Anda di halaman 1dari 43

Proses Pemisahan Padatan-Cairan

Oleh
Kelompok 5
Destiara Khoirunnisa

1115041010

Megananda Eka Wahyu

1115041028

Dini Dian Prajawati

1115041014

Firstiando Yuda Putra

1315041024

Mata Kuliah : PenanganandanPemrosesanZatPadat


Dosen

: Lilis Hermida, S.T., PG DI

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015

PROSES PEMISAHAN PADATAN DAN CAIRAN


Oleh
Kelompok 5
ABSTRAK

Kata kunci: leaching proces, filtration, sedimantation, centrifugation,


gravity filtration, vacuum filtration, suspensi.

Proses Pemisahan Padatan-cairan sangat tergantuk dari karakteristik partikel


solid yang ada di dalam campuran. Proses pemisahan cairan-padatan banyak
disebut juga proses pemisahan mekanik karena semua proses dari
pemisahan tersebut hanya dilakukan dengan proses proses mekanik.
Selain itu macam macam dari proses pemisahan itu antara lain filtrasi,
sedimentasi, sentrifugasi, flotasi, dan magnetic separation. Semua metode
metode tersebut dipilih berdasarkan karakteristik padatan dalam fed yang
akan dipisahkan.

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..

DAFTAR ISI...

ii

I.

II.

III.

PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ..

1.2 TujuanPeulisan.

PEMBAHASAN
2.1.

Dasar pemilihan metode separasi

..........................

2.2.

Metode Metode yang digunakan

..........................

..............................................................

40

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

I.

Pendahuluan

I.1. Latar Belakang

Proses separasi telah menjadi hal yang sangat penting dalam proses industri
kimia. Bisa dikatakan lebih dari setengah dari proses sintesa suatu produk
didominasi oleh proses separasi. Ada beberapa alasan yang menjadikan
proses separasi menjadi hal yang penting, alasan tersebut diantaranya;
1. Meningkatkan kemurnian dari suatu produk sehingga semakin tinggi
kemurniannya semakin tinggi keuntungan yang didapatkan. Ini dapat
kita lihat dari industri makanan, bioteknologi ataupun pada industri
farmasi
2. Mengurangi resiko banyaknya zat sisa industri yang berbahaya bagi
lingkungan sekitar industri tersebut
3. Mengurangi kualitas dari raw materials. Ini sangat penting dalam
proses mineral.
Proses separasi padatan-cairan sangat penting peranannya dalam proses
separasi itu sendiri. Banyak dari proses industri yang melibatkan slurry dihandle dengan beberapa metode untuk proses separasi padatan-cairan
seperti filtrasi, sedimentasi, dll. Itu dipakai oleh beberapa proses seperti :
1. Proses recovery dan dewatering padatan ( biasanya diikuti proses
pencucian )
2. Recovery dan pencucian cairan
3. Proses separasi dari 2 fase yang keduanya akan dipakai kembali (
recycle )
4. Proses separasi dari 2 fase untuk menghilangkan salah satunya

Proses separasi padatan-carian lebih didasarkan pada karakteristik partikel


padatan yang ada dalam campuran yang sering disebut suspensi. Suspensi
awalnya di treatment terlebih dahulu lalu masuk ke dalam proses sebagai
berikut.

I.2. Tujuan Penulisan


1. Untuk mempelajari apa saja yang diperhatikan dalam pemilihan
metode untuk proses separasi padatan-cairan.
2. Untuk mengetahui macam macam metode yang dapat dipilih
dalam proses separasi padatan-cairan.

II.

Pembahasan
Dalam bab ini kami akan mencoba mengkaji tentang faktor fakrtor apa
sajakah yang dijadikan pertimbangan dalam pemilihan metode yang
digunakan dalam proses separasi padatan-cairan dan juga menjelaskan
prinsip kerja dari metode metode yang biasanya digunakan dalam proses
separasi tersebut.

II.1. Dasar pemilihan metode separasi


Berikut merupakan beberapa faktor yang dapat dijadikan acuan untuk
memilih metode mana yang cocok untuk proses separasi padat-cair
yang akan digunakan pada suatu proses industri kimia.
II.1.1. Particle size
Banyak variasi ukuran partikel padatan yang ada dalam suatu
suspensi. Terkadang partikel bisa berupa sebuah homogenous
tapi terkadang juga bisa sampai terlalu heterogenous. Ini bisa
mengakibatkan kita harus semakin berhati-hati dalam memilih
metode apa yang cocok dalam proses tersebut. Selain keadaan
yang heterogenous dari partikel tersebut. Particle size sangat
mempengaruhi beberapa aspek yaitu cake porosity, porositas, dan
though rate. Semakin besar partikel mengakibatkan semakin besar pula
cake porosity dan mengakibatkan porositas dan though rate menjadi
lebih besar.

