Anda di halaman 1dari 73

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

PUTUSAN

ng

Nomor 2 PK/PDT.SUS/2013

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

gu

MAHKAMAH

AGUNG

memeriksa dan memutus perkara perdata khusus Komisi Pengawas Persaingan Usaha

dalam peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara:

PT. MNC SKY VISION (INDOVISION), suatu badan hukum

ub
lik

ah

berbentuk Perseroan Terbatas, diwakili Wakil Direktur Utama,


HANDHI S. KENTJONO, berkedudukan di Wisma Indovision Lt.

10, Jalan Raya Panjang Z/III Green Garden Kedoya Utara, Kebon

am

Jeruk, Jakarta Barat, dalam hal ini memberi kuasa kepada ANDI F.
SIMANGUNSONG, SH., Dkk., para Advokat pada Kantor Hukum

ah
k

ep

AFS Partnership, berkantor di Menara Thamrin Lt. 14 Suite 1408,


Jalan MH. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa
Pemohon

Peninjauan

Kembali

In
do
ne
si

Khusus, tanggal 28 Agustus 2012;


dahulu

Pemohon/Pemohon

A
gu
ng

Keberatan/Pemohon Kasasi;
MELAWAN :

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK

INDONESIA (KPPU), berkedudukan di Jalan H. Juanda No. 36,


Jakarta Pusat;
Termohon

Peninjauan

Kembali

dahulu

Termohon/Termohon

ah

D A N :
1

lik

Keberatan/Termohon Kasasi;

PT. DIRECT VISION (PT. DV),

ub

berkedudukan di Gedung Citra Graha


Lantai 9, Jalan Jend. Gatot Subroto,

ep

ka

Kav. 35-36, Jakarta;

ASTRO ALL ASIA NETWORK,

Park Malaysia, Labuhraya Puchong-Sg


Bukit

Jalil, Kuala Lumpur

on

Besi,

es

Asia Broadcast Centre, Technology

57000, Malaysia;

In
d

gu

ng

ah

PLC (AAAN), berkedudukan di All

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ESPN

STAR

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

SPORT

(ESS),

ng

berkedudukan di 151 Lorong Chuan


#03-01, New Tech Park, Singapore;

gu

ALL ASIA MEDIA NETWORKS,

FZ-LLC (AAMN), berkedudukan di

Dubai World Center Lantai 6, Dubai,

Emirat Arab, memiliki kantor cabang

ah

di

All

Asia

Broadcast

Centre,

ub
lik

Technology Park Malaysia, Labuhraya


Puchong Sungai Besi, 57000 Kuala

am

Lumpur, Malaysia

Para Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu para Turut

ah
k

Kasasi;

Mahkamah Agung tersebut;

ep

Termohon/para Turut Termohon Keberatan/para Turut Termohon

In
do
ne
si

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

A
gu
ng

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon

Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon/Pemohon Keberatan/Pemohon Kasasi telah

mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung RI


Nomor 780 K/Pdt.Sus/2010, tanggal 18 Maret 2011 yang telah berkekuatan hukum tetap,
dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Termohon/

Termohon Keberatan/Termohon Kasasi dan para Turut Termohon Peninjauan Kembali


dahulu sebagai para Turut Termohon Keberatan/para Turut Termohon Kasasi dengan

lik

ah

posita perkara sebagai berikut:

Adapun mengenai amar Putusan Termohon yang diajukan keberatannya adalah sebagai

ub

berikut:

1 Menyatakan bahwa Terlapor III: ESPN Star Sports dan Terlapor IV: All Asia

ka

Multimedia Networks, FZ-LLC terbukti secara sah dan meyakinkan

ep

melanggar Pasal 16 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999;

ah

2 Menyatakan bahwa Terlapor I: PT. Direct Vision dan Terlapor II: Astro All

ng

3 Menyatakan bahwa Terlapor I: PT. Direct Vision, Terlapor II: Astro All Asia

on

Networks, Plc, dan Terlapor IV: All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC

es

5 Tahun 1999;

Asia Networks, Plc, tidak terbukti melanggar Pasal 16 Undang-Undang No.

gu

tidak terbukti melanggar Pasal 19 huruf a dan c Undang-Undang No. 5

In
d

Tahun 1999;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

4 Menetapkan pembatalan perjanjian antara Terlapor III: ESPN Star Sports

ng

dengan Terlapor IV: All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC terkait dengan
pengendalian dan penempatan hak siar Barclays Premiere League musim

gu

2007-2010 atau Terlapor IV: All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC


memperbaiki perjanjian dengan Terlapor III: ESPN Star Sports terkait

dengan pengendalian dan penempatan hak siar Barclays Premiere League


operator TV di Indonesia;

ub
lik

ah

5 Memerintahkan Terlapor IV: Ali Asia Multimedia Networks, FZ-LLC untuk


menjaga dan melindungi kepentingan konsumen TV berbayar di Indonesia
dengan tetap mempertahankan kelangsungan hubungan usaha dengan PT.

am

Direct Vision dan tidak menghentikan seluruh pelayanan kepada pelanggan


sampai adanya penyelesaian hukum mengenai status kepemilikan PT. Direct

ep

ah
k

musim 2007-2010 agar dilakukan melalui proses yang kompetitif di antara

Vision;

Bahwa dasar keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon keberatan adalah

In
do
ne
si

sebagai berikut:

Hak Dan Dasar Hukum Pemohon Keberatan:

A
gu
ng

1 Bahwa Pemohon (Indovision), bersama dengan PT. Indosat Mega

Media (IM2) dan PT. Indonusa Telemedia (Telkomvision) adalah

Pelapor dalam perkara Nomor 03/KPPU-L/2008, dimana dalam hal

ini kepentingan ekonomis Pemohon dan para Pelapor lainnya


dirugikan akibat tindakan anti persaingan berupa penguasaan hak

siar pertandingan Barclays Premiere League/English Premiere

lik

ah

League atau Liga Utama Inggris musim 2007-2010 (EPL) tanpa


mekanisme kompetisi yang sewajarnya menurut hukum dan etika
persaingan bisnis yang sehat, yang dilakukan oleh:

ub

i Terlapor I: PT. Direct Vision, suatu badan hukum perseroan

ka

terbatas yang didirikan menurut hukum Negara Republik

ep

Indonesia, berkedudukan di Jakarta dan beralamat kantor di

ah

Gedung Citra Graha Lantai 9, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav.


ii Terlapor II: Astro All Asia Networks, Plc, berkedudukan di

ng

Malaysia dan beralamat kantor di All Asia Broadcast Centre,

on

Technology Park Malaysia, Labuhraya Puchong-Sg Besi,

In
d

gu

Bukit Jalil, Kuala Lumpur 57000, Malaysia;

es

35-36, Jakarta 12950, Indonesia;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

iii Terlapor III: ESPN Star Sports, berkedudukan di Singapura

ng

dan beralamat kantor di 151 Lorong Chuan # 03-01, New


Tech Park, Singapore 556741, dan;

gu

iv Terlapor

Asia

Media

Networks,

FZ-LLC,

berkedudukan di Dubai, beralamat kantor di Dubai World


Center Lantai 6, Dubai, Uni Emirat Arab dan memiliki kantor

cabang di All Asia Broadcast Centre, Technology Park

Lumpur, Malaysia;

ub
lik

ah

All

Malaysia, Lebuhraya Puchong Sungai Besi, 57000 Kuala

Selanjutnya Astro All Asia Networks, Plc, All Asia Media Networks, FZ-LLC, dan PT.
Direct Vision secara bersama-sama disebut sebagai Astro Group atau Astro,
kecuali jika nama masing-masing entitas tersebut dinyatakan secara tegas dalam

ep

keberatan ini;

2 Bahwa sesuai Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun

ah
k

am

IV:

1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha

In
do
ne
si

Tidak Sehat (Undang-Undang No. 5/1999), dinyatakan bahwa:


Pelaku Usaha dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan

A
gu
ng

Negeri selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah


menerima pemberitahuan putusan tersebut;

Dan kemudian sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 5/1999
yang menyatakan bahwa:

Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan

lik

sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai


kegiatan usaha dalam bidang ekonomi;

ub

Dengan demikian, berdasarkan kedua ketentuan di atas maka, Pemohon Keberatan


(Indovision) sebagai suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan

ep

berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta dan beralamat


kantor di Wisma Indovision Lt. 10, Jalan Raya Panjang Z/lll Green Garden Kedoya
usahanya di bidang penyelenggaraan televisi berbayar (dalam hal ini penyelenggara

ng

atau operator TV berbayar/berlangganan) yang menggunakan basis teknologi satelit di

on

wilayah Indonesia memenuhi ketentuan sebagai Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud

es

Utara, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520, Indonesia yang menjalankan kegiatan

ka

ah

atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik

dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 5/1999 dan oleh karenanya berhak untuk

dalam Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang No. 5/1999;

In
d

gu

mengajukan keberatan terhadap putusan Termohon Keberatan sebagaimana diatur

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Selain itu perlu kiranya menjadi pertimbangan Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan

ng

Negeri Jakarta Barat yang memeriksa perkara a quo bahwa, dengan diberitahukannya

secara resmi putusan Termohon Keberatan kepada Pemohon Keberatan pada tanggal 15

gu

September 2008 merupakan suatu pengakuan bahwa Pemohon Keberatan merupakan

Pelaku Usaha yang juga merupakan pihak dalam perkara a quo sehingga berhak
menerima pemberitahuan putusan perkara a quo;

3 Bahwa Undang-Undang No. 5/1999 menyatakan dengan tegas

bahwa Pelaku Usaha (dalam hal ini Pemohon Keberatan selaku

ub
lik

ah

Pelapor) dapat mengajukan keberatan terhadap putusan KPPU


(Termohon Keberatan), namun guna mempertegas, kiranya Majelis

am

Hakim Yang Mulia dapat mempertimbangkan bahwa Pemohon


memiliki hak konstitusional yang diberikan oleh Perubahan Kedua

ep

Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) Pasal 28 D ayat (1)

ah
k

untuk mendapat jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang


adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. Lebih lanjut,

In
do
ne
si

Perubahan Kedua UUD 1945 Pasal 28 I ayat (2) menyatakan bahwa


setiap orang (termasuk badan hukum, rech persoon) berhak bebas

A
gu
ng

atas perlakuan diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapat


perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu;

Menyikapi putusan Termohon Keberatan, meskipun Undang-Undang No. 5/1999 tidak


dengan tegas menyatakan mengenai hak Pemohon Keberatan sebagai Pelapor dalam

perkara a quo untuk mengajukan keberatan, namun mengingat Terlapor selaku pihak

yang dihukum/dikenakan sanksi, diberikan hak untuk mengajukan keberatan, oleh

lik

ah

karenanya sudah seharusnya Pemohon yang di sisi lain kepentingannya dirugikan, juga
diperkenankan untuk mengajukan keberatan dan disediakan forum hukum untuk

ub

Apalagi pada hakekatnya Pelapor dalam perkara di KPPU memiliki potensi dirugikan
oleh putusan KPPU seperti tidak dinyatakan bersalahnya para Terlapor dan tidak

ep

dikabulkannya tuntutan ganti rugi yang dimohonkan, sebagaimana terjadi pada


Pemohon sebagai Terlapor dalam perkara a quo;

ah

ka

mempertahankan hak-haknya;

14 hari kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 44 ayat (2) Undang-

ng

Undang No. 5/1999 yaitu sejak tanggal diterimanya pemberitahuan


tanggal 15 September 2008 yang oleh karena adanya hari libur

on

putusan Termohon Keberatan oleh Pemohon Keberatan pada

es

4 Bahwa permohonan keberatan ini diajukan dalam tenggang waktu

gu

nasional yaitu Hari Raya Idul Fitri dan cuti bersama yang jatuh

In
d

pada tanggal 29 September 2008, 30 September 2008 dan 3

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Oktober 2008 maka tenggang waktu tersebut baru akan berakhir

ng

pada tanggal 9 Oktober 2008;

Dengan demikian, permohonan keberatan ini diajukan dalam tenggang waktu yang

gu

diatur oleh Undang-Undang No. 5/1999 dan oleh karenanya patut diterima;

5 Bahwa permohonan keberatan ini adalah sah karena diajukan pada


Pengadilan

Negeri

Jakarta

Barat

yang

merupakan

tempat

kedudukan Pemohon Keberatan. Hal ini sejalan dengan prinsip

pengajuan keberatan terhadap putusan KPPU sebagaimana Pasal 2

ub
lik

ah

ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3


Tahun 2007 (Perma No. 3/2007) yang menyatakan:

am

Keberatan terhadap putusan KPPU hanya diajukan oleh Pelaku Usaha Terlapor
kepada Pengadilan Negeri di tempat kedudukan hukum usaha Pelaku Usaha

ep

tersebut;

ah
k

6 Bahwa ketentuan Pasal 2 ayat (1) Perma No. 3/2007 yang


menyatakan

bahwa

keberatan

terhadap

keputusan

KPPU

In
do
ne
si

(Termohon) hanya boleh diajukan oleh Terlapor merupakan

ketentuan yang bertentangan dengan isi peraturan perundang-

A
gu
ng

undangan yang lebih tinggi tingkatannya, karena:


a

Ketentuan tersebut bertentangan dengan Undang-undang

yaitu ketentuan Pasal 44 ayat 2 Undang-Undang No.


5/1999, yang menentukan bahwa keberatan dapat diajukan
oleh Pelaku Usaha (catatan: bukan hanya Pelaku Usaha
yang berkedudukan sebagai Terlapor saja);

Ketentuan tersebut bertentangan dengan Pasal 28 I UUD

lik

ah

Negara Rl Tahun 1945, karena ketentuan tersebut


mendiskriminasikan Pelaku Usaha yang berkedudukan

Ketentuan tersebut bertentangan dengan asas hukum

ep

ka

sebagai Terlapor;

ub

sebagai Pelapor dengan Pelaku Usaha yang berkedudukan

ah

umum yang menyatakan bahwa siapa pun juga yang


Instansi Pemerintah atau Public Agency memiliki hak
melakukan

upaya

hukum

guna

mengoreksi

ng

untuk

on

keputusan tersebut;

es

merasa tidak puas dengan keputusan yang diterbitkan oleh

1 Bahwa karena isi ketentuan Peraturan Mahkamah Agung tersebut

gu

bertentangan dengan isi ketentuan dalam peraturan perundang-

In
d

undangan yang lebih tinggi tingkatannya, maka isi ketentuan dalam

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Peraturan Mahkamah Agung tersebut harus dinyatakan batal dan

ng

tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat;

Duduk Perkara:

gu

Sebelum kami menyampaikan pokok-pokok keberatan kami, perlu kiranya terlebih dulu
kami sampaikan fakta-fakta yang melatar belakangi keberatan ini, agar kiranya Majelis

Hakim mendapat gambaran yang faktual, jelas, dan holistik (menyeluruh) sehingga Yang

Mulia Majelis Hakim dapat memutus perkara a quo secara obyektif;

Bahwa sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, Pemohon adalah

ub
lik

ah

lembaga penyiaran berlangganan (dalam hal ini penyelenggara atau operator TV berbayar/
rantai produksi jasa penyiaran televisi berlangganan dapat dijelaskan sebagai berikut:
i Produksi isi atau materi acara (content production) oleh penyedia

ep

acara (Content Provider);

ii Penggelompokan materi acara/content ke dalam satu program atau

ah
k

am

berlangganan) yang menggunakan basis teknologi satelit. Secara sederhana, model bisnis/

saluran (channel) oleh penyedia saluran (channel provider);

In
do
ne
si

iii Pemrograman channel ke dalam paket-paket yang akan ditawarkan


kepada pelanggan oleh para penyelenggara televisi berlangganan

A
gu
ng

(pay tv operator);

iv Transmisi melalui platform teknologi (satelit, kabel atau terestrial)


dari stasiun bumi penyelenggara televisi berlangganan ke tempat
pelanggan (rumah tinggal, hotel, dan lain sebagainya);

Berkaitan dengan hubungan usaha antara para Pelaku Usaha di industri penyiaran TV

berlangganan, maka model hubungan bisnis yang terjadi dapat dijelaskan secara singkat di

lik

Hubungan antara Penyedia Materi Acara (Content Provider)


dengan Penyedia Saluran (Channel Provider):

ub

Di sini, suatu program atau acara dibuat dan disiapkan oleh penyedia materi acara yang
biasanya juga menjadi pemilik atau pemegang hak siar atas acara tersebut. Distribusi
program-program siaran dapat dilakukan secara langsung dari content provider kepada

ep

ka

ah

bawah ini:

penyelenggara televisi berlangganan (namun hal ini jarang terjadi) ataupun dihimpun
kategori tertentu oleh penyedia saluran (channel provider) untuk kemudian dijual

ng

kepada penyelenggara televisi;

misalnya bendasarkan jenis materi acara (seni dan hiburan, olahraga, film, berita, dan

on

Secara umum, penyedia materi acara dapat dibedakan berdasarkan beberapa kategori,

es

dan digabungkan terlebih dahulu dengan acara lainnya yang sejenis berdasarkan

premium, dan lain sebagainya);

In
d

gu

lain sebagainya) atau berdasarkan kualitas acaranya (premium atau key content, non

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Salah satu contoh penyedia materi acara (content provider) adalah Federation

ng

Association of England Premier League Limited (FAPL), Pelaku Usaha yang


memproduksi, memiliki dan memegang hak siar EPL;

gu

Ada beberapa model kerja sama atau perjanjian antara penyedia materi acara dengan

penyedia saluran, yaitu perjanjian non eksklusif (dimana terdapat lebih dari satu
penyedia saluran yang diberikan hak siar atas suatu materi siaran untuk waktu dan

wilayah yang tidak dibatasi) dan perjanjian eksktusif (dimana hanya ada satu penyedia

ub
lik

Tergantung kepada jenis atau karakteristik acaranya, maka wilayah pemasaran dari
penyedia materi siaran dapat mencakup wilayah tertentu atau negara tertentu saja dan
dapat pula mencakup seluruh dunia;
B

Hubungan Penyedia Saluran Dengan Penyelenggara TV


Berlangganan:

ep

ah
k

am

ah

saluran yang diberikan hak siar untuk waktu dan wilayah tertentu;

Setelah penyedia saluran (channel provider) memperoleh materi siaran atau hak siar
atas materi siaran dari penyedia siaran (content provider), maka proses selanjutnya

In
do
ne
si

adalah penyedia saluran akan menghimpun atau menyusun siaran-siaran yang hak siar-

nya telah dibeli ke dalam satu saluran (channel) berdasarkan kriteria tertentu. Sebagai

A
gu
ng

contoh, penyedia saluran ESS membeli hak siar EPL dari BskyB (Sky) melalui tender
yang kemudian memasukkannya ke dalam saluran (channel) ESPN atau Star Sport.

Setelah itu, channel tersebut siap untuk ditawarkan kepada para penyelenggara televisi
berlangganan;

Kerja sama antara penyedia saluran dengan penyelenggara televisi berlangganan

umumnya dilakukan melalui perjanjian dalam beberapa bentuk, antara lain Channel

lik

ah

Supply Agreement, Channel Licence Agreement, Broadcast Affiliation Agreement dan


lain sebagainya;

ub

saluran (channel provider) dapat mencakup wilayah tertentu atau negara tertentu saja
dan dapat pula mencakup seluruh dunia, tergantung kepada jenis atau karakteristik
acara dan faktor lainnya (misalnya jangkauan pancaran dari satelit);
C

Hubungan

ep

ka

Sama halnya dengan penyedia materi siaran, maka wilayah pemasaran dari penyedia

Penyelenggara

TV

Berlangganan

dengan

Penyiaran program dari penyelenggara televisi berlangganan kepada konsumen dapat

ng

dilakukan dengan jaringan kabel (wireline) ataupun nirkabel (wireless) dalam bentuk

on

transmisi terrestrial (analog atau digital) maupun transmisi satelit (point to point, point

es

Konsumen Akhir:

to multi-point, atau penyiaran secara langsung/direct broadcast). Masing-masing

gu

metode atau platform teknologi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-

In
d

masing. Satelit, misalnya dapat menjangkau wilayah yang luas bahkan melebihi batasan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

wilayah negara. Namun dari aspek hukum, jangkauan wilayah pemasaran suatu

ng

penyelenggara televisi berlangganan umumnya dibatasi untuk satu wilayah tertentu dari
suatu negara atau seluruh wilayah dari satu negara tertentu;

gu

Penjelasan tersebut di atas dapat digambarkan seperti tersebut dalam surat gugatan;

Bahwa pada sekitar bulan September 2008, Pemohon bersama


dengan PT. Indosat Mega Media (IM2) dan PT. Indonusa

Telemedia (Telkomvision) menyampaikan laporan dugaan


pelanggaran kepada Termohon atas tindakan anti persaingan

ub
lik

ah

yang dilakukan oleh ESPN Star Sports, PT. Direct Vision dan
Astro All Asia Network, Plc, berupa pengambil alihan siaran

am

Barclays Premiere League atau English Premiere League (Liga


Utama Inggris) musim 2007-2010 (selanjutnya disebut EPL)

ep

secara eksklusif oleh Astro Group tanpa melalui proses yang

ah
k

kompetitif. Dalam laporannya, Pemohon menduga telah terjadi


pelanggaran terhadap Pasal 16, Pasal 17 ayat (1), Pasal 19 huruf

In
do
ne
si

c dan d, Pasal 24 dan Pasal 25 ayat (1) huruf c jo. ayat (2) huruf
a Undang-Undang No. 5/1999. Di Indonesia, selama beberapa

A
gu
ng

tahun terakhir sampai dengan 2006, EPL disiarkan dan dapat


dinikmati baik melalui televisi free to air terrestrial maupun
televisi berlangganan. Umumnya, di dalam setiap perjanjian

kerja sama antara penyelenggara televisi berlangganan dengan

penyedia acara EPL (di Indonesia penyedia channel yang


mempunyai hak siar EPL adalah Turut Termohon Keberatan

lik

ah

III), siaran program EPL merupakan salah satu materi atau


program siaran yang menjadi bagian dari kerja sama tersebut,
sehingga Turut Termohon Keberatan III dalam hal ini

ub

berkewajiban untuk memberikan akses terhadap program atau


Indonesia;

ah

ep

ka

acara tersebut kepada penyelenggara televisi berlangganan di


Laporan Pemohon kepada Termohon Keberatan dilatarbelakangi
EPL ke operator TV berbayar/berlangganan dan TV terrestrial

ng

Indonesia. Turut Termohon Keberatan Ill sebagai pemegang hak

on

siar EPL untuk wilayah Indonesia sama sekali tidak pernah

es

tindakan Turut Termohon III yang menghentikan suplai siaran

sekalipun memberitahukan atau menyampaikan penjelasan

In
d

gu

resmi kepada penyelenggara televisi berlangganan di Indonesia

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

mengenai adanya tender atas hak siar pertandingan EPL untuk

ng

musim kompetisi tahun 2007-2010;

