Anda di halaman 1dari 8

Heat Exchanger

Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan panas antara dua fluida yang berbeda suhu melalui sebuah penghantar media
panas dengan mengkondisikan alatnya sebaik mungkin, agar tidak mengalami kesalahan
dalam proses pemindahan

suhu, karena jika terjadi kesalahan dalam pemindahan akan

berakibat pada hasil akhir pemanasan. Dan juga heat

bisa berfungsi sebagai pemanas

maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan
sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Heat Exchanger
dapat berfungsi sebagai heater, cooler, condensor, reboiler, maupun chiller. Penukar panas
dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara
efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding
yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct contact). Penukar panas
sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia,
industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat
penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas mesin ke
udara sekitar.
Tipe Aliran pada Alat Penukar Panas
Tipe aliran di dalam alat penukar panas ini ada 4 macam aliran yaitu :
1. Counter current flow (aliran berlawanan arah)
2. Paralel flow/co current flow (aliran searah)
3. Cross flow (aliran silang)
4. Cross counter flow (aliran silang berlawanan)

Prinsip dan Teori Dasar Perpindahan Panas


Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke
tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan sama sekali. Dalam suatu proses,
panas dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu suatu zat dan atau perubahan tekanan,
reaksi kimia dan kelistrikan.

Proses terjadinya perpindahan panas dapat dilakukan secara langsung, yaitu fluida
yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah dan
secara tidak langsung, yaitu bila diantara fluida panas dan fluida dingin tidak berhubungan
langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.
Stabilitas fasa fluida pada HE suhu rendah sangat penting mengingat aliran
panas/dingin harus dapat mengalir dengan baik (viscositas optimal). Pengaruh suhu, tekanan,
dan jenis kriogenik akan sangat menentukan efektivitas pertukaran panas yang terjadi.
Beberapa kriteria utama HE yang dibutuhkan untuk penggunaan pada suhu rendah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Perbedaan suhu aliran panas dan dingin yg kecil guna meningkatkan efisiensi
Rasio luas permukaan terhadap volume yg besar untuk meminimalkan kebocoran
Perpindahan panas yang tinggi untuk mengurangi luas permukaan
Massa yg rendah untuk meminimalkan waktu start up
Kemampuan multi channel untuk mengurangi jumlah HE
Kemampuan menerima tekanan yg tinggi
Pressure Drop yg rendah
Minimalisasi beda suhu aliran panas & dingin harus juga memperhatikan pengaruh
suhu terhadap panas spesifik (Cp) fluida. Jika Cp menurun dengan menurunnya suhu fluida
(contoh Hidrogen), maka perbedaan suhu inlet & outlet harus ditambah dari harga minimal
beda suhu aliran.
Perpindahan Panas Secara Konduksi
Merupakan perpindahan panas antara molekul-molekul yang saling berdekatan antar
yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti oleh perpindahan molekul-molekul tersebut
secara fisik.Molekul-molekul benda yang panas bergetar lebih cepat dibandingkan molekulmolekul benda yang berada dalam keadaan dingin. Getaran-getaran yang cepat ini, tenaganya
dilimpahkan kepada molekul di sekelilingnya sehingga menyebabkan getaran yang lebih
cepat maka akan memberikan panas.
Perpindahan Panas Secara Konveksi
Perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain disertai dengan gerakan partikel
atau zat tersebut secara fisik.
Perpindahan Panas Secara Radiasi
Perpindahan panas tanpa melalui media (tanpa melalui molekul). Suatu energi dapat
dihantarkan dari suatu tempat ke tempat lainnya (dari benda panas ke benda yang dingin)
dengan pancaran gelombang elektromagnetik dimana tenaga elektromagnetik ini akan
berubah menjadi panas jika terserap oleh benda yang lain.

Gambar 2.1 Perpindahan Kalor pada Heat Exchanger (Djunaidi, 2009)

Pada Dasarnya prinsip kerja dari alat penukar kalor yaitu memindahkan panas dari
dua fluida padatemperatur berbeda di mana transfer panas dapat dilakukan secara langsung
ataupun tidak langsung.
a. Secaara kontak langsung
Panas yang dipindahkan antara fluida panas dan dinginmelalui permukaan kontak
langsung berarti tidak ada dinding antara kedua fluida.Transfer panas yang terjadi yaitu
melalui interfase / penghubung antara kedua fluida.Contoh : aliran steam pada kontak
langsung yaitu 2 zat cair yang immiscible (tidak dapat bercampur), gas-liquid, dan partikel
padat-kombinasi fluida.
b. Secara kontak tak langsung
Perpindahan panas terjadi antara fluida panas dandingin melalui dinding pemisah.
Dalam sistem ini, kedua fluida akan mengalir.

