Anda di halaman 1dari 4

1.

Teori tektonik lempeng


Lempeng tektonik merupakan proses geologi yang menghasilkan fenomena
pemandangan luar biasa seperti adanya pergunungan Himalaya, Alpen, dll
memberikan juga Catastr. ophic.
Teori tektonik lempeng didasarkan pada model sederhana dari planet Bumi: litosfer
yang rigid, terdiri dari kerak benua dan kerak samudera, bersama-sama dengan
bagian paling atas mantel yang ada dibawahnya, tersusun oleh berbagai
lempengan dengan beragam ukuran.
Lempeng-lempeng tersebut memiliki ketebalan bervariasi: yang disusun oleh kerak
benua dan mantel atas memiliki ketebalan hingga 250 km. Sedangkan yang disusun
oleh kerak samudera dan mantel atas memiliki ketebalan hingga 100 km.
Litosfer yang rigid berada diatas astenosfer yang panas dan lemah. Diduga adanya
transfer panas di astenosfer lah yang menyebabkan lempeng diatasnya bergerak.
Lempeng-lempeng tersebut bergerak saling menjauh di punggungan tengah
samudera dan bertemu di palung laut, dimana salah satu lempeng akan menunjam
masuk kembali ke mantel.
Teori ini dapat menjelaskan hubungan antara proses pembentukan pegunungan,
kegempaan, dan volkanisme
Hot spot
Hot spot adalah titik di permukaan Bumi dimana kolom magma dari mantel (mantle
plume) muncul di permukaan membentuk gunungapi atau flood basalt.
Mekanisme tektonik lempeng
Ada 2 model yang menjelaskan mekanisme tektonik lempeng:
(a) sel arus konveksi panas yang hanya terbatas di astenosfer,
(b) sel arus konveksi panas yang melibatkan seluruh mantel.
Asumsi-asumsi:
satu sel arus konveksi menggerakkan satu lempeng tektonik
arus konveksi muncul di punggungan tengah samudera
arus konveksi masuk kembali di palung samudera
batas-batas lempeng tersebut ditentukan oleh sel arus konveksi.

2. Gunung Api
Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat
keluarnya cairan magma (+volatile) ke permukaan bumi ( Mac Donald, 1972).
Gunungapi adalah tempat keluarnya magma dari dalam bumi, yang mekanismenya
terkait dengan gerak lempeng tektonik.
Erupsi Magmatik : PROSES KELUARNYA MAGMA DALAM BENTUK LELERAN
ATAU LONTARAN MATERIAL PIJAR
Erupsi Freatik : LETUSAN UAP AIR YANG MELONTARKAN MATERIAL LAMA
ATAU BAHAN NON MAGMATIK
Aktivitas volkanik adalah keluarnya magma (batuan cair dan gas) dari dalam bumi
melalui bukaan (vent) di permukaan bumi
Tipe magma ditentukan oleh lingkungan pembentukan gunungapi : spreading
center (basaltik), subduction zone (andesitik), hot spot (basaltik, riolitik)
Tipe magma menentukan tipe erupsi dan tingkat aktivitas volkanik suatu gunungapi
Nama gunungapi dg ciri khas erupsi tertentu digunakan sebagai nama tipe erupsi:
Hawaian
Strombolian
Pelan / Vulkanian
Vesuvian / Plinian
Surtseyan / Hidrovolkanik, Phreatik
Aktivitas erupsi suatu gunungapi tidak hanya mengikuti satu tipe erupsi saja
bergantung pada episode aktivitas, fase erupsi
Aliran piroklastik adalah Aliran / longsoran abu, fragmen batuan dan gas dengan
temperatur dan kecepatan tinggi
Lahar adalah Campuran deposit aktivitas gunungapi (tephra) dengan air dan
mengalir menuruni lereng
Tephra adalah Jatuhan fragmen batuan dan lava (abu, bom dan blok volkanik) yang
terlontar ke udara
Gas bersifat asam dan gas mematikan lainnya yang terlepas saat erupsi volkanik

Jenis letusan tergantung pada 3 sifat magma: viskositas, volatil, dan volume (3V
dalam volkanologi).
Bentuk gunungapi tergantung pada jenis letusan. Enam (6) bentuk gunungapi:
1. Shields Volcanoes: low viscosity, low volatiles, large volume (eruption styles:
Hawaiian type)
2. Flood Basalts: low viscosity, low volatiles, very large volume
3. Scoria Cones: medium viscosity, medium volatiles, small volume (eruption styles:
Strombolian type)
4. Stratovolcanoes: high viscosity, high volatiles, large volume (eruption styles:
Vulcanian and Plinian types)
5. Lava Domes: high viscosity, low volatiles, small volume
6. Calderas: high viscosity, high volatiles, very large volumes

3. Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika material volkanik dari gunungapi di laut atau lepas pantai
longsor ke laut dalam jumlah sangat besar
Tsunami merupakan gelombang air yang sangat besar yang terjadi karena aktivitas
bum yaitu pergeseran lempeng bumi, gempa bumi, gunung meletus atau metor
yang jatuh ke laut pada sistem tata surya.
Tsunami (berasal dari Bahasa Jepang: Tsu = pelabuhan, Nami = gelombang, secara
harafiah berarti ombak besar di pelabuhan) yang artinya adalah perpindahan
badan air atau gelombang laut yang terjadi karena adanya gangguan impulsif.
Gangguan impulsif tersebut terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut
yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tibatiba(Pond and Pickard, 1983) atau dalam arah horizontal (Tanioka and Satake,
1995).
Proses Terjadinya Tsunami

Terjadinya gempa pada perut bumi akan mempengaruhi tekanan ka arah


vertikal
Kemudian dasar lautan mengalami keadaan yang naik dan turun dalam
rentang waktu yang singkat.
Keadaan ini membuat air lautan tidak stabil yang kemudian cenderung
mendorongnya menjadi gelombang besar yang bergerak hingga mencapai
wilayah daratan.

Anda mungkin juga menyukai