Anda di halaman 1dari 27

KESETIMBANGAN ASAM BASA

& CAIRAN ELEKTROLIT


DALAM TUBUH
ANATOMI FISIOLOGI 2
T.A. 2010-2011

RUANG LINGKUP
Air
Elektrolit
Kesetimbangan asam-basa
Kompensasi atas ketidakseimbangan asam-basa

CAIRAN TUBUH
55% (pada wanita) dan 60% (pada pria) bobot
tubuh manusia berasal dari cairan tubuh
Berdasarkan letaknya, cairan tubuh terbagi ke
dalam beberapa kompartemen:
Intraseluler
(ICF) = Sitosol
Cairan
tubuh

80% = Interstisial

Ekstraseluler
(ECF)

Getah bening
CSF
Cairan synofial
(antar sendi)
Aqueous humor
Vitreour humor
Endolimfe
Perilimfe
Cairan pleura,
perkardia, dan
peritoneal

20% = Plasma darah


CSF: Cererospinal Fluid (cairan otak)

KESETIMBANGAN CAIRAN
TUBUH
Tercapai jika di dalamnya terkandung air & zat terlarut
dlm jumlah yg dibutuhkan serta terdistribusi dgn tepat
pada berbagai kompartemen
Volume cairan di setiap kompartemen dipertahankan
stabil dgn adanya proses: osmosis, difusi, filtrasi, dan
reabsorpsi
Komposisi cairan tubuh:
45-75% adalah air
Sisanya adalah zat terlarut yg berupa elektrolit (komponen
anorganik yg terdisosiasi mjd ion-ion)

Homesostasis cairan tubuh dilakukan melalui


kemampuan ginjal melakukan filtrasi, reabsorpsi, dan
sekresi (sistem eksresi urinari)
Kesetimbangan cairan tubuh ~ kesetimbangan
elektrolit
4

Sumber Perolehan & Kehilangan Air


Total perolehan air
= 2500 mL
Total kehilangan air
= 2500 mL
Sehingga pada
kondisi normal
volume cairan
tubuh selalu
konstan
5

Pengaturan Perolehan Air


Perolehan air terutama ditentukan
oleh volume air yg masuk melalui
makanan & minuman
Volume air metabolik ditentukan
oleh proses respirasi sel (semakin
banyak ATP disintesis semakin
banyak air yg diperoleh)
Ketika air yg hilang > air yg masuk
DEHIDRASI
6

Jalur Stimulasi Rasa Haus Ketika


Terjadi Dehidrasi
Dehidrasi

Mulut & faring


kering

Aliran saliva

Osmolaritas darah

Volume darah

Stimulasi
Osmoreseptor
Di Hipotalamus
Tekanan darah

Cairan tubuh mjd normal


Dehidrasi terhenti

Perolehan air

Sekresi
renin
di ginjal
Sintesis
angiotensin II

Rasa haus

Stimulasi pusat haus


di hipotalamus 7

Pengaturan Kehilangan Air & Zat


Terlarut
Jumlah kelebihan air & zat terlarut yg
hilang bergantung pada pengaturan
eksresi ke dalam urine
Jumlah air yg hilang melalui urine: faktor
utama penentu osmolaritas cairan tubuh
Jumlah NaCl yg hilang melalui urine:
faktor utama penentu volume cairan
tubuh
Pengaturan reabsorpsi Na+ & Cl- melalui
ginjal dilakukan oleh hormon:
angiotensin II, aldosteron, dan atrial
natriuretic peptide (ANP)
Osmolaritas: tingkat kepekatan suatu cairan, yg menunjukkan konsentrasi
8
zat terlarut dalam cairan

Mekanisme Pengaturan Reabsorpsi


Na+ & Cl- (1)
Dehidrasi

Asupan air

Angiotensin II
Aldosteron
Reabsorpsi Na+ & Cl(& air)
Kehilangan lewat
Urine
Volume cairan
tubuh tetap

Volume darah
Peregangan atrium
jantung
Sekresi ANP
Natriuresis

Sekresi Na+ & Cl-


Eksresi air

Volume darah

Mekanisme Pengaturan Reabsorpsi


Na+ & Cl- (2)
Volume darah
Sekresi renin
Sintesis angiotensin II

-Laju filtrasi
di glomerolus
-Reabsorpsi Na+ ,Cl- & air
di tubulus ginjal

Kadar aldosteron
Reabsorpsi Na+ & Cldi tubulus ginjal
Eksresi Na+, Cl- & air
Volume & tekanan darah
10

Elektrolit Dalam Cairan Tubuh (1)


Ion-ion terbentuk ketika elektrolit terlarut & terurai
Fungsi ion di dalam tubuh:
Mengendalikan osmosis antar kompartemen
Membantu mempertahankan kesetimbangan asam-basa
Membawa arus listrik utk pembentukan potensial aksi &
potensial bertingkat
Berperan sbg kofaktor dalam aktivitas enzim

