DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN GULA DARAH YANG TIDAK TERKONTROL DAN ULKUS DIABETIKUM
Nama Mahasiswa
Anugerah Ade Periambudi (H1AP0906)
Dwi Zahra Putri Joneva (H1AP09016)
Nama pembimbing
dr. Fitri Desimilani
Pasien
Keterangan
Nama
Tn. B
Pasien
Umur/tgl.Lahir
55 tahun
Alamat
Jeniskelamin
Laki-laki
Agama
Islam
Pendidikan
SD
Pekerjaan
Petani
Statusperkawinan
Sudah Kawin
Kedatanganyangke
Telahdiobatissebelumnya
Tidak
Alergiobat
Tidak
Sistempembayaran
Datang sendri
Tenang
Kunjungan pertama kali
Sendiri
BPJS Mandiri
ANAMNESIS (subyektif)
(dilakukan secara ; alloanamnesis
dengan istri / autoanamnesis
dengan pasien )
: Jempol kaki pasien bisa sembuh dan bisa bekerja tanpa rasa
Persepsi
D. Riwayat penyakit
keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengeluhkan
keluhan yang sama sebelumnya dengan pasien
Riwayat hipertensi di keluarga disangkal, riwayat
sakit jantung di keluarga disangkal.
F. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien mengkonsumsi rokok sejak umur 15 tahun hingga sekarang kira-kira 1
bungkus perhari, serta pasien sangat suka makan-makanan yang manis-manis,
pasien kurang suka mengkonsumsi sayur dan buah. Untuk aktivitas sehari-hari
pasien aktif bekerja sebagai petani sawit.
Bagian Kaki
Jenis Kelainan
Hasil
Pemeriksaa
n
Kanan Kiri
1. Kelainan
bentuk
2. Kulit
3. Kuku
4. Klasifikasi
luka
Penonjolan tulang
hiperpigmentasi
Kulit kering,retak,pecah-pecah
Kalus
Ulkus
Penebalan
Rapuh
Perubahan warna
Jamur
Kulit intak
Ulkus superficial
Pemeriksaan penunjang
Darah sewaktu 525 gr/dl
: Gula
V. PENGKAJIAN MASALAH
KESEHATAN PASIEN
Keluhan :
Jempol kaki kanan luka tidak sembuh-sembuh
Sering terasa lapar
Sering haus
Sering kencing malam hari
Badan terasa lemas
Jari-jari kaki dan tangan sering terasa
kesemutan
Faktor Internal :
Usia
Gula darah tidak terkontrol
Kebiasaan makan yang tidak baik
Kebiasaan merokok
Pengetahuan pasien tentang Diabetes mellitus
(DM) dan hipertensi yang kurang
Pemeriksaan fiisk :
Faktor eksternal :
Pengetahuan keluarga tentang
Diabetes mellitus dan hipertensi masih
sangat kurang
: Jempol kaki pasien bisa sembuh dan bisa bekerja tanpa rasa sakit
Persepsi
Aspek klinik
Diagnosis kerja
- Derajat fungsional : 1
a.
b.
Konseling
dan
Edukasi
mengenai Pasien
Follow Up 1
a.
tidak sembuh-sembuh
penyulit
penatalaksanaannya.
penyakit
DM
tipe
2,
perjalanan
b.
risikonya
serta
rencana
c.
Mengkonsumsi
d.
Pasien
dan
obat
check
mengerti
up
secara
teratur
target
pengobatan DM
g.
h.
Konseling
hipertensi
e.
Pasien
mengerti
tentang
ulkus
diabetikum
teratur
f.
tentang
tepat
Mengerti
dan
tatalaksanaannya.
diabetikum
d.
dan
edukasi
tentang
Keterangan
Aspek klinik
2.
Pasien
Follow Up 1
- Ibuprofen 3 x 400 mg
DM tipe 2
Farmakologi :
Metformin 3 x 500 mg
glibenclamide 2 x 5 mg.
Neurodex 1x1
Nonfarmakologi :
sebulan sekali
dengan benar
secara mandiri
Follow
mengenai
penyakit
faktor
penyebab
pasien
risiko
Up
penyebab,
yang
Pasien
minum
obat
berhenti merokok
komplikasi
teratur
tahu
dan penatalaksanaanya
penyakitnya.
