Anda di halaman 1dari 23

Tanah, Struktur,

Jenis, Teksture dan Lapisan Tanah

NAMA

PONCO BUDI PRASETYO

NIK

4215213124

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS PANCASILA


2015

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanah tidak terlepas dari pandangan, sentuhan dan
perhatian kita. Kita melihatnya, menginjaknya,menggunakannya dan memperhatikannya.
Kita bergantung dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang baik dan subur tergantung dari
cara kita menggunakannya.
Tanah merupakan salah satu komponen abiotik pada permukaan bumi yang sangat
penting bagi makhluk hidup. Tanah menjadi sangat penting karena tanah menyediakan unsur
hara, seperti mineral, bahan organik, air dan udara bagi tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Suatu tanah tersusun atas partikel-partikel tanah itu sendiri. Perbandingan partikel-partikel
tanah itu disebut dengan tekstur tanah. Tekstur tanah lalu dibagi kembali menjadi 3, yaitu
pasir, debu dan liat. Tekstur-tekstur tanah tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda begitu juga
dengan tingkat kesuburannya. Dengan mengetahui telstur tanah, maka kita akan menyadari
bahwa sebenarnya tanah memiliki keragaman yang sangat penting bagi kehidupan saat ini
dan masa yang akan datang.
Ciri-ciri alam sering kurang dimengerti. Bagi kita tanah merupakan salah satu ciri
tersebut yang ditemukan di mana saja dan kelihatannya selalu dekat dengan kita. Oleh karena
hal itu maka kita tidak berusaha menjawab pertanyaan apa itu tanah,bagaimana struktur dan
teksturnya serta apa saja komponen penyusunnya. Mungkin kita tidak menyadari bahwa
sebetulnya tanah di suatu tempat berbeda dengan tanah di tempat lain. Dan barangkali
sebagian besar dari kita tidak mengetahui, apa yang menyebabkan adanya perbedaan tersebut.

B.

Rumusan Masalah
1.

Bagaimana pengertian dari tanah ?

2.

Bagaimana tekstur dari tanah ?

3.

Bagaimana struktur dari tanah ?

4.

Bagaimana komponen dari tanah ?

5.

Bagaimana air dan larutan tanah ?

6.

Bagaimana pengukuran air tanah ?

C.

Tujuan
1.

Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari tanah.

2.

Agar mahasiswa mengetahui tekstur dari tanah.

3.

Agar mahasiswa mengetahui struktur dari tanah.

4.

Agar mahasiswa mengetahui komponen dari tanah.

5.

Agar mahasiswa mengetahui air dan larutan tanah.

6.

Agar mahasiswa mengetahui pengukuran air tanah.

D. Manfaat Penulisan
1. Untuk memberikan gambaran tentang komponen-komponen penyusun tanah serta
struktur dan Tekstur tanah
2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman
tentang tanah.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Tanah
1.
Pendekatan Geologi (Akhir Abad XIX)
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami
serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit(lapisan partikel
halus).
2.

Pendekatan Pedologi (Dokuchaev 1870)

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah mengalami
proses lanjut, karena perubahan alami dibawah pengaruh air, udara, dan macam - macam
organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan terlihat pada
komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan.
3.

Pendekatan Edaphologis (Jones dari Cornel University Inggris)Kata Edaphos =

bahan tanah subur.T anah adalah media tumbuh tanaman


Perbedaan Pedologis dan Edaphologis
Kajian Pedologis
Mengkaji tanah berdasarkan dinamika dan evolusi tanah secara alamiah atau berdasarkan
Pengetahuan Alam Murni.Kajian ini meliputi: Fisika Tanah, Kimia Tanah, Biologi
tanah, Morfologi Tanah,Klasifikasi Tanah, Survei dan Pemetaan Tanah, Analisis Bentang
Lahan, dan IlmuUkur Tanah.

Kajian Edaphologis
Mengkaji tanah berdasarkan peranannya sebagai media tumbuh tanaman.Kajian ini
meliputi: Kesuburan Tanah, Konservasi Tanah dan Air, Agrohidrologi,Pupuk dan Pemupukan,
Ekologi Tanah, dan Bioteknologi Tanah.
Paduan antara Pedologis dan Edaphologis
Meliputi kajian: Pengelolaan Tanah dan Air, Evaluasi Kesesuaian Lahan, Tata GunaLahan,
Pengelolaan Tanah Rawa, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.

