Anda di halaman 1dari 16

LANGKAH-LANGKAH PENGAJUAN PINJAMAN

Untuk langkah-langkah pengajuan pinjaman ni ternyata tidak telalu sulit


ataupun merepotkan. Di BRI kita dapat dengan mudah mengajuakan
pinjaman kredit mikro, asalkan usaha yang kita ajukan sudah berjalan
kurang lebih selama 6 bulan. Mengapa harus usaha yang sudah berjalan?
Karena pinjaman ini adalah bertujuan untuk membantu mengembangkan
usaha, dan apabila usaha itu sudah berjalan berarti usaha itu sudah bisa
dibilang usaha yng sudah jelas keberadaanya dan dapat dipercaya.

Langkah-langkah :
1. Di BRI kita tidak perlu menyiapkan proposal usaha, proposal usaha
hanya diperlukan untuk usaha besar ataupun pinjaman uang diatas 100
juta.

2. Siapkan berkas-berkas yang diperlukan seperti:


Foto copy KTP

PasPhoto 4x6

Apabila sudah menikah, lampirkan foto copy surat nikah dan Pas
Photo suami-istri.
Surat Izin Usaha (SIUP,SITU,dll)

Untuk KUR : BPKB motor/mobil

Untuk KUPEDES : Surat/Akta Tanah.

3. Temui Customer Service.


4. Ajukan dan jelaskan jenis pinjaman yang kita inginkan.
5. Jelaskan Usaha yang kita punya.
6. Nasabah akan dimintai data keterangan nasabah oleh cutomer service
sebagai data dan untuk pemberian informasi selanjutnya ketika ada
kegiatan survei.
7. Pihak Bank akan menginformasikan kegiatan survei setelah 2 atau 3
hari setelah pengajuan.
8. Dilakuakanya survei tempat usaha, serta rumah nasabah oleh pihak
bank yang disebut dengan mantri. Disini oihak bank akan mengecek
tentang kelayakan nasabah dan kejelasan usaha yang anda miliki.

9. Setelah proses survei, pihak bank akan melakukan check nama


nasabah di data BI CHECKING. Apakah nasabah ini adalah nasabah yang
bermasalah atau tidak.
10. Apbila di BI CHECKING nama nasabah tidak bermasalah, data nasabah
akan di kirim kepihak pimpinan cabang atau kepala unit untuk di approve.
11. Pihak bank akan menghubungi nasabah apabila sudah disetujui oleh
pihak pimpinan.
Mungkin hanya informasi ini yang dapat kami sampaikan, setidaknya
semoga dapat membantu bagi kalian yang ingin mengajukan pinjaman
terutama ke Bank BRI. Karena dari beberapa proses inilah, pihak Bank BRI
pun meminta maaf apabila proses pinjaman di Bank BRI mungkin lebih
lama dibandingkan dengan pihak bank lain. Pihak BRI tidak ingin
sembarang memberikan pinjaman, oleh karena itulah butuh proses untuk
mengesahkan tentang kelayakan usaha. Bukan haya karena prosesnya,
tetapi ini juga dikarenakan terlalu banyaknya nasabah BRI.

Cara Cerdas Dapat Modal Usaha dari


Bank
502

Keinginan untuk
memulai usaha atau memperluas skala usaha membutuhkan pembiayaan
yang mungkin belum Anda miliki saat ini. Dalam situasi tersebut, kredit

usaha kecil dan menengah konvensional atau kredit yang dijamin


pemerintah dikenal sebagai Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa jadi
berguna.
Selain memungkinkan pinjaman modal dalam jumlah kecil, persyaratan
yang diminta juga ringan. Meski begitu, tak sedikit pula pengusaha kecil
yang gagal mendapatkan kredit lantaran tidak memperhatikan
persyaratan yang telah ditentukan oleh bank.
Berikut beberapa cara yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan kredit
usaha kecil dan menengah:
Pilih program kredit yang tepat
Banyak bank yang menyediakan layanan kredit untuk usaha kecil dan
menengah sebagai bagian dari program pemerintah untuk mendukung
usaha di sektor tersebut. Namun, masing-masing bank mempunyai
produk kredit usaha kecil dan menengah yang berbeda-beda. Ketua
Asosiasi Pelaku Ekonomi Usaha Kecil H.M. Saiffudin mengungkapkan
pelaku usaha kecil harus cermat dalam memilih program kredit usahanya.
Misalnya saja, untuk pinjaman yang di bawah Rp 20 juta bisa
menggunakan program KUR, sementara untuk kredit usaha di atas jumlah
tersebut tersedia di beberapa bank BUMN dan swasta.
Uki, 45, adalah seorang pemilik usaha penginapan murah di Yogyakarta.
Tahun 2010 lalu, ia meminjam Rp 5 juta untuk perluasan parkir di tempat
usahanya melalui program KUR. Waktu itu, Uki mengatakan, jangka waktu
pinjaman adalah satu tahun dengan bunga sekitar 20% per tahun lebih
ringan dari bunga KTA. Tahun 2011, lanjut pinjam Rp 10 juta dalam dua
tahun, dan 2011 pinjam lagi Rp 20 juta dalam tiga tahun, ungkapnya
kepada LiveOlive. Menurutnya, meminjam uang melalui program KUR
sangat ringan dan tidak memberatkan perputaran keuangan usahanya.
Beberapa bank juga memiliki pinjaman spesifik untuk industri tertentu,
misalnya industri makanan, teknologi atau perkebunan. Atau, program
khusus untuk wirausaha wanita. Oleh karena itu, cari tahu lebih banyak
dari manajer pembiayaan yang melayani Anda siapa tahu Anda
memenuhi syarat untuk kategori tersebut.
Siapkan dokumen pengajuan kredit
Persyaratan dokumen untuk program kredit bisa berbeda-beda. Meski
begitu, terdapat beberapa persyaratan dokumen dasar yang bisa
dijadikan patokan, yakni kartu identitas diri bisa berupa KTP, SIM dan
Kartu Keluarga dan dokumen yang menjadi jaminan bank. Surat
kepemilikankendaraan (STNK dan BPKB), surat keterangan usaha berupa
SIUP atau surat keterangan usaha dari kelurahan bisa dijadikan sebagai
jaminan bank. Selain itu, beberapa bank juga mengharuskan penyertaan
nomor wajib pajak (NPWP).

