1. A.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan diawali dengan pembersihkan lahan dari rumput, humus, pohon dan dari
sampah. Selanjutnya dilakukan pemasangan pagar pengaman pada sekeliling area proyek
penentuan as dan peil bangunan, terakhir pemasangan bouwplank. Selain itu air kerja dan
listrik kerja harus sudah diperhitungkan penyediaannya oleh pemborong dengan
membelinya. Administrasi proyek juga diurus pada pekerjaan persiapan.
1. B.
PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan tanah dimulai dengan pekerjaan galian tanah. Kemudian mengurug lantai pondasi
dengan pasir. Setelah itu mengurug tanah kembali.
1. C.
PEKERJAAN PONDASI
Pekerjaan pondasi dimulai dari pemasangan profil pondasi, lalu memasang batu kali dengan
adukan.
1. D.
Pekerjaan beton bertulang diawali dari pekerjaan sloof, kolom, balok, plat, dan terakhir ring
balk. Tahap awal pada tiap-tiap item pekerjaan di atas adalah pekerjaan pembesian, lalu
memasang bekisting, betonisasi, melepas bekisting, dan terakhir merawat beton.
1. E.
PEKERJAAN DINDING
Pekerjaan dinding diawali dengan memasang batu bata kemudian dilanjutkan pekerjaan
plesteran. Pekerjaan dinding dilakukan setelah pekerjaan kolom, balok, dan plat selesai.
Pemasangan pasangan batu bata dilakukan diatas sloof. Pemasangan harus lurus, tegak, tidak
siar dan tidak ada batu bata yang pecah melebihi 5 % dan pemasangan batu bata maksimal 1
m per hari.
Pekerjaan plester yaitu bagian yang akan diplester disiram dengan air terlebih dahulu dan
plesteran harus menghasilkan bidang yang rata dan sponeng yang lurus. Semua dinding harus
diplester dengan 1pc : 3ps untuk pasangan.
1. F.
Pekerjaan kayu merupakan pekerjaan kering harus dipisahkan dari pekerjaan pasangan dan
pekerjaan beton yang merupakan pekerjaan basah. Pemisahan ini untuk memperjelas jenis
pekerjaannya dan tidak saling menggaggu pekerjaan dan pengangkutan material.
1. G.
1. H.
PEKERJAAN SANITASI
Pekerjaan sanitasi dikerjakan mulai saat atau setelah pemasangan Bouwplank atau setelah
pemasangan plafond dan sebelum pemasangan lantai. Pekerjaan ini meliputi pembuatan
septictank, pemasangan pipa-pipa, pemasangan kloset dan bak mandi. Pemasangan kloset dan
pipa perlu diperhatikan agar semuanya berfungsi dengan baik dan tidak ada yang bocor.
1. I.
PEKERJAAN KERAMIK
Pekerjaan keramik terdiri dari lantai keramik dan dinding keramik.Bahan lantai keramik 30 x
30 cm dan keramik 20 x 20 cm. Sedang bahan dinding keramik adalah keramik 20 x 20 cm.
Keramik yang akan dipasang menggunakan spes dan harus disetujui terlebih dahulu oleh
direksi. Pemasangan nat sesuai dengan warna keramik dan lantai tidak boleh bergelombang.
1. J.
Pekerjaan instalasi listrik dikerjakan mulai saat atau setelah pemasangan Bowplank atau
sebelum pemasangan plafond dan sebelum pengecatan dinding. Pekerjaan ini meliputi
pemasangan titik lampu pada tempat yang telah ditentukan dan pemasangan saklar dan stop
kontak. Pemasangan kabel pada dinding menggunakan pipa sebagai selubung kabel.
Penyelesaian dinding sebagai akibat dari pemasangan saklar perlu diperhatikan dan
permukaan dinding harus tetap rapi.
1. K.
Pekerjaan memasang kunci terdiri dari kunci tanam biasa dan kunci tanam kamar mandi.
1. L.
PEKERJAAN FINISHING
Setelah semua pekerjaan selesai kemudian mengecat bangunan dan terakhir merapikan dan
membersihkan bangunan kembali.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan lahan
1. B.
Pagar terbuat dari seng gelombang dengan tinggi 2 m dan kayu dolken.