4.

Menurut Kamus Umum

Tanah adalah lapisan permukaan tanah yang gembur, seperti halnya lahan, debu dengan bumi.
5.

Menurut Ensiklopedi Indonesia

Tanah adalah campuran bagian - bagian batuan dengan material serta bahan organik yang
merupakan sisa kehidupan yang timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan pelapukan
karena proses waktu.
6.

Menurut Marbut (ahli tanah Amerika Serikat)

Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas - lepas,
lapisannya bisa sangat tipis dan bisa sangat tebal, perbedaannya dengan lapisan di bawahnya
adalah hal warna, struktur, sifat fisik, sifat biologis, komposisi kimia, proses kimia dan
morfologinya.
7.

Menurut Hilgard (ahli tanah dari Amerika)

Tanah adalah material lepas - lepas dan agak kering yang dipakai untuk tempat akar tanaman
dalam mencari makanan dan sarana pertumbuhan tanaman.
8.

Menurut Ramann

Tanah adalah lapisan terluar dari bumi yang padat yang terdiri dari campuran material batuan
dengan sisa - sisa bahan organik.
9.

Menurut Jafee

Tanah adalah benda alam yang berlapis - lapis yang disusun dari mineral dan bahan organik,
biasanya dalam keadaan lepas - lepas pada kedalaman yang macam - macam, morfologinya
berbeda dengan material induknya yang terletak di bawahnya, berbeda - beda dengan sifat
dan susunannya, sifat kimia, komposisi, dan sifat biologisnya.

10. Definisi Tanah (Berdasarkan Pengertian yang Menyeluruh)


Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempattumbuh &
berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman danmenyuplai kebutuhan air
dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi
(senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg,
S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme)
yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh,
proteksi) bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah
untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obatobatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.
Fungsi Tanah
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan
asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan
kesediaan hara.
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak
langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun
yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
B.

Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah
(Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai
ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan
liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah
sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah,
permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain.
Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah.
ada 12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah tersebut,
misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan
debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk kedalam
golongan tanah bertekstur pasir.
Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur
tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah

dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan berdasarkan
prosentase

kandungan

pasir,

debu

dan

Tabel : Proporsi Fraksi menurut Kelas Tekstur Tanah


Kelas Tekstur Tanah

Proporsi (%) fraksi tanah

liat.

Pasir
Pasir (Sandy)

85

15

Debu
10

Pasir Berlempung (Loam Sandy)

70-90

30

15

Lempung Berpasir (Sandy Loam)

40-87,5

50

20

Lempung (Loam)

22,5-52,5

30-50

10-30

45-80

30

20-37,5

Clay-Loam)
Lempung Liat berdebu (Sandy-silt

20

40-70

27,5-40

loam)
Lempung Berliat (Clay Loam)

20-45

15-52,5

27,5-40

Lempung Berdebu (Silty Loam)

47,5

50-87,5

27,5

Debu (Silt)

20

80

12,5

Liat Berpasir (Sandy-Clay)

45-62,5

20

37,5-57,5

Liat Berdebu (Silty-Clay)

20

40-60

40-60

Liat (Clay)

45

40

40

Lempung Liat Berpasir

(Sandy-

Liat

Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah
basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang
meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:
1. Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan
gulungan, maka

tanah

tersebut

tergolong

bertekstur

Pasir

(Sandy)

2. Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi
mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung (Loam
Sandy).
3. Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur,
maka tanah

tersebut

tergolong

bertekstur

Lempung

Berpasir

(Sandy

Loam).

4. Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk agak teguh, dan
dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung (Loam).

5. Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan
permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berdebu (Silty
Loam).

6. Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung
dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Debu (Silt).

7. Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat
dibentuk gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Lempung Berliat (Clay Loam)

8. Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola
agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam).

9. Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta
dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur

Lempung

Liat

Berdebu

(Sandy-silt

loam).

10. Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan
mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir (SandyClay).

11. Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah
dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berdebu (Silty-Clay).

12. Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah
dibuat

gulungan,

maka

tanah

tersebut

tergolong

bertekstur

Liat

(Clay).

Tanah bertekstur halus didominhasi oleh tanah liat dengan tekstur yang lembut dan
licin yang memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar
yang biasanya berbentuk pasir. Sehingga tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki
kapasitas dalam proses penyerapan unsur-unsur hara yang lebih besar dibandingkan dengan
tanah yang bertekstur kasar. Namun, pada tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur
dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure hara dan
bahan organic yang dibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap unsur hara.
Sedangkan pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat.
Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang lebih besar
daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak yang berfungsi dalam
retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih
banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara dan air.
Semakin halus tekstur tanahnya maka kapasitas adsorpsi menahan unsur unsur hara
lebih besar, dan lebih banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan
tanaman, kapasitas memegang air juga lebih besar sebab memiliki permukaan yang lebih
luas. Sedangkan tanah bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi yang cepat dan lebih porus.
Sehingga unsure hara akan ikut hanyut dan yang tertahan didalam tanah semakin sedikit.
Perbedaan Tekstur Tanah
1.
Kemampuan Fisik
a. Pasir = Tidak dapat membentuk bola gulungan, rasa kasar, tidak melekat, referansi air
rendah, drainase cepat jika pasir basah dominan, tergenang jika debu dominan.
b. Debu = Membentuk bola yang teguh dapat sedikit digulung dengan permukaan yang
mengkilat. rasa licin sekali, agak melekat
c. Liat = Dapat membentuk bola yang baik, rasa berat, melekat sekali

2.
Kemampuan Kimia
a. Pasir = Mineral yang paling umum kuarsa (S,O2), Sedikit pengaruhnya terhadap sifat
kimia.
b. Debu = Mineral kuarsa (S,O2), Ferlspar dan mika dapat melepaskan Ca, Mg dan K akibat
pelapukan.
c. Liat = Mineral sekunder hasil pelapukan kimia mineral primer atau sintesis dan beberapa
hasil pelapukan mineral primer
3.
Kemampuan Biologi
a. Pasir = Ditentutak oleh komposisi bahan induk dan tingkat pelapukan
b. Debu = Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan tingkat pelapukan (mineral
primer)
c. Liat = Karena ukurannya kecil antara <0,002 mm maka liat ini ditentukan dari hasil
pelapukan batu yang berasal dari materi debu dengan perbandingan yang kecil.

Faktor

yang

Mempengaruhi

tekstur

dan

Faktor Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :


1.

Klim

2.

Bahan induk

3.

Topografi

4.

Waktu

5.

Organisme

Faktor faktor yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu :

C.

1.

Kemampuan tanah memegang dan menyimpan air

2.

Aerasi, serta permeabilitas

3.

Kapasitas tukar kation

4.

Kesuburan tanah.

5.

Infiltrasi

6.

Laju pergerakan air (perkolasi)


Struktur Tanah

yang

Dipengaruhi

Tekstur.

Struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan
bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah
rongga antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan air,udara,akar tumbuhan,dan
organisme tanah.Beberapa jenis struktur tanah adalah remah,butir(granular), lempeng,
balok,prismatik, dan tiang.
Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuan ada berbagai macam.Berikut ini
adalah beberapa jenis tanah berdasarkan USDA(United States Department of Agriculture):
1. Entisols,adalah tanah yang terbentuk dari sedimen vulkanik serta batuan kapur &
metamorf.
2. Histosols,adalah tanah yang terbentuk dari pembusukkan jaringan tanaman
sehingga mengandung banyak bahan organik.
3. Inceptisols,adalah tanah mineral yang usianya masih muda.
4. Verticols,adalah tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung
lempung 30 % banyak terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki batuan
induk kaya akan kation.
5. Oxisols,adalah tanah yang mengalami pencucian sehingga kandungan zat hara
sedikit sementara kandungan alumunium dan besi tinggi.
6. Andisols,adalah tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan vulkanik
7. Mollisols,adalah tanah mineral yang serupa dgn tanah praire, terbentuk dari
batuan kapur.
8. Ultisols,adalah tanah yang berwarna kuning-merah yang telah mengalami
pencucian.
Macam-macam struktur tanah
1. Struktur tanah berbutir (granular): Agregat yang membulat, biasanya diameternya
tidak

lebih

dari

cm.

