Definisi
Merupakan keadaan patologis dengan
terdapatnya penimbunan lemak yang
berlebihan daripada yang diperlukan
fungsi tubuh.
Masalah gizi karena kelebihan kalori
biasanya disertai kelebihan
lemak,protein hewani, kelebihan gula
dan garam. (IPD)
Gejala
Difficulty sleeping
Snoring
Sleep apnea
Pain in your back or joints
Excessive sweating
Always feeling hot
Rashes or infection in folds of your skin
Feeling out of breath with minor exertion
Daytime sleepiness or fatigue
Depression
Klasifikasi
Adult-onset obesity:
Obesitas yang bermula pada masa dewasa dan
ditandai dengan peningkatan dalam ukuran (hipertrofi)
sel adiposa tanpa peningkatan jumlahnya; disebut juga
hyperthrophic obesity.
Endogenous obesity:
Obesitas akibat abnormalitas metabolik (endokrin),
atau cacat genetik yang mempengaruhi sintesis enzimenzim yang terlibat dalam metabolisme intermediat.
Exogenous obesity:
Obesitas akibat kelebihan makan; disebut juga
alimentary obesity dan simple obesity.
TIPE OBESITAS
1. Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh
a. Obesitas Tipe Buah Apel (android)
b. Obesitas Tipe Buah Pear (gynoid)
c. Bentuk Kotak Buah (ovid)
Tipe Obesitas
Berdasarkan
Keadaan Sel
Lemak
Etiology/ patfis
ETIOLOGI
Faktor eksogen (nutrisi, aktifitas fisik,
sosioekonomi, gangguan emosi, obatobatan steroid dan beberapa anti depresi)
Faktor endogen (Hipotiroidisme, Sindroma
Cushing, Sindroma Prader-Willi dan
beberapa kelainan saraf yang bisa
menyebabkan seseorang banyak makan )
Faktor genetik: ke 2 ortu obes 80% anak
, salah satu ortu obes 40%, ortu ga obes
14%
PATOGENESIS OBESITAS
Obesitas idiopatik
(90% kasus)
Obesitas endogen
(10% kasus)
OBESITAS ENDOGEN
Penyebab hormonal
Hipotiroidisme
Hiperkortisolisme
Hiperinsulinisme primer
Pseudohipoparatiroidism
e
Temuan diagnostik
TSH, tiroksin (T4)
Uji supresi steroid abN,
kortisol bebas urine (24
jam)
Insulin plasma, Cpeptide
Hipokalsemia,
hiperfosfatemia, PTH
Genetik
Lingkungan
Psikis
Kesehatan (Hipotiroidisme,Sindroma Cushing,
Sindroma Prader-Willi)
Obat-obatan (Steroid dan anti depresan
BB)
Perkembangan
Aktifitas fisisk
IMT(kg/m2)
<90 cm (laki2)
<80
cm(perempuan)
90 cm(laki2)
80
cm( perempuan)
Berat badan
kurang
<18,5
Rendah(risiko
Sedang
meningkat pada
masalah klinis lain)
Kisaran normal
Berat badan lebih
Beresiko
Obes I
Obes II
18,5- 22,9
23,0
23,0-24,9
25,0-29,9
30,0
Sedang
Meningkat
Meningkat
Moderat
Berat
Moderat
Berat
Sangat berat
komplikasi
KOMPLIKASI
tatalaksana
PENATALAKSANAAN
Menetapkan target
penurunan berat badan
Pengaturan diet
Orang
tua
menyediakan
diet
yang
seimbang, rendah kalori dan sesuai petunjuk
ahli gizi. Anggota keluarga, guru dan teman
ikut berpartisipasi dalam program diet
Mengubah pola
hidup/perilaku
Terapi intensif
Terapi Farmakologi
Ada dua obat resep yang sudah di izinkan oleh Food and Drug Administration
(FDA) untuk pengobatan jangka panjang obesitas :
Sibutramine
Prinsip :
Penanganan diet : nutrisi seimbang &
kebiasaan makan sehat
Perubahan perilaku & gaya hidup sedentari
Aktivitas fisik program kesegaran jasmani
Sindroma metabolik
WHO
EGIR
ACE
IDF
HT
Dalam
pengobatan
antiHT dan/atau
TD > 140/90
mmHg
Dalam
pengobatan
antiHT / TD >
130/85 mmHg
TD sistolik >=
140 mmHg,
dan/atau TD
diastolik >=90
mmHg,
dan/atau dalam
pengobatan
antiHT
TD > 130/85
mmHg
TD sistolik >=
130 mmHg atau
TD diastolik >85
mmHg, atau
dalam
pengobatan
antiHT
Dislipidemia
Plasma TG >
150 mg/dL
dan/atau HDL-C
L < 35 mg/dL
P < 40 mg/dL
Plasma TG >
