Anda di halaman 1dari 64

1

BAB II
CAKUPAN PROGRAM

2.1 Gambaran Umum


2.1.1. Geografi
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan merupakan satu dari tiga
Puskesmas Perawatan yang ada di Kabupaten Pesawaran, juga merupakan salah
satu Puskesmas yang terletak di Kecamatan Gedong Tataan dengan luas wilayah
kerja

9.176 Ha. Batas wilayah administrasi Puskesmas Rawat Inap Gedong

Tataan sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kalirejo yaitu


Desa Keagungan Ratu Kecamatan Negeri Katon.

Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kota Dalam


yaitu Desa Kota Dalam Kecamatan Way Lima.

Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Gading Rejo


yaitu Desa Gading Rejo Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu.

Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja Pukesmas Bernung yaitu


Desa Kebagusan Kecamatan Gedong Tataan.
Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan terbagi dalam 11

desa binaan, yaitu Desa Sukaraja, Bagelen, Gedong Tataan, Bogorejo, Karang
Anyar, Kutoarjo, Sukadadi, Way Layap, Pampangan, Padang Ratu dan Desa
Cipadang.

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

2
Desa terjauh dari Puskesmas Rawat Inap Gedong Tatan adalah Desa
Cipadang dengan jarak tempuh 17,6 km dapat ditempuh dengan menggunakan
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat, sedangkan desa terdekat adalah
Desa Sukaraja dengan jarak tempuh 3 km yang juga dapat ditempuh dengan
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.
Topografi wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan terdiri dari
daerah dataran dan daerah perbukitan dengan rata-rata ketinggian dari permukaan
laut 200 sampai 800 mdpl. Daerah dataran dan perbukitan tadi dimanfaatkan
untuk pemukiman, persawahan, perladangan, perkebunan serta kawasan hutan
rakyat.
Luas daerah untuk sawah dan ladang 7.253,2 Ha (79,04%). Desa yang
memiliki daerah persawahan yang paling luas adalah Desa Karang Anyar dengan
luas lahan 500 Ha, sedangkan desa dengan luas daerah persawahan yang sedikit
adalah Desa Sukaraja dengan luas 49 Ha.

Desa yang memiliki daerah

perladangan dan perkebunan yang paling luas adalah Desa Pampangan dengan
luas lahan 900 Ha, sedangkan desa dengan luas daerah perladangan dan
perkebunan yang sedikit adalah Desa Padang Ratu dengan luas 80 Ha.

2.1.2 Demografi
Pada tahun 2014

penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap

Gedong Tataan berjumlah 48.771 jiwa, jumlah tersebut meningkat 0,04 %


dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2013 jumlah penduduk di

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

3
wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan adalah 48.751 jiwa.
distribusi penduduk dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini
Tabel 3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014
Jumlah
Laki-laki
(L)

Perempuan
(P)

L+P

Luas
Wilayah
(Ha)

1. Sukaraja

4.148

4.122

8.270

525

16

2. Bagelen

3.784

3.623

7.407

880

3. Gedong Tataan

2.551

2.434

4.985

660

4. Bogorejo

2.324

2.146

4.470

1.006

5. Karang Anyar

1.504

1.375

2.879

1.025

6. Kutoarjo

1.453

1.374

2.827

1.010

7. Sukadadi

2.306

2.232

4.538

1.200

8. Way Layap

1.536

1.477

3.013

625

9. Pampangan

1.007

946

1.953

765

10. Padang Ratu

857

783

1.640

280

3.466

3.323

6.789

1.200

24.936

23.835

48.771

9.176

No.

Desa

11. Cipadang
Puskesmas

Kepadatan
Penduduk
(/Ha)

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2014


Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa jumlah penduduk pria 24.936 jiwa
(51,1%) dan penduduk wanita 23.835 jiwa (48,9%), dengan rasio jenis kelamin
1,04 dimana setiap 100 kelahiran bayi perempuan terdapat 104 kelahiran bayi
laki-laki dalam setahun. Rasio jenis kelamin adalah indikator yang digunakan
untuk mengetahui komposisi penduduk menurut jenis kelamin, dinyatakan dengan
perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan.

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

4
Berdasarkan pada tabel 3 diketahui Desa Sukaraja memiliki jumlah
penduduk paling tinggi yaitu 8.270 jiwa dan desa yang memiliki penduduk sedikit
adalah Desa Padang Ratu dengan jumlah penduduk 1.640 jiwa.

Rata-rata

kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan 5


jiwa/Ha. Daerah terpadat adalah Desa Sukaraja dengan kepadatan penduduk 16
jiwa/Ha dan desa dengan kepadatan penduduk terendah meliputi Desa Karang
Anyar, Desa Kutoarjo dan Desa Pampangan dengan kepadatan penduduk 3
jiwa/Ha.
Kemiskinan adalah situasi penduduk atau sebagian penduduk yang hanya
dapat memenuhi makanan, pakaian dan perumahan yang sangat diperlukan untuk
mempertahankan tingkat kehidupan yang minimum, sedangkan masyarakat
miskin adalah suatu kondisi dimana fisik masyarakat yang tidak memiliki akses
ke prasarana dan sarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas
perumahan dan pemukiman yang jauh di bawah standart kelayakan serta mata
pencaharian yang tidak menentu yang mencakup seluruh multidimensi, yaitu
dimensi politik, dimensi sosial, dimensi lingkungan, dimensi ekonomi dan
dimensi

asset

(P2KP,

Pedoman

Umum,

2004:1

dalam

http://dr-

suparyanto.blogspot.com/2011/04/masyarakat-miskin-maskin.html).
Kriteria masyarakat miskin mengacu pada indikator kemiskinan pada satu
rumah tangga yang ditentukan Badan Pusat Statistik, dengan ciri sebagai berikut :
a. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.
b. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu.