II.1.2. Particle shape


Bentuk dari partikel sangat mempengaruhi dari metode yang akan
digunakan. Seperti dalam proses filtrasi, bentuk partikel sangat
mempengaruhi filter yang akan digunakan. Bentuk partikel juga dapat

mempengaruhi distribusi berat dari partikel itu sendiri. Berikut


merupakan beberapa contoh dari bentuk partikel:

2.2. Klasifikasi dari metode pemisahan padatan dan cairan

Dari bagan di atas kita dapat langsung tahu beberapa proses pemisahan padatcair,
2.2.1. Flotation
Flotasi adalah suatu proses pemisahan suatu zat dari zat lainnyapada
suatu cairan / larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat

yang akan dipisahkan, dimana zat yang bersifat hidrofilik tetap berada
fasa air, sedangkan zat yang bersifat hidrofobik akan terikat pada
gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan larutan dan
membentuk buih, sehingga dapat dipisahkan dari cairan tersebut.
Secara sederhana, flotasi merupakan proses pemisahan satu mineral atau
lebih, dengan mineral lainnya melalui cara pengapungan
Terdapat tiga fase pada proses flotasi yang dilakukan dalam media air,
yaitu:
Fase padat
Fase cair
Fase udara

Flotability (daya apung) adalah kemampuan butiran mineral untuk dapat


mengapung yang ditentukan oleh tendensi (hasrat) dari butiran mineral
untuk melekat (mengikat diri) pada gelembung udara yang relatif besar
dan kemudian mengapung kepermukaan cairan pulp. Daya apung suatu
butiran mineral tergantung pada sifat permukaan butiran mineral tersebut
dapat

dikontrol dan diubah-ubah dalam proses flotasi

dengan

mempergunakan reagen kimia yang berbeda-beda.Pada proes ini, mineral


dapat dibedakan menjadi beberapa bagian
Mineral yang tidak senang Air (Hidrophobik) adalah mineral yang mudah

melekat pada gelembung udara pada cairan. Mineral ini umumnya


mineral yang dikehendaki.
Mineral Senang Air (Hidrophilik) adalah mineral yang tidak mudah

melekat pada gelembung udara pada cairan.

Dengan mendasarkan sifat mineral tersebut maka mineral yang satu


dengan lainnya dapat dipisahkan dengan gelembung udara.

Prinsip Flotasi :

Penempelan partikel (mineral) pada gelembung udara

Gelembung mineral harus stabil.

Ada sifat Float dan Sink

Syarat Flotasi :
1.

Ada gelembung udara dalam cairan (0.5 1)

2.

Ukuran partikel harus halus dan disesuaikan dengan butiran mineral (48

50 #)
3.

Derajat liberasi yang tinggi

4.

Feed dalam bentuk pulp (lumpur)

5.

Ada sudut kontak yang baik, yaitu sekitar 60 90. Ini berarti usaha

adhesinya besar, sehingga udara dapat menempel pada permukaan mineral, yang
mengakibatkan mineral dapat mengapung. Sudut kontak merupakan sudut yan
dibentuk antara gelembung udara dengan mineral pada suatu titik singgung. Sudut
kontak mempengaruhi daya kontak antara biji dengan gelembung udara. Untuk
melepaskan gelembung dan mineral dibutuhkan usaha adhesi.
6.

pH Kritis. pH kritis ini merupakan pH larutan yang mempengaruhi

konsentrasi kolektor yang digunakan dalam pengapungan mineral.


Faktor- faktor yang mempengaruhi flotasi :

Ukuran partikel.
Ukuran partikel yang besar membuat partikel tersebut cenderung untuk
mengendap, sehingga susah untuk terflotasi.
pH larutan.
Partikel cenderung mengendap pada pH yang tinggi.
Surfaktan.
Fungsi surfaktan adalah kolektor yang merupakan reagen yang
memiliki gugus polar dan gugus non polar sekaligus. Kolektor akan
mengubah sifat partikel dari hidrofil menjadi hidrofob.
Bahan kimia lainnya, misalnya koagulan.
Penambahan koagulan dapat mengakibatkan ukuran partikel menjadi
lebih besar.
Laju

udara

Langkah-langkah Flotasi
1.

Liberasi,
Analisis pendahuluan agar mineral dapat terliberasi, maka perlu
dilakukan crushing ataugrinding yang diteruskan dengan pengayakan atau
classifying. Ini dimaksudkan agar ukuran butir mineral dapat seragam,
sehingga proses akan lebih sukses atau berhasil. Analisis pendahuluan
dilakukan dengan menggunakan mikroskop, sehingga dapat dilihat derajat
liberasinya dan kadar dari mineral tersebut. Diupayakan dalam tahap ini
juga dilakukan desliming, sebab slime akan mengganggu proses flotasi.

2.