Umumnya

terdapat

pada

horizon

A.

2. Kubus (Bloky): Berbentuk jika sumber horizontal sama dengan sumbu vertikal. Jika
sudutnya tajam disebut kubus (angular blocky) dan jika sudutnya membulat maka
disebut kubus membulat (sub angular blocky). Ukuranya dapat mencapai 10 cm.

3. Lempeng (platy): Bentuknya sumbu horizontal lebih panjang dari sumbu vertikalnya.
Biasanya terjadi pada tanah liat yang baru terjadi secara deposisi (deposited).

4. Prisma: Bentuknya jika sumbu vertikal lebih panjang dari pada sumbu horizontal. Jadi
agregat terarah pada sumbu vertikal. Seringkali mempunyai 6 sisi dan diameternya
mencapai 16 cm. Banyak terdapat pada horizon B tanah berliat. Jika bentuk
puncaknya datar disebut prismatik dan membulat disebut kolumner.

Lapisan Tanah

Keterangan:
O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah
(Oa)

A:

Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap

E : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat silikat, Fe dan Al)
rendah tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi,
berwarna terang
B:

Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan yang tercuci dari harison
diatasnya (akumulasi bahan eluvial).

C:

Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau belum terjadi
perubahan

R:

D.

Bahan Induk tanah

Komponen Tanah
4 komponen penyusun tanah :
1.

Bahan Padatan berupa bahan mineral

2.

Bahan Padatan berupa bahan organik

3.

Air

4.

Udara

Bahan tanah tersebut rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan
organik), 25% air dan 25% udara.
Keempat penyusun saling keterkaitan sehingga sukar dipisahkan satu sama lain. Susunan
isi lapisan bawah dapat diduga akan berbeda dari lapisan olah. Dibandingkan dengan lapisan
olah, lapisan bawah mengandung lebih sedikit bahan organik dan berpersentasi pori kecil
lebih tinggi. Ini berarti mengandung lebih banyak mineral dan air.
E.

Air dan Larutan Tanah

Air Tanah

Air dalam tanah merupakan komponen yang penting bagi kehidupan tumbuhan yang
tumbuh di atasnya. Di dalam air tanah biasanya terlarut banyak mineral dan senyawa lainnya,
yang keseluruhannya disebut larutan tanah dan merupakan sumber nutrisi bagi tumbuhan.
Tanah pada kedalaman tertentu selalu dipenuhi oleh air yang disebut dengan air tanah. Air
tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam.Air tanah
dangkal terdapat pada bidang tanah yang mempunyai pengaruh besar terhadap proses
pembentukan tanah. Melalui profil kedalamnan tanah dapat diduga berdasarkan tinggi muka
air tanah yang selalu mengalami periode naik turun sesuai dengan keadaan musim atau faktor
lingkungan lainnya.
Keberadaan air di dalam tanah karena ditahan oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan
kedap air (impermeable layers) atau adanya drainase tanah yang buruk (poor drainage). Bila
air tersedia dalam keadaan cukup maka pertumbuhan dan produktivitas tanaman akan
berlangsung secara optimal bahkan maksimal. Namun bila air kelebihan atau sebaliknya
kekurangan akan berakibat buruk bagi pertumbuhan dan produktivitas tanaman atau
organisme yang diusahakan pada umumnya. Ketersediaan air di tanah dapat berasal dari
curah hujan, irigasi, tingginya kemampuan menahan air, besarnya penguapan langsung
melalui tanah dan Vegetasi (evapotranspirasi) dan tingginya muka air tanah. Bagi organisme
atau tumbuhan air mempunyai fungsi antara lain sebagai bahan dasar tanaman (protoplasma
terdiri dari air), sebagai bahan dasar pembentuk karbohidrat, lemak dan protein dalam
metabolisme yang berlangsung pada jaringan tanaman, serta sebagai pelarut unsur hara.
Tanaman dapat mengambil unsur hara dari tanah bila unsur hara tersebut terlarut dalam
larutan tanah (Rahim, 2011).
Menurut Majid (2011) bahwa air terdapat dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa
tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air
dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi.
Karena adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah dapat dibedakan menjadi:
1.