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

5
c.

Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu berkualitas


rendah/tembok tanpa plester.

d.

Tidak memiliki fasilitas buang air besar atau bersama-sama dengan rumah
tangga lain.

e.

Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

f.

Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindungi/sungai/


air hujan.

g.

Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar atau arang.

h.

Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.

i.

Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.

j.

Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.

k. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di Puskesmas/Poliklinik.


l.

Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani dengan luas lahan
0,5 ha, buruh tani, nelayan, buruh perkebunan atau pekerjaan lainnya
dengan pendapatan di bawah Rp. 600.000,- (Enam ratus ribu rupiah).

m. Pendidikan teringgi kepala rumah tangga adalah tidak sekolah/tidak tamat


SD/hanya SD.
n.

Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp.


500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) seperti sepeda motor (kredit/non
kredit), emas dan ternak.
Distribusi penduduk miskin dapat dilihat pada tabel 4, berdasarkan data

kependudukan Kecamatan Gedong Tataan pada tahun 2014 jiwa miskin berjumlah
19.799. Berdasarkan tabel tersebut diketahui pula bahwa jumlah keluarga miskin

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

6
atau Gakin di wilayah kerja Puskesmas Gedong Tataan adalah 7.420 KK. Jumlah
Keluarga miskin tertinggi terdapat di Desa Cipadang yaitu 1.364 KK (18,38%)
dan desa yang paling sedikit KK Miskin adalah Desa Pampangan yaitu 253 KK
(3,4%).
Tabel. 4
Distribusi Penduduk Miskin
No

Desa

Jumlah Penduduk

Jiwa Maskin

KK Maskin

1 Sukaraja

8.270

2.634

761

2 Bagelen

7.407

2.340

1.023

3 Gedong Tataan

4.985

2.221

799

4 Bogorejo

4.470

1.445

621

5 Karang Anyar

2.879

1.315

612

6 Kutoarjo

2.827

855

538

7 Sukadadi

4.538

1.784

666

8 Way Layap

3.013

2.282

492

9 Pampangan

1.953

1.032

253

10 Padang Ratu

1.640

1.183

291

11 Cipadang

6.789

2.708

1.364

Jumlah

48.771

19.799

7.420

Sumber :

Data BPS Kabupaten Pesawaran Tahun 2013

2.1. 3. Sosial Ekonomi.


Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Gedong Tataan adalah petani 41,78%, buruh 35,3%, wiraswasta 15,7%, pegawai

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

7
5% dan sisanya bermata pencaharian sebagai pedagang 2,3%. Berdasarkan uraian
tersebut diketahui sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani.

Grafik 1.
Distribusi Mata Pencaharian Penduduk Tahun 2014

2.1.4. Agama
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan
beragama Islam 95.8%, kemudian beragama Katolik 1,7%, Kristen 1.6%, Hindu

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

8
0.3% dan beragama Budha 0.6%. Berdasarkan uraian tersebut diketahui sebagian
besar penduduk beragama Islam.
Grafik. 2
Distribusi Agama Tahun 2014

2.1.5. Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk berusia 10 tahun keatas menurut tingkat
pendidikan yang pernah ditamatkan adalah tidak pernah sekolah 6.41%, tidak
tamat SD 20.9%, Tamat SD/MI 32.8%, tamat SLTP/MTs 25.6%, Tamat
SMA/SMU/SMK/MA 10.2%, Tamat Akademi/Diploma 2.20% dan Lulusan
Perguruan Tinggi 1.83%. Berdasarkan uraian tersebut diketahui sebagian besar
penduduk usia 10 tahun keatas adalah tamat SD/MI yaitu 32.8%.
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

Grafik. 3
Distribusi Tingkat Pendidikan Penduduk Tahun 2014

2.1.6 Fasilitas Kesehatan


Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 1
disebutkan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan atau masyarakat.
Sarana dan prasarana merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sarana dan prasarana
yang terdapat di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan terbagi dalam peralatan
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

10
non medis dan peralatan medis. Peralatan medis yang dimiliki oleh Puskesmas
Rawat Inap Gedong Tataan adalah diagnostik set baik di Puskesmas Induk
maupun di Puskesmas Pembantu; peralatan untuk pemeriksaan kesehatan gigi,
peralatan untuk pelayanan persalinan, pelayanan kontasepsi atau bidan kit,
peralatan untuk pemeriksaan laboratorium sederhana, Puskesmas keliling,
ambulance dan kendaraan roda dua yang digunakan oleh Perawat Home Care.
Sedangkan peralatan non medis yang dimiliki oleh Puskesmas Rawat Inap
Gedong Tataan adalah meubelair berupa kursi, lemari dan meja, kendaraan roda
dua, kendaraan roda empat dan peralatan penunjang kegiatan administrasi seperti
komputer dan mesin tik. Sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Rawat
Inap Gedong Tataan dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :
Tabel. 5
Data Sarana Kesehatan Tahun 2014
No

Sarana

Jumlah

Baik

Keadaan
Rusak
ringan

Rusak
berat

1
2
3
4
5

Gedung Puskesmas
2
1
1
0
Gedung Pustu
3
3
0
0
Pos Kesehatan Desa
4
4
0
0
Pos Pelayanan terpadu balita
47
47
0
0
Pos Pelayanan terpadu
11
11
0
0
Lanjut Usia
6 Kendaraan roda 4
3
2
0
1
7 Kendaraan roda 2
6
2
2
2
8 Bidan Praktik Swasta
19
19
0
0
9 Klinik Pratama
1
1
0
0
10 Klinik Rawat Inap
2
2
0
0
11 Dokter praktik swasta
4
0
0
0
12 Pos Pembinaan Terpadu
11
11
0
0
Sumber : Data SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
Agar pelayanan kesehatan dan administrasi lebih optimal, maka
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan memerlukan tambahan alat-alat diagnostik

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

11
dan alat penunjang kegiatan lain. Diagnostik kit yang diperlukan diantaranya
adalah pengobatan kit, UGD kit, kesehatan ibu dan anak (KIA) kit, perawatan
kesehatan masyarakat kit, Kesehatan Lingkungan kit serta imunisasi kit.
Sedangkan alat penunjang kegiatan lain yang diperlukan diantaranya seperti alat
penunjang kegiatan promosi kesehatan, dan juga bahan dan alat penunjang
pemeriksaan laboratorium sederhana, peralatan administrasi kantor seperti
komputer, laptop, printer, stabilizer, kalkulator, mesin tik dan peralatan meubelair
seperti meja, kursi, meja komputer, papan visual, papan pengumuman, lemari,
peralatan audio visual.

2.1.7. Ketenagaan
Keadaan ketenagaan di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan dapat
dilihat pada tabel 6. Sumber daya manusia atau ketenagaan merupakan bagian
penting bagi suatu organisasi kesehatan untuk menjalankan kegiatan-kegiatan
kesehatan Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh
sumber daya ketenagaan, baik kualitas maupun kuantitas.
Tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan, baik
di Puskesmas induk maupun di Puskesmas pembantu terbagi menjadi dua, yaitu:
1.

Manajerial Puskesmas, merupakan tenaga struktural, meliputi Kepala


Puskesmas dan unit tata usaha, keduanya berada di Puskesmas Induk. Kepala
Puskesmas bertugas sebagai penanggung jawab pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan dan Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

12
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan data dan informasi, perencanaan dan
penilaian, keuangan, umum dan kepegawaian.
2.

Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri atas jabatan fungsional dokter umum,


apoteker, perawat, bidan, penyuluh kesehatan, analis, farmasi, refraksi optic,
sanitarian, nutrisionis dan tehnik gigi.
Tabel.6
Data Tenaga Kesehatan Tahun 2014

No

Tenaga Kesehatan

Status

Jumlah

PNS

PTT

THLS

Magang

Dokter Umum

Dokter Gigi

Apoteker

Perawat

19

22

Bidan

20

11

18

49

Perawat Gigi

Penyuluh

Nutrisionis

Sanitarian

10

Analis Kesehatan

11

Asisten Apoteker

12

Refraksi Optik

13

Pengemudi

14

Peramu Husada

Jumlah

52

11

54

2
89

Sumber : Data SP2TP


Berdasarkan tabel 6 diketahui distribusi tenaga kesehatan terutama yang
berstatus Pegawai Negeri Sipil yang ada di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan
yaitu 20 bidan, 19 perawat, 3 dokter umum, 2 analis laboratorium, 1 orang
apoteker, 1 asisten apoteker, 1 nutrisionis, 1 perawat gigi, 2 penyuluh kesehatan
dan 1 sanitarian.

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

13
Berdasarkan indikator kinerja bidang kesehatan di luar standar pelayanan
minimal yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran bahwa
idealnya jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gedong
Tataan dengan jumlah penduduk 48.771 jiwa dapat dilihat pada tabel 7.
Pada tabel 7 diketahui bahwa terdapat beberapa tenaga kesehatan yang
masih kurang seperti tenaga dokter umum, dokter gigi, ahli gizi dan ahli sanitasi.
Selain tenaga kesehatan Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan juga memerlukan
tenaga administrasi, dengan harapan ditahun mendatang kebutuhan akan tenaga
medis dan tenaga administrasi akan terpenuhi sehingga pelayanan kesehatan
menjadi optimal.
Tabel. 7
Estimasi Kebutuhan Tenaga Kesehatan Tahun 2014
No
Kegiatan
Target
Hasil
Rasio dokter per 100.000 penduduk
1
10
4
20 dr/100.000 penduduk
Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk
2
6
0
6 drg/100.000 penduduk
Rasio apoteker 6 apoteker/100.000
3
3
1
penduduk
Rasio perawat per 100.000 penduduk
4
49
22
100 perawat/100.000 penduduk
Rasio ahli gizi per 100.000 penduduk
5
49
1
100 nutrisionis/100.000 pendududk
Rasio ahli sanitasi per 100.000 penduduk
6
43
1
90 sanitarian/100.000 penduduk
Sumber : Data SP2TP

2.2.

Upaya Kesehatan

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

14
Dalam Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal
1 disebutkan bahwa upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Upaya kesehatan mencakup setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan baik dilakukan oleh pemerintah melalui Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) dan atau masyarakat. Upaya Kesehatan yang
dilaksanakan di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan dikelompokkan menjadi
dua, yaitu Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Upaya kesehatan wajib adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib terdiri dari
promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta keluarga
berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular serta upaya pengobatan.
Upaya

kesehatan

pengembangan

adalah

upaya

yang

ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta


disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan
dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yaini upaya
kesehatan sekolah, olah raga, perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan kerja,

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

15
kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan lanjut usia
dan upaya pembinaan pengobat tradisional.

2.2.1. Upaya Kesehatan Wajib


2.2.1.1.

Promosi Kesehatan

Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan


masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Upaya promosi
kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan pada tahun 2014 diantaranya
adalah penyuluhan kesehatan, desa siaga serta pembinaan perilaku hidup bersih
dan sehat pada rumah tangga, institusi pendidikan, institusi sarana kesehatan,
Tempat-Tempat Umum dan Institusi tempat kerja.
Promosi kesehatan juga melakukan penyuluhan tentang narkotik,
psikotropika dan zat aditif berbahaya (NAPZA) yang dilaksanakan di SMP dan
SMU/SMK, penyuluhan ASI Eksklusif untuk pasangan yang memiliki bayi serta
pembinaan terhadap UKBM yang merupakan kependekan dari Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat. UKBM adalah segala bentuk kegiatan kesehatan
yang bersifat dari, oleh dan untuk masyarakat, seperti pos pelayanan terpadu
(posyandu).
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
terdiri dari sepuluh indikator yaitu : Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

16
Memberi bayi Air Susu Ibu Eksklusif,
Menggunakan air bersih,
Menggunakan jamban sehat,
sayur setiap hari,

Menimbang bayi dan balita,

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,


Memberantas jentik di rumah,

Makan buah dan

Melakukan aktifitas fisik setiap hari dan indikator ke sepuluh

yaitu Tidak merokok di dalam rumah.


