BAB II
CAKUPAN PROGRAM
desa binaan, yaitu Desa Sukaraja, Bagelen, Gedong Tataan, Bogorejo, Karang
Anyar, Kutoarjo, Sukadadi, Way Layap, Pampangan, Padang Ratu dan Desa
Cipadang.
2
Desa terjauh dari Puskesmas Rawat Inap Gedong Tatan adalah Desa
Cipadang dengan jarak tempuh 17,6 km dapat ditempuh dengan menggunakan
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat, sedangkan desa terdekat adalah
Desa Sukaraja dengan jarak tempuh 3 km yang juga dapat ditempuh dengan
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.
Topografi wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan terdiri dari
daerah dataran dan daerah perbukitan dengan rata-rata ketinggian dari permukaan
laut 200 sampai 800 mdpl. Daerah dataran dan perbukitan tadi dimanfaatkan
untuk pemukiman, persawahan, perladangan, perkebunan serta kawasan hutan
rakyat.
Luas daerah untuk sawah dan ladang 7.253,2 Ha (79,04%). Desa yang
memiliki daerah persawahan yang paling luas adalah Desa Karang Anyar dengan
luas lahan 500 Ha, sedangkan desa dengan luas daerah persawahan yang sedikit
adalah Desa Sukaraja dengan luas 49 Ha.
perladangan dan perkebunan yang paling luas adalah Desa Pampangan dengan
luas lahan 900 Ha, sedangkan desa dengan luas daerah perladangan dan
perkebunan yang sedikit adalah Desa Padang Ratu dengan luas 80 Ha.
2.1.2 Demografi
Pada tahun 2014
3
wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan adalah 48.751 jiwa.
distribusi penduduk dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini
Tabel 3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014
Jumlah
Laki-laki
(L)
Perempuan
(P)
L+P
Luas
Wilayah
(Ha)
1. Sukaraja
4.148
4.122
8.270
525
16
2. Bagelen
3.784
3.623
7.407
880
3. Gedong Tataan
2.551
2.434
4.985
660
4. Bogorejo
2.324
2.146
4.470
1.006
5. Karang Anyar
1.504
1.375
2.879
1.025
6. Kutoarjo
1.453
1.374
2.827
1.010
7. Sukadadi
2.306
2.232
4.538
1.200
8. Way Layap
1.536
1.477
3.013
625
9. Pampangan
1.007
946
1.953
765
857
783
1.640
280
3.466
3.323
6.789
1.200
24.936
23.835
48.771
9.176
No.
Desa
11. Cipadang
Puskesmas
Kepadatan
Penduduk
(/Ha)
4
Berdasarkan pada tabel 3 diketahui Desa Sukaraja memiliki jumlah
penduduk paling tinggi yaitu 8.270 jiwa dan desa yang memiliki penduduk sedikit
adalah Desa Padang Ratu dengan jumlah penduduk 1.640 jiwa.
Rata-rata
asset
(P2KP,
Pedoman
Umum,
2004:1
dalam
http://dr-
suparyanto.blogspot.com/2011/04/masyarakat-miskin-maskin.html).
Kriteria masyarakat miskin mengacu pada indikator kemiskinan pada satu
rumah tangga yang ditentukan Badan Pusat Statistik, dengan ciri sebagai berikut :
a. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.
b. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu.
5
c.
d.
Tidak memiliki fasilitas buang air besar atau bersama-sama dengan rumah
tangga lain.
e.
f.
g.
Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar atau arang.
h.
i.
j.
Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani dengan luas lahan
0,5 ha, buruh tani, nelayan, buruh perkebunan atau pekerjaan lainnya
dengan pendapatan di bawah Rp. 600.000,- (Enam ratus ribu rupiah).
kependudukan Kecamatan Gedong Tataan pada tahun 2014 jiwa miskin berjumlah
19.799. Berdasarkan tabel tersebut diketahui pula bahwa jumlah keluarga miskin
6
atau Gakin di wilayah kerja Puskesmas Gedong Tataan adalah 7.420 KK. Jumlah
Keluarga miskin tertinggi terdapat di Desa Cipadang yaitu 1.364 KK (18,38%)
dan desa yang paling sedikit KK Miskin adalah Desa Pampangan yaitu 253 KK
(3,4%).
Tabel. 4
Distribusi Penduduk Miskin
No
Desa
Jumlah Penduduk
Jiwa Maskin
KK Maskin
1 Sukaraja
8.270
2.634
761
2 Bagelen
7.407
2.340
1.023
3 Gedong Tataan
4.985
2.221
799
4 Bogorejo
4.470
1.445
621
5 Karang Anyar
2.879
1.315
612
6 Kutoarjo
2.827
855
538
7 Sukadadi
4.538
1.784
666
8 Way Layap
3.013
2.282
492
9 Pampangan
1.953
1.032
253
10 Padang Ratu
1.640
1.183
291
11 Cipadang
6.789
2.708
1.364
Jumlah
48.771
19.799
7.420
Sumber :
7
5% dan sisanya bermata pencaharian sebagai pedagang 2,3%. Berdasarkan uraian
tersebut diketahui sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani.
Grafik 1.
Distribusi Mata Pencaharian Penduduk Tahun 2014
2.1.4. Agama
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan
beragama Islam 95.8%, kemudian beragama Katolik 1,7%, Kristen 1.6%, Hindu
8
0.3% dan beragama Budha 0.6%. Berdasarkan uraian tersebut diketahui sebagian
besar penduduk beragama Islam.
Grafik. 2
Distribusi Agama Tahun 2014
2.1.5. Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk berusia 10 tahun keatas menurut tingkat
pendidikan yang pernah ditamatkan adalah tidak pernah sekolah 6.41%, tidak
tamat SD 20.9%, Tamat SD/MI 32.8%, tamat SLTP/MTs 25.6%, Tamat
SMA/SMU/SMK/MA 10.2%, Tamat Akademi/Diploma 2.20% dan Lulusan
Perguruan Tinggi 1.83%. Berdasarkan uraian tersebut diketahui sebagian besar
penduduk usia 10 tahun keatas adalah tamat SD/MI yaitu 32.8%.