-
menjadi
mengenai penyakitnya,
dan
menyebabkan
Pasien
Pasien
berhenti
merokok
Memberikan
informasi
kepada
pengawasan
pengobatan
pasien
-
Memberikan
informasi
kepada
Memberikan
pasien
informasi
untuk
tetap
kepada
boleh
Pasien
Follow
Up 2
Prognosis
Prognosis
1.Klinik : Ad vitam
Diagnosis Kesatu
Ulkus diabetikum
derajat 1
Diagnosis
kedua
DM tipe 2
Diagnosis
ketiga
Hipertensi gr 1
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
Ad
sanationam
Bonam
Dubia
Dubia
Ad
fungsionam
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
TINDAK
LANJUT I
Kedatangan
kedua ke
rumah pasien
tanggal 8
februari 2015
Hasil :
-Pasien minum obat secara teratur
-Pasien sudah mengurangi makan makanan yang manis-manis
-Sakit pada luka di kaki sudah mulai berkurang
- TD : 120/80 mmHg
-GDS: 239 gr/dl
Intervensi yang dilakukan :
-kunjungan rumah
-anamnesis, pemeriksaan fisik lebih mendalam dan holistik
-konseling dan edukasi serta motivasi untuk minum obat dan
check upteratur
rencana selanjutnya :
-konseling lebih lanjut
-konseling gizi melihat kesesuaian dengan kebutuhan kalori
pasien
X. KESIMPULAN
PENATALAKSANAAN PASIEN
Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
DALAM BINAAN
PERTAMA
Aspek personal
: Sakit pada luka di kaki sudah mulai berkurang
Harapan
Kekhawatiran
Persepsi
tinggi
Aspek klinik :
Ulkus diabetikum derajat 1
Diabetes mellitus tipe 2
Usia
Gula darah tidak terkontrol
Kebiasaan makan yang sudah cukup baik
Kebiasaan merokok sudah berkurang
Pengetahuan pasien tentang DM sudah bertambah
Derajat fungsional
:1
BERKAS KELUARGA
DataDemografiKeluarga
Alamat
: Dusun Jalur Pd.Kuas Suka Raja
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang
memiliki hubungan dekat dengan keluarga
N
Nama
er
i dalam
keluarga
1 Tn. B
KepalaKeluarg
Ket
tambahan
pembinaan
L
55 th
SD
Petani
Ya
Pasien
a
2 Ny. S
Istri
44 th
SMP
IRT
Ya
Sehat
3 Tn. A
Anak
28 th
SMA
Wiraswasta
Tidak
Sehat
Tn. A
Anak
24 th
SMA
Petani
Ya
Sehat
5 An. T
Anak
16 th
Pelajar
SMP
Ya
Sehat
6 An.M
Anak
5 th
Belum
Tidak
Sehat
sekolah
DataDinamikaKeluarga
Bentuk keluarga
: Keluarga inti
: Keluarga yang
meninggalkan
Fungsi Keluarga
Penilaian
Biologis
Pasien adalah pasien baru yang didiagnosis DM Berdasarkan penilaian terhadap komponen pada keluarga,
dengan komplikasi,tidak ada anggota keluarga pasien maka pembina dapat menyimpulkan bahwa fungsi biologis
yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.
kurang baik.
yang diderita
pasien
-
Keluarga
belum
bisa
mengatur
pola
makan,dan
Psikologis
Pasien
tinggal
bersama
istri
dan
ketiga
anaknya,istri pasien sangat peduli terhadap penyakit dapat disimpulkan bahwa fungsi psikologis sudah berjalan
suaminya tetapi karena pengetahuan yang kurang dari dengan baik, tetapi karena pengetahuan keluarga tentang
keluarga tentang penyakit dari pasien, istri dan anak- penyakit pasien ini masih kurang dapat menjadi faktor risiko
anaknya belum menerapkan cara perawatan yang yang memperberat penyakit pada pasien.
benar untuk pasien.
