Oleh :
Yunita Asri P
G99141034
Pembimbing I
Pembimbing II
2015BAB I
STATUS PASIEN
A.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. YM
Tanggal Lahir
: 20 Agustus 2010
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Nama Ayah
: Tn. G
Pekerjaan Ayah
: Wiraswasta
Nama Ibu
: Ny. N
Pekerjaan
Alamat
BB
: 14 kg
TB
: 102 cm
Tanggal masuk
: 5 Maret 2015
: 01-28-27-96
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Sesak
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 1 hari SMRS pasien mulai merasa sesak disertai batuk
berdahak tanpa demam, muntah maupun gangguan BAB dan BAK. Sesak
dirasakan kambuh setelah pasien bermain bola.
Pasien merasa semakin sesak sehingga dibawa ke IGD RSDM oleh
orangtuanya. Pasien kemudian di nebulisasi 1x dan sesak dirasa berkurang.
Pasien kemudian dirawat jalan dan diberikan obat berupa Salbutamol
3x1mg, Metyl prednisolone 3x2mg, dan CTM 3x1 mg.
atau
makan-makanan
berpengawet.
Riwayat alergi obat/makanan
: disangkal
Riwayat mondok
: disangkal
: (-)
: (-)
Riwayat Kehamilan
Ibu
pasien
8. Riwayat Postnatal
Ibu pasien rutin membawa pasien ke puskesmas setiap bulan untuk timbang
badan dan melakukan imunisasi sesuai jadwal.
9. Status Imunisasi
Baru lahir
1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan
: HB0
: BCG + Polio 1
: HB1 + DPT 1 + Polio 2
: HB2 + DPT 2 + Polio 3
: HB3 + DPT 3 + Polio 4
: Campak
: 2 bulan
- Mulai miring
: 4 bulan
- Mulai tengkurap
: 4 bulan
: 6 bulan
: 1 tahun
- Mulai berlari, melompat, melempar bola ke atas, berbicara dapat dimengerti : usia 2 tahun
- Mulai meloncat jauh, mampu menyusun kalimat, bermain bersama anak
lain : 3 tahun
- mulai berpakaian sendiri, belajar menggambar orang : 4 tahun
- Pasien : sudah pandai berbicara, menghitung dengan jari, menebutkan
nama-nama hari. Saat ini pasien berusia 4 tahun 7 bulan.
Kesan : pertumbuhan sesuai usia
11. Riwayat Nutrisi
Usia 0 4 bulan
Usia 4 6 bulan
Usia 6 12 bulan
Usia 1 4 tahun
I
Asma (+)
II
III
C.
Asma (+)
An. YM (4 tahun 7
bulan)
PEMERIKSAAN FISIK
1. KeadaanUmum
Sikap / keadaan umum
Derajat kesadaran
: compos mentis
Derajat gizi
: cukup
2. Tanda vital
BB
: 14 kg
TB
: 102 cm
SiO2
: 97%
TD
: 100/70
Nadi
Pernafasan : 55 x/menit
Suhu
: 36,6 C
: baik
Kepala
Mata
Mulut
Thoracoabdomen
Ekstremitas
edema
akral dingin
: cukup
b) Secara Antropometris
Umur : 4 tahun 7 bulan, BB : 14 kg, TB : 102 cm
BB
U
(normoweight)
TB
U
(normoheight)
BB
TB
baik)
Status gizi secara antropometri : gizi baik, normoweight, normoheight
4. Kepala
Mesosefal, lingkar kepala (LK): 48 cm (LK -2SD < Z < +2SD) (Nellhaus),
wajah dismorfik (-), UUB menutup
5. Mata
Bulu mata rontok (-), konjunctiva pucat (-/-), palpebra edema (+/+), cekung
(-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor(+ 3 mm/ + 3mm), air mata (+/+)
6. Hidung
: normocolli
Trakea
: di tengah
Kelenjartiroid
: tidak membesar
Tekananvenosa
: tidak meningkat
11. Limphonodi
Retroaurikuler
: tidak membesar
Submandibuler
: tidak membesar
12. Toraks
Bentuk : normochest, retraksi (+) subcostal.