Jenis Double Pipe (Pipa Ganda)


Salah satu jenis penukar panas adalah susunan pipa ganda.Dalam jenis penukar panas
dapat digunakan berlawanan arah aliran atau arah aliran, baik dengan cairan panas atau
dingin cairan yang terkandung dalam ruangannular dan cairan lainnya dalam pipa.
Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart yang dikedua
ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat.Fluida yang satu
mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang anulus antara pipa
luar dengan pipa dalam.Alat penukar panas jenis ini dapat digunakan pada laju alir fluida
yang kecil dan tekanan operasi yang tinggi. Sedangkan untuk kapasitas yang lebih besar
digunakan penukar panas jenis selongsong dan buluh ( shell and tube heat exchanger ).

Pada jenis ini tiap pipa atau beberapa pipa mempunyai shell sendiri- sendiri. Untuk
menghindari tempat yang terlalu panjang, heat exchanger ini dibentuk menjadiU. pada
keperluan khusus, untuk meningkatkan kemampuan memindahkan panas, bagian diluar
pipa diberi srip. Bentuk siripnya ada yang memanjang, melingkar dan sebagainya.

Gambar. 2.22 Alat penukar kalor jenis Double Pipa(Ike Yulia, 2011)

Keistimewaan jenis ini adalah mampu beroperasi pada tekanan yang tinggi,
dank

arena

tidak

adasambungan,resikotercampurnyakeduafluidasangat

kecil.

Kelemahannya terletak pada kapasitas perpindahan panasnya sangat kecil, Fleksibel


dalam berbagai aplikasi dan pengaturan pipa, dapat dipasang secara seri ataupun paralel,
dapat diatur sedimikian rupa agar diperoleh batas pressure drop dan LMTD sesuai dengan
keperluan,mudah bila kita ingin menambahkan luas permukaannya dan kalkulasi design
mudah dibuat dan akurat Sedangkan kelemahannya terletak pada kapasitas perpindahan
panasnya sangat kecil, mahal, terbatas untuk fluida yang membutuhkan area perpindahan
kalor kecil (<50 m2), dan biasanya digunakan untuk sejumlah kecil fluida yang akan
dipanaskan atau dikondensasikan.

Prinsip kerja double pipe


Pada alat ini, mekanisme perpindahan kalor terjadi secara tidak langsung (indirect
contact type), karena terdapat dinding pemisah antara kedua fluida sehingga kedua fluida
tidak bercampur.Fluida yang memiliki suhu lebih rendah (fluida pendingin) mengalir
melalui pipa kecil, sedangkan fluida dengan suhu yang lebih tinggi mengalir pada pipa
yang lebih besar (pipa annulus).Penukar kalor demikian mungkin terdiri dari beberapa
lintasan yang disusun dalam susunan vertikal. Perpindahan kalor yang terjadi pada fluida
adalah proses konveksi, sedang proses konduksi terjadi pada dinding pipa. Kalor mengalir
dari fluida yang bertemperatur tinggi ke fluida yang bertemperatur rendah.
Dalam desain pipa penukar panas ganda, merupakan faktor penting adalah jenis
pola aliran dalam penukar panas. Sebuah penukar panas pipa ganda biasanya akan baik
berlawanan arah / counterflow atau aliran paralel. Crossflow hanya tidak bekerja untuk
penukar panas pipa ganda. Pola yang aliran dan tugas panas yang dibutuhkan pertukaran
memungkinkan perhitungan log mean perbedaan suhu. Yang bersama-sama dengan
perpindahan panas keseluruhan diperkirakan koefisien memungkinkan perhitungan luas
permukaan perpindahan panas yang diperlukan.Kemudian ukuran pipa, panjang pipa dan
jumlah tikungan dapat ditentukan.
Prinsip kerja dari alat ini adalah memindahkan panas dari cairan dengan
temperature yang lebih tinggi ke cairan yang memiliki temperatur lebih rendah.Dalam
percobaan kali ini, aliran panas (steam) dialirkan pada bagian dalam pipa konsentris
sedangkan air dialirkan pada bagian luar dari pipa konsentris ini (bagian anulus).

Namun, terkadang dalam beberapa alat seperti HE ini, akan ada pengotor didalam
pipa yang membuat proses perpindahan kalor nya menjadi terganggu. Pengotoran ini
dapat terjadi endapan dari fluida yang mengalir, juga

disebabkan oleh korosi pada

komponen dari heat exchanger akibat pengaruh dari jenis fluida yang dialirinya. Selama
heat exchanger ini dioperasikan pengaruh pengotoran pasti akan terjadi. Terjadinya
pengotoran tersebut dapat menganggu atau memperngaruhi temperatur fluida mengalir
juga dapat menurunkan ataau mempengaruhi koefisien perpindahan panas menyeluruh
dari fluida tersebut. Beberapa faktor yang dipengaruhi akibat pengotoran antara lain :
Temperatur fluida, Temperatur dinding tube dan Kecepatan aliran fluida.

Penukar Panas Plate and Frame ( plate and frame heat exchanger )
Plate Heat Exchanger adalah salah satu jenis alat penukar panas yang terdiri atas paket
pelat-pelat tegak lurus bergelombang atau dengan profil lain, yang dipisahkan antara satu
dengan lainnya oleh sekat-sekat lunak. Pelat-pelat ini dipersatukan oleh suatu perangkat
penekan dan jarak antara pelat-pelat ditentukan oleh sekat-sekat tersebut.Pada setiap sudut
dari pelat yang berbentuk empat persegi panjang terdapat lubang. Melalui dua di antara
lubang-lubang ini media yang satu disalurkan masuk dan keluar pada satu sisi, sedangkan
media yang lain karena adanya sekat mengalir melalui ruang antara disebelahnya. Dalam hal
itu hubungan ruang yang satu dan yang lainnya dimungkinkan.pelat-pelat yang dibentuk
sesuai kebutuhan dan umumnya terbuat dari baja (stainless steel type 304, 316, 317) atau
logam lainnya.
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat pelat tegak lurus,
bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang penyekat lunak
( biasanya terbuat dari karet ). Pelat pelat dan sekat disatukan oleh suatu perangkat penekan
yang pada setiap sudut pelat 10 ( kebanyakan segi empat ) terdapat lubang pengalir fluida.
Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan
fluida yang lain mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.
Sistem Kerja dari Plate Heat Exchanger
Produk akan dipanaskan dan masuk kedalam suatu larutan yang kemudian akan
mengalir pada sebuah pelat. Proses pemanasan ini terjadi dengan adanya medium pemanas
yang mengalir pada saluran dan pelat yang lainnya. Dimana pelat yang telah tersusun ini akan
secara bergantian mengalirkan produk dan medium pemanas. Pelat yang dialiri produk tidak
akan dialiri oleh komponen lain.
Cairan panas yang melintasi bagian bawah head dialirkan ke atas melintas diantara
setiap plae genap sementara cairan dingin pada bagian puncak head dialirkan turun diantara
plat-plat ganjil.Arah aliran produk dan medium pemanas di dalam pelat biasanya berbeda
atau boleh dikatakan mengalir secara berlawanan. Pada umumnya produk akan masuk
melalui saluran atas dan mengalir kebawah melewati pelat, sehingga aliran keluaran produk
akan berada dibawah, sedangkan medium pemanas akan masuk melalui

saluran yang

berkebalikan dari produk, yaitu masuk melalui saluran bawah dan mengalir ke atas melewati
pelat, sehingga aliran pengeluaran medium pemanas akan berada diatas. Arah aliran yang
berlawanan ini dimaksudkan agar proses pemanasan dapat lebih cepat berlangsung.

Produk yang mengalir pada suatu pelat akan terhimpit oleh medium pemanas dengan
arah aliran yang berbeda, sehingga produk akan cepat memanas karena tertekan oleh pelat
yang mengalirkan medium pemanas. Produk yang telah menjadi panas dan medium yang
telah mengalir pada suatu pelat akan mengalir keluar.
Saluran pengeluaran medium pemanas dan produk ada dua macam tergantung dari
rangkaian pelat yang digunakan, baik itu seri maupun paralel. Pada rangkaian seri produk
yang masuk dan keluar akan melewati ports pada bagian front head yang sama. Sedangkan
pada rangkaian paralel produk dan medium pemanas akan masuk dan keluar melewati bagian
yang berbeda, yaitu masuk melewati ports pada bagian front head dan keluar melalui ports
pada bagian belakangnya.
Prinsip Alat Ukur PHE
1. Alat ukur laju alir
2. Alat ukur tekanan
3. Alat ukur suhu
Kelebihan PHE
1. Mempunyai permukaan perpindahan yang sangat besar pada volume alat yang
2.
3.
4.
5.
6.
7.

kecil,sehingga perpindahan panas yang efisien.


Mudah dirawat dan dibersihkan
Mudah dibongkar dan dipasang kembali ketika proses pembersihan
Waktu tinggal media sangat pendek
Dapat digunakan untuk cairan yang sangat kental (viskos)
Plate and Frame lebih fleksibel, dapat dengan mudah pelatnya ditambah
Ukuran yang lebih kecil dapat mengurangi biaya dalam segi bahan (Stainless

Steel,Titanium, dan logam lainnya)


8. Aliran turbulensinya mengurangi peluang terjadinya fouling dan sedimentasi
Kekurangan PHE
1. Pelat merupakan bentuk yang kurang baik untuk menahan tekanan. Plate and
Frame Heat Exchanger tidak sesuai digunakan untuk tekanan lebih dari 30 bar.
2. Pemilihan material gasket yang sesuai sangatlah penting
3. Maksimum temperatur operasi terbatas hingga 250 oC dikarenakan performa dari
material gasket yang sesuai.

Gambar 2.30 Penukar panas jenis pelat and Frame (Stevano Viktor, 2011)

Gambar 2.31 Penukar panas jenis pelat and Frame (Stevano Viktor, 2011)

Anda mungkin juga menyukai