Anda di halaman 1dari 19

Konsep Dasar Luka & ASKEP LUKA

KONSEP DASAR LUKA


A. PENEGERTIAN
Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh, yang dengan menyebabkan
terganggunya fungsi tubuh shg dengan mengganggu aktivitas sehari-hari
Luka adalah rusaknya struktur & fungsi anatomis normal akibat proses patologis yang berasal
dari internal maupun eksternal & mengenai organ tertentu
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda
tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan
(R.Sjamsu Hidayat, 1997)
uka adalah tergggunya (disruption) integritas normal dari kulit & jaringan dibawahnya yang
terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi,
superfisial atau dalam (Koiner & Taylan)
B. KLASIFIKASI LUKA
Berdasarkan sifatnya :
a. Luka akut
Adalah luka yang sembuh sesuai dengan periode waktu yang diharapkan atau dengan kata
lain sesuai dengan konsep penyembuhan luka akut dengan dikatagorikan sebgai :
Luka akut pembedahan , contoh insisi, eksisi dan skin graft
Luka bukan pembedahan, contoh lika bakar
Luka akut factor lain , contoh abrasi, laserasi, atau imnjuri pada lapisan kulit superfisial
b. Luka kronis
Adalah luka yang proses penyembuhannya mengalami keterlambatan atau bahkan kegagalan.
Contoh luka dekubitus, luka diabetes dan leg ulcer.
Berdasarkan kehilangan jaringan.
a. Superficial : luka hanya terbatas pada lapisan epodermis
b. Parsial (partial thickness) luka meliputi epidermi dan dermis
c. Penuh(full thickness) luka meliputi epidermis, dermis dan jaringan sub kutan bahan dengan
juga melibatkn otot, tendon, dan tulang
Berdasarakan stadium
a. Stage 1
Lapisan epidermis utuh, namun terdengan eritema atau perubahan warna
b. Stage 2
Kehlangan kulit superficial dengan kerusakan lapisan epidermis dan dermis, eritema di
jaringan yang nyeri panas, dan edema.
c. Stage 3
Kehilangan jaringan sampai dengan jaringan sub kutan, dengan terbentuknya rongga (cavity),
eksudat sedang samapi banyak
d. Stage 4
Hilangnya jaringan sub kutan dengan terbentuknya rongga yang melibatkan otot, tendon, dan
atau tulang. Eksudat sedang sampai banyak.


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

a.
b.
c.
d.
e.

Berdasarkan mekanisme terjadinya


Luka Insisi (incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrument yang tajam. Misalny
ayang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptic), biasanya tertutup oleh sutura atau
setelahseluruh pembuluh darah yang luka di ikat (ligasi).
Luka memar (contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan
dikarakteristikan oleh cedar pada jaringan lunak, perdarahan dan bengaak
Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang
biasanya dengan benda yang tidak tajam.
Luka tusuk (punctured wound), terjadi akibat adanya benda seperti peluru atau pisau yang
masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
Luka gores (lacerated wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca / kawat.
Luka tembus (penetrating wound), luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian
awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
Luka bakar (Combutsio), luka yang disebabkan oleh trauma panas, listrik, kimiawi, radiasi
atau suhu dingin yang ekstrim
Berdasarkan penampilan
Nekrotik, (hitam), Eschar yang mengeras dan nekrotik, mungkin kering atau lembab
Sloughy (kuning), jaringan mati yang fibrous
Terinfeksi (kehijauan), terdengan tanda-tanda klinis adanya infeksi seperti nyeri, panas,
bengkak, kemerahan dan peningkatan eksudat.
Granulasi (merah), jaringan granulasi yang sehat
Epitalisasi (pink), terjadi epitelisasi.

C. PROSES PENYEMBUHAN LUKA


Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringanyang mati/rusak dengan
jaringanbaru & sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi
Penyembuhan luka meliputi 2 kategori yaitu :

Pemulihan jaringan Regenerasi jaringan pulih seperti semula baik struktur maupun
fungsinya
Repair Pemulihan atau penggantian oleh jaringan Ikat ( Mawardi Hasan, 2002)
Fase penyembuhan luka terdiri dari
1. Fase koagulasi dan inflamasi (0-3 hari)
Koagulasi merupakan respon yang pertama terjadi sesaat setelah luka terjadi dan melibatkan
platelet. Pengeluaran platelet menyebabkan vasokontriksi. Proses ini bertujuan untuk
hemostasis sehingga mencegah perdarahan lebih lanjut.
Fase inflamasi selanjutnya terjadi beberapa menit setelah luka terjadi berlanjut sekitar 3 hari.
Fase inflamasi memungkinkan pergerakan leukosit (utamanya Neutrifil). Neotrofil
selanjutnya memfagosit dan membunuh bakteri dan masuk ke matriks fibrin dalam persiapan
pembentukkan jaringan baru .
2. Fase proliferasi / rekonstruksi (2-24hari)
Apabila tidak ada infeksi / kontaminasi pada fase inflamasi, maka proses penyembuhan
selanjutnya memasuki tahapan proliferasi / rekonstruksi.
Tujuan utama fase ini adalah :
Proses granulasi (untuk mengisi ruang yang kosong pada luka)
Angiogenesis (pertumbuhan kapiler baru)
Secara klinis akan tampak kemerahan pada luka. Angiogenesis terjadi bersamaan dengan
fibrioplasia. Tanpa proses angiogenesis sel-sel penyembuhan tidak dengan bermigrasi,
replikasi, melawan infeksi dan pembentukkan atau deposit komponen matriks baru.

