Anda di halaman 1dari 5

Abstrak:

Telah dilakukan percobaan tentang penentuan volume molar


parsial larutan garam NaCl. Larutan NaCl yang akan ditentukan
volume molar parsialnya dengan variasi konsentrasi (3 M; 1,5 M;
0,75 M; dan 0,375 M) dan ditentukan rapat massanya pada suhu
dan tekanan tetap. Penentuan volume molar larutan NaCl
dilakukan dengan metode analitik dan grafik. Rapat massa
larutan ditentukan dengan piknometer yang menghasilkan rapat
massa larutan NaCl. Nilai Volume massa molar parsial larutan
NaCl yang dihasilkan adalah 0,022 cm3/mol. Dengan demikian
peningkatan konsentrasi larutan akan sebanding dengan
peningkatan nilai volume molarnya
Kata Kunci: Volume Molar parsial, komsentrasi, rapat massa,
larutan NaCl
I.

Data Pengamatan
No

1
2
3
4

Piknome

Konsentr

Massa

Massa Air

Massa

ter

asi NaCl

NaCl +

Piknomete

(M)

Piknomete

Piknomet

r Kosong

r
50,8743 g

er
48,0742

23,3803 g

49,2794 g

g
47,8454

23,0706 g

46,7246 g

g
46,0210

21,4302 g

48,2024 g

g
47,8503

23,0299 g

A
B
C
D

1,5
0,75
0,375

g
II. Hasil dan Pembahasan

Volume molar parsial merupakan penambahan volume


molar

suatu

larutan

ketika

satu

mol

suatu

zat

terlarut

ditambahkan kedalam larutan tersebut. Volume molar parsial zat


murni akan sama dengan volume molarnya, akan tetapi volume
molar parsial suatu larutan yang terdapat zat terlarut didalamnya
akan berbeda dengan volume molar pelarutnya(Levine, 2009;
Atkins dan Paula, 2006). Volume molar parsial dirumuskan
sebagai berikut:
V2 = oV + m.

o
v

oV
m

(Crooks, 2004)

+ Sv C1/2 (Parmar, dkk.,2004)

Prinsip pada percobaan ini yaitu menentukan volume molar


parsial larutan NaCl dengan pengukuran rapat jenis larutan dan
penggunaan variasi konsentrasi larutan NaCl. Metode penentuan
volume molar parsial yang digunakan yaitu metode analitik dan
grafik. Pengukuran rapat massa dilakukan pada suhu, tekanan
dan komposisi larutan yang tetap. Tujuan dari percobaan ini yaitu
menentukan volume molar parsial larutan natrium klorida
sebagai fungsi rapat massa.
Penentuan volume molar parsial dapat dilakukan dengan
beberapa metode yaitu: metode grafik, metode analitik dan
metode intersep. Pada metode grafik, volume larutan dijadikan
sebagai fungsi komposisi larutan. Volume molar parsial akan
sama dengan kemiringan garis dari variasi volumenya. Pada
metode analitik, jika harga ekstensif dapat dinyatakan sebagai
suatu fungsi aljabar dari komposisi tersebut, sifat molal parsial
dapat dihitung secara analitik. Sedangkan pada metode intersep,
harga V dialurkan terhadap xI, intersep pada xI 0 memerikan V2

dan pada xI1 memberikan V1 (Tim Praktikum Kimia Fisika II,


2015).

Analisis Prosedur
Pembuatan larutan NaCl menggunakan variasi konsentrasi
yang

bertujuan

untuk

membuat

plot

grafik

pertambahan

komposisi terhadap volume molar parsial serta untuk melihat


pengaruh pertambahan konsentrasi terhadap rapat massa. Rapat
massa air murni ditentukan dengan cara mengukur volume dan
massa air pada suhu dan tekanan tertentu sehinnga rapat
massanya

dapat

ditentukan.