Kelengkapan dokumen yang lengkap sangat mempermudah Uki untuk


memperoleh kredit modal usaha secara cepat. Saat pertama kali
mengajukan kredit, ia mengaku menjaminkan sepeda motornya.
Saya melampirkan STNK dan BPKB waktu itu, seminggu dana langsung
cair, ungkap dia. Umumnya, pengabulan besaran kredit lebih rendah dari
nilai barang yang dijaminkan, yaitu sekitar 80%.

Rincian detil
penggunaan kredit
Pengajuan kredit yang disertai dengan proposal penggunaan uang kredit
yang rinci akan mempermudah pencairan dana kredit. Saiffudin mengaku
inilah yang sering membuat bank tidak mengabulkan pengajuan kredit
usaha kecil. Karena usaha kecil biasanya buruk dalam dokumentasi dan
rencana, ini menjadi masalah terbesar, jelasnya.
Dalam ingatan Uki, ia bercerita secara detil mengenai rencananya untuk
membuka lahan parkir di depan lokasi usaha penginapannya. Cerita saja
yang jujur dan detil mengenai rencana bisnis kita, sarannya.
Ukur kemampuan pembayaran
Sebelum meminjam, mengetahui kemampuan diri sendiri untuk
membayar juga penting. Menurut Uki, salah satu hal yang penting untuk
ditanyakan kepada pihak bank adalah jumlah bunga dan cicilan per bulan
yang harus dibayar.
Dengan menghitung cicilan per bulan, kita bisa lihat apa kita mampu
membayar dengan keuntungan usaha kita, ujarnya. Ke depannya, jika
memang tertib membayar cicilan, maka bank juga akan memberikan
penilaian bagus dalam kinerja kredit. Hal ini akan memudahkan
pengajuanpinjaman di masa depan. Pinjaman kedua dan ketiga bahkan
lebih mudah dari yang pertama, ungkap Uki.

5 Cara Agar Mendapatkan Pinjaman Uang Bank


Mendapatkan pinjaman dari bank diperlukan sebagai modal untuk mengembangkan usaha,
kebutuhan mendesak atau dana darurat untuk pengobatan. Hanya saja tidak semua orang
mengetahui cara dan syarat apa saja yang harus dipenuhi sebelum mengajukan pinjaman ke
bank agar permohonan pinjaman Anda dapat dikabulkan. Sebelum melakukan pinjaman, Anda
perlu melakukan penelitian karakter dan persyaratan setiap bank yang harus dipenuhi nasabah
yang ingin melakukan pinjaman di bank.
Apapun tujuan Anda mendapatkan pinjaman uang dari bank, coba 5 cara berikut agar Anda
mendapatkan pinjaman uang sebagai solusi keuangan Anda.
1. Lengkapi Persyaratan Dokumen
Dokumen merupakan prioritas utama dan hal terpenting sebagai pertimbangan pihak bank
apakah akan menerima permohonan pinjaman uang Anda atau tidak. Beberapa dokumen yang
wajib Anda lampirkan berupa fotokopi KTP, fotokopi akta nikah, fotokopi kartu keluarga, fotokopi
slip gaji, fotokopi buku tabungan dan jaminan. Agar lebih meyakinkan pihak bank, Anda dapat
melampirkan surat legalitas usaha. Jangan lupa untuk menambahkan dokuman yang dibutuhkan
dengan rapi sehingga memudahkan pihak bank melakukan analisa.
2. Siapkan Agunan Yang Dibutuhkan
Ketika Anda hendak meminjam dana dari bank dengan agunan, pihak bank meminta surat-surat
dari barang yang anda ajukan sebagai agunan. Sebagai bahan pertimbangan agunan biasanya
diharapkan mampu menutupi dana yang telah dipinjamkan kepada anda. Meskipun begitu, tidak
menutup adanya kemungkinan pihak bank akan mengabulkan permohonan bagi Anda yang
telah mempunyai bisnis menjanjikan meskipun agunan tidak mampu menutupi.
3. Bebaskan dari Pinjaman

