Mgso 4
Mgso 4
TINJUAN PUSTAKA
1.
Definisi Eklampsia
Eklampsia adalah timbulnya kejang pada penderita pre-eklamsia yang
disusul dengan koma. Kejang pada penderita eklampsia tidak terjadi akibat
dari kelainan neurologik dan pasien sebelumnya telah menunjukkan gejalagejala pre eklampsia.4
Eklampsia termasuk dalam Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK), yaitu
komplikasi kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu yang ditandai dengan
timbulnya hipertensi, disertai salah satu dari : edema, proteinuria, atau
keduanya.4,5
Batasan yang dipakai The Committee on Terminology of the American
College of Obstetrics and Gynecology (1972) adalah sebagai berikut :
1. HD sebagai penyulit yang berhubungan langsung dengan kehamilan :
a. Pre-eklamsia
Preeklampsia ialah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan / atau
edema akibat dari kehamilan setelah umur kehamilan 20 minggu atau
segera setelah persalinan, bahkan setelah 24 jam post partum.3
1. Hipertensi onset baru
Tekanan darah yang menetap 140 / 90 mmHg pada ibu yang
sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Pengukuran tekanan
darah pertama dilakukan setelah istirahat duduk 10 menit.
Pengukuran tekanan darah ini harus dilakukan sekurang-kurangnya
2 kali dengan selang waktu 6 jam dan ibu dalam keadaan istirahat.
2. Proteinuria signifikan onset baru
Proteinuria ditandai dengan ditemukannya protein dalam urin yang
kadarnya melebihi 0.3 gram/liter dalam 24 jam atau pemeriksaan
kualitatif menunjukkan 1+ atau 2+ atau 1 gram/liter atau lebih
dalam urin yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream yang
diambil minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam
3. Edema nondependent onset baru
Epidemiologi Eklampsia
Eklampsia umumnya terjadi pada wanita kulit berwarna, nulipara, dan
golongan sosial ekonomi rendah. Insiden tertinggi pada usia remaja atau awal
20-an, tetapi prevalensinya meningkat pada wanita diatas 35 tahun.
Eklampsia jarang terjadi pada usia kehamilan dibawah 20 minggu, dapat
meningkat pada kehamilan mola. 4,5
Insiden eklampsia secara keseluruhan relatif stabil, 4-5 kasus /10.000
kelahiran hidup di negara maju. Di negara berkembang, insiden bervariasi
luas antara 6-100/ 10.000 kelahiran hidup.4,5
Frekuensi eklampsia bervariasi antara satu negara dengan negara yang
lain. Frekuensi rendah pada umumnya merupakan petunjuk tentang adanya
pengawasan antenatal yang baik, penyediaan tempat tidur antenatal yang
cukup, dan penanganan preeklampsia yang sempurna. Di negara-negara
berkembang frekuensi eklampsia berkisar antara 0,3% - 0,7%, sedangkan di
negara-negara maju angka tersebut lebih kecil, yaitu 0,05% - 0,1%.4,5
3.
c.
d.
e.
f.
g.
4.
Etiologi Eklampsia
wanita
dengan
Preeklampsia-Eklampsia
mempunyai
kehamilan
normal
meningkat,
aktivasi
penggumpalan
dan
b)
Terdapatnya kecenderungan meningkatnya frekwensi PreeklampsiaEklampsia pada anak-anak dari ibu yang menderita PreeklampsiaEklampsia.
c)
6. Faktor Gizi
Menurut Chesley (1978) bahwa faktor nutrisi
yang kurang
1. Pre-eklampsia Ringan
a. Tekanan darah > 140/90 mmHg atau tekanan darah sistolik naik > 30
mmHg atau kenaikan tekanan darah diastolik > 15 mmHg tetapi <
160/110 mmHg.
b. Edema dan / atau
c. Proteinuria, setelah kehamilan 20 minggu.
2. Pre-eklampsia Berat
6,7
Table
A 1. Gejala dan tanda Pre-eklamsia berat
Gejala
Tanda
gejala-gejala
peningkatan tekanan
disfungsi system
darah yang berat (
saraf pusat (sakit
160/110 mmHg pada 2
kepala berat,
kali pengukuran
penglihatan
dengan jarak
kabur)
setidaknya 6 jam) dan
tidak dalam keadaan
gejala-gejala
his.
peregangan
Edema paru
kapsul hati
(nyeri perut
Pertumbuhan janin
kuadran kanan
intra uterin yang
atas dan/atau
terhambat (IUGR)
epigastrium)
Temuan Laboratorium
Proteinuria (>5
g/24 jam) disertai
kenaikan
kreatinin plasma
Oliguri (< 500
ml/24 jam)
Cedera
hepatoseluler
(kadar
transaminase
serum 2 x
normal)
Ttrombositopenia
(< 100.000
trombosit/mm3)
HHELLP
(Hemolysis,
Elevated Liver
enzymes,Low
Platelet counts)
Jika keadaan ini tidak segera ditanggulangi maka akan timbul kejang. Kejang
pada eklampsia dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu:
a.
b.
c.
d.
