PEMETAAN DIGITAL
Digitasi Peta Rupa Bumi Indonesia
Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 1707-414 Genteng Wetan
Disusun oleh :
Nama
: Khafid Ramadhan
NRP
: 3513100094
Kelas
:B
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat- Nya
maka
penulis
kepada
pihak-pihak
yang
membantu
dalam
menyelesaikan
Penulis
ABSTRAK
Peta adalah gambaran atau proyeksi dari sebagian permukaan bumi
pada
bidang
datar
atau
kertas
dengan
skala
tertentu.
Dengan
digitasi sesuai jumlah layer yang telah di tentukan. Hasil akhir digitasi
berupa peta vector.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................2
ABSTRAK...............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................4
DAFTAR GAMBAR.................................................................................4
DAFTAR TABEL.....................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN
1.1............................................................................LatarBelakang
................................................................................................8
1.2........................................................................................Tujuan
................................................................................................8
1.3........................................................................Batasan Masalah
................................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.....................................................Peta (Topografi dan Tematik)
..............................................................................................10
2.2...................Konversi Data Digital (Dari hardcopy ke softcopy)
..............................................................................................11
2.3...............Transformasi Koordinat/Georeferensi (Rubber Sheet)
..............................................................................................13
2.4............Raster dan Vektor (Software dan On-Screen Digitizing)
..............................................................................................14
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 ........................................................................................17
Gambar 3.2.........................................................................................18
Gambar 3.3.........................................................................................19
Gambar 4.1.........................................................................................20
Gambar 4.2.........................................................................................20
Gambar 4.3.........................................................................................21
Gambar 4.4.........................................................................................21
Gambar 4.5.........................................................................................22
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.............................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan peta (Prihandito, 1989). Dalam
kaitannya dengan survei arkeologi, pembahasan mengenai kartografi pada bab ini
tidak langsung dikaitkan dengan ilmu dan teknik pembuatan peta, tetapi lebih
berkaitan dengan pemanfaatan peta yang sudah dipublikasikan untuk kepentingan
survei.
Kartografi merupakan bagian dari ilmu geografi yang berhubungan dengan
pemetaan. Hal ini berkaitan erat dengan sistem komunikasi antara si pembuat peta
dan si pengguna peta. Untuk menyampaikan berbagai informasi, baik berupa
informasi grafis maupun informasi atribut, diperlukan media yang tepat untuk
menyampaikannya, yaitu dengan menggunakan peta sebagai media komunikasi
dalam bentuk hardcopy maupun dalam bentuk softcopy.
Seiring dengan bekembangnya teknologi, kartografi kini tidak lagi hanya sebatas
titik,garis dan luasan di atas kertas. Munculnya teknologi pemetaan digital
memungkinkan peta analog untuk dikonversikan menjadi bentuk peta digital.
Perangkat digital ini dapat membantu pembuatan peta sesuai aturannya. Software
digital seperti AutoCAD dapat mengkonversikan peta analog ( kertas ) menjadi
bentuk digital. Dengan adanya bentuk peta digital, banyak manfaat yang dapat
diperoleh seperti mengetahui luasan dip eta secara lebih akurat, penyimpanan peta
dalam ruang yang lebih kecil dan fleksibel serta akses peta yang dapat dilakukan
dengan lebih mudah dan praktis.
Oleh karena itu sebagai seorang mahasiswa Teknik Geomatika harus dapat
menguasai teknik teknik khusus dalam kartografi dan pemetaan digital agar dapat
mengimbangi perkembangan teknologi yang semakin maju sehingga dapat
mengaplikasikan kemampuannya dengan baik di masyarakat. Laporan ini di buat
dalam rangka memenuhi target pembelajaran itu.
1.2
TUJUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
PETA
2.1.1 PETA TOPOGRAFI
Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang
berarti
menggambar.
Peta
topografi
memetakan
tempat-tempat
dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi
bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.
Peta topografi mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat
diidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang dapat ditentukan pada
posisi tertentu.
Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan
variasi elevasi axis) dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang
datar). Peta topografi menyediakan data yang diperlukan tentang sudut
kemiringan, elevasi, daerah aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola
urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri
permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala.
