Konsep Dasar Luka Komplit
Konsep Dasar Luka Komplit
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.
e.
Pemulihan jaringan Regenerasi jaringan pulih seperti semula baik struktur maupun
fungsinya
Repair Pemulihan atau penggantian oleh jaringan Ikat ( Mawardi Hasan, 2002)
Fase penyembuhan luka terdiri dari
1. Fase koagulasi dan inflamasi (0-3 hari)
Koagulasi merupakan respon yang pertama terjadi sesaat setelah luka terjadi dan melibatkan
platelet. Pengeluaran platelet menyebabkan vasokontriksi. Proses ini bertujuan untuk
hemostasis sehingga mencegah perdarahan lebih lanjut.
Fase inflamasi selanjutnya terjadi beberapa menit setelah luka terjadi berlanjut sekitar 3 hari.
Fase inflamasi memungkinkan pergerakan leukosit (utamanya Neutrifil). Neotrofil
selanjutnya memfagosit dan membunuh bakteri dan masuk ke matriks fibrin dalam persiapan
pembentukkan jaringan baru .
2. Fase proliferasi / rekonstruksi (2-24hari)
Apabila tidak ada infeksi / kontaminasi pada fase inflamasi, maka proses penyembuhan
selanjutnya memasuki tahapan proliferasi / rekonstruksi.
Tujuan utama fase ini adalah :
Proses granulasi (untuk mengisi ruang yang kosong pada luka)
Angiogenesis (pertumbuhan kapiler baru)
Secara klinis akan tampak kemerahan pada luka. Angiogenesis terjadi bersamaan dengan
fibrioplasia. Tanpa proses angiogenesis sel-sel penyembuhan tidak dengan bermigrasi,
replikasi, melawan infeksi dan pembentukkan atau deposit komponen matriks baru.
Proses konstriksi (untuk menarik kedua tepi luka agar saling berdekatan).
Menurut Hunt (2003) konstraksi adalajh peristiwa fisiologi yang menyebabkan terjadinya
penutupan pada luka terbuaka. Konstraksi terjadi bersamaan dengan sintesis kolagen. Hasil
konstraksi dari kolagen akan tampak.
3. Fase Remodilling atau MAturasi (24 hari 3 tahun)
Fase ini merupakan fase terakhir dan terpanjang pada proses penyembuhan luka. Aktifitas
sintesis dan degradasi kolagen berada dalam keseimbangan. Serabut-serabut kolagen
meningkat secara berthap dan bertambah tebal kemudian disokong oehproteinase untuk
perbaikan sepanjang garis luka.kolagen menjadi unsure yang utama pada matriks. Serabut
kolagen menyebardengan saling terikat dan menyatu serta berangsur=angsur menyokong
pemulihan jaringan.
Akhir dari penyembuhan didengankan parut luka yang matang yang mempunyai kekuatan
80% disbanding kulit normal.
D. TIPE-TIPE PENYEMBUHAN LUKA
1. Primery Intention Healing
Jaringan yang hilang minimal, tepi luka dengan dirapatkan kembali melalui jahitan, klip atau
plester.
2. Delayed Primery Intention Healing
Terjadi ketika luka terinfeksi atau terkena benda asing yang menghambat penyembuhan.
3. Secondary Healing
Proses penyembuhantertunda dan hanya bisa terjadi melalui proses granulasi, kontraksi dan
epitelisasi. Secondary healing menghasilkan scar.
Tipe Penyembuhan Luka
1. Penyembuhan Primer
Penyembuhan luka tanpa terdengannya proses infeksi & biasanya terjadi pada luka
superfisial.
Penyembuhan primer ini ditandai tidak tampak tanda inflamasi, sesudah 48 jam luka
menutup & tidak terdengan tepi luka pada hari ke 7 & ke 9.
2. Penyembuhan sekunder
Terjadi pada luka yang luas, tepi luka berjauhan shg terbentuk rongga yang diisi oleh bekuan
darah & jar.nekrotik
Luka yang dibiarkan terbuka selama beberapa hari setelah tindakan debridemen, setelah
diyakini bersih tepi luka dipertauntukan
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
1. Vaskularisasi
2. mempengaruhi luka karena luka mbutuhkan peredaran darah yang baik untuk pertumbuhan
atau perbaikan sel
3. Usia
Kecepatan perbaikan sel berlangsung dengan pertumbuhan atau kematangan usia seseorang.
Namun selanjutnya proses penuaan dpt menurunkan sistem perbaikan sel sehingga dengan
memperlambat proses penyembuhan luka
4. Anemia
Memperlambat proses penyembuhan luka mengingat perbaikan sel membutuhkan kadar
protein yang cukup. Oleh sebab itu org yang mengalami kekurangan kadar Hb dalam darah
akan mengalami proses penyembuhan yang lebih lama.
