lopi antara
8-14 cm, tuba tertutup oleh peritoneum dan lumennya
dilapisi
oleh membran mukosa.
Tuba fallopi terdiri atas:
a)
Pars intersisialis
Bagian yang terdapat di dinding uterus
b)
Pars ismika
Merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya
.
c)
Pars ampularis
Bagian yang terbentuk agak lebar tempat konsepsi te
rjadi
16
d)
Pars infundibulum
Bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan
mempunyai fimbria
4)
Ovarium
Ovarium merupakan organ yang berbentuk seper
ti buah
amandel, fungsinya untuk perkembangan dan pelepasan
ovum.
Serta sintesis dan sekresi hormon steroid. Ukuran o
varium, panjang
2,5-5 cm, lebar 1,5-3cm, dan tebal 0,6-1cm.
Ovarium terletak di setiap sisi uterus, di ba
wah dan di belakang
tuba falopi. Dua ligamen mengikat ovarium pada temp
atnya, yakni
bagian mesovarium ligamen lebar uterus, yang memisa
hkan
ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-kira
setinggi kristal
iliaka anterior superior, dan ligamentum ovari prop
rium.
(Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004)
D. Etiologi
Walaupun mioma uteri ditemukan terjadi tanpa
penyebab yang pasti,
namun dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz d
ikatakan bahwa mioma
uteri terjadi tergantung pada sel-sel otot imatur y
ang terdapat pada Cell Nest
yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus ole
h hormon estrogen.
Namun demikian, beberapa faktor yang dapat menjadi
faktor pendukung
terjadinya mioma adalah: wanita usia 35-45 tahun, h
amil pada usia muda,
genetik, zat-zat karsinogenik, sedangkan yang menja
di faktor pencetus dari
terjadinya mioma uteri adalah adanya sel yang imatu
r.
17
kali terdapat
pertumbuhan tumor yang cepat selama kehamilan dan
terapi estrogen
eksogen. Mioma uteri akan mengecil pada saat menopa
use dan
pengangkatan ovarium. Adanya hubungan dengan kelain
an lainnya yang
tergantung estrogen seperti
endometriosis (50%), perubahan fibrosistik dari
payudara (14,8%), adenomyosis (16,5%) dan hiperplas
ia endometrium
(9,3%). Mioma uteri banyak ditemukan bersamaan deng
an anovulasi
ovarium dan wanita dengan sterilitas. 17B hidroxyde
sidrogenase: enzim ini
mengubah estradiol (sebuah estrogen kuat) menjadi e
stron (estrogen lemah).
Aktivitas enzim ini berkurang pada jaringan miomato
us, yang juga
mempunyai jumlah reseptor estrogen yang lebih banya
k daripada
miometrium normal.
18
2. Progesteron
Progesteron merupakan antagonis natural dari
estrogen. Progesteron
menghambat pertumbuhan tumor dengan dua cara yaitu:
mengaktifkan 17B
hidroxydesidrogenase dan menurunkan jumlah reseptor
estrogen pada
tumor.
3. Hormon Pertumbuhan
Level hormon pertumbuhan menurun selama keha
milan, tetapi hormon
yang mempunyai struktur dan aktivitas biologik seru
pa yaitu HPL, terlihat
pada periode ini, memberi kesan bahwa pertumbuhan y
c.
Faktor ras dan Genetik
Pada wanita ras tertentu, khususnya wanita b
erkulit hitam, angka
kejadian mioma uteri tinggi. Terlepas dari faktor r
as, kejadian tumor ini
tinggi pada wanita dengan riwayat keluarga, ada ya
ng menderita mioma.
( Manuaba, 1998 )
Belum diketahui secara pasti, tetapi asalnya
disangka dari sel-sel otot
yang belum matang. Disangka bahwa estrogen mempunya
i peranan
4)
Kehamilan dapat mengalami keguguran.
5)
Persalinan prematuritas.
6)
Gangguan proses persalinan.
7)
Tertutupnya saluran indung telur sehingga menimbulk
an infertilitas.