Conditioning

Conditioning adalah membuat suatu pulp agar nantinya pulp tersebut dapat
langsung dilakukan flotasi. Preparasi ini sebaiknya disesuaikan dengan liberasi
dalam proses basah, maka conditioning juga harus dilakukan pada proses basah.

Pada tahap pengkondisian, reagent yang diberikan adalah modifier, collector dan
terakhir frother.
3.

Proses

flotasi

Proses ini ditandai dengan masuknya gelembung udara ke dalam pulp.

Gambar flotator

2.2.2. Magnetic separation


Proses separasi ini biasa digunakan untuk menghilangkan partikel zat padat berupa
logam dalam suspensi. Continuous magnetic separation seperti wet drum

separator sangat banyak digunakan dalam proses recycle magnetite dan ferrosilica
dalam proses pencucian coal. Wet drum separator dapat dioperasikan secara cocurrent rotation atau bisa juga dengan cara counter current rotation. Drum
dioperasikan 20 m3 /jam per meter dari luas drum dengan recovery 50 microns.
Selain itu ada tahap lain yang diakibatkan setelah adanya reaksi dari wet drum
separator . Magnetic ion exchange juga dapat di recoveri dari slurries setelah
reaksi terjadi. Resin dari ion exchange dan adsorbent lainnya muncul dalam bentuk
magnetic beads dengan cara penggabungan dari oksida menjadi campuran
monomer sebelum di polimerisasi.

2.2.3. Gravity sedimentation


Sedimentasi ini dibagi atas 2 proses yaitu mengoperasikan tangki batch settling dan
secara kontinyu mengoperasikan thickerner atau clasifier. Tangki batch settling
digunakan untuk proses proses yang memiliki range kuantitas yang relatif kecil.
Sedangkan proses yang kedua yaitu dengan mengoperasikan thickerner lebih
dengan kuantitas yang besar.
Proses 2 lebih dikenal dengan sebutan thickening process. Dan equipment yang
digunakan ialah gravity thickerner. Biasanya ini dipakai pada feed slurry yang

meiliki konsentrasi tinggi untuk padatannya dan merupakan circular basin type.
Selain

menggunak

thickerner

ada

poses

yang

menggunakan

clarifier.

Perbedaannya jika clarifier lebih kepada konsentrasi yang lebih rendah dan dengan
tipe rectangular basin.

Skema rectangular basin dari calrification

2.2.4. Hydrocyclones
Pada dasarnya hydrocyclone merupakan gabungan dari dua kata yaitu hydro dan
cyclone. Hydro dapat diartikan air ataupun cairan, sedangkan cyclone dapat
diartikan sebagai pusaran. Sehingga hydrocyclone diartikan sebagai pusaran air.
Dalam penggunaanya secara nyata hydrocyclone dapat diartikan sebagai suatu alat
yang dapat memisahkan material ataupun partikel dari suatu komposisi campuran
baik berbentuk padatan dengan cairan ataupun cairan dengan cairan.
Prinsip kerja dari hydrocyclone adalah terdapatnya kumpulan partikel dan air yang
masuk dalam arah tangensial ke dalam siklon pada bagian puncaknya. Kumpulan
air dan partikel ditekan ke bawah secara spiral (primary vortex) karena bentuk dari
siklon. Gaya sentrifugal menyebabkan partikel terlempar ke arah luar, membentur
dinding dan kemudian bergerak turun ke dasar hydrocyclone. Dekat dengan bagian
dasar hydrocyclone, air bergerak membalik dan bergerak ke atas dalam bentuk

spiral yang lebih kecil (secondary vortex) partikel yang lebih ringan bergerak
keluar dari bagian puncak hydrocyclone sedangkan partikel yang berat keluar dari
dasar hydrocyclone.

Ada beberapa alasan mengapa hydrocyclone dipakai sebagai alat pemisah, yaitu:
1. Biaya operaional yang relatif murah
2. Prosesnya dapat dilakukan pada satu tempat
3. Desain ataupun modelnya sederhana, berupa kombinasi konstruksi
silinder dan kerucut
4. Tidak memiliki bagian yang bergerak
5. Minim biaya perawatan

Selain itu ada beberapa hal yang penting, dibawah ini untuk dilakukan dalm proses
separasi padatan berbentuk granul sangat baik dengan kriteria sebagai berikut ,
1.
2.
3.
4.