5. Penyakit
Adanya penyakit spt diabetes melitus & ginjal dpt memperlambat proses penyembuhan luka
6. Nutrisi
merupakan unsur utama dlm membantu perbaikan sel, terutama karena terdengan kandungan
zat gizi didalamnya. Contoh : vit A diperlukan untuk membantu proses epitelisasi atau
penutupan luka & sintesis kolagen; Vit B kompleks sbg kofaktor pada sistem enzim yang
mengatur metabolisme protein, karbohidariat & lemak; Vit C dpt berfungsi dbg fibroblas,
mencegah timbulnya infeksi & membentuk kapiler2 darah; Vit K membantu sintesis
protrombin & berfungsi sbg zat pembekuan darah
7. Kegemukan, obat-obatan, merokok & stres mempengaruhi proses penyembuhan luka. Org
yang terlalu gemuk, banyak mengkonsumsi obat2an, merokok atau stres akan mengalami
proses penyembuhan yang lebih lama.
Faktor2 Yang Mengganggu Penyembuhan Luka
Efek Fisiologis
Implikasi Keperawatan
USIA
Penuaan dpt menganggu semua tahap Instruksikan klien untuk berhati2 agar tidak
penyembuhan luka
terjadi cedera
fungsi
hati
menganggu
antibodi
menurun
Jaringan kolagen kurang lunak
Jaringan parut kurang elastis
MALNUTRISI
Semua
fase
terganggu
Stres akibat luka atau trauma yang parah Beri kalori & cairan yang adekuat
akan meningkatkan kebutuhan nutrisi
OBESITAS
Jaringan lemak kekurangan suplai darah eviserasi pada klien dengan obesitas
untuk melawan infeksi bakteri & untuk
mengirimkan nutrisi serta elemen seluler
yang berguna dlm penyembuhan luka
GANGGUAN OKSIGENASI
Tekanan oksigen arteri yang rendah akan
menganggu
sintesis
kolagen
& Berikan zat besi yang adekuat. Vit B12 & asam
pembentukan sel epitel
folat. Monitor jumlah hematokrit & Hb pada
Jika sirkulasi lokal aliran darah buruk, klien yang memiliki luka
jaringan gagal memperoleh oksigen
yang dibutuhkan
MEROKOK
Merokok mengurangi jumlah Hb
fungsional dlm darah shg menurunkan
oksigenasi jaringan
Merokok dpt meningkatkan agregasi
trombosit
&
menyebabkan
hiperkoagulasi
Merokok menganggu mekanisme sel
normal
yang
dpt
meningkatkan
pelepasan oksigen ke dlm jaringan
OBAT-OBATAN
Steroid menurunkan respons inflamasi
& memperlambat sintesis kolagen
Obat2an antiinflamasi menekan sintesis
protein, kontraksi luka, epitelisasi &
inflamasi
Penggunaan antibiotik dlm waktu lama
dpt meningkatkan risiko terjadinya
superinfeksi
Obat2an kemoterapi dpt menekan fungsi
sum2 tulang, menurunkan jumlah
leukosit, & mggu respon inflamasi
DIABETES
Penyakit
kronik
menyebabkan
timbulnya penyakit pembuluh darah
kecil yang dpt mggu perfusi jaringan
Diabetes menyebabkan Hb memiliki
afinitas yang lebih besar untuk oksigen
shg Hb gagal melepaskan oksigen ke
jaringan
Hiperglikemia
mggu
kemampuan
leukosit utk melakukan fagositosis &
juga mendorong pertumbuhan infeksi
F.
1.
a.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Psikososial
Buruknya pemahaman & penerimaan
trhd program pengobatan
Kecemasan yang berkaitan dengan
perubhan pada pekerjaan, penghasilan,
hub. Pribadi & body image
FAKTOR PENYULIT
Faktor Petuga Kesehatan
Cara insisi luka
Factor Pasien
Malnutrisi seperti difesiensi protein, pada usia lanjut
Defisiensi vitamin C, menyebabkan gangguan pembentukan kolagen , luka mudah terinfeksi
dan gangguan proses inflamasi.
Defisiensi vitamin A, mengakibatkan perlambatan proses re-epitelialisasi dan sintesa
kolagen.
Defisiensi vitamin K, mengakibatkan gangguan hemostasis pada fase inflamasi
Defisiensi Zink (Zn), mengakibatkan gangguan proliferasi sel dan sintesa kolagen
Penyakit penyerta seperti DM, DVT dan kelainan pembentukkan
Obat-obatan seperti anti infalation dariugs.