Proses konstriksi (untuk menarik kedua tepi luka agar saling berdekatan).
Menurut Hunt (2003) konstraksi adalajh peristiwa fisiologi yang menyebabkan terjadinya
penutupan pada luka terbuaka. Konstraksi terjadi bersamaan dengan sintesis kolagen. Hasil
konstraksi dari kolagen akan tampak.
3. Fase Remodilling atau MAturasi (24 hari 3 tahun)
Fase ini merupakan fase terakhir dan terpanjang pada proses penyembuhan luka. Aktifitas
sintesis dan degradasi kolagen berada dalam keseimbangan. Serabut-serabut kolagen
meningkat secara berthap dan bertambah tebal kemudian disokong oehproteinase untuk
perbaikan sepanjang garis luka.kolagen menjadi unsure yang utama pada matriks. Serabut
kolagen menyebardengan saling terikat dan menyatu serta berangsur=angsur menyokong
pemulihan jaringan.
Akhir dari penyembuhan didengankan parut luka yang matang yang mempunyai kekuatan
80% disbanding kulit normal.
D. TIPE-TIPE PENYEMBUHAN LUKA
1. Primery Intention Healing
Jaringan yang hilang minimal, tepi luka dengan dirapatkan kembali melalui jahitan, klip atau
plester.
2. Delayed Primery Intention Healing
Terjadi ketika luka terinfeksi atau terkena benda asing yang menghambat penyembuhan.
3. Secondary Healing
Proses penyembuhantertunda dan hanya bisa terjadi melalui proses granulasi, kontraksi dan
epitelisasi. Secondary healing menghasilkan scar.
Tipe Penyembuhan Luka
1. Penyembuhan Primer

Penyembuhan luka tanpa terdengannya proses infeksi & biasanya terjadi pada luka
superfisial.

Biasanya tepi luka ditauntukan dengan jahitan

Penyembuhan primer ini ditandai tidak tampak tanda inflamasi, sesudah 48 jam luka
menutup & tidak terdengan tepi luka pada hari ke 7 & ke 9.
2. Penyembuhan sekunder

Terjadi pada luka yang luas, tepi luka berjauhan shg terbentuk rongga yang diisi oleh bekuan
darah & jar.nekrotik

Ditandai dengan terdengannya :


a) Jar.granulasi Pucat atau tidak ada kemajuan penyembuhan luka, terlalu basah atau terlalu
kering
b) Ukuran luka ; tidak berubah atau meluas sesudah pus dikeluarkan
c) eksudat, menebal atau dengan tanpa bau
d) Jar. Epitel : Tidak terdengan atau terdengan disekitar luka
3. Penyembuhan Tertier

Luka yang dibiarkan terbuka selama beberapa hari setelah tindakan debridemen, setelah
diyakini bersih tepi luka dipertauntukan
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
1. Vaskularisasi
2. mempengaruhi luka karena luka mbutuhkan peredaran darah yang baik untuk pertumbuhan
atau perbaikan sel

3. Usia
Kecepatan perbaikan sel berlangsung dengan pertumbuhan atau kematangan usia seseorang.
Namun selanjutnya proses penuaan dpt menurunkan sistem perbaikan sel sehingga dengan
memperlambat proses penyembuhan luka
4. Anemia
Memperlambat proses penyembuhan luka mengingat perbaikan sel membutuhkan kadar
protein yang cukup. Oleh sebab itu org yang mengalami kekurangan kadar Hb dalam darah
akan mengalami proses penyembuhan yang lebih lama.
5. Penyakit
Adanya penyakit spt diabetes melitus & ginjal dpt memperlambat proses penyembuhan luka
6. Nutrisi
merupakan unsur utama dlm membantu perbaikan sel, terutama karena terdengan kandungan
zat gizi didalamnya. Contoh : vit A diperlukan untuk membantu proses epitelisasi atau
penutupan luka & sintesis kolagen; Vit B kompleks sbg kofaktor pada sistem enzim yang
mengatur metabolisme protein, karbohidariat & lemak; Vit C dpt berfungsi dbg fibroblas,
mencegah timbulnya infeksi & membentuk kapiler2 darah; Vit K membantu sintesis
protrombin & berfungsi sbg zat pembekuan darah
7. Kegemukan, obat-obatan, merokok & stres mempengaruhi proses penyembuhan luka. Org
yang terlalu gemuk, banyak mengkonsumsi obat2an, merokok atau stres akan mengalami
proses penyembuhan yang lebih lama.
Faktor2 Yang Mengganggu Penyembuhan Luka
Efek Fisiologis

Implikasi Keperawatan

USIA
Penuaan dpt menganggu semua tahap Instruksikan klien untuk berhati2 agar tidak
penyembuhan luka

terjadi cedera

Perubahan vaskuler menganggu sirkulasi Bersiap untuk melakukan perawatan luka


kedaerah luka
Penurunan

untuk waktu yang lbh lama

fungsi

hati

menganggu

sintesis faktor pembekuan


Respons inflamasi lambat
Pembentukan

antibodi

Ajarkan tehnik2 perawatan luka pada orang


&

limfosit yang merawat klien dirumah

menurun
Jaringan kolagen kurang lunak
Jaringan parut kurang elastis
MALNUTRISI
Semua

fase

Beri diet seimbang yang kaya protein,


penyembuhan

luka karbohidariat, lemak, vit.A & C serta mineral

terganggu

(contoh zink, tembaga)