150 mg/dL
HDL-C
L < 40 mg/dL
P < 50 mg/dL
Plasma TG >
180 mg/dL
HDL-C <40
mg/dL dan/atau
dalam
pengobatan
dislipidemia
Plasma TG >
150 mg/dL
HDL-C
L < 40 mg/dL
P < 50 mg/dL
Plasma TG >
150 mg/dL, atau
dalam
pengobatan
dislipidemia
HDL-C
L < 40 mg/dL
P < 50 mg/dL,
atau dalam
pengobatan
dislipidemia
Obesitas
IMT > 30
kg/m^2
dan/atau rasio
perut-pinggul
L > 0. 90
P > 0. 85
Lingkar perut
L > 102 cm
P > 88 cm
Lingkar perut
>94 cm
>=80 cm
Gangguan
DM tipe 2 / TGT
GDP >=110
Obesitas sentral
(lingkar perut)
Asia :
L > 90 cm
P > 80 cm (nilai
tergantung
etnis)
GDP 110-125
GDP >=100
WHO
Lain-lain
Mikroalbumin
uria > 20
ug/menit (30
mg/g Cr)
Kriteria
diagnosis
DM tipe 2 /
TGT dan 2
kriteria di
atas. Jika
toleransi
glukosa
normal,
diperlukan 2
kriteria
EGIR
ACE
IDF
Hiperinsuline
mia
(konsentrasi
insulin puasa
> kuartil atas
populasi nondiabetes)
Minimal 3
kriteria
DM tipe 2
atau TGT dan
2 kriteria di
atas. Jika
toleransi
glukosa
normal, perlu
3 kriteria
Obesitas
sentral + 2
kriteria di
atas
OBESE
Penurunan BB 5-10% sudah dapat memberikan perbaikan
profil metabolik. Penanganan yang terintegrasi dalam
pengelolaan BB adalah diet, aktivitas fisik, perubahan
perilaku (yang terpenting), obat (sibutramin dan orlistat).
Sibutramin cara kerjanya di sentral memberi efek
mengurangi asupan energi melalui efek mempercepat
rasa kenyang dan mempertahankan pengeluaran energi
setelah BB turun dapat memberi efek tidak hanya untuk
penurunan BB tapi juga mempertahankan BB yang sudah
turun.
Untuk efek metabolik, pemberiannya setelah 24 minggu
yang disertai diet dan aktivitas fisik, memperbaiki kadar
trigliserida dan kolesterol HDL.
HIPERTENSI
HT merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
HT mikrobalbuminuria yang dipakai sebagai
indikator independen morbiditas kardiovaskular pada
ps tanpa diabetes/HT.
Enzim pengkonversi angiotensin dan penghambat
reseptor angiotensin punya manfaat yang bermakna
dalam meregresi hipertofi ventrikel kiri dibanding
dengan penghambat beta adregenik, diuretik dan
antagonis kalsium.
Valsartan, suatu penghambat reseptor angiotensin,
dapat mengurangi mikroalbuminuria yang diketahui
sebagai faktor risiko independen kardiovaskular.
INTOLERANSI GLUKOSA
Intoleransi glukosa merupakan salah 1 manifestasi sindrom
metabolik yang dapat jadi awal suatu DM. Ada hubungan
kuat antara TGT dan risiko kardiovaskular pada sindrom
metabolik dan diabetes.
Perubahan gaya hidup dan aktivitas fisik yang teratur efektif
menurunkan BB dan TGT. Modifikasi diet secara bermakna
memperbaiki glukosa 2 jam pasca prandial dan kadar insulin.
Tiazolidindion punya pengaruh yang ringan tapi persisten
dalam menurunkan TD sistolik dan diastolik. Obat ini dan
metformin juga dapat menurunkan kadar asam lemak bebas.
Pada Diabetes Prevention Program, penggunaan metformin
dapat mengurangi progres diabetes sebesar 31% dan efektif
pada ps muda dengan obesitas.
DISLIPIDEMIA
Dislipidemia terapi nya dengan perubahan gaya
hidup yang diikuti medikasi. Perubahan diet dan
latihan jasmani saja tidak cukup berhasil mencapai
target. Jadi obat + perubahan gaya hidup.
Gemfibrozil tidak hanya memperbaiki profil lipid
tapi juga menurunkan risiko KV.
Fenofibrat secara khusus dipakai untuk turunkan
trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL,
perbaikan profil lipid yang sangat efektif dan
mengurangi risiko KV, menurunkan kadar
fibrinogen.
Fenofibrat + statin memperbaiki kadar trigliserida,
kolesterol HDL dan LDL.