-
Sosial
disekitar
tempat
tetangga
sekitar
yang
Pasien
juga
rutin
hadir
pada
berlaku
di
kepada keluarganya.
masyarakat
Ekonomi & -
Kebutuhan
Pemenuhan
dapat
kebutuhan
penghasilan
dari
primer,
dipenuhi
pasien
berkebun
dengan
sehari-hari
sawit.
Jumlah
tidak
prioritas
konsumtif
penggunaan
DataRisikoInternalKeluarga
Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga
Perilaku
Kebersihan pribadi &
lingkungan
Pencegahan spesifik
Keluarga
belum
memulai
perilaku yang sehat, dan
belum menerapkan perilaku
pencegahan spesifik terhadap
pasien.
Gizi keluarga
Kesehatan reproduksi
Latihan jasmani /
aktivitas fisik
Penggunaan pelayanan
kesehatan
Kebiasaan / perilaku
lainnya yang buruk
untuk kesehatan
Pasien merokok sejak usia 15 tahun hingga Perilaku dalam keluarga buruk
sekarang,menghabiskan lebih kurang 1
bungkus rokok dalam sehari
Anak pasien juga seorang perokok aktif
DataSaranaPelayananKesehatandanLingkunganKehidupan
Keluarga
Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan
Pasien berobat ke PKM Betungan, PKM Untuk
pusat
pelayanan
kesehatan yang digunakan Babatan.
kesehatan
sendiri,
mudah
oleh pasien dan keluarga
dijangkau walupun agak jauh
Cara mencapai pusat
Menaiki kendaraan bermotor, dikarenakan jarak dan harus naik kendaraan
pelayanan kesehatan
antara rumah pasien dengan PKM betungan 10 bermotor
terlebih
dahulu,
tersebut
km pasien diantar oleh anaknya
pasien
juga
merasakan
Tarif pelayanan kesehatan Karena pasien menggunakan kartu BPJS maka keringanan dalam hal biaya
tersebut dirasakan
pasien merasakan ada keringanan saat pasien karena pasien peserta BPJS
berobat.
,dari segi pelayanan pasien
Kualitas pelayanan
Untuk kualitas pelayanan pasien merasa selalu di merasa
puas
dengan
kesehatan tersebut
layani dengan baik oleh petugas kesehatanpelayanan
kesehatan
yang
dirasakan
setempat
didapat.
Luasrumah : 6 x 12m2
Jamban
Ada ,Tanpa pegangan
Bentuk jamban : Jongkok
Belakang rumah
Halaman
Belakang
WC
Halaman
Samping
Kamar
Pengkajian masalah
Life style :
- pasien memiliki kebiasaan merokok dan sering
mengkonsumsi makanan yang manis-manis
- pasien jarang berolahraga
Sistem
Pelayanan
kesehatan:
Pelayanan
kesehatan
primer cukup
jauh
Perilaku kesehatan:
Kesadaran pasien
terhadap kesehatan
sangat kurang belum
FAMILY
bersikap promotif
dan preventif
Pasien : Ulkus
diabetikum derajat
1
DM Tipe 2
dengan gula darah
TidakTerkontrol,
Hipertensi grade
1
Biologi
Manusia: tidak
ada anggota
keluarga pasien
menderita
penyakit yang
sama
Lingkungan.Psik
ososial,ekonomi:
kurangnya
pengetahuan
keluarga tentang
penyakit
Lingkungan
fisik:
Mendukung
untuk
berolahraga
Pekerjaan:
Pasien bekerja
sebagai petani
kebun sawit
SkorkemampuankeluargadalampenyelesaianmasalahdanRencanaPenatalaksanaan
No
Kegiatan
Masalah internal
Sasaran
Istri dan
Konseling kepada keluarga
anak
mengenai penyakit pasien
keluarga dalam
penatalaksanaan pasien
hidup sehat
Waktu
2 minggu
1.Keluarga memahami
lebih jauh tentang
penyakit pasien dan ikut
berpartisipasi pada
penatalaksanaan penyakit
pasien
Coping score
awal
1
2. Keluarga mengerti cara
pencegahan penyakit
1
3. Keluarga selalu
mengingatkan pasien
Coping score
akhir
Tanggal
31 januari
2015
TINDAK
LANJUT I
Kedatangan
pertama ke