3. Eviceration, yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam kearah luar melalui luka. Hal ini
dpt terjadi jika luka tidak segera menyatu dengan baik akibat proses penyembuhan yang
lambat
4. Perdarahan, ditandai dengan adanya perdarahan disertai perubahan tanda vital seperti
kenaikan denyut nadi, kenaikan pernapasan, penurunan tekanan darah, melemahnya kondisi
tubuh, kehausan, serta keadaan kulit yang dingin & lembab
H. PERDARAHAN PADA LUKA
1. Pengertian
Keluarnya darah dari suatu kerusakan integritas jaringan baik dari dalam / luar tubuh
Peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena pembuluh darah tsb mengalami
kerusakan (benturan fisik, sayatan)
2. Klasifikasi sumber perdarahan
a.
Perdarahan Luar
Perdarahan yang tampak/terlihat jelas keluar dari luka tbuka
b. Perdarahan Dalam
- Biasanya tak terlihat & kulit tidak tampak rusak
- Kadang2 tlihat berada dibawah pmukaan kulit tampak memar
- Bentuk lain dari perdarahan dalam adalah perdarahan tertutup
4. Penanganan
a.
Pakai APADA agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban
Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban
b.
Bila belum berhenti dengan ditambah penutup lain, tanpa melepas penutup pertama
2). Elevasi (Tinggikan posisi luka & lakukan bersamaan dgn tekanan langsung )
3). Penekanan pada titik tekan (Arteri)
Penekanan dpt dilakukan pada ujung arteri yang sesuai & tempat yang sering dilakukan
adalah :
A.
1.
2.
3.
C. Luka Basah
1. Mhilangkan nanah
Nanah bakteri, dengan pembedahan, membuka serta mengalirkan nanah mengurangi
pembentukan nanah dibersihkan dengan cairan fisiologis kalau basah bisa diganti
beberapa kali
2. Menjaga kelembaban luka
Stlh jar. Mati dibersihkan & nanah dikeluarkan keluarnya cairan bening (tahap
penyembuahan luka dimulai). Semasih cairan ini blebih dikurangi utk mengeringkan luka
dengan kasa steril.
2. Larutan povodine-iodine.
Iodine adalah element non metalik yang tersedia dalam bentuk garam yang dikombinasi
dengan bahan lain Walaupun iodine bahan non metalik iodine berwarna hitam kebiru-biruan,
kilau metalik dan bau yang khas. Iodine hanya larut sedikit di air, tetapi dapat larut secara
keseluruhan dalam alkohol dan larutan sodium iodide encer. Iodide tinture dan solution
keduanya aktif melawan spora tergantung konsentrasi dan waktu pelaksanaan (Lilley &
Aucker, 1999).
Larutan ini akan melepaskan iodium anorganik bila kontak dengan kulit atau selaput
lendir sehingga cocok untuk luka kotor dan terinfeksi bakteri gram positif dan negatif, spora,
jamur, dan protozoa. Bahan ini agak iritan dan alergen serta meninggalkan residu (Sodikin,
2002). Studi menunjukan bahwa antiseptik seperti povodine iodine toxic terhadap sel
(Thompson. J, 2000). Iodine dengan konsentrasi > 3 % dapat memberi rasa panas pada kulit.
Rasa terbakar akan nampak dengan iodine ketika daerah yang dirawat ditutup dengan balutan
oklusif kulit dapat ternoda dan menyebabkan iritasi dan nyeri pada sisi luka. (Lilley &
Aucker, 1999).
Indikasi
Dilakukan pada pasien yang menderita luka baik luka kecil atau luka besar
4. Persiapan
a. Persiapan Alat
1). Alat-alat steril (dalam wadah yang steril)
Pinset anatomis
Pinset chirurgis
Arteri klem
Kain khasa
Kapas alkohol/kapas bensin
Bengkok/ Nierbeken
Waskom kecil
Gunting lurus
Handscoen/sarung tangan
2).
b. Persiapan Pasien
1). Pasien diberi penjelasana tentang tindakan yang akan dilakukan
2). Atur posisi pasien yang menyenangkan dan memudahkan pekerjaan
5. Prosedur Pelaksanaan
1). Memberi salam
2).
3).
4).
5).
6).
7).
a.
berkurang)
Adanya parut atau bekas luka (scar) akibat fibroblas dlm jaringan granulasi mengeluarkan
kolagen yang membentuknya serta berkurangnya ukuran parut yang merupakan indikasi
terbentuknya keloid.
b. Melihat adanya benda asing atau bahan2 pengontaminasi pada luka mis : tanah, pecahan kaca
atau benda asing lain
c. Melihat ukuran, kedalaman & lokasi luka
d. Adanya dariainase, pembengkakan, bau yang kurang sedap. & nyeri pada daerah luka
B. DIAGNOSSA KEPERAWATAN
Dlm diagnosis keperawatan beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan pada daerah luka
2. Nyeri akibat terputusnya kontinuitas jaringan
Contoh diagnosa Keperawatan NANDA
a.
b.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan :
1. Meningkatkan hemostasis luka
2. Mencegah infeksi
3. Mencegah cedera jaringan yang lebih lanjut
4. Meningkatkan penyembuhan luka
5. Mempertahankan integritas kulit
6. Mendengankan kembali fungsi normal
7. Memperoleh rasa nyaman (mengurangi nyeri)
Rencana tindakan
1.