Pastikan diri Anda bebas dari pinjaman bank sebelum meminjam pinjaman bank lain. Pihak bank
akan mempertanyakan mengenai hal ini untuk memastikan bahwa Anda dapat melunasi
angsuran dana tanpa hambatan.
4. Yakinkan Pihak Bank
Siapkan alasan kenapa bank perlu memberikan pinjaman kepada Anda. Ketika memberikan
pinjaman, pihak bank membutuhkan beberapa data sebagai pertimbangan hingga akhirnya
mereka bersedia untuk mengabulkan permohonan pinjaman Anda. Yakinkan pihak bank bahwa
usaha yang Anda jalani memiliki prospek yang sangat bagus. Selain itu siapkan alasan yang
tepat untuk meminjam dana dari bank. Tunjukkan jiwa bisnis dalam diri Anda juga bisa menjadi
cara yang cukup efektif untuk meyakinkan pihak bank.
5. Percaya Diri
Ketika anda bertemu dengan pihak bank, sebaiknya Anda bersikap santai. Ketegangan yang
timbul dapat saja menyebabkan jawaban Anda menjadi tidak meyakinkan karena Anda tidak
mampu menjawabnya dengan lancar. Jawaban yang meyakinkan pihak bank juga menjadi
pertimbangan penting dalam memberikan keputusan pinjaman uang.

Cara Membuat Proposal Kredit/ Pinjaman

PROPOSAL KREDIT/PINJAM SEDERHANA

Intinya yang perlu disampaikan untuk proposal sederhana adalah sebagai berikut :
1. Tanggal pengajuan kredit.
2. Perihal surat
3. Surat ditujukan kepada Kepala Cabang
5. Dalam pembukaan surat disampaikan tentang jenis usahanya dibidang apa dan usaha telah
berlangsung berapa lama.
6. Permohonan pembiayaan untuk membiayai apa. Modal kerja, Investasi atau konsumtif.
7. Tujuan dari kredit nantinya bagaimana. Maksudnya dengan ada kredit kita bisa meningkatkan
target penjualan berapa besar (prosentasi / dlm angka), keuntungungan ditargetkan bisa
mencapai berapa, atau adanya penambahan asset yang bisa meningkatkan kinerja usaha, atau
dll.
8. Sebutkan besarnya dana yang dimohon dan jangan lupa sebutkan modal sendiri ada berapa
sehingga bank hanya akan memberikan kekurangannya. Biasanya bank hanya memberi
maksimal 80% dari project cost, 20% adalah dari modal kita sendiri. Ilustrasinya adalah
katakanlah untuk pemenuhan SPK pengadaan komputer dari PT. A, kita memerlukan dana
sebesar 100 juta, maka yang bisa dimohonkan kepada Bank maksimal hanya 80 juta, sisanya
adalah dari dana kita sendiri.

10. Sampaikan skim kredit yang sesuai dengan pola usaha kita yang akan dibiayai bank. Bila usaha
mendapatkan penghasilan tetap perbulan maka skim installment dapat digunakan, bila usahanya
berupa proyek finance maka lebih baik gunakan skim modal kerja dengan sistim bagi hasil atau
mengangsur pokok dan bunganya ketika proyek sudah selesai. Ada baiknya diskusikan dengan
petugas bank, skim apa yang tepat, apakah perlu grace period dll. Ingat konsekuensi salah skim
kredit, implikasinya kepada beban bunga dan lack liquidity yang harus ditanggung.
11. Penutup. Sampaikan bahwa kita siap disurvey oleh Tim survey Bank.
Melihat paparan saya diatas mungkin tidak terlalu sulit untuk membuat surat pengajuan kredit
kebank. Wong cuma satu lembar saja dan lagian anda nantinya akan diwawancari oleh petugas
bank. Tapi perlu juga diketahui, semakin banyak informasi yang diterima petugas bank dan
mereka paham bisnis anda maka semakin cepat juga persetujuan akan diberikan. Untuk syaratsyarat kredit dibank, tentunya standar namun agar lebih jelas anda bisa dapatkan melalui
website bank tersebut, atau brochure bank atau malah lebih baik telephone langsung ke
Customer Service dan Petugas Banknya. Sederhana kan? (**)
SOLUSI
LAIN
:
1.
kalau
anda
wiraswasta
:
rekening
koran
neraca
rugi
laba
- agunan yang akan di gunakan bisa sertifikat tanah dan bangunan atau bpkb
rekening
tabungan
3
bulan
terakhir
keterangan
domisili
dari
kelurahan.
siup
npwp
- ada juga yang minta rekening telepon n listrik (tergantung kebijakan bank
2.
kalau
pegawai.
rekening
3
bulan
terakhir
slip
gaji.
surat
keterangan
pajak
penghasilan
referensi
dari
perusahaan.
setahu saya yang paling ringan bunganya BRI dan BNI
(***)
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGAJUAN KREDIT / PINJAMAN
1.
Pembuatan proposal harus sesuai dengan kondisi di lapangan, tidak buat-buat karena
pihak bank juga pastinya melakukan cek ke lapangan. warbis dapat membantu UKM membuat
proposal tersebut yang terdiri dari latar belakang perusahaan berdiri, pengalaman perusahaan
dalam usahanya, target market, bahan baku dan cara mendapatkannya, omset perbulannya yang
diakumulasikan pertahun, dan mencantumkan laporan keuangan. warung layanan bisnis
(Warbis) tidak menjamin semua proposal yang diajukan disetujui pihak bank, karena tergantung
kenyataan di lapangan.
2.
UKM ketika akan mengajukan pendanaan ke bank harus melihat kemampuan dan
manfaat dana yang diajukan sesuai dengan usahanya, jangan sampai jumlah pengajuan
pendanaan melebihi omset yang bisa di capai. jangan sampai memaksakan diri terhadap ajuan
pendanaan yang di lakukan ke bank karena akan menyulitkan diri sendiri.
3.
Penuhi persyaratan bank sesuai prosedurnya. Bila memenuhin syarat sesuai permintaan
bank pasti bank akan menyetujui . kalau sesuai penilaian bank juga akan memberikan proses
yang berbelit-belit UKM juga serius terhadap pengajuan pendanaannya.