Konsentrasi ion
dlm komparteme
(mEq/L) berbeda
beda antara:
-Cairan interselul
-Cairan interstisia
(tissue fluid)
-Plasma

11

Elektrolit Dalam Cairan Tubuh (2)


Perbedaan utama antara plasma darah cairan interstisial
cairan intraseluler:
Variabel

Plasma darah

Cairan
interstisial

Cairan
intraseluler

Kadar anion
protein

++++++++++

++++++++++
++++++++++

Kation paling
melimpah

Na+

Na+

K+

Anion paling
melimpah

Cl-

Cl-

Anion protein &


HPO42-

12

Elektrolit Dalam Cairan Tubuh (3)


Miliequivalen/L (mEq/L) ~ satu per sejuta jumlah muatan terlarut
dalam setiap Liter yg sebanding dgn jumlah muatan dlm 1 mol
H+ .
Ion2 yg bermuatan + atau tunggal ( Na+, K+, HCO3-): jumlah
mEq/L ~ jumlah mmol/L
Ion2 yg bermuatan + atau ganda (Ca2+, HPO42-): jumlah
mEq/L ~ 2 kali jumlah mmol/L

Elektrolit

Konsentrasi normal
dlm plasma (mEq/L)

Na+

136-148

Fungsi

Pengaturan

-Berperan penting dlm


Aldosteron, ADH,
kesetimbangan cairan & dan ANP
elektrolit
-Pembentukan &
konduksi potensial aksi
pd neuron & sel otot

13

Elektrolit Dalam Cairan Tubuh (4)


Elektrolit

Konsentrasi normal
dlm plasma (mEq/L)

Fungsi

Pengaturan

Cl-

95-105

-Membantu
menyeimbangkan
kandungan anion pada
kompartemen cairan yg
berbeda
-Bagian dari asam
lambung

ADH & proses2 yg


meningkatkan/menur
unkan reabsorpsi Na+
pd ginjal

K+

3,5-5,0

-Berperan utama dlm


Aldosteron
pembentukan potensial
membran istirahat & fase
repolarisasi pd neuron &
sel otot
-Menjaga volume normal
cairan intraseluler
-Mengatur pH cairan
tubuh

14

Elektrolit Dalam Cairan Tubuh (5)


Elektrolit

Konsentrasi normal
dlm plasma
(mEq/L)

Fungsi

Pengaturan

HCO3-

Darah di arteri
sistemik: 22-26
Darah di vena
sistemik: 23-27

Membantu menjaga
kesetimbangan anion
dlm cairan ekstraseluler
& intraseluler

Ca2+

4,5-5,5 (dlm bentuk


bebas ataupun
terikat pd protein)

-Kekuatan tulang & gigi Hormon


paratiroid &
-Penggumpalan darah
calcitrol (Vit. D)
-Pelepasan
neurotransmitter
-Menjaga tonus otot
-Menjaga eksitabilitas
jaringan saraf & otot

Ginjal

15

Elektrolit Dalam Cairan Tubuh (6)


Elektrolit

H2PO4-,
HPO42-,
PO43-

Konsentrasi
normal dlm
plasma
(mEq/L)
1,7-2,6

Fungsi

-Komponen struktural tulang & gigi


-Buffer penting utk H+ dlm cairan tubuh
& urine (HPO42-)
-Terikat pd molekul organik (fosfolipid,
protein, karbohidrat, DNA, RNA, ATP)

Mg2+

1,3-2,1

-Kofaktor enzim metabolisme


karbohidrat & protein, serta utk pompa
Na+-K+
-Penting utk aktivitas neuromuskular,
transmisi sinaptik & fungsi otot jantung
-Pengaturan sekresi PTH

Pengaturan

Hormon
paratiroid &
calcitrol (Vit.
D)

Laju eksresinya
di urin

16

Kesetimbangan Asam-Basa
Homeostasis asam-basa: menjaga
konsentrasi H+ (pH) cairan tubuh pada
tingkat yang tepat
pH darah pd arteri sistemik: 7,35-7,45
pH 7,4 dihasilkan dari [H+ ] = 40 nEq/L =
40.10-6 mEq/L

pH cairan tubuh dapat berubah dgn


dihasilkannya H+ dlm jumlah besar dari
metabolisme
Mekanisme utk memindahkan H+ dari
cairan tubuh & membuangnya ke luar
tubuh:
1. Sistem penyangga (Buffer system )
2. Ekshalasi CO2
3. Sekresi H+ melalui ginjal

17

1. Sistem penyangga (Buffer


system )
Mengikat H+ secara sementara,
memindahkannya dari cairan tubuh
Sebagian besar buffer dlm tubuh terdiri
dari asam lemah & garamnya (basa lemah)
Mencegah perubahan pH secara drastis
dgn mengubah asam & basa kuat asam
& basa lemah
3 Buffer system yg utama dalam tubuh:
Protein buffer
Carbonic acid-bicarbonate buffer
Phosphate buffer

