SYOK
SYOK
Tuti Marinus L.
I11108069
SYOK
DEFINISI : suatu sindrom klinis yang ditandai
dengan adanya gangguan sistem sirkulasi yang
mengakibatkan tidak adekuatnya perfusi dan
oksigenasi untuk mempertahankan
metabolisme aerobik sel secara normal
Pompa jantung
Volume sirkulasi darah
Pengendalian tekanan darah
arteri
Patofisiologi Syok
Konsumsi oksigen dalam jaringan
akibat berkurangnya aliran darah yang
mengandung oksigen atau berkurangnya
pelepasan oksigen ke dalam jaringan.
Kekurangan oksigen di jaringan
menyebabkan sel terpaksa
melangsungkan metabolisme anaerob
dan menghasilkan asam laktat
metabolisme terganggu.
Patofisiologi
Tahapan Syok
1.
2.
3.
4.
Inisial
Fase Kompensasi
Fase Dekompensasi (Progressive)
Fase irreversible
Tahapan Syok
1. Inisial
Pada fase ini, hipoperfusi menyebabkan
hipoksia. Kurangnya asupan oksigen memicu
pembentukan asam laktat Metabolisme
anaerob akumulasi laktat asidosis
2. Fase Kompensasi
Tahap dimana tubuh melakukan beberapa
mekanisme fisiologis sebagai kompensasi
tahap awal syok agar fungsi normal tubuh
terjaga.
Fase Kompensasi
Asidosis CO2 dalam tubuh hiperventilasi
sebagai mekanisme agar pH darah .
Baroreseptor arteri mendeteksi adanya hipotensi
release epinephrine dan norepinephrine
vasokonstriksi HR meningkat + Tonus vaskuler
meningkat Tekanan darah meningkat.
Aktivasi dari renin angiostensi : mengaktifkan dan
mengeluarkan vasopresin (Anti-diuretic hormone;
ADH) yg dapat mempengaruhi pengeluaran cairan
dalam ginjal. Hormon ini dapat menyebabkan
vasokonstriksi pada ginjal, GI, dan organ lainnya
seperti jantung, paru dan otak.
Fase Dekompensasi
Terjadi jika tekanan darah arteri mulai tidak mampu mengkompensasi
kebutuhan tubuh.
TD arteri menurun Dinding pembuluh darah menjadi lemah, tak
mampu berkonstriksi sehingga terjadi bendungan vena venous
return menurun.
Relaksasi sfinkter prekapiler diikuti dengan aliran darah ke jaringan
tetapi tidak dapat kembali ke jantung menyebabkan trombosis luas
(DIC = Disseminated Intravascular Coagulation).
Aliran darah ke otak kerusakan pusat vasomotor dan respirasi di
otak menambah hipoksia jaringan.
Hipoksia dan anoksia release toksin dan bahan lainnya dari jaringan
(histamin dan bridikinin) yang ikut memperburuk syok (vasodilatasi
dan memperlemah fungsi jantung). Hipoksia jaringan juga
menyebabkan perubahan metabolisme dari aerobik menjadi
anaerobik. Akibatnya terjadi asidosis metabolik, terjadi peningkatan
asam laktat ekstraseluler dan timbunan asam karbonat.
Fase dekompensasi
Asidemia menghambat kontraktilitas otot jantung dan
respons terhadap katekolamin. Akibat lanjut asidosis akan
menyebabkan terganggunya mekanisme energy dependent
NaK-pump ditingkat selular, akibatnya integritas membrane
sel terganggu, fungsi lisosom dan mitokondria akan
memburuk yang dapat berakhir dengan kerusakan sel.
Lambatnya aliran darah dan kerusakan reaksi rantai kinin
serta system koagulasi dapat memperburuk keadaan syok
dengan timbulnya agregasi tombosit dan pembentukan
trombus disertai tendensi perdarahan.
Fase Dekompensasi
Pada syok juga terjadi pelepasan mediator-vaskular
antara lain histamin, serotonin, sitokin (terutama
TNF=tumor necrosis factor dan interleukin 1), xanthin,
oxydase yang dapat membentuk oksigen radikal serta
PAF (platelets agregatin factor). Pelepasan mediator
oleh makrofag merupakan adaptasi normal pada awal
keadaan stress atau injury, pada keadan syok yang
berlanjut justru dapat memperburuk keadaan karena
terjadi vasodilatasi arteriol dan peningkatan
permeabilitas kapiler dengan akibat volume
intravaskular yang kembali ke jantung (venous return)
semakin berkurang diserai timbulnya depresi miokard.