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan
Grafik. 3
Distribusi Tingkat Pendidikan Penduduk Tahun 2014
10
non medis dan peralatan medis. Peralatan medis yang dimiliki oleh Puskesmas
Rawat Inap Gedong Tataan adalah diagnostik set baik di Puskesmas Induk
maupun di Puskesmas Pembantu; peralatan untuk pemeriksaan kesehatan gigi,
peralatan untuk pelayanan persalinan, pelayanan kontasepsi atau bidan kit,
peralatan untuk pemeriksaan laboratorium sederhana, Puskesmas keliling,
ambulance dan kendaraan roda dua yang digunakan oleh Perawat Home Care.
Sedangkan peralatan non medis yang dimiliki oleh Puskesmas Rawat Inap
Gedong Tataan adalah meubelair berupa kursi, lemari dan meja, kendaraan roda
dua, kendaraan roda empat dan peralatan penunjang kegiatan administrasi seperti
komputer dan mesin tik. Sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Rawat
Inap Gedong Tataan dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :
Tabel. 5
Data Sarana Kesehatan Tahun 2014
No
Sarana
Jumlah
Baik
Keadaan
Rusak
ringan
Rusak
berat
1
2
3
4
5
Gedung Puskesmas
2
1
1
0
Gedung Pustu
3
3
0
0
Pos Kesehatan Desa
4
4
0
0
Pos Pelayanan terpadu balita
47
47
0
0
Pos Pelayanan terpadu
11
11
0
0
Lanjut Usia
6 Kendaraan roda 4
3
2
0
1
7 Kendaraan roda 2
6
2
2
2
8 Bidan Praktik Swasta
19
19
0
0
9 Klinik Pratama
1
1
0
0
10 Klinik Rawat Inap
2
2
0
0
11 Dokter praktik swasta
4
0
0
0
12 Pos Pembinaan Terpadu
11
11
0
0
Sumber : Data SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
Agar pelayanan kesehatan dan administrasi lebih optimal, maka
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan memerlukan tambahan alat-alat diagnostik
11
dan alat penunjang kegiatan lain. Diagnostik kit yang diperlukan diantaranya
adalah pengobatan kit, UGD kit, kesehatan ibu dan anak (KIA) kit, perawatan
kesehatan masyarakat kit, Kesehatan Lingkungan kit serta imunisasi kit.
Sedangkan alat penunjang kegiatan lain yang diperlukan diantaranya seperti alat
penunjang kegiatan promosi kesehatan, dan juga bahan dan alat penunjang
pemeriksaan laboratorium sederhana, peralatan administrasi kantor seperti
komputer, laptop, printer, stabilizer, kalkulator, mesin tik dan peralatan meubelair
seperti meja, kursi, meja komputer, papan visual, papan pengumuman, lemari,
peralatan audio visual.
2.1.7. Ketenagaan
Keadaan ketenagaan di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan dapat
dilihat pada tabel 6. Sumber daya manusia atau ketenagaan merupakan bagian
penting bagi suatu organisasi kesehatan untuk menjalankan kegiatan-kegiatan
kesehatan Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh
sumber daya ketenagaan, baik kualitas maupun kuantitas.
Tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan, baik
di Puskesmas induk maupun di Puskesmas pembantu terbagi menjadi dua, yaitu:
1.
12
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan data dan informasi, perencanaan dan
penilaian, keuangan, umum dan kepegawaian.
2.
No
Tenaga Kesehatan
Status
Jumlah
PNS
PTT
THLS
Magang
Dokter Umum
Dokter Gigi
Apoteker
Perawat
19
22
Bidan
20
11
18
49
Perawat Gigi
Penyuluh
Nutrisionis
Sanitarian
10
Analis Kesehatan
11
Asisten Apoteker
12
Refraksi Optik
13
Pengemudi
14
Peramu Husada
Jumlah
52
11
54
2
89
13
Berdasarkan indikator kinerja bidang kesehatan di luar standar pelayanan
minimal yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran bahwa
idealnya jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gedong
Tataan dengan jumlah penduduk 48.771 jiwa dapat dilihat pada tabel 7.
Pada tabel 7 diketahui bahwa terdapat beberapa tenaga kesehatan yang
masih kurang seperti tenaga dokter umum, dokter gigi, ahli gizi dan ahli sanitasi.
Selain tenaga kesehatan Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan juga memerlukan
tenaga administrasi, dengan harapan ditahun mendatang kebutuhan akan tenaga
medis dan tenaga administrasi akan terpenuhi sehingga pelayanan kesehatan
menjadi optimal.
Tabel. 7
Estimasi Kebutuhan Tenaga Kesehatan Tahun 2014
No
Kegiatan
Target
Hasil
Rasio dokter per 100.000 penduduk
1
10
4
20 dr/100.000 penduduk
Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk
2
6
0
6 drg/100.000 penduduk
Rasio apoteker 6 apoteker/100.000
3
3
1
penduduk
Rasio perawat per 100.000 penduduk
4
49
22
100 perawat/100.000 penduduk
Rasio ahli gizi per 100.000 penduduk
5
49
1
100 nutrisionis/100.000 pendududk
Rasio ahli sanitasi per 100.000 penduduk
6
43
1
90 sanitarian/100.000 penduduk
Sumber : Data SP2TP
2.2.
Upaya Kesehatan
14
Dalam Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal
1 disebutkan bahwa upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Upaya kesehatan mencakup setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan baik dilakukan oleh pemerintah melalui Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) dan atau masyarakat. Upaya Kesehatan yang
dilaksanakan di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan dikelompokkan menjadi
dua, yaitu Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Upaya kesehatan wajib adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib terdiri dari
promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta keluarga
berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular serta upaya pengobatan.