Neukleus
Ventromedial
Hipotalamus
Pusat kenyang
Neukleus
lateralis
Nukleus
Dorsomedial
Nukleus
Paraventrikular
Pusat lapar
Orexigenic
menjilat
mengunyah
menelan
Substansi biokim
anorexigenic
makanan
lambung
Saluran cerna
glucagon-like peptide
distensi
duodenum
Sinyal ke
N.vagus
CCK
melanokortin
Peptide YY
KENYANG
Asupan energi
jaringan adiposa
FISIOLOGI
LAPAR &
KENYANG
kadar leptin
merangsang
satiety center / anorexigenic
center di hipotalamus
Neuro Peptide
Y (NPY)
nafsu makan
Kebutuhan energi
jaringan adiposa
kadar leptin
merangsa
ng
feeding center / orexigenic
center di hipotalamus
Neuro Peptide
Y (NPY)
nafsu makan
Orexigenic
NPY dan AgRP
NPY merupakan stimulus poten untuk makan, berikatan
dengan G-protein (YI-Y6)
AgRP mengantagonis efek MSH food intake bertambah
Leptin
Protein yang dihasilkan di adiposit
Leptin memberi signal pada otak bahwa lemak
tubuh sudah terpenuhi
Leptin juga mengaktifkan POMC/CART neuron
dimana ia juga menginhibisi kerja NPY/AgRP
neuron
Fungsi leptin lebih terlihat saat Mencegah
pengurangan berat badan berlebih pada
kondisi kelaparan daripada melawan
obesitas saat kelebihan
Endocannabinoids
Senyawa lipid endogen
Berikatan dengan
CB1
CB2
GI tract
CCK
Menstimulasi pelepasan enzim pankreas dan kandung
empedu, memperlambat pengosongan lambung,
mengurangi asupan makanan
Peptide YY(PYY)
Memperlambat pengosongan lambung, menurunkan nafsu
makan, durasi makan dan total kalori
Pancreatic polypeptide(PP)
Menurunkan nafsu makan dan asupan makanan
Glukagon-like-peptide 1(GLP1)
Mengurangi sekresi glukagon, menurunkan motilitas
lambung, menghambat sekresi asam lambung
GI tract
Amylin
Menghambat pengosongan lambung dan
menurunkan asupan makanan
Ghrelin
Konsentrasi ghrelin meningkat dalam kondisi
kelaparan kemungkinan meningkatkan
asupan kalori
Insulin
Menurunkan asupan makanan melalui reseptor
insulin di nucleus arcuate di hipotalamus
Hipotesis Lipostatik
Leptin mengukur persentase lemak dalam sel
lemak
Jumlah lemak rendah hipotalamus menstimulasi
kita untuk merasa lapar dan makan.
Hipotesis Hormon Peptida pada Organ Pencernaan
Makanan yang ada di GIT merangsang munculnya
satu atau lebih peptida, contohnya kolesitokinin.
Apabila jumlah kolesitokinin rendah hipotalamus
menstimulasi untuk memulai pemasukan
makanan ke dalam tubuh.
Hipotesis Glukostatik
Rasa lapar k/ kurangnya glukosa dalam darah.
Hipotesis Termostatik
suhu dingin atau di bawah set point
hipotalamus meningkatkan nafsu makan.
Neurotransmitter
berpengaruh terhadap nafsu makan.
norepinephrine dan neuropeptida Y konsumsi
KH
dopamine dan serotonine tidak
mengkonsumsi KH
Pengukuran makanan oleh reseptor-reseptor
hipotalamus
seperti mengunyah, saliva, menelan, dan
mengecap, dan setelah jumlah tertentu lewat
pusat makan hipotalamus menjadi terhambat.
Jaringan Lemak
Untuk menyimpan energi dalam bentuk
trigliserida melalui proses lipogenesis
yang terjadi sebagai respon terhadap
kelebihan energi dan memobilisasi
energi melalui proses lipolisis sebagai
respon terhadap kekurangan energi.
2 bentuk:
Jaringan lemak putih
Jaringan lemak coklat
fungsi
Jaringan lemak putih
Isolasi panas
Bantalan mekanik
Sebagai sumber energi
Melarutkan vit. A,D,E,K
Jaringan lemak coklat
Mempertahankan panas tubuh
(termogenesis)
Lipogenesis
Deposisi lemak dan meliputi proses
sintesis asam lemak dan sintesis
trigliserida yang terjadi di hati.
Insulin faktor hormonal terpenting
yang mempengaruhi lipogenesis,
Insulin menstimulasi lipogenesis dengan
cara
meningkatkan pengambilan glukosa di
jaringan adiposa
mengaktifkan enzim lipogenik dan glikolitik
Lipogenesis
GH menurunkan lipogenesis penurunan
lemak penambahan masa otot
2 jalur:
Menurunkan sensitivitas insulin
Memfosforilasi faktor transkripsi Stat5a dan 5b
penurunan akumulasi lemak di jaring adiposa
Lipolisis
Proses dekompensasi kimiawi dan
penglepasan lemak dari jaringan lemak.
Terjadi bila diperlukan energi tambahan
Enzim hormone sensitive lipase
hidrolisis trigliserida as. Lemak bebas
& gliserol aliran darah otot /tempat
yg memerlukan
Hormon insulin akan menghambat
mobilisasi as.lemak menghambat
enzim trigliserid lipase