Anda di halaman 1dari 5

BAB III

3.1 Pembahasan
PT Freeport Indonesia merupakan anak perusahaan Freeport-McMoRan Copper & Gold
Inc. yang bergerak di bidang pertambangan di Indonesia. Selaku salah satu penghasil terbesar
tembaga dan emas di dunia, PT Freeport Indonesia menyadari pentingnya logam bagi ekonomi
dunia saat ini. Pemenuhan kebutuhan atas barang tersebut harus diimbangi dengan kewajiban
sosial dan lingkungan sehingga dalam memenuhi kebutuhan generasi saat ini, hendaknya kita tidak
membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Inilah
doktrin pokok dari Pembangunan Berkelanjutan yang mendasari komitmen PT Freeport
Indonesia.
PT Freeport memiliki komitmen untuk mengelola dan meminimalisasi dampak dari
kegiatan operasionalnya terhadap lingkungan dan untuk mereklamasi serta menghijaukan kembali
lahan yang terkena dampak. Melalui kebijakan lingkungan, PT.Freeport berkomitmen untuk
melaksanakan pengelolaan dan praktek-praktek lingkungan yang baik, menyediakan sumber daya
yang cukup layak

guna memenuhi tanggung jawab tersebut dan melakukan perbaikan

berkesinambungan terhadap kinerja lingkungan pada setiap lokasi kegiatan. PT.Freeport juga
memiliki komitmen kuat untuk mendukung penelitian ilmilah guna memahami lingkungan di
sekitar tempat PT.Freeport beroperasi, serta melakukan pemantauan yang komprehensif untuk
menentukan efektivitas dari praktek-praktek pengelolaan.
Selain pembangunan

dalam bidang lingkungan, Pembangunan bidang kesehatan telah

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam usaha mencapai tujuan pembangunan yang
berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan tersebut, PT Freeport
Indonesia (PTFI) berperan aktif dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan
membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Selain itu, PTFI juga ikut mendorong
masyarakat agar mempraktekkan pola hidup bersih dan sehat. Fasilitas dan pelayanan kesehatan
yang masih sangat terbatas juga mendorong PTFI untuk membantu meningkatkan akses pelayanan
kesehatan bagi masyarakat.Program kesehatan masyarakat dilaksanakan untuk meningkatkan

kualitas kesehatan melalui berbagai program pencegahan dan penanggulangan penyakit. Dalam
kerangka tersebut, PTFI melalui departemen CPHMC melakukan berbagai usaha untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Program kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh CPHMC dan LPMAK berfokus pada
Kesehatan Ibu dan Anak, Pengendalian Malaria, Pengendalian HIV & AIDS, Pengendalian TB,
dan Air bersih dan Sanitasi.
Malaria merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Kabupaten
Mimika setelah ISPA. Data dari Dinas Kesehatan menyatakan bahwa jumlah penderita malaria di
Kabupaten Mimika sebanyak 80.000 kasus baru (insiden) pertahun (Rencana Strategis
Pengendalian Malaria, Kabupaten Mimika, 2011). Oleh karena itu, pengendalian malaria juga
merupakan fokus dalam program kesehatan masyarakat oleh PTFI.
Biro Kesehatan LPMAK bekerjasama dengan CPHMC dan Dinas Kesehatan Mimika
melaksanakan berbagai kegiatan program pengendalian malaria di Kabupaten Mimika. Kerjasama
yang dilakukan difokuskan pada upaya pengendalian, pencegahan, dan pelayanan kesehatan
bagi penderita malaria. Beberapa kegiatan dan pencapaian pada tahun 2011 yaitu:

Memberikan

pelatihan

teknik

penyemprotan

dalam

ruangan

(Indoor

Residual

Spraying/IRS) bagi 60 warga lokal dari 4 distrik

Sosialisasi dan kampanye pencegahan malaria bagi sekitar 3.282 orang dengan
menggunakan media video, brosur dan diskusi kelompok

Penyemprotan (IRS) di 22 kampung di 4 distrik (65% dari 1.708 rumah yang ada) serta
pendistribusian lebih dari 2.000 kelambu nyamuk

Biro kesehatan LPMAK melakukan peningkatkan standar kualitas dan pengontrolan


contoh sampel malaria bekerjasama dengan CPHMC

Seminar dan lokakarya Rencana Strategis Pengendalian Malaria yang dilaksanakan oleh
LPMAK, PTFI, Dinas Kesehatan, Unit Penelitian Mimika, polisi, dan tentara

Diskusi dengan masyarakat di Nawaripi Baru mengenai kesehatan lingkungan untuk


mengurangi penularan malaria dan memfasilitasi kerja bakti seminggu sekali di Nawaripi
baru

Bekerjasama dengan Departmen Lingkungan PTFI dalam memberikan pelatihan kepada


para ibu rumah tangga dalam memanfaatkan sampah rumah tangga.

PTFI memberi perhatian yang tinggi terhadap terbatasnya akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan. Melalui klinik-klinik yang dikelola oleh CPHMC PTFI, masyarakat
mendapatkan akses yang lebih besar dalam pelayanan kesehatan dasar. Bersama dengan para mitra
lainnya, PTFI melakukan kegiatan promotif, preventif, dan kuratif untuk mengurangi penyebaran
penyakit seperti tuberculosis, malaria, HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Keberadaaan klinikklinik tersebut juga menjadi pendorong masyarakat dalam mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta memperkecil kesenjangan pelayanan kesehatan antara masyarakat di kota dan desa.
Dengan terlaksananya pembangunan berkelanjutan dalam bidang kesehatan terutama
dalam penanganan

terhadap

penyakit

malaria,PT Freeport

Indonesia

telah

menjalankan

tanggungjawab sosialnya kepada masyarakat dan lingkungan yang berada di sekitar lingkungan
kerjanya sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pembangunan yang berkelanjutan.

3.2 kesimpulan

PT Freeport Indonesia telah melaksanakan kewajiban untuk melaksanakan pembangunan


selaras dengan tanggung jawab sosial dan perusahaan untuk menjamin kehidupan generasi
yang akan datang baik dalam bidang lingkungan,pengembangan masyarakat,pendidikan
maupun kesehatan.

PTFI mengadopsi Kerangka Kerja Pembangunan Berkelanjutan ICMM, yang mempunyai


tiga elemen utama yaitu ;
o Melaksanakan 10 Asas PembangunanBerkelanjutan ICMM.
o Membuat laporan sesuai Global Reporting Initiative (GRI / Prakarsa Pelaporan
Global),pedoman G3 serta sektor pertambangan dan logam tambahan.
o Memberi jaminan secara independen bahwa komitmen kami tengah dipenuhi

Program CSR PT Freeport Indonesia terutama dalam hal kesehatan terhadap penyakit
malaria terbukti berhasil, hal ini dibuktikan dengan jumlah kasus malaria telah menurun
dan jumlah masyarakat yang berpartisipasi di dalam kegiatan telah meningkat. Total
jumlah orang yang dijangkau melalui kemitraan ini adalah 10.000. Sekitar 3.000 orang
memperoleh pendidikan tentang malaria.

Dalam pelaksanaan program CSR, PT Freeport Indonesia dibantu oleh mitra kerjanya yaitu,
Lembaga

Pengembangan

Masyarakat

Amungme

Kamoro

(LPMAK),

Yayasan

Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII), dan Yayasan Caritas Timika (YCT)

PTFI menyediakan 1% dari penghasilan brutonya setiap tahun bagi pengembangan


masyarakat. Dana tersebut dikenal dengan nama Dana Kemitraan bagi Pengembangan
Masyarakat.

Apriyanto

07311013

Maria Krisanti C.S 07311058


Theresa Naomi

07311100

Anda mungkin juga menyukai