Diameter ideal 1 cyclone yaitu antara 10 mm 2.5 m


Potongan ukuran dari partikel solid antara 2 250 microns
flow rate capacity dari single units yaitu 0.1 7200 m3
Pressure drop bervariasi dengan kisaran 0.34 0.6 bar

Berikut merupakan beberapa aplikasi dari hydrocyclone dalam industri ialah;


a. Pemisahan coarse dari produk biasanya ada di industri
b. Sebagi media separasi bahan berat dalam minning industry
c. Bisa digunakan dalam pencucian solid dengan cara menggunakan beberapa
stages dengan cara mengalirkannya dengan pole counter current dan
menggunakan gravity thickerner.
Selain itu ada beberapa cara untuk men-improve kinerja dari hydrocyclone , sebagai
contoh untuk meningkatkan ketajaman memotong ( sharpness of cut ) , kita dapat
memasukkan cairan pembersih pada aliran yang dekat dengan bagian cone.
2.2.5. Sedimenting centrifuges
Sedimenting centrifuges ialah proses pemisahan dari padatan-cairan dengan cara
memutar suspensi yang dijadikan sebagai fed dan di rotasi dengan sangat cepat.

Karena kecepatan tersebut cairan akan keluar melalui tube sehingga pada akhir
pemrosesan akan hanya tertinggal padatan dalam wadah.

Selain itu ada sentrifugasi sedimentasi dapat dibagi menjadi


1. Tubular centrifuges
Prinsip dari sentrifuge dengan tipe ini ialah fed di rotasikan sehingga
liquid akan keluar dari bowl .
2. Multichamber centrifuges
Jenis ini sedikit berbeda dengan prinsip yang lain. Di tipe ini terdapat
beberapa lapis wadah. Karena berlapis-lapis efektifitas dari tipe ini
menjadi lebih tinggi dikarenakan cairan yang terlempar tidak langsung
keluar melainkan masuk ke wadah selanjutnya dan di rotasikan lagi
sehingga solid yang ada dalam cairan tadi bisa tersedimentasi kembali di
wadah tersebut dan berangsur angsur seperti itu. Skemanya yaitu:

3. Imperforate basket centrifuges

Proses sentrifugasi tipe ini hampir sama prinsip kejanya dengan tubular
centrifuges hanya saja rasio diameter dari alat di tipe ini lebih kecil yaitu
0.6 untuk tipe ini dan 6-8 untuk tubular centrifuges
4. Scroll-type centrifuges
Tipe ini banyak digunakan dalam industri. Fed masuk ke dalam alat
dengan screw conveyor yang memutar masuk dan keluar. Setelah itu

dinding dari alat mamutar sehingga cairan keluar. Setelah itu padatan
yang telah jatuh ke conveyor bagian berjalan keluar. Berikut skemanya,

5. Disc sentrifuges
Tipe ini memiliki bagian berupa conical disk. Pemrosesan dari
sentrifugasi ini dimulai dimana fed dimasukkan dari bagian tengah dan
bertemu dengan disk yang ada di bagian dalam alat permrosesan yang
dimana disk tersebut berputar. Berikut merupakan ialah skema dari disk
sentrifuges

Disk centrifuges dibagi lagi menjadi :


a. Solid retaining type
Ini adalah metode yang paling simpel dari sentrifugasi. Intinya
hanya menahan solid berada dalam bowl.
b. Solid ejecting type
c. Nozzle type
2.2.6. Filtrasi

Filtrasi (penyaringan) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan


perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan
menggunakan penyaring. Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan
lolos saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada saringan.

Cara pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk


memisahkan padatan yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk
memisahkan padatan dengan cairan.
Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang
akan dipisahkan. Saringan untuk memisahkan pasir dan kerikil akan berbeda
dengan saringan untuk memisahkan santan dengan ampasnya.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida
melalui media berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong,
misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Fluida yang difiltrasi
dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja
cairan, padatan, atau keduanya. Seringkali umpan dimodifikasi melalui
beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan
pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring
seperti selulosa atau tanah diatomae.
Pemisahan zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan juga dapat
dilakukan

dengan

penyaringan.Misalnya

memisahkan

garam

yang

bercampur pasir, dimana garam mudah larut dalam air sedangkan pasir tidak
larut. Campuran tersebut dimasukkan dalam air, garam akan larut sedangkan
pasir tidak. Setelah disaring pasir akan tertinggal di kertas saring, dan air
garam lolos menembus kertas saring. Zat yang tertahan di kertas saring
dinamakan residu dan cairan yang dapat menembus kertas saring dinamakan
filtrat.

Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan


yang melalui media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:

Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.


Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
Vakum pada bagian bawah.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk

suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan
limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring
vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara
kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan
tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar.Sebagian besar siklus operasi
dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu,
tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan
terakumulasi.Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak
dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue
(cake), penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang
(crossflow). Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar
sebagai suatu kue kristal atau lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi
peralatan untuk membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan dari
padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah
kecil padatan dari suatu gas atau percikan cairan jernih semisal minuman.
Partikel padat terperangkap di dalam medium penyaring atau di atas