Tabel.8
Hasil Kegiatan Promosi Kesehatan Tahun 2014
Target
No
Jenis Kegiatan
Jumlah
Sasaran Pencapaian
SPM
Penyuluhan perilaku hidup
1
bersih dan sehat (PHBS)
5.824
aRumah Tangga
12.572 70%
8.800
(46,32%)
40
bInstitusi pendidikan
60
70%
42
(66,67%)
9
Institusi sarana
c
20
70%
14
(45%)
Kesehatan

2
3

Institusi Tempat-tempat
d
Umum
eInstitusi tempat kerja
gPenyuluhan NAPZA
Sub variabel
ASI Eksklusif
UKBM Posyandu Balita

217

70%

152

157 (72,35%)

70
11

70%
70%

49
8

897

80%

718

5 (7,14%)
3 (27,27%)
44,12%
348 (38,8%)

aPosyandu Pratama

bPosyandu Madya

cPosyandu Mandiri

25%

12

dPosyandu Purnama

50%

24

11

70%

Sub variabel
4

Desa Siaga aktif


Variabel Promkes
Sumber : SP2TP tahun 2014

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

27
(57,4%)
10
(21.3%)
7
(14.9%)
3
(6,4%)
25%
8
(72,7%)
45,15%

17
Hasil kegiatan promosi kesehatan dapat dilihat pada tabel 8, diketahui
terdapat beberapa kegiatan yang belum mencapai target SPM yaitu penyuluhan
rumah tangga sehat,

penyuluhan NAPZA, ASI Eksklusif, cakupan posyandu

mandiri, cakupan posyandu purnama dan cakupan desa siaga aktif.

Secara

keseluruhan pencapaian cakupan variabel pada promosi kesehatan adalah sebesar


45,15%

hasil tersebut belum mencapai target kegiatan Promosi Kesehatan.

Target pencapaian kegiatan promosi kesehatan adalah 70%.


2.2.1.2. Kesehatan Lingkungan
Upaya penyehatan lingkungan idealnya mencakup tujuh kegiatan pokok,
yaitu penyehatan air, hygiene dan sanitasi makanan dan minuman, tempat
pembuangan sampah dan limbah, lingkungan pemukiman dan jamban keluarga,
pengawasan sanitasi tempat-tempat umum, pengamanan tempat pengelolaan
pestisida dan pengendalian vektor. Hasil kegiatan penyehatan air dapat dilihat
pada tabel. 9, berikut ini :
Tabel. 9
Hasil Kegiatan Kesehatan Lingkungan Penyehatan Air Tahun 2014
No
1

Jenis Kegiatan
Sarana air bersih

Inspeksi dan pembinaan


a
sanitasi sarana air bersih
Keluarga menggunakan air
b
bersih
Sarana air bersih diperiksa
c
bakteriologis
Sarana air bersih memenuhi
d
syarat bakteriologis.
Cakupan sub variabel
Sumber : SP2TP tahun 2014

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

Jumlah

Target
SPM

8.369
8.369
8.369

80%

Sasaran

Pencapaian

2.531
2.161 (25,82%)
(30,24%)
6.695
2.531
(79,99%)
(30,24%)

14,01%

18
Menurut Permenkes Nomor : 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syaratsyarat pengawasan kualitas air, disebutkan bahwa air bersih adalah air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih dapat diperoleh
dari berbagai sumber atau sarana seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),
air hujan, mata air, air tanah dan air permukaan.
Berdasarkan table 9 diketahui bahwa sarana air bersih tahun 2014 tercatat
8.369 unit, kegiatan inspeksi dan pembinaan sanitasi sarana air bersih hanya
mencapai 30,24% dan cakupan keluarga menggunakan air bersih 30,24% serta
tidak ada sarana air bersih diperiksa bakteriologis sehingga tidak diketahui sarana
air bersih yang memenuhi syarat bakteriologis. Secara umum cakupan kegiatan
penyehatan air belum optimal. Untuk itu diharapkan pada tahun 2015 kinerja
pengelola kesehatan lingkungan terutama program penyehatan air lebih baik lagi,
mengingat peran air yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup, namun air
juga dapat berperan sebagai media perkembang biakan bakteri dan vektor
pembawa penyakit. Cakupan variabel penyehatan air hanya 14,01%
Hasil kegiatan Hygiene dan sanitasi makanan dapat dilihat pada tabel 10,
diketahui bahwa jumlah tempat pengolahan makanan ada 58 unit, cakupan
inspeksi dan pembinaan sanitasi tempat pengolahan makanan hanya 20,68% dan
tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan hanya 20,68%.
Tidak ada kegiatan pemeriksaan tempat makanan jajanan dan tempat makanan
jajanan memenuhi syarat kesehatan di tahun 2014.