18

1. Sistem Penyangga: Protein


buffer
Komponen fungsional: Gugus karboksil (-COOH) &
gugus amino (-NH2) dari suatu asam amino
penyusun protein :
Gugus karboksil: berperan sbg asam dgn melepaskan H +
ketika pH naik
(-COOH COO- + H+ ) pH menurun
Gugus amino: berperan sbg basa melalui ikatan dgn H +
ketika pH turun
(-NH2 -NH3+) pH meningkat

Paling melimpah pd cairan intraseluler & plasma


darah
Albumin berperan sbg buffer dlm plasma
Hemoglobin berperan sbg buffer dlm sel darah merah:
Respirasi seluler menghasilkan CO 2 yg kemudian akan
diangkut oleh SDM
CO2 beraksi dgn H2O membentuk asam karbonat (H2CO3)
H2CO3 berdisosiasi mjd H+ & HCO3 Oxyhemoglobin (Hb-O2) melepaskan O2 ke dlm sel & jaringan
& mengangkut H+ yg ada, mjd hemoglobin tereduksi (Hb-H)
19

1. Sistem Penyangga:
Carbonic acid-bicarbonate
buffer

Komponen fungsional:
Ion bikarbonat (HCO3-):

Basa lemah
Pd saat pH turun: bikarbonat berikatan dgn
kelebihan H+ utk menghasilkan asam karbonat
pH naik

Asam karbonat (H2CO3)


Asam lemah
Dpt berdisosiasi mjd air & CO2
Pd saat pH naik: asam karbonat dpt terurai mjd H +
& ion bikarbonat pH turun

20

1. Sistem Penyangga:
Phosphate buffer
Konsentrasi fosfat dlm cairan intraseluler plg
tinggi dibanding pd kompartemen lainnya
Pengatur pH yg penting dlm sitosol
Komponen fungsional:
Ion dihidrogen fosfat (H2PO4-)
Asam lemah
Mampu mjd buffer bagi basa kuat seperti OH Hasil reaksi: air & HPO42-

Ion monohidrogen fosfat (HPO42-)

Basa lemah
Mampu mjd buffer bagi asam kuat seperti HCl
Bereaksi dgn H+ dr HCl menghasilkan H2PO4Membantu ekskresi kelebihan H+ di dlm tubulus ginjal
melalui urine
21

2. Ekshalasi CO2
Peningkatan respirasi Peningkatan [CO2]
dlm cairan tubuh Peningkatan [H+]
Penurunan pH cairan tubuh, & sebaliknya
Reaksi reversible :
CO2 + H2O
H2C03
H+ + HCO3 Perubahan frekuensi & kedalaman nafas
dpt mengubah pH cairan tubuh dlm
beberapa menit:
Peningkatan ventilasi (inhalasi & ekshalasi)
Peningkatan pengeluaran CO2 Penurunan
[H+] Peningkatan pH darah, & sebaliknya
22

2. Ekshalasi CO2
Frekuensi & kedalaman pernafasan
berinteraksi dgn pH cairan tubuh melalui
umpan balik negatif, melibatkan
kemoreseptor perifer (di badan aorta &
karotid) maupun pusat ( di medulla
oblongata) serta area pengaturan
pernafasan (inspiration center)

23

3. Sekresi H+ melalui ginjal


Tubulus ginjal mensekresikan H+ ke dlm urine
& menyerap kembali HCO3- utk menjaga
kesetimbangan asam-basa dlm cairan tubuh
Pada tubulus proksimal:
Sekresi H+ oleh sel2 tubulus dibantu oleh pompa
Na+/H+ pd saat reasbsorpsi Na+

Pada tubulus pengumpul:


Sekresi H+ oleh intercalated cells yg memiliki
pompa proton (H+ ATPase) pd membran apikalnya
Produksi HCO3- dgn bantuan antiporter Cl-/ HCO3- ,
untuk ditransport secara difusi melewati kapiler
peritubular

24

3. Sekresi H+ melalui ginjal


Jika pH sekresi H+
oleh ginjal &
reabsorpsi HCO3- ke
dlm darah pH
darah pH normal
Jika pH reabsorpsi
H+ ke dlm darah &
sekresi HCO3- ke dlm
urine pH pH
darah normal

25

Kompensasi
Perubahan pH cairan tubuh dpt menyebabkan:
Asidosis (pH < normal)
Alkalosis (pH > normal)

Kompensasi: respon fisiologis terhadap suatu


ketidakseimbangan asam-basa yg bekerja
melalui normalisasi pH darah di arteri
Kompensasi respiratori:
Upaya hiperventilasi atau hipoventilasi
Penyebab perubahan pH: metabolisme
Periode: menit - jam

Kompensasi renal:
Perubahan sekresi H+ & reabsorpsi HCO3- oleh tubulus
ginjal
Penyebab perubahan pH: repirasi
Periode efektif: menit - hari
26

Alhamdulillah

27

Anda mungkin juga menyukai