Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM P1 SISTEM PENGENDALIAN OTOMATIK


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

Disusun oleh :
Nico Natanael S

2412 100 064

Asisten :
Mesawati Pitartyanti

2411 100 129

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
1

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM P1 SISTEM PENGENDALIAN OTOMATIK
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

Disusun oleh :
Nico Natanael S

2412 100 064

Asisten :
Mesawati Pitartyanti

2411 100 129

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
2

ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan teknologi, di dunia industri
kini telah digunakan sistem pengendalian yang bersifat otomatis
atau digital. Salah satu sistem yang sampai saat ini dikembangkan
adalah Programmable Logic Controller (PLC). Untuk
menjalankan PLC ini digunakan suatu bahasa pemrograman salah
satunya adalah Diagram Ladder. Dalam percobaan yang
dilakukan pada praktikum ini yaitu mengenai pengendalian level.
Komponen-komponen sistem pengendalian yang digunakan
diantaranya 2 pompa, 1 mixer, 3 sensor, 3 lampu indikator dan
juga saklar. Untuk menjalankan sistem ini terlebih dahulu dibuat
simulasi program pada software logicpro. Program yang telah
berhasil disimulasikan selanjutnya diterapkan pada plant.

Kata kunci : sistem pengendali, programmable logic control


(PLC), diagram ladder

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas limpahan rahmat serta karunianya sehingga
laporan resmi praktikum P1 Sistem Pengendalian Otomatik yang
berjudul Programmable Logic Control (PLC) ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tidak lupa penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada asisten praktikum yang telah memdampingi
jalannya praktikum P1 ini.
Semoga laporan resmi praktikum Sistem Pengendalian
Otomatik ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis
khususnya. Dalam penulisan laporan resmi praktikum ini tentu
masih banya terdapat kekurangan. Maka kritik dan juga saran dari
pembaca akan sangat membantu dalam menjadikan sempurnanya
laporan praktikum ini dan laporan-laporan praktikum selanjutnya.

Surabaya, 15 April 2015

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................i
Abstrak......................................................................................ii
Kata Pengantar..........................................................................iii
Daftar Isi...................................................................................iv
Daftar Gambar...........................................................................v
Daftar Tabel...............................................................................vi
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..........................................................1
1.2 Permasalahan............................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................1
Bab II : Dasar Teori
2.1 Programmable Logic Control (PLC).........................3
2.2 Logika Dasar PLC.....................................................4
2.3 Dasar Pemrograman PLC..........................................6
Bab III : Metodologi
3.1 Peralatan....................................................................9
3.2 Prosedur Percobaan...................................................9
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil..........................................................................11
4.2 Pembahasan...............................................................12
Bab V : Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan...............................................................20
5.2 Saran.........................................................................20
Daftar Pustaka...........................................................................vii
Lampiran

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kontrol Proses Close Loop di Industri................3
Gambar 2.2 Diagram Blok PLC..............................................4
Gambar 2.3 Logika NOT........................................................5
Gambar 2.4 Logika AND........................................................5
Gambar 2.5 Logika NAND.....................................................5
Gambar 2.6 Logika OR...........................................................6
Gambar 2.7 Logika NOR........................................................6
Gambar 2.8 AND, OR dan NOT.............................................7
Gambar 2.9 TON dan TOF.....................................................8
Gambar 2.10 Counter.............................................................8
Gambar 4.1 Tampilan Ladder Pompa 1..................................11
Gambar 4.2 Tampilan Ladder Mixer.......................................12
Gambar 4.3 Tampilan Ladder Pompa 2..................................12

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Input dan Output PCT 17 to PLC Siemens S7-200....11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era modern ini, sistem pengendalian menjadi kebutuhan
utama dalam setiap proses di industri baik industri kecil,
menengah, ataupun besar. Sistem pengendalian adalah suatu
sistem yang dapat mengendalikan proses produksi sekaligus
6

menjaga hasil produksi agar tetap sesuai dengan keinginan atau


dengans set point yang telah ditentukan. Secara konvensional,
sistem pengendalian biasanya terdiri dari perangkat-perangkat
seperti counter, relay, timer, dan lainnya. Namun, perangkatperangkat tersebut memiliki keterbatasan dalam menjalankan
fungsinya. Seiring dengan perkembangan teknologi, kini telah
digunakan sistem pengendalian yang bersifat otomatis atau
digital. Salah satu sistem yang sampai saat ini dikembangkan
dalah Programmable Logic Controller (PLC). Untuk lebih
memahami bagaimana PLC mengendalikan suatu proses, maka
pada percobaan P1 Sistem Pengendalian Otomatis ini akan
dibahas lebih lanjut tentang PLC.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan dalam praktikum Programmable
Logic Control (PLC) ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana dasar-dasar dan pemrograman PLC ?
b. Bagaimana bahasa pemrograman pada PLC?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Programmable Logic
Control (PLC) ini adalah sebagai berikut.
a. Mampu memahami dasar-dasar dan pemrograman PLC.
b. Mampu memahami bahasa pemrograman pada PLC.

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan


BAB II
DASAR TEORI
2.1 Programmable Logic Control (PLC)
PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu
instrument yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan
instruksi-instruksi yang berfungsi sebagai kendali atau
melaksanakan fungsi suatu perintah kerja yang sekuensial,
perhitungan aritmatik, pemrosesan numerik, sarana komunikasi
dari suatu proses yang jenis input atau outputnya berupa sinyal
logic on-off. PLC merupakan sistem operasi elektronik digital
yang dirancang untuk keperluan lingkungan industri, PLC
digunakan untuk menggantukan fungsi relay-relay yang banyak
digunakan.

Gambar 2.1 Kontrol Proses Close Loop di Industri


3

PLC menerima sinyal input dari peralatan sensor berupa


sinyal on off. Apabila input berupa sinyal analog, maka
dibutuhkan input analog modul yang menkonversikan sinyal
analog menjadi sinyal digital. Sinyal tersebut langsung dikirim ke
Central Processing Unit (CPU) untuk diproses sesuai program
yang dibuat. Hasil pemrosesan berupa sinyal keluaran digital
yang dikirim ke modul output untuk menjalankan aktuator.
Pabrikan yang membuat produk PLC diantaranya Allan
Bradley, Omron, Mitshubishi, General Electric-Klocker Moler,
Festo, Texas Instrument, Siemens, Toshiba, dan Scheneider. PLC
yang dipakai dalam praktikum kali ini adalah PLC Siemens S7200 dan Allen Bradley (logixpro).

Gambar 2.2 Diagram Blok PLC


PLC mempunyai kelebihan yang kemungkinan tidak dimiliki
oleh peralatan kontrol konvensional yaitu bahwa PLC dapat
bekerja pada industri dengan kondisi yang cukup berat, dengan
tingkat polusi tinggi, fluktuasi temperatur antara 0 sampai 60
dan kelembaban relatif antara 0% sampai 95%. Dibandingkan
dengan sistem kendali konvensional, PLC mempunyai kelebihan
antara lain :
a. Bekerja handal dan aman, serta fleksibel.
b. Hemat dalam jumlah pengawatan.
4

c. Pemrogramannya sederhana dan mudah dirancang dalam


bahasa atau instruksi yang mudah dimengerti.
d. Pemasangan atau instalasinya mudah.
2.2 Logika Dasar PLC
Fungsi logika pada PLC dapat mempermudah dalam
melakukan analisis dan menyusun diagram tangga (ladder
diagram) PLC. Berikut fungsi logika pada PLC.
a. Logika NOT
Logika NOT merupakan nilai kebalikan dari suatu logika.
Pada PLC input Normally Close merupakan logika NOT dari
input Normally Open. Suatu logika NOT hanya memiliki
output yang bernilai 1 bila input Normally Close bernilai 0.

