Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI KATION GOLONGAN III

( Al3+ , Cr3+ , Mn2+ , Fe2+, Fe3+, Co2+ , Ni2+ , Zn2+)


Reaksi golongan : endapan-endapan dengan berbagai
warna: besi(II) sulfida (hitam), aluminium hidroksida (putih),
kromium(III) hidroksida (hijau), nikel sulfida (hitam), kobalt sulfida
(hitam), mangan(II) sulfida (merah jambu), dan zink sulfida
(putih).
Logam-logam golongan ini tidak diendapkan oleh reagensia
golongan untuk Golongan I dan II, tetapi semuanya diendapkan,
dengan adanya amonium klorida, oleh hidrogen sulfida dari
larutan yang telah dijadikan basa dengan larutan amonia.
A. ALUMINIUM, AL (Ar : 26,98)
Alumunium adalah logam putih yang liat dan dapat ditempa,
bubuknya berwarna abu-abu. Alumunium melebur pada 659 0C.
Ion-ion alumunium Al3+ ) membentuk garam-garam yang tak
berwarna dengan anion-anion yang tak berwarna.
Reaksi-reaksi ion alumunium(III):
1.

Larutan amonium: endapan putih seperti gelatin yaitu


alumunium

hidroksida Al(OH)3, yang larut sedikit dalam

reagensia berlebihan.
Al3+ + 3NH3 + 3H2O Al(OH)3 + 3NH4+
2. Larutan natrium hidroksida : endapan putih alumunium
hidroksida.
Al3+ + 3OH- Al(OH)3
3. Larutan amonium sulfida: endapan putih dari alumunium
hidroksida:
2Al3+ + 3S2- + 6H2O 2Al(OH)3 + 3H2S
4. Larutan natrium asetat: tak diperoleh endapan dalam
larutan

netral,

dingin,

tetapi

dengan

mendidihkan

reagensia berlebihan, terbentuk endapan dari alumunium


asetat basa Al(OH)2CH3COO:
Al3+ + 3CH3COO- + 2H2O

Al(OH)2CH3COO

2CH3COOH
5. Larutan natrium fosfat: endapan putih alumunium fosfat:
Al3+ + HPO42AlPO4 + H+
6. Larutan natrium karbonat: endapan putih alumunium
hidroksida:
Al3+ + 3H2O
Al(OH)3 + 3H+
7. Reagensia aluminon (larutan garam amonium dari asam
aurina-trikarboksilat): menghasilkan suatu kompleks atau
bubuk pewarna merah-terang.
8. Reagensia alizarin: endapan merah dengan alumunium
hidroksida.
9. Reagensia Alizarin-S

(atau

natrium

alizarin-sulfonat):

menghasilkan endapan merah dalam larutan amoniakal.


10.
Reagensia
Kuinalizarin
(atau
1,2,5,8tetrahidroksiantrakuinon):

menghasilkan

endapan

atau

pewarnaan merah.
11.
Uji kering (uji pipa tiup): dengan natrium karbonat
menghasilkan zat padat putih yang tak dapat dileburkan,
yang berkilau ketika panas.
B. KROMIUM, Cr (Ar : 51,996)
Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan
tak dapat ditempa dengan berarti. Ia melebur pada 1765 0C.
Logam ini larut dalam asam klorida encer atau pekat. Jika tak
terkena udara, akan terbentuk ion-ion kromium(II):
Cr + 2H+

Cr 2+ + H2

Cr + 2HCl

Cr2+ + 2Cl- + H2

Reaksi ion-ion kromium(III) untuk mempelajari reaksi-reaksi ini:


1. Larutan amonia: endapan seperti gelatin yang berwarna
abu-abu hijau sampai abu-abu biru, yaitu kromium(III)

hidroksida,

Cr(OH)3:

Cr3+ + 3NH3 + 3H2O Cr(OH)3 + 3NH4+


2. Larutan natrium hidroksida : endapan

kromium(III)

hidroksida
Cr3+ + 3OH- Cr(OH)3
3. Larutan
natrium
karbonat:

kromium(III)

4.
5.
6.
7.