Stres akibat luka atau trauma yang parah Beri kalori & cairan yang adekuat
akan meningkatkan kebutuhan nutrisi

OBESITAS

Observasi adanya tanda2 infeksi luka &

Jaringan lemak kekurangan suplai darah eviserasi pada klien dengan obesitas
untuk melawan infeksi bakteri & untuk
mengirimkan nutrisi serta elemen seluler
yang berguna dlm penyembuhan luka
GANGGUAN OKSIGENASI
Tekanan oksigen arteri yang rendah akan
menganggu
sintesis
kolagen
& Berikan zat besi yang adekuat. Vit B12 & asam
pembentukan sel epitel
folat. Monitor jumlah hematokrit & Hb pada
Jika sirkulasi lokal aliran darah buruk, klien yang memiliki luka
jaringan gagal memperoleh oksigen
yang dibutuhkan
MEROKOK
Merokok mengurangi jumlah Hb
fungsional dlm darah shg menurunkan
oksigenasi jaringan
Merokok dpt meningkatkan agregasi
trombosit
&
menyebabkan
hiperkoagulasi
Merokok menganggu mekanisme sel
normal
yang
dpt
meningkatkan
pelepasan oksigen ke dlm jaringan
OBAT-OBATAN
Steroid menurunkan respons inflamasi
& memperlambat sintesis kolagen
Obat2an antiinflamasi menekan sintesis
protein, kontraksi luka, epitelisasi &
inflamasi
Penggunaan antibiotik dlm waktu lama
dpt meningkatkan risiko terjadinya
superinfeksi
Obat2an kemoterapi dpt menekan fungsi
sum2 tulang, menurunkan jumlah
leukosit, & mggu respon inflamasi
DIABETES
Penyakit
kronik
menyebabkan
timbulnya penyakit pembuluh darah
kecil yang dpt mggu perfusi jaringan
Diabetes menyebabkan Hb memiliki
afinitas yang lebih besar untuk oksigen
shg Hb gagal melepaskan oksigen ke
jaringan
Hiperglikemia
mggu
kemampuan
leukosit utk melakukan fagositosis &
juga mendorong pertumbuhan infeksi

Dorong klien untuk tidak merokok dengan


cara
menjelaskan
akibatnya
pada
penyembuhan luka

Observasi klien yang menerima obat2an ini


dengan hati2 karena tanda2 inflamasi
mungkin tidak akan terlihat jelas
Vit. A dengan bekerja melawan efek steroid

Instruksikan klien diabetes untuk mencegah


kulit potong atau luka
Beri tindakan pencegahan berupa perawatan
kaki
Kontrol gula darah utk mengurangi perubahan
fisiologis yang berhubungan dengan diabetes
Observasi secara ketat adanya komplikasi
luka pada klien yang menjalani pembedahan
setelah dilakukan radiasi

jamur & ragi yang berlebihan


RADIASI
Proses pbentukan jar. parut vaskuler &
fibrosa akn tjadi pada jar kulit yang
tidak teradiasi
Jar. mudah rusak & kekurangan oksigen
STRES LUKA
Muntah, distensi abdomen & usaha
pernapasan dpt menimbulkan stres pada
jahitan operasi & merusak lapisan luka
Tekanan mendadak yang tidak terduga
pada luka insisi akan menghambat
pembentukan sel endotel & jaringan
kolagen
Manajemen Luka yang tidak Tepat
-

F.
1.
a.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Psikososial
Buruknya pemahaman & penerimaan
trhd program pengobatan
Kecemasan yang berkaitan dengan
perubhan pada pekerjaan, penghasilan,
hub. Pribadi & body image

Kontrol mual dengan pemberian antiemetik


Jaga kepatenan selang nasogaster & aliran
cairan yang keluar utk mencegah akumulasi
sekresi
Instruksikan & bantu klien menekan luka
abdomen saat klien batuk

Gunakan tekhnik pembalutan yang tepat


Gunakan antiseptik solution dengan tepat
Berikan pemahaman yang baik kepada klien

FAKTOR PENYULIT
Faktor Petuga Kesehatan
Cara insisi luka
Factor Pasien
Malnutrisi seperti difesiensi protein, pada usia lanjut
Defisiensi vitamin C, menyebabkan gangguan pembentukan kolagen , luka mudah terinfeksi
dan gangguan proses inflamasi.
Defisiensi vitamin A, mengakibatkan perlambatan proses re-epitelialisasi dan sintesa
kolagen.
Defisiensi vitamin K, mengakibatkan gangguan hemostasis pada fase inflamasi
Defisiensi Zink (Zn), mengakibatkan gangguan proliferasi sel dan sintesa kolagen
Penyakit penyerta seperti DM, DVT dan kelainan pembentukkan
Obat-obatan seperti anti infalation dariugs.

G. MASALAH YANG TERJADI PADA LUKA


1. Infeksi, terjadi bila terdengan tanda2 seperti kulit kemerahan, demam atau panas, rasa nyeri
& timbul bengkak, jaringan di sekitar luka mengeras, serta adanya kenaikan leukosit
2. Dehiscene, merupakan pecahnya luka sebagian at seluruhnya yang dpt dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti kegemukan, kekurangan nutrisi, terjadinya trauma dll. Sering ditandai
dengan kenaikan suhu tubuh (demam), takikardia & rasa nyeri pada daerah luka

3. Eviceration, yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam kearah luar melalui luka. Hal ini
dpt terjadi jika luka tidak segera menyatu dengan baik akibat proses penyembuhan yang
lambat
4. Perdarahan, ditandai dengan adanya perdarahan disertai perubahan tanda vital seperti
kenaikan denyut nadi, kenaikan pernapasan, penurunan tekanan darah, melemahnya kondisi
tubuh, kehausan, serta keadaan kulit yang dingin & lembab
H. PERDARAHAN PADA LUKA
1. Pengertian
Keluarnya darah dari suatu kerusakan integritas jaringan baik dari dalam / luar tubuh
Peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena pembuluh darah tsb mengalami
kerusakan (benturan fisik, sayatan)
2. Klasifikasi sumber perdarahan
a.

