Anda di halaman 1dari 16

GAGAL GINJAL

KRONIS
KELOMPOK 6 :
1.
2.
3.
4.
5.

Justitia Intan
Khusnul Khotimah
Lani Rifa Triyani
Liana Afita Dewi
Lilik Mauluddin

PENGERTIAN
Gagal ginjal kronis adalah kegagalan
fungsi ginjal untuk mempertahankan
metabolisme serta keseimbangan cairan
dan elektrolit akibat destruksi struktur
ginjal yang progesif dengan.Manifestasi
penumpukan sisa metabolit (toksik
uremik)didalam darah.

ETIOLOGI
GGK bisa disebabkan dari ginjal sendiri dan diluar ginjal.
1. Penyakit dari ginjal
Penyakit pada saringan (glomelurus): glomerulonefritis
Infeksi kuman :pyelonefritis, ureteritis
Batu ginjal : nefrotilitiasis
Kista diginjal : poclystic ginjal
Trauma langsung pada ginja
Keganasan pada ginjal
Sumbatan : batu, tumor, penyempitan/ stiktur.

ETIOLOGI
2. Penyakit umum diluar ginjal
Penyakit sistenik : diabetes melitus, hipertensi, kolesterol
tinggi.
Dyslipidemia
SLE
Infeksi di badan : TBC paru, sifilis, malaria, hepatitis
Preeklamsi
Obat-obatan
Kehilangan banyak cairan yang mendadak (luka bakar)

PATOFISIOLOGI
E:\PATOFISIOLOGI GAGAL GINJAL KRO
NIS.docx

E:\PATHWAY GGK 2.docx

STADIUM
Penurunan cadangan ginjal, yang terjadi apabila GFR turun 50%
dari
normal
Influensiensi ginjal, yang terjadi apabila GFR turun menjadi 20-35%
dari normalNefron-nefron yang tersisa sangat rentan mengalami
kerusakan sendiri karena beratnya beban yang mereka terima
Gagal ginjal, yang terjadi apabila GFR kurang dari 20% normal.
Semakin banyak nefron yang mati
Gagal ginjal terminal, yang terjadi apabila GFR menjadi kurang dari
5% dari normal. Hanya sedikit nefron fungsional yang tersisa. Pada
seluruh ginjal ditemukan jaringan parut dan atrofi tubulus.

MANIFESTASI KLINIS
1. Gastrointestinal : ulserasi saluran pencernaan dan perdarahan
2. kardiovaskuler : hipertensi, perubahan elektrokardiografi (EKG), perikardium, dan
tamponade perkardium
3. Respirasi : edema paru, efusi pleura, dan pleuritis.
4. Neuromuskular : lemah, gangguan tidur, sakit kepala, letargi, gangguan muskular,
neuropati perifer, bingung, dan koma.
5. Metabolik/endokrin : inti glukosa, hiperlipidemia, gangguan hormon seks
menyebabkan penurunan libid, impoten, dan ammenhore (wanita)
6. Cairan elektrolit : gangguan asam dan basa menyebabkan kehilangan sodium
sehinggaterjadi dehidrasi, asidosis, hiperkalemia, hipermagnesia, dan hipokalsemia.
7. Dermatologi : pucat, hiperpigmentasi, pluritis, ekiomosis, dan uremia frost
8. Abnormal skeletal : osteodistrofi ginjal menyebabkan osteomalasia
9. Hematologi : anemia, defek kualitas flatelet, dan perdarahan meningkat
10.Fungsi psikosial : perubahan kepribadian dan perilaku serta gangguan proses
kognitif.

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
1.
2.
3.
4.
5.

keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat kesehatan dahulu
Psikososial
Pemeriksaan Fisik

PENGKAJIAN DIAGNOSTIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Laju endap darah


Ureum dan kreatinin
Hiponatremi
Hipokalasemiadan hiperfosfatemia
Phosphate alkaline meninggi
Hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia
Peninggian gula darah
Hipertrigliserida,
Asidosis metabolik

PENGKAJIAN
Pemeriksaan diagnostik lain
1. Foto polos abdomen
2. Intra vena pielografi (IVP)
3. USG
4. Renogram
5. EKG
Pengkajian penatalaksanaan medis
6. Dialisis, dialisis
7. Koreksi hiperkalemi
8. Koreksi anemia,
9. Koreksi asidosis.
10. pengendalian hipertensi
11.Transpaltasi ginjal.

DIAGNOSA
1. Aktual/risiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan
dengan penurunan pH pada cairan serebrospinal,
perembesan cairan, kongesti paru efek sekunder
perubahan membran kapiler alveoli dan retensi cairan
interstisial dari edema paru dan respon asidosis metabolik.
2. Aktual/risiko tinggi terjadinya penurunan curah janrung
berdasarkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,
gangguan
frekuensi,irama,
konduksi
jantung,
akumulasi/penumpukan urea toksin, klasifikasi jaringan
lunak.
3. Aktual/risiko tinggi aritmia berdasarkan gangguan kondisi
elektrikal sekunder dari hiperkalemi.

INTERVENSI
E:\INTERVENSI GGK.docx

EVALUASI
Hasil yang diharapkan setelah pasien gagal ginjal
kronis mendapatkan intervensi adalah sebagai
berikut :
Pola nafas kembali efektif.
Tidak terjadi penurunan curah jantung.
Tidak terjadi aritmia.
Tidak terjadi kelebihan volume cairan tubuh.
Peningkatan peruse serebral.
Pasien tidak mengalami deficit neurologis.
Tidak mengalami cedera jaringan lunak.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai