Anda di halaman 1dari 3

LOGIKA MATEMATIKA

1. Pernyataan
Yang dimaksud dengan pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah tetapi tidak
sekaligus kedua-duanya (benar dan salah). Dan suatu kalimat bukan pernyataan jika kita tidak dapat menentukan
kalimat tersebut benar atau salah atau mengandung pengertian relatif. Terdapat dua jenis pernyataan matematika
yaitu pernyataan tertutup dan pernyataan terbuka. Pernyataan tertutup merupakan pernyataan yang nilai
kebenarannya sudah pasti sedangkan pernyataan terbuka yaitu pernyataan yang nilai kebenarannya belum pasti.
untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini.
contoh :
65 = 30 ( pernyataan tertutup yang benar )
6+5=10 ( pernyataan tertutup yang salah )
gula putih rasanya manis ( pernyataan terbuka )
Jarak jakarta bandung adalah dekat ( bukan pernyataan, karena dekat itu relatif )
2. Ingkaran Pernyataan ( negasi )
Ingkaran merupakan pernyataan yang menyangkal yang diberikan. Ingkaran pernyataan dapat dibentuk
dengan menambah Tidak benar bahwa didepan pernyataan yang diingkar dinotasikan ~.
contoh :
pernyataan B
: Sepeda motor beroda dua
negasi pernyataan B
: tidak benar sepeda motor beroda dua
3. Pernyataan Majemuk
3.1. Konjungsi
suatu pernyataan p dan q dapat digabung dengan kata hubung dan sehingga membentuk pernyataan
majemuk p dan q yang disebut dengn konjungsi nyang dilambangkan dengan

3.2. Disjungsi
suatu pernyataan p dan q dapat digabung dengan kata hubung atau sehingga membentuk pernyataan
majemuk p atau q yang disebut dengn disjungsi yang dilambangkan dengan

3.3. Implikasi
suatu pernyataan p dan q dapat digabung dengan kata hubung jika maka sehingga membentuk pernyataan majemuk
jikap maka q yang disebut dengan implikasi dan dilambangkan dengan

LOGIKA MATEMATIKA
3.4. Biimplikasi
suatu pernyataan p dan q dapat digabung dengan kata hubung jika dan hanya jika sehingga membentuk
pernyataan majemuk p jika dan hanya jika q yang disebut dengan biimplikasi dan dilambangkan dengan

4. Ekuivalensi pernyataan-pernyataan majemuk

5. Konvers, Invers dan Kontraposisi


Dari sebuah implikasi dapat diturunkan pernyataan yang disebut konvers, invers dan kontraposisi dari implikasi
tersebut

6. Pernyataan Berkuantor
6.1 Kuantor Universal
Dalam pernyataan kuantor universal terdapat ungkapan yang menyatakan semua, setiap. Kuantor universal
dilambangkan dengan (dibaca untuk semua atau untuk setiap).
contoh : x R, x>0 dibaca untuk setiap x anggota bilangan riil maka berlaku x>0.
6.2 Kuantor Eksistensial
Dalam pernyataan kuantor eksistensial terdapat ungkapan yang menyatakan ada, beberapa, sebagian,
terdapat. Kuantor eksistensial dilambangkan dengan ( dibaca ada, beberapa, terdapat, sebagian )
contoh : x R, x+5>1 dibaca terdapat x anggota bilangan riil dimana x+5>1.
7. Ingkaran dari pernyataan berkuantor
Ingkaran dari pernyataan berkuantor universal adalah pernyataan berkuantor eksistensial, begitu juga
sebaliknya ingkaran dari pernyataan berkuantor eksistensial adalah pernyataan berkuantor universal.
contoh :
p : beberapa siswa SMA rajin belajar
~p : semua siswa SMA tidak rajin belajar
8. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan dari beberapa pernyataan yang diketahui nilai kebenarannya yang disebut
premis. Kemudian dengan menggunakan prinsip-prinsip yang ada diperoleh pernyataan yang baru yang disebut
kesimpulan/konklusi yang diturunkan dari premis yang ada. Penarikan kesimpulan seperti itu sering disebut dengan

LOGIKA MATEMATIKA
argumentasi. Suatu argumentasi dikatakan sah Jika premis-premisnya benar maka konklusinya juga benar. Terdapat
3 metode dalam penarikan kesimpulan, yaitu :
8.1 Modus ponens
premis 1 : p q
premis 2 : p
( modus ponens)
__________________
Kesimpulan: q
Arti Modus Ponens adalah jika diketahui p q dan p, maka bisa ditarik kesimpulan q. sebagai contoh :
premis 1 : Jika bapak datang maka adik akan senang
premis 2 : bapak datang
__________________
Kesimpulan: Adik senang
8.2 Modus Tollens
premis 1 : p q
premis 2 : ~q
( modus tollens)
__________________
Kesimpulan: ~p
Modus Tollens berarti jika diketahu p q dan ~q, maka bisa ditarik kesimpulan ~p. sebagai contoh :
premis 1 : Jika hari hujan, maka adik memakai payung
premis 2 : Adik tidak memakai paying
___________________
Kesimpulan : Hari tidak hujan
8.3 Silogisme
premis 1 : pq
premis 2 : q r
( silogisme)
_________________
Kesimpulan: p r
Silogisme berarti jika diketahu p q dan qr, maka bisa ditarik kesimpulan pr. sebagai contoh :
Premis 1 : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik.
Premis 2 : Jika harga bahan pokok naik maka semua orang tidak senang.
__________________________________________________
Kesimpulan: Jika harga BBM naik, maka semua orang tidak senang.
Catatan Tambahan:
Hukum de Morgan:
(p q) (pV q)
(p V q) (p q)
Ekuivalensi implikasi:
(p q) (p V q)

Anda mungkin juga menyukai