4.

Bila ingin mengajukan kredit ke bank lain meskipun sudah memiliki kredit dari sebuah
bank diperbolehkan, selama UKm itu punya jaminan lain yang bisa dijaminkan. Biasanya untuk
tanah dan bangunan nilai jaminannya 60-80% . misalnya sebuah rumah nilainya Rp.200 juta,
sebesar 80%-nya bisa disetujui bank.sedangkan tanah kosong sebesar 60%-nya. kendaraan
roda empat biasanya juga ditanyakan bank sebagai tambahan agunan.
5.
Selain UKM itu bankble sesuai penilaian bank, feasibel sesuai persyaratan bank, juga
perluh credible atau bisa dipercaya bank. itu modal utama bagi UMKM. suatu saat bila UKM itu
tidak credible pihak bank juga akan tahu, bila UKM itu tidak jujur, misalnya mengaku tidak
memiliki pinjaman di bank lain. pihak bank juga akan tahu setelah melakukan cek. Bank juga
akan memberikan sanksi dan menjatuhkan black list bila ada UKM yang memberikan informasi
yang kurang tepat. Jadi UKM sebaiknya perluh menjaga Kredibilitas.
PROPOSAL PENGAJUAN KREDIT KOPERASI
Banyak kalangan pengusaha KUKM ingin mengajukan pinjaman ke bank tapi bingung
bagaimana membuat proposal kredit yang bankable? Atau mungkin Anda sering membuat
proposal, tetapi masih ragu apakah proposal yang disusun sudah visible dan bankable?
Kemampuan untuk menyusun proposal kredit akan memberi banyak manfaat dalam usaha
Anda. Karena pihak lain tidak mungkin langsung menerima permohonan pinjaman Anda tanpa
mempelajari proposal Anda. Proposal merupakan komplemen dalam mengajukan kredit ke bank.
Proposal juga urgen untuk menarik perhatian pihak bank, karena proposal mendeskripsikan
usaha Anda viable prospektif atau tidak.
Keuntungan yang akan Anda peroleh jika Anda mampu menyusun proposal adalah:
a. Kreditur akan memprioritaskan pinjaman Anda
b. Anda memperoleh kesempatan untuk mengembangkan usaha ke skala yang lebih besar;
c. Anda akan mendapat penghargaan jika usaha Anda menjadi besar dan teladan
d. Anda akan mempunyai relasi yang lebih luas.
Berikut ini adalah susunan dari suatu Proposal:
1. COVER
Halaman pertama yang memuat nama usaha/koperasi (di atas/ tengah halaman), tempat usaha,
bulan dan tahun pembuatan proposal (biasanya di bawah).
2. HALAMAN KEDUA
Memuat profil singkat usaha dan identitas pemilik:
i. Nama, alamat dan telepon koperasi/perusahaan
ii. Nama pengurus, karyawan, dan manajer
iii. Lokasi usaha
iv. Jumlah anggota koperasi
3. RINGKASAN PROPOSAL
Isi proposal sebaiknya diringkas dalam bentuk ringkasan proposal yang memuat :
i. Profil singkat usaha dan identitas pemilik
ii. Total kredit yang diminta
iii. Paket kredit bagi setiap anggota (bagi koperasi)
iv. Jangka waktu pengembalian kredit
v. Grace period (tenggang waktu)
vi. Alternatif jaminan beserta nilai taksirannya dan kapan usaha akan dimulai.
vii. Klasifikasi dan kemandirian koperasi
viii. Kapan rencana usaha/proyek akan dijalankan

