Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS ARSITEKTURAL

Masterplan kawasan Undip tersusun dari massa bangunan, jaringan jalan,


open space, serta elemen-elemen lain yang terorganisasi sehingga membentuk
Kawasan Kampus Universitas Diponegoro. Setiap elemen penyusun kawasan
memiliki ciri arsitektural yang dapat dianalisis polanya untuk dapat diidentifikasi
berdasarkan teori perancangan DK. Ching.
A. Organisasi Ruang
Organisasi ruang merupakan kumpulan ruang-ruang yang terhubung menjadi
sebuah kesatuan bangunan yang bentuk dan ukurannya dipengaruhi oleh fungsi.
Cara penyusunan ruang-ruang dalam sebuah bangunan dapat menjelaskan tingkat
kepentingan relatif dan fungsi serta peran simbolis ruang-ruang tersebut dalam
suatu organisasi bangunan (F. DK Ching, 2000)
Jenis organisasi yang digunakan dalam sebuah bangunan akan tergantung
pada kebutuhan atas program bangunan, seperti pendekatan fungsional,
persyaratan ukuran, klasifikasi hirarki, syarat-syarat pencapaian, pencahayaan,
atau pemandangan serta kondisi eksterior.
No
.
1.

Pola Organisasi
Pola organisasi
linear

Analisis
organisasi
ruang
linier
yang
ciri
utamanya
adalah
terdiri dari sederetan
ruang, terdiri dari
ruang-ruang
yang
berulang,
serupa
dalam
ukuran,
bentuk dan fungsi.
Pola
organisasi
linear
umum
digunakan
untuk
ruang perkuliahan.
Pola
organisasi
linear
bersifat
fleksibel dan dapat
menanggapi
bermacam-macam
jenis kontur

Contoh Penerapan

Gedung pelatihan LPPU

Gedung perkuliahan Jurusan teknik


kimia

Gedung
perkuliahan
Pertanian dan Peternakan

Fakultas

Gedung perkuliahan Jurusan Teknik


Sipil

Gedung
Arsitektur

perkuliahan

Jurusan

Gedung perkuliahan Jurusan PWK

Gedung dekanat
Fakultas Hukum

dan

Gedung perkuliahan

perkuliahan

fakultas Ilmu

Budaya
2.

Pola Organisasi
radial

Organisasi
radial
merupakan
perpaduan
antara
organisasi terpusat
dengan
organisasi
linear.
Ruangan
yang
menjadi
pusat
kegiatan
berada
ditengah
dengan
lengan-lengan linear
yang
berkembang
sesuai jari-jarinya.
Penggunaan
organisasi
radial
tampak
pada
beberapa bangunan
baru
di
kawasan
Kampus Universitas
Diponegoro.

Dekanat
FISIP

dan

gedung

perkuliahan

Dekanat dan gedung perkuliahan FIB

Gedung fakultas Kedokteran


3.

Pola Organisasi
Terpusat

Organisasi terpusat
terdiri dari sejumlah
ruang
sekunder,
dikelompokkan
mengelilingi sebuah
ruang pusat yang
luas dan dominan.

Gedung Prof. Sudarto

Gedung Widya Puraya


4.

Pola Organisasi

Organisasi

cluster

Cluster

memiliki ciri umum


ruang-ruang
yang
berbeda ukuran dan
fungsi,
namun
memiliki hubungan
satu
sama
lain
terorganisasi
menjadi
sebuah
organisasi ruang.

Gedung Rektorat

B. Sirkulasi
Manusia melakukan pergerakan dalam aktifitasnya. Pergerakan ini melalui
suatu ruang yang akhirnya tercipta menjadi sebuah ruang sirkulasi. Komponenkomponen sistem sirkulasi dapat menjadi unsur positif yang memperngaruhi
persepsi tentang bentuk dan ruang bangunan. (DK. Ching, 2000)
Komponen atau unsur sirkulasi diantaranya adalah :
1. pencapaian
2. pintu masuk
3. konfigurasi jalur
4. bentuk ruang sirkulasi.
PENCAPAIAN
No
Pola
.
Pencapaian
1. Langsung

Analisis
Mengarah
langsung
ke
tempat masuk,
melalui sebuah
jalan lurus yang
segaris dengan
alur
sumbu
bangunan.
Pola pencapaian
ini
dianggap
sangat
memudahkan
bagi
para
pengguna
bangunan untuk
menemukan
main enterance
bangunan.