Gambar 2.1. Logika NOT


b. Logika AND
Logika AND hanya akan menghasilkan output yang
bernilai 1 bila semua input Normally Open yang terhubung
secara seri bernilai 1. Sedangkan bila ada satu saja input
Normally Open yang bernilai 0 maka output-nya akan
bernilai 0.

Gambar 2.2. Logika AND


c. Logika NAND
Logika NAND (NOT-AND) merupakan logika kebalikan
dari logika AND. Output logika NAND selalu bernilai 0 bila
5

input semua Normally Close yang terhubung secara paralel


bernilai 1, selain itu output-nya akan bernilai 1.

Gambar 2.3. Logika NAND


d. Logika OR
Logika OR pada PLC tersusun dari beberapa input Normally
Open yang tersusun paralel. Sehingga bila ada salah satu
input Normally Open yang bernilai 1 maka output-nya akan
bernilai 1. Sedangkan bila semua input Normally Open
bernilai 0 maka output-nya akan bernilai 0.

Gambar 2.4. Logika OR


e. Logika NOR
Kebalikan dari logika OR yakni logika NOR (NOT-OR),
yang memiliki output bernilai 1 hanya bila semua input
Normally Close yang terhubung seri bernilai 0. Selain itu
output-nya akan bernilai 0.

Gambar 2.5. Logika NOR


2.3 Dasar Pemrograman PLC
6

Kontrol program adalah komponen utama dalam sistem


yang bekerja secara otomatis. Kontrol program harus didesain
secara sistematis, terstruktur dengan baik dan harus
terdokumentasi agar bebas dari kesalahan, pemeliharaan
mudah, dan efektif dalam biaya. Untuk memrogram PLC dapat
digunakan
prosedur
berikut
untuk
menyelesaikan
permasalahan mengenai kontrol. Langkah-langkah dalam
membuat program sebagai berikut :
a. Identifikasi Masalah
Definisi permasalahan untuk menjabarkan problem
kontrol dalam bentuk detail. Informasi yang diperlukan
yaitu skema posisi, skema sekuensial, dan table kebenaran
untuk menerangkan hubungan I/O.
b. Allocation List
Allocation list berisi kondisi-kondisi program atau alamat
yang dipakai oleh keluaran atau masukan.
c. Pembuatan Program
Terdapat dua cara untuk membuat program, yaitu dengan
menggunakan ladder diagram atau statement list.
Berikut beberapa contoh program dasar PLC Allen
Bradley (software logixpro) dengan menggunakan ladder
diagram.
a. Logika AND, OR dan NOT
Gambar 2.8 AND, OR, NOT

b. TON (Timer On Delay) dan TOF (Timer Off Delay)

Gambar 2.9 TON dan TOF

Counter UP/Down

Gambar 2.10 Counter

BAB III
METODOLOGI
3.1 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam percobaan ini
adalah sebagai berikut.
8

a.
b.
c.
d.

Modul PLC Siemens S7-200


Kabel Downloader MPI
Modul PCT 17
PC yang terinstall Step 7 Micro

3.2 Prosedur percobaan


Adapun Prosedur percobaan yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Peralatan yang dibutuhkan disiapkan.
b. Input dan Output dari PLC ditentukan untuk memudahkan
penggambaran wiring pada Step 7.
Table 3.1. Input dan Output PCT 17 to PLC Siemens S7-200
I/O PLC
Modul Mixing Tank
Siemens
S7-200
Sensor 3 (bawah)
I0.3
Sensor 2 (tengah)
I0.2
Sensor 1 (atas)
I0.1
Pompa 1
Q0.3
Pompa 2
Q0.4
Mixer
Q0.6
Indikator Pompa 1
Q0.0
Indikator Pompa 2
Q0.1
Indikator Mixer
Q0.2
Saklar
I0.0