Bahwa meskipun beberapa penyelenggara televisi berlangganan

gu

di Indonesia telah melakukan berbagai upaya konfirmasi, baik

melalui komunikasi lisan (telepon), surat elektronik (e-mail)


maupun

upaya-upaya

lainnya,

tetapi

saat

dimulainya

pertandingan EPL, Turut Termohon Keberatan III tidak pernah


menjelaskan perihal di atas termasuk mengenai pemberian hak

ub
lik

ah

siar secara eksklusif atas siaran EPL di Indonesia kepada Astro


Group. Bahwa sampai beberapa hari menjelang dimulainya

am

EPL, beberapa penyelenggara televisi berlangganan di Indonesia


masih mendapatkan informasi dari Turut Termohon III

ep

mengenai jadwal EPL yang akan disiarkan Turut Termohon

ah
k

Keberatan III dan bahwa EPL termasuk dalam program yang didownlink oleh penyelenggara televisi berlangganan dari Turut

In
do
ne
si

Termohon III;

Namun kenyataannya, pada saat dimulainya EPL pada 11

A
gu
ng

Agustus

2007,

hampir

seluruh

penyelenggara

televisi

berlangganan dan termasuk penyelenggara televisi bebas biaya

(terrestrial) di Indonesia tidak mendapatkan siaran program


tersebut, meskipun channel yang disuplai Turut Termohon

Kebenatan III masih bisa diterima oleh penyelenggara TV

berlangganan di Indonesia. Disisi lain, satu-satunya operator TV

lik

ah

swasta komersial yang dapat menyiarkan program tersebut di

Indonesia adalah Turut Termohon I. Dari pemberitaan di


beberapa media diketahui bahwa Astro Group menyatakan

ub

bahwa hak siar EPL secara eksklusif diperoleh secara fair dalam
proses penawaran yang terbuka dan merupakan praktek bisnis

ka

ep

yang wajar dan normal;

Bahwa ternyata, eksklusivitas hak siar EPL dari Turut


Keberatan I dibayar oleh Turut Termohon IV;

ng

Dengan demikian jelaslah bahwa Turut Termohon IV dan bukan Turut Termohon I
Termohon III hanya melakukan negosiasi dengan Astro Group dan tidak membuka

gu

kesempatan untuk bernegoisasi dengan operator TV lainnya meski operator-operator

In
d

tersebut telah menghubungi Turut Termohon III untuk membeli hak siar EPL.

on

yang memperoleh hak siar eksklusif dari Turut Termohon III. Faktanya, Turut

es

Termohon Keberatan III yang diperoleh Turut Termohon

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Pemohon berpendirian bahwa pada hakikatnya pemberian hak eksklusif merupakan

ng

praktek yang lazim berlaku di dunia usaha, sepanjang hal tersebut dilakukan dengan

memperhatikan nilai-nilai persaingan yang sehat (tidak meniadakan persaingan sama

gu

sekali), terlebih terhadap produk yang merupakan essential atau premium input bagi

para Pelaku Usaha yang secara vertikal dalam rantai produksi berada di bawahnya.
Oleh karenanya, untuk menghindari pelanggaran terhadap nilai-nilai persaingan usaha

yang sehat terutama untuk produk yang dikategorikan sebagai essential atau premium

input untuk proses produksi lebih lanjut, proses pemberian hak eksklusif atas produk

ub
lik

ah

terkait dilakukan melalui mekanisme persaingan untuk memperoleh pasar itu sendiri
(competition for the market);

am

Pada permasalahan hak siar eksklusif EPL, terdapat 2 (dua)


pasar bersangkutan (relevant market) yang terkait secara

ep

vertikal (dari hulu ke hilir). Sesuai Pasal 1 angka 10 Undang-

ah
k

Undang No. 5/1999, pasar bersangkutan yang dimaksud adalah


pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran

In
do
ne
si

tertentu oleh Pelaku Usaha atas barang dan atau jasa yang sama

atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau jasa tersebut.

A
gu
ng

Dengan demikian, pasar bersangkutan selalu mencakup dua

dimensi, yaitu pasar produk dan pasar geografis. Analisis pasar


produk pada intinya bertujuan untuk menentukan jenis barang

dan atau jasa yang sejenis atau tidak sejenis tapi merupakan
substitusinya yang saling bersaing satu sama lain dalam suatu

perkara. Untuk melakukan analisis ini, maka suatu produk harus

lik

harga. Sementara analisis pasar geografis bertujuan untuk


menjelaskan di area mana saja produk yang telah didefinisikan

ub

saling bersaing satu sama lain;

Bahwa Pemohon, dalam kaitannya dengan pemberian hak siar EPL secara eksklusif,

ep

berpendapat bahwa terdapat 2 (dua) pasar bersangkutan:

i Pasar pembelian hak siar EPL untuk wilayah Indonesia tanpa

ah

ka

ah

ditinjau dari beberapa aspek yaitu: kegunaan, karakteristik, dan

ii Pasar TV berbayar di seluruh wilayah Indonesia

(pasar

es

batasan geografis (pasar upstream);

ng

downstream);

tidak bersaing dengan penyelenggaraan TV bebas biaya (free to air television);

Pemohon, sebagaimana diuraikan dalam laporannya kepada

gu

on

Dimana dari sisi permintaan dan penawaran (demand and supply), TV berbayar

In
d

Termohon Keberatan memandang bahwa EPL merupakan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

program (content) yang sifatnya premium/essensial yang tidak

ng

ada pengganti/substitusi-nya dan sangat mempengaruhi daya

saing (competitive advantage) operator TV berbayar di mata

gu

pelanggan yang ada maupun pelanggan yang potensial. Oleh

karenanya pemberian hak eksklusif penyiaran EPL kepada satu


operator TV berbayar selayaknya dilakukan melalui mekanisme

yang fair dalam kerangka competition for the market, yaitu


melalui proses tender yang terbuka, transparan, dan non-

ub
lik

ah

diskriminatif. Pertimbangannya adalah demi menjaga agar


kebebasan penyedia content untuk mendapatkan keuntungan

am

yang maksimal dari penjualan konten premium secara eksklusif


tersebut tidak sampai mengganggu proses persaingan yang sehat

ep

di pasar penyelenggara TV berlangganan/berbayar; Mengenai

ah
k

sifat essensial dari EPL, Pemohon sependapat dengan


pertimbangan yang diambil oleh Termohon Keberatan dalam

In
do
ne
si

20.3.2.10.

putusannya, antara lain:

Liga Inggris memiliki daya tarik luar biasa bagi pelanggan TV

A
gu
ng

berbayar sehingga menyebabkan mereka rela pindah (churn) ke

provider yang menayangkan liga tersebut, fakta empiris menunjukan


hal tersebut adalah:
a

Dua dari tiga responden (67,94%) yang menyukai


olahraga menyatakan bahwa Liga Inggris harus ada di

dalam paket sport. Hal tersebut terutama dinyatakan

menyatakan bahwa Liga Inggris tidak dapat digantikan

ub

Bila Liga Inggris ditayangkan di TV berbayar lain,

ep

62,22% pelanggan Astro akan pindah ke provider TV


yang menyiarkan Liga Inggris tersebut;
21.4.7.

Hal tersebut menunjukkan bahwa strategi untuk menyiarkan tayangan

ka

oleh liga sepakbola lainnya;

pelanggan Astro di pasar. Akibat strategi tersebut, Astro berhasil

ng

on

memperkuat posisinya di pasar dengan menguasai pangsa pelanggan

es

Liga Inggris secara eksklusif berhasil mengungkit peningkatan pangsa

sport dari sebesar 16% pada bulan Juni 2007 menjadi 36% pada bulan

In
d

gu

Desember 2007;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Sebanyak 64,99% responden yang menyukai olahraga

lik

ah

oleh pelanggan Astro;

Halaman 12

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

21.4.8.

Perspektif subyektif Indovision yang menyatakan bahwa Liga Inggris

ng

penting bagi industri TV berlangganan didukung oleh fakta bahwa pangsa

pelanggan Indovision hilang banyak setelah Liga Inggris hanya

gu

ditayangkan di Astro pada industri TV berbayar. Hal tersebut ditunjukkan


bahwa pangsa pelanggan Indovision menurun drastis dari 53% pada
bulan Juni 2007 menjadi 39% pada bulan Desember 2007;

21.4.15.6. Bagi pelanggan yang berlangganan Liga Inggris dan menyatakan Liga

Inggris penting (pelanggan paket sport Astro) 62,22% menyatakan pasti


2

ub
lik

ah

pindah bila tayangan Liga Inggris hilang dari Astro;

Dari tindakan anti persaingan yang dilakukan terkait pemberian

am

hak star EPL secara eksklusif tanpa adanya mekanisme


competition for the market, setidaknya terdapat beberapa

ep

dampak negatif terhadap persaingan, sebagai berikut:

ah
k

Pertama, dampak terhadap Persaingan dan Pasar:


Dengan praktek penerapan hak eksklusif atas siaran EPL yang dilakukan oleh Turut

In
do
ne
si

Termohon III dan Turut Termohon IV secara diam-diam, tanpa proses tender

(competition for the market) yang wajar, dan disertai penyembunyian informasi yang

A
gu
ng

penting (witholding of essential information) kepada para penyelenggara televisi


berlangganan di Indonesia mengakibatkan terjadinya monopoli atau penguasaan pasar

yang tidak sah, tidak sehat dan melawan hukum. Selain itu, terjadi kekurangan
(keterbatasan) penawaran (pasokan) atas siaran EPL di pasar TV berlangganan (dan

terestrial) di Indonesia secara substansial yang sangat merugikan konsumen televisi


berlangganan di Indonesia khususnya dan masyarakat di wilayah Indonesia Timur

lik

dari Astro;
Kedua, dampak terhadap pesaing Astro;

ub

Meskipun legal entity Astro (Turut Termohon I) dan Astro Malaysia (Turut
Termohon Keberatan II) berbeda tetapi karena: (1) Mayoritas saham dan kendali atas

ep

Turut Termohon Keberatan I dipegang oleh Turut Termohon Keberatan II dan (2)
Pembuatan perjanjian serta pembayaran hak siar eksklusif dilakukan oleh Turut
Termohon Keberatan IV, maka keduanya secara ekonomi tidak dapat dibedakan dan

ka

ah

pada umumnya yang tidak terjangkau sama sekali oleh siaran televisi berlangganan

es

dianggap sebagai satu entitas usaha (single economic entity). Dengan dikuasainya hak

ng

siaran EPL yang merupakan channel premium dan esensial oleh Astro, maka dengan
berlangganan selain Turut Termohon Keberatan I yang pada akhirnya akan dapat

gu

mematikan atau setidaknya menghambat secara tidak wajar kegiatan usaha mereka

on

segera akan mendorong pindahnya pelanggan dari para penyelenggara televisi

In
d

(pesaing Turut Termohon Keberatan I di Indonesia). Keluarnya para penyelenggara

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 13

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

televisi berlangganan ini bukan disebabkan karena persaingan usaha sehat tetapi

ng

disebabkan praktek-praktek bisnis yang bersifat diskriminatif dan monopolis yang


dilakukan oleh Turut Termohon Keberatan III dan Astro;

gu

Ketiga, dampak terhadap penyelenggara TV berlangganan yang potensial masuk ke


pasar penyediaan jasa TV berlangganan di Indonesia. Perilaku incumbent (Turut

Termohon Keberatan II) dengan posisi dominan (di pasar regional) akan menjadi

sinyal kuat dan kredibel serta berfungsi sebagai hambatan masuk bagi pemain baru

yang potensial. Dengan praktek penguasaan hak eksklusif secara tidak sehat dan

ub
lik

ah

diskriminatif akan menciptakan hambatan bagi masuknya penyelenggara televisi


berlangganan yang potensial masuk ke pasar downstream;

am

Keempat, terciptanya deadweight loss karena posisi monopoli Astro atas siaran EPL
di pasar downstream;

ep

Kelima, dampak terhadap konsumen;

ah
k

Konsumen tidak memiliki pilihan lain untuk dapat menikmati siaran EPL selain dari
Turut Termohon Keberatan I. Dengan adanya monopoli atau penguasaan pasar

In
do
ne
si

penyiaran EPL secara tidak sehat dan melawan hukum oleh Astro menyebabkan

berkurangnya secara signifikan pilihan dan akses konsumen dan masyarakat terhadap

A
gu
ng

siaran EPL di Indonesia. Berkurangnya akses ini diperparah dengan keterbatasan


teknologi satelit yang digunakan Turut Termohon Keberatan I untuk menyiarkan

siaran di Indonesia yang mudah terganggu perubahan cuaca dan kemampuan Turut
Termohon Keberatan I untuk dapat secara cepat dan wajar memberikan akses kepada
semua pelanggan baru yang hendak berlangganan;
3

Bahwa selanjutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan yang

lik

ah

dilakukan oleh Termohon Keberatan atas laporan Pemohon,


Termohon dalam putusannya menyatakan pada pokoknya halhal sebagai berikut:

Bahwa Termohon Keberatan menilai perkara ini

ub

ka

tidak dikecualikan dari Pasal 50 huruf (b)

ah

ep

Undang-Undang No. 5/1999;


Bahwa Termohon Keberatan memiliki yurisdiksi

terhadap Turut Termohon I sebagai pelaku usaha

es

usaha yang secara nyata telah melakukan kegiatan


usaha di wilayah hukum Republik Indonesia
melalui Turut Termohon Keberatan I;

on

Turut Termohon Keberatan IV sebagai pelaku

In
d

gu

ng

Indonesia, dan Turut Termohon Keberatan II dan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa Termohon menilai bahwa terdapat 2 (dua)

ng

pasar bersangkutan:

i Pasar pembelian hak siar EPL untuk wilayah Indonesia tanpa batasan

gu

geografis (pasar upstream);

ii Pasar TV berbayar di seluruh wilayah Indonesia (pasar downstream);

Majelis Komisi Termohon Keberatan sampai pada

A
ah

Bahwa selanjutnya berdasarkan pertimbangannya


kesimpulan:

ub
lik

i Sesuai dengan rekomendasi Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan (LHPL),


tidak terdapat pelanggaran Pasal 16 Undang-Undang No. 5/1999 yang

am

dilakukan oleh Turut Termohon Keberatan I dan II;

ii Sesuai dengan rekomendasi LHPL, tidak terdapat pelanggaran Pasal 19 huruf

ep

(a) dan huruf (c) Undang-Undang No. 5/1999 yang dilakukan oleh Turut

ah
k

Termohon Keberatan I, II, dan IV;

iii Berdasarkan analisis pembuktian unsur-unsur Pasal 16 Undang-Undang No.

In
do
ne
si

5/1999, Majelis Komisi Termohon Keberatan menilai bahwa terdapat bukti-

A
gu
ng

bukti adanya pelanggaran Pasal 16 Undang-Undang No. 5/1999 oleh Turut


Termohon III dan IV;

Bahwa Termohon tidak menetapkan adanya ganti

rugi karena Termohon tidak menerima laporan


keuangan yang menunjukkan adanya kerugian dan
tidak menemukan bukti adanya kerugian;

Bahwa Termohon Keberatan, tidak mengenakan

lik

ah

denda dalam perkara ini mengingat bahwa

industri TV berbayar di Indonesia masih dalam


1

ub

tahap awal pertumbuhan;

Bahwa selanjutnya pada tanggal 16 September 2008 (1 hari

ka

setelah putusan KPPU (Termohon Keberatan) dalam perkara a

ep

quo terjadi peristiwa penangkapan oleh Komisi Pemberantasan

ah

Korupsi (KPK) terhadap salah satu Anggota Majelis Komisi

BS yang diduga merupakan representasi dari para Terlapor (para


Terlapor (Turut Termohon) sebagai imbalan atas putusan

gu

Majelis Komisi Termohon dalam perkara a quo. Bahwa

on

ng

Turut Termohon) atau setidak-tidaknya salah satu pihak

es

KPPU pada perkara a quo, MI, yang diduga menerima suap dari

In
d

peristiwa tersebut jelas menimbulkan dugaan bahwa Termohon

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

atau setidak-tidaknya Majelis Komisi Termohon atau setidak-

ng

tidaknya Ml sebagai anggota Majelis Komisi Termohon dalam

perkara a quo tidak dalam posisi yang obyektif atau setidak-

gu

tidaknya independen dalam membuat putusan perkara a quo;

Pokok-Pokok Keberatan Pemohon:

Berdasarkan uraian fakta-fakta hukum yang substansial sebagaimana tersebut di atas,


A

Keberatan Pertama:

ub
lik

Putusan Termohon Keberatan (KPPU) adalah keliru karena tidak menyatakan Turut
Termohon Keberatan I (PT. DV) dan Turut Termohon Keboratan II (AAAN) telah ikut
bersalah melakukan pelanggaran Pasal 16 Undang-Undang No. 5/1999;

1 Bahwa putusan Termohon Keberatan yang hanya menyatakan

ep

Turut Termohon II dan Turut Termohon III sebagai pihak


yang melakukan pelanggaran Pasal 16 Undang-Undang No.

ah
k

am

ah

berikut Pemohon sampaikan pokok-pokok keberatannya atas putusan Termohon:

5/1999 merupakan putusan yang keliru karena mengabaikan

In
do
ne
si

fakta bahwa Turut Termohon Keberatan I, Turut Termohon

Keberatan II dan Turut Termohon Keberatan IV merupakan

A
gu
ng

satu kesatuan entitas ekonomis (single economic entity). Hal

mana sebenarnya sudah diakui sendiri oleh Termohon


Keberatan dalam putusan sebagaimana dimaksud dalam
Pertimbangan tentang Aspek Format poin 3.2.10.1 yang
menyatakan:

Bahwa Single Economic Entity doctrine dapat diterapkan dalam perkara ini

lik

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana telah diuraikan secara


rinci dalam tentang Duduk Perkara butir 21.2 putusan ini;

ub

Yang kemudian dijelaskan lebih lanjut pada poin 3.2.10.1 yang menyatakan:
Bahwa meskipun belum ada hubungan induk dan anak perusahaan secara tegas

ka

ep

antara Group Astro dengan PT. DV melalui kepemilikan saham, namun Group
Astro telah menunjukkan penguasaaan dan kendali secara nyata terhadap PT.
21.3.11 dan 21.3.12;

ng

2 Lebih lanjut dalam putusannya Termohon pada pokoknya

on

telah menggunakan Single Economic Entity Doctrine di dalam

es

ah

DV sebagaimana diuraikan secara rinci dalam tentang duduk perkara butir

ah

dimana MAN, AAMN dan PT. DV membentuk satu kesatuan entitas ekonomi

Usaha yang melakukan kegiatan ekonomi di wilayah pabean


Indonesia untuk Turut Termohon II dan Turut Termohon IV

In
d

gu

metode pembuktian tentang telah terpenuhinya unsur Pelaku

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 16

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang secara bersama-sama dengan anak perusahaan lain yang

ng

terkait dinyatakan sebagai Astro Group dengan adanya


hubungan kesatuan entitas ekonomi pula dengan Turut

gu

Termohon I (Terlapor I) sebagai wadah untuk melakukan


kegiatan usaha dengan merek dagang ASTRO (Vide Bukti
putusan Termohon halaman 39):

21.3.13. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Tim Pemeriksa menyimpulkan


bahwa AAAN, AAMN, dan PT. DV membentuk satu kesatuan entitas ekonomi

ub
lik

ah

sehingga meskipun AAAN dan AAMN tidak didirikan atau berkedudukan di


Indonesia, namun keduanya melakukan kegiatan usaha di wilayah hukum negara

am

Indonesia melalui wadah PT. DV. Selanjutnya dalam Laporan ini AAAN, MMN,
MBNS, ANBV, dan ANIBV secara bersama-sama disebut sebagai Astro Group,

ep

kecuali jika salah satunya disebut secara khusus;

ah
k

3 Putusan Termohon halaman 36 dinyatakan bahwa pada


pokoknya bahwa teori Single Economic Entity memandang

In
do
ne
si

bahwa hubungan induk dan anak perusahaan dimana anak


perusahaan tidak memiliki independensi untuk menentukan

A
gu
ng

arah kebijakan perusahaan sebagai satu kesatuan entitas


ekonomi (Alison Jones and Brenda Sufrin, EC Competition
Law, Text, Cases, and Materials, Oxford University Press,
New York, 2004 hlm. 123);

4 Bahwa selanjutnya sebagaimana putusan Termohon halaman

36-37 dinyatakan bahwa pada pokoknya derajat independensi

ah

anak perusahaan dapat dilihat dari berbagai faktor, antara lain

lik

kendali induk perusahaan terhadap Direksi anak perusahaan,


keuntungan yang dinikmati oleh induk perusahaan dari anak

ub

perusahaan, dan kepatuhan anak perusahaan terhadap

ka

kebijakan yang ditetapkan oleh induk perusahaan misalnya

ep

terkait dengan pemasaran dan investasi (Alison Jones and


Brenda Sufrin, 2004);

37 dinyatakan pula hwa pada pokoknya konsekuensi dari

ng

penerapan Single Economic Entity Doctrine ini adalah Pelaku

on

Usaha dapat diminta pertanggungjawaban atas tindakan yang

es

ah

5 Bahwa selanjutnya sebagaimana putusan Termohon halaman

ekonomi, meskipun Pelaku Usaha yang pertama beroperasi di

luar yurisdiksi hukum persaingan usaha suatu negara,

In
d

gu

dilakukan oleh Pelaku Usaha lain dalam satu kesatuan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 17

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

sehingga

hukum

ng

ekstrateritorial

persaingan

sebagaimana

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

usaha

dapat

European

bersifat

Community

menerapkan hukum persaingan usaha terhadap Pelaku Usaha


Sufrin, 2004);

6 Selain itu, sebagaimana telah kami sampaikan di atas,


meskipun legal entity Astro Indonesia/PT. DV (Turut

gu

yang beroperasi di luar wilayah EC (Alison Jones and Brenda

Termohon I) dan Astro Malaysia/ AAAN (Turut Termohon

ub
lik

ah

Keberatan II) berbeda tetapi karena: (1) Mayoritas saham dan


kendali atas Turut Termohon Keberatan I dipegang oleh Turut

am

Termohon Keberatan II dan (2) pembuatan perjanjian serta


pembayaran hak siar eksklusif dilakukan oleh Turut

ep

Termohon Keberatan IV, maka keduanya secara ekonomi

ah
k

tidak dapat dibedakan dan dianggap sebagai satu entitas usaha


(single economic entity);

In
do
ne
si

7 Secara khusus terhadap hubungan antara Turut Termohon

Keberatan IV dan Turut Termohon Keberatan II sebagai satu

A
gu
ng

kesatuan ekonomi, dapat kami sampaikan untuk dtjadikan

bahan pertimbangan adalah salah satu konsicleran KPPU

dalam putusan perkara No. 07/KPPU-L/2007 (Putusan


Kelompok Usaha Temasek) pada halaman 61 sampai dengan
62 yang menyatakan:

Pendekatan ini diterapkan dalam teori Single

Economic Entity Doctrine yang memandang

lik

ah

hubungan induk dan anak perusahaan dimana


anak perusahaan tidak memiliki independensi

ub

untuk menentukan arah kebijakan perusahaan

ka

sebagai satu kesatuan entitas ekonomi. Derajat

ep

independensi anak perusahaan dapat dilihat dari


berbagai faktor, antara lain kendali induk
anak

perusahaan,

dan

kepatuhan

anak

on

induk perusahaan misalanya terkait dengan


pemasaran dan investasi;

Konsekuensi dari penerapan Single Economic

Entity Doctrine ini adalah Pelaku Usaha dapat

In
d

gu

ng

perusahaan terhadap kebijakan yang ditetapkan

es

ah

perusahaan terhadap induk perusahaan dari

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 18

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

diminta pertanggungjawaban atas tindakan yang

ng

dilakukan oleh pelaku usaha lain dalam satu


kesatuan ekonomi, meskipun Pelaku Usaha yang

gu

pertama beroperasi di luar yurisdiksi hukum

persaingan usaha suatu negara, sehingga hukum


persaingan usaha dapat bersifat ekstrateritorial;

Terminologi

yang

melakukan

kegiatan ataupun yang berusaha di

ub
lik

ah

Indonesia tidak serta menunjukkan


bahwa Pelaku Usaha tersebut harus

am

berada dalam pasar bersangkutan.