4. ISI PROPOSAL
a. Pendahuluan
Pendahuluan dapat berisi latar belakang pendirian usaha, alasan mengenai perlunya investasi
dan modal kerja, dan iklim usaha secara umum dan rencana usaha ke depan.
b.
Tujuan
Penggunaan
Dana
Pembiayaan
dan
Jumlah
Yang
Diperlukan
Disini Anda perlu menuliskan tujuan penggunaan dana pembiayaan dan jumlah dana
pembiayaan yang diperlukan.
Bagaimana Anda akan menggunakan dana tersebut secara spesifik dan jelas.
c. Sejarah dan Eksplanasi Mengenai Usaha Koperasi
i. Informatif
ii. Faktual
iii. Tanpa emosi
Menyangkut kapan usaha didirikan, lokasi awal usaha didirikan, teknologi dan peralatan yang
digunakan awal pendirian usaha, perkembangan jumlah karyawan/pengurus, perkembangan
jumlah produksi, permintaan dari mana saja, dan pemasaran ke mana saja
d. Informasi Pasar Mengenai Produk dan Jasa Spesifik
Menggunakan fakta yang ada, dalam bentuk angka- angka dan nama-nama, misalnya:
Apa saja produk dan jasa yang ditawarkan (yang telah dan akan dihasilkan)
Siapakah para pembeli produk dan saingannya
Apakah ada perusahaan mempunyai spesialisasi pada satu atau dua macam produk, atau
memang menawarkan berbagai macam produk untuk dipasarkan
Apa yang dilakukan oleh pemilik usaha dalam menjaga atau meningkatkan bagiannya dalam
pasar (market share)
Permintaan-penawaran, identifikasi berbagai indikator umum yang ada kaitannya dengan
permintaan dan penawaran produk seperti data kependudukan, pendapatan per kapita suatu
wilayah, pemasaran produk dan data lainnya yang berhubungan dengan permintaan penawaran.
Analisa persaingan, diuraikan posisi dan upaya pesaing dalam memasarkan produk sejenis,
terutama perbandingan dalam mutu, harga, dan pelayanan.
Saluran distribusi, terangkan metode saluran distribusi pemasaran serta jelaskan kelebihan
saluran distribusi pemasaran yang digunakan.
Rencana pemasaran, mengenai produk apa yang akan dipasarkan di lokal, antar kota, propinsi,
dan eksport.
Perkembangan harga di tingkat lokal rata-rata 2-3 tahun terakhir
e. Aspek Produksi
Proses produksi dan teknologi
Untuk usaha produksi, dijelaskan teknologi yang diterapkan, mesin dan peralatan serta
spesifikasi harga, proses produksi secara singkat, bagan dan arus produksi.
Untuk bidang perdagangan, ditulis proses pengadaan barang terjadinya transaksi hingga
penyerahan barang.
Kapasitas produksi, Untuk Jenis usaha produksi perlu dicantumkan kapasitas produksi dan
rencana produksi per tahun.

Lokasi Usaha, dengan membuat peta dalam bentuk gambaran tangan. Dijelaskan dimana
lokasi usaha berada. Yang penting lokasi usaha tidak terkena larangan pemerintah
Lahan dan bangunan, Jelaskan rincian lahan/tanah dengan ukuran baku (hektar/m) apakah
lahan tersebut merupakan hak milik, sewa atau bentuk kepemilikan lainnya. Jelaskan apakah
ada bangunan yang diperlukan untuk usaha.
Bahan baku dan Bahan Pembantu, Mudah tidaknya pengadaan bahan baku dan bahan
pembantu, termasuk sumber, ketersediaan pasokan, volume, mobilisasi bahan baku, sistem
pembelian (tunai/kredit)
f. Aspek Sosial Ekonomi
Terhadap Lapangan Kerja. Jelaskan apakah usaha tersebut mampu menyerap tenaga kerja,
dan berapa jumlah tenaga kerja yang terserap oleh usaha.
Keterkaitan Usaha. Jelaskan keterkaitan usaha dengan usaha besar, dengan usaha kecil
menengah lain, dengan koperasi dan lainnya.
Pendapatan. Penjelasan mengenai usaha Anda akan memberi peningkatan
g. Sejarah Keuangan Usaha/Koperasi
Laporan keuangan usaha minimal selama 2 tahun terakhir berupa:
1. Neraca
2. Laporan laba/rugi
3. Jenis, jumlah, dan penggunaan kredit
4. Cashflow(arus kas) penerimaan dan pengeluaran dilengkapi faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
5. Administrasi dan laporan-laporan
6. Pembelian, produksi, dan penjualan/ekspor
7. Data-data menyangkut SDM, modal, dan material
Laporan keuangan yang diserahkan sebaiknya lengkap dan tepat.
h. Proyeksi Keuangan
1. Bentuk proyeksi keuangan:
Kapasitas usaha, pembelian, dan produksi
Data penjualan dan ekspor
Biaya proyek dan rencana pembiayaan
Anggaran uang tunai (cash budget)
Laporan pendapatan (laba/rugi) proforma
Neraca pro forma untuk satu tahun fiskal mendatang
Sumber dan penggunaan dana
2. Sifat Proyeksi Keuangan: Realistik
Didasarkan atas asumsi-asumsi yang wajar dan dapat memberikan deskripsi tentang
kemungkinan profit atau loss.
i. Daftar Jaminan yang mungkin diberikan
Wujud jaminan
Berupa barang yang dibiayai serta jaminan lain bila dipandang perlu Misalnya: tanah dan
bangunan/mesin, tanah kosong, persediaan barang, dll.
j. Penutup
Harapan dan ucapan terimakasih pada pihak bank
5. LAMPIRAN
Informasi tambahan lain yang mendukung dalam bentuk lampiran antara lain :

a. Fotokopi KTP, SIM


b. Rencana-rencana dalam blueprint
c. Gambar-gambar atau foto-foto
d. Fotocopy dokumen-dokumen resmi (legal documents) seperti: SIUP, TDP, NPWP, Akta Pendirian
Usaha, Identitas Pengurus dan catatan-catatan penting
e. Data sensus dan data demografis.
Dalam pelaksanaannya, data-data di atas dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan jenis
usaha. Pada substansinya, proposal yang komprehesif dan menarik sangat diperlukan untuk
meyakinkan pihak perbankan untuk memberikan kredit. (*)
Satu lagi yang perlu diingat, dalam pengajuan proposal atau berkas pinjaman / kredit ke Bank
juga harus mempunyai kecermatan dan kesabaran, karena tips diatas tidak akan terwujud jika
kita sembrono dan meremehkan hal-hal yang kecil, apalagi saat krisis ekonomi global sekarang
ini, pihak Bank akan lebih berhati-hati dalam mengucurkan kredit/pinjaman kepada calon
nasabahnya sehingga tidak terjadi kredit macet. <Posted by Asep Jalaludin>
<Sumber:http://jalaludinweb.wordpress.com,www.papua.go.id/ddpkoperasi, yusuf.blogdetik.com,
id.answers.yahoo.com>
Semoga bermanfaat.

Cara Mendapatkan Kredit Modal Kerja

Sebelumnya, saya menulis mengenai seberapa penting memanfaatkan fasilitas kredit modal
kerja yang ditawarkan oleh lembaga-lembaga keuangan, seperti bank maupun lembaga
pembiayaan (leasing). Bank dan leasing, masing-masing memiliki plus dan minus dalam hal
pembiayaan kredit modal kerja. Pada umumnya, jika meminjam ke leasing biasanya para
pengusaha tidak memberikan agunan, prosedur tidak terlalu ketat dan lebih cepat untuk
mendapatkan dana segar. Namun, bunga yang diberikan kepada Anda biasanya jauh lebih tinggi
dibanding Anda mendapatkan kredit modal kerja dari bank. Biasanya lembaga pembiayaan
sepertileasing menawarkan bunga 1,5-2% per bulan, artinya, 18-24% pertahun. Bahkan, ada
beberapa leasing yang memberikan bunga hingga 3-4% perbulan, yang artinya 36-48%
pertahun. Semakin mudah dan cepat mereka menawarkan dana segar, biasanya semakin tinggi
pula bunga yang ditawarkan. Anda perlu memperhatikan baik-baik mengenai hal ini, apakah
bunga sebesar itu akan memotong laba usaha terlalu banyak dan justru membuat Anda kurang
bisa menikmati keuntungan usaha, atau malah tidak menjadi masalah sama sekali bagi Anda.

Jika Anda meminjam kredit modal kerja di bank, tentunya prosedur yang perlu dilalui tidak
semudah dan tidak secepat meminjam di leasing. Bank sangat memegang prinsip KYC (Know
Your Customer) untuk menghindari adanya praktek-praktek pelanggaran hukum seperti
pencucian uang oleh nasabah mereka, dan juga prinsip kehati-hatian untuk menghindari kredit
macet yang diakibatkan ketidakmampuan nasabah mereka dalam membayar bunga serta
melunasi pinjamannya. Hal ini juga menyebabkan biasanya diperlukan agunan untuk meminjam
kredit modal kerja di bank, kecuali bank yang menawarkan fasilitas seperti KTA (Kredit Tanpa
Agunan). Kompensasi yang bisa kita dapatkan jika meminjam di bank (dengan agunan) antara
lain penawaran bunga yang jauh lebih rendah ketimbang kita meminjam di leasing. Bunga yang
ditawarkan bervariasi, berkisar 11-15 persen per tahun.

Para pengusaha yang tidak mau laba kotornya terpotong semakin banyak, tentunya akan lebih
suka memiliki fasilitas kredit di bank daripada di lembaga leasing, tentunya jika mereka memiliki
agunan yang cukup. Namun memiliki agunan bukan berarti otomatis langsung bisa mendapatkan
pinjaman dari bank, karena bank tidaklah sama dengan pegadaian. Ada kemungkinan Anda
tidak bisa mendapatkan pinjaman kredit modal kerja dari bank dikarenakan penilaian bank
terhadap bisnis Anda. Berikut adalah beberapa pertimbangan bank yang perlu Anda perhatikan,
agar mendapatkan pinjaman dari bank:

Tujuan Peminjaman Anda


Bank akan memperhatikan tujuan peminjaman usaha Anda, apakah untuk perputaran modal
kerja ataukah untuk hal lainnya. Hal ini guna menghindari penyalahgunaan, yang dapat berbuah
merugikan baik bagi bank maupun bagi nasabah sendiri, seperti pemakaian dana dana untuk
usaha sampingan (usaha lain selain yang diberitahu ke petugas bank), usaha ilegal, ataupun
bukan untuk modal kerja, seperti untuk investasi bangunan, pembelian mesin/berat dan
sebagianya.

Track Record Anda di dunia Perbankan


Bank dapat mengecek track record nasabah dalam hal kredit di dunia perbankan/leasing,
termasuk pemakaian kartu kredit. Bank akan berpikir ulang memberikan pinjaman bagi Anda
yang selalu terlambat membayar pemakaian kartu kredit, terlebih jika Anda pernah mengalami
kredit macet di bank lain. Jika anda pernah mengalaminya, yang perlu Anda lakukan adalah
menjelaskan kepada petugas bank mengenai penyebab masalah tersebut dan tegaskan bahwa
hal itu sudah selesai, dengan menunjukkan tanda bukti pembayaran.

Peningkatan Omset dibanding Tahun Sebelumnya

Jika Anda memiliki omset yang meningkat disbanding tahun sebelumnya, beritahukanlah hal ini
kepada petugas bank. Ini akan menjadi poin plus dalam penilaian bank. Namun jika omset Anda
tidak meningkat atau justru menurun, bukan berarti Anda tidak bisa mendapatkan pinjaman.
Jelaskanlah kepada petugas bank mengenai penyebab turunnya omset Anda, Anda bisa
menceritakan beberapa faktor seperti mengenai kenaikan harga bahan baku, dampak kebijakan
pemerintah, dan lain sebagainya.

Reputasi Bisnis yang Baik


Jangan ragu untuk menceritakan mengenai pengalaman Anda dan keberhasilan Anda
mengelola bisnis pada petugas bank. Hal ini cukup penting karena petugas bank juga
menjadikan reputasi bisnis Anda sebagai pertimbangan dalam memberikan kredit. Petugas bank
biasanya bertanya mengenai siapa saja supplier dan customer Anda. Selain untuk mengetahui
apakah Anda memiliki supplier dan customer tetap, hal ini juga dimaksudkan untuk melakukan
trade checking, yakni untuk bertanya kepada mereka mengenai kegiatan transaksi usaha
dengan Anda, sehingga petugas nasabah dapat mengetahui apakah para supplier dan customer
tersebut mengenal Anda sebagai pengusaha yang memiliki reputasi bisnis yang baik. Jadi jika
petugas bank bertanya mengenai supplier dan customer Anda, berilah mereka data beberapa
supplier dan customer tetap Anda yang sudah menjalin hubungan sejak lama dan sudah saling
percaya, agar mereka bisa memberikan testimoni yang baik untuk Anda.

Mutasi Kredit yang Mencerminkan Omset


Jika Anda mengatakan omset Anda sebesar 500 juta Rupiah per bulan namun mutasi kredit
pada rekening koran Anda hanya mencerminkan 100 juta rupiah saja setiap bulannya, maka
petugas bank bisa jadi akan meragukan usaha atau malah kejujuran Anda (kecuali Anda
memiliki alasan dan bukti yang kuat kalau customer Anda lebih banyak membayar menggunakan
uang cash). Jadi sebaiknya, aktifkan mutasi kredit Anda, lakukan pembayaran melalui
transfer/giro sehingga jumlah mutasi kredit per bulan di rekening koran Anda minimal
mencerminkan 80% omset Anda per bulan.

Memiliki Dokumen Usaha yang Lengkap


Jangan lupa, lengkapi dokumen usaha Anda sebelum mengajukan permohonan kredit di bank.
Dokumen usaha tersebut seperti akta CV/akta pendirian PT (kecuali jika usaha Anda berupa
perusahaan perseorangan), NPWP, SIUP, dan TDP.

Jumlah permohonan yang diajukan sesuai dengan kebutuhan


Ajukan permohonan dengan nilai yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda membutuhkan
1 miliar Rupiah, jangan mengajukan 1,5 miliar Rupiah, kecuali Anda memiliki alasan tersendiri,

seperti untuk cadangan modal kerja. Beberapa bank bisa mempertimbangkan hal ini dengan
syarat tertentu, misalnya dengan menunjukkan PO (Purchase Order) untuk setiap pencairan.
Secara sederhana jumlah modal kerja yang Anda butuhkan dapat dihitung dengan rumus
Persediaan + Piutang dagang hutang dagang. Jika Anda memiliki persediaan sebesar 1 miliar
rupiah dan piutang dagang sebesar 500 juta dan berhutang dagang sebesar 200 juta rupiah,
berarti sederhananya jumlah kebutuhan modal kerja Anda ialah 1 miliar + 500 juta 200 juta =
1,3 miliar Rupiah.

Sumber Pembayaran dan Kemampuan Membayar


Salah satu hal terpenting bagi bank adalah apakah Anda mampu membayar pinjaman beserta
bunganya. Bank memiliki metode tersendiri untuk menghitung tingkat kemampuan membayar
Anda. Pada intinya, jika fasilitas yang Anda ajukan berupa overdraft financing/rekening koran,
semakin besar laba operasional yang Anda peroleh tiap bulannya dibanding bunga yang harus
Anda bayar, semakin baik pula penilaian bank terhadap tingkat kemampuan membayar Anda.
Begitu pula jika fasilitas yang Anda ajukan berupa angsuran, penilaian bank terhadap tingkat
kemampuan membayar Anda semakin baik jika semakin besar laba operasional yang Anda
peroleh tiap bulannya dibandingkan pokok angsuran + bunga yang harus Anda bayar.

Nilai Agunan Anda


Bank akan memperhatikan agunan Anda. Upayakan agar jumlah pinjaman yang Anda ajukan
tidak melampaui nilai agunan Anda. Namun sekali lagi, bagi beberapa bank agunan bukanlah
pertimbangan utama, yang utama tetap pada penilaian terhadap bisnis Anda.