Perdarahan rambut (kapiler)


Sebagai akibat dari luka superfisial, darah yang keluar merembes perlahan & berwarna merah
terang. secara normal perdarahan dpt dikontrol dengan mekanisme pembekuan tubuh itu
sendiri.
b. Perdarahan Vena
Dpt dikenali dengan merah berwarna gelap mengalir dari luka, jika terkena vena besar maka
kehilangan darah akan cepat menyebabkan kematian
c. Perdarahan nadi (arteri)
Darah yang berasal dari pembuluh nadi keluar memancar sesuai dengan denyutan nadi &
berwarna merah terang
3. Jenis2 Perdarahan
a.

Perdarahan Luar
Perdarahan yang tampak/terlihat jelas keluar dari luka tbuka

b. Perdarahan Dalam
- Biasanya tak terlihat & kulit tidak tampak rusak
- Kadang2 tlihat berada dibawah pmukaan kulit tampak memar
- Bentuk lain dari perdarahan dalam adalah perdarahan tertutup
4. Penanganan
a.

Perlindungan terhadap infeksi pada penangan perdarahan :

Pakai APADA agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban

Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan

Cucilah tangan segera setelah selesai merawat

Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban

b.

Metode Pengontrolan Perdarahan (mengendalikan perdarahan luar)


1). Penekanan Langsung

Penekanan yang keras & digunakan secara langsung diatas luka

Dilakukan secara terus menerus sampai balutan penekanannya mantap dipasang

Umumnya perdarah akan berhenti setelah 5-15 menit.

Bila belum berhenti dengan ditambah penutup lain, tanpa melepas penutup pertama
2). Elevasi (Tinggikan posisi luka & lakukan bersamaan dgn tekanan langsung )
3). Penekanan pada titik tekan (Arteri)
Penekanan dpt dilakukan pada ujung arteri yang sesuai & tempat yang sering dilakukan
adalah :

Arteri Temporalis : Depan telinga.luka pada kulit kepala


Arteri Fasialis : Dibawah dagu, sekitar 2,3 cm sebelah dlm daguperdarahan sekitar
hidung & daerah mulut
Arteri Karotis Kolumna : Sisi samping trakea, & dilakukan dlm jangka pendek sewaktu jalan
napas pasien harus diobservasi serta tidak blh dilakukan pada kedua arteri karotis secara
bersamaan
Arteri sub Klavia : Dibawah kedua sisi sub klavia, dilakukan ps posisi melintang dibelakang
dan kira2 setengah panjang klavikula
Arteri Brakhialis : 1/3 jarak bahu & sikut antara biseps & triseps
Arteri Femoralis : Pada lipatan paha & dilakuakan secara keras
Arteri Radialis-Ulnaris : Radialis (pergelangan tangan disamping ibu jari), ulnaris (pada
daerah anterior yang berhadapan)
4). Tornikuet
* Penangan perdarahan hebat
* Dilepaskan tiap 5 menit setiap 20 menit pemasangan & dilepaskan setelah 2
jam
* Kerugian pemasangan
Nyeri yang bertambah
Jika terlalu kencang maka jaringan pada luka akan menjadi rusak terutama saraf & pembuluh
darah
Bila tidak kencang maka perdarahan akan meningkat
Tornikuet kemungkinan akan terus terpasang & akan terlupakan
* Petunjuk pemasangan
Gunakan balutan yang sesuai -- Dipasang pada daerah luka & dikencangkan secukup
* Catat waktu pemasangan
* Jangan gunakan simpul mati, kirim korban secepatnya
c. Perawatan Perdarahan
Pada perdarahan besar
Jangan buang waktu hanya untuk mencarai penutup luka
Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan)
Pertahankan dan tekan cukup kuat

Rawat luka setelah perdarahan terkendali


Pada perdarahan ringan/terkendali
Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
Tekan sampai perdarahan terkendali
Pertahankan penutup luka & balut
Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama
Pada perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam :
Baringkan & istirahatkan penderita
Buka jalan napas & pertahankan
Periksa berkala pernapasan & denyut nadi
Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan terjadi syok
Jangan beri makan & minum
Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
Bila ada berikan oksigen
Rujuk ke fasilitas kesehatan

A.
1.

2.

3.

TEKHNIK PERAWATAN LUKA


Prinsip-prinsip perawatan luka
Pembersihan & pencucian luka
Luka kering (tidak mengeluarkan cairan) dibersihkan dengan tekhnik swabbing yaitu ditekan
& digosok pelan2 menggunakan kasa steril atau kasa bersih yang dibasahi dengan air steril
atau NaCl 0,9%.
Luka basah (mudah berdarah) dibersihkan dengan tekhnik irrigasi yaitu di semprot Lembut
dengan air steril atau NaCl (klu tidak ada bisa diganti dengan air matang). Kalau
memungkinkan bisa direndam selama 10 menit dlm larutan kalium permanganat (PK)
1:10.000 (1 gr bubuk PK dilarutkan dlm10 liter air) atau dikompres larutan PK 1:10.000 atau
rivanol 1:1000 menggunakan kain kasa.
cairan antiseptik sebaiknya tidak digunakan , kecuali jika terdengan infeksi (dpt merusak
fibroblast, menimbulkan alergi,bahkan menimbulkan luka dikulit sekitarnya).
Memilih pembalut
Pembalut luka merupakan sarana vital untuk mengatur kelembaban kulit, menyerap cairan
yang berlebih, mencegah infeksi & membuang jaringan mati. Pembalut yang dipakai
disesuaikan dengan kondisi/keadaan luka.
contoh pembalut :
Pembalut yang mengandung calsium alginate : berbahan rumput laut, menjadi gel jika
bercampur cairan luka, menyerap cairan luka, merangsang proses pembekuan darah,
mencegah kontaminasi bakteri pseudomonas.
Hydarioactive gel membantu proses pelepasan jaringan mati
Hydariocoloid Mempertahankan kelembaban luka, menyerap cairan, menghindari infeksi
Luka merah, bengkak atau mengalami infeksi
Nystatin yang dikombinasikan dengan metronidazole & tepung maizena mengurangi
iritasi/lecet, menyerap cairan yang tidak terlalu berlebihan & mengurangi bau tidak sedap.
Tidak boleh membuat sebuah luka menjadi luka baru (berdarah lagi) memulai perawatan
dari awal lagi Yang penting diperhatikan dlm merawat luka adalah selalu
menjaga
kebersihan mencuci tangan dengan sabun sebelum & sesudah merawat luka, selalu
menjaga kebersihan luka, menjaga agar pembalut/penutup luka selalu bersih & kering.
Hindari tindakan menggaruk luka atau kulit disekitar luka
B. Luka baru
Luka baru yang kotor dibersihkan dengan air & sabun & dikeringkan dengan kain bersih
atau kasa steril.
Bila luka dangkal & terdengan dibagian yang tidak bergerak dibiarkan terbuka proses
penyembuhan cepat
Bila luka bersih tidak usah pakai antiseptik atau salep antibiotik. Bila luka kotor sebaiknya
ditutup dengan kasa steril
Luka operasi mempercepat penyembuhan dijaga agar tidak terkena air

C. Luka Basah
1. Mhilangkan nanah
Nanah bakteri, dengan pembedahan, membuka serta mengalirkan nanah mengurangi
pembentukan nanah dibersihkan dengan cairan fisiologis kalau basah bisa diganti
beberapa kali
2. Menjaga kelembaban luka
Stlh jar. Mati dibersihkan & nanah dikeluarkan keluarnya cairan bening (tahap
penyembuahan luka dimulai). Semasih cairan ini blebih dikurangi utk mengeringkan luka
dengan kasa steril.

3. Menunjang masa penyembuhan


Penyembuhan luka tidak hanya bergantung dari perawatannya saja tapi dilihat apa yang
mendasari terbentuknya luka kronis. faktor2 yang mempengaruhi penyembuhan luka
PERAWATAN LUKA
1. Pengertian
Suatu penanganan luka yang terdiri atas membersihkan luka, menutup dan membalut luka
sehingga dpt membantu proses penyembuhan luka
2. Perawatan luka terdiri atas
a. Mengganti balutan kering
b. Mengganti balutan basah-kering
c. Irigasi luka
d. Perawatan dekubitus
3. Tujuan
a. Menjaga luka dari trauma
b. Imobilisasi luka
c. Mencegah pendarahan
d. Mencegah kontaminasi oleh kuman
e. Mengabsorbsi dariainase
f. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis
4. Indikasi
a. Balutan kotor dan basah akibat faktor eksternal
b. Ada rembesan eksudat
c. Ingin mengkaji keadaan luka
d. Dengan frekuensi tertentu untuk mempercepat debridemen jaringan nekrotik
TEKHNIK PERAWATAN LUKA
1. Pengertian
Adalah suatu tekhnik dalam melakukan perawatan pada gangguan keutuhan jaringan (luka)
2. Tujuan
a. Memberikan rasa nyaman
b. Mempercepat proses penyembuhan
c. Mencegah terjadinya infeksi silang
3. Bahan yang Digunakan dalam Perawatan Luka
1. Sodium Klorida 0,9 %
Sodium klorida adalah larutan fisiologis yang ada di seluruh tubuh karena alas an ini tidak
ada reaksi hipersensitivitas dari sodium klorida. Normal saline aman digunakan untuk kondisi
apapun (Lilley & Aucker, 1999). Sodium klorida atau natrium klorida mempunyai Na dan Cl
yang sama seperti plasma. Larutan ini tidak mempengaruhi sel darah merah (Handerson,
1992). Sodium klorida tersedia dalam beberapa konsentrasi, yang paling sering adalah
sodium klorida 0,9 %. Ini adalah konsentrasi normal dari sodium klorida dan untuk alasan ini
sodium klorida disebut juga normal saline (Lilley & Aucker, 1999). Merupakan larutan
isotonis aman untuk tubuh, tidak iritan, melindungi granulasi jaringan dari kondisi kering,
menjaga kelembaban sekitar luka dan membantu luka menjalani proses penyembuhan serta
mudah didapat dan harga relatif lebih murah (http://rpromise.com/woundcare/)

