PROGRAM POKOK Mengurangi Kematian
PROGRAM POKOK Mengurangi Kematian
2. Perbaikan Gizi
Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu program pokok Puskesmas yaitu
program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang
Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang
Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan harian, bulanan, smesteran ( 6 bulan
sekali) dan tahun ( setahun sekali) serta beberapa kegiatan investigasi dan intervensi yang
dilakukan setiap saat jika ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi
buruk. Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan dalam maupun di luar
gedung Puskesmas.
tujuan :
-
Memberi kapsul Vit. A dosis tinggi pada ibu nifas, juga pada anak balita dan bayi 6
11 bln ( 100.000 SI ).
-
Mengadakan pelayanan konsultasi gizi bagi penderita penyakit kronis atau metabolik
yang membutuhkan diet khusus.
melakukan tinakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan
data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program
kesehatan.
Tujuan surveilans:
1. Menentukan data dasar/besarnya masalah kesehatan
2. Memantau atau mengetahui kecenderungan penyakit
3. Mengidentifikasi adanya kejadian luar biasa
4. Membuat rencana, pemantauan, penilaian atau evaluasi program kesehatan.
Subsistem surveilans epideiologi kesehatan:
c. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
d. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
e. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku
f. Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan
g. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentan Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan.
Jenis-jenis penyakit yang diamati di Puskesmas (STP):
10. Kolera
11. Diare
12. Diare Berdarah
13. Tifus perut klinis
14. TB Paru BTA +
15. TB Paru Klinis
16. Kusta PB
17. Kusta MB
18. Campak
19. Difteri
20. Batuk Rejan
21. Tetanus
22. Hepatitis Klinis
23. Malaria Klinis
24. Malaria Vivax
25. Malaria Falsifarum
26. Malaria mix
27. Demam Berdarah Dengue
28. Demam Dengue
29. Pnemonia
30. Sifilis
31. Gonore
32. Frambusia
33. Filariasis
34. Influenza
Kejadian Luar Biasa (KLB) =
Definisi Kejadian Luar Biasa (KLB) = adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidmiologis dalam kurun waktu dan daerah
tertentu.
tujuan :
Melakukan pemeriksaan suspek, penemuan dan pengobatan penderita TB Paru dengan
DOTS, baik dengan pemeriksaan BTA Positif, BTA Negatif dengan Rongen Positif ataupun
anak anak dengan gejala klinis.
Melaksanakan penemuan / tersangka pengobatan kusta serta pemberian kontak pada
penderita kusta.
-
4. Kesehatan Lingkungan
Menggalakkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kegiatan antara lain :
Melaksanakan inspeksi sanitasi kesekolah sekolah sarana air bersih, kamar mandi /
WC, tempat tempat pengelolaan makanan / minuman, pembuangan sampah.
Pengawasan dan pemberian pada kelompok masyarakat mengenai pemakai air, tempat
pengelolaan makanan / minuman.
-
5. Promosi Kesehatan
> Melakukan promosi kesehatan terhadap kasus penyakit kepada masyarakat.
> Melakukan penyuluhan terhadap kasus penyakit tertentu, seperti : Kesehatan Reproduksi
Remaja, Sex Bebas dan Narkoba.
6. Pengobatan Dasar
Berguna utk mdptkan diagnosa sedini mungkin dgn melaksanakan tindakan pengobatan,
perawatan, dan jika diperlukan juga upaya rujukan dan rehabilitasi.
B. PROGRAM PENUNJANG
1. Laboratorium
Pemeriksaan untuk deteksi lebih dini penyakit, penunjang diagnosis atau tes kesehatan
pasien.
Atl: tes kehamilan, malaria, cholesterol, gula darah, anemia pd ibu hamil,dll
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga
kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di
rumah sakit . Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat. Ruangan ini dulunya
sering hanya berupa bangsal yang dihuni oleh banyak orang sekaligus. Saat ini, ruang rawat
inap di banyak rumah sakit sudah sangat mirip dengan kamar-kamar hotel. Pasien yang
berobat jalan di Unit Rawat Jalan, akan mendapatkan surat rawat dari dokter yang
merawatnya, bila pasien tersebut memerlukan perawatan di dalam rumah sakit, atau
menginap di rumah sakit
ketentuan ketentuan :
a Pasien yg telah dirujuk dari pelayanan umum Rawat jalan.
Pasien rujukan dari dokter swasta disertai hasil laboratorium.
Pasien yang langsung berobat ke UGD 24 jam.
b. Sarana Prasarana Rawat Inap
. Jumlah Tempat Tidur : 14 buah
. Peralatan medis cukup lengkap, spt:
minor.
. Ambulance / Puskesmas keliling.
. Pelayanan Spesialis Anak.
2. Rawat Bersalin
Pelayanan Rawat Bersalin merupakan pelayanan kesehatan perorangan bagi ibu
yang baru melahirkan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,keperawatan,
rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat bersalin.
Persalinan yang baik adalah harapan dari setiap ibu yang ingin melahirkan buah
hatinya. Persalinan sangat didukung oleh tenaga medis yang ahli, fasilitas dan rungan yang
memadai untuk menunjang pelayanan proses persalinan tersebut.
3. Upaya Kesehatan USILA
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu
aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN 1998). Secara biologis
penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara
terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin
rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini
disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta
sistem organ. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai
beban dari pada sebagai sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa
kehidupan masa tua tidak lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang
4. Pemeriksaan IVA
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah
leher rahim yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Berawal dari leher
rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di
seluruh tubuh.
Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati
peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada
perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker
serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut
WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di
dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh
dalam selimut. Seringkali baru diketahui hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
Di Kabupaten Kebumen, penderita kanker serviks semakin tahun semakin meningkat. Pada
tahun 2009 penderita kanker serviks di Kabupaten Kebumen sebanyak 36 kasus dan pada
tahun 2010 sebanyak 74 kasus.
dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh
dalam selimut. Seringkali baru diketahui hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
Di Kabupaten Kebumen, penderita kanker serviks semakin tahun semakin meningkat. Pada
tahun 2009 penderita kanker serviks di Kabupaten Kebumen sebanyak 36 kasus dan pada
tahun 2010 sebanyak 74 kasus.
Sertifikat ISO 9001 : 2008, ini merupakan sertifikasi lanjutan dari ISO 9001 : 2000, dimana
semua petugas kesehatan di Puskesmas Halmahera dalam menjalankan tugas tugas
pokoknya harus sesuai dengan SOP dan Instruksi Kerja, juga harus dapat meningkatkan mutu
pelayanan dan mengevaluasi hasil kegiatan kegiatan tersebut dengan baik sesuai dengan
visi dan misi yang telah ditetapkan.