Suatu perusahaan dapat melakukan

ep

kegiatan usaha di negara lain melalui

ah
k

pendirian

atau

akuisisi

terhadap

tersebut

tanpa

secara

langsung

In
do
ne
si

perusahaan yang telah ada di negara


melakukan kegiatan usaha di dalam

A
gu
ng

pasar bersangkutan negara tersebut.


Dengan kata lain suatu Pelaku Usaha
dapat

mempengaruhi

persaingan

di

bersangkutan

kondisi

dalam suatu pasar


tanpa

dia

sendiri

beroperasi di pasar bersangkutan;

ah

8 Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, kami memandang bahwa

lik

tindakan monopoli EPL oleh Turut Termohon Keberatan IV


adalah semata-mata demi manfaat ekonomi yang didapatkan

ub

oleh Turut Termohon Keberatan II, sehingga tindakan Turut


Termohon Keberatan IV memonopoli hak siar EPL, yang

ep

ka

telah terbukti telah menyebabkan dampak anti persaingan


usaha seharusnya dipandang sebagai tindakan anti persaingan

ah

oleh Astro Group (yang mencakup Turut Termohon

ng

Termohon Keberatan IV) dengan memposisikan Astro Group

on

sebagai Single Economic Entity. Dalam kaitannya dengan

es

Keberatan I, Turut Termohon Keberatan II dan Turut

Keberatan III, maka pihak-pihak yang bersalah terkait


pelanggaran Pasal 16 Undang-Undang No. 5/1999 seharusnya

In
d

gu

perjanjian ekskiusif hak siar EPL dengan Turut Termohon

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 19

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

metibatkan pula Turut Termohon Keberatan I dan Turut

ng

Termohon Keberatan II;

Bahwa tidak dinyatakannya Turut Termohon Keberatan I dan Turut Termohon

gu

Keberatan I menunjukkan ketidak-konsistenan dan kesalahan penerapan hukum jika

mengacu kepada putusan Termohon lain di dalam putusan perkara No. 07/KPPUL/2007 dalam perkara tentang Penyalahgunaan Kepemilikan Silang Kelompok

Usaha Temasek di PT. Telekomunikasi Seluler dan PT. Indosat, Tbk., pada

pokoknya penerapan teori Single Economic Entity Doctrine dalam perkara

ub
lik

Usaha Temasek yang terkait perkara tersebut sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam pelanggaran Undang-Undang No. 5/1999 serta seluruhnya dinyatakan
melanggar Undang-Undang No. 5/1999;
B

Keberatan Kedua:

ep

ah
k

am

ah

tersebut telah mengikutkan semua anak perusahaan terafiliasi dalam Kelompok

Putusan Termohon Keberatan adalah keliru karena tidak menyatakan para Turut
Termohon Keberatan telah melakukan pelanggaran Pasal 19 Undang-Undang No.

In
do
ne
si

5/1999;

1 Bahwa putusan Termohon Keberatan yang tidak menyatakan

A
gu
ng

para Turut Termohon Keberatan telah melakukan pelanggaran


Pasal 19 huruf a Undang-Undang No. 5/1999 yang pada
intinya melarang Pelaku Usaha baik sendiri maupun bersama-

sama dengan Pelaku Usaha lain untuk melakukan kegiatan


usaha berupa menolak dan atau menghalangi Pelaku Usaha

tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang sama pada

lik

ah

pasar yang bersangkutan sehingga mengakibatkan terjadinya

praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat dan


Pasal 19 huruf c Undang-Undang No. 5/1999 pada intinya

ub

menyatakan melarang Pelaku Usaha baik sendiri maupun

ka

bersama-sama Pelaku Usaha lain membatasi peredaran dan

ep

atau penjualan barang dan atau jasa pada pasar yang

ah

bersangkutan

sehingga

dapat

mengakibatkan

praktek

monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat adalah ketiru


Tindakan monopoli Astro Group terhadap siaran
pasar

penyelenggaraan

televisi

berbayar

di

Indonesia dengan alasan bahwa EPL merupakan


konten yang esensial;

on

EPL merupakan suatu upaya untuk menguasai

In
d

gu

ng

es

karena telah terbukti:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 20

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh MARS, 80% (delapan puluh

ng

persen) pelanggan Turut Termohon Keberatan I memiliki ketergantungan


terhadap keberadaan EPL, data perpindahan pelanggan Pemohon Keberatan,

gu

dan pertumbuhan pelanggan Turut Termohon Keberatan I yang meningkat

secara luar biasa pasca penggunaan secara eksklusif hak siar EPL membuktikan

bahwa EPL adalah konten yang esensial dalam menentukan, tidak hanya

pertumbuhan pelanggan operator tertentu, tetapi pertumbuhan industri secara


keseluruhan karena eksklusifitas tersebut telah mendorong puluhan ribu

ub
lik

ah

masyarakat Indonesia memutuskan berlangganan televisi berbayar demi bisa


menyaksikan EPL;

am

Walaupun penguasaan EPL semata-mata tidak akan mampu membuat Astro


Group menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa televisi berbayar di

ep

Indonesia, jika 50 % (lima puluh persen) dipandang sebagai indikasi

ah
k

penguasaan pasar, peningkatan pangsa pasar yang diperoleh Astro Group


(melalui Turut Termohon Keberatan I) dari tindakan eksklusifitas siaran EPL

In
do
ne
si

monopolize);

dapat dikategorikan sebagai tindakan percobaan penguasaan pasar (attempt to

A
gu
ng

Tindakan anti persaingan yang teridentifikasi sebagai percobaan penguasaan


pasar juga termasuk dalam pengertian penguasaan pasar sebagaimana dimaksud

dalam Bab IV Undang-Undang No. 5/1999 tentang Kegiatan Usaha yang


Dilarang, yang menjadi payung dari Pasal 19 Undang-Undang No. 5/1999;
Astro

Group

bersama-sama

dengan

Turut

Termohon Keberatan III telah terbukti melakukan


tindakan

anti

persaingan

karena

monopoli

lik

ah

terhadap hak siar EPL yang merupakan konten


yang esensial oleh Astro Group dilakukan tanpa

ub

melalui suatu proses competition for the market

ka

yaitu tanpa melalui tender atau penawaran yang

ep

terbuka, yang dapat dianggap sebagai penolakan

ah

dan atau penghalangan terhadap Pelaku Usaha

lain (dalam hal ini Pemohon Keberatan) untuk


televisi

berbayar

dan

on

pembatasan peredaran dan atau penjualan barang


dan atau jasa (dalam hal ini berupa Hak Siar
EPL), sehingga merupakan suatu perbuatan tidak

In
d

gu

ng

penyelenggaraan

es

melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 21

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

sehat yang merugikan persaingan di pasar

ng

penyelenggaraan televisi terbayar di Indonesia;

1 Bahwa keterlibatan para Turut Termohon Keberatan dalam

gu

melakukan pelanggaran Pasal 19 a dan Pasal 19 c Undang-

Undang No. 5/1999 dapat diuraikan dengan singkat sebagai


berikut:

Turut Termohon Keberatan III dan Turut Termohon Keberatan IV

merupakan pihak-pihak yang secara faktual mengadakan perjanjian

ub
lik

ah

eksklusif mengenai Hak Siar EPL yang telah terbukti merupakan tindakan
anti persaingan;

am

Turut Termohon Keberatan II adalah pihak yang melakukan pembayaran


kepada Turut Termohon Keberatan III sehubungan dengan pelaksanaan

ah
k

ep

perjanjian eksklusif mengenai Hak Siar EPL tersebut;

Turut Termohon Keberatan I merupakan pihak yang melakukan penyiaran

program EPL yang didasarkan pada perjanjian eksklusif (yang diadakan

In
do
ne
si

antara Turut Termohon Keberatan III dan Turut Termohon Keberatan IV

A
gu
ng

dan dibayarkan oleh Turut Termohon Keberatan II) kepada konsumen;

Bahwa pertu kami sampaikan di sini, Turut Termohon Keberatan I tidak dapat

begitu saja dilepaskan dari tanggung jawab terkait dengan pelanggaran Pasal 19 a

dan Pasal 19 c Undang-Undang No. 5/1999 hanya karena Turut Termohon


Keberatan I tidak terlibat secara langsung dalam perjanjian eksklusif dimaksud,

karena sebagaimana diatur dalam Pasal 54 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002


Termohon

Keberatan

bertanggung

jawab

secara

umum

atas

lik

Turut

penyelenggaraan penyiaran;

1 Dengan demikian, berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka

ub

ah

tentang Penyiaran (Undang-Undang Penyiaran), sebagai lembaga penyiaran,

seharusnya jelas bahwa pelanggaran unsur-unsur sebagaimana

ka

dimaksud dalam Pasal 19 huruf a dan Pasal 19 huruf c

ep

Undang-Undang No. 5/1999 telah dilakukan oleh para Turut


Termohon Keberatan sehingga harusnya para Turut Termohon

ah

19 huruf a dan Pasal 19 huruf c Undang-Undang No. 5/1999;


Keberatan Ketiga:

ng

on

Termohon telah bertindak sewenang-wenang (detournement de pouvoir) dengan tidak

es

Keberatan dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran Pasal

gu

mengabulkan ganti rugi yang dimintakan oleh Pemohon, berdasarkan alasan/

In
d

pertimbangan yang terlalu sumir dan mengada-ada, meski dalam putusannya Termohon

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 22

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Keberatan menyatakan jelas terdapat tindakan anti persaingan yang dilakukan oleh
berbayar;

ng

Terlapor dan telah timbul dampak negatif serta kerugian nyata pada industri televisi

gu

1 Bahwa dalam laporan tertanggal 11 September 2007 yang


disampaikan Pemohon bersama-sama dengan PT. Indosat
Mega

Media

(IM2)

dan

PT.

Indonusa

Telemedia

(Telkomvision) kepada Termohon Keberatan, dalam salah


satu diktumnya Pemohon telah menuntut agar Termohon,

ub
lik

ah

berdasarkan kewenangannya sesuai Pasal 36 huruf j jo. Pasal


47 huruf f Undang-Undang No. 5/1999, menghukum para

am

Turut Termohon I s.d. III untuk secara tanggung renteng


membayar ganti rugi sebesar Rp300.000.000.000,00 (tiga

ep

ratus miliar rupiah) atau setara dengan US$ 30.000.000,00


Mega

Media

(IM2),

dan

PT.

Indonusa

(Telkomvision);

Telemedia

In
do
ne
si

ah
k

(tiga puluh juta dollar Amerika) kepada Pemohon, PT. Indosat

2 Bahwa untuk itu, dalam proses pemeriksaan lebih lanjut oleh

A
gu
ng

Termohon

Keberatan,

Pemohon

telah

menyampaikan

dokumen Estimasi Kerugian PT. MNC Sky Vision yang

disusun oleh Independent Appraisal yaitu PT. Asian Appraisal


Indonesia. Dari perhitungan yang dilakukan oleh lembaga

tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai


sumber, dapat diperoleh kesimpulan bahwa estimasi kerugian

lik

ah

Pemohon akibat hilangnya peunggan dan hilangnya potensi


pasar adalah sebesar Rp1.299.986.368.000,00 (satu triliun dua
ratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus delapan

ub

puluh enam juta tiga ratus enam puluh delapan ribu rupiah)

ka

per tanggal 31 Desember 2007;

ep

3 Bahwa terhadap ganti rugi yang dimintakan Pemohon atas

ah

tindakan anti persaingan yang dilakukan Turut Termohon I


No. 5/1999 memberikan wewenang kepada Termohon untuk

ng

memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian

on

di pihak Pelaku Usaha lain atau masyarakat. Penjelasan resmi

es

s.d. IV, Pasal 36 huruf j jo. Pasal 47 huruf f Undang-Undang

bahwa ganti rugi diberikan kepada Pelaku Usaha dan pihak


lain yang dirugikan;

In
d

gu

Pasal 47 huruf f Undang-Undang No. 5/1999 menyatakan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 23

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

4 Bahwa Termohon Keberatan berdasarkan fakta-fakta baik

ng

yang diperoleh dari Pemohon maupun yang ditemukan


olehnya kemudian dan analisisnya terhadap fakta hukum yang

gu

ada telah mengakui adanya kerugian yang dialami operator

21.6.2.

televisi berbayar termasuk Pemohon di dalamnya:

Dampak Upstream: Kerugian Pesaing di Pasar Pembelian Hak Tayang

Liga Inggris;

21.6.2.1. Sebagaimana telah diuraikan pada bagian III.D paragraf 77 dan 78,

ub
lik

ah

maka tindakan yang dilakukan oleh AAMN dan ESS telah menyebabkan
kerugian yang diderita oleh pesaing AAMN dalam pembelian hak siar

am

Liga Inggris untuk wilayah Indonesia;

21.6.2.2. Kerugian tersebut timbul sebagai akibat hilangnya pelanggan sejak

ep

ditayangkan Liga Inggris secara eksklusif di Astro karena berpindahnya

ah
k

pelanggan paket sport pada TV berlangganan. Hilangnya pelanggan


merupakan kerugian bagi operator TV berbayar, sehubungan sumber
dibayarkan oleh pelanggan;

In
do
ne
si

pendapatan utama operator TV berlangganan diperoleh dari iuran yang

A
gu
ng

Bahwa meskipun demikian, Termohon dalam putusannya angka 6


tentang Ganti Rugi mengemukakan sebagai berikut:

6.2. Bahwa dalam menetapkan ada tidaknya kenjgian pesaing, pihak


yang dirugikan harus dapat menunjukan Iaporan keuangan yang
disertai bukti-bukti adanya kerugian.

6.3. Bahwa dalam perkara ini, Majelis Komisi tidak menerima Iaporan

ah

keuangan

yang

menunjukan

adanya

kerugian

dan

tidak

menetapkan adanya ganti rugi;

lik

menemukan bukti adanya kerugian, sehingga Majelis Komisi tidak

ub

5 Pemohon memandang bahwa dalil yang dikemukakan oleh

ka

Termohon Keberatan terlalu sumir dan mengada-ada, dengan

ep

alasan/pertimbangan sebagai berikut:

i Laporan keuangan bukan satu-satunya instrumen yang dapat digunakan untuk

ah

mengkalkulasi kerugian yang diderita oleh Pemohon. Pada Laporan

es

Keuangan, Termohon tidak akan dapat melihat potensi kerugian yang akan

ng

diderita dalam jangka panjang;

on

ii Pemohon telah menyerahkan dokumen Estimasi Kerugian PT. MNC


Skyvision yang disusun oleh PT. Asian Appraisal Indonesia guna

gu

mendukung perhitungan yang dilakukan oleh Termohon Keberatan agar

In
d

dapat ditentukan besarnya ganti rugi yang sewajarnya, dokumen mana

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 24

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menurut pandangan Pemohon cukup untuk menjadi dasar bagi kalkulasi

ng

kerugian yang diderita Pemohon;

Pemohon menyadari bahwa beban pembuktian tentang adanya kerugian aktual

gu

yang diderita (actual damages) diserahkan kepada Pemohon selaku Pelapor


dalam perkara No. 03/KPPU-L/2008, untuk selanjutnya dapat dinilai validitas

perhitungannya dan ditetapkan besarannya oleh Termohon Keberatan

berdasarkan asas kesesuaian, keadilan dan kepatutan. Untuk itu, Pemohon

telah menyampaikan dokumen Estimasi Kerugian PT. MNC Skyvision

ub
lik

ah

dalam rangka membuktikan adanya kerugian yang diderita dan Termohon


Keberatan sama sekali tidak meminta dokumen pendukung lainnya sehingga

am

dapat disimpulkan bahwa dokumen yang disampaikan oleh Pemohon telah


cukup dan memadai untuk digunakan sebagai dasar perhitungan dan

ep

penetapan kerugian oleh Termohon Keberatan. Lagipula, tidak ada acuan

ah
k

baku mengenai dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan oleh Termohon


Keberatan untuk menghitung dan menetapkan besaran kerugian. Bagaimana
dapat

mengetahui

bahwa

Termohon

Keberatan

In
do
ne
si

Pemohon

mungkin

membutuhkan Laporan Keuangan, sementara menurut pandangan Pemohon,

A
gu
ng

secara akuntansi Laporan Keuangan bukan merupakan alat yang dapat

digunakan untuk melihat ada atau tidaknya kerugian, dan Termohon pun tidak
memberikan masukan kepada Pemohon agar menyampaikan dokumen
tersebut;

iii Adanya rekomendasi dari Tim Pemeriksa Termohon Keberatan dalam

Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan kepada Majelis Komisi Termohon

Hal. 76 Angka 22 putusan Termohon Keberatan:

lik

Hasil Pemeriksaan Lanjutan;

22. Menimbang bahwa dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, Tim

ub

ah

Keberatan untuk menghitung dan menetapkan ganti kerugian dalam Laporan

ka

Pemeriksa Lanjutan membenkan Kesimpulan dan Rekomendasi sebagai

ep

berikut:

Dengan demikian Tim Pemeriksa merekomendasikan kepada Majelis

ah

Komisi untuk:

Menghukum All Asia Networks FZ-LLC untuk

es

serta menetapkan ganti rugi kepada Pelapor;

Artinya, berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan selama

on

ng

membayar denda kepada Negara dan menghitung

gu

tahap Pemeriksaan Pendahuluan dan Lanjutan, sebenarnya Tim

In
d

Pemeriksa telah menemukan adanya kerugian, menyarankan Majelis

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 25

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Komisi untuk menghitung dan menetapkan ganti rugi kepada Pemohon,

ng

dan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutannya pun tidak


mempermasalahkan mengenai ada tidaknya Laporan Keuangan yang

gu

disampaikan Pemohon sebagai alat untuk menghitung besarnya

kerugian. Namun demikian, saran dari Tim Pemeriksa tersebut diabaikan


begitu saja oleh Majelis Komisi pada saat penyusunan putusan yang

diambil pada Sidang Majelis Komisi atau pada saat jeda/rentang waktu
antara berakhirnya Pemeriksaan Lanjutan dan masa pengambilan

ub
lik

ah

putusan (30 hari setelah selesainya Pemeriksaan Lanjutan). Majelis


Komisi Termohon Keberatan mengenyampingkan saran tersebut dan

am

selanjutnya membuat pertimbangan yang mengada-ada, kurang cukup


dan memadai pertimbangan hukumnya (onvoldoende gemotiveerd). Jika

ep

Majelis Komisi Termohon Keberatan berpendapat perlu adanya Laporan

ah
k

Keuangan dari Pemohon untuk menghitung besarnya kerugian, lalu


kapan Pemohon dapat menyampaikan dokumen yang dibutuhkan

In
do
ne
si

tersebut ? Jelas sekali bahwa disini Majelis Komisi Termohon Keberatan


mengenyampingkan keadilan yang menjadi kebutuhan Pemohon (dan

A
gu
ng

tentunya bagi seluruh Pelaku Usaha di Indonesia) atau sama sekali tidak
memperhatikan kepentingan Pemohon yang diciderai akibat tindakan

anti persaingan yang dilakukan Turut Termohon, padahal Termohon


Keberatan sendiri mengakui bahwa benar tindakan tersebut dilakukan
oleh Turut Termohon dan menimbulkan dampak bagi persaingan;

iv Bahwa seandainyapun benar -quod non- Laporan Keuangan dibutuhkan oleh

lik

Keberatan pun telah lalai untuk memenuhi tugas yang diembannya sesuai
amanat Undang-undang. Adalah tugas Termohon Keberatan sesuai Pasal 35
Undang-Undang No. 5/1999 untuk mengambil tindakan sesuai wewenang

ub

ah

Termohon untuk mengkalkulasi besarnya kerugian, berarti Termohon

ka

yang diberikan kepadanya sesuai yang diatur dalam Pasal 36 Undang-

ep

Undang No. 5/1999 jo. Pasal 44 ayat (2) Perkom No. 1/2006, salah satu

ah

wewenang yang dimiliki oleh Termohon Keberatan adalah mendapatkan,


penyelidikan dan atau pemeriksaan. Jika Termohon Keberatan tidak atau

ng

kurang mendapatkan dokumen yang dibutuhkan untuk menilai dan

on

menetapkan besarnya kerugian, mengapa Termohon tidak melakukan upaya

es

meneliti, dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna

apapun, misalnya dengan menghubungi Pemohon agar menyampaikan

In
d

gu

dokumen lainnya seperti Laporan Keuangan ?;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 26

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Sebagai tambahan, merujuk pada putusan-putusan KPPU terdahulu, Termohon

ng

Keberatan dapat menghitung sendiri besarnya kerugian yang diderita Pelaku Usaha

tanpa mendasarkan perhitungan tersebut semata-mata hanya pada Laporan

gu

Keuangan;

Jelaslah bahwa Termohon Keberatan dapat menghitung dan menetapkan besaran

ganti rugi kepada Pelaku Usaha yang dirugikan tanpa hanya mendasarkannya pada

Laporan Keuangan. Kalaupun ternyata besaran ganti rugi yang dimintakan oleh

Pelaku Usaha ternyata tidak atau kurang didukung data yang valid, Termohon

ub
lik

ah

Keberatan dapat melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap kerugian yang


diderita agar didapat nilai kompensasi yang wajar dan sepatutnya diperoleh Pelaku

am

Usaha Pelapor, bukan sama sekali menghilangkan nilai materiil/sanksi ganti rugi
seolah-olah tidak terdapat kerugian karena hal tersebut menyakiti rasa keadilan

ep

yang menjadi kebutuhan Pemohon;

ah
k

1 Oleh karena itu, maka adalah beralasan dan berlandaskan


hukum apabila Termohon, yang menyatakan telah timbul

In
do
ne
si

kerugian bagi operator TV berbayar, memberikan ganti rugi


kepada Pelaku Usaha yang dirugikan sesuai kewenangannya

A
gu
ng

menurut Pasal 36 huruf j jo. Pasal 47 huruf f Undang-Undang


No.