permukaan luarnya. Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa,


yaitu memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dari partikel
yang akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang, umpan suspensi
mengalir dengan tekanan tertentu di atas medium penyaring. Lapisan tipis
dari padatan dapat terbentuk di atas medium permukaan, tetapi kecepatan
cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring
adalah membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup
kecil untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan
mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi
pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang
berisi membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk
memisahkan dan memekatkan partikel koloid dan molekul besar.
Faktor faktor yang mempengaruhi Filtrasi
1. Debit filtrasi (dimana debit yang terlalu besar akan menyebabkan
tidak berfungsinya filter secara efisien.)
2. Konsentrasi (konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari
filtrasi. Konsentrasi air yang sangat tinggi akan menyebabkan
tersumbatnya lubang pori dari media ata akan jadi clogging
3. Temperature (adanya perubahan suhu dari air yang akan di
filtrasi,akan menyebabkan massa jenis , viscositas akan mengalami
perubahan. Selain itu juga akan memepengaruhi daya tarik menarik
dianatara partikel halus, sehingga terjaid perbedaan dalam ukuran
besar partikel yang akan disaring.
4. Kedalaman media,ukuran dan material(pemilihan media dan ukuran
merupakan keputusan penting dalam perencanaan bangunan filter.

Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya


saring. Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring
yang sangat tinggi,tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama)
5. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan (keadaan
tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit
atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup
tinggi di atas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk
ke dalam pori. Dengan muka pori yang tinggi akan meningkatkan
laju filtrasi).
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya
tenaga dorong berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi
atau tenaga putar. Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam
suspensi relatif lebih kecil dibandingkan zat cairnya. Menurut prinsip
kerjanya filtrasi dapat dibedakan atas beberapa cara, yaitu:
a. Pressure Filtration
Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
b. Gravity Filtration
Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat.
c. Vacum Filtration
Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip hampa udara
(penghisapan).

A. Grafity Filtration
Penyaring gravitasi umum dalam pengolahan air, di mana suatu
penyaring pasir digunakan untuk menjernihkan air sebelum deionisasi
dan destilasi. Medium penyaring dapat terdiri atas lapisan pasir atau
cake bed, atau untuk tujuan-tujuan khusus, suatu komposisi yang
mengandung asbes, serat-serat selulosa, arang aktif, tanah diatome,
atau pembantu penyaring lain. Pemurnian air dalam skala kecil dapat
menggunakan keramik berpori sebagai suatu medium penyaring
dalam bentuk lilin-lilin berlubang. Cairan masuk dari sisi luar
melalui keramik berpori ke dalam bagian lilin yang berlubang
(kosong). Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya
berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida
mengalir secara laminar. Filter ini digunakan untuk proses fluida
dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan.
Contohnya : pada pemurnian air. Tangki biasanya terbuat dari kayu,
bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa digunakan beton.
Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat,
saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan
backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-padatan
yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh
batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir
yang biasa digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter
adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang seragam. Kokas yang

dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam sulfur.Batu


kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik
dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahanbongkahan kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori
(cake) untuk menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya. Materi yang
berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan
sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama
untuk menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
Dengan melihat persyaratan ruang, metode yang efisiensi dapat
disediakan. Gravitasi nutzch adalah suatu tangki berdasarkan palsu atau
bejana media penyaring. Porselen nutzch dapat digunakan untuk
mengumpulkan kristal-kristal steril atau pengerjaan-pengerjaan di mana
bubur tidak dapat bercampur dengan logam-logam. Gravitasi nutzch
bukanlah penyaring gravitasi sebenarnya, karena sering kali dioprasikan
(dijalankan) di bawah tekana atau vakum.

Gambar 4. Penyaring Gravitasi


B. Penyaring Vakum
Filtrasi vakum adalah teknik untuk memisahkan produk yang solid
dari campuran reaksi pelarut atau cair. Campuran padat dan cair dituangkan
melalui kertas filter dalam corong Buchner. Padat yang terperangkap oleh
filter dan cairan tersebut ditarik melalui corong ke dalam labu di bawah ini,
dengan ruang hampa.
Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika
jumlah partikel padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya.
Penyaring vakum dipakai untuk suatu ukuran besar, jarang digunakan untuk
pengumpulan endapan-endapan Kristal atau penyaring steril.Penyaring
vakum kontinu dapat menangani beban kotoran yang tinggi dan pada suatu
basis volume, dalam hal biaya cairan yang disaring per galon murah. Dalam
mengerjakan system penyaring drum kontinu, vakum dipakai untuk drum
(tong) tersebut, dan cairan mengalir melalui lajur kontinu. Zat padat
dikumpulkan pada akhir lajur tersebut. Perhatikan Gambar 2, pada halaman
berikut.

