Anda di halaman 1dari 18

+

VARISELLA
Diajukan kepada : dr. Siti Aminah Sp,KK
Disusun oleh : Tiara Tresnantia
(20090310073)

+
IDENTITAS PASIEN

Nama

: Nugroho Setyadi

Jenis Kelamin

Umur

: 21 tahun

Pekerjaan

: Mahasiswa

Alamat

Status Pernikahan

MRS

: Laki-laki

: Perum Jati Sawit, Sleman, Yogyakarta


: Belum menikah

: 24 April 2015

+
ANAMNESA

Keluhan Utama :

Timbul bintil-bintil kemerahan dan gatal di badan, wajah,


tangan dan kaki sejak kemarin

Keluhan Tambahan :

Gelembung-gelembung berisi cairan dan gatal di badan,


wajah, tangan dan kaki kemarin

Demam sejak 3 hari yll

Riwayat penyakit sekarang


Pasien laki laki usia 21 tahun datang dengan keluhan timbul bintil bintil
kemerahan dan gatal sejak kemarin. Pasien mengatakan sebelumnya
mengalami demam sejak 3 hari yang lalu. Setelah demam hari ke 2 timbul
bintil bintil di bibir, wajah, dan kemudian menyebar ke seluruh badan, diikuti
nafsu makan berkurang, lemas, rasa tidak enak di tenggorokkan dan nyeri
kepala. dan lama-kelamaan bintil kemerahan tsb seperti gelembung berisi
cairan. Pasien sudah mengobati demamnya dengan parasetamol. Pasien
menyangkal jika ada beberapa teman terdekatnya atau tetangga yang
menderita sakit yang sama seperti pasien. Pasien menyangkal adanya nyeri
tulang dan sendi, menggigil (-), batuk (-), pilek (-) dan muntah-muntah (-)
selama demam berlangsung. Menurut pasien, suhu tubuh pasien saat diukur
tidak terlalu tinggi yaitu berkisar 37,5-38 0C, tetapi demam sepanjang hari
yang dirasakan sampai dengan sekarang, dan suhu tubuh tidak pernah
normal selama 3 hari terakhir ini.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya

Riwayat imunisasi lengkap

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada keluarga yang sedang menderita sakit yang


sama seperti kondisi pasien sekarang.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

Keadaan Umum

: Baik

Kesadaran : compos mentis

Vital sign : tidak di periksa

Kepala

: ruam lihat status lokalisata

normocephal

mata : dbn

hidung : dbn

telinga : dbn

mulut : dbn

Leher : ruam lihat status lokalisata


pembesaran kelenjar getah bening (-)

Thoraks

: ruam lihat status lokalisata

simetris kanan-kiri
cor : tidak di periksa
pulmo : tidak d periksa

Abdomen : ruam lihat status lokalisata

Ekstremitas Superior : ruam lihat status lokalisata


akral hangat, edema (-)

Ekstremitas Inferior : ruam lihat status lokalisata


akral hangat, edema (-)

Genitalia : tidak diperiksa

STATUS DERMATOLOGIS

Distribusi

Lokasi : hampir bagian tubuh

Lesi

: generalista

: multiple

Diskret
Bentuk seperti tetesan air
Ukuran = kurang lebih d 0,5 cm
Batas tegas

Efloruensi : Kelompok vesikel polimorfik dan papula diatas dasar


makula eritema dengan krusta

Pemeriksaan Tzanck smear : di temukan sel datia


berinti banyak (+)

+
Differential Diagnosis

Varicella

Variola (small pox)

Impetigo vesikobulosa

+
DIAGNOSIS KERJA
VARICELLA

+
TERAPI

Umum :

mencegah garukan

Khusus :

Sistemik :

antiviral acyclovir tab 800mg 5 x 1 selama 7 hari

analgetik antipiretik paracetamol tab 500 mg 3x1 selama 7


hari

Cetirizin 10 mg 1 x 1 (0 0 1)

Topikal

antipruritik bedak mentol 2 % dioleskan pada lesi, 1-3x/hari

+
PEMBAHASAN
Dari anamnesis diatas, onset timbulnya penyakit
bersifat akut yaitu sejak 3 hari yang diikuti dengan
timbulnya ruam pada kulit yaitu papul eritem dan
vesikel-vesikel, dan pasien mengeluh demam yang
merupakan salah satu manifestasi klinis yang timbul
sebagai bentuk kompensasi sistem pertahanan tubuh
terhadap infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
atau virus. Mikroorganisme atau virus masuk ke dalam
tubuh manusia yang akhirnya menimbulkan infeksi dapat
melalui beberapa cara antara lain kontak langsung
dengan mikroorganisme, atau secara droplet melalui
saluran pernapasan.