Tingkat koma
Lamanya ketidaksadaran tidak selalu sama. Secara perlahan penderita
biasa menjadi sadar lagi. 3
Patofisiologi Eklampsia
Preeklamsia adalah suatu sindrom yang menyerang seluruh organ pada
ibu hamil. Penyebab dari patofisiologi kelainan yang terjadi (kerusakan
endotel ginjal, otak dan plasenta) karena kelainan dari plasenta, yakni
abnormalitas dari invasi jaringan tropoblas ke dinding rahim ibu saat usia
kehamilan 12-13 minggu. 9,10
Saat kehamilan yang normal, sel endotel dari lamina elastik interna dan
lapisan muscular media dari arteri spiralis menyuplai kebutuhan nutrisi
plasenta dengan digantikan oleh tropoblas dan matriks yang berisi fibrin.
Sehingga suplai arteri spiralis memiliki resistensi yang rendah dan aliran
darah meningkat. Ibu dengan preeklamsia sel ekstravilli tropoblas gagal
berimplantasi ke lapisan desidua, sehingga arteri spiralis masih memiliki
resistensi yang tinggi dan aliran darahnya tidak maksimal, yang berakibat
10
11
7.
Penatalaksanaan Eklampsia
12
1.
Pre-eklampsia Ringan
Jika kehamilan < 35 minggu dan tidak terdapat tanda perbaikan,
lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat jalan 9:
a. Lakukan pemantauan tekanan darah, proteinuria, refleks dan kondisi
b.
c.
d.
e.
janin
Lebih banyak istirahat
Diet biasa
Tidak perlu pemberian obat
Jika tidak memungkinkan rawat jalan, rawat di rumah sakit:
1) Diet biasa
2) Lakukan pemantauan tekanan darah 2 kali sehari, proteinuria 1 kali
sehari
3) Tidak memerlukan pengobatan
13
14
15
b.
c.
Berikan oksigen.
d.
MgSO4 tidak dipenuhi. Jika dalam dosis 100 mg/24 jam tidak ada
perbaikan, rawat di ruang ICU.
Tabel 3. Diazepam untuk Preeklampsia dan eklampsia
k. Diuretika
Diuretika antepartum : Manitol, Diuretika postpartus :
Spironolakton, Furosemid (40mg/I.M). Diuretikum tidak diberikan
kecuali bila ada tanda-tanda edema paru, payah jantung kongestif atau
edema anasarka.14
l. Anti hipertensi
16
Captopril 2 x 2,5-25 mg Ca
m. Kardiotonika
Indikasinya bila ada tanda-tanda menjurus payah jantung,
diberikan digitalisasi cepat dengan cedilanid D.
n. Lain-lain
a. Antipiretik, jika suhu > 38,5 0C
b. Antibiotik
c. Analgetik
d. Anti agregasi platelet : Aspilet 1 x 80 mg/hari syarat
trombositopeni (< 60.000/cmm)
Sikap persalinan pada eklampsia
1. Sikap dasar pengelolaan eklampsia : semua kehamilan dengan eklampsia
harus diakhiri (diterminasi) tanpa memandang umur kehamilan dan
keadaan janin. Berarti sikap terhadap kehamilannya adalah aktif.
2. Saat pengakhiran kehamilan ialah bila sudah terjadi stabilisasi (pemulihan)
hemodinamika dan metabolisme ibu.
3. Stabilisasi dicapai selambat-lambatnya : 4-8 jam, setelah salah satu atau
lebih keadaan, yaitu setelah :
a. Pemberian obat anti kejang terakhir
b.
Kejang terakhir
17
d.
Cara persalinan
Bila sudah diputuskan untuk melakukan tindakan aktif terhadap
kehamilannya, maka dipilih cara persalinan yang memenuhi syarat pada saat
tersebut. Perawatan pascapersalinan :
a. Tetap dimonitor tanda vital
b. Pemeriksaan laboratorium lengkap 24 jam pascapersalinan.
Penanganan obstetrik
1. Pada preeklampsia berat, persalinan harus terjadi dalam 24 jam, sedangkan
pada eklampsia dalam 6 jam sejak gejala eklampsia timbul
2. Jika terjadi gawat janin atau persalinan tidak dapat terjadi dalam 6 jam
(pada eklampsia), lakukan bedah Caesar
3. Jika bedah Caesar akan dilakukan, hal-hal yang perlu diperhatikan antara
lain:
a. Tidak terdapat koagulopati. (koagulopati merupakan kontra indikasi
anestesi spinal).
b. Anestesia yang aman / terpilih adalah anestesia umum untuk
eklampsia dan spinal untuk PEB. Dilakukan anestesia lokal, bila
risiko anestesi terlalu tinggi.
4. Jika serviks telah mengalami pematangan, lakukan induksi dengan
Oksitosin 2-5 IU dalam 500 ml Dekstrose 10 tetes/menit atau dengan cara
pemberian prostaglandin /misoprostol
Pada post partum anti konvulsan tetap diteruskan sampai 24 jam
postpartum atau kejang yang terakhir Terapi hipertensi diteruskan jika
tekanan diastolik masih > 90 mmHg dan jumlah urin dipantau.
8.
Komplikasi Eklampsia
Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin, usaha utama
ialah melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita eklampsia. Berikut
18
ginjal,
kelainan
berupa
endoklrosis
glomerulus,
yaitu
19