Gambar 5. Pemisahan dengan cara meningkatkan tekanan


C. Penyaring Tekanan
Tekanan penyaring kerangka dan penyaring lempeng merupakan
yang paling sederhana dari semua penyaring tekanan, dan paling banyak
digunakan. Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang
untuk member sederetan kompartemen untuk pengumpulan zat padat.
Lempengan tersebut ditutup dengan medium filter seperti kanvas.
Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing lempengan dan medium
filternya dengan tekanan, cairannya lewat melalui kanvas dan keluar
melalui pipa keluaran dan meninggalkan zat padat basah di antara
lempengan tersebut. Lempengan press yang digunakan ada yang
berbentuk bujur sangkar atau lingkaran, ada yang terletak vertikal dan
horisontal. Tetapi umumnya lempengan untuk zat padat itu dirancang
dengan membuat tekukan pada permukaan lempeng, atau dalam bentuk
plate-and-frame.

Pada desain plate and fram ini, lempengan berbentuk bujur


sangkar dengan panjang sisi 6-28 in dan disusun silih berganti dengan
bingkai terbuka. Lempengan tersebut tebalnya berkisar 0,25 sampai 2 in,
sedangkan bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan
bingkai itu didudukkan secara vertikal pada rak logam dengan medium
filter dipasang menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan bantuan
sekrup dan rem hidraulik. Bubur umpan masuk pada satu ujung rakitan
lempeng dan bingkai tersebut. Slurry mengalir melalui saluran yang
terpasang memanjang pada salah satu sudut rakitan dari sudut tersebut
melalui saluran tambahan mengalir ke dalam masing-masing bingkai. Di
sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan pelat. Cairan mengalir
menembus kain filter, melalui alur atau gelombang pada permukaan
lempeng, sampai keluar press filter tersebut.
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa
atau tangki pendorong pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu
diteruskan sampai tidak ada lagi zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi
naik secara signifikan. Hal ini terjadi bila bingkai sudah penuh dengan
zat padat sehinggga slury tidak dapat masuk lagi. Filter itu disebut
jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat dialirkan untuk membersihkan
zat padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat larut. Cake tersebut
kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang sisa zat cair
tersebut

sebanyak-banyaknya.

Filter

itu

lalu

dibongkar, cake padatnya dikeluarkan dari medium filter sehingga


jatuh ke konveyor menuju tempat penyimpanan. Pada kebanyakan press

filter, operasi tersebut berlangsung secara otomatis. Sampai cake bersih,


proses

pencucian

memakan

waktu

beberapa

jam karena cairan

pencuci cenderung mengikuti jalur termudah dan melangkahi bagianbagian cake yang terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat,
sebagian besar cairan pencuci tidak efektif membersihkan cake. Jika
diinginkan pencucian sampai benar benar bersih, biasanya dibuat sluury
lagi dengan cake yang belum tercuci sempurna. Pencucian lebih lanjut
dapat menggunakan zat cair pencuci dalam kuantitas besar dan
menyaringnya

kembali

dengan

shell-and-leaf

filter sehingga

memungkinkan pencucian yang lebih efektif dari pada plate and frame
filter.

Gambar 6. Press Penyaring Kerangka dan Lempengan


a. Flate and Frame Filter
Alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu
perbedaan, tekan. Alat ini dilengkapi dengan kain penyaring yang
disebut filter cloth, yang terletak pada tiap sisi platenya. Plate and
frame filter digunakan untuk memisahkan padatan cairan dengan media
berpori yang meneruskan cairannya dan menahan padatannya. Secara

umum filtrasi, dilakukan bila jumlah padatan dalam suspense relatif


kecil dibandingkan zat cairnya.
1. Open Delivery Filter press
Saluran untuk slurry dan wash (pencuci) melalui satu saluran
masuk dan tiap plate untuk saluran cairannya.
2. Closed Delivery Filter Press
Memiliki beberapa saluran slurry dan wash water. Umpan
slurry masuk melalui lubang saluran masuk. Filter cloth terletak di
setiap sisi frame. Tekanan diberikan terhadap slurry agar melewati filter
cloth untuk dapat masuk ke dalam plate and frame filter kemudian
keluar melalui lubang plate sebagai filtrat. Padatan akan terakumulasi
atau tertinggal dan menempel pada cloth. Setelah beberapa lama maka
ruang antara plate akan tertumpuk oleh slurry dan lama kelamaan
umpan akan berhenti mengalir. Jika hal ini terjadi maka cloth harus
segera dicuci. Pencucian ini dilakukan dengan menyalurkan air bersih
ke dalam plate dan keluar melalui frame. Hal ini merupakan kebaikan
dari proses filtrasi (Closed delivery). Berdasarkan kompresibilitasnya
cake (slurry yang menempel pada cloth) dibagi menjadi dua, yakni :
1. Compressible cake
Cake akan mengalami perubahan struktur apabila mengalami
tekanan sehingga ruang kosong dalam cake semakin kecil
akibatnya proses penahan semakin besar dan proses filtrasi semakin
sulit.
2. Incompressible cake
Cake yang tidak mengalami perubahan jika terjadi perubahan
tekanan.Pada kenyataanya kelompok ini hampir tidak ada.Tetapi
tekanan yang digunakan kecil maka cake dapat dianggap
incompressible cake. Untuk proses filtrasi umumnya terjadi pada