Sebelum

digunakan

untuk

mengukur volume air atau larutan. Piknometer yang akan


digunakan

harus

dipanaskan

terlebih

dahulu

untuk

menghilangkan air yang ada dalam piknometer yang akan


mengganggu ketelitian penimbangan massa piknometer kosong.
Pengukuran volume air murni dan larutan NaCl dilakukan
pada suhu tetap 35oC. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
perubahan volume molar parsial yang berubah ketika komposisi
berubah pada suhu dan tekanan tetap. Piknometer yang telah
diisi air atau larutan dikeringkan menggunakan tissu supaya
pengukuran massa piknometer dan larutan lebih teliti.
Analisis Hasil
Penimbangan

piknometer

kosong

menghasilkan

massa

piknometer kosong yaitu 23,3803 g pada piknometer A, 23,0706


g pada piknometer B, 21,4302 g pada piknometer C dan seberat
23,0299 g pada piknometer D. Perbedaan yang jauh adalah pada
piknometer C karena memiliki merek yang berbeda dari lainnya.

Pada variasi konsentrasi larutan NaCl 3 M, 1,5 M, 0,75 M dan


0,375 M, massa NaCl yang dihasilkan dari perhitungan adalah
27,4940 g, 26,2088 g, 25,2944 g dan 25,1727 g. Massa NaCl
menurun seiring dengan menurunnya konsentrasi larutan NaCl.
Setelah dilakukan perhitungan volume molar nyata dihasilkan

=51,5631 cm3/mol.

51,4292 cm3/mol dan

= 51,4665 cm3/mol.

= 51,4431 cm3/mol.

Perhitungan volume molar parsial air menggunakan rumus


volume molar parsial menghasilkan V 1 air = 7,5294 cm3 /mol. V2 air
= 14,6377 cm3 /mol. V3 air = 16,9353 cm3 /mol dan V4 air = 17,6994
cm3 /mol. Nilai ini menyimpang dari teori bahwa jika semakin
banyak zat terlarut yang ditambah maka volume molar akan
bertambah. Pada perhitungan ini penurunan konsentrasi yaitu
jumlah zat terlarut semakin berkurang menyebabkan volume
molar parsial air bertambah. Hal ini mungkin dikarenakan
perhitungan yang kurang teliti. Grafik yang dihasilkan adalah
hampir mendekati linear.

III.

Penutup
a. Simpulan

Volume molar parsial larutan natrium klorida pada


konsentrasi larutan NaCl 3 M, 1,5 M, 0,75 M dan 0,375 M
adalah V1 air = 7,5294 cm3 /mol. V2 air = 14,6377 cm3 /mol.

V3 air = 16,9353 cm3 /mol dan V4 air = 17,6994 cm3 /mol


b. Saran
Mengganti NaCl dengan senyawa lain seperti CaCl 2 dan
Na2SO4 yang memiliki massa molekul yang lebih berat.
Daftar Pustaka
Atkins, P. Dan Paula, J.d., 2006, Physical Chemistry, 8th Edition,
W.H. Freeman and Company, New York
Crooks, W.J., 2004, Densities and Partial molal Volumes of
Sodium Tetra-fluoroborate Aqueous Solution at 20oC,
Indian Journal of Chemistry, Vol. 43A, pp. 1872-1875
Levine,

I.M.,

2009,

Physical

Chemistry

Sixth

Edition,

McGrawHill, New York


Parmar, M.L., Awasthi, R.N. dan Guleria, M.K., 2004, A Study of
Partial Molar Volumes of Citric Acid and Tartaric acid in
Water and Binary Aqueous Mixtures of Ethanol at
Various Temperatures, J. Chem. Sci., Vol. 116, No. 1,
pp. 33-38
Tim Praktikum Kimia Fisika II, 2015, Penuntun Praktikum Kimia
Fisika

II,

Pontianak

Fakultas

MIPA

Universitas

Tanjngpura,

Anda mungkin juga menyukai