endapan

hidroksida:
2 Cr3+ + 3CO32- + 3H2O 2Cr(OH)3 + 3CO2
Larutan amonium sulfida: endapan kromium(III) hidroksida:
2Cr3+ + 3S2- + 6H2O
2Cr(OH)3 + 3H2S
Larutan natrium asetat: tak ada endapan.
Larutan natrium fosfat: endapan hijau kromium(III) fosfat:
Cr3+ + HPO42CrPO4 + H+
Uji kromat. Ion kromium(III) dapat dioksidasikan menjadi
kromat dengan beberapa cara.
a. Menambahkan natrium hidroksida berlebihan kepada
garam kromium(III) diikuti dengan beberapa ml hidrogen
peroksida 6 persen.
b. Hidrogen peroksida

dapat

diganti

dengan

sedikit

natrium perborat padat NaBO3.4H2O dalam eksperimen.


c. Oksidasi dapat dilakukan dengan air brom dalam larutan
basa(misalnya dengan hipobromit)
d. Dalam
larutan
asam
ion
kromium(III)
dioksidasikan

oleh

kalium(atau

dapat

amonium)

peroksodisulfat:
2Cr3+ + 3S2O82- + 8H2O 2CrO42- + 16 H+ + 6SO428. Identifikasi kromium setelah oksidasi menjadi kromat.
Salah satu metode:
a. Uji barium klorida: terbentuk endapan kuning barium
kromat
b. Uji kromium pentoksida: terbentuk pewarnaan biru
c. Uji dikenilkarbazida: menghasilkan warna lembayung
d. Uji asam kromotropat: menghasilkan warna merah
9. Uji kering
a. Uji pipa tiup: menghasilkan massa yang hijau dan tak
dapat dileburkan, yaitu kromium(III) oksida, Cr2O3.
b. Uji manik boraks: manik berwarna hijau.
c. Peleburan dengan natrium karbonat dan kalium nitrat
dalam cincin kecil(loop) kawat platinum atau diatas
lembaran platinum atau di atas tutup krus nikel,

mengakibatkan terbentuknya massa kromat alkali yang


kuning.

C. MANGAN, Mn(Ar:54,938) MANGAN(II)


Mangan adalah logam putih abu-abu, yang penampilannya
serupa besi-tuang,

melebur pada kira-kira 1250 oC. Ia bereaksi

dengan air hangat membentuk mangan(II) hidroksida dan


hidrogen: Mn + 2H2O Mn(OH)2 + H2
Reaksi-reaksi ion mangan (II) :
1. Larutan

natrium

hidroksida:

endapan

mangan(II)

hidroksida, yang mula-mula berwarna putih: Mn 2+ + 2OH Mn(OH)2


2. Larutan amonia: pengendapan mangan(II) hidroksida yang
(semula) putih: Mn2+ + 2NH3 + 2H2O
2NH4+
3. Larutan

amonium

sulfida:

endapan

Mn(OH)2 +
merah

jambu

mangan(II) sulfida: Mn2+ + S2- MnS


4. Larutan natrium fosfat: endapan merah jambu mangan
amonium fosfat, Mn(NH4)PO4.7H2O, jika ada amoniak (atau
ion amonium):
Mn2+ + NH3 + HPO42- Mn(NH4)PO4
5. Timbel oksida dan asam nitrat pekat: menghasilkan warna
merah-lembayung (atau ungu) yang ditimbulkan oleh
permanganat.
6. Amonium atau kalium perokdisulfat: membentuk larutan
7.

lembayung-kemerahan.
Natrium bismutat (NaBiO3): membentuk warna ungu dari

asam permanganat.
8. Kalium periodat (KIO4): terbentuk larutan permanganat.
9. Uji kalium periodat tetrabasa: membentuk senyawa biru
kuat.
10.
Reagensia formaldoksima (HCH = NOH): membentuk
pewarnaan merah dengan larutan garam-garam mangan(II)
yang bersifat basa.

11.
Uji-uji kering
a. uji manik boraks: menghasilkan sedikit garam-garam
mangan, berwarna lembayung sewaktu panas dan merah
kecubung ketika dingin.
b. Uji lebur: massa yang berwarna hijau dari alkali
manganat.

D. Besi, Fe (Ar:55.85)- BESI (III).


Reaksi-reaksi ion besi (III) Pakailah larutan 0,5M dari besi(III) klorida FeCl 3.6H2O. Larutan harus
berwarna kuning jernih. Jika larutan berubah menjadi coklat, karena hidrolisis, harus ditambahkan
beberapa tetes asam klorida.
1.

Larutan amonia: endapan coklat merah seperti gelatin dari besi(III) hidroksida.

2.

Fe3+ + 3NH3 + 3H2O Fe(OH)3 + 3NH4+


Larutan natrium hidroksida: endapan coklat kemerahan besi(III) hidroksida.
Fe3+ + 3OH- Fe(OH)3

3.

