PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia masih
didominasi oleh perdarahan, eklampsia, dan infeksi. Pre-eklampsia berat
merupakan penyebab kedua kematian ibu di dunia. Preeklampsia berat ialah
preeklampsia dengan tekanan darah sistolik >160 mmHg dan tekanan darah
diastolik > 110 mmHg, disertai proteinuria >5 gram /24 jam. (Prawirohardjo,
2009).
Pada saat diobati pre-eklampsia dapat menyebabkan hal yang serius, fatal,
bahkan komplikasi, bagi ibu dan bayi. Kondisi ini memberikan kontribusi yang
siginifikan terhadap morbiditas neonatal dan penyebab kedua kematian ibu
(Yayasan Pre-eklampsia, 2009) dan pada penelitian Brosnihan (2009) preeklampsia memengaruhi tujuh sampai sepuluh persen dari seluruh kehamilan di
Amerika Serikat.
Indonesia merupakan negara yang mempunyai AKI tertinggi di ASEAN.
Tahun 2010, AKI menjadi 228 per-100.000 (Depkes, 2010) dan ditargetkan pada
tahun 2015 turun menjadi 104 per-100.000 kelahiran dan berdasarkan distribusi
presentase penyebab kematian ibu melahirkan diketahui bahwa penyebab
kematian ibu yaitu sebesar 28% perdarahan, 24% eklampsia, 11% Infeksi, 5%
abortus, 5% persalinan lama, 3% emboli obat, 8% komplikasi masa puerperium,
11 % lain lain. Di Provinsi Jawa timur, angka kematian ibu pada tahun 2013
menurun yaitu 97,39 per 100.000 kelahiran, yang tahun 2012 didapatkan data AKI
97,43 per 100.000 kelahiran (Kominfo Jatim, 2014).
Jadi, dapat dikatakan Pre-eklampsia dan Eklampsia merupakan penyebab
utama kedua kematian ibu yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti
etiologinya (Neville, 2001).
1.2 Rumusan masalah
Bagaimanakah asuhan keperawatan pada Ny. D dengan diagnose medis G1
P0000 disertai pre eklampsia berat, ketuban pecah dini, dan hipermiopia ?
1.3
Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Manfaat
Setelah membaca makalah asuhan keperawatan maternitas tentang asuhan