ANGGOTA KELOMPOK
BOBBY ANSYARI
ELLY AFISHA
MUHAMAD ZULFAKAR
OKI CHANDRA
(1207136372)
(1207136422)
(1207121257)
(1207136485)
Irigasi Pertanian
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga Tugas Irigasi Pertanian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang pengertian bending, bagian-bagian bending
serta langkah awal dalam perencanaan sebuah bending untuk keperluan irigasi,
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar hasil yang lebih baik di masa yang akan datang. Harapan penulis
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
Irigasi Pertanian
DAFTAR ISI
ii
Irigasi Pertanian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hampir di setiap wilayah Indonesia terdapat banyak sungai besar maupun
kecil yang menguasai hampir 80% hajat hidup masyarakat Indonesia, terutama
petani sebagai basis dasar negara Agraris. Kebutuhan akan ketersediaan air pada
suatu daerah sangatlah perlu diperhatikan dikarenakan air merupakan salah satu
kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupannya. Indonesia
merupakan daerah yang memiliki dua musim yakni musim kemarau dan musim
penghujan. Sehingga perlu dikembangkan potensi - potensi sungai tersebut guna
meningkatkan hasil produksi pertanian, salah satunya dengan membangun
bendung.
Bendung adalah suatu bangunan yang dibuat dari pasangan batu kali,
bronjong atau beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja
bangunan ini dapat digunakan pula untuk kepentingan lain selain irigasi, seperti
untuk keperluan air minum, pembangkit listrik atau untuk penggelontoran suatu
kota. Menurut macamnya bendung dibagi dua, yaitu bendung tetap dan bendung
sementara, bendung tetap adalah bangunan yang sebagian besar konstruksi terdiri
dari pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air sungai
sedangkan bendung tidak tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk
meninggikan muka air di sungai, sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air
dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.
Bendung sebagai salah satu contoh bangunan air mencakup hampir
keseluruhan aspek bidang ketekniksipilan, yaitu struktur, air, tanah, geoteknik, dan
manajemen
konstruksi
didalam
perencanaan
teknis
strukturnya.
Untuk
mendapatkan struktur bendung yang tepat perlu dilakukan analisis dan perhitungan
yang detail dan menyeluruh, hal ini dikarenakan adanya hubungan saling
ketergantungan dari banyak aspek dalam pelaksanaannya.
Irigasi Pertanian
1.3 Permasalahan
Adapun permasalahan yang diangkat pada makalah ini yaitu apa itu
bendung, bagian-bagiannya serta fungsinya dalam kehidupan manusia?
Irigasi Pertanian
BAB II
PEMBAHASAN
tidak dapat diubah, sehingga muka air di hulu bendung tidak dapat diatur sesuai
yang dikehendaki.
Pada bendung tetap, elevasi muka air di hulu bendung berubah sesuai
dengan debit sungai yang sedang melimpas (muka air tidak bisa diatur naik
ataupun turun). Bendung tetap biasanya dibangun pada daerah hulu sungai.
Pada daerah hulu sungai kebanyakan tebing-tebing sungai relative lebih curam
dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir, maka elevasi muka air di
bendung tetap (fixed weir) yang dibangun di daerah hulu tidak meluber
kemana-mana (tidak membanjiri daerah yang luas) karena terkurung oleh
tebing-tebingya yang curam.
Irigasi Pertanian
b.
Keadaan Topografi
Dalam hal ini semua rencana daerah irigasi dapat terairi, sehingga harus
dilihat elevasi sawah tertinggi yang akan diari;
Bila elevasi sawah tertinggi yang akan diairi telah diketahui maka
elevasi mercu bendung dapat ditetapkan;
Dari kedua hal di atas, lokasi bendung dilihat dari segi topografi dapat
diseleksi.
Irigasi Pertanian
b.
Keadaan Hidrologi
c.
Kondisi Topografi
lebih
dari
tujuh
meter,
sehingga
tidak
menyulitkan
pelaksanaannya.
Penempatan lokasi intake yang tepat dilihat dari segi hidraulik dan
angkutan sedimen; sehingga aliran ke intake tidak mengalami
gangguan dan angkutan sedimen yang akan masuk ke intake juga dapat
dihindari.
d.
Pola aliran sungai meliputi kecepatan dan arahnya pada waktu debit
banjir, sedang dan kecil;
Kedalaman dan lebar muka air pada waktu debit banjir, sedang dan
kecil;
Irigasi Pertanian
e.
f.
Biaya Pelaksanaan
membendung laju aliran sungai dan menaikkan tinggi muka air sungai dari
elevasi awal. Bagian ini biasanya terbuat dari urugan tanah, pasangan batu kali,
dan bronjong atau beton.
Irigasi Pertanian
b.
mengatur, membuka, dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka
maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air, yaitu:
Angker (anchorage)
Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan
untuk menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan
muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.
Hoist
Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan
ditutup dengan mudah.
c.
