Anda di halaman 1dari 6

Bab 4 : Berperilaku Terpuji

Nama

: S. F. Kamilia Kirana (kiky)


Kelas : X
Tugas : Agama Islam

A. PENGERTIAN PERILAKU HUSNUZAN


Husnuzan artinya berbaik sangka,lawan katanya adalah
suuzan yang artinya berburuk sangka. Suuzan termasuk akhlak
tercela, karena mendatangkan kerugian. Sungguh tepat jika
Allah SWT dan rasulnya melarang berperilaku berburuk sangka

B. CONTOH CONTOH PERILAKU HUSNUZAN


1. Husnuzan terhadap Allah SWT
Husnuzan terhadap Allah SWT artinya berbaik sangka
pada Allah SWT,Tuhan Yang Maha Es,Pencipta Alam Semesta dan
segala isinya.
Diantara sikap perilaku terpuji,yang akan dilakukan oleh
orang yang berbaik sangka kepada Allah ialah syukur dan sabar

A. Syukur
Menurut pengertian bahasa,kata syukur berasal dari
bahasa arab,yang artinya terima kasih. Menurut istilah, syukur
adalah berterima kasih kepada Allah SWT dan pengakuan yang
tulus atas nikmat dan karunia-NYA,melalui ucapan, sikap dan
perbuatan.
Jika umat manusia menghitung-hitung karunia
Allah,tentu tidak akan mampu menghitungnya.
B. Sabar
Apabila manuitu berada dalam situasi senang,
hendaknya ia bersyukur, dan apabila sedang dalam keadaan susah,
maka hendaknya ia bersabar.
Seseorang dianggap suuzan terhadap Allah, misalnya
tatkala ia mengalami kegagalan dalam suatu usaha, ia menduga
Allah lah penyebab kegagalannya. Padahal Allah itu Maha
Mendengar, Maha Dermawan & Maha Adil.

2. Husnuzan terhadap Diri Sendiri


A. Percaya Diri
Seseorang yang percaya diri tentu akan yakin terhadap
kemampuan dirinya, sehingga ia berani mengeluarkan pendapat dan
berani pula melakukan suatu tindakan. Sebaliknya, seseorang yang
memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan apabila tidak percaya diri
tentu akan memperoleh kerugian dan mungkin bencana
B. Gigih
Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata
gigih berasal dari bahasa Minangkabau yang artinya berkeras hati,
tabah, dan rajin. Sikap dan perilaku gigih termasuk akhlakul karimah,
yang hendaknya diterapkan antara lain dalam hal berikut :
1. Menuntut Ilmu
2. Bekerja mencari rezeki yang halal
3. Berinisiatif

3. Husnuzan terhadap sesama manusia


A. Kehidupan Berkeluarga
Tujuan hidup berkeluarga yang islami adalah terbentuknya
keluarga (rumah tangga) yang memperoleh rida dan rahmat Allah SWT,
bahagia serta sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat.
B. Kehidupan Bertetangga
Kehidupan bertetangga dianggap saling berprasangka baik
dan tidak saling mencurigai jika antara lain bersikap dan berperilaku :
1. saling menghormati
2. berbuat baik kepada tetangga
C. Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara
Tujuannya adalah terwujudnya kehidupan yang aman,
tentram, adil, makmur, dibawah ampunan dari ridha Allah SWT
Sikap dan perilaku terpuji yang harus diwujudkan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara itu antara lain :

1. Generasi tua menyayangi genersi muda, sedangkan


generasi muda menghormati generasi tua.
2. Semua anggota masyarakat atau sesama warga negara
hendaknya saling menolong dalam kebaikan serta ketakwaan dan jangan
saling menolong dosa serta pelanggaran

C. MEMBIASAKAN DIRI BERPERILAKU HUSNUZAN


Seorang muslim/muslimah yang berperilaku husnuzan Allah
SWT, tentu akan senantiasa bertakwa kepada-Nya dimanapun dan kapanpun
ia berada. Serta mereka yang husnuzan terhadap diri sendiri, tentu akan
membiasakan diri dengan bersikap dan berperilaku terpuji yang bermanfaat
bagi dirinya.

Anda mungkin juga menyukai