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

19
Secara umum kegiatan Hygiene dan Sanitasi Makanan belum optimal
dimana cakupan variabel Hygiene dan Sanitasi Makanan hanya 10,34%.
Tabel. 10
Hasil Kegiatan Kesehatan Lingkungan Hygiene dan
Sanitasi Makanan Tahun 2014
Target
No
Jenis Kegiatan
Jumlah
Sasaran Pencapaian
SPM
Tempat pengolahan
1
58
makanan
Inspeksi dan pembinaan
12
asanitasi tempat
58
80%
47
(20,68%)
pengolahan makanan
Tempat pengolahan
12
bmakanan memenuhi
58
100%
58
(20,68%)
syarat kesehatan
Pemeriksaan tempat
c
56
0
0
0
makanan jajanan
Tempat makanan jajanan
d
56
0
0
0
memenuhi syarat kesehatan
Cakupan Sub variabel
10,34%
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
Untuk itu diharapkan pada tahun 2015 kinerja pengelola kesehatan
lingkungan terutama Hygiene dan Sanitasi Makanan lebih baik lagi, mengingat
peran makanan bagi kesehatan dan juga aneka jajanan yang sangat digemari oleh
anak-anak, bila tempat jajanan dan jajanan tersebut tidak diawasi maka
dikawatirkan angka kesakitan pada anak akan meningkat.
Jamban keluarga merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat
membuang dan mengumpulkan kotoran manusia yang lazim disebut kakus atau
water closed (wc), sehingga kotoran tersebut disimpan dalam suatu tempat
tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori
lingkungan pemukiman. (Depkes RI, 1985 dalam http://www.indonesianpublichealth.com/2013/01/syarat-jamban-keluarga.html).

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

20
Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa jumlah jamban yang berhasil didata
di seluruh wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
berjumlah 8.177 unit, dari jumlah tersebut setelah dilakukan inspeksi dan
pembinaan hanya 29,88%. Dari jumlah tersebut diketahui bahwa jamban keluarga
yang memenuhi syarat kesehatan hanya 25,77%. Selain itu jumlah rumah yang
berhasil didata di seluruh wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan
tahun 2014 berjumlah 10.904 unit, dari jumlah tersebut rumah yang di inspeksi
dan dilakukan pembinaan rumah sehat adalah 23,34%, dari jumlah tersebut
diketahui bahwa rumah yang memenuhi syarat kesehatan hanya 18,37%.
Tabel 11
Hasil Kegiatan Kesehatan Lingkungan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman dan Jamban Keluarga Tahun 2014
No
1

Jenis Kegiatan

Jumlah jamban
aInspeksi dan pembinaan

Jumlah

Target
SPM

Sasaran

80%

6.542

80%

2.444

85%

9.268

85%

2.545
(23,34%)

Pencapaian

8.177
8.177

jamban keluarga
Jamban keluarga yang
b
8.177
memenuhi syarat
10.904
Jumlah rumah
Inspeksi dan pembinaan rumah
a
10.904
sehat
bCakupan rumah sehat

10.904

Jumlah SPAL
Inspeksi dan pembinaan SPAL
a
sehat

6.433
6.433

80%

5.146

bCakupan SPAL sehat

6.433

80%

2.364

Sub variable
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014

2.444
(29,88%)
2.108
(25,77%)
2.545
(23,34%)
2004
(18,37%)
2.364
(36,74%)
2.068
(32,15%)
27,70%

Sarana Pembuangan Air Limbah adalah bangunan yang digunakan untuk


mengumpulkan air buangan dari kamar mandi. tempat cuci, dapur dan lain-lain
(bukan dari peturasan/jamban), sehingga air limbah tersebut dapat tersimpan atau
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

21
meresap ke dalam tanah dan tidak menjadi penyebab penyebaran penyakit serta
tidak mengotori lingkungan permukiman. Berdasarkan tabel 11 juga diketahui
bahwa jumlah sarana pembuangan air limbah yang berhasil didata di seluruh
wilayah kerja Puskesmas rawat Inap Gedong Tataan berjumlah 6.433 unit. dari
jumlah tersebut setelah dilakukan inspeksi dan pembinaan diketahui bahwa sarana
pembuangan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan hanya 36,74%. Jumlah
hasil kegiatan kesehatan lingkungan penyehatan lingkungan pemukiman dan
jamban keluarga adalah 27,70%.
Sampah menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-2454-1993
didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan zat
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak
membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (Damanhuri,
2004 dalam https://jujubandung.wordpress.com/2012/06/05/sarana-air-bersih-dansanitasi-lingkungan-2/). Hasil kegiatan kesehatan lingkungan penyehatan tempat
pembuangan sampah dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini :
Tabel 12
Hasil Kegiatan Kesehatan Lingkungan Penyehatan Tempat
Pembuangan Sampah Tahun 2014
No

Jenis Kegiatan

Jumlah

Target
SPM

Sasaran

Pencapaian

Jumlah tempat pembuangan


6.931
sampah
Inspeksi dan pembinaan
3.250
a
tempat pembuangan sampah
(46,89%)
Tempat pembuangan sampah
2.750
b
80%
5.545
yang memenuhi syarat
(39,67%)
Sub variable
43,28%
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
1

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

22
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah tempat pembuangan
sampah ada 6.931 unit dari jumlah tersebut baru 46,89% yang telah dilakukan
inspeksi dan pembinaan tempat pembuangan sampah dan hanya 39,67% tempat
pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan. Untuk sampah rumah
tangga, masyarakat masih mengolah secara tradisional, seperti dikubur atau
dibakar. Namun masih banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai. Di
wilayah kerja Puskesmas Gedong Tataan belum ada tempat pembuangan akhir
sampah, yang tersedia hanyalah tempah pembuangan sampah sementara yang ada
di Desa Sukaraja. Secara keseluruhan cakupan sub variabel penyehatan tempat
pembuangan sampah adalah 43,28%.
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana banyak orang
berkumpul dan melakukan aktivitas sehari-hari. Sanitasi tempat-tempat umum
merupakan suatu usaha atau upaya yang dilakukan untuk menjaga kebersihan
4tempat-tempat yang sering digunakan untuk menjalankan aktivitas hidup seharihari agar terhindar dari ancaman penyakit yang merugikan kesehatan, tempattempat

umum diantaranya

adalah

tempat

ibadah,

pasar

dan

sekolah.