Mencegah terjadinya infeksi dengan cara menjaga atau mempertahankan agar luka tetap
2.
D. EVALUASI
1. Evaluasi terhadap masalah luka secara umum dpt dinilai dari sempurnanya prose
penyembuhan luka, tidak ditemukan adanya tanda radang, tidak ada perdarahan, luka dlm
keadaan bersih & tidak ada keloid/skiatrik
2. Mengevaluasi penyembuhan luka secara terus menerus yang dilakukan selama mengganti
3.
balutan, saat terapi diberikan & saat klien berusaha melakukan sendiri perawatan lukanya
Mengevaluasi setiap intervensi yang dilakukan untuk mempercepat penyembuhan luka &
BATASAN KARAKTERISTIK
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Kerusakan integritas kulit
yang
berhubungan
dengan
luka
yang
terkontaminasi
Risiko
infeksi
yang
berhubungan dengan luka
traumatik
yang
terkontaminasi
Dx. Kep : Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan luka yang terkontaminasi
TUJUAN
HASIL YANG
DIHARAPKAN
Integritas
kulit pada
area luka
operasi
meningkat
pada 20
april
INTERVENSI
RASIONAL
TUJUAN
Integritas kulit
pada area luka
operasi
semakin baik
TINDAKAN EVALUATIF
HASIL YANG
DIHARAPKAN
Inspeksi permukaan kulit didekat luka &Luka bersih & utuh tanpa
disekitar tempat dariain
inflamasi, dariainase atau
Observasi kondisi luka & karaktermaserasi
dariainase
Tepi luka saling mendekat
Madu mengandung..
Kalori : 1 kg madu mengandung 3.280 kalori atau setara dengan 50 butir telur ayam,
5,7 liter susu, 25 buah pisang, 40 buah jeruk, 4 kg kentang, 1,68 kg daging
Berbagai vitamin dan mineral : madu mengandung berbagai vitamin dan mineral yg
dibutuhkan tubuh: A, B komplek, C,D,E dan K, mineral : zat besi, kalium, kalsium,
magnesium, tembaga, mangan, natrium, fospor, dll
Mungkin anda pernah pernah mengalami yang namanya luka, mungkin luka terkena benda
tajam yang membuat kulit berdarah ataupun sobek. berikut saya punya macam macam obat
tradisional yang mudah didapat untuk sebagai penyembuh luka dan dapat mengurangi rasa
sakit pada luka.
Aloe vera.
Tanaman ini mungkin akrab dengan kita. tanaman asli amerika selatan ini mampu
mengurangi rasa sakit pada luka dengan cara mengusapkan lendir Aloe vera pada luka yang
sakit.
Tunas jahe
Tumbuhan yang biasa untuk minuman ataupun penyedap masakan ini juga dapat mengurangi
pembekakan, memar, ataupun ,keseleo. cukup ambil tunas yang masih muda ditumbuk
ataupun diparut dan di oleskan pada bagian yang memar.
Getah Pisang.
Hampir setiap wilayah dekat kita pasti terdapat yang nama pohon pisang. tanaman yang amat
bermanfaat ini juga dapat membantu penyembuhan luka dengan yang dihasilkan getahnya
dengan cara mengusapkan getahnya pada luka sobekan kulit ataupun goresan benda tajam.
Biji mahuni
Anda pernah mengenal yang namanya mahuni?. tumbuhan yang biasanya di ambil batang
pohonnya ini juga berkashiat pada bijinya. umumnya dibuat sebagai jamu. namun. tidak
juga, biji mahuni juga dapat menymbuhkan berbagtai macam penyakit. dari luka agar cepat
kering, menambah kekebalan tubuh, luka goresan benda tajam. walupun biji ini rasanya
sangatlah pahit tetapi penduduk pendesaan sudah biasa mengkonsumsinya.
Batang Talas
Anda pasti sudah tahu talas. tanaman yang biasanya tumbuh di area pegunungan ini juga
dapat menyambuhkan luka akibat benda tajam dengan cara batang talas kita potong oleskan
getah batangnya pada luka yang sakit.
Tanaman-tanaman yang kita anggap biasa ternyata sangatlah bermanfaat bagi kita dan lebih
mudah untuk menemukannya.