terkini
dari
British
Hypertension
Society
tekanan
darah
TDS/TDD
6/3
mmHg.
(Manik.2012)
2) Meningkatkan konsumsi sayur dan buah
Dengan mengonsumsi sayur dan buah secara teratur dapat
menurunkan risiko kematian akibat hipertensi, stroke, dan
penyakit jantung koroner, menurunkan tekanan darah, dan
mencegah kanker. Sayur dan buah mengandung zat kimia
tanaman (phytochemical) yang penting seperti flavonoids,
sterol, dan phenol. Mengonsumsi sayur dan buah dengan
teratur dapat menurunkan tekanan darah TDS/TDD 3/1 mmHg.
( Manik.2012)
b. Perubahan Gaya Hidup
1) Olahraga teratur
Olahraga sebaiknya dilakukan teratur dan bersifat aerobik,
karena kedua sifat inilah yang dapat menurunkan tekanan
darah. Olahraga aerobik maksudnya olahraga yang dilakukan
secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat
dipenuhi tubuh, misalnya jogging, senam, renang, dan
bersepeda. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang
meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran
kalori). Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan sekurangkurangnya 30 menit perhari dengan baik dan benar. Melakukan
olahraga secara teratur dapat menurunkan tekanan darah
sistolik 4-8 mmHg. ( Manik.2012).
2) Menghentikan rokok
Tembakau mengandung nikotin yang memperkuat kerja
jantung dan menciutkan arteri kecil hingga sirkulasi darah
pola
makan
dan
olahraga
secara
teratur.
pasien
hipertensi
yang
terkontrol,
pendekatan
dalam
keberhasilan
penanganan
hipertensi
(Manik.2012).
2) Penatalaksanaan Farmakologis
Selain cara pengobatan nonfarmakologis, penatalaksanaan
utama hipertensi primer adalah dengan obat. Keputusan
untuk mulai memberikan obat antihipertensi berdasarkan
beberapa faktor seperti derajat peninggian tekanan darah,
terdapatnya
kerusakan
organ
target,
dan
terdapatnya
D. Epidemiologi
Data epidemiologi menunjukkan bahwa jumlah penderita hipertensi
bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Baik hipertensi sistolik
maupun kombinasi dari hipertensi sistolik dan diastolik sering timbul pada
lebih dari separuh orang yang berusia > 65 tahun (Mehuli, 2007).
Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal
dari negara-negara yang sudah maju. Dari data The National Health and
Nutrition Examination Survey (NHNES) menunjukan bahwa adanya
peningkatan insidensi hipertensi pada orang dewasa sekitar 29-31% pada
tahun 1999-2000, yang berarti sekitar 58-65 juta orang mengalami
hipertensi di Amerika dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHNES III
tahun 1988-1991. Hipertensi primer (essensial) merupakan 95% dari
seluruh kasus hipertensi (Mehuli.2007).
Di Indonesia, belum ada data nasional lengkap untuk prevalensi
hipertensi. Dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, prevalensi
hipertensi di Indonesia adalah 8.3%. Survei faktor risiko penyakit
kardiovaskular (PKV) oleh proyek WHO di Jakarta, menunjukkan angka
prevalensi hipertensi dengan tekanan darah 160/90 masing-masing pada
pria adalah 13,6% (1988), 16,5% (1993), dan 12,1% (2000). Pada wanita,
angka prevalensi mencapai 16% (1988), 17% (1993), dan 12,2% (2000).
Secara umum, prevalensi hipertensi pada usia lebih dari 50 tahun berkisar
antara 15%-20%. Survei di pedesaan Bali (2004) menemukan prevalensi
pria sebesar 46,2% dan 53,9% pada wanita (Depkes, 2007)
Manik, Margaret Elisabeth.2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Hipertensi Pada Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas
Parsoburan Kecamatan Siantar Marihat Pematangsiantar Tahun 2011.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31642/5/Chapter
%20II.pdf. Diakses pada tanggal 26 Juni 2014.
Nadya, Syarifah. 2013. Tingkat Pengetahuan Mengenai Hipertensi pada Pasien
Hipertensi yang Berobat Rawat Jalan di Poliklinik Kardiologi RSUP H.
Adam Malik Medan. http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/38691/4/Chapter%20II.pdf. Diakses pada tanggal 26 Juni
2014.
Rosalina. 2009. Analisa Determinan Hipertensi Esensial Di Wilayah Kerja Tiga
Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6783/1/09E01491.pdf.
Diakses pada tanggal 26 Juni 2014.
Asmarida, Rita .2008. Penatalaksanaan Pasien Hipertensi Di Praktek Dokter
Gigi. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/8408/1/000600095.
pdf. Diakses pada tanggal 26 Juni 2014.
Erfitrina.2013. Hubungan Tekanan Darah Pada Pasien Retinopati Hipertensi
dengan Stadium Retinopati Hipertensi Di RSUP H. Adam Malik Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37304/4/Chapter
%20II.pdf. Diakses pada tanggal 26 Juni 2014.
Kurnia, Rissa. 2009. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di
Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Sumatera Barat Tahun 2002 - 2006. http://repository.
usu.ac.id/bitstream/123456789/14618/1/08E01513.pdf. Diakses pada
tanggal 26 Juni 2014.