(http://ruryazzufar.blogspot.com/2009/11/contoh-makalah-sanitasi-tempattempat.html).

Hasil kegiatan pengawasan sanitasi tempat-tempat umum di

wilayah Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014 dapat dilihat pada
tabel 13, berikut :

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

23
Tabel. 13
Hasil Kegiatan Pengawasan Sanitasi Tempat-tempat Umum Tahun 2014
No
1

Jenis Kegiatan

Jumlah

Jumlah tempat-tempat umum


Inspeksi dan pembinaan
a
sanitasi tempat-tempat umum

220

bCakupan tempat ibadah sehat

102

cCakupan pasar sehat

Target
SPM

Sasaran

85%

187

Pencapaian

Cakupan sarana pendidikan


62
sehat
Cakupan restoran/rumah
e
24
makan sehat
Sub variable
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
d

97
(44,09%)
40
(39,21%)
2
(100%)
29
(46,77%)
22
(91,66%)
64,35%

Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa jumlah tempat-tempat umum 220


unit dengan 44,09% tempat-tempat umum telah dlakukan Inspeksi dan pembinaan
sanitasi tempat-tempat umum dengan cakupan hasil kegiatan cakupan tempat
ibadah sehat 39,21%, cakupan pasar sehat 100%, cakupan sarana pendidikan sehat
46.77% dan cakupan rumah makan sehat 91,66%. Secara keseluruhan cakupan
sub variabel pengawasan sanitasi tempat-tempat umum adalah 64,35%.
Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk
mengendalikan, menolak atau membasmi organisme pengganggu.

Tempat

Pembuatan dan Penyimpanan pestisida harus memenuhi persyaratan kesehatan


seperti lokasi, bangunan, kontruksi fasilitas sanitasi yang diatur sedemikian rupa
sehingga mudah dibersihkan dan tata ruang atau letak serta sarana lain yang
diperlukan untuk pengamanannya. Demikian pula halnya untuk pestisida yang
disajikan dalam ruang penjualan atau dalam pengangkutan harus memenuhi
persyaratan guna menghindari gangguan kesehatan dan atau pencemaran

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

24
lingkungan sehingga dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.
Hasil kegiatan pengamanan tempat pengelolaan pestisida dapat dilihat pada tabel
14 berikut :
Tabel.14
Hasil Kegiatan Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida Tahun 2014
No

Jenis Kegiatan

Jumlah

Target
SPM

Sasaran

Pencapaian

Jumlah tempat pengelolaan


6
100%
Pestisida
Inspeksi sanitasi sarana
5
5
a
6
100%
(83,33%)
(83,33%)
pengelolaan pestisida
Pembinaan sanitasi sarana
5
5
b
6
100%
(83,33%)
(83,33%)
pengelolaan pestisida
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
1

Berdasarkan tabel 14 diketahui bahwa jumlah tempat pengolahan pestisida


ada 6 unit.Dari jumlah tersebut tempat pengelolaan pestisida yang di inspeksi dan
dilakukan pembinaan sanitasi mencapai 83,33%.
Vektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu
Infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan, tujuan
dari pengendalian vektor adalah mengurangi atau menekan populasi organisme
pengganggu serendah-rendahnya sehingga tidak berarti lagi dalam menimbulkan
kerugian. Vektor berfungsi sebagai penular penyakit baik pada manusia maupun
hewan, dimana keberadaan vektor ini sangat penting karena kalau tidak ada vektor
maka penyakit tidak akan menyebar. Hasil kegiatan pengendalian vektor dapat
dilihat pada tabel 15 berikut :

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

25
Tabel. 15
Hasil Kegiatan Pengendalian Vektor Tahun 2014
No
Kegiatan
Hasil
SPM
Pengawasan tempat-tempat potensial perindukan
1
100%
vektor di pemukiman penduduk dan sekitarnya
Desa atau lokasi potensial yang mendapat
2
100%
> 95%
intervensi pemberantasan vektor penyakit menular
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
Berdasarkan tabel 15 di atas diketahui bahwa hasil kegiatan Pengawasan
tempat-tempat potensial perindukan vektor di pemukiman penduduk dan
sekitarnya telah mencapai SPM, pengendalian vektor pada desa atau lokasi
potensial yang mendapat intervensi pemberantasan vektor penyakit menular
mencapai 100% yaitu pada Desa Sukaraja, Bagelen, Gedong Tataan, Bogorejo
Kutoarjo dan Pampangan. Kelompok potensial seperti kelompok kerja demam
berdarah dengue pernah ada namun pada saat ini kelompok tersebut tidak aktif,
sehingga perlu dilakukan pembinaan agar kelompok kerja demam berdarah yang
ada di tiap desa dapat aktif kembali. Secara keseluruhan cakupan variabel upaya
Kesehatan Lingkungan adalah 58,77% nilai tersebut masih berada dibawah target
Upaya Kesehatan Lingkungan yaitu 85%.

2.2.1.3. Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga Berencana


2.2.1.3.1.

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)

Upaya kesehatan Ibu dan anak termasuk keluarga berencana mencakup


kegiatan-kegiatan : kesehatan ibu, kesehatan bayi, upaya kesehatan balita dan
anak pra sekolah, upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja serta keluarga
berencana. Selama kehamilannya seorang ibu mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

26
yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada trisemester pertama, satu kali pada
trisemester kedua dan dua kali pada trisemester ketiga.
Berdasarkan indikator kinerja standar pelayanan minimal bidang kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran untuk pelayanan kesehatan dasar, dimana
didalamnya tercakup kegiatan kesehatan ibu dan anak termasuk Keluarga
Berencana, hasil cakupan kunjungan ibu hamil K1 tahun 2014 seperti tampak
pada gambar berikut :
Grafik 4.
Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 Tahun 2014

Target K1
Th 2014=93%

Sumber : SP2TP

Distribusi cakupan kunjungan ibu hamil (K4) berdasarkan Wilayah Desa


di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan adalah sebagai berikut :

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

27
Grafik 5.
Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Tahun 2014

Target K4
Th 2014=94%

Sumber : SP2TP

2.2.1.3.2.

Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun


2014 untuk Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan telah mencapai target yang
telah ditetapkan kabupaten yaitu sebesar 88 %. Untuk cakupan persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan menurut wilayah desa tampak pada gambar berikut :

Grafik 6
Persentase Cakupan Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Tahun 2014

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

28

Target Linakes
Th 2014=88%

Sumber : SP2TP Tahun 2014


2.2.1.3.3.

Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas


Pelayanan kesehatan kepada ibu nifas

sesuai standar sedikitnya tiga kali, kunjungan nifas pertama pada 6 jam sampai 3

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

29
hari setelah persalinan, kunjungan nifas kedua yaitu pada hari ke-4 sampai hari
ke-28 setelah persalinan dan kunjungan ketiga yaitu hari ke-29 sampai hari ke-42
setelah persalinan.
Persentase cakupan pelayanan kesehatan kepada ibu nifas tahun 2014
untuk Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan sebesar 93,74%. Jadi telah
melampaui target yang telah ditetapkan Kabupaten yaitu sebesar 89 %.

Grafik 7

Persentase Cakupan Pelayanan Nifas Tahun 2014

Target Yan.fas
Th 2014=89%
%

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

30

Sumber : SP2TP Tahun 2014

2.2.1.3.4.

Penanganan Komplikasi Kebidanan

dan Komplikasi Neonatal


Komplikasi kebidanan yaitu kesakitan pada ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu atau bayi.
Pelayanan yang dilakukan untuk penanganan komplikasi/ rujukan dari Poskesdes,
Polindes, Pustu, Bidan Praktek Swasta

di

wilayah

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan. Penanganan komplikasi kebidanan di


Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014 sebagai berikut :

Grafik 8
Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Tahun 2014

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

31

Target
Th 2014=80%
%

Sumber : SP2TP Tahun 2014

Dari gambar tersebut tampak bahwa cakupan penanganan komplikasi


kebidanan di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan belum semua desa mencapai
target Pesawaran yaitu 80%. Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan hanya
mencapai target 57,87 %.
Sedangkan komplikasi neonatal yaitu neonatal dengan penyakit dan
kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Neonatus
dengan komplikasi seperti asfiksia, BBLR, ikterus, hipotermia, tetanus
neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, syndrom gangguan pernafasan, kelainan
kongenital/cacat bawaan.

Cakupan komplikasi neonatal tahun 2014 tampak

seperti gambar berikut :

Grafik 9
Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Tahun 2014

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

32

Target
Th 2014=80%
%

Sumber : SP2TP Tahun 2014


Dari gambar tersebut tampak bahwa cakupan penanganan komplikasi
neonatal di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan belum ada yang mencapai
target Pesawaran yaitu 80%. Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan hanya
mencapai target 12,59 %

2.2.1.3.5. Pelayanan Kesehatan Bayi


Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan pada bayi minimal
4 kali yaitu pada umur 29 hari 2 bulan (1 kali), umur 3 - 5 bulan (1 kali), umur
6-8 bulan (1 kali) dan umur 9 11 bulan (1 kali). Pelayanan kesehatan tersebut
meliputi pemberian imunisasi dasar, pemantauan pertumbuhan, stimulasi deteksi
intervensi dini tumbuh kembang, pemberian vitamin A, penyuluhan pemberian
ASI ekslusif dan makanan pendamping ASI (MP-ASI).
Cakupan kunjungan bayi berdasarkan wilayah desa di Puskesmas Rawat Inap
Gedong Tataan adalah sebagai berikut :
Grafik 10
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

33
Persentase Cakupan Kunjungan Bayi (Minimal 4 kali) Tahun 2014

Target
Th 2014=89%
%

Dari gambar diatas, tampak cakupan

kunjungan bayi di wilayah

PuskesmasRawat Inap Gedong Tataan tahun 2014. Target yang telah di tetapkan
Kabupaten yaitu 89 %. Masih ada desa di wilayah Puskesmas Rawat Inap Gedong
Tataan yang belum mencapai target 89%.

2.2.1.3.6. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah

No

Tabel 16
Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah Tahun 2014
Kegiatan
Target SPM
Pencapaian

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

34
1.
2.
3.

Jumlah Balita
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Apras
Laki-laki :
Perempuan :
Cakupan pelayanan DDTK
Balita
Apras

5.735
2.932
2.803

80
80
p

Sub Variabel

2.634
1.347
1.287
3.559 (62,05%)
1.994 (75,7%)
68,8 %

Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan Tahun 2014


Dari tabel 16 diatas dapat diketahui bahwa cakupan pelayanan DDTK anak
balita hanya mencapai 62,05%, cakupan DDTK anak pra sekolah adalah 75,7%
dari yang ditargetkan kabupaten 80%.

2.2.1.3.7. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja


Tabel 17
Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja Tahun 2014
No
Kegiatan
Target SPM
Pencapaian
1. Pelayanan Kesehatan anak SD oleh
80%
12 SD (30%)
nakes atau tenaga terlatih/guru
UKS/dokter kecil.
2. Pelayanan kesehatan remaja
80%
117 (0,26%)
Sub variabel
15,13 %
Sumber : SP2TP tahun 2014
Pelayanan kesehatan anak SD tahun 2014 hanya mencapai 30%, cakupan
pelayanan kesehatan remaja hanya mencapai 0,26%.
2.2.2

Keluarga Berencana
Peserta KB yaitu Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah

satu cara/alat kontrasepsi. Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana


dapat dilihat dari indikator cakupan peserta KB Baru dan peserta KB Aktif.