5/1999.

Apabila

Termohon

Keberatan

masih

membutuhkan waktu untuk memperoleh data yang dibutuhkan

dalam melakukan perhitungan besarnya ganti rugi, maka


sesuai Pasal 6 ayat (1) Perma No. 3/2005, maka Pemohon
dengan ini mohon agar Pengadilan Negeri Jakarta Barat

lik

ah

memerintahkan Termohon untuk melakukan Pemeriksaan


Tambahan;

2 Bahwa kerugian yang sah menurut hukum perdata tidak hanya

ub

berupa kerugian yang nyata saja, tetapi juga meliputi kerugian

ka

lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada hilangnya keuntungan

ep

(loss of profit). Oleh karena itu, isi keputusan Termohon


Keberatan yang hanya menyandarkan ada-tidaknya kerugian

ah

pada alat bukti yang berupa laporan keuangan merupakan


Keberatan Keempat:

ng

es

keputusan yang keliru, sehingga harus dibatalkan;

on

Termohon Keberatan telah bertindak di luar kewenangan yang diberikan kepadanya


menurut peraturan perundang-undangan (excess du pouvoir);

kewenangan yang diberikan Undang-undang kepadanya

In
d

gu

1 Bahwa Termohon Keberatan telah bertindak di luar

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 27

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dengan mencampuri urusan bisnis para Terlapor yang

ng

semestinya berada dan diatur dalam lingkup keperdataan,

gu

dimana Termohon Keberatan pada Diktum ke-5 Amar


Memerintahkan

Multimedia

Networks,

Terlapor

FZ-LLC

IV:

untuk

All

Asia

menjaga

dan

melindungi kepentingan konsumen TV berbayar di Indonesia

dengan tetap mempertahankan kelangsungan hubungan


usaha dengan PT. Direct Vision dan tidak menghentikan

ub
lik

seluruh peiayanan kepada pelanggan sampai adanya

ah

penyelesaian hukum mengenai status kepemilikan PT. Direct


Vision;

Adapun amar putusan diktum ke-5 tersebut dilatarbelakangi oleh atau didasarkan pada
pertimbangan Majelis Komisi sebagaimana dikemukakan pada hal. 167-169:

ep

4.2.8.30.13. Bahwa dalam masa Sidang Majelis Komisi, diperoleh fakta baru sebagai
berikut:

Bahwa sejak tanggal 16 Agustus 2008, terjadi peralihan siaran BPL musim

In
do
ne
si

am

ah
k

putusannya:

2008-2009 dari PT. DV ke AORA TV (PT Karyamega Adijaya) atas dasar

A
gu
ng

alasan dan pertimbangan komersial (vide Bukti B48);

Bahwa Majelis Komisi menilai peralihan hak eksklusif BPL berupa

eksploitasi hak eksklusif BPL tersebut dilakukan melalui proses yang tidak
kompetitif;

Bahwa Majelis Komisi menilai perjanjian antara ESS dan AAMN mengenai

pengalihan kewenangan menunjuk operator yang akan menyiarkan BPL

lik

mengakibatkan berkurangnya tingkat kompetisi;

Bahwa berdasarkan surat-surat yang ditandatangani oleh Grant Ferguson


tertanggal 18 Agustus 2008 yang diperoleh Majelis Komisi, selain peralihan

ub

ah

musim 2007-2010 berpotensi menimbulkan abuse of dominant position dan

BPL, group Astro yang dalam hal ini AAAN, AAMN dan MBNS telah

ep

ka

memberi peringatan kepada Group Lippo yang dalam hal ini adalah PT.
First Media, Tbk, PT. Ayunda Prima Mitra dan PT. Direct Vision mengenai

ah

rencana pengentian pemberian fasilitas antara lain (vide Bukti A194-A199):

es

i Transpondeer capacity dari MBNS;

ng

ii Information Technology Services dari MBNS;

on

iii Broadcasting Services dari MBNS;


iv Channel Supply dari AAMN;

vi Trademark Licence Agreement;

In
d

gu

v Satellite Reception Equipment Lease dari AAMN;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 28

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

4.2.8.30.14. Bahwa berdasarkan fakta tersebut, Majelis Komisi menilai rencana

ng

penghentian pemberian fasilitas dimaksud merupakan bukti bahwa


AAMN berniat untuk meninggalkan PT. DV;

gu

4.2.8.30.15. Bahwa berdasarkan fakta tersebut, Majelis Komisi berpendapat, peralihan

hak siar BPL dan rencana penghentian tersebut pada butir 4.2.8.30.13
di atas yang dilakukan oleh AAMN bertentangan dengan pernyataan
sebagian saham dan membesarkan PT. DV;

ub
lik

4.2.8.30.16. Bahwa Majelis Komisi menilai terdapat itikad tidak baik yang mendasari
perilaku Group Astro hingga saat ini yang berpengaruh dalam
perkembangan industri TV berlangganan di Indonesia;
4.2.8.30.17.

Bahwa Majelis Komisi menilai perilaku tersebut dapat merugikan


pelanggan PT. DV khususnya karena mengakibatkan ketidak jelasan

ep

ah
k

am

ah

AAMN dalam proses pemeriksaan yang bertujuan untuk memiliki

kelangsungan siaran PT. DV serta menimbulkan sunk cost akibat dari


adanya peralatan yang tidak bisa digunakan kembali;
Bahwa berdasarkan keseluruhan uraian tersebut, Majelis Komisi

In
do
ne
si

4.2.8.30.18.

menilai terdapat dampak negatif anti persaingan pada pasar

A
gu
ng

downstream;

1 Bahwa Pemohon sama sekali tidak pernah menyampaikan


laporan yang beisikan fakta mengenai keretakan hubungan
antara Astro (AAMN) dengan PT. DV, namun demikian

Termohon justru menyentuh substansi yang sama sekali tidak

disinggung dan dipermasalahkan oleh Pemohon dan para

ah

Pelapor lain dalam laporannya. Awal kisruh diantara Astro

lik

dan Direct Vision (Turut Termohon Keberatan I), menurut


kuasa hukum PT. Ayunda Prima Mitra (Pemegang Saham

ub

Turut Termohon I) diduga terkait dengan adanya permainan

ka

uang, dimana Group Lippo menemukan adanya uang milik

ep

Turut Termohon I yang mengalir ke PT. Adi Karya Visi.


Sementara disisi lain, menurut Astro, kesepakatan hak guna

ah

merk dagang dengan Turut Termohon Keberatan ! tidak akan

ng

diambil lantaran tagihan-tagihan atas dukungan dan layanan

on

yang secara keseluruhan berjumlah sekitar RM 805 juta

es

diperpanjang setelah 31 Agustus 2008. Tindakan tersebut

2005) yang dikirimkan kepada Turut Termohon I belum

dibayarkan sampai saat ini. Sesuai termination notice, Turut

In
d

gu

(termasuk bunga tagihan yang belum dibayar pada Maret

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 29

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Termohon Keberatan I diperintahkan untuk membayar seluruh

ng

tagihan yang belum dibayar dalam jangka waktu 14 hari sejak

18 Agustus hingga 30 September 2008. Dalam pemberitahuan

gu

tersebut dinyatakan bahwa, jika terjadi kelalaian pembayaran,

maka Astro berhak menghentikan seluruh dukungan dan


layanannya di Turut Termohon Keberatan I (sumber: http://

www. hukumonline.com/detail.asp?id=2010&cl=Berita);

Pemohon tidak ingin berpolemik lebih jauh dan mencampuri urusan bisnis antara

ub
lik

ah

Turut Termohon II dengan Turut Termohon I, maupun dengan pihak-pihak lainnya


yang terkait karena Pemohon tidak memiliki kepentingan apapun sehubungan

am

dengan berianjut atau tidaknya hubungan bisnis diantara mereka. Namun demikian
yang menjadi fokus utama Pemohon adalah mengapa Termohon Keberatan sampai

ep

menaruh perhatian begitu besar terhadap permasaiahan ini, meskipun tidak ada dan

ah
k

tidak berhubungan sama sekali dengan isu-isu hukum persaingan usaha. Disini
timbul

pertanyaan

dalam

benak

Pemohon,

mengapa

Termohon

sampai

In
do
ne
si

mengintervensi ruang gerak/keleluasaan para Terlapor untuk meneruskan atau tidak


meneruskan hubungan bisnis diantara mereka;

A
gu
ng

2 Terkait dengan hal tersebut, secara jelas dan tegas tugas

Termohon Keberatan telah diamanatkan oleh Pasal 35


Undang-Undang No. 5/1999 secara limitatif, sehingga

sepatutnya Termohon tidak berkepentingan untuk dan tidak

memiliki wewenang apapun untuk memasuki wilayah hukum


privat:

lik

Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan


terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 16;

ka

ub

ah

Tugas komisi meliputi:

Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan Pelaku

ep

Usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau

ah

dengan Pasal 24;

Melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan

ng

posisi dominan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan


sampai dengan Pasal 28;

dalam Pasal 36;

In
d

Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi sebagaimana diatur

gu

on

atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25

es

persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 30

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang

ng

berkaitan dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-

gu

undang ini;
g

Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepada


Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat;

Pelaksanaan tugas Termohon Keberatan tidak dapat terlepas dan sepenuhnya wajib

berpedoman/mengacu pada maksud serta tujuan diundangkannya Undang-Undang

ub
lik

ah

No. 5/1999, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 3 Undang-Undang No. 5/1999,
yaitu:

am

Tujuan pembentukan Undang-undang ini adalah untuk:


a

Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional

ah
k

ep

sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;


Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan
usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan yang
kecil;

Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang

A
gu
ng

In
do
ne
si

sama bagi Pelaku Usaha besar, Pelaku Usaha menengah dan Pelaku Usaha

ditimbulkan oleh Pelaku Usaha, dan;

Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha;

Tidak ada sama sekali tugas yang diamanahkan Undang-undang kepada

Termohon untuk memasuki wilayah privat, untuk memerintahkan Pelaku Usaha


melanjutkan/tidak melanjutkan hubungan bisnis dengan Pelaku Usaha lainnya,

ah

karena memang hal ini tidak ada kaitannya dengan persaingan bisnis;

lik

1 Dari tujuan diundangkannya Undang-Undang No. 5/1999,


jelaslah bahwa Termohon Keberatan sepatutnya mengerahkan

ub

segala daya dan upaya yang dimiliki guna mencapai tujuan

ka

dimaksud, dan berkonsentrasi penuh sebatas pada penegakan

ep

hukum persaingan usaha sehingga tercipta iklim usaha yang


kondusif dan pada akhirnya mekanisme pasar yang wajar

ah

dapat bekerja dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa fokus

kompetitornya,

Pelaku

Usaha

diwajibkan

untuk

on

ng

diantara Pelaku Usaha, dimana dalam bersaing dengan

es

terutama dari Undang-Undang No. 5/1999 adalah persaingan

sehat, nilai-nilai mana dituangkan dalam bentuk norma

hukum sebagaimana terdapat dalam Pasal 4 s.d. 29 Undang-

In
d

gu

memperhatikan etika bisnis dan nilai-nilai persaingan yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 31

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Undang No. 5/1999. Disinilah letak peranan Termohon dalam

ng

mengawasi pelaksanaan Undang-Undang No. 5/1999, yaitu


agar Pelaku Usaha memperhatikan dan tidak melanggar

gu

norma-norma

hukum

tersebut,

dan

apabila

terdapat

pelanggaran maka Termohon berwenang untuk menjatuhkan


sanksi Admmistratif sesuai Pasal 47 Undang-Undang No.

5/1999. Dengan demikian, Termohon Keberatan seharusnya

menjalankan fungsinya sebagai penegak hukum persaingan,


bukan

sebagai

Mediator

yang

berupaya

ub
lik

ah

dan

untuk

mendamaikan atau melanggengkan hubungan bisnis antara

am

Pelaku Usaha yang berselisih;

2 Bahwa Termohon Keberatan tidak memiliki wewenang untuk

ep

memaksa salah satu pihak tetap melakukan hubungan usaha

ah
k

dengan pihak lainnya. Dengan adanya intervensi oleh


Termohon Keberatan melalui diktum ke-5 amar putusan

In
do
ne
si

Termohon Keberatan, nyata sekali teriihat bahwa Termohon

Keberatan sama sekali tidak menghargai asas kebebasan

A
gu
ng

berkontrak yang dilindungi dan dijamin oleh sistem hukum


Indonesia. Freedom to Contract merupakan hak asasi yang

dimiliki para pihak di dalamnya untuk mengadakan dan


melaksanakan suatu perikatan berdasarkan itikad baiknya

masing-masing, perjanjian mana tidak dapat diadakan


berdasarkan adanya paksaan oleh pihak manapun bahkan oleh

lik

putusannya tidak memperhatikan syarat mendasar yang hakiki


agar suatu perjanjian dinyatakan sah berdasarkan Pasal 1320

ub

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) ?;


Pasal 1321 KUHPerdata: Tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan
karena kekhilafan, atau diperolehnya dengan paksaan atau penipuan;

ep

ka

ah

Pengadilan sekaiipun. Apakah Termohon dalam menyusun

Pasal 1323 KUHPerdata: Paksaan yang dilakukan terhadap orang yang membuat
paksaan itu dilakukan oleh seorang pihak ketiga; untuk kepentingan siapa
Keberatan Kelima:

Putusan Termohon Keberatan tidak memberi efek jera kepada Pelaku Usaha secara

on

ng

perjanjian itu tidak telah dibuat;

es

suatu perjanjian, merupakan alasan untuk batalnya perjanjian, juga apabila

gu

nyata dan jelas-jelas melanggar Undang-Undang No. 5/1999, dan hal ini dapat menjadi

In
d

preseden buruk bagi penegakan hukum persaingan usaha di kemudian hari;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 32

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

1 Bahwa dalam putusan Termohon Keberatan, hal. 171 angka

ng

7.3 dinyatakan: Bahwa Majelis Komisi berdasarkan Pasal 47


ayat (2) huruf g Undang-Undang No. 5 Tahun 1999

gu

berwenang untuk mengenakan denda terhadap AAMN, namun

demikian mengingat bahwa industri televisi berbayar di

Indonesia masih dalam tahap awal pertumbuhan sehingga


Majelis Komisi tidak mengenakan denda dalam perkara ini;

2 Pada tanggal 31 Juli 2008, Termohon Keberatan menerbitkan

ub
lik

ah

Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)


Nomor

252/KPPU/Kep/VII/

2008

tentang

Pedoman

am

Pelaksanaan Ketentuan Pasal 47 Undang-Undang No. 5/1999


(Keputusan KPPU No. 252/2008), yang dinyatakan mulai

ep

berlaku sejak tanggal ditetapkannya (31 Juli 2008). Pada

ah
k

konsideran Keputusan KPPU No. 252/2008 dinyatakan bahwa


peraturan ini merupakan acuan/pedoman bagi Pelaku Usaha

In
do
ne
si

dan Termohon Keberatan dalam melaksanakan tugas dan


wewenangnya menurut Undang-Undang No. 5/1999 dan

A
gu
ng

Keputusan Presiden Nomor 75 Tahun 1999 tentang Komisi


Pengawas Persaingan Usaha;

3 Bahwa Termohon, yang seharusnya mengacu pada pedoman

yang dibuatnya ternyata telah melanggar prosedurnya sendiri.


Termohon, dalam Bab I Lampiran Keputusan KPPU No.
252/2008 menyatakan:

lik

ah

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) merupakan lembaga independen


yang memiliki tugas utama untuk menegakkan hukum persaingan berdasar
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. Dalam melaksanakan tugas tersebut, KPPU
diberi wewenang untuk menjatuhkan sanksi tindakan administratif terhadap para

ub

Pelaku Usaha yang terbukti melanggar hukum persaingan (vide Pasal 38 huruf

ep

(j) jo. Pasal 47 Undang-Undang No. 5/1999);

Sebagaimana disadari, setiap pelanggaran hukum persaingan dapat berakibat


sebagai lembaga penegak hukum persaingan diberikan tugas untuk mengambil

ng

langkah hukum untuk mencegah dan/atau mengembalikan kesejahteraan yang


perlu untuk mempertimbangkan kerugian ekonomis dari menurunnya kesejahteraan

In
d

gu

akibat tindakan persaingan tersebut;

on

hilang tersebut. Untuk itu, dalam penjatuhan sanksi tindakan administratif, KPPU

es

hilangnya kesejahteraan dan sebagian konsumen dan/atau Pelaku Usaha. KPPU

ka

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 33

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Lebih lanjut dalam Bab II Pedoman Tindakan Administratif Lampiran Keputusan

ng

KPPU No. 252/2008, Termohon Keberatan menyatakan:

Denda merupakan usaha untuk mengambil keuntungan yang didapatkan oleh

gu

Pelaku Usaha yang dihasilkan dari tindakan anti persaingan. Selain itu denda
juga ditujukan untuk menjerakan Pelaku Usaha agar tidak melakukan tindakan

serupa atau ditiru oleh calon pelanggar lainnya. Agar efek jera dapat diterapkan

efektif, secara ekonomi denda yang ditetapkan harus dapat menjadi sinyal atau

setidaknya dipersepsikan sebagai biaya (expected cost) yang jauh lebih besar

ub
lik

ah

dibandingkan dengan manfaat (expected benefit) yang didapat dari tindakannya


melanggar hukum persaingan usaha. Secara administrasi, pembayaran denda

am

disetorkan oleh pelanggar kepada negara;

4 Bahwa dengan demikian jelaslah bahwa Termohon Keberatan

ep

tidak mengindahkan pedoman yang dibuat olehnya sendiri,

ah
k

sehingga sepatutnya dipertanyakan apa tujuan dibuatnya serta


untuk apa diberlakukan Keputusan KPPU No. 252/2008 jika

In
do
ne
si

aturan itu dilanggar oleh si pembuatnya sendiri. Tindakan

Termohon Keberatan yang tidak menjatuhkan sanksi kepada

A
gu
ng

Turut Termohon III dan IV justru mengaburkan tujuan

dibuatnya Keputusan KPPU No. 252/2008, dan dalam lingkup


yang lebih luas lagi, menjauhkan harapan Pelaku Usaha atas

kepastian hukum dalam dunia usaha serta menyurutkan

kesadaran/rasionalitas Pelaku Usaha untuk tidak melakukan


praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat;

ah

5 Pemohon tidak sependapat dan sangat berkeberatan atas

lik

pertimbangan yang diambil oleh Termohon dengan tidak


menjatuhkan sanksi terhadap Turut Termohon III dan IV

ub

meskipun mereka telah dinyatakan terbukti melanggar Pasal

ka

16 Undang-Undang No. 5/1999: namun demikian mengingat

ep

bahwa industri televisi berbayar di Indonesia masih dalam


tahap awal pertumbuhan sehingga Majelis Komisi tidak
Keputusan KPPU No. 252/2008 pun tidak permasalahkan

ng

apakah suatu industri masih berada pada tahap awal

on

pertumbuhan atau telah mapan dalam mempertimbangkan

es

ah

mengenakan denda dalam perkara ini. Terkait dalam hal ini,

Undang-Undang

No.

5/1999.