rumah pasien
tanggal 8
februari 2015
Hasil :
-Pasien minum obat secara teratur
-Pasien sudah mengurangi makan makanan yang manis-manis
-Sakit pada luka di kaki sudah mulai berkurang
- TD : 120/80 mmHg
-GDS: 239 gr/dl
Intervensi yang dilakukan :
-kunjungan rumah
-anamnesis, pemeriksaan fisik lebih mendalam dan holistik
-konseling dan edukasi serta motivasi untuk minum obat dan
check upteratur
rencana selanjutnya :
-konseling lebih lanjut
-konseling gizi melihat kesesuaian dengan kebutuhan kalori
pasien
TINDAK
LANJUT II
Kedatang
an kedua
ke rumah
pasien
tanggal
20
februari
2015
Hasil:
-Luka pada kaki sudah mengering dan rasa
sakit sudah tidak dirasakan lagi
-Pasien minum obat secara teratur
-Tekanan darah 130/80 mmHg
-GDS 173 gr/dl
-Pasien dan keluarga sudah mulai menerapkan
menu diit DM yang sudah diberikan
Intervensi yang dilakukan :
-memberikan gambaran komplikasi
-memberikan media edukasi leaflet tentang
penyakit DM pada anggota keluarganya dan
pentingnya pelaku rawat pada penyakit DM dan
ulkus diabetikum
-menilai kembali hasil konseling sebelumnya,
menanyakan pada pasien apabila terdapat halhal yang belum jelas dan memberikan informasi
tambahan yang diperlukan.
-Edukasi dan konseling mengenai pentingnya
melakukan pemeriksaan penunjang untuk
deteksi dini komplikasi dan faktor risiko
-Edukasi dan konseling mengenai pentingnya ke
dokter mata untuk deteksi dini komplikasi
diabetes pada mata (retinopati diabetes)
KESIMPULAN
PEMBINAAN
KELUARGA PADA
PEMBINAAN
KELUARGA SAAT INI
Faktor Pendukung
terselesainya masalah
Faktor penghambat
terselesaikannya masalah
Rumah yang cukup jauh
dengan fasilitas pelayanan pasien
kesehatan
masalah
kesehatan
Rencana penatalaksanaan
pasien selanjutnya
Melakukan edukasi dan konseling ulang pasien dan keluarga mengenai
penatalaksanaan penyakit diabetesnya termasuk pola makan, aktivitas, minum
obat teratur serta kontrol ke dokter
Melakukan pertemuan keluarga di rumah yang dihadiri tidak hanya oleh pelaku
rawat, tapi juga oleh anak-anak pasien agar seluruh anggota keluarga dapat
berpartisipasi dalam penatalaksanaannya
Konseling dan Edukasi pasien serta keluarga mengenai pentingnya kontrol kadar
gula darah setiap bulan
Konseling dan Edukasi pasien serta keluarga mengenai pola makan dan menu yang
cocok untuk pasien.
Konseling dan Edukasi pasien serta keluarga mengenai pentingnya melakukan
pemeriksaan penunjang untuk deteksi komplikasi dan faktor risiko (urinalisa,
ureum, creatinin, SGPT, profil lipid, EKG)
Konseling dan Edukasi pasien serta keluarga mengenai pentingnya melakukan
pemeriksaan ke dokter mata untuk deteksi dini retinopati diabetes
TB : 160 cm
DAFTARPUSTAKA
1. Yunir E, Purnamasari D, Ilyas E, Widyahening IS, Mardai RA, Sukardji K. Pedoman
penatalaksanaan kaki diabetik. Jakarta: Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.
2008.
2. Waspadji S. Kaki diabetes. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Jakarta: Interna
Publishing. 2009; p. 1933-36.
3. Rowe
VL.
Diabetic
Ulcers
Treatment
&
Management.
2012.
Available
from:
4. Waspadji S. Kaki diabetes. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Jakarta: Interna
Publishing. 2009; p. 1933-36.
FOTO KEGIATAN
TERIMA KASIH