Upaya
kesehatan
pengembangan
adalah
upaya
yang
ditetapkan
15
kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan lanjut usia
dan upaya pembinaan pengobat tradisional.
Promosi Kesehatan
16
Memberi bayi Air Susu Ibu Eksklusif,
Menggunakan air bersih,
Menggunakan jamban sehat,
sayur setiap hari,
2
3
Institusi Tempat-tempat
d
Umum
eInstitusi tempat kerja
gPenyuluhan NAPZA
Sub variabel
ASI Eksklusif
UKBM Posyandu Balita
217
70%
152
157 (72,35%)
70
11
70%
70%
49
8
897
80%
718
5 (7,14%)
3 (27,27%)
44,12%
348 (38,8%)
aPosyandu Pratama
bPosyandu Madya
cPosyandu Mandiri
25%
12
dPosyandu Purnama
50%
24
11
70%
Sub variabel
4
27
(57,4%)
10
(21.3%)
7
(14.9%)
3
(6,4%)
25%
8
(72,7%)
45,15%
17
Hasil kegiatan promosi kesehatan dapat dilihat pada tabel 8, diketahui
terdapat beberapa kegiatan yang belum mencapai target SPM yaitu penyuluhan
rumah tangga sehat,
Secara
Jenis Kegiatan
Sarana air bersih
Jumlah
Target
SPM
8.369
8.369
8.369
80%
Sasaran
Pencapaian
2.531
2.161 (25,82%)
(30,24%)
6.695
2.531
(79,99%)
(30,24%)
14,01%
18
Menurut Permenkes Nomor : 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syaratsyarat pengawasan kualitas air, disebutkan bahwa air bersih adalah air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih dapat diperoleh
dari berbagai sumber atau sarana seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),
air hujan, mata air, air tanah dan air permukaan.
Berdasarkan table 9 diketahui bahwa sarana air bersih tahun 2014 tercatat
8.369 unit, kegiatan inspeksi dan pembinaan sanitasi sarana air bersih hanya
mencapai 30,24% dan cakupan keluarga menggunakan air bersih 30,24% serta
tidak ada sarana air bersih diperiksa bakteriologis sehingga tidak diketahui sarana
air bersih yang memenuhi syarat bakteriologis. Secara umum cakupan kegiatan
penyehatan air belum optimal. Untuk itu diharapkan pada tahun 2015 kinerja
pengelola kesehatan lingkungan terutama program penyehatan air lebih baik lagi,
mengingat peran air yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup, namun air
juga dapat berperan sebagai media perkembang biakan bakteri dan vektor
pembawa penyakit. Cakupan variabel penyehatan air hanya 14,01%
Hasil kegiatan Hygiene dan sanitasi makanan dapat dilihat pada tabel 10,
diketahui bahwa jumlah tempat pengolahan makanan ada 58 unit, cakupan
inspeksi dan pembinaan sanitasi tempat pengolahan makanan hanya 20,68% dan
tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan hanya 20,68%.
Tidak ada kegiatan pemeriksaan tempat makanan jajanan dan tempat makanan
jajanan memenuhi syarat kesehatan di tahun 2014.
19
Secara umum kegiatan Hygiene dan Sanitasi Makanan belum optimal
dimana cakupan variabel Hygiene dan Sanitasi Makanan hanya 10,34%.
Tabel. 10
Hasil Kegiatan Kesehatan Lingkungan Hygiene dan
Sanitasi Makanan Tahun 2014
Target
No
Jenis Kegiatan
Jumlah
Sasaran Pencapaian
SPM
Tempat pengolahan
1
58
makanan
Inspeksi dan pembinaan
12
asanitasi tempat
58
80%
47
(20,68%)
pengolahan makanan
Tempat pengolahan
12
bmakanan memenuhi
58
100%
58
(20,68%)
syarat kesehatan
Pemeriksaan tempat
c
56
0
0
0
makanan jajanan
Tempat makanan jajanan
d
56
0
0
0
memenuhi syarat kesehatan
Cakupan Sub variabel
10,34%
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
Untuk itu diharapkan pada tahun 2015 kinerja pengelola kesehatan
lingkungan terutama Hygiene dan Sanitasi Makanan lebih baik lagi, mengingat
peran makanan bagi kesehatan dan juga aneka jajanan yang sangat digemari oleh
anak-anak, bila tempat jajanan dan jajanan tersebut tidak diawasi maka
dikawatirkan angka kesakitan pada anak akan meningkat.
Jamban keluarga merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat
membuang dan mengumpulkan kotoran manusia yang lazim disebut kakus atau
water closed (wc), sehingga kotoran tersebut disimpan dalam suatu tempat
tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori
lingkungan pemukiman. (Depkes RI, 1985 dalam http://www.indonesianpublichealth.com/2013/01/syarat-jamban-keluarga.html).
20
Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa jumlah jamban yang berhasil didata
di seluruh wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
berjumlah 8.177 unit, dari jumlah tersebut setelah dilakukan inspeksi dan
pembinaan hanya 29,88%. Dari jumlah tersebut diketahui bahwa jamban keluarga
yang memenuhi syarat kesehatan hanya 25,77%. Selain itu jumlah rumah yang
berhasil didata di seluruh wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan
tahun 2014 berjumlah 10.904 unit, dari jumlah tersebut rumah yang di inspeksi
dan dilakukan pembinaan rumah sehat adalah 23,34%, dari jumlah tersebut
diketahui bahwa rumah yang memenuhi syarat kesehatan hanya 18,37%.
