ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya
angka kematian ibu sehabis melahirkan yang
disebabkan oleh perdarahan. Salah satu cara
untuk mengatasi perdarahan itu dengan cara
melakukan pijat oksitosin. Pijatan ini dapat
merangsang hormon oksitosin yang menyebabkan
kontraksi uterus sehingga proses involusi bisa
berjalan normal.Tujuan penelitian ini untuk
mengidentifikasi pengaruh pijat oksitosin pada ibu
post partum yang dipijat oksitosin dan yang tidak
dipijat oksitosin.
PENDAHULUAN
Indikator kemampuan pelayanan kesehatan suatu
negara menurut WHO bisa dilihat dari angka
kematian ibu selama masa perinatal, intranatal,
dan postnatal. Hal ini sesuai dengan visi yang
ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan
pemerintah Indonesia. Visi Indonesia sehat 2015
mempunyai delapan sasaran (Millennium
Development Goals/MDGs) MDGs yang salah
satunya yaitu mengurangi angka kematian bayi dan
ibu pada saat persalinan.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan desain kuasi eksperimen,
dengan bentuk post test only design.
Pengukuran ini dilakukan setelah
kelompok intervensi diberikan pijat
oksitosin dan pada kelompok kontrol
yang tidak diberikan pijat oksitosin.
HASIL
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat digambarkan
bahwa proses involusi uterus yang dinilai dari
penurunan tinggi fundus uterus pada responden
intervensi / yang dipijat oksitosin mengalami
involusi uterus normal lebih banyak daripada
involusi uterus yang tidak dipijat oksitosin.
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan ada
pengaruh pijat oksitosin terhadap proses involusi
uterus yang ditunjukkan dengan nilai p 0.01<0.05
yang berarti Ho ditolak.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh pijat
oksitosin terhadap involusi terus pada
ibu post partum kelas III RSHS
Bandung dengan nilai uji statistik
melalui chi square dengan nilai p <
0.05.
Terima kasih