2. Larutan povodine-iodine.
Iodine adalah element non metalik yang tersedia dalam bentuk garam yang dikombinasi
dengan bahan lain Walaupun iodine bahan non metalik iodine berwarna hitam kebiru-biruan,
kilau metalik dan bau yang khas. Iodine hanya larut sedikit di air, tetapi dapat larut secara
keseluruhan dalam alkohol dan larutan sodium iodide encer. Iodide tinture dan solution
keduanya aktif melawan spora tergantung konsentrasi dan waktu pelaksanaan (Lilley &
Aucker, 1999).
Larutan ini akan melepaskan iodium anorganik bila kontak dengan kulit atau selaput
lendir sehingga cocok untuk luka kotor dan terinfeksi bakteri gram positif dan negatif, spora,
jamur, dan protozoa. Bahan ini agak iritan dan alergen serta meninggalkan residu (Sodikin,
2002). Studi menunjukan bahwa antiseptik seperti povodine iodine toxic terhadap sel
(Thompson. J, 2000). Iodine dengan konsentrasi > 3 % dapat memberi rasa panas pada kulit.
Rasa terbakar akan nampak dengan iodine ketika daerah yang dirawat ditutup dengan balutan
oklusif kulit dapat ternoda dan menyebabkan iritasi dan nyeri pada sisi luka. (Lilley &
Aucker, 1999).
Indikasi
Dilakukan pada pasien yang menderita luka baik luka kecil atau luka besar
4. Persiapan
a. Persiapan Alat
1). Alat-alat steril (dalam wadah yang steril)
Pinset anatomis
Pinset chirurgis
Arteri klem
Kain khasa
Kapas alkohol/kapas bensin
Bengkok/ Nierbeken
Waskom kecil
Gunting lurus
Handscoen/sarung tangan
2).

Alat-alat tidak steril


Gunting biasa
Pembalut sesuai kebutuhan
Plester
Botol berisi alkohol 70%
Cairan pencuci luka : NaCl 0,9%, H2O2
Obat desinfektan : bethadine, rivanol
Sabun
Tempat sampah
Sampiran bila perlu

b. Persiapan Pasien
1). Pasien diberi penjelasana tentang tindakan yang akan dilakukan
2). Atur posisi pasien yang menyenangkan dan memudahkan pekerjaan
5. Prosedur Pelaksanaan
1). Memberi salam

2).
3).
4).
5).
6).
7).

Cek nama pasien


Alat-alat dibawa kedekat pasien
Pasang sampiran bila perlu
Perawat mencuci tangan
Pasang handscoen
Bersihkan luka dengan menggunakan cairan pencuci luka dengan arah melingkar (sirkumler)
dari dalam kearah luar luka 1 cm dari tepi luka
8). Kemudian bersihkan luka dengan larutan desinfektan dengan cara yang sama seperti diatas,
kemudian buang khasa kotor ke tempat sampah
9). Ulangi beberapa kali sampai diyakini luka telah bersih
10). Tetesi permukaan luka dengan obat yang tersedia (sesuai indikasi)
11). Luka diplester dengan rapi
12). Pasien dirapikan kembali
13). Alat-alat dibereskan, dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula
14). Perawat mencuci tnagan
15). Catat prosedur yang telah dilakukan dan hal-hal yang ditemukan dalam catatan keperawatan
(buku laporan)
6. Hal-hal yang harus diperhatikan
1). Pertahankan teknik aseptik
2). Jangan terlalu menekan saat melakukan pembersihan luka ( karena dengan merusak
pertumbuhan jaringan granulasi dan sel epitel baru)
3). Bersihkan jaringan mati/nekrosis
4). Cegah jangan sampai ujung serat khasa melekat pada luka
5). Jangan menyinggung perasaan pasien (bila luka bau/kotor)
6). Hindarkan hal-hal yang membuat pasien merasa malu
7). Bekerja secara rapi, cepat dan teratur
8). Catat hal-hal yang ditemukan ( keadaan luka ; warna, bau, pus, infeksi dll)
9). Perhatikan keadan umum pasien
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN LUKA
A. PENGKAJIAN LUKA
1. Anamnesa
Tggl & waktu pengkajian Mengetahui pkembangan penyakit
Biodata nama,umur,jenis kelamin,pekerjaan,alamat
Keluhan utama
Riwayat kesehatan kes.sekarang (PQRST), riwayat penyakit dahulu, status kes.keluarga &
status pkembangan
Aktivitas sehari-hari
Riwayat psikososial
2. Pemeriksaan Kulit
Menurut Bursaids (1998), teknik pemeriksaan Kulit dpt dilakukan melalui metode
inspeksi & palpasi.

a.

Melihat penampilan luka (tanda penyembuhan luka) seperti :


Adanya perdarahan
Proses inflamasi (kemerahan & pembengkakan)
Proses granulasi jaringan (yaitu menurunnya reaks inflamasi pada saat pembekuan

berkurang)
Adanya parut atau bekas luka (scar) akibat fibroblas dlm jaringan granulasi mengeluarkan
kolagen yang membentuknya serta berkurangnya ukuran parut yang merupakan indikasi

terbentuknya keloid.
b. Melihat adanya benda asing atau bahan2 pengontaminasi pada luka mis : tanah, pecahan kaca
atau benda asing lain
c. Melihat ukuran, kedalaman & lokasi luka
d. Adanya dariainase, pembengkakan, bau yang kurang sedap. & nyeri pada daerah luka
B. DIAGNOSSA KEPERAWATAN
Dlm diagnosis keperawatan beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan pada daerah luka
2. Nyeri akibat terputusnya kontinuitas jaringan
Contoh diagnosa Keperawatan NANDA
a.

Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan :


* Insisi bedah
* Cedera akibat zat kimia
* Efek tekanan

* Sekresi & ekskresi

b.

Risiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan :


* Imobilisasi fisik
* Paparan sekresi
c. Risiko infeksi yang berhubungan dengan :
* Malnutrisi
* Kehilangan jaringan & peningkatan paparan lingkungan
d. Nyeri yang berhubungan dengan :
* Insisi bedah
e. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan :
* Nyeri luka operasi
Perubahan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan :
* Ketidakmampuan menelan makanan
g. Ketidakefektifan pola pernapasan yang berhubungan dengan :
* Nyeri insisi abdomen
h. Gangguan perfusi jaringan yang berhubungan dengan :
* Gangguan aliran arteri
* Gangguan aliran vena
i. Gangguan harga diri yang berhubungan dengan :
* Persepsi thd jaringan parut
* Persepsi thd dariain operasi
* Reaksi thd pengangkatan bgn tubuh melalui pembedahan
f.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tujuan :
1. Meningkatkan hemostasis luka
2. Mencegah infeksi
3. Mencegah cedera jaringan yang lebih lanjut
4. Meningkatkan penyembuhan luka
5. Mempertahankan integritas kulit
6. Mendengankan kembali fungsi normal
7. Memperoleh rasa nyaman (mengurangi nyeri)
Rencana tindakan
1.

Mencegah terjadinya infeksi dengan cara menjaga atau mempertahankan agar luka tetap

2.

dalam keadaan bersih


Mengurangi nyeri & memperceoat proses penyembuhan luka dengan cara melakukan
perawatan luka secara aseptik

D. EVALUASI
1. Evaluasi terhadap masalah luka secara umum dpt dinilai dari sempurnanya prose
penyembuhan luka, tidak ditemukan adanya tanda radang, tidak ada perdarahan, luka dlm
keadaan bersih & tidak ada keloid/skiatrik
2. Mengevaluasi penyembuhan luka secara terus menerus yang dilakukan selama mengganti
3.

balutan, saat terapi diberikan & saat klien berusaha melakukan sendiri perawatan lukanya
Mengevaluasi setiap intervensi yang dilakukan untuk mempercepat penyembuhan luka &

membandingkan kondisi luka dengan data pengkajian


4. Mencari tahu kebutuhan klien & keluarga tentang peralatan bantuan tambahan
Contoh proses diagnostik keperawatan untuk penyembuhan luka
AKTVITAS
PENGKAJIAN
Infeksi
permukaan kulit

BATASAN KARAKTERISTIK

Terdengan luka, dariainase dari luka


berwarna kuning & berbau busuk, tepi
luka tidak slg berdekatan, jahitan tetap
berada di tempatnya
Infeksi
adanya Tedengan dariainase berwarna coklat
tanda2
kemerahan pada hari ke-5 setelah
penyembuhan
operasi, tepi luka tidak saling
luka
berdekatan
Ukur suhu, nadi Klien febris, Nadi 125x/m, jumlah
& jumlah sel leukosit (sel darah putih) 12.000/mm3
putih klien

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Kerusakan integritas kulit
yang
berhubungan
dengan
luka
yang
terkontaminasi
Risiko
infeksi
yang
berhubungan dengan luka
traumatik
yang
terkontaminasi

Contoh rencana asuhan keperawatan untuk kerusakan integritas kulit

Dx. Kep : Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan luka yang terkontaminasi
TUJUAN

HASIL YANG
DIHARAPKAN

Integritas
kulit pada
area luka
operasi
meningkat
pada 20
april

Luka besih & utuh


tanpa inflamasi,
dariainase at
maserase pada 18
april
Tepi luka saling
berdekatan

INTERVENSI

RASIONAL

Jaga agar luka tetap bersihPenyembuhan


luka
& kering
bergantung pada keadaan
Ganti
balutan
sesuaiyang bersih & lembab
program
termasukuntuk proses epitelialisasi
debridemen & pemberian& deposisi jar. Granulasi
obat2an
(Atwater,
1989;
Cooper,1992)
Intruksikan klien atau orgPengkajian luka & kulit di
yang penting bg klien untuksekitarnya secara teratur &
mengkaji & merawat luka. akurat merupakan hal yang
Minta
klienpenting
dlm
rencana
mendemonstrasikannya
asuhan keperawatan untuk
kembali
manejemen luka ( Cooper,
1992 )

Contoh Evaluasi untuk intervensi kerusakan integritas kulit

TUJUAN
Integritas kulit
pada area luka
operasi
semakin baik

TINDAKAN EVALUATIF

HASIL YANG
DIHARAPKAN

Inspeksi permukaan kulit didekat luka &Luka bersih & utuh tanpa
disekitar tempat dariain
inflamasi, dariainase atau
Observasi kondisi luka & karaktermaserasi
dariainase
Tepi luka saling mendekat

Madu mengandung..