Contoh Penerapan

Penerapan pola pencapaian langsung pada


dekanat teknik.

2.

Tersamar

Pola pencapaian langsung pada jurusan


arsitektur
Penerapan lain pola pencapaian langsung
diantaranya :
Dekanat fakultas Ilmu Budaya
Dekanat fakultas Psikologi
Dekanat fakultas Kesehatan Masyarakat
Gedung Pertamina Sukowati
Jurusan Teknik Mesin

Pada
pola
pencapaian
tersamar, jalur
masuk menuju
main enterance
bangunan
diubah arahnya
satu
atau
beberapa
kali
untuk
menghambat
atau
memperpanjang
urutan
pencapaian.
Pola pencapaian tersamar pada
Rektorat Undip

PINTU MASUK
No Jenis Main
.
Gate
1. Rata

Analisis
Pintu
masuk
yang
rata
mempertahanka
n
kontinuitas
permukaan
dindingnya,
Pintu masuk
yang rata
memerlukan
penataan yang
lebih menarik
agar mampu
terlihat oleh
pengguna
bangunan.

Contoh pola pencapaian tersamar


pada Fakultas Sosial dan Ilmu Politik
Penerapan lain pola pencapaian
tesamar juga terdapat pada :
Gedung Prof. Sudarto
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Fakultas Kedokteran
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Widya Puraya
Fakultas Sains dan Matematika
Jurusan Teknik Elektro

Contoh Penerapan

Contoh penerapan pintu masuk yang rata

tampak pada bangunan rektorat.


Tipe pintu masuk yang rata ini juga tampak
pada sebagian besar bangunan di kawasan
Kampus Undip.
2.

Menjorok
keluar

Pintu masuk
yang menjorok
keluar
membentuk
sebuah ruang
transisi,
menunjukkan
fungsinya
sebagai
pendekatan dan
memberikan
perlindungan di
atasnya.
Main gate tipe
ini lebih mudah
terlihat oleh
pengguna
bangunan.

Contoh penerapan pada gedung Fakultas


Ekonomika dan Bisnis.

Contoh lain penerapan tampak pada gedung


Fakultas Kedokteran. Main gate terlihat jelas
karena diletakkan lebih menjorok keluar
dibandingkan bangunan pendukung lain.
Tipikal jenis main gate ini juga tampak pada
bangunan Fakultas Sosial dan Ilmu Politik,
Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan.
KONFIGURASI JALUR
No
.
1.

Pola
Konfigurasi
Linear

Analisis
Konfigurasi jalur
yang
menghubungka
n ruang atau

Contoh Penerapan

bangunan
terorganisir
sehingga
membentuk
suatu garis
lurus.
Konfigurasi jalan
dapat berbentuk
lengkung atau
berbelok arah,
memotong jalan
lain, bercabangcabang, atau
membentuk
putaran.

Contoh penerapan konfigurasi jalur linear


tampak pada Widyapuraya Undip, Pemilihan
pola konfigurasi ini dianggap paling efisien
dan memudahkan pengguna melalui alur
sirkulasi ini.

Selain pada gedung Widyapuraya, pemilihan


pola konfiguas linear diterapkan pula pada
Fakultas Sains dan Matematika.
Konfigurasi jalur linear memudahkan
pengguna bangunan menemukan
bangunan/ruang tujuan mereka.
Pola ini ditemukan pula pada sebagian besar
fakultas di kampus Undip.

2.

Grid

Konfigurasi grid
terdiri dari dua
pasang jalan
sejajar yang
saling
berpotongan
pada jarak
tertentu.

Contoh penerapan konfigurasi jalur dengan


pola Grid, perpotongan garis-garis jalur
sirkulasi membentuk persegi atau bidang
segi empat.

Contoh lain penerapan konfigurasi jalur grid


adalah pada kawasan rusunawa.
BENTUK RUANG SIRKULASI
No
.
1.

2.