beda tekanan tetap. Jika medium filter primer telah dilapisi cake
dan filtrat telah jenuh maka tekanan akan bertambah sampai
maksimum. Diperlukan waktu yang optimum untuk melakukan
satu kali siklus.Waktu filtrasi optimum adalah waktu filtrasi yang
diperlukan agar jumlah volume filtrat per satuan waktu maksimum,
dalam filtrasi yang disebut waktu siklus adalah waktu keseluruhan
yang diperlukan untuk melakukan proses filtrasi, yang merupakan :
ts= tf + t w + tp
dengan:
ts = waktu siklus
tf = waktu filtrasi sesungguhnya
tw = waktu pencucian
tp = waktu bongkar pasang
Pencucian/Washing
Optimasi jumlah air pencuci yang digunakan ke dalam slurry
ditambahkan zat warna yang mempunyai sifat tidak berikatan secara
permanen/kuat dengan padatannya, sehingga mudah dihanyutkan
oleh air pencuci. Kadar zat warna dalam air cucian yang keluar dari
filter dianalisa untuk mengetahui seberapa jauh operasi pencucian
dilakukan. Pencucian dihentikan jika kadar warna dalam air cucian
sudah mulai konstan. Jumlah air pencuci dicatat sebagai volume
optimum.
b. Rotary Disk Vacum Filter
Rotary disk vacum filter ini digunakan operasi dalam skala besar serta
proses kontinu. Media filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media

poros dan lain-lain. Pemiliham media filter ini didasarkan atas


kemampuan untuk memisahkan padatan, memiliki kekuatan, inert
terhadap bahan kimia dan juga dari segi ekonominya.
Prinsip kerja
Slurry yang akan disaring menempati suatu tempat (basin). Leaf
dicelupkan ke slurry dan mengumpulkan cake-nya pada premukaan leaf
(filtrat tidak).Filtrat keluar melalui saluran keluar utama. Cake dibawa
sampai ke bagian atas. Beberapa jenis lainnya:
1. Horizontal rotary vacuum filter
2. Horizontal leaf filter
3. Vertical leaf filter
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui
media berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong,
misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses
media filter membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikelpartikel padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut
turut pada balok sebagai filtrat yang melewati balok dan media tersebut.
Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot
plant/industri baik dengan cara batch maupun kontinyu.
a) Filtrasi Skala Laboratorium.
Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat
yang tidak larut dalam cairan. Penyaringan menggunakan corong
gelas dan kertas saring dan hasil saringan disebut filtrat.

Gambar 7. Filtrasi skala laboratorium


b) Filtrasi Skala Industri
Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya
penyaring tidak berfungsi secara optimum. Fluida mengalir melalui media
penyaring karena adanya perbedaan tekanan yang melalui media tersebut.
Penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:
1) Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
2) Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
3) Dan vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada
cairan dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau
dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring
bias jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan
menggunakan partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk
suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan
limbah cair. Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan,

penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut


beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan
dari padatan tersaring terus-menerus (steady) atau hanya sebagian.
Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida
melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus dihentikan secara periodik
untuk membuang padatan yang terakumulasi. Dalam saringan kontinyu
buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.

Gambar 8. Filter dalam industri

Macam- macam filter antara lain:


a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)
Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana
Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya
berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir berpori dimana

fluida mengalir secara laminer.


Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas
yang besar dan mengandung sedikit padatan. Contohnya :

pada pemurnian air.


Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi
untuk pengolahan air biasa digunakan beton. Saluran

dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat,


saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar
memungkinkan

backwashing

dari

dasar

pasir

untuk

menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian


bawah yang berlubang tertutup oleh batuan atau kerikil
setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa
digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah
pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang seragam. Kokas yang
dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam
sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan
cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal

yang

harus

diperhatikan

dalam

filter

gravitasi,

bongkahan-bongkahan kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian


atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi kecil yang
ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus
diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk
menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
b. Filter Pelat dan Bingkai
Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkaibingkai. Pada filter ini pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun
secara bergantian dengan filter kain dengan arah berkebalikan pada
tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan sebagai
kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).

Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan


pelat dan bingkai. Yang paling sederhana mempunyai salah satu
saluran tunggal mengenali suspensi pada pencucian dan pembukaan
tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan (pada pengiriman
terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk
membedakan suspensi dan air pencucian tetapi ada juga yang
menggunakan saluran terpisah untuk memisahkan suspensi dan air
pencucian (pada pengiriman tertutup). Saluran ini biasanya terdapat
di pojok atau di tengah atau tepat di tengah.
Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari
lubang-lubang pada pojok kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari
saluran ini, suspensi masuk ke bingkai menuju ruang di antara pelatpelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada proses penekanan
untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-ruang
diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke
keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk
oleh lubang-lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan
keluaran yang didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai. Baik
keluaran melalui saluran atau melalui keran atau klep dan pelat
dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi
pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi
sebaliknya dari pelat-pelat. Setelah beberapa waktu sebagian kecil
ruang diantara pelat tersedia untuk suspensi, dan umpan dimatikan.
Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya disalurkan ke dalam

suspensi atau masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke cake


kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada kedua
sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat
dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan
atau dibuang ke dalam lubang di bawah penekan. Setelah
pembuangan selesai, penekan ditutup lagi dengan memberikan gaya
mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan sebuah
siklus baru filtrasi dimulai.
Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan
menyediakan kedua keluaran bawah melalui keran dan sebuah
saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.
Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir
melalui cake dengan jalan yang sama seperti filtrat. Ekspresi
trhough washing atau every other pelate washing membutuhkan
penggunaan dua tipe pelat yang berbeda.Pelat yang bukan pencuci
(satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam
penekan diantara bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai
seperti sebelumnya. Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati
dua cake pada bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada
pelat bukan pencuci (satu tombol). Metode ini memerlukan klep
yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan
pencuci.
Semua tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan
pada pengiriman tertutup dengan menyediakan saluran ketiga yang
dibentuk oleh lubang di sebelah pojok kanan bawah pelat dan
bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan

dengan menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah


untuk filtrat dan pencucian. Umpan suspensi masuk ke setiap
bingkai melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan dari
saluran ini ke pelat manapun). Filtrat meninggalkan setiap pelat
menuju saluran kiri bawah bingkai penuh dengan cake. Pencucian
masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat menuju cake ganda di
antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui saluran
kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian
keran pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya
ketika cake sangat berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang
kontinyu menggantikan penekan pelat dan bingkai untuk banyak
operasi berskala besar.

Gambar 9. Filter Plat


c. Batch Leaf Filter
Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya
cake disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar
melalui saluran dari saringan pembuangan air yang kasar pada daun
di antara cake, daun-daun tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.

Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez)
dimana cake lebih seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter
tertutup dan kran masukan terbuka sehingga suspensi dapat masuk
ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari ventilasi ke
selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup atau
dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan
terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan
mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki pengumpan
sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter
daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan
filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau
filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian
slurry dialirkan. Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki
untuk menambahkan solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan
akan membantu menjaga cake di dalam melawan filter kain. Setelah
filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri udara berlebih
untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida pencuci
dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada
kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan
cake dibuang bertekanan udara.
Contoh : pembuatan Mg dari air laut.
d. Filter Press
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang
didesain untuk menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen
yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi

medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap


kompartemen dengan tekanan tertentu: cairan melalui kanvas dan
keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan dibelakangnya.
Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk persegi atau
lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan kompartemen
padatan dibentuk dengan cetakan plat berbahan polipropelina.
Dalam desain lain, kompertemen tersebut dibentuk di dalam cetakan
plat berbingkai (plate-and-frame press), yang didalamnya terdapat
plat persegi panjang yang pada satu sisi dapat diubah-ubah.
Pengoperasiannya sebagai berikut :
1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak
logam, dengan kain melingkupi permukaan setiap plat,dan
ditekan dengan keras bersama dengan memutar skrup hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan
bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian
tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke
dalam setiap bingkai.
5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi
permukaan plat.
6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat
(corrugation), dan keluar dari mesin press.
7. Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan
pompa atau tangki bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.

Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai


peralatan menjadi lebih panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai
berikut :

Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara


sehingga partikel-partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak
menempel lagi.

Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media


padatan atau partikel.

Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan


karat sehingga media penyaringan tersebut akan bekerja secara
optimum.

III.

Penutup

III.1.

Kesimpulan

Dalam proses separasi padatan-cairan didasarkan pada karakteristik dari


padatan yang ada dalam campuran tersebut. Kita perlu melakukan separasi
mekanik yang didasarkan atas particle size dan particle sharpness.
Didasarkan atas hal hal tersebut kita dapat membagi metode metode
sebagai berikut, floation, gravity sedimentation, magnetic separation,
hydrocyclones, sedimenting centrifuges, filtration.

Daftar Pustaka

http://diyahchemical.blogspot.com/2014_01_01_archive.html,
Diposkan oleh diyah ayu. Senin, 13 Januari 2014, Diaakses 21:47
13/04/2015
Svarovsky, L , 1992, Solid-Liquid Separation 4th Edition, New
Zealand, Butterworth Heinmann
Geankoplis, C.J. Transport Processes and Unit Operation 3rd
Edition , New Jersey: Mc-Graw Hill

Anda mungkin juga menyukai