Terhadap

pertimbangan

Termohon yang tidak mengenakan sanksi denda, Pemohon

In
d

gu

besaran denda yang akan dikenakan terhadap pelanggar

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 34

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

memandang bahwa terdapat beberapa pertanyaan penting

ng

yang perlu untuk dijawab Termohon Keberatan terkait hal ini,


agar

rasio

logis

yang

diambil

Termohon

gu

mendapatkan validitasnya:

Keberatan

i Apakah dengan demikian Termohon berpandangan bahwa dalam suatu

industri yang belum mapan dan masih dalam tahap awal pertumbuhan,
keadaan/situasi kompetisi yang ada menjadi alasan pemaaf dan/atau alasan

pembenar bagi si pelanggar ? Jika alasan tersebut dijadikan sebagai alasan

ub
lik

ah

pemaaf dan/atau alasan pembenar, bukankah Termohon Keberatan justru


menyuburkan dan menumbuh-kembangkan praktek monopoli dan persaingan

am

usaha tidak sehat dengan membiarkan Pelaku Usaha di dalamnya untuk


terbiasa melakukan tindakan anti persaingan pada industri yang masih berada

ep

dalam tahap awal pertumbuhan ?;

ah
k

ii Apakah Termohon mempertimbangkan dampak/akibat psikologis dari


tindakan anti persaingan yang dilakukan oleh Turut Termohon Ill dan IV

In
do
ne
si

pada tahap awal pertumbuhan, dan bagaimana potret industri televisi


berbayar kemudian di masa mendatang ? Ibarat bayi yang sedang bertumbuh,

A
gu
ng

tentunya semua pihak berharap agar industri televisi berbayar mengalami

pertumbuhan yang pesat dan signifikan, namun jika kebiasaan buruk justru
dibiarkan maka hal tersebut sedikit banyak jelas akan berpengaruh pada

nasib industri bersangkutan ke depan. Apakah Termohon juga tidak

mempertimbangkan pernyataannya sendiri pada hal. 166 angka 4.2.8.30.5


putusan Termohon Keberatan: Bahwa dengan menimbang perkara No. 07/

lik

perilaku keduanya pada perkara ini, terlihat adanya kecenderungan baik


Astro dan ESS melakukan strategi bisnis yang sama secara berulang-ulang
dalam meraih pelanggan TV berbayar di Indonesia ?;

ub

ah

KPPU-L/2006 sebelumnya yang dilakukan oleh Astro dan Group ESS serta

ka

Pada angka 4.2.8.30.8 putusan Termohon Keberatan: Bahwa oleh karena itu

ep

untuk mencegah pengulangan hal tersebut di masa yang akan datang, Tim
Pemeriksa menilai bahwa Majelis Komisi harus menyatakan perilaku ESS

ah

dan Group Astro pada perkara ini, sebagai perilaku yang menyalahi hukum

es

persaingan dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang yang akan

ng

terjadi di pasar TV berbayar (vide Bukti A151). (vide angka 21.6.4.5. dan

on

21.6.4.7. Putusan Termohon Keberatan);


iii Apa dasar Termohon untuk menyatakan bahwa industri televisi berbayar

gu

masih berada dalam tahap awal pertumbuhan, dan kapan industri tersebut

In
d

dikatakan mapan ? Apakah hanya didasarkan pada jangka waktu, penetrasi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 35

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

televisi berbayar (jumlah konsumen televisi berbayar dibanding penduduk

ng

Indonesia, atau apakah ada pertimbangan lainnya ?;

Jika seandainya industri televisi berbayar masih dalam tahap awal

gu

pertumbuhan, penerapan sanksi justru menjadi semakin penting untuk


dilakukan guna melindungi pertumbuhan industri televisi dimaksud;

pelanggaran hukum dan menimbulkan kerugian bagi orang lain, maka pihak
tersebut wajib mengganti kerugian dimaksud;
Keberatan Keenam:

ub
lik

Termohon kurang atau tidak cukup memadai pertimbangan hukumnya (Onvoeldoende


Gemotiveerd) dalam memutus perkara No. 03/KPPU-L/2008 dan putusan Termohon
Keberatan inkonsisten/saling bertentangan (a Contrario) satu sama lain;

ep

1 Pemohon memandang bahwa terdapat pertentangan antara


diktum ke-1 dan ke-4 dengan diktum ke-5 dari putusan

ah
k

am

ah

Terlebih lagi, secara hukum, dalam hal ada pihak yang melakukan

Termohon Keberatan yang justru mengakibatkan putusan


dimana:

Menyatakan bahwa Terlapor III: ESPN

Star Sports dan Terlapor IV: All Asia


Multimedia

Netoworks,

FZ-LLC

terbukti secara sah dan meyakinkan

melanggar Pasal 16 Undang-Undang

lik

No. 5 Tahun 1999;

Konsekuensi lebih lanjut terbuktinya pelanggaran Pasal 16 Undang-Undang No.


yang berbunyi:
4

ub

5/1999 secara sah dan meyakinkan dijabarkan pada diktum ke-4 putusan Termohon,

ka

Menetapkan

pembatalan

ep

perjanjian antara Terlapor III:

gu

All

Asia

Multimedia

Networks, FZ-LLC terkait dengan


pengendalian dan penempatan hak
siar Barclays Premiere League

es

ng

IV:

on

ah

ESPN Star Sports dengan Terlapor

musim 2007-2010 atau Terlapor


IV

memperbaiki

perjanjian

dengan Terlapor III: ESPN Star

In
d

ah

A
gu
ng

Diktum ke-1 berbunyi:

In
do
ne
si

Termohon tidak mungkin dapat dilaksanakan secara penuh,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 36

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Sports

terkait

dengan

pengendalian dan penempatan hak

ng
gu
A

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

siar Barclays Premiere League

musim 2007-2010 agar dilakukan


melalui proses yang kompetitif
diantara operator TV;

2 Bahwa kedua diktum putusan Termohon Keberatan tersebut


di atas didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:
Majelis

ub
lik

ah

1 Bahwa

memandang

pertu

menerapkan

am

Komisi
untuk

prinsip-prinsip

persaingan yang sehat dalam


memperoleh

mengeksploitasi

dan

hak

siar

premium content yang akan

In
do
ne
si

disiarkan oleh operator TV di

ah
k

ep

upaya

Indonesia;

A
gu
ng

2 Bahwa Majelis Komisi menilai

untuk menghilangkan praktek


monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat pada perkara
ini, dapat dilakukan melalui
pembatalan

perjanjian

atau

lik

ah

perbaikan perjanjian antara ESS


dan

AAMN

terkait

dengan

pengelolaan dan penempatan

ub
dan

agar

penempatan

pengelolaan
hak

siar

dilakukan melalui proses yang


kompetitif;

ah

ep

ka

2007-2010

3 Dengan demikian, maka konsekuensi dari pelanggaran Pasal

ng

16 Undang-Undang No. 5/1999 oleh Turut Termohon III dan

on

IV, sebagaimana yang ditetapkan oleh Termohon adalah

es

hak siar liga Inggris musim

Termohon IV terkait EPL musim 2007-2010 dan dilakukan


proses yang kompetitif dalam pengendalian serta penempatan

In
d

gu

batalnya perjanjian diantara Turut Termohon III dan Turut

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 37

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

hak siar EPL (dalam hal ini menurut interpretasi Pemohon,

ng

dilakukan dengan cara tender yang sifatnya terbuka dan


transparan);

gu

4 Namun demikian, secara bertotak belakang Termohon


Keberatan memerintahkan dalam diktum ke-5 putusan
Termohon Keberatan:

Memerintahkan Terlapor IV: All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC untuk


menjaga dan melindungi kepentingan konsumen TV berbayar di Indonesia

ub
lik

ah

dengan tetap mempertahankan kelangsungan hubungan usaha dengan PT. Direct


Vision dan tidak menghentikan seluruh pelayanan kepada pelanggan sumpai

am

adanya penyelesaian hukum mengenai status kepemilikan PT. Direct Vision;


Diktum ke-5 putusan Termohon didasarkan pada pertimbangan:

ep

d Bahwa berdasarkan surat-surat yang ditandatangani oleh Grant Ferguson

ah
k

tertanggal 18 Agustus 2008 yang diperoleh Majelis Komisi, selain peralihan


BPL, group Astro yang dalam hal ini AAAN, AAMN dan MBNS telah

In
do
ne
si

memberi peringatan kepada Group Lippo yang dalam hal ini adalah PT.

First Media, Tbk, PT. Ayunda Prima Mitra dan PT. Direct Vision mengenai

A
gu
ng

rencana pengentian pemberian fasilitas antara lain (vide Bukti A194-A199):

i ...;
ii ...;
iii ...;

iv Channel Supply dari AAMN;


v ...;

ah

4 Bahwa Majelis Komisi memandang perlu untuk melindungi hak-hak

lik

dari pelanggan TV berbayar di Indonesia terutama pelanggan PT.


DV untuk tetap dapat menikmati siaran yang harus dilakukan oleh

ub

AAMN bersama-sama Astro Group sebagai satu entitas ekonomi;

ka

1 Bagaimana hak dari konsumen/pelanggan Turut Termohon

ep

Keberatan I untuk tetap menikmati siaran EPL tetap dapat


dipertahankan apabila perjanjian pengelolaan dan penempatan

ah

hak siar EPL antara Turut Termohon III dengan IV dibatalkan

ng

kompetitif ? Di satu sisi, Turut Termohon Keberatan IV

on

diperintahkan untuk melanjutkan hubungan usaha dengan

es

dan perolehan EPL harus dilakukan melalui proses yang

EPL agar dapat dinikmati pelanggan Turut Termohon I,

namun di sisi lain Turut Termohon IV tidak lagi dan belum

In
d

gu

Turut Termohon I, termasuk di dalamnya menyuplai siaran

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 38

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tentu akan mendapatkan akses hak siar eksklusif tersebut

ng

karena perjanjiannya dengan Turut Termohon III dibatalkan


dan

harus

dilakukan

seleksi

yang

kompetitif

untuk

Termohon Keberatan IV tidak memiliki kapasitas yang cukup


untuk mematuhi 2 (dua) diktum putusan yang bertolak
belkang tersebut;

Keberatan Ketujuh:

ub
lik

Keadilan yang timpang: Adanya bias dan hilangnya independensi serta obyektivitas
dari Termohon Keberatan dalam memeriksa perkara Nomor 03/KPPU-L/2008;
1

am

ah

gu

memperoleh hak star EPL tersebut. Jelas bahwa disini Turut

Pemohon memandang bahwa dan mempertanyakan mengapa


Termohon Keberatan cenderung berpihak pada Turut

ep

Termohon Keberatan I meskipun sepatutnya tidak memiliki

ah
k

kepentingan apapun atas keberlangsungan usahanya. Hal ini


terlihat pada beberapa pertimbangan hukum Termohon dalam

In
do
ne
si

putusannya, dimana diantaranya sebagai berikut:

4.2.8.30.14. Bahwa berdasarkan fakta tersebut, Majelis Komisi menilai rencana

A
gu
ng

penghentian pemberian fasilitas dimaksud merupakan bukti bahwa


AAMN berniat untuk meninggalkan PT. DV;

4.2.8.30.17. Bahwa Majelis Komisi menilai perilaku tersebut dapat merugikan


pelanggan PT. DV khususnya karena mengakibatkan ketidak jelasan
kelangsungan siaran PT. DV serta menimbulkan sunk cost akibat
dari adanya peralatan yang tidak bisa digunakan kembali;

ah

4.2.8.30.18. Bahwa berdasarkan keseluruhan uraian tersebut, Majelis Komisi

lik

menilai terdapat dampak anti persaingan pada pasar downstream;


4 Bahwa Majelis Komisi memandang perlu untuk melindungi hak-hak

ub

dari pelanggan TV berbayar di Indonesia terutama pelanggan PT.

ka

DV untuk tetap dapat menikmati siaran yang harus dilakukan oleh


1

ep

AAMN bersama-sama Astro Group sebagai satu entitas ekonomi;


Terkait dengan hal tersebut di atas, dapat Pemohon
i Terkait

pertimbangan

Termohon

dalam

angka

ng

4.2.8.30.14., timbulah anomali mengingat Termohon

on

Keberatan sama sekali tidak memiliki kepentingan

es

ah

sampaikan bahwa:

diantara Turut Termohon IV dengan Turut Termohon


I;

In
d

gu

apapun atas berianjut tidaknya hubungan bisnis

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 39

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ii Terkait dengan pertimbangan Termohon dalam angka

ng

4.2.8.30.17. dan 7.4., Termohon Keberatan sepatutnya

menyadari bahwa tugas yang diemban adalah tugasnya

gu

sebagai penegak hukum yang melindungi persaingan

itu sendiri (the competition itself), bukan melindungi


konsumen/pelanggan Pelaku Usaha tertentu yang

berada di pasar bersangkutan. Bukan pula sebagai

Mediator yang bertugas untuk dengan segala daya


mendamaikan

kedua

belah

ub
lik

ah

upaya

pihak

yang

bersengketa dalam perselisihan bisnis. Pemohon

am

sungguh

memahami

bahwa

perlindungan

yang

diberikan oleh Termohon Keberatan kepada konsumen


suatu

pasar/industri

yang

bersangkutan

ep

dalam

ah
k

merupakan imbas lebih lanjut/efek domino yang


muncul akibat dilindunginya persaingan itu sendiri,

In
do
ne
si

sehingga dalam hal ini konsumen/pelanggan tidak


kompetitornya.

Lagipula,

Termohon

seharusnya

menyadari bahwa hilangnya kesempatan konsumen


untuk mendapatkan produk dan Pelaku Usaha sebagai
akibat

'pecah

kongsi'

merupakan

resiko

dan

konsekuensi yang memang harus dihadapi dan tidak


dapat

dihindarkan,

layaknya

seperti

hilangnya

lik

kesempatan untuk melakukan hubungan usaha bagi


supplier, karyawan, dan Kreditor Pelaku Usaha
bersangkutan;

Dimana Termohon mempertahankan atau melindungi kepentingan pelanggan

ub

ah

A
gu
ng

dieksploitasi Pelaku Usaha dalam bersaing dengan

ka

Pemohon dan PT. Indosat Mega Media (IM2) dan PT. Indonusa Telemedia

ep

(Telkomvision) yang seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk dapat

ah

menikmati siaran EPL apabila proses peralihan hak siar eksklusif EPL
iii Terkait dengan angka 4.2.8.30.18. putusan Termohon

ng

Keberatan, dengan serta merta Termohon menyatakan

on

bahwa berakhirnya hubungan usaha antara Turut

es

tersebut dilakukan secara kompetitif ?;

anti persaingan pada pasar downstream. Bagaimana


Termohon

dapat

menjelaskan

korelasi

antara

In
d

gu

Termohon Keberatan I dengan IV terdapat dampak

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 40

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

perjanjian antara Turut Termohon III dan IV dalam

ng

perolehan hak siar eksklusif EPL (yang menjadi obyek


pemeriksaan

perkara)

dengan

keinginan

Turut

gu

Termohon Keberatan IV untuk memutuskan hubungan


usaha dengan Turut Termohon I ? Pemohon

sependapat bahwa terdapat dampak anti persaingan di

pasar downstream sebagaimana yang dikemukakan


oleh Termohon: Bahwa menurut Tim Pemeriksa,

ub
lik

ah

kerugian tersebut timbul sebagai akibat hilangnya


pelanggan sejak ditayangkannya Liga Inggris secara

am

eksklusif di Astro karena berpindahnya pelanggan


paket sport pada TV berbayar. Hilangnya pelanggan

ep

merupakan kerugian bagi operator TV berbayar,

ah
k

sehubungan sumber pendapatan utama operator TV


berbayar diperoleh dari iuran yang dibayarkan oleh

In
do
ne
si

pelanggan (vide Bukti A151). Jelas, pada pasar

eksklusif EPL secara langsung dirasakan oleh pesaing


Turut Termohon Keberatan I, akan tetapi dampak yang

dialarni Turut Termohon I akibat keputusan Turut

Termohon Keberatan IV untuk meninggalkan Turut


Termohon I bukan dampak negatif persaingan yang

muncul akibat perjanjian antara Turut Termohon IN


dengan Turut Termohon IV;

Dengan tetap memperhatikan dan menjunjung tinggi asas

lik

ah

A
gu
ng

downstream, dampak negatif dari perolehan hak siar

praduga tak bersalah (presumption of innocence) sampai

ka

(incracht

van

gewijsde),
Majelis

maka

Hakim

ep

kebijaksanaan

ub

adanya putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap


Pemohon

untuk

mohon

memperhatikan

kredibilitas Termohon Keberatan sehubungan dengan adanya


pemegang saham Turut Termohon Keberatan I kepada salah

ng

satu anggota Majelis Komisi Termohon Keberatan yang

tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) pada 16 September 2008, dan saat ini masih menjalani

In
d

gu

dan anggota Majelis Komisi yang bersangkutan telah

on

memeriksa perkara No. 03/KPPU-L/2008. Adapun pejabat

es

ah

pemberian seorang pejabat dari perusahaan yang menjadi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 41

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pemeriksaan lebih lanjut agar elas duduk perkaranya.

ng

Pemohon tidak ingin berprasangka buruk dan mendahului

putusan Pengadilan terhadap hal ini, namun dengan

gu

mempertimbangkan hal-hal yang Pemohon sampaikan di atas


mengenai;

i Tidak adanya sanksi apapun (seperti denda yang lazim

dijatuhkan Termohon kepada pelanggar UndangUndang No. 5/1999) terhadap Turut Termohon

ub
lik

ah

Keberatan III dan IV meskipun telah dinyatakan


bersalah dan menimbulkan dampak persaingan pada

am

pasar downstream;

ii Tidak adanya ganti rugi yang diberikan oleh

ep

Termohon berdasarkan alasan yang terlalu sumir dan

ah
k

mengada-ada, meskipun dinyatakan sendiri oleh


Termohon bahwa jelas-jelas telah terdapat kerugian di

In
do
ne
si

pihak operator TV berbayar;

mendalam sampai mengatur kebebasan para pihak


untuk memutuskan apakah akan tetap melanjutkan
atau mengakhiri hubungan usaha, dimana campur
tangan yang dilakukan -meskipun menurut Termohon

Keberatan ditujukan untuk kepentingan pelanggansedikit banyak menguntungkan salah satu pihak di
dalamnya;

lik

ah

A
gu
ng

iii Keberpihakan dan intervensi Termohon yang terlalu

iv Tidak dinyatakannya Turut Termohon Keberatan I dan


Turut Termohon Keberatan II telah melakukan

ub

pelanggaran Pasal 16 Undang-Undang No. 5/1999

ka

padahal Turut Termohon Keberatan I dan Turut

ep

Termohon Keberatan II bersama-sama dengan Turut


ekonomi

(Single

Economic

Entity)

entitas

sebagaimana telah kami uraikan pada poin-poin kami

ng

di atas, sehingga sudah sepantasnya dan seharusnya

on

apabila Turut Termohon Keberatan III dinyatakan

es

ah

Termohon Keberatan III merupakan satu kesatuan

Termohon Keberatan II juga dipertanggungjawabkan


atas kesalahan tersebut;

In
d

gu

bersalah maka Turut Termohon Keberatan I dan Turut

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 42

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

v Tidak dinyatakannya para Turut Termohon Keberatan

ng

telah melakukan pelanggaran Pasal 19 a dan Pasal 19


c Undang-Undang No. 5/1999;

gu

Maka Pemohon dengan ini mohon kepada Majelis Hakim untuk mempertimbangkan
independensi dan obyektivitas Termohon Keberatan dalam memeriksa perkara No. 03/
KPPU-L/2008;

Petitum:

ub
lik

atas, dengan ini Pemohon mohon agar kiranya Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo berkenan menjatuhkan putusan
sebagai berikut:

Dalam Provisi:
1

Memerintahkan Termohon untuk melakukan pemeriksaan tambahan

ep

ah
k

am

ah

Berdasarkan segala uraian fakta hukum dan pokok-pokok keberatan kami tersebut di

sepanjang mengenai jumlah kerugian yang diderita dan jumlah besaran


ganti rugi yang akan diberikan kepada Pemohon dalam perkara No. 03/

In
do
ne
si

Dalam Pokok Perkara:

KPPU-L/2008;

Menyatakan permohonan keberatan Pemohon dapat diterima;

Menyatakan Pemohon sebagai Pemohon yang sah dan beritikad baik;

Mengabulkan permohonan Pemohon dalam keberatan ini untuk

A
gu
ng

seluruhnya;

Memperbaiki dan selanjutnya menyatakan sah dan mengikat putusan


Memutuskan

lik

Menyatakan Terlapor I: PT. Direct Vision dan Terlapor II: Astro All
Asia Networks, Plc, Terlapor III: ESPN Star Sports dan Terlapor IV:

ub

All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC terbukti secara sah dan

ah

Termohon Keberatan sehingga amarnya menjadi sebagai berikut:

Menyatakan Terlapor I: PT. Direct Vision, Terlapor II: Astro All Asia

ep

ka

meyakinkan melanggar Pasal 16 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999;

ah

Networks, Plc, Terlapor III: ESPN Star Sports dan Terlapor IV: All
a dan c Undang-Undang No. 5 Tahun 1999;
Menetapkan pembatalan perjanjian antara Terlapor III: ESPN Star

ng

on

Sports dengan Terlapor IV: All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC

es

Asia Multimedia Networks, FZ-LLC terbukti melanggar Pasal 19 huruf

terkait dengan pengendalian dan penempatan hak siar Barclays

gu

Premiere League musim 2007-2010 atau Terlapor IV: All Asia

In
d

Multimedia Networks, FZ-LLC memperbaiki perjanjian dengan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 43

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Terlapor III: ESPN Star Sports terkait dengan pengendalian dan

ng

penempatan hak siar Barclays Premiere League musim 2007-2010 agar


dilakukan melalui proses yang kompetitif di antara operator TV di

gu

Indonesia;

Menghukum Terlapor!: PT. Direct Vision dan Terlapor II: Astro All
Asia Networks, Plc, Terlapor III: ESPN Star Sports dan Terlapor IV:

All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC untuk secara tanggung renteng

membayar ganti rugi kepada Pemohon sejumlah nilai yang ditetapkan

ub
lik

ah

selanjutnya dalam Pemeriksaan Tambahan yang dilakukan Termohon


Keberatan;

am

Menghukum Terlapor I: PT. Direct Vision dan Terlapor II: Astro All
Asia Networks, Plc, Terlapor III: ESPN Star Sports dan Terlapor IV:

ep

All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC untuk membayar denda

ah
k

masing-masing sebesar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar


rupiah) yang harus disetorkan ke kas negara sebagai setoran pendapatan
di

bidang

persaingan

usaha

Departemen

In
do
ne
si

pelanggaran

denda

Perdagangan Sekretariat Jendral Satuan Kerja Komisi Pengawas

A
gu
ng

Persaingan Usaha melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan


423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);

Menghukum Turut Termohon I (Terlapor I): PT. Direct Vision, Turut


Termohon II (Terlapor II): All Astro Asia Networks, Plc, dan Turut

Termohon IV (Terlapor IV: All/Asia Multimedia Networks, FZ-LLC

untuk secara tanggung renteng membayar ganti rugi kepada Pemohon

lik

ah

sejumlah nilai Rp1.299.986.368.000,00 (satu trilliun dua ratus sembilan


puluh sembilan miliar sembilan ratus delapan puluh enam juta tiga ratus
enam puluh delapan ribu rupiah) sebagaimana hasil valuasi kerugian

ub

yang dilakukan PT. Asian Appraisal Indonesia yang telah disampaikan


kepada Termohon Keberatan (KPPU);
5

Menghukum/memerintahkan para Turut Termohon Keberatan untuk

ep

ka

tunduk serta mematuhi isi putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat ini;
perkara;

ng

Atau;

In
d

adilnya;

gu

ternyata berpendapat lain, dengan ini Pemohon mohon diberikan putusan yang seadil-

on

Apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini

es

Menghukum Termohon Keberatan untuk membayar seluruh biaya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 44

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa pada hari sidang tanggal 22 Desember 2009 tersebut Kuasa

ng

Hukum Termohon KPPU menyerahkan tanggapannya tertanggal 22 Desember 2009, yang


isi selengkapnya sebagai berikut:

gu

Dalam Eksepsi:

Pemohon Keberatan Tidak Memenuhi Persyaratan Formil/

Legal Standing Sebagai Pemohon Keberatan Terhadap


Putusan KPPU:

Keberatan hanya dapat diajukan oleh Pelaku Usaha Terlapor;

Pemohon Keberatan adalah Pelapor, bukan Terlapor;

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2005 telah tepat dan tidak

ub
lik

ah

Putusan KPPU bukanlah delik aduan;

Perma No. 3 Tahun 2005 telah dikuatkan putusan Mahkamah Agung

ep

am

dapat dinyatakan batal;

ah
k

Republik Indonesia No. 97 K/Pdt.Sus/2008;


B

Putusan KPPU Telah Dikuatkan Oleh Mahkamah Agung

In
do
ne
si

Sehingga Memiuki Kekuatan Hukum Tetap Dan Mengikat


(Inkracht Van Gewijsde):

Putusan KPPU telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht van

A
gu
ng

gewijsde);

Dalam perkara a quo berlaku asas Nebis In Idem;

Terkait berkas perkara;

Sebelum Termohon Keberatan menanggapi materi-materi keberatan dari Pemohon

Keberatan, perkenalkan kami menyampaikan terlebih dahulu uraian singkat perkara a quo

lik

ah

hal-hal yang berkenaan dengan tata cara pemeriksaan keberatan atas putusan KPPU
sebagai berikut:

ub

Bahwa sebelum Termohon Keberatan menanggapi keberatan Pemohonan Keberatan,


perkenankan kami menguraikan 2 (dua) hal pokok sebagai berikut:
A

Pemohon Keberatan Tidak Memenuhi Persyaratan Formil/

ep

ka

Dalam Eksepsi:

Legal Standing Sebagai Pemohon Keberatan Terhadap


Keberatan hanya dapat diajukan oleh Pelaku Usaha Terlapor;

ng

Keberatan terhadap putusan KPPU hanya dapat diajukan oleh Pelaku Usaha yang

on

menjadi Terlapor, sebagaimana telah ditentukan dalam Peraturan Mahkamah

es

Putusan KPPU:

Agung Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pengajuan

gu

Upaya Hukum Keberatan terhadap putusan KPPU (selanjutnya disebut Perma No.