Kelebihan Peta Topografi yaitu :
1.
2.
11
lapangan yang tidak dapat dilihat secara langsung pada potret (Sumaryono,
1995).
2.2
Kemajuan
di
bidang
teknologi khususnya
di
bidang
Komputer mengakibatkan suatu peta bukan tidak lagi disajikan dalam bentuk
analog (pada selembar kertas, real maps, atau hardcopy) tetapi juga
dapat disimpan dalam bentuk digital. Hal ini dilakukan agar peta dapat
disajikan pada
layar monitor
yang dikenal dengan peta
maya
(Virtualmaps atau softcopy).
Proses digitasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara manual
dan digitasi on-screen. Cara manual dilakukan dengan menggunakan suatu
interface yang disebut alat digitizer. Adanya alat yang disebut dengan
scanner, memungkinkan cara manual dilakukan tanpa menggunakan
digitizer tapi dengan suatu teknik yang disebut digitasi on screen.
Metode digitasi on-screen dilakukan menggunakan perangkat lunak
(software). Perangkat lunak yang dapat digunakan dalam digitasi misalnya
AutoCAD, R2V, ArcView, dan lain-lain.
Proses pendigitasian peta terdiri dari beberapa tahapan yaitu
penyiapan peta-peta yang akan didigitasi, perekaman koordinat-koordinat
peta (digitasi aktual), pengeditan dan perbaikan data sebelum penyimpanan
dalam bentuk peta basis data, dan pemasukan data atribut yang beragam
sesuai data spasial. Adapun cara kerja pembuatan peta digital dari peta
analog adalah dengan mengkonversi fitur-fitur spasial pada peta menjadi
kumpulan koordinat (x, y) menggunakan perangkat software.
Proses konversi peta analog menjadi peta digital dapat dilakukan
dengan beberapa metode. Metode yang sering dilakukan adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
Hasil dari proses digitalisasi dapat disimpan dalam dua format yang
berbeda yaitu raster dan vektor. Kedua format data digital tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri , namun perkembangan teknologi telah
12
3. Data Output
Dengan berbagai manipulasi yang ada pada beragam perangkat lunak
yang diinginkan, setelah melalui proses editing dan perancangan layout akan
dihasilkan peta baru dalam format digital. Peta baru dalam format digital ini
memiliki banyak keuntungan apabila akan digandakan, dikirim ke tempat
lain, atau jika akan dilakukan penambahan atau pengurangan informasi baru
ke dalamnya. Untuk penyimpanannya pun jauh lebih hemat, praktis, dan
relatif tahan lama.
2.3
TRANSFORMASI KOORDINAT/GEOREFERENSI
14
Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat
(grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Foto digital seperti
areal fotografi atau foto satelit merupakan bagian dari data raster pada peta.
Raster mewakili data grid continue. Nilainya menggunakan gambar berwarna
seperti fotografi, yang di tampilkan dengan level merah, hijau, dan biru pada
sel. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel
grid yang disebut sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual)
tergantung pada ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi
yang direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster
dihasilkan dari sistem penginderaan jauh dan sangat baik untuk
merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual seperti jenis
tanah, kelembaban tanah, suhu, dan lain-lain.Peta Raster adalah peta yang
diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit atau foto permukaan bumi
yang diperoleh dari komputer. Contoh peta raster yang diambil dari satelit
cuaca.
2. DATA VEKTOR
Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik
yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan titik, garis atau area (polygon) . Ada tiga tipe data vector
(titik, garis, dan polygon) yang bisa digunakan untuk menampilkan informasi
pada peta. Titik bisa digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau posisi tower
radio. Garis bisa digunakan untuk menunjukkan route suatu perjalanan atau
menggambarkan boundary. Poligon bisa digunakan untuk menggambarkan
sebuah danau atau sebuah Negara pada peta dunia. Dalam format vektor,
bumi direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), poligon
(daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang
sama), titik/ point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik
perpotongan antara dua baris). Setiap bagian dari data vector dapat saja
mempunyai informasi-informasi yang bersosiasi satu dengan lainnya seperti
penggunaan sebuah label untuk menggambarkan informasi pada suatu
lokasi. Peta Vektor terdiri dari titik, garis, dan area polygon. Bentuknya dapat
berupa peta lokal jalan.