Bentuk
ruang
sirkulasi
Tertutup

Terbuka
pada salah

Analisis

Contoh Penerapan

Ruang sirkulasi
- Biasanya tampak pada ruang sirkulasi
dibatasi oleh
yang menghubungkan ruang-ruang di
bidang dinding
dalam bangunan.
yang berupa
koridor
Ruang sirkulasi ini
seringkali

satu sisinya

membentuk
balkon atau galeri
yang memberikan
kontinuitas visual
dan kontinuitas
ruang dengan
ruang yang
dihubungkannya.

Contoh penerapan ruang sirkulasi yang


terbuka pada salah satu sisinya di jurusan
Teknik Sipil

Contoh penerapan ruang sirkulasi yang


terbuka pada salah satu sisinya dan
membentuk balkon yang memberikan
kontinuitas visual dan kontinuitas ruang
yang dihubungkan nya.
3.

Terbuka
pada kedua
sisinya

Dapat berberntuk
deretan kolom
untuk jalan lintas
yang menjadi
sebuah perluasan
fisik dari ruang
yang
ditembusnya.

Contoh penerapan ruang sirkulasi yang


terbuka pada kedua sisinya di bangunan
gedung rektorat.

Penerapan ruang sirkulasi terbuka pada


kedua sisinya di Jurusan Teknik Industri

C. Proporsi dan Skala


Skala menyinggung pada ukuran suatu benda dibandingkan dengan suatu
standar referensi atau dengan ukuran sesuatu yang dapat dijadikan patokan.
Sedangkan proporsi lebih menekankan pada hubungan yang sebenarnya atau yang
harmonis dari satu bagian dengan bagian yang lain.
Beberapa Teori-teori proporsi yang ada diantaranya :
- Golden section
- Penataan klasik
- Teori-teori Renaissance
- Modulor
- Ken
- Antropometri
- Skala Visual
- Skala manusia
D. Prinsip-prinsip Penataan
Ada banyak metode untuk menciptakan tatanan di dalam suatu komposisi
arsitektur, selain digunakan metode dasar geometrik untuk mengatur ruang dan
bentuk suatu bangunan, dapat pula digunakan prinsip-prinsip tambahan yang
memperhitungkan suatu kondisi dimana setiap bagian dari seluuh komposisi saling
berhubungan dengan bagian lain dengan tujuan untuk menghasilkan suatu tatanan
yang harmonis.
Prinsip-pinsip penataan diantaranya adalah :
- Sumbu
- Simetri
- Hirarki
- Irama
- Datum
- Transformasi
Dalam proses penataan masterplan Undip, mungkin terbentuk dari satu atau
beberapa prinsip penataan yang akhirnya secara terpadu dapat membentuk suatu
kawasan kampus Universitas Diponegoro seperti saat ini.
No
.
1.

Prinsip
Penataan
Sumbu

Analisis
Sumbu
harus
berupa garis lurus
yang mempunyai
kualitas arah dan
panjang, sehingga
menimbulkan
pergerakan
dan
pandangan
sepanjang

Contoh Penerapan

jalannya.
Sebuah
sumbu
harus diakhiri pada
sebuah
objek
bentuk atau ruang
yang jelas.
Pada
prinsip
sumbu,
perlu
diperhatikan
kesimetrisan dan
juga
keseimbangan.

Pada masterplan Undip saat ini diterapkan


prinsip penataan sumbu dengan gedung
Widyapuraya sebagai objek akhir dari
sumbu.
Penataan bangunan saat ini kurang
memperhatikan
kesimetrisan
dan
keseimbangan, tampak pada sisi kanan
sumbu, bangunan lebih padat dibandingkan
sisi kiri sumbu.
2.

Simetri

Susunan
simetri
menuntut
keseimbangan dan
kesimetrisan objek
yang dianalisis.

Penerapan prinsip penataan simetri tampak


pada bangunan Widyapuraya. Kesimetrisan
dan
keseimbangan
pada
penataan

bangunan Widyapuraya ini sangat baik.


Garis tengah membagi bangunan menjadi
dua buah sisi yang seimbang satu sama
lain.

Gedung dekanat
perkuliahan juga
penataan simetris.

