Karsinoma NASOFARING
Tumor koli
Penderita KNF
Anatomi
Nasofaring = rinofaring = epifaring
Ruang yg terletak langsung di bwh tengkorak, di
belakang kavum nasi, di atas palatum
anterior
posterior
inferior
superior
lateral
Anatomi
Anatomi
fosa Rossenmlleri resesus faringealis
epitel peralihan
foramen laserum
aliran limfe tdk mengindahkan garis tengah
tubuh metastasis ke leher kontralateral
=2:1
= 30 50 th
Etiologi
Virus Epstein Barr (EBV)
Bahan karsinogenik (nitrosamin, dll)
Genetik (ras HLA)
Lain2 : Iritasi menahun
- asap
- panas, pedas
- radang kronis (nasofaringitis kr)
Sosial-ekonomi
8
Lokalisasi
fosa Rosenmlleri (>>>)
sekitar tuba Eustachius
dinding belakang nasofaring
atap nasofaring
10
- melanoma maligna
- limfoma maligna
11
: mendenging/grebek2 (tinitus),
pendengaran menurun, otalgi
: pilek lama, ingus/dahak campur
darah, buntu hidung
12
Gejala lanjut:
Ekspansif:
ke depan menutup koane buntu
hidung
ke bawah mendesak palatum
bombans palatum mole
13
Infiltratif:
ke atas melalui foramen laserum ke
endokranium sindroma petrosfenoidal,
gejala :
sakit kepala
paresis N. VI (m. rektus lateralis)
strabismus, diplopi
paresis N. V & cabang2nya
trigeminal neuralgi
paresis N. III, IV
ptosis & oftalmoplegi
14
15
Pemeriksaan Neurologis
untuk menentukan adanya paresis / paralisis
N. I XII
(kanan, kiri, atau keduanya)
gejala intrakranial
16
R.P.
Nasofaringoskopi (+ biopsi)
17
Pemeriksaan Leher
metastasis ke KGB leher ?
Paling sering metastasis ke KGB servikalis
profunda laterokranialis
Lokasi :
kaudal dari ujung mastoid
dorsal dari angulus mandibula
medial dari m. sternokleidomastoideus
Tumor leher (65-85%)
keluhan tersering px datang berobat ke dokter
18
Tumor leher
Gejala telinga
Gejala hidung
Gejala intrakranial
Gejala telinga
Gejala hidung
Tumor leher
Gejala intrakranial
Gejala hidung
20
Pemeriksaan radiologis
Tujuan menentukan:
Lokasi, besar / luas tumor primer
invasi tumor ke organ sekitar
adanya destruksi tulang dasar tengkorak
metastasis ke KB leher
metastasis jauh
stadium tumor
21
Pemeriksaan radiologi....
foto tengkorak (AP, lateral, dasar tengkorak,
Waters)
CT scan / MRI
foto torak (PA) metastasis ke paru?
USG abdomen metastasis ke hepar?
bone scintigraphy metastasis ke tulang?
22
Tumor
nasofaring
CT Scan
23
Diagnosis
A. Diagnosis klinik
1. umur (biasanya usia tua > 40 th)
2. gejala klinis dini / lanjut
3. pemeriksaan lokal tumor di nasofaring
4. radiologis mass di nasofaring
B. Diagnosis histopatologis (Dx pasti)
- biopsi nasofaring sel ganas +
(WHO tipe 1,2 / 3)
C. Diagnosis serologis : IgA anti VCA, IgA anti EA
24
Klasifikasi TNM
Tumor primer (T)
T1 : terbatas nasofaring
T2 : ekstensi ke orofaring dan atau fosa
nasal
T2a : tanpa perluasan parafaring
T2b : dengan perluasan parafaring
T3 : invasi tulang dan atau sinus
paranasal
T4 : ekstensi ke intracranial, saraf otak,
fosa
infratemporal, hipofaring atau
orbita
25
Limfonodi (N)
No : tidak ada pembesaran kelenjar
N1 : pembesaran kelenjar ipsilateral <6cm
N2 : pembesaran kelenjar bilateral <6cm
N3 : pembesaran kelenjar >6cm / ekstensi ke su
Metastasis jauh (M)
Mo : tidak ada metastasis jauh
M1 : ada metastasis jauh
26
T1
N0
M0
II
T1
N1
M0
T2
N0-1
M0
T1-2
N2
M0
T3
N0-2
M0
T4
N0-2
M0
T1-4
N3
M0
T1-4
N0-3
M1
III
IV
27
Diagnosis banding
angiofibroma nasofaring juvenilis
angiofibroma nasofaring
adenoid persisten
TBC nasofaring
28
Terapi
Radioterapi
dosis : 6600 7000 rad
Sitostatika
(neoajuvan, konkuren, ajuvan kemoterapi)
mis.: cisplatin, carboplatin, 5 FU,
bleomisin, paclitaxel, docetaxel
Prognosis
Stadium dini 5 ysr: 70 80 %
Stadium lanjut 5 ysr : 15-25%
29
30
Laki-laki : wanita = 2 : 1
31
32
Etiologi:
Pasti ???
Kelainan/kerusakan konstitusi genetik
Tumor ganas sinus maksilaris byk pd org Jepang
Karsinogenik kimiawi
Kerusakan gen yg mengatur pertumbuhan & diferensiasi sel
(proto-onkogen onkogen)
1. Langsung (direct acting carcinogen)
Gas mustard
2. Tak langsung (pro carcinogen)
Ion radium, isopropil alkohol
Lingkungan hidup
(85% kanker ok/ pengaruh lingkungan hidup)
Terutama pd industri/pabrik: kayu, nikel (debu nikel), krom,
sepatu, arloji, batere, pemutih, gelas, bahan penyamak kulit
33
Mesostruktur
Infrastruktur
Ohngrens Plane
Anterior prognosisnya baik
Posterior prognosisnya jelek
35
diagnosis
dini sulit
37
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan THT
Endoskopi
Biopsi diagnosis pasti
X-foto (Waters, skull lateral, Rheeze), CT scan,
MRI
Konsultasi dg ahli penyakit mata dan saraf
Dicari metastasis jauh
Sistem TNM
38
Klasifikasi TNM
Tumor (T)
T1
T2
T3
39
Limfonodi (N)
N0
: tidak ada metastasis limfonodi regional
N1
: metastasis pada satu sisi limfonodi ipsilateral,
ukuran <3cm
N2
: metastasis pada satu sisi limfonodi ipsilateral/
multipel ipsilateral/ bilateral/ kontralateral,
ukuran 3-6cm
N3
: metastasis pada limfonodi, ukuran >6cm
Metastasis jauh (M)
M0
: tidak ada metastasis jauh
M1
: ada metastasis jauh
40
T1
N0
M0
II
T2
N0
M0
III
T3
N0
M0
T1-3
N1
M0
T4
N0-2
M0
T1-4
N3
M0
T1-4
N0-3
M1
IV
41
Diagnosis banding
Infeksi sinus paranasalis dan komplikasinya
Tumor jinak rongga hidung dan sinus paranasal
Terapi
(tergantung jenis, lokalisasi & perluasan)
1. Operasi
Rinotomi lateral
Maksilektomi parsial
Maksilektomi total
Maksilektomi total + eksenterasi bulbi
2. Radiasi
Post operasi 6000 Rad
Sebagai paliatif
3. Kemoterapi
TERIMA KASIH
43