1. C.
As bangunan ini menjadi acuan/referensi as-as yang lain untuk mementukan posisi
pondasi, kolom, lantai, dll, pada bangunan yang akan dibuat
1. D.
Pemasangan bouwplank
Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7 x 4m dan kayu papan 3/20
Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa
tempat untuk menarik benang-benang as
Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak
elemen bangunan, lebar pondasi dan tembok, kedalaman galian, dan ketinggian
elemen bangunan (lantai, pintu, jendela, dll)
Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan
untuk jalan pekerja
II.
1. A.
PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan galian tanah
Gali tanah sesuai lebar pondasi bagian bawah dan kedalaman rencana
Tanah hasil galian diletakkan di pinggir galian diluar bouwplank, yang nantinya untuk
pekerjaan pengurugan kembali.
1. C.
Bekas lubang dan parit dalam bangunan harus ditimbun dengan pasir urug dan
dipadatkan.
III.
1. A.
PEKERJAAN PONDASI
Pasangan pondasi batu kali
Pondasi bangunan yang digunakan adalah pondasi batu kali / batu gunung yang
memenuhi persyaratan teknis atau sesuai keadaan dilapangan .
Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana
pondasi atau pondasi batu belah dengan perekat 1pc : 3kp : 10 ps dan kemudian
diplester kasar , bagian bawah pondasi dipasang batu kosong (aanstamping) tebal 20
cm dengan sela- selanya disisi pasir urug, disiram air sampai Penuh dan ditumbuk
hingga padat dan rata.
Celahcelah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat
diantaranya hinga rapat.
Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom, kedalaman
anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 75 cm.
IV.
1. A.
Ikat sengkang dengan tulangan memenjang sesuai dengan jarak sengkang yang
ditentukan dengan menggunakan kawat bendrat
1. B.
Bekisting
Bekisting dibuat dengan bahan kayu kelas III (terentang) dan balok kayu kelas II,
serta dolken diameter 8/400
Pemberian mortar pada dudukan bekisting, pastikan mortar yang ditabur mengering
1. C.
Betonisasi
Untuk beton pada lantai 2 dari molen diangkut secara bertahap ke lantai 2
1. D.
Pelepasan bekisting
Melepas scafolding
Melepas plywood
1. E.
Perawatan beton
PEKERJAAN DINDING
Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan
dipasang.
Di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata / batako dan di kontrol
kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
Beri adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara batu bata dan
pada setiap sambungan atas dan bawah dari batu bata tidak boleh membentuk garis
lurus/vertikal.
Usahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai
atau tidak dipasang.
Tinggi pemasangan dinding batu bata dalam satu hari supaya tidak lebih dari 1 meter,
untuk menjaga keruntuhan.
Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari
dinding yang akan di plester.
Siram permukaan bata / bataco dengan air sampai basah secara merata (
curing ).
Lakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan jarak lemparan
50 cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15 ~ 20 mm.
Lakukan plesteran pada bidang bidang yang telah ada kepalaannya sampai
selesai seluruh permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak
50 cm
Lanjutkan dengan curing selama 7 hari : pagi, siang dan sore sampai permukaan
plesteran benar benar basah
seluruhnya.
1. A.
mengosok permukaan
Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk
menentukan kedudukan kusen.
Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh.
Cek kembali kedudukan kusen pintu/jendela, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen.
1. B.
Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu
(sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm
(untuk pintu/jendela dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3
engsel)
Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas pennya,
kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara melepaskan
pen.
Stel lagi sampai daun pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata
dan lurus dengan kusen
1. C.
Pemasangan kaca
Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan
letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau
letakkan pada lantai yang datar.
Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk
memegang kaca.
Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela.
Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis
kayu. Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil
VII.
1. A.
Rangka kuda-kuda ditempatkan pada angkur yang terdedia, besi angkur merupakan
tulangan dari kolom yang dilebihkan sebagai pengikat antara kudakuda dan dinding.Angkur kemudian ditempatkan pada plat dudukan kuda-kuda yang
sudah dilobangi, kemudian angkur dan plat dudukan kuda-kuda tersebut disambung
dengan baut angkur 12 mm.