FISIP dan
menerapkan

gedung
konsep

Bangunan lain yang menerapkan prinsip


sumbu ini diantaanya adalah :
- Gedung fakultas Ilmu Budaya
- Bangunan Fakultas Kedokteran
- Bangunan Teknik Geodesi
- Gedung Prof. Sudarto
- Rusunawa Undip
- Bangunan fakultas hukum
- Bangunan fakultas ekonomika dan
bisnis
4.

Hirarki

Sebuah ruang atau


bangunan
yang
penting
dan
menonjol terhadap
suatu organisasi,
akan
dibuat
tampak unik.
Keunikan ini bisa
dicapai
dengan

menegaskan
bentuk dan wujud
dengan :
- Ukuran yang luar
biasa
- Wujud yang unik
- Lokasi
yang
strategis

Pada masterplan Undip saat ini, bangunan


yang dianggap penting dan memiliki
kedudukan tertinggi adalah bangunan
Widyapuraya.
Hal
ini
tampak
dari
ukurannya yang lebih besar dibandingkan
bangunan-bangunan
lain
di
kawasan
kampus Undip.
Kepentingan bangunan sebagai landmark
ditunjukkan lagi melalui letaknya yang
berada di ujung poros sumbu yang ada
pada masterplan.
Awalnya tidak ada bangunan yang lebih
tinggi dari bangunan Widyapuraya, hal ini
untuk semakin menegaskan tingkat hirarki
bangunan.
Namun
dalam
perkembangannya, bangunan baru tumbuh
dengan banyak lantai pada bangunan dan
akhirnya
menenggelamkan
bangunan
Widyapuraya ini.
Bangunan
dekanat
yang
selanjutnya
menjadi bangunan penting pada masingmasing fakultas juga menunjukkan ciri yang
sama namun dalam skala yang lebih mikro
dibandingkan gedung Widyapuraya

Sebagai contoh bangunan dekanat Fakultas


Sains dan Matematika, tingkat hirarki
ditunjukkan dengan ukuran dan lokasi
bangunan yang strategis, berhubungan
langsung dengan main enterance menuju
dalam tapak.
Hal ini juga serupa atau tampak pada
bangunan dekanat fakultas-fakultas lain
seperti :
- Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu politik
- Fakultas Ilmu Budaya
- Fakultas Pertanian dan Peternakan
- Fakultas Kesehatan Masyarakat
- Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
- Fakultas Psikologi

Namun hal berbeda tampak pada dekanat


fakultas teknik. Lokasi bangunan fakultas
teknik kurang dapat merepresentasikan

kedudukan bangunan sebagai bangunan


penting di kawasan Fakultas teknik.
Lokasinya yang terletak jauh didalam
lembah membuat bangunan ini tidak
mendapat akses visual yang baik. Hal ini
tentu saja tidak menunjukkan lokasi yang
strategis untuk sebuah bangunan dengan
hirarki tertinggi.
5.

Datum

Datum
diartikan
sebagai
suatu
garis, bidang, atau
volume
acuan
yang
dapat
menghubungkan
unsur-unsur lain di
dalam
suatu
komposisi.

Pada masterplan kampus Undip, jaringan


jalan berfungsi sebagai datum yang
mengatur ritme atau pola bangunan
menjadi organisasi acak namun tetap
terorganisir mengikuti pola jalan yang ada.
6.

Pengulanga
n/ Ritme

Irama
adalah
pergerakan
yang
bercirikan
pada
unsur atau motif
yang
berulang
yang
terpola
dengan
interval
yang
teratur
maupun
tidak
teratur.

Contoh pengulangan atau ritme pada


bangunan adalah pengulangan kolom dan
balok yang membentuk modul struktur.

Pengulangan
dapat ditunjukkan

Pada
masterplan
kampus
Universitas
Diponegoro, pengulangan tampak dalam

dalam
wujud
pengulangan
ukuran, wujud atau
karakteristik
detail.

bentuk wujud bangunan yang merupakan


transformasi dari bentuk dasar segiempat.

Pola baru juga muncul pada bangunan


FISIP,
FIB,
serta
kedokteran
yang
menggabungkan unsur lingkaran dengan
segiempat. Hal ini juga menimbulkan ritme
atau pengulangan pada masterplan kampus
Undip.
`

Pengulangan bentuk pada bangunan FISIP,


FIB dan Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai