Anda di halaman 1dari 28

Nama Kelompok :

1.
2.
3.

Tabel Periodik

III A

Boron
(B)

Aluminu
m (Al)

Galium
(Ga)

Indium
(In)

Thalium
(Ti)

Sejarah Boron (B)


Senyawa boron telah diketahui sejak
ribuan tahun yang lalu, tetapi tidak
diketahui penemunya. unsur ini baru
ditemukan tahun 1880 oleh Sir
Humpry Davy, Gay-Lussac, dan
Thenard.

Sejarah Aluminum (Al)


Pada tahun 1761, De Morveau mengusulkan nama alumine.
Kemudian pada tahun 1808, Sir Humphry Davy berhasil
menunjukkan eksistensi logam ini.
Pada tahun 1825, seorang ahli fisika Denmark dan ahli kimia
bernama Henry Christian Oersted, berhasil mensistesis aluminium
murni.
Pada tahun 1827, Freidrich Wohler juga berhasil melakukan apa
yang dicapai Oersted dengan metode yang berbeda.
Mulai saat itu aluminium berhasil disintesis untuk tujuan komersial.
Karena proses untuk mendapatkan aluminium murni masih amat
sulit, pada saat itu aluminium lebih berharga dibanding emas.
Aluminium terus menjadi logam yang sulit diperoleh hingga pada
tahun 1886, dua ilmuwan muda, Charles Heroult dan Martin Hall
mampu memperoleh aluminium dari aluminium oksida (alumina).

Sejarah Galium (Ga)


(Latin: Gallia berarti Perancis; juga
dari bahasa Latin, gallus terjemahan
dari Lecoq, ayam jantan). Unsur ini
diprediksi dan disebut Mendeleev
sebagai ekaaluminum dan ditemukan
secara spektroskopik oleh Lecoq de
Boisbaudran pada tahun 1875, yang
pada tahun yang sama berhasil
mengambil logam ini secara
elektrolisis dari solusi hidroksida di

Sejarah Indium (In)


(namanya berasal dari garis terang indigo
pada spektrumnya) Unsur ini ditemukan
oleh Reich and Richter, yang kemudian
mengisolasi logam ini. Sampai pada tahun
1924, hanya satu gram yang tersedia di
seluruh dunia dalam bentuk terisolasi.
Ketersediaanya mungkin sebanyak perak.
Sekitar 4 juta troy ons indium diproduksi di
negara-negara maju. Kanada memproduksi
lebih dari 1 juta troy ons setiap tahunnya.

Sejarah Talium (Ti)


(Yunani: thallos, ranting hijau). Talium
ditemukan secara spektroskopis oleh
Crookes pada tahun 1861. Nama
elemen ini diambil dari garis hijau di
spektrumnya. Logam ini berhasil
diisolasi oleh Crookes dan Lamy pada
tahun 1862 pada saat yang
bersamaan.

Sifat fisika dan kimia


Boron (B)
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna
dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam
dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor
daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron
berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga
merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih
borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat,
tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3
dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar.
Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Titik Leleh : 2349 K (20760C)
Titik Didih : 4200 K (39270C)
Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol
Kalor penguapan : 254 kJ/mol

Sifat fisika dan kimia


Aluminium (Al)
Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan
banyak karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak
beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik.
Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam
aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan
tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah
unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan
dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium
ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak
ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam
aluminium dari senyawanya.
Titik Leleh : 933,47 K (660,320C)
Titik Didih : 2729 K (25190C)
Kalor peleburan : 10,71 kJ/mol -1
Kalor penguapan : 294,0 kJ/mol-1

Sifat fisika dan kimia


Galium (Ga)
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor atom
31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut,
galium merupakan benda padat yang mudah rapuh
pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di
atas suhu kamar dan akan melebur ditangan.
Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan
bijih seng.
Titik Leleh : 302,91 K (29,760C)
Titik Didih : 2477 K (22040C)
Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol
Kalor penguapan : 254 kJ/mol

Sifat fisika dan kimia


Indium (In)
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut,
berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara dan air
tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam miskin
( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam
dari blok p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan
logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam alkali
dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih
rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih
lunak). Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam
indium dapat menyala dan terbakar.
Titik Leleh : 429,75,47 K (156,600C)
Titik Didih : 2345 K (20720C)
Kalor peleburan : 3,281 kJ/mol
Kalor penguapan : 231,8 kJ/mol

Sifat fisika dan kimia


Talium (Ti)
Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor
atom 81. Thalium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu
dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. Thalium
termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang
berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan
cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang
menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka waktu
yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika
thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida
Unsur thalium dan senyawanya bersifat racun dan penanganannya
harus hati-hati. Thalium dapat menyebabkan kanker.
Titik Leleh : 577 K (3040C)
Titik Didih : 1746 K (14730C)
Kalor peleburan : 4,14 kJ/mol -1
Kalor penguapan :165 kJ/mol -1

Kegunaan Boron (B)


Natrium tetraborat pentaidrat (Na2B4O7. 5H2O) yang digunakan dalam
menghasilkan kaca gentian penebat dan peluntur natrium perborat.
Asam ortoborik (H3BO3) atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil
kaca gentian dan paparan panel rata.
Natrium tetraborat dekahidrat (Na2B4O7. 10H2O) atau yang dikenal dengan nama
boras digunakan dalam penghasilan pelekat.
Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga, terutamannya
menentang semut atau lipas.
Sebagian boron digunakan secara meluas dalam sntesis organik dalam pembuatan
kaca borosilikat dan borofosfosilikat.
Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir,
sejenis pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron.
Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca
borosilikat dalam bidang elektronik pengerasan sinaran.
Filamen boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan yang biasanya
digunakan dalam struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan komposit.
Natrium borohidrida (NaBH4) ialah agen penurun kimia yang popular digunakan
untuk menurunkan aldehid dan keton menjadi alcohol.

Kegunaan Aluminium (Al)


Aluminium digunakan pada otomobil,
pesawat terbang, truck, rel kereta api, kapal
laut, sepeda.
Pengemasan (kaleng, foil)
Bidang konstruksi ( jendela, pintu, dll)
Pada perlengkapan memasak
Aluminium digunakan pada produksi jam
tangan karena aluminium memberikan daya
tahan dan menahan pemudaran dan korosi.

Kegunaan Galium (Ga)


Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka
galium dapat digunakan untuk menciptakan cermin
yang cemerlang.
Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan
logam dan digunakan sebagai komponen dalam
campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan
pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan
campuran dengan galium untuk menstabilisasikan
allotrop plutonium.
Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor
terutama dalam dioda pemancar cahaya.
Galium juga digunakan pada beberapa termometer
bertemperatur tinggi.

Kegunaan Indium (In)


Indium digunakan untuk membuat
komponen elektronik lainnya thermistor dan
fotokonduktor
Indium dapat digunakan untuk membuat
cermin yang memantul seperti cermin perak
dan tidak cepat pudar.
Indium digunakan pada LED (Light Emitting
Diode) dan laser dioda berdasarkan
senyawa semikonduktor seperti InGaN,
InGaP yang dibuat oleh MOVPE
(Metalorganic Vapor Phase Epitaxy)
teknologi.

Kegunaan Talium (Ti)


Digunakan sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium
iodida pada peralatan deteksi radiasi gamma seperti pada
kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di
supermarket.
Radioaktif thalium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan
untuk kegunaan diagnosa pada pengobatan inti.
Jika thalium digabungkan dengan belerang, selenium dan
arsen, thalium digunakan pada produksi gelas dengan
kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang rendah
dengan jarak 125 dan 150 0 C.
Garam-garam Thalium (III) seperti thalium trinitrat, thalium
triasetat adalah reagen yang berguna pada sintesis organic
yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada
senyawa aromatik, keton dan yang lainnya.

Persenyawaan Boron (B)


Sumber boron sering dikenal borax
(Na2B4O5 (OH)4.8 H2O) dan kernite
(Na2B4O5 (OH)4.2 H2O) dalam bentuk
murni. Oksidasi ini dapat dibuat
melalui pemanasan asam borik,
B(OH)3, yang diperoleh dari borax.
B2O3 + 3 Mg 2B + 3 MgO

Persenyawaan Aluminium
(Al)
Aluminium adalah barang tambang yang didapat dalam skala
besar sebagai bauksit (Al2O3. 2H2O). Bauksit mengandung Fe2O3,
SiO2, dan zat pengotor lainnya. Untuk dapat menghilangkan zat
pengotor ini, digunakan proses bayer, Ini meliputi dengan
penambahan larutan natrium hidroksida (NaOH) yang
menghasilkan larutan natrium alumina dan natrium silikat. Besi
merupakan sisa sampingan yang didapat dalam bentuk
padatan. Ketika CO2 dialirkan terus menghasilkan larutan,
natrium silikat tinggal di dalam larutan sementara aluminium
diendapkan sebagai aluminium hidroksida. Hidroksida dapat
disaring, dicuci dan dipanaskan membentuk alumina murni,
Al2O3. Langkah selanjutnya adalah pembentukan aluminium
murni. Ini diperoleh dari Al2O3 melalui metode elektrolisis.
Elektrolisis ini dilakukan karena aluminium bersifat
elektropositif.

Persenyawaan Galium (Ga)


Ghalium biasanya adalah hasil dari proses
pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui
proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium
pada larutan alkali dari sebuah aluminium.
Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda
merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut
dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda
baja tahan karat dari hasil natrium gallat
menghasilkan logam galium cair. Galium murni
membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut
dengan zona penyaringan untuk membuat logam
galium murni.

Ekstraksi aluminium
Bauksit:
Al2O3,Fe2O3,SiO2,
TiO2

dihaluska
n

+ NaOH
pekat

Filtrat :
[Al(OH)4]-,SiO

+
CO2

penyaring
an

23

Pemanasan
Endapan
:
Al(OH)3

Penyaring
an

Al

~12000
C

Padatan :
Al2O3

Elektrolisis dalam
Na3AIF6
~ 9500

Persenyawaan Indium (In)


Indium biasanya tidak dibuat di
dalam laboratorium. Indium adalah
hasil dari pembentukan timbal dan
seng. Logam indium dihasilkan
melalui proses elektrolisis garam
indium di dalam air. Proses lebih
lanjut dibutuhkan untuk membuat
aluminium murni dengan tujuan
elektronik.

Persenyawaan Talium (Ti)


Logam thalium diperoleh sebagai produk
pada produksi asam belerang dengan
pembakaran pyrite dan juga pada peleburan
timbal dan bijih besi. Walaupun logam
thalium agak melimpah pada kulit bumi pada
taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg, kebanyakan
pada gabungan mineral potasium pada
tanah liat, tanah dan granit. Sumber utama
thalium ditemukan pada tembaga, timbal,
seng dan bijih sulfida lainnya.

Reaksi Boron
Reaksi boron
dengan
udara

4B + 3O2

Reaksi boron
dengan air

Boron tidak bereaksi dengan air


pada kondisi normal

Reaksi boron
dengan
halogen

2B
2B
2B

(s)
(s)
(s)

(g)

2 B 2O3

+ 3F2 (g) 2 BF3


+ 3Cl2 (g) 2 BCl3
+ 3Br2 (g) 2 BBr3

Reaksi Aluminium
Reaksi
aluminium
dengan udara
Reaksi boron
dengan air
Reaksi
aluminium
dengan asam
Reaksi
aluminium
dengan Basa
Reaksi
aluminium
dengan halogen

4Al

(s)

+ 3O2

(l )

2 Al2O3

Boron tidak bereaksi dengan air pada


kondisi normal
2Al (s) + 3H2SO4 (aq) 2Al
+ 3H2 (g)
2Al (s) + 6HCl (aq) 2Al 3+
3H2 (g)

3+

(aq)

(aq)

+ 2SO4

+ 6Cl-

(aq)

2-

(aq)

2Al (s) + 2 NaOH (aq) + 6 H2O 2Na+(aq) + 2


[Al (OH)4]- + 3H2 (g)
2Al
2Al
2Al

(s)
(s)
(s)

+ 3I2 (l) 2 Al2I6 (s)


+ 3Cl2 (l) 2 Al2 Cl3
+ 3Br2 (l) 2 Al2 Br6

Reaksi Indium
Reaksi indium
dengan udara
Reaksi indium
dengan HNO3
15 M

Reaksi Indium
dengan HCL 6 M

In3+ + O2 In2O3

In3+ + 3HNO3 In(NO3)3 + 3H+

In3+ + 3HCl InCl3 + 3H+

Reaksi Galium
Reaksi
Galium
Dengan
Asam
Reaksi
galium
dengan
Basa

Ga2O3 + 6 H+ 2 Ga3+ +
3 H2O
Ga (OH)3 + 3 H+ Ga3+ +
3 H2O

Ga2O3 + 2 OH- 2
Ga(OH)4 Ga (OH)3 + OH-
Ga(OH)4-

Reaksi Talium
Reaksi
talium
dengan
ReaksiAir
talium
dengan
Reaksi
udara
talium
dengan
Reaksi
Halogen
talium
dengan
Asam

2 Tl

(s)

+ 2H2O

2 Tl

(s)

+ O2

2 Tl
2 Tl
2 Tl

(s)
(s)
(s)

(g)

(l)

2 TlOH

(aq)

+ H2

(g)

Tl2O

+ 3 F2 (g) 2 TiF3 (s)


+ 3 Cl2 (g) 2 TiCl3 (s)
+ 3 Br2 (g) 2 TiBr3 (s)

Thalium larut dengan lambat pada asam sulfat atau


asam klorida (HCl) karena racun garam talium yang
dihasilkan tidak larut.

Anda mungkin juga menyukai