Irigasi Pertanian
akan diairi. Bila tempat pengambilan dua buah, menuntut adanya bangunan
penguras dua buah pula. Kadang-kadang bila salah satu pintu pengambilam
debitnya kecil, maka pengambilannya lewat gorong-gorong yang di buat pada
tubuh bendung. Hal ini akan menyebabkan tidak perlu membuat dua bangunan
penguras dan cukup satu saja.
d.
Pintu Penguras
Penguras ini bisanya berada pada sebelah kiri atau sebelah kanan
bendung dan kadang-kadang ada pada kiri dan kanan bendung. Hal ini
disebabkan letak daripada pintu pengambilan. Bila pintu pengambilan terletak
pada sebelah kiri bendung, maka penguras pun terletak pada sebelah kiri pula.
Bila pintu pengambilan terletak pada sebelah kanan bendung, maka penguras
pun terletak pada sebelah kanan pula. Sekalipun kadang-kadang pintu
pengambilan ada dua buah, mungkin saja bangunan penguras cukup satu hal
ini terjadi bila salah satu pintu pengambilan lewat tubuh bendung. Pintu
penguras ini terletak antara dinding tegak sebelah kiri atau kanan bendung
dengan pilar, atau antara pilar dengan pilar. Lebar pilar antara 1,00 sampai 2,50
meter tergantung konstruksi apa yang dipakai. Pintu penguras ini berfungsi
untuk menguras bahan-bahan endapan yang ada pada sebelah udik pintu
tersebut. Untuk membilas kandungan sedimen dan agar pintu tidak tersumbat,
pintu tersebut akan dibuka setiap harinya selama kurang lebih 60 menit. Bila
ada benda-benda hanyut mengganggu eksploitasi pintu penguras, sebaiknya
dipertimbangkan untuk membuat pintu menjadi dua bagian, sehingga bagian
atas dapat diturunkan dan benda-benda hanyut dapat lewat diatasnya.
Irigasi Pertanian
e.
palung maupun pada sodetan, maka pada sebelah hilir bendung akan terjadi
loncatan air. Kecepatan pada daerah itu masih tinggi, hal ini akan menimbulkan
gerusan setempat (local scouring). Untuk meredam kecepatan yang tinggi itu,
dibuat suatu konstruksi peredam energi. Bentuk hidrolisnya adalah merupakan
suatu bentuk pertemuan antara penampang miring, penampang lengkung, dan
penampang lurus. Secara garis besar konstruksi peredam energi dibagi menjadi
4 (empat) tipe, yaitu :
Irigasi Pertanian
Ruang Olak Tipe The SAF Stilling Basin (SAF = Saint Anthony Falls)
Ruang olakan tipe ini memiliki bentuk trapesium yang berbeda dengan
bentuk ruang olakan lain dimana ruang olakan lain berbentuk melebar.
Bentuk hidrolis tipe ini mensyaratkan Fr (Bilangan Froude) berkisar
antara 1,7 sampai dengan 17. Pada pembuatan kolam ini dapat
diperhatikan bahwa panjang kolam dan tinggi loncatan dapat di reduksi
sekitar 80% dari seluruh perlengkapan. Kolam ini akan lebih pendek
dan lebih ekonomis akan tetapi mempunyai beberapa kelemahan, yaitu
faktor keselamatan rendah (Open Channel Hidraulics, V.T.Chow : 417420)
10
Irigasi Pertanian
f.
Kantong Lumpur
Kantong lumpur berfungsi untuk mengendapkan fraksi-fraksi sedimen
yang lebih besar dari fraksi pasir halus (0,06 s/d 0,07 mm) dan biasanya
ditempatkan persis disebelah hilir bangunan pengambilan. Bahan-bahan yang
telah mengendap dalam kantung lumpur kemudian dibersihkan secara berkala
melalui saluran pembilas kantong lumpur dengan aliran yang deras untuk
menghanyutkan endapan-endapan itu ke sungai sebelah hilir.
g.
Bangunan Pelengkap
Terdiri
dari
bangunan-bangunan
atau
pelengkap
yang
akan
Pengoperasian pintu.
11
Irigasi Pertanian
yang jauh lebih tinggi (44%) dibandingkan koefisien bendung ambang lebar.
Pada sungai sungai, type ini banyak memberikan keuntungan karena akan
mengurangi tinggi muka air hulu selama banjir. Harga koefisien debit menjadi
lebih tinggi karena lengkung stream line dan tekanan negatif pada mercu.
Untuk bendung dengan 2 jari jari hilir akan digunakan untuk menemukan
harga koefisien debit.
b.
ambang tajam aerasi. Sehingga mercu ini tidak akan memberikan tekanan sub
atmosfer pada permukaan mercu sewaktu bendung mengalirkan air pada debit
rencananya. Untuk bagian hulu mercu bervariasi sesuai dengan kemiringan
permukaan hilir. Salah satu alasan dalam perencanaan digunakan Tipe Ogee
adalah karena tanah disepanjang kolam olak, tanah berada dalam keadaan baik,
maka tipe mercu yang cocok adalah tipe mercu ogee karena memerlukan lantai
muka untuk menahan penggerusan, digunakan tumpukan batu sepanjang kolam
olak sehingga dapat lebih hemat.
c.
12
Irigasi Pertanian
Pelimpah (spilway).