Tabel 11
Hasil Kegiatan Kesehatan Lingkungan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman dan Jamban Keluarga Tahun 2014
No
1
Jenis Kegiatan
Jumlah jamban
aInspeksi dan pembinaan
Jumlah
Target
SPM
Sasaran
80%
6.542
80%
2.444
85%
9.268
85%
2.545
(23,34%)
Pencapaian
8.177
8.177
jamban keluarga
Jamban keluarga yang
b
8.177
memenuhi syarat
10.904
Jumlah rumah
Inspeksi dan pembinaan rumah
a
10.904
sehat
bCakupan rumah sehat
10.904
Jumlah SPAL
Inspeksi dan pembinaan SPAL
a
sehat
6.433
6.433
80%
5.146
6.433
80%
2.364
Sub variable
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
2.444
(29,88%)
2.108
(25,77%)
2.545
(23,34%)
2004
(18,37%)
2.364
(36,74%)
2.068
(32,15%)
27,70%
21
meresap ke dalam tanah dan tidak menjadi penyebab penyebaran penyakit serta
tidak mengotori lingkungan permukiman. Berdasarkan tabel 11 juga diketahui
bahwa jumlah sarana pembuangan air limbah yang berhasil didata di seluruh
wilayah kerja Puskesmas rawat Inap Gedong Tataan berjumlah 6.433 unit. dari
jumlah tersebut setelah dilakukan inspeksi dan pembinaan diketahui bahwa sarana
pembuangan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan hanya 36,74%. Jumlah
hasil kegiatan kesehatan lingkungan penyehatan lingkungan pemukiman dan
jamban keluarga adalah 27,70%.
Sampah menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-2454-1993
didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan zat
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak
membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (Damanhuri,
2004 dalam https://jujubandung.wordpress.com/2012/06/05/sarana-air-bersih-dansanitasi-lingkungan-2/). Hasil kegiatan kesehatan lingkungan penyehatan tempat
pembuangan sampah dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini :
Tabel 12
Hasil Kegiatan Kesehatan Lingkungan Penyehatan Tempat
Pembuangan Sampah Tahun 2014
No
Jenis Kegiatan
Jumlah
Target
SPM
Sasaran
Pencapaian
22
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah tempat pembuangan
sampah ada 6.931 unit dari jumlah tersebut baru 46,89% yang telah dilakukan
inspeksi dan pembinaan tempat pembuangan sampah dan hanya 39,67% tempat
pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan. Untuk sampah rumah
tangga, masyarakat masih mengolah secara tradisional, seperti dikubur atau
dibakar. Namun masih banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai. Di
wilayah kerja Puskesmas Gedong Tataan belum ada tempat pembuangan akhir
sampah, yang tersedia hanyalah tempah pembuangan sampah sementara yang ada
di Desa Sukaraja. Secara keseluruhan cakupan sub variabel penyehatan tempat
pembuangan sampah adalah 43,28%.
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana banyak orang
berkumpul dan melakukan aktivitas sehari-hari. Sanitasi tempat-tempat umum
merupakan suatu usaha atau upaya yang dilakukan untuk menjaga kebersihan
4tempat-tempat yang sering digunakan untuk menjalankan aktivitas hidup seharihari agar terhindar dari ancaman penyakit yang merugikan kesehatan, tempattempat
umum diantaranya
adalah
tempat
ibadah,
pasar
dan
sekolah.
(http://ruryazzufar.blogspot.com/2009/11/contoh-makalah-sanitasi-tempattempat.html).
wilayah Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014 dapat dilihat pada
tabel 13, berikut :
23
Tabel. 13
Hasil Kegiatan Pengawasan Sanitasi Tempat-tempat Umum Tahun 2014
No
1
Jenis Kegiatan
Jumlah
220
102
Target
SPM
Sasaran
85%
187
Pencapaian
97
(44,09%)
40
(39,21%)
2
(100%)
29
(46,77%)
22
(91,66%)
64,35%
Tempat
24
lingkungan sehingga dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.
Hasil kegiatan pengamanan tempat pengelolaan pestisida dapat dilihat pada tabel
14 berikut :
Tabel.14
Hasil Kegiatan Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida Tahun 2014
No
Jenis Kegiatan
Jumlah
Target
SPM
Sasaran
Pencapaian
25
Tabel. 15
Hasil Kegiatan Pengendalian Vektor Tahun 2014
No
Kegiatan
Hasil
SPM
Pengawasan tempat-tempat potensial perindukan
1
100%
vektor di pemukiman penduduk dan sekitarnya
Desa atau lokasi potensial yang mendapat
2
100%
> 95%
intervensi pemberantasan vektor penyakit menular
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
Berdasarkan tabel 15 di atas diketahui bahwa hasil kegiatan Pengawasan
tempat-tempat potensial perindukan vektor di pemukiman penduduk dan
sekitarnya telah mencapai SPM, pengendalian vektor pada desa atau lokasi
potensial yang mendapat intervensi pemberantasan vektor penyakit menular
mencapai 100% yaitu pada Desa Sukaraja, Bagelen, Gedong Tataan, Bogorejo
Kutoarjo dan Pampangan. Kelompok potensial seperti kelompok kerja demam
berdarah dengue pernah ada namun pada saat ini kelompok tersebut tidak aktif,
sehingga perlu dilakukan pembinaan agar kelompok kerja demam berdarah yang
ada di tiap desa dapat aktif kembali. Secara keseluruhan cakupan variabel upaya
Kesehatan Lingkungan adalah 58,77% nilai tersebut masih berada dibawah target
Upaya Kesehatan Lingkungan yaitu 85%.
26
yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada trisemester pertama, satu kali pada
trisemester kedua dan dua kali pada trisemester ketiga.
Berdasarkan indikator kinerja standar pelayanan minimal bidang kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran untuk pelayanan kesehatan dasar, dimana
didalamnya tercakup kegiatan kesehatan ibu dan anak termasuk Keluarga
Berencana, hasil cakupan kunjungan ibu hamil K1 tahun 2014 seperti tampak
pada gambar berikut :
Grafik 4.
Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 Tahun 2014
Target K1
Th 2014=93%
Sumber : SP2TP
27
Grafik 5.
Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Tahun 2014
Target K4
Th 2014=94%
Sumber : SP2TP
2.2.1.3.2.
Grafik 6
Persentase Cakupan Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Tahun 2014
28
Target Linakes
Th 2014=88%
sesuai standar sedikitnya tiga kali, kunjungan nifas pertama pada 6 jam sampai 3
29
hari setelah persalinan, kunjungan nifas kedua yaitu pada hari ke-4 sampai hari
ke-28 setelah persalinan dan kunjungan ketiga yaitu hari ke-29 sampai hari ke-42
setelah persalinan.
Persentase cakupan pelayanan kesehatan kepada ibu nifas tahun 2014
untuk Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan sebesar 93,74%. Jadi telah
melampaui target yang telah ditetapkan Kabupaten yaitu sebesar 89 %.
Grafik 7
Target Yan.fas
Th 2014=89%
%
30
2.2.1.3.4.
di
wilayah
Grafik 8
Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Tahun 2014
31
Target
Th 2014=80%
%
Grafik 9
Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Tahun 2014
32
Target
Th 2014=80%
%
33
Persentase Cakupan Kunjungan Bayi (Minimal 4 kali) Tahun 2014
Target
Th 2014=89%
%
PuskesmasRawat Inap Gedong Tataan tahun 2014. Target yang telah di tetapkan
Kabupaten yaitu 89 %. Masih ada desa di wilayah Puskesmas Rawat Inap Gedong
Tataan yang belum mencapai target 89%.
No
Tabel 16
Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah Tahun 2014
Kegiatan
Target SPM
Pencapaian
34
1.
2.
3.
Jumlah Balita
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Apras
Laki-laki :
Perempuan :
Cakupan pelayanan DDTK
Balita
Apras
5.735
2.932
2.803
80
80
p
Sub Variabel
2.634
1.347
1.287
3.559 (62,05%)
1.994 (75,7%)
68,8 %
Keluarga Berencana
Peserta KB yaitu Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah
35
Pada tahun 2014, Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan, Pasangan Usia Subur
(PUS) yang termasuk peserta KB tampak pada gambar berikut ini :
Grafik 11
Cakupan Peserta KB Baru dan KB Aktif Tahun 2014
Grafik 12
Persentase Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan
Metode Kontrasepsi Tahun 2014
36
37
masyarakat dan didukung kegiatan yang bersifat lintas sektoral, dilaksanakan oleh
berbagai sektor terkait seperti kesehatan, PP dan KB, Pertanian, Pendiddikan,
PKK dan Departemen Dalam Negeri. http://unsa-73.blogspot.com/2011/07/usahaperbaikan-gizi-keluarga-dan.html).
Upaya perbaikan gizi masyarakat meliputi kegiatan pemberian suplemen
pada ibu hamil, makanan tambahan pada balita serta pemantauan berat badan
balita melalui posyandu maupun kunjungan di Puskesmas. hasil kegiatannya
dapat dilihat pada tabel 18 berikut:
Tabel.18
Hasil Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2014
Target
No
Jenis Kegiatan
Jumlah
Sasaran Pencapaian
SPM
1
Jumlah Balita
5.735
Persentase balita naik berat
a
85%
5.735
95,50%
badannya (N/D)
Persentase balita yang di
b
70%
5.735
73,97%
timbang (D/S)
Persentase balita Bawah
860
65
c
<15%
Garis Merah (BGM)
(<15%)
(1,13%)
Persentase cakupan balita
dmendapat vitamin A 2 kali
90%
5.162
89,65%
pertahun
Pemberian makanan
ependamping ASI pada bayi
90%
100%
BGM keluarga miskin
Cakupan pemberian
makanan pendamping Air
f
90%
100%
Susu Ibu pada anak usia 624 bulan keluarga miskin
Cakupan Balita gizi buruk
g
90%
100%
mendapat perawatan
2.Jumlah ibu hamil
987
AFe 1 ibu hamil
90%
888
99,70%
BFe 3 ibu hamil
90%
888
94,93%
Variabel perbaikan gizi
83,87%
masyarakat
Sumber : SP2TP tahun 2014
38
Berdasarkan tabel 18 diketahui bahwa cakupan upaya perbaikan gizi
masyarakat pada semua kegiatannya yaitu cakupan pemberian makanan
pendamping Air Susu Ibu (ASI) pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin dan
cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan dan persentase balita naik berat
badannya (N/D), persentase balita Bawah Garis Merah (BGM) dan Pemberian
makanan pendamping ASI pada bayi BGM keluarga miskin, persentase balita
yang di timbang (D/S) mencapai target yang telah ditetapkan.
Persentase cakupan balita mendapat vitamin A 2 kali pertahun adalah
89,65%, target yang telah ditetapkan 90%. Hasil cakupan upaya perbaikan gizi
keluarga 83,87%.
2.2.4.1.
39
mendadak dan bukan disebabkan oleh ruda paksa. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit AFP sesuai standar diketahui bahwa pada tahun
2014 belum ditemukan penderita Accute Flacyd Paralisis (AFP)
Tabel.19
Hasil Cakupan AFP Tahun 2014
Target
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
No
SPM
Penderita AFP = belum ditemukan
Penemuan dan penanganan penderita
1
100%
0
Accute Flacyd Paralisis rate per
100.000 penduduk < 15 thn.
Sumber : SP2TP tahun 2014
tuberkolosis paru dengan BTA (+) dan 18 orang penderita tuberkolosis paru BTA
(-) dan Rontgen (+) setelah mengikuti program pengobatan 26 orang penderita
dinyatakan sembuh, 8 penderita mengikuti pengobatan lengkap, 1 orang penderita
pindah dan 3 orang pasien tb meninggal dunia. Dari uraian tersebut diketahui
bahwa angka penemuan penderita Tuberkolosis paru BTA (+) 46,15%, masih
berada dibawah target 90%, angka kesembuhan 89% berada di atas target SPM
yaitu >85%.
Tabel.20
Cakupan TB Paru Tahun 2014
Target
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
No
SPM
1 Tuberkolosis Paru
90%
Jumlah penderita BTA (+) = 36 orang
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan
40
Jumlah penderita RO (+) = 18 orang
Jumlah penderita sembuh = 26 orang
Jumlah penderita PL = 8 orang
Jumlah penderita pindah = 1 orang
Jumlah penderita meninggal = 3 orang
Persentase kesembuhan TB PARU
(DOTS) BTA positif
Pengobatan tb paru (DOTS)
BTA negatif rotgen positif.
