Anda di halaman 1dari 13

BAB 5

House Keeping
Rizky Maulidiyani (13 644 021)
2A SI Terapan

Definisi House keeping


Proyek konstruksi sudah lama dikenal sebagai proyek yang kotor, yang
membuat lingkungan di sekeliling proyek menjadi kumuh dan
berantakan.Peralatan dan, stok barang yang ditempatkan disembarang
tempat, sisa-sisa material yang bertebaran, dan tentu saja sampah
yang dihasilkan dari para pekerjanya,Kondisi kerja yang seperti ini
membuat kenyamanan, keamanan, dan keselamatan para pekerja
konstruksi berkurang. Oleh sebab itu , dalam perkembangannya
belakangan ini, dalam suatu proyek konstruksi diterapkan sistem
housekeeping.
House keeping merupakan kegiatan menjaga dan memelihara
kebersihan, kerapian dan kelengkapan suatu bangunan.Oleh para
kontraktor, system housekeeping merupakan bagian dari manajemen
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Semua yang berhubungan
dengan K3 memang terlihat sepele dan banyak yang mengabaikannya,
namun apabila diabaikan, akibat yang ditimbulkannya bisa sangat fatal.

Prinsip House Keeping


Konsep housekeeping dapat disingkat 5 R yaitu :
1. Ringkas
Berarti memilah sesuatu dengan aturan atau prinsip tertentu.
Membedakan yang barang diperlukan dengan yang tidak
diperlukan.
Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang
tidak digunakan.
Siapkan tempat untuk menyimpan / membuang
/memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan

2. Rapi
Berarti menyimpan barang di tempat yang tepat
berdasarkan kategori yang benar sehingga dapat
dicari dan dipergunakan secara tepat dan cepat.
Setelah dipakai harus dikembalikan dan di
simpan pada tempatnya, sehingga tempat kerja
menjadi rapi.
Rancang metode penempatan barang yang
diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat
dibutuhkan

3. Resik

Berarti membersihkan barang barang dari kotoran atau


tempat kerja dari barang barang yang tidak diperlukan.
Menyediakan saran kebersihan
Melakukan peremajaan tempat kerja secara berkala

4. Rawat
Berarti memelihara barang barang atau tempat kerja agar
teratur, rapi dan bersih, termasuk pada aspek personal dan
kaitannya dengan polusi / limbah pabrik.
Tetapkan standar kebersihan, penempatan, dan penataan
setiap jenis
5. Rajin
Berarti kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan cara
yang benar sebagai suatu kebiasaan

Ceklist yang biasa digunakan untuk kontrol


house keeping di suatu proyek
Untuk Area Kerja
1.

Adanya akses yang aman untuk semua pekerja.

2.

Lantai kerja harus aman dari cairan yang membuat lantai

licin

dan apabila lokasi dalam keadaan basah harus segera


dikeringkan.
3.

Jalan akses yang bersih dari sisa-sisa material yang

mengganggu
4.

Semua sisa bongkaran dibersihkan dari lokasi proyek

sekitarnya serta ditempatkan pada tempat yang disediakan.

dan

Untuk material dan penyimpanan


1.

Barang yang tidak digunakan harus selalu


disimpan pada tempatnya.

2.

Gudang material harus selalu bersih dari


material sisa.

3.

Material ringan yang mungkin bisa tertiup


angin disimpan pada tempat tertutup/aman.

4.

Sisa-sisa yang bisa menghasilkan debu harus


disingkirkan dari lokasi.

Sampah
1. Tempat sampah harus ada di seluruh lokasi proyek dan
dibersihkan secara berkala.
2. Ada sarana untuk membuang sampah dari lantai atas ke
bawah.
3. Ada tempat untuk menampung sisa-sisa material cair.
4. Semua sampah yang dihasilkan proyek harus diproses
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. Ada tempat khusus untuk sampah yang mudah terbakar.
6. Ada jadwal rutin pembersihan sampah-sampah yang tersebut
di item 5.
7. Sampah yang mudah terbakar harus ditempatkan tersendiri
di lokasi yang aman.

Dalam waktu tertentu dalam manajemen house


keeping bisa dilakukan pertemuan atau rapat dengan
level yang ada dibawahnya. Dengan tujuan untuk
memberitahu karyawan wagara mereka mau mematuhi
aturan yang telah dibuat dan disepakati untuk keamanan
setiap pekerja.
Jika sistem house keeping bisa tercipta dengan baik
naka semua tenaga kerja yang bekerja di proyek
tersebut bisa merasa nyaman. Dan kondisi ini akan
membuat lingkungan yang berada di sekitar proyek tidak
merasa terganggu atas aktivitas proyek

Aturan Umum Pelaksanaan House


Keeping
1. Bahan-bahan yang tidak terpakai dan sampah-sampah bisa
menjadi bahan berbahaya.
2. Mengembalikan semua bahan baik yang habis pakai maupun
bukan ketempat semula, termasuk perkakas atau perlatan
yang digunakan.
3. Membersihkan ceceran bahan kimia dengan memperhatikan
metode pembersihannya dan lakukan dengan segera.
.

4. penyusunan dari peralatan kerja harus mengikuti aturan


keselamatan kerja, seperti pipa, balok, perkakas dll
5. Memperhatikan sanitasi ditempat kerja, seperti: menutup
lubang-lubang yang dapat menampung ceceran bahan
kimia, parit-parit tidak buntu dan bersih dari sampah
khusus yang terbuat dari polimer (plastik).
6.Menjaga kebersihan toilet, tempat makan dan minum,
pancuran-pancuran air minum yang disediakan untuk
pekerja.
7. Ingat, hindari makan dan minum di laboratorium.
8.Hindari tumpukan material yang dapat menimbulkan resiko
bahaya.

Anda mungkin juga menyukai