10

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan


BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
Sistem kerja yang dioperasikan pada plant adalah sebagai
berikut:
a. Ketika saklar dinyalakan maka pompa 1 dan lampu indikator
pompa 1 akan menyala, sehingga volume air akan naik.
b. Pada saat volume air naik dan menyentuh sensor bawah,
pompa 1 dan lampu indikator pompa 1 akan tetap menyala,
sehingga volume air terus naik dan menyentuh sensor
tengah.
c. Pada saat ketinggian air menyentuh sensor tengah maka
mixer dan lampu indikator mixer menyala. Sementara pompa
1 dan lampu indikator pompa 1 masih tetap menyala.
d. Ketika ketinggian air mengenai sensor atas maka pompa 2
menyala. Sedangkan pompa 1 dan mixer akan mati secara
otomatis.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, fungsi logika
yang berhasil dijalankan pada program step 7 micro adalah
sebagai berikut :

11

Gambar 4.1 Tampilan Ladder Pompa 1

Gambar 4.2 Tampilan Ladder Mixer

Gambar 4.3 Tampilan Ladder Pompa 2


4.2 Pembahasan
Network 1 berisi perintah untuk menyalakan saklar utama,
lampu indikator pompa 1 dan pompa 1, dimana logika AND
digunakan pada saat input berupa saklar menyala, pompa 2
dikondisikan Normally Close dan logika OR digunakan pada saat
12

sensor bawah dalam kondisi Normally Open atau sensor atas


Normally Close, maka pompa 1 (Q0.3) akan aktif dan indikator
pompa 1 (Q0.0) menyala. Pada network 2, berfungsi untuk
menyalakan mixer dan lampu indikator mixer. Logika yang
dipakai adalah logika AND yaitu ketika air menyentuh sensor
tengah, sensor atas dalam kondisi Normally Close dan Pompa 1
dari Network 1 diatas menjadi input ke Network 2 maka pada saat
ketinggian/level air menyentuh sensor tengah maka mixer dan
lampu indikator mixer akan menyala.
Network 3 berfungsi untuk menyalakan pompa 2 dan
lampu indikator pompa 2 pada saat ketinggian atau level air
menyentuh sensor atas. Sama dengan rung sebelumnya, logika
yang dipakai untuk menjalankan perintah pada rung ini adalah
logika OR dan AND. Pada saat air menyentuh sensor atas (sensor
atas menyala) atau dalam kondisi indikator pompa 1 Normally
Close dan sensor bawah serta sensor atas aktif maka pompa 2
aktif dan indikator pompa 2 akan menyala. Pompa 2 ini berfungsi
untuk menyedot air sehingga level air akan menurun kembali.

BAB V
13

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum PLC yang telah dilaksanakan maka
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.
a. Diagram ladder pada software logicpro dan step 7 micro
bekerja dari kiri ke kanan, tidak dari atas ke bawah. Hal ini
telah dibuktikan dalam penyusunan fungsi logika yang tidak
berurutan yaitu rank mixer, rank pompa 1 dan rank pompa 2.
Padahal sistem bekerja dengan urutan rank pompa 1, mixer
dan pompa 2.
b. Logika yang digunakan pada program PLC ini adalah logika
AND dan OR yang terdiri dari tiga rung untuk menjalankan
masing-masing perintah yang diinginkan.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum ini adalah
logika yang digunakan untuk menjalankan perintah lebih
kompleks lagi dan digunakan logika berupa self holding serta
interlock.

DAFTAR PUSTAKA
15

[1] Spektrum Gelombang Elektromagnetik.2008. Retrieved


from https://hanstt.files.wordpress.com/2008/08/spektrumgelombang-elektromagnetik.pdf diakses pada tanggal 04
November 2014 pukul 20.34
[2] Minandar, Shintia. Fisika.2012. Retrieved from ]
http://shintiaminandar.blogspot.com/p/fisika.html
diakses
pada tanggal 04 November 2014 pukul 20.55

LAMPIRAN
Tugas Khusus

Anda mungkin juga menyukai