Fase Ireversibel
Kegagalan mekanisme kompensasi
tubuh menyebabkan syok berlanjut
terjadi kerusakan/kematian sel dan
disfungsi system multi organ lainnya.
Cadangan fosfat berenergi tinggi (ATP)
akan habis terutama di jantung dan
hepar, sintesa ATP yang baru hanya
2% / jam dengan demikian tubuh akan
kehabisan energi.
Sistem Respirasi
Pernapasan cepat dan dangkal.
Gejala Klinis
Fase Kompensasi:
takikardia,
gaduh gelisah,
kulit pucat dan dingin dengan
pengisian kapiler (capillary refilling)
yang melambat > 2 detik.
Gejala Klinis
Fase Dekompensasi:
Takikardia yang bertambah
Tekanan darah mulai turun, perfusi perifer
memburuk (kulit dingin dan mottled,
capillary refilling bertambah lama),
Oliguria dan asidosis (laju nafas
bertambah cepat dan dalam) dengan
depresi susunan syaraf pusat (penurunan
kesadaran).
Gejala Klinis
Fase Ireversibel:
TD tidak terukur
Nadi tak teraba
Penurunan kesadaran semakin dalam
(sopor-koma), anuria dan tandatanda kegagalan system organ lain.
Klasifikasi syok
SYOK HIPOVOLEMIK
Gangguan sistem sirkulasi yang
mengakibatkan tidak adekuatnya
perfusi dan oksigenasi jaringan yang
disebabkan oleh berkurangnya
volume intravaskular.
Merupakan syok yang paling sering
dijumpai pada pasien-pasien yang
memerlukan tindakan pembedahan
SYOK HIPOVOLEMIK
ETIOLOGI
TANDA KLINIS
Hemorrage
Trauma
Perdarahan
Gastrointestinal
Pembedahan
Hilangnya cairan tubuh
Muntah
Diare
Diuretik
Hipotensi
Takikardia
Agitasi
Ansietas
Oliguria
Pucat
Dingin
Kulit basah
Syok Kardiogenik
Kegagalan perfusi dan suplai oksigen
disebabkan oleh adanya kerusakan primer
fungsi atau kapasitas pompa jantung
untuk mencukupi volume jantung
semenit, berkaitan dengan terganggunya
preload, afterload, kontraktilitas, frekuensi
ataupun ritme jantung.
Penyebab terbanyak adalah infark
miokard akut, keracunan obat,
infeksi/inflamasi, gangguan mekanik.
Syok Anafilaktik
Adanya reaksi hipersensitivitas.
Antigen terikat pada antibodi dipermukaan sel mast
terjadi degranulasi, pengeluaran histamin, dan zat
vasoaktif lain menyebabkan peningkatan permeabilitas
dan dilatasi kapiler menyeluruh.
Terjadi hipovolemia relatif karena vasodilatasi yang
mengakibatkan syok, sedangkan peningkatan
permeabilitas kapiler menyebabkan udem. Pada syok
anafilaktik, bisa terjadi bronkospasme yang menurunkan
ventilasi.
Syok anafilaktik sering disebabkan oleh obat, terutama
yang diberikan intravena seperti antibiotik atau media
kontras. Sengatan serangga seperti lebah juga dapat
menyebabkan syok pada orang yang rentan.
SYOK SEPTIC
didefinisikan sebagai gangguan
sistem sirkulasi yang mengakibatkan
tidak adekuatnya perfusi dan
oksigenasi jaringan yang disebabkan
oleh adanya sistemik inflamatory
respons terhadap infeksi
SYOK NEUROGENIK
Didefinisikan sebagai gangguan
sistem sirkulasi yang mengakibatkan
tidak adekuatnya perfusi dan
oksigenasi jaringan yang disebabkan
oleh kegagalan sistem saraf dalam
mempertahankan tonus vasomotor
perifer.
ETIOLOGI Cedera akut medula
spinalis
Klasifikasi Syok
Prinsip
resusitasi ABC.
Jalan nafas (A = air way)
Pernafasan (B = breathing) harus terjamin,
Defisit volume peredaran darah (C = circulation)
TERIMAKASIH
Pengangkutan Oksigen
Cardiac Out Put
Hb Contentration
O2 Bound to Hb
O2 Dissolved in Plasma
Blood flow
Oxygen
Delivery
Blood O2 Content
HEART RATE
CARDIAC OUTPUT
CONTRACTILITY
AFTERLOAD
STROKE VOLUME
BLOOD PRESSURE