Pulmo :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor/sonor
Auskultasi
Cor :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
13. Abdomen
Inspeksi
: timpani
Palpasi
: supel, hepar dan lien tidak teraba, asites (-), pekak alih (-),
edema
ADP kuat
CRT < 2 detik
D.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah Tanggal 5 Maret 2015
Pemeriksaan
Hb
Hct
AE
AT
AL
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
Netrofil
MCV
MCH
MCHC
pH
pCO2
pO2
Hasil
12,3
36
4,44
413
10,3
8,60
2,3
1,1
0,2
87,80
81,8
27,7
33,9
7,418
35,3
82,6
Satuan
g/dL
%
.106/uL
.103/uL
.103/uL
%
%
%
%
%
fL
Pg
%
mmHg
mmHg
Rujukan
11,5 13,5
34 40
3,9 5,3
150 - 450
5,5 17,0
60 66
06
12
0 1,5
29-72
80 96
28 33
33 36
7,35-7,45
27-41
83-108
E.
RESUME
Seorang anak laki-laki usia 4 tahun 7 bulan, dibawa keluarganya ke IGD RSDM
dengan keluhan sesak napas yang berulang meskipun telah mendapatkan
pengobatan dan nebulasi di IGD RSDM pada pagi harinya. Keluhan sesak
dirasakan sejak 1 hari SMRS disertai batuk pilek, namun tidak demam, pilek,
gangguan pencernaan maupun gangguan BAB/BAK.
Dari hasil pemeriksan fisik didapatkan pasien nampak sesak dan sakit sedang,
BB: 14 kg, TB: 102 cm, SiO2 : 97%, nadi : 124 x/menit, kuat, pernafasan : 55
x/menit, suhu: 36,6 C. Pemeriksaan fisik terdapat nafas cuping hidung (+/+)
minimal, pada toraks ditemukan wheezing pada kedua lapang paru dan RBK (+/
+). Dari hasil pemeriksaan laboratorium darah didapatkan hasil penurunan
limfosit (8,6 %) dan peningkatan neutrophil (87,8%).
F.
G.
DAFTAR MASALAH
1.
2.
Batuk berdahak
3.
4.
RR > 55x/menit
5.
6.
Wheezing (+/+)
7.
RBK (+/+)
8.
Retraksi subcosta
DIAGNOSIS BANDING
1. Serangan asma sedang, episode sering
2. Bronkhiolitis
3. Bronkhitis
H.
DIAGNOSIS KERJA
1. Serangan asma sedang, episode sering
2. Gizi baik, normoweight, normoheight
I.
PENATALAKSANAAN
1.
2.
O2 nasal 2 lpm
3.
J.
4.
5.
MONITORING
1. Keadaan umum dan tanda vital tiap 1 jam
2. Balans cairan dan diuresis tiap 8 jam
K.
PLAN
Cek DL2, AGD, elektrolit, foto thorax PA
L.
EDUKASI
1. Mengenai penyakit pasien, bahwa penyakit pasien merupakan penyakit
serius dan membutuhkan penangan ahli
2. Mengenai kesembuhan pasien dan kemungkinan adanya komplikasi.
M.
PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanam
: dubia ad bonam
N.
FOLLOW UP
Tanggal 6 Maret 2015
S : Demam (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), makan (+), minum (+), BAB
(-), BAK (+)
KU: sakit sedang,gizi kesan baik, compos mentis
Tanda vital : TD : 90/60
T: 380C
HR: 100x/menit
RR: 25x/menit
Kepala
: mesocephal
Mata
Hidung
Telinga
: sekret (-/-)
Mulut
Thoraks
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor/sonor
Auskultasi
Auskultasi
Perkusi
: timpani
Palpasi
: supel, hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit kembali cepat
Ekstremitas
Akral Dingin
Oedem
- -
3.