Jika Anda sudah yakin untuk meminjam kredit modal kerja di bank, ajukan permohonan Anda
dan ceritakanlah kepada petugas bank mengenai tujuan peminjaman Anda secara jelas dan
meyakinkan. Para petugas (account officer/relationship officer/relationship manager) di beberapa
bank bahkan siap menjadi konsultan Anda yang tidak hanya menawarkan kredit di banknya,
namun juga menggali kebutuhan Anda agar fasilitas kredit yang diberikan sesuai dengan yang
Anda perlukan. Jadi, selamat mencoba! Semoga bisnis Anda terus berkembang dan semakin
maju.

Cara Mudah Dapat Kredit Bank

Cara Mudah Mendapatkan Kredit Bank; Kreditor dan pemberi pinjaman menggunakan riwayat
kredit Anda sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan, apakah mereka akan
memberikan kartu kredit atau memperpanjang pinjaman atau tidak. Namun, jika Anda tidak
memiliki sejarah kredit, tidak ada catatan tentang bagaimana Anda dapat mengelola utang.
Akibatnya, banyak kreditor dan pemberi pinjaman yang tidak bersedia meminjamkan uang.
Nah, jika Anda belum memiliki kredit selama ini, berikut adalah enam langkah mudah untuk
memulainya:
1.

Cari

kartu

kredit

berjaminan

Kartu kredit berjaminan tak ubahnya kartu kredit biasa yang tidak berjaminan. Hanya saja, Anda
diminta untuk mendepositkan sejumlah uang sebagai jaminan kepada kreditor bahwa Anda akan
membayar utang. Batas kredit Anda umumnya sama dengan besar dana deposit atau
persentase

tertentunya.

Banyak orang menyalahartikan kartu kredit berjaminan dengan kartu debit. Akan tetapi, mereka
sebenarnya berbeda. Pertama, bank tidak melaporkan penggunaan kartu debit kepada biro
kredit, karena kartu debit bukan perpanjangan kredit. Kartu debit lebih sebagai cara nyaman
untuk

mengakses

dana

tabungan

di

bank.

Kedua, kreditor biasanya melaporkan aktivitas kartu kredit berjaminan kepada biro kredit.
Pembelian Anda tidak dipotong dari dana deposit. Setiap kali Anda membeli sesuatu
menggunakan kartu itu, berarti Anda meminjam uang kepada perusahaan kartu kredit dan
bertanggung jawab melunasinya. Sehingga tanggung jawab Anda dalam pembayaran
memengaruhi
2.

Gunakan

skor
kartu

kredit
kredit

sesuai

Anda.
kemampuan

Membangun kredit berarti menunjukkan kemampuan Anda membayar kembali dana yang
dipinjam secara konsisten. Tujuan Anda adalah membuktikan kepada kreditor bahwa Anda bisa
mengelola utang secara bertanggung jawab. Oleh karena itu, jangan membeli barang yang tidak
mampu

Anda

lunasi.

Gunakan kartu kredit paling tidak sekali dalam sebulan untuk keperluan kecil seperti makan
malam sederhana, bensin, dan kebutuhan bulanan . Sebab jika tidak digunakan, Anda tidak
akan membuktikan apa pun. Cobalah untuk tidak berbelanja lebih dari 50 persen dari batas
kredit
3.

Anda.
Bayar

tepat

waktu

setiap

bulan

Hal penting lain untuk membangun dan mempertahankan skor kredit yang baik adalah
membayar semua tagihan dan kewajiban utang tepat waktu setiap bulan. Bahkan satu
keterlambatan pembayaran saja secara signifikan dapat merusak skor kredit Anda.
4.

Cukup

satu

kartu

kredit

Tidak ada gunanya mengajukan permohonan beberapa kartu kredit, jika Anda belum mampu
membuktikan sanggup mengelolanya dengan bertanggung jawab. Sebaliknya, gunakan energi
untuk menunjukkan bahwa Anda mampu menjaga keseimbangan dan membayar tagihan tepat
waktu.
5.

Periksa

kemajuan

Anda

dengan

memeriksa

laporan

dan

skor

kredit

Setelah enam bulan membayar kartu kredit tepat waktu, periksa status Anda dengan melihat
laporan dan skor kredit Anda. Berikan perhatian khusus pada apa yang ada di laporan kredit
Anda dan faktor positif atau negatif yang terdaftar, sehingga Anda tahu apa yang harus dilakukan
selanjutnya.
6.

Setelah

satu

tahun,

ajukan

permohonan

kartu

kredit

tanpa

jaminan

Dua belas bulan pembayaran tepat waktu seharusnya cukup untuk menunjukkan kepada
perusahaan kartu kredit bahwa Anda bertanggung jawab dalam mengelola utang. Sekarang
saatnya untuk mengajukan permohonan kartu kredit tanpa jaminan. Sebuah kartu tanpa jaminan
membebaskan Anda dari kewajiban deposit jaminan. Selain itu, batas kreditnya kemungkinan
juga lebih tinggi dan menawarkan berbagai keuntungan seperti poin reward

Anda mungkin juga menyukai