Gas hidrogen sulfida: dalam larutan asam mereduksi ion-ion besi(III) menjadi besi(II) dan
terbentuk belerang sebagai endapan putih-susu.
2Fe3+ + H2S 2Fe2+ + 2H+ + S

4.

Larutan amonium sulfida: terbentuk endapan hitam yang terdiri dari besi(II) sulfida dan
belerang. 2Fe3+ + 3S- 2FeS + S

5.

Kalium sianida (RACUN): bila ditambahkan perlahan-lahan, menghasilkan endapan


coklat kemerahanbesi(III) sianida. Fe3+ 3CN- Fe(CN)3

6.

Larutan kalium heksanianoferat(II): endapan biru tua, besi(III) heksasianoferat (biru


prusia). 4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4- Fe4[Fe(CN)6]3

7.

Kalium heksasianoferat(III): dihasilkan pewarnaan coklat.


Fe3+ + [Fe(CN)6]3- Fe[Fe(CN)6]

8.

Larutan dinitrium hidrogen fosfat: terbentuk endapan putih kekuningan.


Fe3+ + HPO42- FePO4 + H+

9.

Larutan natrium asetat: deperoleh pewarnaan coklat kemerahan.


3Fe3+ + 6CH3COO- + 2H2O [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 2H+

10. Regensia kupferon, garam amonium dari C6H5(NO)ONH4: endapan coklat-kemerahan.


Fe3+ + 3 C6H5(NO)ONH4 Fe[C6H5N(NO)O]3 + 3NH4

11. Larutan amonium triosinat: dihasilkan pewarnaan merah-tua.


Fe3+ + 3SCN- Fe(SCN)3
12. Reagensia feron: dihasilkan warna hijau atau biru-kehijauan.
13. Reduksi ion besi(III) menjadi besi(II) dalam larutan asam meggunakan logam zink atau
kadmium.
Larutan akan mengandung masig-masing ion zink atau kadmiumsetelah reduksi. Dalam
larutan asam, logam-logam ini akan larut lebih lanjut dengan membebaskan hidrogen,
karena itu logam-logam ini harus dikeluarkan dari larutan setelah reduksi tercapai.
2Fe3+ + Zn Zn2+ + 2Fe2+
2Fe3+ + Cd Cd2+ + 2Fe2+
14. Oksidasi ion besi(II) menjadi besi(III): oksidasi terjadidengan lambat ketika terkena
udara. Oksidasi yang cepat dihasilkan oleh:
4Fe2+ + O2 + 4H+ 4Fe3+ + 2H2O
3Fe2+ + HNO3 + 3H+ NO + 3Fe3+ 2H2O

E. KOBALT, Co (Ar:58,93)
Kobalt adalah logam berwarna abu-abu seperti baja dan
bersifat sedikit magnetis yang melebur pada 1490 C. Logam ini
mudah melarut dalam asam-asam mineral encer : Co + 2H +
Co2+ + H2
Reaksi-reaksi kobalt (II)dapat di pelajari dengan:
1. Larutan natrium hidroksida: dalam keadaan dingin
mengendap suatu garam basa berwarna biru: Co 2+ +
OH- + NO3- Co(OH)NO3
2. Larutan amonia: jika tak

terdapat

garam-garam

amonium, sedikit amonia akan mengendapkan garam


basa.
Co2+ + NH3 + H2O + NO3- Co(OH)NO3 + NH4+
3. Larutan amonium sulfida: endapan hitam kobalt(II)
sulfida dari larutan netral atau basa:
CoS
4. Larutan

kalium

sianida

(RACUN):

Co 2+ + S2-
endapan

coklat-

kemerahan kobalt(II) sianida: Co2+ + 2CN- Co(CN)2

5. Larutan

kalium

nitrit:

endapan

kuning

kalium

heksanitritokobaltat(III):
Co2+ + 7NO2- + 2H+ K3[Co(NO2)6] + NO + H2O
6. Uji amonium tiosianat (reaksi vogel): menghasilkan
warna biru
Co2+ + 4SCN- [Co(SCN)4]27. Reagensia
-nitroso--naftol:
kemerahan.
8. Reagensia

natrium

warna merah-tua
9. Reagensia
asam

endapan

coklat

1-nitroso-2-hidroksinaftalena-3:
rubeanat(atau

ditio-oksamida):