Air hidroskopik, adalah air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat

digunakan tanaman, kondisi ini terjadi karena adanya gaya adhesi antara tanah dengan air. Air
hidroskopik merupakan selimut air pada permukaan butir-butir tanah.
2.

Air kapiler, adalah air dalam tanah dimana daya kohesi (gaya tarik menarik antara

sesama butir-butir air) dan daya adhesi (antara air dan tanah) lebih kuat dari gravitasi. Air ini

dapat bergerak secara horisontal (ke samping) atau vertikal (ke atas) karena gaya-gaya
kapiler. Sebagian besar dari air kapiler merupakan air yang tersedia (dapat diserap) bagi
tanaman.
Larutan Tanah
Larutan tanah adalah air yang terdapat di antara pori-pori tanah. Larutan ini mengandung
ion-ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman. Di antaranya terdapat juga ion-ion
yang tidak berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti aluminium. Larutan tanah
identik dengan larutan garam yang mudah berubah konsentrasi (kepekatan) dan susunan
kimianya.
Di daerah kering, kadar garam larutan tanah lebih tinggi daripada di daerah bawah. Sering
kali kadar garam larutan tanah menghambat pertumbuhan tanaman. Kadar garam sebesar
0,5% saja sudah berbahaya bagi tanaman.

F.

Pengukuran Tanah
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran
di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik
pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti
pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah. Pengukuran tanah adalah konsep umum
yang menjelaskan teori dan penerapan pengukuran bentang alam. Pengukuran tanah adalah
unsur kualitatif yang utuh dari survey.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan
gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau
dekomposisi bahan organik. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara
fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak

1.
2.
3.
4.

tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi
2. Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah :
Bahan Padatan berupa bahan mineral
Bahan Padatan berupa bahan organik
Air
Udara

3. Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada
tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari butiran tanah.
Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh
perekat seperti : Bahan organik, Oksida besi dan lain-lain.
4. Tanah pada kedalaman tertentu selalu dipenuhi oleh air yang disebut dengan air tanah.
Air tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah
dalam. Larutan tanah adalah air yang terdapat di antara pori-pori tanah. Larutan ini
mengandung ion-ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman. Di antaranya
terdapat juga ion-ion yang tidak berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti
aluminium.
5. Pengukuran tanah adalah konsep umum yang menjelaskan teori dan penerapan
pengukuran bentang alam. Pengukuran tanah adalah unsur kualitatif yang utuh
dari survey.
B. Saran
Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami fisiologi tumbuhan lebih
dalam lagi terutama mengenai tanah.
DAFTAR PUSTAKA

Hadi Utomo, W. 1982. Dasar-Dasr Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya: Malang
Soepardi,Goeswono. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Suwardi,dkk. 2000. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Bogor:Institut Pertanian

Bogor

Agroteknologi UMPAR. 20112. Segitiga Tekstur Tanah. www.agrotekumpar.blogspot.com


Aisyah, Ayu. 2012. Tekstur Tanah. www.lilinkecil1610.blogspot.com
Anonim.2012.Air Tanah.www.wikipedia.com.23 September 2012

Dr. Ir. Madjid ,Abdul, MS. 2009. Sifat Fisika Tanah. www.dasar2ilmutanah.
blogspot.com. 9 September 2012
Hairil. 2012. Tekstur tanah. http://taeki29.blogspot.com/2010/03/struktur- tanah.html
Siagian, Prasetyo. 2011.Tekstur Tanah.www.prasetyosiagian.blogspot.com.21

September

2012
Read more: http://helmysuhendar.blogspot.com/2013/03/makalah-tanah-struktur-jenisteksture.html#ixzz3YlQMHHtp

Anda mungkin juga menyukai