Penemuan penderita BTA (+).
Sumber : SP2TP tahun 2014
2.2.4.3
>85%
>85%
89%
50%
50%
46,15%
90%
90%
46,15%
Malaria
Penyakit Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium
Cakupan hasil kegiatan Pemberantasan Penyakit Malaria seperti pada tabel berikut
Tabel 21
Hasil Kegiatan P2 Malaria Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
Penderita malaria klinis = 11 orang
1.
Penderita malaria positif = 1 orang
Persentase penderita malaria klinis
2.
90%
90%
100%
dikonfirmasi lab/RDT.
Persentase penderita malaria
3.
100%
100%
100%
(+) diobati ACT
Sumber : SP2TP tahun 2014
Untuk pengobatan penderita malaria, pada tahun 2014 ditemukan 11
penderita malaria klinis, setelah dilakukan pemeriksaan mikroskopis 1 orang
penderita dinyatakan malaria positif dengan ditemukan ring Plasmodium vivax
pada sedian darahnya. Dari uraian tersebut diketahui 100% penderita malaria
dikonfirmasi laboratorium dan 100% penderita malaria (+) diobati dengan
Artemisin Combination Theraphy atau ACT.
41
2.2.4.4.
Kusta
No
Tabel 22
Hasil Kegiatan P2 Kusta Tahun 2014
Target
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
Kusta
1.
Jumlah penderita kusta = 1 orang
Persentase penderita kusta
yang telah selesai berobat
Sumber : SP2TP tahun 2014
>90%
>90%
80%
Tabel 23
Hasil Kegiatan P2 Rabies Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
Pencegahan & penanggulangan Rabies
1.
Jumlah pasien GHPR = 2 orang
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan
42
Cuci luka terhadap kasus GHPR
Vaksinasi terhadap kasus GHPR
yg berindikasi
Sumber : SP2TP tahun 2014
100%
100%
100%
100%
100%
50%
2.2.4.6. Diare
Tabel 24
Hasil Cakupan P2 Diare Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
Penderita diare 0-1 thn = 157
Penderita diare 1-4 thn = 397
Penderita diare >5 thn = 399
Jumlah penderita diare = 953
Penemuan dan penanganan
100%
100%
100%
penderita penyakit diare
Sumber : SP2TP tahun 2014
Ditemukan 953 penderita diare, dengan perincian : diare pada usia 0 1
tahun 157 penderita, diare pada usia 1 4 tahun 397 penderita dan diare pada usia
>5 tahun 399 penderita.
mancapai 100%.
2.2.4.7. Pnemonia
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada paru-paru
yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit.
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan
43
Tabel 25
Hasil Cakupan P2 Pnemonia Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
Penderita Pneumonia = 2 orang
1. Penemuan dan penanganan
100%
100%
100%
Penderita penyakit pneumonia
Sumber : SP2TP tahun 2014
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tahun 2014 ditemukan 2 orang
penderita Pnemonia, keduanya balita.
44
Radang selaput otak. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat
vital agar kelompok berisiko ini terlindung adalah melalui imunisasi.
Imunisasi ada dua macam yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif
adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan
dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Imunisasi
dasar pada bayi antara lain : Hepatitis B, BCG, Polio, DPT/HB dan Campak.
Grafik 13
Cakupan Imunisasi Bayi Tahun 2014
Target=95%
2014=95%
%
%
45
Target
Th 2014=95%
Dari grafik 14 tampak bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap semua desa
telah mencapai dari target yang telah ditentukan 95%. Untuk cakupan kegiatan
pelayanan Imunisasi tahun 2014 seperti pada gambar di bawah ini :
Tabel 27
Persentase Cakupan Pelayanan Imunisasi Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
a. Pelayanan Imunisasi
b. Persentase cakupan desa UCI
100%
100%
100%
Persentase imunisasi TT2 (+) pada
c.
89%
89%
100%
bumil
Persentase imunisasi campak
d.
99%
99%
100%
Anak kelas 1 SD
Persentase imunisasi
e.
99%
99%
100%
DT anak kelas 1 SD
Persentase imunisasi TD
f.
99%
99%
100%
Anak kelas 2 dan 3 SD
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
Untuk hasil kegiatan imunisasi Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan
tahun 2014 sudah seluruhnya mencapai target.
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan
46
2.2.7.
Tabel 29
Persentase Kegiatan Surveilance Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
1.
Surveilance pengamatan penyakit
a.Persentase kelengkapan laporan W2
95%
95%
100%
b.Persentase ketepatan laporan W2
95%
95%
95%
c.Persentase kelengkapan laporan STP
100%
100%
100%
d.Persentase ketepatan laporan STP
95%
95%
100%
e.Persentase kelengkapan laporan C1
100%
100%
100%
f.Persentase ketepatan laporan C1
95%
95%
100%
Persentase Puskesmas/Desa membuat
g.
84%
84%
80%
penyajian data SKD
Persentase Puskesmas/Desa
h.melaksanakan respon cepat pd kasus
84%
84%
84%
potensi KLB
Persentase Puskesmas membuat
i.rekomendasi KLB ke lintas program
84%
84%
80%
terkait
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
47
membuat
penyajian
data
SKD
80%,
Puskesmas/Desa
melaksanakan respon cepat pada kasus potensi KLB 84% namun cakupan
persentase Puskesmas membuat rekomendasi KLB ke lintas program terkait yaitu
80%.
2.3.
Upaya Pengobatan
Upaya pengobatan mencakup kegiatan pengobatan seperti kunjungan
Puskesmas baik kunjungan rawat jalan umum, rawat jalan gigi dan kunjungan
rawat inap. Defenisi Kunjungan Pasien adalah pemanfaatan penggunaan fasilitas
kesehatan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan
rumah oleh petugas kesehatan maupun dalam bentuk kegiatan lain dari
pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut, seperti kegiatan Puskesmas keliling
atau Pusling.
Puskesmas Keliling merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdiri dari
kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan serta sejumlah
tenaga kesehatan yang berasal dari Puskesmas, bertugas memberikan pelayanan
kesehatan.
48
Selain kunjungan upaya pengobatan juga dihitung berdasarkan Bed
Occupancy Ratio (BOR) dan Average Length of Stay (ALOS). BOR atau angka
penggunaan tempat tidur adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur, baik pada Puskesmas maupun pada rumah sakit. Nilai
parameter BOR yang ideal antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Average Length of Stay (ALOS) atau rata-rata lamanya pasien dirawat,
secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005 dalam
http://mpkpk2008.blogspot.com/2009/01/perhitungan-bor-avlos-toi-bto-gdrndr.html) Adapun hasil kegiatan upaya pengobatan dapat dilihat pada tabel 25
berikut :
Tabel 30
Hasil Kegiatan Upaya Pengobatan Tahun 2014
No
Kegiatan
Target
Pencapaian
%
1. Total Kunjungan Puskesmas
Kunjungan Puskesmas (Rawat Jalan)
26.079
Kunjungan Rawat Inap
1.843
Kunjungan Pelayanan Gigi
1.551
2. Pusling
4 kali
3. BOR Puskesmas Rawat Inap
15%
1,51%
ALOS Puskesmas Rawat Inap
3-5 hari
3-5 hari
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
Berdasarkan tabel 30 diketahui bahwa pada tahun 2014 kunjungan
puskesmas rawat jalan ada 26.079 kunjungan, kunjungan rawat inap ada 1.843
kunjungan, kunjungan pelayanan gigi ada 1.551 kunjungan. Selain itu pada tahun
2014 telah diselenggarakan Puskesmas Keliling sebanyak 4 kali, yaitu di Desa
Cipadang, Padang Ratu, Sukadadi dan Kutoarjo. Cakupan Bed Occupancy Ratio
49
(BOR) atau angka penggunaan tempat tidur di Puskesmas Rawat Inap Gedong
Tataan adalah 1,51%, cakupan BOR belum mencapai target yang ditetapkan
sedangkan untuk Average Length of Stay (ALOS) atau rata-rata lamanya pasien
dirawat adalah 3-5 hari juga telah mencapai target yang ditetapkan. Asuhan
keperawatan terhadap individu telah pula dilaksanakan pada 1.843 pasien yang
dirawat. Cakupan variabel Upaya Pengobatan di Puskesmas Rawat Inap Gedong
Tataan mencapai angka 22.26% jumlah tersebut berada di bawah target upaya
pengobatan sebesar 50%.
2.4
Rawat Inap Gedong Tataan belum optimal, sistem pelaporan yang dilakukan
hanya bila kasus ditemukan.
ditentukan target maupun cakupan, hasil yang dilaporkan hanya sebatas ada
penemuan penyakit atau kasus, adapun hasil upaya kesehatan pengembangan yang
telah dilakukan yaitu :
50
2.
3.555
No
Tabel 33
Upaya Kesehatan Pengembangan (Jiwa) Tahun 2014
Kegiatan
Target
Pencapaian
51
1.
218
0
0
0
0
0
0
0
2
0
3
0
Pencapaian
0
0
17
580
429
5
52
sebanyak 429 orang.
kegiatan. Untuk pembinaan dan bimbingan sikat gigi masal di SD/MI sudah 17
SD, perawatan kesehatan gigi pada SD/MI ada 580 orang. Gigi tetap dicabut ada
429 orang dan yang ditambal permanen ada 5 orang.
Pencapaian
135
76 (57%)
0
419 (3,3%)
22
No
Tabel.36
Upaya Kesehatan Kerja Tahun 2014
Kegiatan
Target
Pencapaian
53
1.
2.5.1. Apotek
Pengelolaan obat di Puskesmas dapat dilakukan oleh seorang apoteker
atau asisten apoteker. Tugas pokoknya adalah mengelola obatobatan yang ada di
Puskesmas, meliputi Perencanaan, yaitu menyusun perkiraan kebutuhan obat yang
akan dating; Pengadaan, yaitu melaksanakan pengambilan obat dari gudang
Farmasi; Penerimaan, yaitu melaksanakan penerimaan obat yang diserahkan dari
institusi yang lebih tinggi atau menerima pengembalian obat dari bawah;
Penyimpanan, yaitu kegiatan untuk mengamankan persediaan obat; Distribusi,
yaitu kegiatan menyerahkan obat ke unitunit pelayanan dan Penggunaan, yaitu
kegiatan pemanfaatan obat untuk penderita yang sesuai serta pencatatan dan
54
pelaporan, yaitu kegiatan membuat catatan dan laporan untuk tata usaha obat
obatan di Puskesmas.
55
berdarah dengue bagi penderita tersangka demam berdarah dengue ada 31
pemeriksaan.
Untuk pemeriksaan mikroskopis telah dilakukan pemeriksaan darah untuk
malaria dan pemeriksaan sputum untuk tubercolosis paru.
56
KIA-KB, Imunisasi, program penanggulangan penyakit menular dan lain-lain
(SP2TP-LB3).
4.
Pesawaran tepat waktu, telah dibuat data 10 besar penyakit dan telah dilakukan
satu kali mini lokakarya lintar sektor pada Bulan Desember.
2.6.
Manajemen Puskesmas
Kegiatan manajemen Puskesmas meliputi manajemen operasional, alat dan
57
No
I.
Tabel 38
Kegiatan Manajemen Tahun 2014
Jenis variabel
Skala 1
Skala 2
Nilai = 4
Nilai =7
Skala 3
Nilai=10
Manajemen operasional
1. Membuat data
Sebagian <
pencapaian/cakupan
50%
kegiatan pokok tahun lalu.