In
d

3 Tahun 2005) dalam Pasal 2 butir 1, yang dapat kami kutip sebagai berikut:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 45

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Keberatan terhadap putusan KPPU hanya diajukan oleh Pelaku Usaha Terlapor

ng

kepada Pengadilan Negeri di tempat kedudukan hukum usaha Pelaku Usaha


tersebut;

gu

(Catatan: penebalan dilakukan oleh Termohon untuk penekanan);

2 Bahwa definisi Terlapor menurut Peraturan Komisi Nomor 1


Tahun 6 tentang Tata Cara Penanganan Perkara di KPPU

(selanjutnya disebut Perkom No. 1 Tahun 2006) dalam Pasal 1


butir 25 yang dapat kami kutip sebagai berikut:

ub
lik

ah

Terlapor adalah Pelaku Usaha dan/atau pihak lain yang diduga


melakukan pelanggaran;

am

3 Bahwa dalam putusan KPPU, Pelaku Usaha Terlapor adalah (vide


putusan KPPU halaman 1):

ep

1 Turut Termohon Keberatan I, yaitu PT. Direct Vision (PT. DV), yang

ah
k

beralamat kantor di Gedung Citra Graha Lantai 9, Jalan Jenderal Gatot


Subroto Kavting 35-36 Jakarta 12950, Indonesia, dahulu Terlapor I;

In
do
ne
si

2 Turut Termohon Keberatan II, yaitu Astro All Asia Network, Plc (AAAN),
yang beralamat kantor di All Asia Broadcast Centre, Technology Park

A
gu
ng

Malysia, Lebuhraya Puchong Sungai Besi, 57000 Kuala Lumpur, Malaysia,


dahulu Terlapor II;

3 Turut Termohon Keberatan HI, yaitu ESPN Star Sports (ESS), yang

beralamat kantor di 151 Lorong Chuan, #03-01 New Tech Park, Singapore
556741, dahulu Terlapor III, dan;

4 Turut Termohon Keberatan IV, yaitu All Asia Multimedia Networks, FZ-

lik

ah

LLC (AAMN), yang beralamat kantor di Dubai World Center Lantai 6,


Dubai, Um Emirat Arab, dan memiliki kantor Cabang di All Asia Broadcast
Centra, Technology Park, Malaysia, Lebuhraya Puchong Sungai Besi, 57000

ub

Kuala Lumpur, Malaysia, dahulu Terlapor IV;

ka

4 Bahwa perlu kami tegaskan bahwa Pemohon Keberatan pada saat

ep

melaporkan dugaan pelanggaran kepada Termohon Keberatan,


seharusnya sudah sejak awal menyadari bahwa Pemohon Keberatan
Pelapor

di

KPPU, berdasarkan

seluruh

peraturan

sebagai

perundang-undangan yang berlaku, tidak memiliki hak untuk


Pemohon Keberatan adalah Pelapor, bukan Terlapor;
1 Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam butir 1.3. di atas, Terlapor

on

ng

menyatakan Keberatan atas putusan KPPU;

es

ah

In
d

gu

dalam putusan KPPU hanyalah: Turut Termohon Keberatan I, Turut

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 46

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Termohon Keberatan II, Turut Termohon Keberatan III, dan Turut

ng

Termohon Keberatan IV;

2 Pemohon

Keberatan

adalah

Pelapor

dalam

putusan

KPPU,

gu

sebagaimana diakuinya sendiri dalam Permohonan Keberatannya

tertanggal 25 September 1009 yang tercatat di Kepaniteraan Pengadilan


Negeri Jakarta Barat pada tanggal 8 Januari 2009 dengan register

Nomor 001/Pdt/P/KPPU/PN.Jak.Bar. pada halaman 2 yang dapat kami


kutip sebagai berikut:

ub
lik

ah

...Pemohon (Indovision), bersama dengan PT. Indosat Mega Media (IM2)


dan PT. Indonusa Telemedia (Telkomvision) adalah Pelapor dalam perkara

am

No. 03/KPPU-U2008...;

3 Bahwa dengan demikian jelas bahwa Pemohon Keberatan tidak dapat

ah
k

ep

menjadi Pemohon Keberatan terhadap putusan KPPU;

Peraturan Mahkamah Agung Nomor Tahun 2005 telah tepat dan tidak dapat
dinyatakan batal;

In
do
ne
si

1 Bahwa Pemohon Keberatan mohon kepada Yang Terhormat


Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang memeriksa

A
gu
ng

perkara a quo, untuk dapat mengesampingkan permohonan

keberatan Pemohon Keberatan setidaknya sepanjang mengenai


Perma Mahkamah Agung karena tidak relevan dimana Pemohon
Keberatan dalam permohonan keberatannya butir 5 dan 6 pada

halaman 4 dan 5 menguraikannya berdasarkan Peraturan


Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2007;

lik

ah

2 Bahwa Peraturan Mahkamah Agung yang terkait dengan

Termohon Keberatan adalah Perma No. 3 Tahun 2007, dan bukan


Peraturan Mahkamah No. 3 Tahun 2007 dan tidak pernah

ub

sekalipun Pemohon Keberatan membahas mengenai Perma No. 3

ka

Tahun 2005;

ep

3 Bahwa Perma No. 3 Tahun 2003 dikeluarkan oleh Mahkamah

ah

Agung untuk mengantikan Perma No. 1 Tahun 2003 tentang Tata

ng

4 Bahwa latar belakang Perma No. 1 Tahun 2003 dikeluarkan oleh

on

Mahkamah Agung justru untuk memperjelas penanganan

es

KPPU;

Cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan terhadap putusan

keberatan terhadap putusan KPPU yang tidak secara jelas diatur

In
d

gu

oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 47

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (untuk

ng

selanjutnya disebut Undang-Undang No. 5 Tahun 1999);

5 Bahwa Perma No. 3 Tahun 2005 mengatur bahwa upaya hukum

gu

keberatan terhadap putusan KPPU hanyalah bagi Pelaku Usaha


Telapor, harus sudah disadari oleh Pemohon Keberatan pada
tahun 2005 karena ketentuan Perma No. 3 Tahun 2005 telah
berlaku selama 3 tahun;

6 Bahwa oleh karena Perma No. 3 Tahun 2005 mengatur bahwa

ub
lik

ah

upaya hukum keberatan terhadap putusan KPPU hanya kepada


Pelaku Usaha Terlapor, maka tidak tepat apabila Pemohon

am

Keberatan

mempergunakan

Perma

No.

Tahun

2007

(sebagaimana tertulis dalam permohonan keberatannya), dan

ep

kalaupun yang dimaksud dalam haf ini adalah Perma No. 3 Tahun

ah
k

2005 sebagai dasar hukum upaya hukum keberatannya terhadap

tidak tepat dan cacat hukum;


7 Bahwa

kalaupun -quad

non-

Pemohon

In
do
ne
si

putusan KPPU ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat adalah juga


Keberatan

ingin

A
gu
ng

mengajukan pembatalan atau judicial review terhadap Perma No.


3 Tahun

2007 (sebagaimana tertulis dalam permohonan

keberatannya), dan kalaupun yang dimaksud dalam hal ini adalah

Perma No. 3 Tahun 2005, maka sangat tidak retevan diajukan


melalut mekanisme keberatan seperti dalam perkara a quo;

8 Bahwa dengan tidak terpenuhinya syarat formil sebagai

lik

Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo


menolak untuk seluruhnya dalil Pemohon Keberatan;
Putusan KPPU bukanlah delik aduan;

ub

1 Bahwa Pemohon Keberatan seharusnya sudah menyadari


bahwa

meskipun

Termohon

ep

ka

ah

Pemohon Keberatan maka demi hukum sudah sepatutnya Yang

Keberatan

memiliki

ah

kewenangan untuk menerima laporan dugaan pelanggaran


lainnya yaitu inisiatif namun Undang-Undang No. 5

ng

Tahun 1999 tidak pernah mengatur atau menyebutkan

on

bahwa perkara yang bersumber dari laporan adalah delik

In
d

gu

aduan;

es

Undang-Undang No. 5 Tahun 1999, selain wewenang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 48

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

2 Bahwa hukum persaingan usaha merupakan ranah hukum


yang mengandung dimensi publik dimana di dalamnya
menyangkut kepentingan masyarakat luas;

gu

3 Bahwa setiap laporan dugaan pelanggaran yang masuk ke

KPPU in casu Termohon Keberatan bukanlah merupakan

delik aduan selayaknya dalam hukum pidana, karena

terhitung sejak laporan masuk maka hal itu merupakan


wewenang

Termohon

Keberatan

untuk

melakukan

ub
lik

ah

interprestasi terhadap isi laporan tersebut. Kewenangan


yang mencakup wewenang untuk meneruskan laporan

am

menjadi perkara, memeriksa, memutus, dan juga menilai


ada tidaknya ganti rugi (yang mana dilakukan dengan

ep

penilaian tersendiri dan tidak hanya didasarkan atas

ah
k

permohonan Pelapor);
4 Untuk itu tidak seharusnya Pemohon Kebratan sebagai

In
do
ne
si

Pelapor dalam perkara ini, mengajukan keberatan terhadap


putusan KPPU (yang mana telah mempunyai kekuatan

A
gu
ng

hukum tetap dan mengikat) karena Pemohon keberatan


sama sekali tidak mempunyai kompetensi dan legal
standing yang cukup sebagai Pemohon Keberatan;

Perma No. 3 Tahun 2005 telah dikuatkan putusan Mahkamah Agung

1 Bahwa dengan ini kami mohon perhatian Majelis


Hakim, selain mengenai upaya hukum keberatan

lik

ah

Republik Indonesia No. 497/K/Pdt.Sus/2008;

yang diajukan oleh Pelapor terhadap putusan


KPPU oleh pihak selain Pelaku Usaha terlapor,

ub

telah pernah pula terjadi dalam perkara lain,

ka

yaitu putusan KPPU No. 07/KPPU-L/2007 yang

ep

dimohonkan keberatan oleh Venny Zano yang

ah

tidak memiliki legal standing sebagai Pelapor;


U2007, telah dikuatkan Mahkamah Agung dalam

2008, yang dalam salah satu pertimbangan

on

No. 497 K/Pdt.Sus/2008 tanggal 10 September


hukumnya pada alinea 2, 3 dan 4 halaman 130
yang dapat kami kutip sebagai berikut:

In
d

gu

ng

tingkat kasasi melalui putusan Mahkamah Agung

es

2 Bahwa terhadap putusan KPPU No. 07/KPPU-

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 49

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa Peraturan Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2005 (Perma No. 3

ng

Tahun 2005) memang menyatakan bahwa apabila Perma No. 3 tidak


mengatur maka yang berlaku adalah Hukum Acara Perdata;

gu

Bahwa akan tetapi Pasal 2 ayat (1) Perma No. 3 Tahun 2005 menyebutkan
pula dengan tegas, bahwa keberatan atas putusan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) hanya dapat diajukan oleh Pelaku Usaha

Terlapor;

Bahwa teryata para Pemohon Intervensi I sampai dengan IV bukanlah

ub
lik

ah

Pelaku Usaha Terlapor sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
tersebut;

am

(Catatan: penebalan dilakukan oleh Termohon Keberatan untuk penekanan);


3 Bahwa dengan demikian telah jelas bahwa

ep

Pemohon Keberatan sama sekali tidak memiliki

ah
k

Legal standing atau legitima persona standi ini


judicio dalam perkara a quo, sehingga sudah

In
do
ne
si

sepatutnya permohonan keberatan dinyatakan


tidak dapat diterima;

Putusan KPPU Telah Dikuatkan Oleh Mahkamah Agung Sehingga

A
gu
ng

Memiliki Kekuatan Hukum Tetap Dan Mengikat (In Kracht Van Gewusde):

Putusan KPPU telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht van


gewijsde);

1 Bahwa terhadap putusan KPPU, Turut Termohon Keberatan III dan


Turut Termohon Keberatan IV telah mengajukan keberatan yang

lik

ah

diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada


tanggal 8 Oktober 2008 dan terdaftardibawah register nomor: 05/
KPPU/2008/PN.JKT.PST;

ub

2 Bahwa setelah melalui proses pemeriksan keberatan, Majelis

ka

Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutuskan perkara

ep

tersebut berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim pada hari

ah

Jum'at, tanggal 28 Oktober 2008 yang kemudian dibacakan pada

Menolak Keberatan Pemohon Keberatan I ESPN Star


All Asia

Multimedia Networks, FZ-LLC (AAMN) tersebut;

In
d

gu

Sports (ESS) dan Pemohon Keberatan II:

on

es

Mengadili:

ng

berikut:

tanggal 2 Desember 2008, yang amarnya dapat kami kutip sebagai

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 50

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menghukum para Pemohon Keberatan I dan Pemohon

gu

ng

Keberatan II untuk membayar biaya perkara yang

hingga kini sebesar Rp1.241.000,00 (satu juta dua ratus


empat puluh satu ribu rupiah);

1 Bahwa putusan Pengadilan Negeri 05/KPPU/2008/PN.JKT.PST.

(selanjutnya drsebut Putusan Pengadilan) telah pula dikuatkan

oleh Mahkamah Agung pada tingkat kasasi melalui putusan No.


255 K/Pdt.Sus/2009 (selanjutnya disebut Putusan MA) yang

ub
lik

ah

diputuskan pada tanggal 28 Mei 2009, yang amar putusannya dapat


kami kutip sebagai berikut:

am

Mengadili

Menolak permohonan kasasi dati Pemohon Kasasi I: ESPN STAR

ep

SPORTS (ESS) dan Permohonan Kasasi II: All Asia Multimedia Networks

ah
k

FZ-LLC tersebut;

Menghukum Pemohon Kasasi I/Pemohon Keberatan I dan Pemohon


kasasi ini sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);

In
do
ne
si

Kasasi Il/Pemohon Keberatan II untuk membayar biaya perkara dalam tingkat

A
gu
ng

Dengan demikian putusan KPPU telah memiliki kekuatan hukum tetap dan
mengikat (inkracht van gewijsde);

Dalam perkara a quo berlaku asas nebis in idem;

1 Bahwa mohon perhatian Majelis Hakim yang memeriksa


perkara a quo bahwa yang menjadi pokok perkara atau obyek
perkara dalam perkara ini adalah putusan KPPU No. 03/

lik

ah

KPPU-L/2008, dan dengan berpegang pada asas nebis in

idem, maka adalah berdasar hukum bagi Majelis Hakim untuk


tidak menerima keberatan Pemohon Keberatan, karena

ub

putusan KPPU yang sama telah dilakukan pemeriksaan dan

ka

melalui proses hukum oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

ep

(pada tingkat keberatan), dan Mahkamah Agung (pada tingkat

ah

kasasi), hingga sampai pada status telah memiliki kekuatan


sebagaimana telah Termohon Keberatan jelaskan pada bagian

ng

B point 1 di atas;

gu

hukum;

In
d

ini dilanjutkan justru akan menimbulkan cacat hukum dan ketidakpastian

on

Sehingga menurut hemat Termohon Keberatan, apabila pemeriksaan perkara

es

hukum yang tetap dan mengikat (inkracht van gewijsde)

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 51

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

2 Bahwa dengan dikuatkannya putusan KPPU oleh Mahkamah

ng

Agung, maka telah jelas bahwa putusan KPPU telah tepat dan
benar karena seluruh keberatan dari Pemohon Keberatan I (in

gu

casu Turut Termohon Keberatan III) dan Pemohon Keberatan

II (in casu Turut Termohon Keberatan IV) telah ditolak oleh


Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;

Terkait Berkas Perkara;

1 Bahwa terkait dengan berkas perkara, sebagaimana

ub
lik

ah

diperintahkan oleh Majelis Hakim perkara a quo


dalam sidang-sidang sebelumnya, sampai dengan

am

memori penjelasan ini dibuat, belum dapat Termohon


Keberatan serahkan;

ep

2 Sebagaimana telah pula diuraikan dalam point-point di

ah
k

atas, bahwa putusan KPPU No. 03/KPPU-L/2008 telah


memiliki kekuatan hukum tetap dan mengikat
Mahkamah

Agung,

dan

sebagaimana

ditentukan Pasal 5 ayat (2) Perma No. 3 Tahun 2005;


2 Dalam

hal

keberatan,

Pelaku

Usaha

KPPU

wajib

mengajukan

menyerahkan

putusan dan berkas perkaranya kepada


Pengadilan Negeri yang memeriksa perkara
keberatan

pada

hari

hari

lik

pertama;

persidangan

Maka berkas perkara putusan KPPU No. 03/KPPU-L/2008 telah Pemohon


Keberatan serahkan pada pemeriksaan di tingkat Pengadilan Negeri in casu
Majelis Hakim yang menangani perkara No. 05/KPPU/2008PN.Jkt.Pst, dan

ub

ah

A
gu
ng

putusan

In
do
ne
si

(inkracht van gewijsde) dengan telah keluarnya

ka

sejak keluarnya putusan Mahkamah Agung maka menjadi arsip di

ep

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;

ah

3 Adapun Termohon Keberatan telah mengirimkan

Surat Permohonan Penetapan Ketua Mahkamah

es

Agung melalui surat No. 644.1/K/VHI/2009 tanggal

ng

26 Agustus 2009 yang mana sampai memori

on

penjelasan ini disusun, belum mendapat tanggapan


permohonan kejelasan perkara a quo termasuk

In
d

gu

dari Mahklamah Agung, yang pada intinya berisi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 52

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

perkaranya;

4 Termohon Keberatan telah pula berinisiatif baik untuk


mengirimkan surat melalui surat No. 705/K/IX/2009

gu

ng

kejelasan mengenai salinan putusan dan berkas

tanggal 16 September 2009, dan dengan menemui

Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sebagai

pimpinan otoritas yang menyimpan berkas perkara


sebagaimana

dimaksud.

Bahwa

berdasarkan

ub
lik

ah

keterangan beliau, pihak Pengadilan Negeri Jakarta


Pusat tidak dapat mengaiihkan ataupun meminjamkan

am

berkas perkara a quo, karena tidak ada ketentuan


pemndang-undangan yang mengatur, Lebih lagi Ketua

ep

Penagdilan Jakarta Pusat menegaskan, berfcas perkara

ah
k

dapat diserahkan namun hanya atas dasar petunjuk


dari Mahkamah Agung;

In
do
ne
si

Bahwa dengan tidak terpenuhinya persyaratan formil sebagaimana telah diuraikan

di atas, maka telah cukup beralasan hukum bagi Yang Terhormat Majelis Hakim

A
gu
ng

Pengadilan Negeri Jakarta Barat untuk tidak menanggapi pokok-pokok keberatan

Pemohon Keberatan dan menyatakan menolak permohonan keberatan Pemohon


Keberatan untuk seluruhnya;

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Barat telah mengambil

putusan, yaitu putusan No. No.001/PDT.P/KPPU/2008/PN.JKT.BAR, tanggal 9 Februari


2010, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
permohonan

Pemohon

diterima;

tidak

dapat

Menghukum Pemohon Keberatan untuk membayar biaya perkara

ub

Keberatan

lik

Menyatakan

ini sebesar Rp611.000,00 (enam ratus sebelas ribu rupiah);


Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
780 K/Pdt.Sus/2010, tanggal 18 Maret 2011 yang telah berkekuatan hukum tersebut adalah

ep

ka

ah

sebagai berikut:
tersebut;

dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
tersebut, yaitu putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 780 K/

In
d

gu

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

on

ng

Menghukum Pemohon Kasasi/Pemohon Keberatan untuk membayar biaya perkara

es

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT. MNC SKY VISION,

Pdt.Sus/2010, tanggal 18 Maret 2011 diberitahukan kepada Pemohon Kasasi/Pemohon

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 53

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Keberatan pada tanggal 5 Maret 2012, kemudian terhadapnya oleh Pemohon Kasasi/

ng

Pemohon Keberatan (dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus

tanggal 28 Agustus 2012), diajukan permohonan peninjauan kembali secara lisan di

gu

Kepaniteraan Pengadilan Jakarta Barat tersebut pada tanggal 30 Agustus 2012,


permohonan mana disertai dengan alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 30 Agustus 2012 itu juga;

Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut telah

diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada tanggal 11 September 2012

ub
lik

ah

kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya telah diajukan jawaban yang diterima di
Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan Pasal 68, 69, 71 dan 72 Undang-

Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5
Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 permohonan

ep

ah
k

am

Kepaniteraan Pengadilan Jakarta Barat pada tanggal 21 November 2012;

peninjauan kembali a quo beserta alasan-alasannya yang diajukan dalam tenggang waktu
dan dengan cara yang ditentukan Undang-Undang, maka oleh karena itu formal dapat

In
do
ne
si

diterima;

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan-alasan

A
gu
ng

peninjauan kembali yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut:


Latar Belakang:
1

Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Pemohon PK (dahulu Pemohon


Kasasi/Pemohon Keberatan) bersama-sama dengan PT. Indosat Mega

Media (IM2) dan PT. Indonusa Telemedia (Telkomvision) kepada


Termohon PK pada tanggal 11 September 2007, Termohon PK telah

lik

ah

menjatuhkan putusan yang pada intinya menyatakan bahwa terdapat

pelanggaran Pasal 16 Undang-Undang No. 5/1999 tentang Persaingan


Usaha Tidak Sehat (Undang-Undang No. 5/1999) sehubungan dengan

ub

pengambilalihan siaran Barclays Premiere League atau English Premiere

ka

League (Liga Utama Inggris) musim 2007-2010 (selanjutnya disebut

ep

EPL) secara eksklusif oleh Astro Group (grup usaha Turut Termohon PK
Sehubungan dengan perilaku usaha tidak sehat yang dilakukan oleh para

Turut Termohon PK tersebut, Pemohon PK telah mengalami kerugian

ng

sebesar Rp1.200.000.000.000,00 (satu triliun dua ratus miliar rupiah) akibat

on

berpindahnya pelanggan, terutama yang setia dengan EPL, dari Pemohon

es

ah

I, II dan IV) tanpa melalui proses yang kompetitif;

PK kepada Turut Termohon PK I. Jumlah mana telah dimintakan ganti rugi

gu

dan diserahkan kepada Termohon PK pada saat proses pemeriksaan dalam

In
d

dokumen Estimasi Kerugian PT. MNC Sky Vision (terlampir) yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 54

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

disusun oleh suatu independent appraiser yaitu PT. Asian Appraisal

ng

Indonesia, dan estimasi tersebut telah dipertimbangkan oleh Tim Pemeriksa


Lanjutan;

Namun demikian, ternyata putusan Termohon PK hanya menyatakan bahwa

gu

yang terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melanggar ketentuan

Pasal 16 Undang-Undang No. 5/1999 hanyalah Turut Termohon PK III dan

IV, sedangkan Turut Termohon PK I dan II tidak terbukti bersalah atas

pelanggaran apa pun. Selain itu, Termohon PK juga tidak mengabulkan

ub
lik

ah

tuntutan ganti rugi Pemohon PK dan tidak mengenakan denda kepada para
Turut Termohon PK;

am

Dalam perkembangan selanjutnya, Pemohon PK kemudian mendapati


bahwa ternyata terdapat putusan pidana Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

ep

yang sudah inkracht yang menghukum salah satu Anggota Majelis Komisi

ah
k

Termohon PK yang berinisial MI yang juga memeriksa perkara a quo (yang


menyatakan Turut Termohon PK I dan II tidak bersalah), dan seseorang

In
do
ne
si

yang berinisial BS, yaitu pemilik perusahaan yang memegang 80% saham
Turut Termohon PK I, dimana hal ini menimbulkan dugaan bahwa

A
gu
ng

Termohon PK (atau setidak-tidaknya Majelis Komisi Termohon PK atau

setidak-tidaknya MI sebagai Anggota Majelis Komisi Termohon PK dalam

perkara a quo yang memeriksa perkara a quo) tidak dalam posisi yang

obyektif atau tidak independen dalam memeriksa perkara dan membuat


putusan perkara a quo;

Dengan alasan-alasan sebagaimana tersebut di atas, Pemohon PK kemudian


Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang No. 5/1999;

lik

ah

mengajukan keberatan atas putusan Termohon PK berdasarkan ketentuan

ub

putusan Pengadilan Negeri yang pada intinya menolak keberatan Pemohon PK dengan
alasan:

ka

Atas keberatan yang diajukan Pemohon PK, Judex Facti kemudian menjatuhkan

ep

1 Pemohon PK tidak memiliki legal standing berdasarkan Pasal 2

ah

ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung No. 3/2005 tentang Tata Cara

Pengajuan Upaya Hukum Keberatan Terhadap putusan KPPU

es

(Perma No. 3/2005), dan;

ng

2 Putusan serta berkas dalam perkara a quo tidak dikirimkan oleh


6

Atas dasar kekeliruan dalam penerapan hukum yang berlaku yang dilakukan

on

Termohon PK kepada Judex Facti;

gu

oleh Judex Facti, maka kemudian Pemohon PK (dahulu Pemohon Kasasi)

In
d

mengajukan permohonan kasasi dan memori kasasi yang di dalamnya juga

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 55

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

tercantum permohonan judicial review atau uji materiil atas ketentuan Pasal

ng

2 ayat (1) Perma No. 3/2005 (vide halaman 12 s.d. 20 memori kasasi).
Namun demikian, ternyata pertimbangan hukum Majelis Hakim Agung

gu

Kasasi setali tiga uang dengan pertimbangan putusan Pengadilan Negeri.