Pelimpah berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air. Elevasi puncak
pelimpah direncanakan berdasarkan banyak hal antara lain : elevasi muka air
rencana di bangunan bagi paling hulu, kehilangan tinggi energi pada alat ukur,
kehilangan tinggi energi pada pengambilan saluran primer, kehilangan tinggi
energi pada pengambilan, faktor keamanan dan kemiringan saluran antara
bangunan intake dengan bangunan bagi paling hulu.
Ada beberapa macam profil pelimpah antara lain : pelimpah profil
bulat, pelimpah profil Bazin, pelimpah profil Modified Creager, pelimpah
menurut standard WES (Waterways Experiment Station) serta banyak lagi
bentuk profil lainnya.
13
Irigasi Pertanian
b.
Dalam menentukan tinggi muka air maksimum pada sungai dipengaruhi oleh:
c.
atau dasar sungai di udik bendung dan elevasi mercu. Dalam menentukan
tinggi mercu bendung maka harus dipertimbangkan terhadap :
Tinggi mercu bendung, dianjurkan tidak lebih dari 4,00 meter dan
minimum 0,5 H (H = tinggi energi di atas mercu).
Tinggi mercu bendung (p) dianjurkan tidak lebih dari 4.00 meter dan
minimum 0.5 H.
14
Irigasi Pertanian
d.
15
Irigasi Pertanian
16
Irigasi Pertanian
17
Irigasi Pertanian
dapat diperoleh pada gambar harga koefisien C2 untuk bendung mercu Ogee
dengan kemiringan hulu.
e.
terhadap :
Batasan tinggi muka air genangan maksimum yang diizinkan pada debit
desain.
Sama lebar dengan lebar rata-rata sungai stabil atau pada debit penuh
alur (bank full discharge);
Umunya diambil sebesar 1,2 kali lebar sungai rata-rata, pada ruas
sungai yang telah stabil.
Pengambilan lebar mercu tidak boleh terlalu pendek dan tidak pula
terlalu lebar. Bila desain panjang mercu bendung terlalu pendek, akan
memberikan tinggi muka air di atas mercu lebih tinggi. Akibatnya tanggul
banjir di udik akan bertambah tinggi pula. Demikian pula genangan banjir akan
bertambah luas. Sebaliknya bila terlalu lebar dapat mengakibatkan profil
sungai bertambah lebar pula sehingga akan terjadi pengendapan sedimen di
udik bendung yang dapat menimbulkan gangguan penyadapan aliran ke intake.
f.
(Bb) dikurangi dengan lebar pilar dan pintu pembilas. Artinya panjang mercu
bendung yang efektif melewatkan debit banjir desain.
Lebar mercu bendung efektif dapat dihitung dengan cara yaitu :
Be = Bb 20% b t
Be = Bb 2 (n . Kp + Ka)H
18
Irigasi Pertanian
Dimana :
Be = lebar mercu efektif (m)
Bb = lebar mercu bruto (m)
b = jumlah lebar pembilas
t = jumlah pilar-pilar pembilas
n
Teori Bligh
Menyatakan bahwa besarnya perbedaan tekanan di jalur pengaliran
adalah sebanding dengan panjang jalan Creep Line.
19
Irigasi Pertanian
Teori Lane
Teori Lane ini memberikan koreksi terhadap teori Bligh, bahwa energi
yang diperlukan oleh air untuk mengalir ke arah vertical lebih besar
daripada arah horizontal dengan perbandingan 3:1.
i.
sesuai dengan yang direncanakan dan memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Stabilitas bendung ditentukan oleh gaya gaya yang bekerja pada bendung,
seperti:
j.
Gaya berat
Gaya gempa
Tekanan Lumpur
Gaya hidrostatis
20
Irigasi Pertanian
k.
Pintu Penguras
Lebar pintu penguras biasanya diambil dari 1/10 lebar bendung (B),
sedangkan pada saat banjir pintu penguras ditutup. Bila banjir lewat di atas
pintu, maka tinggi pintu penguras harus setinggi mercu bendung. Oleh karena
itu, tebal pintu juga harus diperhitungkan untuk tinggi air setinggi air banjir
Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu banjir
Bendung harus dapat menahan bocoran yang disebabkan oleh aliran sungai
dan aliran air yang meresap di dalam tanah
Tinggi ambang bendung atau crest level harus dapat memenuhi tinggi muka
air minimum yang diperlukan untuk seluruh daerah irigasi
21
Irigasi Pertanian
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk
meninggikan muka air sungai agar bisa disadap. Bendung merupakan salah satu
bagian dari bangunan utama. Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah
untuk meninggikan elevasi muka air dari sungai yang dibendung sehingga air bisa
disadap dan dialirkan ke saluran lewat bangunan pengambilan (intake structure).
Bendung terdiri atas dua jenis yaitu, bendung tetap dan bendung gerak. Dalam
penentuan suatu bendung perlu dilihat pemilihan lokasi bendung yang tepat.
3.2 Saran
Dalam perencanaan suatu
bendung, perlu
22
Irigasi Pertanian
DAFTAR PUSTAKA
23