Menyusun RUK melalui
2. analisis dan perumusan
Masalah berdasarkan
prioritas
Menyusun RPK secara
3. rinci dan lengkap
Nilai
Hasil
Sebagian
50%-80%
Semuanya
100%
Ya,
Ya,
Ya,
seberapa ada sebagian ada seluruhnya
analisis
analisis ada analisis
perumusan perumusan perumusan
Ya, terinci
sebagian
kecil
Ya, terinci
sebagian
besar
Ya, terinci
semuanya
Melaksanakan mini
4. lokakarya bulanan
< 5 kali
/ tahun
5-8 kali
/ tahun
9-12 kali
/ tahun
Melaksanakan mini
5. lokakarya triwulan/linsek
< 2 kali
/ tahun
2 - 3 kali
/ tahun
4 kali
/ tahun
Membuat dan
mengirimkan laporan
6. bulanan ke Kabupaten
tepat waktu
< 6 kali
/ tahun
6-9 kali
/ tahun
10-12 kali
/ tahun
10
< 6 kali
/ tahun
6-8 kali
/ tahun
9-12 kali
/ tahun
10
58
unit pelayanan
Membuat kartu stock
untuk setiap jenis
obat/bahan di gudang obat
secara rutin
Menetapkan first in first
out dan first expired first
out.
Manajemen Keuangan
Membuat catatan bulanan
uang keluar masuk dalam
buku kas
Kepala Puskesmas
melakukan pemeriksaan
keuangan secara berkala
Manajemen Ketenagaan
Membuat daftar/catatan
kepegawaian petugas
Membuat uraian tugas dan
tanggung kjawab setiap
petugas
Membuat rencana kerja
bulanan
59
No
Jenis Variabel
Manajemen Operasional
Puskesmas
Membuat data
pencapaian/cakupan
1
kegiatan pokok
tahun lalu
Menyusun RUK melalui
analisis dan perumusan
2
Masalah berdasarkan
prioritas
3
4
5
6
7
II
1
2
3
Skala 1
Nilai = 4
Skala 2
Nilai = 7
Skala 3
Nilai = 10
Nilai
Hasil
7
Sebagian
< 50%
Sebagian
50% - 80%
Semuanya
100%
ya,
ya,
ya,
seberapa
sebagian seluruhnya
ada analisis ada analisis ada analisis
perumusan perumusan perumusan
ya,
ya,
ya,
terinci
terinci
terinci
sebagian
sebagian
semuanya
Kecil
besar
<5 kali
5-8 kali
9 -12 kali
/tahun
/tahun
/tahun
<2 kali
2-3 kali
4 kali
/tahun
/tahun
/tahun
7
4
4
<6 kali
/tahun
6-9 kali
/tahun
10 -12 kali
/tahun
10
<6 kali
/tahun
6-8
kali/tahun
9 -12
kali/tahun
10
6.4
< 60%
Ruang
61% - 80%
ruang
<3 kali
/tahun
ya,
beberapa
unit
4-6 kali
/tahun
ya,
sebagian
besar
ya,
sebagian
besar item
obat
ya,
sebagian
besar item
ya,
beberapa
Item obat
5 Menetapkan First in
first out dan First expired
first out
ya,
beberapa
item obat
81-100%
ruang
tiap bulan
ya,
seluruhnya
ya,
seluruhnya
besar item
obat
ya,
seluruhnya
item obat
7
10
60
obat
III
Manajemen Keuangan
Membuat catatan bulanan
1 uang masuk keluar dalam
buku kas
Kepala puskesmas
2 melakukan pemeriksaan
keuangan secara berkala
IV
1.
ya,
tidak tentu
ya,
Tidak tentu
Manajemen Ketenagaan
8.5
ya,
ya,
setiap tiga
setiap bulan
bulanan
ya,
ya,
setiap tiga
setiap bulan
bulanan
10
7
4.75
ya,
sebagian
petugas
ya,
semua
pegawai
ya,
semua
petugas
4
4
ya, semua
petugas
ya, semua
petugas
61
f. Pembuatan dan pengiriman laporan bulanan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
telah dilakukan tepat waktu sebanyak 10-12 kali di tahun 2014 dengan nilai
10.
g.Telah dilakukan 12 kali pembuatan data sepuluh penyakit terbanyak di
tahun 2014 dengan nilai 10.
h.Hasil penilaian Manajemen operasional Puskesmas adalah 7 yang artinya
nilai rata-rata kondisi manajemen operasional Puskesmas termasuk dalam
kategori sedang.
62
a. Setiap bulan telah dibuat catatan bulanan uang masuk keluar dalam buku
kas dengan nilai 10
b. Setiap tiga bulan telah dilakukan pemeriksaan keuangan secara berkala
oleh KAUPT Puskesmas dengan nilai 7
c. Hasil penilaian Manajemen keuangan di
2.7
dapat dilihat pada tabel 34 berikut. Dimana pada tabel tersebut diketahui bahwa :
63
Tabel 34
Penilaian Mutu Pelayanan Tahun 2014
Skala 3
Skala 2
Skala 1
No
Jenis Variabel
Nilai = 10 Nilai = 7 Nilai = 4
Drop out pelayanan ANC
1
< 10%
11 - 20%
>20%
(K1-K4)
2 Persalinan oleh nakes
>80%
70-79%
<70%
3 Penanganan komplikasi
>5%
4-4,9%
<4%
4 Error rate pemeriksaan BTA
<5%
6-10%
>10%
Error rate pemeriksaan
5
<5%
6-10%
>10%
malaria
6 Kepatuhan thdp standar ANC 81-100%
51-80%
<50%
Kepatuhan terhadap standard
7
81-100%
51-80%
<50%
pemeriksaan tbc Paru
8 Tingkat kepuasan pasien
81-100%
51-80%
<50%
Rata-rata penilaian mutu pelayanan
Sumber : SP2TP tahun 2014
Nilai
Hasil
10
10
10
10
10
10
10
7
9,62
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
64