Bahkan hal yang lebih mengherankan adalah Majelis Hakim Agung Kasasi

tidak memutus permohonan uji materiil dan alasan-alasan kasasi lainnya

Berdasarkan uraian-uraian di atas Pemohon PK berharap Yang Mulia

ub
lik

Majelis Hakim Agung PK yang memeriksa dan mengadili perkara a quo

ah

dapat menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya dengan membatalkan


putusan kasasi jo. putusan Pengadilan Negeri jo. putusan KPPU dalam
perkara a quo;

Untuk memudahkan Yang Mulia Majelis Hakim Agung PK memberikan pertimbangan

ep

am

ah
k

yang diajukan oleh Pemohon PK tanpa mempertimbangkan sebab-sebabnya;

hukum dan selanjutnya mengambil keputusan dalam perkara a quo, sebelum kami bahas
secara rinci alasan-alasan kami mengajukan permohonan Peninjauan Kembali, kami akan
Ringkasan Eksekutif:

In
do
ne
si

ringkasan eksekutif pada perkara a quo sebagai berikut:

A
gu
ng

Yang Mulia Majelis Hakim Agung tingkat PK yang memeriksa dan mengadili perkara a
quo, bahwa yang menjadi dasar dan alasan utama Pemohon PK dalam mengajukan
permohonan Peninjauan Kembali terhadap putusan kasasi adalah dikarenakan Majelis
Hakim Agung Kasasi telah melakukan kekeliruan yang mendasar dan fundamental dalam

memeriksa dan menjatuhkan putusannya sebagaimana tertuang dalam putusan kasasi a


quo. Kekeliruan mendasar tersebut adalah tidak diputusnya permohonan uji materiil yang

lik

ah

diajukan oleh Pemohon PK (dahulu Pemohon Kasasi) terhadap Ketentuan Pasal 2 ayat (1)
Perma No. 3/2005 di dalam memori kasasi Pemohon PK (dahulu Pemohon Kasasi) (vide

ub

Pemohon PK dalam pemeriksaan tingkat kasasi perkara a quo tanpa dipertimbangkan sama
sekali sebab-sebabnya;

Dalam putusan kasasi, Majelis Hakim Agung Kasasi langsung begitu saja mengambil alih

ep

ka

halaman 12 s.d. 20 memori kasasi) beserta alasan-alasan kasasi lainnya yang diajukan oleh

inti pertimbangan dari Judex Facti dan menjadikannya dasar pertimbangan dalam putusan
uji materiil) yang diajukan oleh Pemohon PK (dahulu Pemohon Kasasi). Padahal jelas

ng

dalam memori kasasi yang diajukan, Pemohon PK (dahulu Pemohon Kasasi)


diputus dengan

dipertimbangkan sebab-sebabnya oleh Majelis Hakim Agung Kasasi.

In
d

gu

Sehingga dengan tidak diputusnya permohonan uji materiil dan alasan kasasi lainnya tanpa

on

menyampaikan permohonan uji materiil dan beberapa alasan kasasi yang sudah seharusnya

es

kasasi tanpa mempertimbangkan sama sekali alasan-alasan dan hal-hal baru (permohonan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 56

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

dipertimbangkan sebab-sebabnya, jelaslah bahwa putusan kasasi mengandung suatu

ng

kekeliruan yang nyata dan sudah sepatutnya untuk dibatalkan;

Selain itu di dalam pertimbangan putusan kasasi, Majelis Hakim Agung tingkat kasasi juga

gu

telah melakukan kekeliruan yang nyata karena menguatkan putusan Pengadilan Negeri

yang pada intinya menyatakan bahwa Pemohon PK (dahulu Pemohon Kasasi) tidak
mempunyai kapasitas sebagai pihak atau tidak memiliki Legal Standing;

Sesuai dengan ketentuan Pasal 67 huruf d dan f Undang-Undang No. 14 Tahun 1985
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung

ub
lik

ah

(Undang-Undang Mahkamah Agung), putusan kasasi haruslah dibatalkan dalam hal pada
mempertimbangkan sebab-sebabnya dan apabila di dalam suatu putusan terdapat
kekhilafan Hakim atau kekeliruan yang nyata;

Berikut selengkapnya ketentuan Pasal 67 huruf d dan f Undang-Undang Mahkamah

ep

ah
k

am

putusan tersebut terdapat sesuatu hal yang dituntut dan belum diputus tanpa

Agung:

Permohonan Peninjauan Kembali perkara perdata yang telah memperoleh kekuatan


apabila

mengenai

sesuatu

dari

tuntutan

belum

A
gu
ng

In
do
ne
si

hukum tetap dapat diajukan hanya berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:


dipertimbangkan sebab-sebabnya;

diputus

tanpa

apabila di dalam suatu putusan terdapat kekhilafan Hakim atau kekeliruan


yang nyata;

Dengan demikian, jelas bahwa dalam perkara a quo Majelis Hakim Agung Kasasi tidak

memutus tanpa mempertimbangkan sebab-sebabnya, permohonan uji materiil yang telah

lik

ah

diajukan oleh Pemohon PK (dahulu Pemohon Kasasi) di dalam memori kasasinya (vide
halaman 12 s.d. 20) dan Majelis Hakim Agung Kasasi telah melakukan kekeliruan yang

ub

kapasitas sebagai pihak atau tidak memiliki Legal Standing untuk mengajukan keberatan;

Berdasarkan penjelasan di atas, jelas bahwa putusan kasasi bertentangan dengan ketentuan

ep

Pasal 67 huruf d dan f Undang-Undang Mahkamah Agung dan sudah sepatutnya dibatalkan
oleh Yang Mulia Majelis Hakim Agung PK yang memeriksa dan mengadili perkara a quo;
memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh bagi Yang Mulia Majelis Hakim PK

Adapun Memori Peninjauan Kembali ini kami ajukan dengan alasan sebagai berikut:

on

seadil-adilnya;

ng

yang memeriksa dan mengadili perkara a quo sehingga dapat menjatuhkan putusan yang

es

Demikian ringkasan eksekutif yang dapat kami sampaikan, dengan harapan dapat

ka

nyata karena menyatakan Pemohon PK (dahulu Pemohon Kasasi) tidak mempunyai

gu

I Judex Juris kasasi tidak memutus permohonan uji materiil yang diajukan oleh

In
d

Pemohon Kasasi (saat ini Pemohon PK) terhadap Perma No. 3 Tahun 2005

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 57

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

diajukan

secara

bersamaan

di

dalam

In
do
ne
si
a

yang

putusan.mahkamahagung.go.id

memori

ng

mempertimbangkan sebab-sebabnya;

kasasi,

tanpa

IIJudex Juris kasasi telah khilaf dengan menyatakan bahwa Pemohon PK tidak

gu

memiliki Legal Standing untuk mengajukan keberatan dalam perkara a quo;


a

Ketentuan Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang No. 5/1999 yang merupakan

dasar pembentukan Perma No. 3/2005 secara tegas tidak membatasi Pelapor

Secara filosofis dan historis Perma No. 3/2005 tidak memberikan batasan

ub
lik

bahwa hanya Terlapor dalam perkara KPPU saja yang dapat mengajukan

ah

keberatan;
c

Dibatasinya hak Pelaku Usaha Pelapor untuk mengajukan upaya hukum


keberatan terhadap putusan KPPU bertentangan dan menzolimi asas
keadilan;

ep

am

ah
k

untuk mengajukan keberatan terhadap putusan KPPU;

Dalil-dalil dan alasan-alasan Memori Peninjauan Kembali secara lebih rinci adalah sebagai
berikut:

Judex Juris Kasasi tidak memutus permohonan uji

In
do
ne
si

A
gu
ng

materiil yang diajukan oleh Pemohon Kasasi (saat ini

Pemohon PK) terhadap Perma No. 3 Tahun 2005


yang diajukan secara bersamaan di dalam memori
kasasi, tanpa mempertimbangkan sebab-sebabnya;

Bahwa sebagaimana telah diuraikan di dalam memori kasasi,


Pemohon Kasasi (saat ini Pemohon PK) telah mengajukan

permohonan uji materiil terhadap Perma No. 3/2005 (vide

lik

ah

halaman 12 s.d. 20 memori kasasi) bersama-sama dengan


alasan-alasan kasasi lainnya di dalam memori kasasi;

Namun demikian, ternyata Majelis Hakim Agung Kasasi

ub

tidak memutus permohonan uji materiil tersebut tanpa


Kasasi

dalam

putusannya

ep

ka

mempertimbangkan sebab-sebabnya. Majelis Hakim Agung


hanya

menguatkan

dan

ah

mengambilalih pertimbangan dari Judex Facti dalam perkara


Kasasi

yang

sama

sekali

tidak

memutus

mengenai

ng

permohonan uji materiil tersebut tanpa mempertimbangkan

dengan ketentuan Pasal 67 huruf d Undang-Undang


Mahkamah Agung;

In
d

gu

dan menyebabkan putusan kasasi harus dibatalkan sesuai

on

sebab-sebabnya, sesungguhnya merupakan alasan yang fatal

es

a quo. Kekhilafan yang dilakukan oleh Majelis Hakim Agung

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 58

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Adapun permohonan uji materiil yang diajukan oleh Pemohon Kasasi (saat ini

ng

Pemohon PK) pada tingkat kasasi didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut:
3

Permohonan uji materiil yang diajukan oleh Pemohon PK

gu

dalam pemeriksaan tingkat kasasi didasari oleh kewenangan

Mahkamah Agung yang dijelaskan dalam Pasal 20 ayat (2)


huruf b Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang

Kekuasaan

Kehakiman

Kekuasaan

Kehakiman) yang menyatakan sebagai berikut:

ub
lik

Mahkamah Agung berwenang:

ah

(Undang-Undang

a ....

am

b menguji peraturan perundang-undangan di bawah Undang-undang terhadap


Undang-undang;

ep

Selanjutnya, dalam Pasal 20 ayat (3) Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman

ah
k

dijelaskan:

Putusan mengenai tidak sahnya peraturan perundang-undangan sebagai hasil

In
do
ne
si

pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat diambil baik
berhubungan dengan pemeriksaan pada tingkat kasasi maupun berdasarkan

A
gu
ng

permohonan langsung pada Mahkamah Agung;

Selanjutnya dalam Pasal 31 Undang-Undang Mahkamah Agung dijelaskan:


1

Mahkamah

Agung

mempunyai

wewenang

menguji

peraturan

perundang-undangan di bawah Undang-undang terhadap Undangundang;

Mahkamah Agung menyatakan tidak sah peraturan perundangperaturan

yang

lebih

tinggi

atau

pembentukannya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku;

Putusan mengenai tidak sahnya peraturan perundang-undangan

ub

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diambil baik berhubungan

ep

dengan pemeriksaan pada tingkat kasasi maupun berdasarkan


permohonan langsung pada Mahkamah Agung;
Oleh karena itu, maka bersamaan dengan memori kasasi yang diajukan dalam

ka

perundang-undangan

lik

ah

undangan di bawah Undang-undang atas alasan bertentangan dengan

ng

terhadap Perma No. 3/2005;

Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 44 ayat (2)

on

es

perkara a quo, Pemohon Kasasi (saat ini Pemohon PK) juga mengajukan uji materiil

dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri


selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah menerima

In
d

gu

Undang-Undang No. 5/1999 disebutkan bahwa Pelaku Usaha

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 59

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pemberitahuan putusan tersebut. Ketentuan di dalam Pasal 44

ng

ayat (2) Undang-Undang No. 5/1999 tidak membatasi Pelaku

Usaha mana yang dapat mengajukan keberatan kepada suatu


Pelaku Usaha Terlapor saja yang dapat melakukan keberatan;

Namun demikian, ternyata di dalam Pasal 2 ayat (1) Perma


No. 3/2005 dinyatakan bahwa keberatan terhadap putusan

gu

Pengadilan Negeri dan tidak menyebutkan bahwa hanya

KPPU hanya dapat diajukan oleh Pelaku Usaha Terlapor

ub
lik

ah

kepada Pengadilan Negeri ditempat kedudukan hukum usaha


Pelaku Usaha tersebut;

am

Unsur hanya dan Terlapor dalam Perma No. 3/2005 ini merupakan frase yang
dapat menimbulkan kesan dan penafsiran bahwa ada pembatasan yang nyata

ep

terhadap hak seorang pihak dalam menyampaikan keberatan atas suatu putusan

ah
k

KPPU. Padahal dalam kenyataannya, bisa saja suatu putusan KPPU merugikan
pihak Pelapor. Namun ternyata redaksi Perma No. 3/2005 seakan-akan tidak
KPPU;

Konstitusi Negara Indonesia sebagaimana tertuang di dalam

A
gu
ng

In
do
ne
si

mengijinkan Pelaku Usaha Pelapor mengajukan keberatan terhadap suatu putusan

UUD 1945 yang telah diamandemen sebanyak 4 kali


menjamin hak seseorang untuk mendapat perlakuan yang

sama di depan hukum. Hal tersebut sebagaimana dinyatakan

dalam ketentuan Pasal 28 D ayat (2) jo. Pasal 28 I ayat (2)


UUD 1945 yang menyatakan sebagai berikut:

lik

Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian


Pasal 28 I ayat (2) UUD 1945 menyatakan:

ub

hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum;

Setiap orang berhak bebas dari perlakuan diskriminatif atas dasar apapun dan

ka

berhak mendapat perlindungan dari perlakuan yang bersifat diskriminatif itu;

ah

ep

ah

Pasal 28 D ayat (2) UUD 1945 menyatakan:

Dengan demikian, untuk mencegah kesalahan interpretasi


seharusnya Perma No. 3/2005 memuat bahasa yang lebih

ng

jelas agar tidak menimbulkan interpretasi yang seolah-olah

on

membatasi hak Pelaku Usaha Pelapor untuk mengajukan

es

dan guna menjamin hak dari Pelaku Usaha Pelapor, sudah

KPPU dan selanjutnya kata hanya dan Terlapor

In
d

gu

keberatan terhadap suatu putusan yang dikeluarkan oleh

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 60

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

seharusnya dihilangkan dari Pasal (2) ayat (1) Perma No.

ng

3/2005 tersebut;

Penggunaan kata hanya dan Terlapor pada Pasal (2) ayat

gu

(1) Perma No. 3/2005 yang diartikan secara sempit dan

membatasi hak Pelaku Usaha Pelapor untuk mengajukan

upaya hukum keberatan terhadap putusan KPPU, secara

nyata bertentangan dan menzolimi asas keadilan. Di dalam

negara hukum setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk

ub
lik

ah

memperoleh keadilan dengan mengajukan permohonan,


pengaduan, dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata,

am

maupun administrasi serta diadili melalui proses peradilan


yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara

ep

yang menjamin pemeriksaan yang objektif oleh Hakim yang

ah
k

jujur dan adil untuk memperoleh putusan yang adil dan benar
(vide Pasal 17 Undang-Undang No. 39/1999 tentang HAM).

In
do
ne
si

Selain itu berdasarkan ketentuan Pasal 28 D ayat (2) jo. 28 I

ayat (2) UUD 1945 setiap orang berhak atas perlakuan yang

A
gu
ng

sama dan bebas dari diskriminasi dihadapan hukum.


Berdasarkan hal tersebut, maka perlakuan dan pemberian hak

yang sama dihadapan hukum harus dijunjung tinggi dan


diberikan tanpa adanya diskriminasi dalam bentuk apapun;

Berdasarkan pertimbangan hukum Judex Juris Kasasi dan

Judex Facti yang menafsirkan bahwa berdasarkan Perma No.

lik

ah

3/2005 hanya Terlapor dalam perkara KPPU saja yang dapat

mengajukan keberatan terhadap putusan KPPU, maka hal


tersebut jelas-jelas bertentangan dengan semangat dari

ub

Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan UUD 1945 yang

ka

menjamin perlakuan yang sama dan bebas diskriminasi

ah

ep

dihadapan hukum;

Melihat maksud dan tujuan dari Pasal (2) ayat (1) Perma No.
untuk mempermudah proses pengajuan keberatan dengan

ng

mengesampingkan asas Actor Rei Forum Sequitor, dimana

on

Pelaku Usaha tidak perlu lagi mengajukan keberatan di

es

3/2005, dapat dipahami bahwa ketentuan tersebut diciptakan

dapat dilakukan di tempat kedudukan Pelaku Usaha sesuai

In
d

gu

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (tempat KPPU), melainkan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 61

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dengan prinsip hukum acara dengan sederhana, cepat, dan

ng

biaya ringan;

Yang Mulia Majelis Hakim Agung dalam tingkat PK, di

gu

dalam Perma No. 3/2005 sendiri secara filosofis sebenarnya


Mahkamah Agung sebagai lembaga Yudikatif tertinggi sama
sekali tidak memberikan batasan bahwa hanya Terlapor

dalam perkara KPPU saja yang dapat mengajukan keberatan

terhadap putusan KPPU. Hal tersebut sebagaimana terlihat

ub
lik

ah

dalam Perma No. 1 Tahun 2003 (Perma No. 1/2003) yang


berlaku sebelum Perma No. 3/2005, Perma No. 1/2003 hanya

am

mengatur bahwa keberatan terhadap putusan KPPU diajukan


kepada Pengadilan Negeri, tanpa mengatur Pengadilan

ep

Negeri mana yang berwenang. Hal ini terlihat dalam Pasal 2

ah
k

ayat (1) Perma No. 1/2003:

In
do
ne
si

Negeri;

Keberatan terhadap putusan KPPU hanya dapat diajukan kepada Pengadilan


Dengan tidak diaturnya tempat mengajukan keberatan, maka

A
gu
ng

sesuai dengan Pasal 8 Perma No. 1/2003, berlakulah


ketentuan Hukum Acara Perdata terhadap hal tersebut.