Gula ( fruktosa 41%, glukosa35%, sukrosa 1,9%)


Air : hanya madu yang memiliki kadar air kurang dari 18% yang dapat disimpan
dalam waktu lama tanpa khawatir akan mengalami proses fermentasi

Kalori : 1 kg madu mengandung 3.280 kalori atau setara dengan 50 butir telur ayam,
5,7 liter susu, 25 buah pisang, 40 buah jeruk, 4 kg kentang, 1,68 kg daging

Enzim : madu mengandung banyak enzim diantaranya adalah invertase, diastase,


katalase, peroksidase, katalase, protease. Enzim katalase mengubah hydrogen
peroksidase menimbulkan efek anti bakteri

Hormon : gonadotropin, yang berfungsi menstimulasi kelenjar seksual

Asam amino : proline, tyrosine, phenilalanin, glutamine, asam aspartat

Berbagai vitamin dan mineral : madu mengandung berbagai vitamin dan mineral yg
dibutuhkan tubuh: A, B komplek, C,D,E dan K, mineral : zat besi, kalium, kalsium,
magnesium, tembaga, mangan, natrium, fospor, dll

Berikut adalah keistimewaan madu dalam mengobati luka:


1. Madu mampu mengurangi terjadinya peradangan ditandai dengan berkurangnya nyeri
dan bengkak dan luka mongering hal ini disebabkan karena madu memiliki
osmolaritas yang tinggi (kadar air kurang dari 17%) sehingga mampu menyerap
cairan luka dan memperbaiki sirkulasi dan pertukaran udara disekitar luka
2. Madu memiliki efek membersihkan terbukti dengan terangkatnya jaringan mati pada
balutan yang oleskan madu.
3. Madu memiliki efek anti bakteri dan anti oksidan sehingga mampu menghambat efek
radikal bebas, akan mengurangi kerusakan jaringan . Juga terdapatnya zat lain yaitu
hydrogen peroksida yang mampu membunuh bakteri. Konsentrasi hydrogen peroksida
yang terdapat pada madu hanya mengandung 1mmol/l, yang berarti hanya 1/1000 dari
cairan yang biasa digunakan untuk membasmi kuman, namun efek yang dapat
merusak jaringan dari hydrogen peroksida dapt diatasi oleh sifat anti oksidan dari
madu dan enzim2 lain yang terkandung dalam madu
4. Merangsang sel darah putih sehingga mempercepat proses penyembuhan luka
5. Madu menciptakan lingkungan luka menjadi lembab (moist), lingkungan lembab akan
mendukung proses penyembuhan luka dan tumbuhnya jaringan baru.
6. Sifat asam madu.Madu memiliki pH 3,2-4,5 cukup rendah untuk menghambat
pertumbuhan bakteri yang rata-rata berkembang pada pH 7,2-7,4
7. Madu dapat lebih cepat menstimulus pembuluh darah baru
8. Lebih murah dan dapat mudah diperoleh.
Dari pengalaman kami merawat luka diabetes, memang madu sangat baik dalam mangobati
luka namun ada hal yang harus diperhatikan yaitu frekuensi penggantian balutan luka lebih
sering ( bisa 1-2 hari sekali) apalagi jika kondisi luka sangat kering (warna dasar luka kuning
atau bahkan hitam) diperlukan jumlah madu yang cukup banyak agar mampu membuat
lingkungan luka menjadi lembab, dan setelah jaringan yang mati tersebut lunak maka harus
dilakukan pengangkatan jaringan mati (nekrotomi) yang harus dilakukan oleh perawat terlatih
tuk menghindari kesalahan yang fatal. Dan jika frekuensi penggantian balutan 1-2 hari terasa
sulit/merepotkan, maka bisa dikombinasikan dengan balutan luka modern yang diharapkan
tetap bisa menjaga kelembaban luka. Atau bisa juga dikonsultasikan dengan perawat luka
agar hasil perawatan luka lebih maksimal.

Mungkin anda pernah pernah mengalami yang namanya luka, mungkin luka terkena benda
tajam yang membuat kulit berdarah ataupun sobek. berikut saya punya macam macam obat
tradisional yang mudah didapat untuk sebagai penyembuh luka dan dapat mengurangi rasa
sakit pada luka.

Aloe vera.

Tanaman ini mungkin akrab dengan kita. tanaman asli amerika selatan ini mampu
mengurangi rasa sakit pada luka dengan cara mengusapkan lendir Aloe vera pada luka yang
sakit.

Tunas jahe

Tumbuhan yang biasa untuk minuman ataupun penyedap masakan ini juga dapat mengurangi
pembekakan, memar, ataupun ,keseleo. cukup ambil tunas yang masih muda ditumbuk
ataupun diparut dan di oleskan pada bagian yang memar.

Getah Pisang.

Hampir setiap wilayah dekat kita pasti terdapat yang nama pohon pisang. tanaman yang amat
bermanfaat ini juga dapat membantu penyembuhan luka dengan yang dihasilkan getahnya
dengan cara mengusapkan getahnya pada luka sobekan kulit ataupun goresan benda tajam.

Biji mahuni

Anda pernah mengenal yang namanya mahuni?. tumbuhan yang biasanya di ambil batang
pohonnya ini juga berkashiat pada bijinya. umumnya dibuat sebagai jamu. namun. tidak
juga, biji mahuni juga dapat menymbuhkan berbagtai macam penyakit. dari luka agar cepat
kering, menambah kekebalan tubuh, luka goresan benda tajam. walupun biji ini rasanya
sangatlah pahit tetapi penduduk pendesaan sudah biasa mengkonsumsinya.

Batang Talas

Anda pasti sudah tahu talas. tanaman yang biasanya tumbuh di area pegunungan ini juga
dapat menyambuhkan luka akibat benda tajam dengan cara batang talas kita potong oleskan
getah batangnya pada luka yang sakit.
Tanaman-tanaman yang kita anggap biasa ternyata sangatlah bermanfaat bagi kita dan lebih
mudah untuk menemukannya.

Anda mungkin juga menyukai