Anda di halaman 1dari 2

Gempa Besar Landa Sumatera 20 Tahun Mendatang

Februari 27th, 2008 in Medan |


Medan ( Berita ) : Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumut dan NAD
menyatakan dalam kurun waktu 20 tahun mendatang Pulau Sumatera miliki
potensi gempa besar berkekuatan di atas 8 Skala Richter (SR).
“Potensi gempa besar itu terjadi di perairan pantai barat Sumatera karena
daerah itu merupakan jalur patahan lempengan Eurasia yang mengalami
peremukan,” kata Koordinator Dewan Pakar IAGI Sumut dan NAD, Jonathan I
Tarigan, kepada ANTARA di Medan, Rabu [27/02] .
Dia menjelaskan, gempa 8,9 SR yang disertai tsunami pada 26 Desember 2004
lalu juga telah menambah daftar patahan pada lempengan Eurasia di Sumatera
yang terbentang mulai dari Aceh melintasi Nias, Mentawai dan Pulau Enggano,
Bengkulu terus ke Pulau Jawa. “Sedikitnya terdapat 19 ruas patahan di
Sumatera dan dua diantaranya terdapat di Bengkulu yang mengakibatkan
masyarakat Muko-muko dan sekitarnya merasakan guncangan gempa akibat
patahan itu dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya.
Patahan yang terjadi akibat tabrakan antar kedua lempengan Eurasia dan
Indo-Australia itu telah mengakibatkan rentetan gempa yang dirasakan
masyarakat Aceh, Nias, Sumbar dan Bengkulu itu dalam beberapa tahun
terakhir. “Gempa yang terjadi itu merupakan suatu peristiwa relaksasi
lempengan bumi yang remuk sehingga mencari suatu keseimbangan baru,” katanya.
Selain itu, tuturnya, peristiwa gempa yang terjadi merupakan siklus ulangan
100 tahunan dari peristiwa gempa sebelumnya yang pernah terjadi karena
pergeseran lempengan bumi. Data empiris menyebutkan, pada tahun 1833 pernah
terjadi satu gempa besar berkekuatan 8,5 SR di jalur Mentawai yang
mengakibatkan tsunami yang diakibatkan patahan lempengan Eurasia.
“Kita mengkhawatirkan gempa besar akan terjadi di Mentawai, karena setelah
tahun 1833 belum pernah terjadi gempa besar di jalur Patahan Mentawai itu.
Rentetan gempa dengan intensitas 5,1 hingga 7,2 SR yang terjadi dalam
beberapa hari terakhir menimbulkan pengaruh bagi patahan itu,” katanya. ( ant )
http://beritasore.com/2008/02/27/gempa-besar-landa-sumatera-20-tahun-...

Sebenarnya saya sedikit marah dan jengkel sewaktu menulis artikel ini karena orang malaysia berulang-kali bukan hanya

di-blog ini saja tapi juga di forum² bebas mengutuk gempa yang terjadi di Indonesia. Alasannya karena tuhan benci

Indonesia? Apakah mereka ini tuhan sehingga mereka merasa tau keinginan tuhan? Sebenarnya akal pikiran ini salah kalau

dilihat dari ilmu pengetahuan ini adalah gejala alam murni, mari kita cari tau dan pelajari mengapa di Indonesia sering

terjadi gempa.

Perkataan bumi yang padat dan tenang sebenarnya salah, didalam bumi ada beberapa lempengan dunia yang terus

bergerak saling menyeimbangkan satu sama lain. Dalam proses penyeimbangan ini menyebabkan terjadinya pergesekan

yang mengakibatkan gempa TEKTONIK. Sedangkah akibat adanya aktifitas tektonik ini akan dapat memicu gunung api

aktif bereaksi untuk menyeimbangkan juga yang nantinya akan menyebabkan gempa VULKANIK.
Bisa kalian lihat sendiri garis yang berwarna kuning ini adalah lempengan dunia yang terus bergerak dan bergesekan untuk

mencari keseimbangan dan tanpa disengaja lempengan ini tepat berada di wilayah Indonesia dan sebagian Jepang. Maka

dari itu yang sering mengalami gempa dan tsunami sebenarnya adalah Indonesia dan Jepang inilah awal mula teorinya

mengapa sering terjadi gempa di Indonesia.

Disini lebih jelas lagi dimana kalian bisa melihat dengan jelas letak lempengan dan gunung api aktif yang berada diwilayah

sekitar lempengan, memang harus diakui bahwa Indonesia adalah daerah rawan gempa tektonik dan vulkanik, sayangnya

tidak ada alat prediksi yang sangat akurat kapan dan dimana gempa akan terjadi, tentunya di sepanjang lempengan itu

adalah daerah yang rawan gempa.

Lalu mengapa terjadi tsunami dan kadang tidak terjadi tsunami? tsunami yang kita kenal dengan sebutan lain “pembunuh

yang sangat diam / Silent killer” karena memang gejala awalnya sangat kecil. Tsunami terjadi apabila terjadi

pergesekan lempengan didasar laut yang dapat memicunya. Misalnya: Terjadi patahan akibat penyeimbangan lempeng

maka gejala awal yang terjadi adalah gempa tektonik, terkadang akibat penyeimbangan ini salah satu lempeng akan

masuk dan salah satu lempeng akan keluar ke permukaan sehingga menyebabkan air akan mencari keseimbangan juga,

perlu di ketahui zat cair seperti air akan selalu mencari tempat terendah dan menyesuaikan dataran permukaannya karena

di pengaruhi oleh medan grafitasi bumi. Contoh mudahnya masukkan tangan kalian ke dalam bak mandi lalu hentakkan

tangan kalian ke atas maka air akan beriak bergerak mencari keseimbangan, dalam hal ini gelombang dalam skala besar

ini yang disebut sebagai tsunami.

Anda mungkin juga menyukai