Berdasarkan Pasal 118 (1) HIR, suatu gugatan diajukan di


tempat kedudukan seorang Tergugat (Actor Rei Forum

Sequitur). Mengingat dalam hal keberatan diajukan terhadap


KPPU sebagai Tergugat berkedudukan di Jakarta Pusat,

lik

ah

maka berdasarkan Perma No. 1/2003 keberatan hanya dapat


diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hal inilah yang
dipandang sebagai suatu dasar yang tidak efisien dan

ub

bertentangan dengan asas peradilan sederhana, cepat, dan

ka

biaya ringan. Atas pertimbangan inilah maka Mahkamah

ep

Agung melakukan perubahan mengenai tempat pengajuan

ah

keberatan atas putusan KPPU sebagaimana diakomodir di


10 Kemudian hal tersebut diakomodir di dalam Pasal 2 ayat (1)

ng

Perma No. 3/2005 yang mengatur sebagai berikut:

gu

tersebut;

In
d

kepada Pengadilan Negeri di tempat kedudukan hukum usaha Pelaku Usaha

on

Keberatan terhadap putusan KPPU hanya diajukan oleh Pelaku Usaha Terlapor

es

dalam Perma No. 3/2005;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 62

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

11 Berdasarkan hal tersebut, maka jelas bahwa seharusnya

ng

Judex Juris Kasasi dan Judex Facti menerapkan ketentuan


mengenai Pasal 2 ayat (1) Perma No. 3/2005 secara historis

gu

berkenaan dengan tujuan dan maksud awal dari dibuatnya

ketentuan tersebut. Dalam perkara ini justru Judex Juris


Kasasi dan Judex Facti telah keliru menafsirkan ketentuan

Pasal 2 ayat (1) Perma No. 3/2005 secara sempit sehingga

beranggapan bahwa hanya Pelaku Usaha Terlapor saja yang

ub
lik

ah

dapat mengajukan keberatan terhadap putusan KPPU;


12 Sehingga ketika Pasal 2 ayat (1) Perma No. 3/2005 diartikan

am

memberikan hak untuk mengajukan keberatan terhadap


putusan KPPU hanya kepada Pelaku Usaha Terlapor, maka

ep

dapat dikatakan bahwa Pasal 2 ayat (1) Perma No. 3/2005

ah
k

tersebut telah secara semena-mena membatasi hak seorang


Pelapor untuk mendapatkan keadilan. Dengan demikian

In
do
ne
si

Mahkamah Agung juga dapat dianggap telah secara


melampaui kewenangannya membatasi hak yang nyata-nyata

A
gu
ng

diberikan oleh Undang-Undang No. 5/1999 yang nyata-nyata


memberikan hak kepada seorang Pelapor untuk mengajukan
tuntutan ganti rugi terhadap seorang Pelaku Usaha lainnya

yang dianggap telah melanggar haknya dan menimbulkan


kerugian kepadanya. Hal ini mengingat apabila Pelapor

mengajukan permintaan ganti rugi dan permintaan tersebut

lik

ah

tidak dikabulkan oleh KPPU, maka tidak ada mekanisme lain

untuk memperjuangkan tuntutan tersebut karena Pelapor


tidak dapat mengajukan keberatan atas putusan KPPU

ub

tersebut. Hal ini lah yang menjadi bentuk ketidakadilan yang

ka

nyata jika Pasal 2 ayat (1) Perma No. 3/2005 tetap diartikan

ep

secara sempit;

ah

13 Bahwa seandainya interpretasi yang limitatif tersebut tetap


telah dengan yakin membuktikan bahwa Perma No. 3/2005

ng

telah nyata-nyata bertentangan dengan Undang-Undang No.

on

5/1999 dan bahkan lebih jauh lagi bertentangan dengan UUD

es

dianggap benar, Pemohon PK (dahulu Pemohon Kasasi)

hukum terhadap Pelaku Usaha Terlapor dan Pelapor,

In
d

gu

1945 karena tidak memberikan hak yang sama dihadapan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 63

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

khususnya Pelapor sebagai pihak yang telah meminta ganti

ng

rugi dalam laporannya;

14 Oleh karena karena isi ketentuan Pasal 2 Perma No. 3/2005

gu

tersebut bertentangan dengan isi ketentuan dalam peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi tingkatannya, maka


isi ketentuan dalam Pasal 2 Perma No. 3/2005 harus

dinyatakan batal dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang


mengikat. Selanjutnya, Mahkamah Agung sebagai Lembaga

ub
lik

ah

Negara yang mengeluarkan peraturan tersebut sudah


seyogyanya memperbaiki bunyi pasal tersebut sebagaimana

am

yang dituntut oleh Pemohon Kasasi (saat ini Pemohon PK)


dalam memori kasasi yang diajukannya;

ep

15 Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, sudah sepatutnya

ah
k

Majelis Hakim Agung Kasasi memberikan pertimbangan


yang memadai perihal permohonan uji materiil yang

In
do
ne
si

diajukan terhadap Pasal 2 Perma No. 3/2005. Namun dalam


kenyataannya, Majelis Hakim Agung Kasasi sama sekali

A
gu
ng

tidak memutus permohonan uji materiil yang diajukan

tersebut tanpa mempertimbangkan sebab-sebabnya. Majelis


Hakim Agung Kasasi dalam putusannya hanya menguatkan

dan mengambilalih pertimbangan dari Judex Facti dalam


perkara a quo. Hal ini lah yang menjadi dasar yang sangat
kuat sesuai dengan ketentuan Pasal 67 huruf d Undang-

lik

ah

Undang Mahkamah Agung, untuk Majelis Hakim Agung


Peninjauan Kembali membatalkan putusan kasasi tersebut;
II Judex Juris Kasasi telah khilaf dengan menyatakan

ub

bahwa Pemohon PK tidak memiliki Legal Standing


1

Bahwa terlepas dari permohonan uji materiil yang sama

ep

ka

untuk mengajukan keberatan dalam perkara a quo;

ah

sekali tidak dipertimbangkan oleh Judex Juris Kasasi,


pertimbangan

hukum

Judex

Juris

Kasasi

di

dalam

ng

pertimbangan putusan kasasi yang menguatkan putusan

on

Pengadilan Negeri Judex Facti, dimana pada intinya

es

Pemohon PK dengan ini juga menolak dengan tegas

terhadap putusan KPPU hanyalah Terlapor, bukan Pelapor


(Pemohon PK) seperti dalam perkara a quo;

In
d

gu

dinyatakan bahwa yang dapat mengajukan keberatan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 64

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pertimbangan tersebut jelas merupakan pertimbangan yang

ng

salah, keliru, dan tidak berdasarkan hukum sama sekali serta

merupakan suatu bentuk kekhilafan Hakim sebagaimana

gu

dimaksud dalam ketentuan Pasal 67 huruf f Undang-Undang

Mahkamah Agung dan oleh karenanya haruslah dibatalkan.


Adapun alasan-alasan dan dasar hukum mengenai kekeliruan

tersebut akan Pemohon PK uraikan sebagai berikut:


a

Ketentuan Pasal 44

ub
lik

ah

ayat (2) UndangUndang No. 5/1999

am

yang

merupakan

dasar pembentukan
secara tegas tidak
membatasi Pelapor
untuk

keberatan terhadap
putusan KPPU;

A
gu
ng
3

mengajukan

In
do
ne
si

ah
k

ep

perma No. 3/2005

Yang mulia Majelis Hakim Agung PK, ketentuan Pasal 44


ayat (2) Undang-Undang No. 5/1999 secara limitatif
berbunyi sebagai berikut:

Pelaku usaha dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri selambat-

lambatnya 14 (empat belas) hari setelah menerima pemberitahuan putusan


4

Yang dimaksud dengan Pelaku Usaha sesuai dengan

lik

ah

tersebut;

ketentuan umum Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang No.

ub

5/1999 adalah setiap orang perorangan atau badan usaha,

ka

baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum

ep

yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan


dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik
sendiri

maupun

bersama-sama

melalui

perjanjian,

ah

ng

ekonomi;

hanya Pelaku Usaha Terlapor saja yang dapat melakukan keberatan dan tidak pula

gu

membatasi Pelaku Usaha mana yang dapat mengajukan keberatan kepada suatu

on

Redaksi Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang No. 5/1999 tidak menyebutkan bahwa

es

menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang

In
d

Pengadilan Negeri. Sepanjang Pelaku Usaha dimaksud sesuai dengan kualifikasi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 65

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 ayat (5) Undang-

ng

Undang No. 5/1999, maka Pelaku Usaha yang bersangkutan dapat mengajukan

keberatan atas putusan KPPU sesuai dengan Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang No.
5

Kemudian, atas ketentuan Pasal 44 ayat (2) No. 5/1999


tersebut Mahkamah Agung menerbitkan Perma No. 3/2005

mengenai Tata Cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan

gu

5/1999;

terhadap putusan KPPU yang mengatur ketentuan yang lebih

ub
lik

ah

rinci mengenai tata cara mengajukan keberatan atas putusan


KPPU sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 44 ayat (2)

am

Undang-Undang No. 5/1999;


6

Oleh karena Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang No. 5/1999

ah
k

pernah

ep

yang merupakan dasar dibuatnya Perma No. 3/2005 tidak


membatasi

Pelaku

Usaha

yang

bermaksud

mengajukan keberatan atas suatu putusan KPPU, maka

In
do
ne
si

meskipun redaksi Pasal 2 ayat (1) Perma No. 3/2005 dapat


diinterpretasikan seolah-olah menyatakan bahwa hanya

A
gu
ng

Pelaku Usaha Terlapor yang berhak mengajukan keberatan

ke Pengadilan Negeri, namun, dalam pandangan Pemohon,


Mahkamah Agung sebenar-benarnya bermaksud agar Perma
No. 3/2005 mengakomodasi secara penuh makna sebenarnya

dari Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang No. 5/1999 tersebut


dan sama sekali tidak pernah bermaksud untuk membatasi.

lik

ah

Dengan demikian tentunya bagi Pelaku Usaha Pelapor yang


merasa kepentingannya dirugikan oleh putusan KPPU
(misalnya putusan KPPU tidak memberikan ganti rugi yang

ub

wajar atau tidak memberikan ganti rugi sama sekali), berhak


secara filosofis dan
historis Perma No.
3/2005

tidak

batasan

bahwa

hanya

Terlapor

dalam

perkara

KPPU

es

memberikan

saja

yang

on

In
d

gu

ng

ah

ep

ka

mengajukan keberatan;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 66

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dapat

keberatan;

ng
7

mengajukan

Yang Mulia Majelis Hakim Agung dalam tingkat PK, di

gu

dalam Perma No. 3/2005 sendiri secara filosofis sebenarnya


Mahkamah Agung sebagai lembaga Yudikatif tertinggi sama
sekali tidak memberikan batasan bahwa hanya Terlapor

dalam perkara KPPU saja yang dapat mengajukan keberatan

terhadap putusan KPPU. Hal tersebut sebagaimana terlihat

ub
lik

ah

dalam Perma No. 1 Tahun 2003 (Perma No. 1/2003) yang


berlaku sebelum Perma No. 3/2005;

am

Perma No. 1/2003 hanya mengatur bahwa keberatan terhadap


putusan KPPU diajukan kepada Pengadilan Negeri, tanpa

ep

mengatur Pengadilan Negeri mana yang berwenang. Hal ini

ah
k

terlihat dalam Pasal 2 ayat (1) Perma No. 1/2003:

In
do
ne
si

Negeri;

Keberatan terhadap putusan KPPU hanya dapat diajukan kepada Pengadilan


Dengan tidak diaturnya tempat mengajukan keberatan, maka

A
gu
ng

sesuai dengan Pasal 8 Perma No. 1/2003, berlakulah


ketentuan Hukum Acara Perdata terhadap hal tersebut.

Berdasarkan Pasal 118 (1) HIR, suatu gugatan diajukan di


tempat kedudukan seorang Tergugat (Actor Rei Forum

Sequitur). Mengingat dalam hal keberatan diajukan terhadap


KPPU sebagai Tergugat berkedudukan di Jakarta Pusat,

lik

ah

maka berdasarkan Perma No. 1/2003 keberatan hanya dapat


diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hal inilah yang
dipandang sebagai suatu dasar yang tidak efisien dan

ub

bertentangan dengan asas peradilan sederhana, cepat, dan

ka

biaya ringan. Atas pertimbangan inilah maka Mahkamah

ep

Agung melakukan perubahan mengenai tempat pengajuan

ah

keberatan atas putusan KPPU sebagaimana diakomodir di


10 Kemudian hal tersebut diakomodir di dalam Pasal 2 ayat (1)

ng

Perma No. 3/2005 yang mengatur sebagai berikut:


kepada Pengadilan Negeri di tempat kedudukan hukum usaha Pelaku Usaha

gu

tersebut;

In
d

11 Selain itu, dalam Pasal 1 Perma No. 3/2005 dijelaskan:

on

Keberatan terhadap putusan KPPU hanya diajukan oleh Pelaku Usaha Terlapor

es

dalam Perma No. 3/2005;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 67

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Keberatan adalah upaya hukum bagi Pelaku Usaha yang tidak menerima

ng

putusan KPPU;

12 Pengertian keberatan yang terdapat dalam Pasal 1 Perma No.

gu

3/2005 tersebut sama sekali tidak memberikan batasan bahwa

Pelaku Usaha yang dapat mengajukan keberatan terhadap


putusan

KPPU

hanyalah

Pelaku

Usaha

Terlapor,

sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 ayat (1) Perma No.

3/2005. Hal inilah yang secara historis perlu dilihat lebih

ub
lik

ah

mendalam, dimana sesungguhnya Pelaku Usaha yang


dimasudkan dalam pengajuan upaya hukum keberatan adalah

am

baik Pelaku Usaha Terlapor maupun Pelaku Usaha Pelapor;


13 Berdasarkan hal tersebut, maka jelas bahwa seharusnya

ep

Judex Juris Kasasi dan Judex Facti menerapkan ketentuan

ah
k

mengenai Pasal 2 ayat (1) Perma No. 3/2005 secara historis


berkenaan dengan tujuan dan maksud awal dari dibuatnya

In
do
ne
si

ketentuan tersebut. Dalam perkara ini justru Judex Juris


Kasasi dan Judex Facti telah keliru menafsirkan ketentuan

A
gu
ng

Pasal 2 ayat (1) Perma No. 3/2005 secara sempit sehingga

beranggapan bahwa hanya Pelaku Usaha Terlapor saja yang


dapat mengajukan keberatan terhadap putusan KPPU;
a

Dibatasinya
Pelaku

Usaha

Pelapor

untuk

lik

ah

mengajukan upaya
hukum

keberatan

ub

terhadap

ep

ka

hak

putusan

KPPU bertentangan
dan menzolimi asas
keadilan;

14 Yang Mulia Majelis Hakim Agung tingkat PK, di dalam


memperoleh keadilan dengan mengajukan permohonan,

ng

pengaduan, dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata,

on

maupun administrasi serta diadili melalui proses peradilan

es

ah

negara hukum setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk

yang menjamin pemeriksaan yang objektif oleh Hakim yang


jujur dan adil untuk memperoleh putusan yang adil dan benar

In
d

gu

yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 68

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

(vide Pasal 17 Undang-Undang No. 39/1999 tentang HAM).

ng

Selain itu berdasarkan ketentuan Pasal 28 D ayat (2) jo. 28 I

ayat (2) UUD 1945 setiap orang berhak atas perlakuan yang

gu

sama dan bebas dari diskriminasi dihadapan hukum.


Berdasarkan hal tersebut, maka perlakuan dan pemberian hak

yang sama dihadapan hukum harus dijunjung tinggi dan


diberikan tanpa adanya diskriminasi dalam bentuk apapun;

15 Berdasarkan pertimbangan hukum Judex Juris Kasasi dan

ub
lik

ah

Judex Facti yang menafsirkan bahwa berdasarkan Perma No.


3/2005 hanya Terlapor dalam perkara KPPU saja yang dapat

am

mengajukan keberatan terhadap putusan KPPU, maka hal


tersebut jelas-jelas bertentangan dengan semangat dari

ep

Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan UUD 1945 yang

ah
k

menjamin perlakuan yang sama dan bebas diskriminasi


dihadapan hukum;

In
do
ne
si

16 Oleh karena setiap orang tanpa diskriminasi berhak atas

jaminan dan perlindungan hukum yang adil dan mengajukan

A
gu
ng

suatu permohonan, sehingga adalah tepat secara hukum bagi


Pelaku Usaha Pelapor yang merasa haknya dirugikan untuk

mendapatkan perlindungan berupa hak untuk mengajukan

permohonan keberatan atas putusan KPPU sebagai bentuk


pelaksanaan haknya untuk memperoleh keadilan yang

dijamin oleh Undang-undang Hak Asasi Manusia dan UUD

17 Putusan

Judex Facti dan

lik

ah

1945;

Judex Juris Kasasi yang

menyatakan hanya Terlapor saja yang berhak mengajukan

ub

keberatan, jelas-jelas menunjukkan adanya proses peradilan

ka

yang diskriminatif dan memihak bagi pihak tertentu.

ep

Padahal, sebagimana telah diuraikan di atas bukan hanya

ah

Pelaku Usaha Terlapor saja yang haknya bisa dirugikan atas


Pelaku Usaha Pelapor meminta ganti kerugian). Dengan

ng

demikian wajarlah bila bukan hanya Pelaku Usaha Terlapor


namun juga Pelaku Usaha Pelapor (Pemohon PK);

on

saja yang bisa mengajukan keberatan atas putusan KPPU,

es

putusan KPPU, namun juga Pelaku Usaha Pelapor (dalam hal

(misalnya pidana) dalam proses penyidikan, tidak hanya

In
d

gu

18 Sebagai perbandingan dalam ranah hukum lainnya saja

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 69

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Terlapor yang dapat mengajukan keberatan (praperadilan)

ng

mengenai keabsahan suatu upaya paksa kepolisian. Namun,

dalam hal sewaktu-waktu penyidikan tersebut dihentikan

gu

dengan alasan tertentu, KUHAP dalam Pasal 80 juga


mengakui hak dari saksi pelapor dan/atau korban untuk

mengajukan keberatan (praperadilan) guna memeriksa sah

atau tidaknya penghentian penyidikan tersebut. Selain itu,


dalam ranah hukum sengketa Tata Usaha Negara, seorang

ub
lik

ah

pihak ketiga dapat mengajukan permohonan untuk masuk


dalam sengketa tersebut sebagai pihak yang membela haknya

am

apabila hak tersebut berpotensi menjadi terpengaruh dengan


adanya sengketa atau putusan TUN tersebut (vide Pasal 83

ep

Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas

ah
k

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan


Tata Usaha Negara). Dari ketentuan-ketentuan tersebut

In
do
ne
si

terlihat jelas bahwa hukum menjamin hak-hak seorang tanpa


adanya diskriminasi selama ia memang berkepentingan atas

A
gu
ng

hal tersebut;

19 Sebagai perbandingan di negara lain, misalnya di Amerika

Serikat, lembaga independen yang bertanggung jawab atas


pengawasan hukum persaingan dan perlindungan konsumen

di Amerika adalah Federal Trading Commission (FTC). FTC


mempunyai kompetensi untuk memutus perkara persaingan

lik

ah

usaha di Amerika Serikat. Menurut Naskah Akademis


tentang Persaingan Usaha dan Anti Monopoli oleh

Mahkamah Agung RI Tahun 2005, halaman 15, pihak yang

ub

tidak setuju atau keberatan terhadap putusan dari FTC

ka

dapat meminta banding ke Pengadilan Tingkat Banding

ep

(Court of Appeals) Dalam hal ini tidak terdapat pembatasan

ah

hak untuk mengajukan banding hanya pada Pelaku Usaha


hukum

persaingan

usaha

di

Amerika

Serikat

jelas

ng

memberikan upaya hukum bagi para pihak yang merasa


bagi Terlapor saja;
usaha adalah Office of Fair Trading (OFT). Sebuah

In
d

gu

20 Di Inggris, lembaga yang menangani perkara persaingan

on

dirugikan dengan putusan FTC tanpa membatasinya hanya

es

Terlapor saja. Dengan demikian jelas terlihat bahwa praktek

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 70

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

keputusan OFT dapat diajukan banding dalam Competition

ng

Appeals Tribunal (CAT) selama keputusan itu termasuk


dalam

daftar

keputusan-keputusan

OFT

yang

dapat

gu

dibanding. Permintaan banding dapat diajukan oleh pihakpihak suatu perjanjian yang menjadi pokok masalah suatu

keputusan atau pihak ketiga lainnya yang terpengaruh oleh

keputusan tersebut. Di sini terlihat bahwa di Inggris setiap

pihak ketiga yang haknya terpengaruh oleh keputusan OFT

ub
lik

ah

dapat mengajukan upaya hukum atas putusan tersebut;


21 Oleh karenanya, apabila Perma No. 3/2005 diinterpretasikan

am

seolah-olah hanya memberikan hak untuk mengajukan


keberatan kepada Pelaku Usaha Terlapor saja (padahal jelas

ep

tidak), maka hal tersebut jelas-jelas melanggar hak Pelaku

ah
k

Usaha Pelapor untuk memperoleh keadilan sebagaimana


dijamin dan dilindungi oleh Undang-undang Hak Asasi

In
do
ne
si

Manusia dan UUD 1945. Dengan demikian Judex Facti telah


salah menerapkan hukum dengan menafsirkan seolah-olah

A
gu
ng

Perma No. 3/2005 tidak memberikan hak bagi Pemohon PK


(dahulu Pemohon Kasasi/Pemohon Keberatan/Pelapor) untuk
mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa atas alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan

Kembali tersebut di atas, Mahkamah Agung berpendapat:

Bahwa alasan-alasan permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon

lik

ah

Keberatan, tidak dapat dibenarkan dengan pertimbangan sebagai berikut:

Bahwa Judex Facti (Pengadilan Negeri) dan Judex Juris (Mahkamah Agung

ub

Bahwa sesuai dengan PERMA Nomor 3 Tahun 2005 tentang Tatacara Pengajuan

Upaya Hukum Keberatan terhadap putusan KPPU Pasal 2 ayat (1) menyebutkan: Pelaku
Usaha Pelapor berhak mengajukan permohonan keberatan atas putusan KPPU ...dan

ep

ka

Kasasi) tidak salah dalam menerapkan hukum;

seterusnya, sehingga karena faktanya yang bertindak selaku Pelapor kepada KPPU
tidak mempunyai legal standing untuk mengajukan gugatan ini kepada Pengadilan Negeri

ng

Jakarta Barat;

on

Bahwa tentang permohonan agar Judex Facti dan Judex Juris tidak memberlakukan

es

dalam perkara ini adalah pihak Pemohon PK i.c PT. MNC Sky Vision, maka secara hukum

PERMA tersebut dan mohon uji materiil, hal itu berada diluar konteks pemeriksaan perkara

In
d

gu

a quo, sehingga harus dikesampingkan;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 71

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa karenanya alasan-alasan tersebut tidak termasuk dalam salah satu alasan

ng

permohonan peninjauan kembali sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 67 UndangUndang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah

gu

dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang
No. 3 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang dipertimbangkan di atas, maka

permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali: PT.

ah

MNC SKY VISION (INDOVISION) tersebut tidak beralasan, sehingga harus ditolak;

ub
lik

Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Peninjauan Kembali adalah pihak yang

dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No.37 Tahun 2004, UndangUndang No. 48 Tahun 2009 dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah

ep

ah
k

am

dikalahkan dalam perkara a quo, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara

Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan

perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-

In
do
ne
si

A
gu
ng

undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali: PT.

MNC SKY VISION (INDOVISION) tersebut;

Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya perkara dalam

pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari

lik

ah

rupiah);

ub

yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Nurul Elmiyah,
SH. MH., dan Soltoni Mohdally, SH. MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Hakim-Hakim

ep

Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua
Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu Reza Fauzi, SH. CN.,

gu

ttd./

Soltoni Mohdally, SH. MH.

ttd./
Prof. Dr. Takdir Rahmadi, SH. LLM.

on

Dr. Nurul Elmiyah, SH. MH.

Ketua,

In
d

ttd./

ng

Hakim-Hakim Anggota,

es

Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh pihak;

ka

Rabu tanggal 22 Mei 2013 oleh Prof. Dr. Takdir Rahmadi, SH. LLM., Hakim Agung

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 72

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Panitera Pengganti,

ng

Biaya Peninjauan Kembali:

Rp
6.000,00
Rp
5.000,00
Reza Fauzi, SH. CN.
Rp2.489.000,00
Rp2.500.000,00

ttd./

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

1. Meterai..........................
2. Redaksi.........................
3. Administrasi Peninjauan
Kembali.............................
Jumlah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

UNTUK SALINAN

MAHKAMAH AGUNG RI

In
do
ne
si

a/n. PANITERA

A
gu
ng

PANITERA MUDA PERDATA KHUSUS

(RAHMI MULYATI, SH., MH)

es
on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

Nip. 195912071985122002

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 73

Anda mungkin juga menyukai