endapan coklat-kekuningan.
10. Uji kering
a. Uji pipa tiup: manik kobalt warna abu-abu yang
sedikit metalik
b. Uji manik boraks: membentuk manik biru.
F. NIKEL, Ni (Ar: 58,71)
Nikel adalah logam putih perak yang keras. Nikel bersifat
liat, dapat ditempa dan sangat kukuh. Logam ini melebur pada
1455o C, dan bersifat sedikit magnetis. Asam klorida (encer
maupun pekat) dan asam sulfat encer, melarutkan nikel dengan
membentuk hidrogen.
Ni + 2H+ Ni2+ + H2
Ni + 2HCl Ni2+ + 2Cl- + H2
Reaksi-reaksi ion nikel(II):
1. Larutan

natrium

hidroksida:

endapan

hijau

nikel(II)

hidroksida:
Ni2+ + 2OH- Ni(OH)2
2. Larutan amonia: endapan hijau nikel(II) hidroksida:
Ni2+ + 2NH3 + 2H2O Ni(OH)2 + 2NH4+
3. Larutan amonium sulfida: endapan hitam nikel sulfida dari
larutan netral atau basa: Ni2+ + S2- NiS
4. Hidrogen sulfida: sebagian mengendap secara perlahanlahan sebagai nikel sulfida dari larutan netral. Tapi tidak

terjadi endapan dari larutan yang mengandung asam


mineral atau banyak asam asetat.
5. Larutan kalium suanida (racun) : endapan hijau nikel(II)
sianida
Ni2+ + 2CN- Ni(CN)2
6. Larutan kalium nitrit : tak dihasilkan endapan dengan
adanya asam asetat.
7. Reagensia -Nitroso--nafiol:

endapan

komposisi Ni(C10H6O2N)2.
8. Reagensia
dimetilglioksima

(C4H8O2N2):

coklat

dengan

membentuk

endapan merah.
9. Regensia -furil-dioksima : endapan merah (larutan sedikit
amoniakal).
10.
Reagensia asam rubeanat (CS.NH2)2 : endapan atau
pewarnaan

biru

sampai

lembayung

dalam

larutan

amoniakal.
11.
Uji kering
a. Uji pipa-tiup: menghasilkan serpih-serpih logam nikel
berwarna abu-abu yang sedikit magnetis.
b. Uji manik boraks: Manik berwarna coklat dalam nyala
oksidasi, karena pembentukan nikel metaborat atau
kompleks metaborat, dan berwarna abu-abu dalam
nyala reduksi yang disebabkan oleh logam nikel.
G. ZINK, Zn (Ar: 65,38)
Zink adalah logam yang putih-kebiruan, logam ini cukup mudah
ditempa dan liat pada 110-1500C. Zink melebur pada 4100C dan
mendidih pada 9060C.

Reaksi-reaksi dari ion zink:


1. Larutan natrium hidroksida: endapan seperti gelatin yang
putih, yaitu zink hidroksida: Zn2+ + 2OHZn(OH)2
2. Larutan amonia: endapan putih zink hidroksida.

3. Larutan amonium sulfida: endapan putih zink sulfida, ZnS,


dari larutan netral atau basa. Zn2+ + S2- ZnS
4. Hidrogen sulfida: pengendapan parsial zink sulfida dalam
laruan netral.
5. Zn2+ + H2S
ZnS + 2H+
6. Larutan dinatrium hidrogen fosfat: endapan putih zink
fosfat:
3Zn2+ + 2HPO42Zn3(PO4)2 + 2H+
7. Larutan kalium heksasianoferat(II): endapan putih dengan
komposisi yang berbeda-beda. 3Zn2+ + 2K+ + 2[Fe(CN) 6]2
K2Zn3[Fe(CN)6]2
8. Reagensia asam kuinaldat (asam kuinolina--karboksilat,
C9H6N.CO2H) meghasilkan endapan putih kompleks zink
Zn(C10H6NO2)2.H2O.
9. Uji amonium tetratiosianatomerkurat(II)-tembaga sulfat :
membentuk endapan yang berwarna lembayung.
10.
Uji
kalium
heksasianoferat(III)-p-fenetidiana:
perubahan

warna

dan

pembentukan

kalium

heksasianoferat(III).
11.
Uji hijau Rinmann : berwarna hijau Rinmaan (kobalt
zinkat)
12.
Uji ditizon Ditizon (difenil tiokarbazon) membentuk
kompleks-kompleks dengan sejumlah ion logam, yang
dapat diekstraksi dengan karbon tetraklorida.
13.
Uji-uji kering (uji pipa-tiup): menghasilkan kerak
oksida warna kuning(panas) dan warna putih(dingin).

Anda mungkin juga menyukai