8)
Pada kala II dapat terjadi gangguan pelepasan plas
enta dan perdarahan. 23
9)
Mioma yang lokasinya dibelakang dapat terdesak keda
lam kavum douglasi
dan terjadi inkarserasi.
10) Subfertil (agak mandul) sampai fertil (mandul)
dan kadang- kadang hanya
punya anak satu. Terutama pada mioma uteri sub muko
sum.
11) Sering terjadi abortus. Akibat adanya distorsi
rongga uterus.
12) Terjadi kelainan letak janin dalam rahim, terut
ama pada mioma yang
besar dan letak sub serus.
13) Distosia tumor yang menghalangi jalan la
hir, terutama pada mioma yang
letaknya diservix.
14) Atonia uteri terutama pasca persalinan, perdar
ahan banyak, terutama pada
mioma yang letaknya di dalam dinding rahim.
15) Kelainan letak plasenta.
16) Plasenta sukar lepas (retensio plasenta), teru
tama pada mioma yang sub
mukus dengan intramural.
Penanganan berdasarkan pada kemungkinan adan
ya keganasan,
kemungkinan torsi dan abdomen akut dan kemungkinan
menimbulkan
komplikasi obstetrik, maka :
1
Tumor ovarium dalam kehamilan yang lebih besar dari
telur angsa harus
dikeluarkan.
2
Waktu yang tepat untuk operasi adalah kehamilan 16
20 minggu.
3
Operasi yang dilakukan pada umur kahamilan dibawah
20 minggu harus
diberikan substitusi progesterone
23
9)
Mioma yang lokasinya dibelakang dapat terdesak keda
lam kavum douglasi
dan terjadi inkarserasi.
10) Subfertil (agak mandul) sampai fertil (mandul)
dan kadang- kadang hanya
punya anak satu. Terutama pada mioma uteri sub muko
sum.
11) Sering terjadi abortus. Akibat adanya distorsi
rongga uterus.
12) Terjadi kelainan letak janin dalam rahim, terut
ama pada mioma yang
besar dan letak sub serus.
13) Distosia tumor yang menghalangi jalan la
hir, terutama pada mioma yang
letaknya diservix.
14) Atonia uteri terutama pasca persalinan, perdar
ahan banyak, terutama pada
mioma yang letaknya di dalam dinding rahim.
15) Kelainan letak plasenta.
16) Plasenta sukar lepas (retensio plasenta), teru
22
9)
Mioma yang lokasinya dibelakang dapat terdesak keda
lam kavum douglasi
dan terjadi inkarserasi.
10) Subfertil (agak mandul) sampai fertil (mandul)
dan kadang- kadang hanya
punya anak satu. Terutama pada mioma uteri sub muko
sum.
a)
Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia en
dometrium
rongga uterus26
Menurut Faisa, Yatim, 2005 keluhan dan gejala
mioma uteri adalah
Kebanyakan mioma uteri tumbuh tanpa menimbulkan kel
uhan atau
gejala. Pada perempuan lain mungkin mengeluh perdar
ahan menstruasi
lebih banyak dari biasa, atau nyeri sewaktu menstru
asi, perasaan penuh
dan ada tekanan tekanan pada rongga perut, atau kel
uhan anemi karena
kurang darah atau nyeri pada waktu berhubungan seks
ual, atau nyeri
pada waktu bekerja. Perempuan lain yang mengidap mi
oma mengeluh
susah hamil atau mudah keguguran.
Pada mioma yang klasik, uterus membesar mera
ta, dan sekitar 80%
perempuan yang menderita mioma uterus bertambah ber
atnya sampai 80
gram (berat normal uterus hanya sekitar 50 gram) P
ernah dilaporkan
sampai ada uterus yang menderita mioma dengan berat
lebih 200 gram.
Mioma sering bersama-sama dengan kelainan ut
erus lain
endometriosis pada 11% penderita dan 7% penderita m
ioma juga
menderita polip endometrium, hingga kondisi ini men
gacukan diagnosa
mioma.