Sehubungan dengan Surat Saudara Nomor : XXX tanggal 09 Pebruari 2004 hal tersebut diatas,
dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Hampir seluruh produksi industri Saudara diekspor. Selama ini Saudara mendapat
restitusi PPN dari Bapeksta, kemudian penanganan restitusi dialihkan ke Kantor
Pelayanan Pajak.
b.
Sejak dialihkan ke Kantor Pelayanan Pajak, sudah lebih dari 1 (satu) tahun restitusi
PPN belum juga dapat dicairkan. Sehubungan dengan itu Saudara mohon agar
restitusi PPN dapat segera diterima kembali dan selanjutnya restitusi dapat
dilakukan secara berkala, misalnya satu triwulan sekali.
2.
Sesuai dengan Pasal 9 ayat (4) Undang-Undang nomor 8 TAHUN 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 18 TAHUN 2000 diatur
bahwa apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan lebih besar
daripada Pajak Keluaran, maka selisihnya merupakan kelebihan pajak yang dapat dimintakan
kembali atau dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.
3.
Sesuai dengan Pasal 17 B ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 16 TAHUN 2000, diatur bahwa
Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan atas permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak selain permohonan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak dari Wajib Pajak dengan kriteria tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 C harus menerbitkan surat ketetapan pajak paling lambat
12 (dua belas) bulan sejak surat permohonan diterima, kecuali untuk kegiatan
tertentu ditetapkan lain dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak.
b.
2)
3)
b)
4.
Sesuai dengan Pasal 17C ayat (1) Undang-Undang nomor 6 TAHUN 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 16 TAHUN 2000, diatur bahwa
Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan atas permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari Wajib Pajak dengan kriteria
tertentu, menerbitkan Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak
paling lambat 3 (tiga) bulan sejak permohonan diterima untuk Pajak Penghasilan
dan paling lambat 1 (satu) bulan sejak permohonan diterima untuk Pajak
Pertambahan Nilai.
b.
2)
c.
b)
c)
d)
2.
e)
f)
Pasal 1 ayat (5), Direktur Jenderal Pajak menetapkan Wajib Pajak yang
memenuhi persyaratan/kriteria tertentu setiap bulan Januari dan berlaku
untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
Sesuai dengan Pasal 1 ayat (2) Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP550/PJ./2000 tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Yang Memenuhi Kriteria
Tertentu dan Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP213/PJ./2003, diatur bahwa dalam hal Wajib Pajak yang laporan keuangannya tidak
diaudit oleh Akuntan Publik mengajukan permohonan untuk ditetapkan sebagai
Wajib Pajak patuh, maka selain harus memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 544/KMK.04/2000 tentang Kriteria Wajib Pajak Patuh yang
5.
1.
2.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dengan ini disampaikan penegasan sebagai berikut:
a.
b.
c.
Bagi Wajib Pajak yang melakukan kegiatan tertentu sebagaimana dimaksud pada
butir 3, permohonan restitusi PPN diselesaikan paling lambat 2 (dua) bulan sejak
permohonan diterima lengkap, kecuali permohonan yang penyelesaiannya
dilakukan melalui pemeriksaan untuk semua jenis pajak.
d.
Bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu (WP Patuh) sebagaimana dimaksud pada
butir 4, permohonan restitusi PPN diselesaikan paling lambat 1 (satu) bulan sejak
permohonan diterima lengkap.
Pajak.