Manifestasi klinis dan ruam pada kulit yang diderita pasien


pada laporan kasus ini sama seperti manifestasi klinis dan ruam
kulit yang diderita pada pasien varicela zoster. Definisi dari
varisela adalah suatu penyakit infeksi akut primer menular,
disebabkan oleh Varicella Zooster Virus (VZV), yang menyerang
kulit dan mukosa, dan ditandai dengan adanya vesikel-vesikel.
Manifestasi Klinis varisela terdiri atas 2 stadium yaitu :
stadium prodormal, timbul 10-21 hari, setelah masa inkubasi
selesai. Individu akan merasakan demam yang tidak terlalu
tinggi selama 1-3 hari, nyeri kepala anoreksia, dan malaise.
Stadium erupsi, 1-2 hari kemudian timbul ruam-ruam kulit
dew drops on rose petals tersebar pada wajah, leher, kulit
kepala dan secara cepat akan terdapat badan dan ekstremitas.

Pada kasus ini di lakukan


pemeriksaan penunjang.
Pada pemeriksaan berupa
pewarnaan apusan kerokan
atau bilasan dasar vesikel
memperlihatkan adanya sel
datia (sel raksasa) berinti
banyak

Ruam kulit pasien dalam laporan kasus ini, juga


hampir menyerupai ruam kulit pada variola (small pox),
tetapi gambaran klinis variola seperti demam yang
tinggi, nyeri tulang dan sendi serta keadaan umum yang
buruk tidak dijumpai pada pasien dalam laporan kasus
ini. Selain variola, vesikel juga dapat dijumpai pada
impetigo vesikobulosa. Pada impetigo vesikobulosa,
selain vesikel juga ditemukan bula pada daerah
predeleksinya, sedangkan pada kasus ini pada badan,
wajah, tangan dan kaki dijumpai papul eritem dan vesikel

Pasien pada laporan kasus ini, mendapatkan terapi


umum dan khusus. Terapi khusus berupa pengobatan
secara sistemik dengan pemberian antiviral (acyclovir
tab 800mg 5x 1 selama 7 hari), analgetik antipiretik
(paracetamol tab 500 mg 3x1 selama 5 hari) dan
icetirizin 10 mg 1x1 (malam), untuk mengurangi gatal.
Sedangkan pengobatan topikal dengan pemberian
bedak mentol 2% untuk mengurangi gatal dan
mencegah pecahnya vesikel secara dini, sebagai
antipruritic, antiseptik (mencegah timbulnya infeksi
akibat garukan).

+
DAFTAR PUSTAKA

Robert M.Kliegman, Richard E.Behrman, Hal B.Jenson, Bonita F.Stanton, Varicella


Zoster Virus; dalam Nelsen Textbook of Pediatrics 18th Edition. United States of
America. 2007.

Kirsten A Bechtel, Pediatric Chickenpox; dalam Medscape Drugs, Diseases &


Procedures Reference. 2012 (http://emedicine.medscape.com/article/969773-overview )

Djuanda A. Varisela; dalam Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi Kedua. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 1993. P.48-49

Doug Campos-outcalt. Varicella Vaccination : Two doses now the standard. The
journal of family practice. 2008; 57.

Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Chapter 33. Virus Infection; dalam Rooks
Textbook of Dermatology. 8th Ed. Wiley Blackwell. United Kingdom. 2007. P.1512

Saavedra A,Weinberg AN, Swartz MN, Johnson RA. Chapter 179 Soft Tissue
Infections : Erysipelas, Cellulitis, Gangrenous Cellulitis, and Myonecrosis. Wolff K,
Goldsmith LA, Katz SI. Varicella and Herpes Zoster; dalam Fitzpatricks
Dermatology in General Medicine. 7th Ed. McGraw Hill Medical. United State of
America. 2008. P.1885-1994

James WD, Berger TG, Elston DM. Chapter 19. Viral Disease; dalam Andrews
disease of Skin Clinical Dermatology. 10 th Ed. Elsevier. Canada. 2000. P.376-378

Anda mungkin juga menyukai