1. B.
Setelah ikatan angin terpasang, kemudian balok nok dipasang pada rangka atap.
1. C.
Pemasangan gording
Pengecatan gording
1. Pemasangan genteng
Setelah pada bagian paling atas terpasang diteruskan pada bagian bawahnyasecara
horizontal.
Dengan cara pemasangan genteng pada bagian atas diangkat atau diungkit setelah itu
dimasukan genteng pada bagian bawahnya.
Pertemuan dengan jurai genteng dipotong dengan bentuk segitiga agar rapi.
1. E.
Pemasangan lisplank
1. F.
Tentukan / marking elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as
sumbu ruangan serta titik titik paku kait pada langit- langit dengan jarak
sesuai shop drawing.
Pasang paku kait. tembakan paku paku kait pada marking titik
telah ada 600 x 1200 mm.
Pasang penggantung rangka plafond ( rod ) yang terdiri dari hanger dan clip
adjuster ( ex. Boral type 223 ), dengan posisi tegak lurus.
Pasang rangka utama / top cross rail ( ex.boral type 201 ) dengan jarak 1200
mm.
Pasang rangka pembagi / furing chanel ( ex.boral type 204 ) dengan jarak 600
mm menggunakan locking clip ( ex. Boral type 210 ).
titik yang
Pasang panel gypsum pada rangka dengan sekrup ceiling menggunakan screw
driver dengan jarak 60 cm dan setiap sambungan harus tepat pada rangka.
Cat seluruh permukaan plafond secara merata dengan kuas untuk bagian
tepi dan sudut, serta rol cat untuk bidang luas
1. G.
Pasang benang nylon dua sisi dan sejajar sebagai pedoman kelurusan &
ketinggian rangka, sesuai elevasi yang telah dibuat.
Pasang rangka plafond (yang telah dihaluskan, dimeni & dipotong) sesuai
marking yang telah dibuat.
Periksa
kelurusan
Potong
panel plafond
kerataan plafond
dan
VIII.
PEKERJAAN SANITASI
1. A.
2. B.
3. C.
4. D.
5. E.
6. F.
7. G.
Pekerjaan septictank
8. H.
9. I.
10. J.
11. K.
IX.
PEMASANGAN KERAMIK
1. A.
ukuran / dimensi.
presisi.
warna.
terpasang
Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air ( ember ) selama 1 jam.
Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk
seluruh kesatuan
Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada
shop drawing. Kedudukan benang harus datar dan siku , apabila dinding
yang ada adalah dinding keramik, maka kedudukan nad lantai harus
disesuaikan dengan yang ada pada dinding.
Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan , sepanjang garis dasar yang telah
terpasang
Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik
dengan waterpass.
Isi bagian / daerah permukaan lantai yang lain nya dengan adukan / spesi.
Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk per mukaan keramik dengan palu
karet untuk mendatarkan / meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak
/ cacat.
Kemudian siapkan isian / bahan cor nad pada bak air ( ember ) dan aduklah
hingga rata
Setelah adukan rata , isi sela sela nad dengan bahan cor nad dengan
menggunakan sendok spesi ( sekop ). Pengisian nad dilakukan apabila
kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah kering
1. B.
Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam).
Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparingsparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih
dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan
pemasangan sparing.
Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau
pada balok kayu rangka langit-langit.
Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi
150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan
saklar harus rata dengan dinding.
Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
XI.
1. Kunci tanam
2. Kunci kamar mandi
3. Engsel pintu
4. Engsel jendela
5. Teralis tangga
XII.
PEKERJAAN FINISHING
1. A.
Pengecatan
Bersihkan permukaan dinding dari debu , kotoran dan bekas percikan plesteran
dengan kain lap.
Lindungi bahan bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan
dicat dengan kertas semen / koran dan lakban.
Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian bagian dinding yang retak & kurang
rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.
Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada
bidang yang luas & dengan kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua /
terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi ).
Apabila sudah rata, bersihkan cat cat yang mengotori bahan bahan / pekerjaan
lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap.
1. B.
Pembersihan kembali