Monitoring
1. KUVS/TD 6 jam
2. Balance cairan dan diuresis/8 jam
Tanggal 7 Maret 2015
S : Demam (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), makan (+), minum (+), BAB
(+), BAK (+)
KU: gizi kesan baik, compos mentis
Tanda vital : TD : 90/60
T: 36,40C
Kepala
: mesocephal
HR: 100x/menit
RR: 30x/menit
Mata
Hidung
Telinga
: sekret (-/-)
Mulut
Thoraks
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor/sonor
Auskultasi
(+/+)
Abdomen :
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
: timpani
Palpasi
: supel, hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit kembali cepat
Ekstremitas
Akral Dingin
Capillary refill time< 2 detik, Arteri dorsalis pedis teraba kua
Assesment :
1. Asma serangan sedang episode sering
2. Gizi baik
Terapi
3. KUVS/TD 6 jam
4. Balance cairan dan diuresis/8 jam
Tanggal 8 Maret 2015
S : Demam (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), makan (+), minum (+), BAB
(-), BAK (+)
KU: sakit sedang,gizi kesan baik, compos mentis
Tanda vital : TD : 90/60
T: 380C
HR: 100x/menit
RR: 25x/menit
Kepala
: mesocephal
Mata
Hidung
Telinga
: sekret (-/-)
Mulut
Thoraks
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor/sonor
Auskultasi
(+/+)
Abdomen :
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
: timpani
Palpasi
: supel, hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit kembali cepat
Ekstremitas
Akral Dingin
Oedem
- -
1. Nebulisasi Berotec 10 tetes + Atrovent 10 tetes + NaCl 0,9% 5cc per 2 jam
2. Metyl prednisolone ( 1mg/KgBB/hari) 3x4mg
Monitoring
1. KUVS/TD 6 jam
2. Balance cairan dan diuresis/8 jam
BAB II
ANALISA KASUS
A. ANALISA DIAGNOSIS
Pasien datang dengan keluhan sesak, berulang 2x dalam sehari walau
sudah diberi obat, sesak dirasakan setelah beraktivitas berat. Pasien memiliki
riwayat asma sejak usia 1 tahun, setidaknya kambuh 1-2x dalam sebulan. Saat
ini sesak disertai bunyi mengi dan batuk berdahak. Saat teradi serangan,
pasien duduk untuk mengurangi sesak, dan agak sulit berbicara hanya
penggalan kalimat. Pasien tidak mengeluhkan demam, pilek, gangguan
BAB/BAK. Saat di IGD RSDM, dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Keadaan umum pasien iritable, hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu
afebril, RR 55x/menit, nafas cuping hidung (+/+) minimal, terdapat retraksi
subcostal dan suara tambahan wheezing (+/+) pada kedua lapang paru. Pada
pemeriksaan penunjang tidak didapatkan adanya kelainan. Gejala ini sesuai
dengan kriteria asma serangan sedang, episode sering menurut Pedoman
Nasional Asma Anak (PNAA). Faktor risiko yang dimiliki pasien ialah faktor
genetik (riwayat penyakit keluarga dari kakek dan ayah), dan faktor eksternal
(makan-makanan berpengawet dan susu sapi).
B. ANALISA PENATALAKSANAAN
Tatalaksana serangan berat pada pasien ini ialah pemberian O2 nasal 2
lpm, kemudian dilanjutkan dengan nebulisasi Berotec 10 tetes dalam NaCl
0,9% 5cc. Barotec (Fenoterol) merupakan gologan -2 agonis kerja singkat,
merupakan golongan bronkodilator (simpatomimetik) yang berfungsi
merangsang system saraf simpatis dan menimbulkan efek relaksasi pada
saluran nafas. Pada pasien ini nebulisasi tiap 20 menit dalam 1 jam dan di
evaluasi saturasi, KUVS (terutama RR) dan pemeriksaan fisik yang sesuai
(suara tambahan paru seperti wheezing) tiap jam. Namun karena pada 2x
evaluasi RR tidak berkurang maka nebulisasi ditambahkan Atrovent 10 tetes.
Atrovent (Ipratropium Bromida) merupakan golongan antikolinergik
yang memiliki khasiat bronkodilatasi, karena menghindari pembentukan
juga
diberikan
steroid
berupa
Metyl
prednisolone
Penilaian Awal
Pengobatan Awal
Oksigenasi dengan kanul nasal
Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat (nebulisasi), setiap 20 menit dalam satu jam) atau agonis beta-2 injeksi (Terbutalin 0,5 ml subkutan atau Adrenalin 1/1000 0,3 ml su
Kortikosteroid sistemik :
- serangan asma berat
- tidak ada respons segera dengan pengobatan bronkodilator
- dalam kortikosterois oral
Respons baik
Respons baik dan stabil dalam 60 menit
Pem.fisi normal
APE >70% prediksi/nilai terbaik
Perbaikan
Pulang
Bila APE > 60% prediksi / terbaik. Tetap berikan pengobatan oral atau inhalasi
Dirawat di ICU
Inhalasi agonis beta-2 + anti kolinergik
Kortikosteroid IV
Pertimbangkan agonis beta-2 injeksi S
Aminofilin drip
Mungkin perlu intubasi dan ventilasi m
Tidak Perbaikan
Dirawat di ICU
Bila tidak perbaikan dalam 6-12 jam