2.5
PENGENALAN
2.5.2.
17
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1
3.2
18
untuk memasukan
untuk mengakhiri.
19
13.
14.
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1
HASIL PRAKTIKUM
1. Layer Jalan Arteri, Jalan Lokal, Batas Administrasi dan Sungai
( Layer Garis )
20
Gambar 4.1
2. Layer Perkebunan ( polygon )
Gambar 4.2
3. Layer Bangunan ( Polygon )
21
Gambar 4.3
4. Layer Kantor Pemerintahan, Rumah Sakit, Sekolah dan Tempat
Ibadah
Gambar 4.4
Tampilan untuk keseluruhan layer :
22
Gambar 4.5
4.2
ANALISA PRAKTIKUM
Hasil dari praktikum kartografi digital ini adalah peta dalam format
vektor. Adapun klasifikasi dari objek-objek digitasi :
1. Layer jalan arteri,jalan lokal, batas administrasi dan sungai
Hasil digitasi dari keempat layer ini ditampilkan dalam satu gambar
( gambar 4.1 ) dikarenakan menggunakan struktur yang sama yakni garis
dengan pembagiannya :
Layer line warna merah kode 244
: jalan arteri
: jalan lokal
: sungai
: batas administrasi
23
SIMBOL
KANTOR PEMERINTAHAN
SEKOLAH
RUMAH SAKIT
24
mengenai
rubbersheet
atau
georeferensi.
Terjadi
pada sumbu Y sekitar 10-11 m. Namun hal itu masih dapat di tolerir
Karena toleransi yang diberikan adalah sekitar 12,5 m yang artinya
kesalahan sumbu Y masih masuk toleransi. Hal tersebut terjadi karena
adanya
kemungkinan
ketidaktelitian
penulis
dalam
memasukkan
Selain
itu
banyak
objek
yang
terdigit
tidak
tepat
dipeta
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum tersebut penulis menyimpulkan bahwa :
1. Peta RBI yang digunakan yaitu Peta RBI Lembar 1607-613 Wilayah
Balung.
2. Pendigitasian obyek meliputi :
a. Bangunan, yang didigitasi menggunakan polyline
b. Jalan Arteri yang didigitasi menggunakan polyline
c. Jalan local yang didigitasi menggunakan polyline
d. Batas administrasi yang didigitasi menggunakan polyline
e. Sungai yang didigitasi menggunakan polyline
f. Perkebunan yang didigitasi menggunakan polyline ( dalam bentuk
polygon )
g. Kantor pemerintahan yang didigitasi menggunakan point
h. Rumah sakit yang didigitasi menggunakan point
i. Sekolah yang didigitasi menggunakan point
j. Tempat ibadah yang didigitasi menggunakan point
3. Pada saat rubbersheet terjadi kesalahan yang besar ( namun masih
masuk toleransi ) dikarenakan ketidaktelitian penulis saat proses
digitasi berlangsung.
4. Cara membuat peta digital dengan format vektor pada AutoCAD
yaitu mengatur format peta yang diinginkan, memasukkan peta RBI
yang
diinginkan,
melakukan
proses
rubbersheet
kemudian
DAFTAR PUSTAKA
26
http://riskasapriani21.blogspot.com/2012/11/peta-topografi-dan-peta-tematik.html
http://erybaary.blogspot.com/2011/03/laporan-pemetaan-digital.html
https://www.academia.edu/8798474/Laporan_Kartografi_digital_2
http://bumiangkasa.blogspot.com/2011/03/pemetaan-digital-dan-gps.html
http://jembatan4.blogspot.com/2013/08/digitasi-peta.html
http://nilaamallia.blogspot.com/2011/01/data-vektor-dan-data-raster.html
https://www.academia.edu/4776832/INPUT_DATA_SPASIAL
http://www.oocities.org/yaslinus/masuk.html
http://lockertugas.blogspot.com/2012_11_01_archive.html
LAMPIRAN
27