D., Boulonnage et Reinforcement des terrains - Nation Elementaires
pour le calcul de la stabilite des talus, Laboratoire de Macanique des
Terrains, Ecole des Mines de Nancy, France, 1988.
Hoek, E. & Bray, J.W., Rock Slope Engineering, revised third edition, The
Institution of Mining and Metallurgy, London, 1981.
Notosiswoyo, Sudarto, Dr.Ir., dan Prodjosumarto, Partanto, Ir., Pengantar
Analisis Kemantapan Lereng, Jurusan Teknik Pertambangan, Institut
Teknologi Bandung, 1984.

Metoda Kesetimbangan Limit - 37

Anda mungkin juga menyukai