Anda di halaman 1dari 2

NA BIKARBONAT

NAMA GENERIK
Na Bikarbonat
NAMA KIMIA
Sodium Hydrogen Carbonate
STRUKTUR KIMIA
C9H13NO3
GB STRUKTUR KIMIA
24
SIFAT FISIKOKIMIA
Serbuk hablur, putih. Larut dalam air, tidak larut dalam etanol. Susut pengeringan
tidak lebih dari 0,25 %.
SUB KELAS TERAPI
Antidot dan Obat Lain untuk Keracunan
FARMAKOLOGI
Natrium bikarbonat merupakan zat pengalkali yang memberikan ion bikarbonat.
Bikarbonat merupakan komponen basa konjugat dari buffer ekstraselular yang
penting dalam tubuh yaitu buffer asam karbonat dan bikarbonat.
STABILITAS PENYIMPANAN
Natrium bikarbonat stabil di udara kering, namun di udara lembab terurai secara
lambat menjadi natrium karbonat, karbondioksida, dan air. Apabila dipanaskan,
natrium bikarbonat akan kehilangan air ;dan karbondioksida dan akan berubah
menjadi sodium karbonat. Simpan pada temperatur 15-30C, terlindung dari panas
dan hindari pembekuan.
KONTRA INDIKASI
Alkalosis metabolik maupun respiratori, hipokalsemia, pasien yang mengalami
banyak kehilangan klorida akibat muntah maupun pembersihan (suction)
gastrointestinal secara kontinyu, dan pada pasien dengan risiko mengalami
alkalosis hipokloremik;yang diinduksi oleh diuretik. Natrium bikarbonat secara oral
tidak boleh digunakan apabila digunakan sebagai antidotum untuk mengatasi
keracunan akut akibat asam mineral kuat.

EFEK SAMPING
Peregangan (disletion) lambung, flatulen, perdarahan serebral, udem, kejang
tetanus, udem paru, hipernatremia, hiperosmolalitas, hipokalsemia, hipokalemia,
asidosis intrakranial, alkalosis metabolik
PENGARUH ANAK
Injeksi cepat (10 mL/menit) larutan hipertonik natrium bikarbonat pada neonatus
dan anak dengan usia di bawah 2 tahun dapat menyebabkan terjadinya
hipernatremia, penurunan tekanan cairan serebrospinal (CSF) dan perdarahan
intrakranial.
PENGARUH KEHAMILAN
Belum dilakukan studi mengenai pengaruh natrium bikarbonat pada janin, oleh
karena itu natrium bikarbonat sebaiknya hanya diberikan apabila benar-benar
diperlukan.
BENTUK SEDIAAN
Injeksi
PERINGATAN
Suplemen natrium dapat meningkatkan tekanan darah atau menyebabkan retensi
cairan dan udem paru-paru pada mereka yang berisiko; hipokalemia dapat
memburuk. Bila asidosis hiperkloremik berhubungan dengan kekurangan
kalium,;sebagaimana pada beberapa gangguan tubular ginjal dan saluran cerna,
mungkin tepat untuk memberikan kalium bikarbonat oral, walaupun defisiensi akut
atau yang berat harus ditangani dengan pemberian intravena. Hindari pada asidosis
respiratori. ;Sebaiknya dihindari pada pasien yang membatasi masukan garam
MEKANISME AKSI
Terjadi pemisahan sehingga dihasilkan ion bikarbonat yang dapat menetralkan
konsentrasi ion hidrogen dan meningkatkan pH urin dan pH darah.

Anda mungkin juga menyukai