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

35
Pada tahun 2014, Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan, Pasangan Usia Subur
(PUS) yang termasuk peserta KB tampak pada gambar berikut ini :
Grafik 11
Cakupan Peserta KB Baru dan KB Aktif Tahun 2014

Sumber : SP2TP Tahun 2014


Cakupan peserta KB Aktif di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun
2014 sebesar 77,92 % dan cakupan KB Baru ada 19,20 %. Cakupan peserta KB
Aktif di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan melebihi dari yang ditargetkan
Kabupaten yaitu 74 %.

Grafik 12
Persentase Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan
Metode Kontrasepsi Tahun 2014

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

36

Sumber : SP2TP Tahun 2014


Persentase peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang sedang
digunakan pada tahun 2014 suntikan dan pil KB masih banyak diminati sebagai
alat KB oleh pasangan usia subur yaitu 39,29 % dan 21,68 %. Sedangkan
kontrasepsi IUD 1,89 %, kontrasepsi Implant 1,86 %, kondom 13,17 %. Metode
Operasi Pria (MOP) dan Metode Operasi Wanita (MOW) merupakan metode
kontrasepsi yang kurang diminati oleh akseptor KB yaitu masing-masing 0,012 %
dan 0,024 %.

2.2.3 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah usaha perbaikkan gizi
masyarakat yang berintikan penyuluhan gizi, melalui peningkatan peran serta
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

37
masyarakat dan didukung kegiatan yang bersifat lintas sektoral, dilaksanakan oleh
berbagai sektor terkait seperti kesehatan, PP dan KB, Pertanian, Pendiddikan,
PKK dan Departemen Dalam Negeri. http://unsa-73.blogspot.com/2011/07/usahaperbaikan-gizi-keluarga-dan.html).
Upaya perbaikan gizi masyarakat meliputi kegiatan pemberian suplemen
pada ibu hamil, makanan tambahan pada balita serta pemantauan berat badan
balita melalui posyandu maupun kunjungan di Puskesmas. hasil kegiatannya
dapat dilihat pada tabel 18 berikut:
Tabel.18
Hasil Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2014
Target
No
Jenis Kegiatan
Jumlah
Sasaran Pencapaian
SPM
1
Jumlah Balita
5.735
Persentase balita naik berat
a
85%
5.735
95,50%
badannya (N/D)
Persentase balita yang di
b
70%
5.735
73,97%
timbang (D/S)
Persentase balita Bawah
860
65
c
<15%
Garis Merah (BGM)
(<15%)
(1,13%)
Persentase cakupan balita
dmendapat vitamin A 2 kali
90%
5.162
89,65%
pertahun
Pemberian makanan
ependamping ASI pada bayi
90%
100%
BGM keluarga miskin
Cakupan pemberian
makanan pendamping Air
f
90%
100%
Susu Ibu pada anak usia 624 bulan keluarga miskin
Cakupan Balita gizi buruk
g
90%
100%
mendapat perawatan
2.Jumlah ibu hamil
987
AFe 1 ibu hamil
90%
888
99,70%
BFe 3 ibu hamil
90%
888
94,93%
Variabel perbaikan gizi
83,87%
masyarakat
Sumber : SP2TP tahun 2014

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

38
Berdasarkan tabel 18 diketahui bahwa cakupan upaya perbaikan gizi
masyarakat pada semua kegiatannya yaitu cakupan pemberian makanan
pendamping Air Susu Ibu (ASI) pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin dan
cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan dan persentase balita naik berat
badannya (N/D), persentase balita Bawah Garis Merah (BGM) dan Pemberian
makanan pendamping ASI pada bayi BGM keluarga miskin, persentase balita
yang di timbang (D/S) mencapai target yang telah ditetapkan.
Persentase cakupan balita mendapat vitamin A 2 kali pertahun adalah
89,65%, target yang telah ditetapkan 90%. Hasil cakupan upaya perbaikan gizi
keluarga 83,87%.

2.2.4. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di Puskesmas
Rawat Inap Gedong Tataan mencakup pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular seperti penyakit Accute Flacyd Paralisis (AFP), Tuberkulosis paru,
Malaria, Kusta, Gigitan Hewan Pembawa Rabies (GHTR), diare, penumonia dan
Demam Berdarah Dengue (DBD) serta kegiatan terkait pencegahan penyakit
seperti imunisasi dan surveylens pengamatan penyakit.

2.2.4.1.

Accute Flacyd Paralisis AFP

Acute Flaccid Paralysis adalah semua anak yg berusia kurang dari 15


tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flaccid (layuh), terjadi secara akut atau

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

39
mendadak dan bukan disebabkan oleh ruda paksa. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit AFP sesuai standar diketahui bahwa pada tahun
2014 belum ditemukan penderita Accute Flacyd Paralisis (AFP)
Tabel.19
Hasil Cakupan AFP Tahun 2014
Target
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
No
SPM
Penderita AFP = belum ditemukan
Penemuan dan penanganan penderita
1
100%
0
Accute Flacyd Paralisis rate per
100.000 penduduk < 15 thn.
Sumber : SP2TP tahun 2014

2.2.4.2. Tubercolosis Paru


Tubercolosis paru adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Mycobaterium tubercolosis.

Pada tahun 2014 ditemukan 36 orang penderita

tuberkolosis paru dengan BTA (+) dan 18 orang penderita tuberkolosis paru BTA
(-) dan Rontgen (+) setelah mengikuti program pengobatan 26 orang penderita
dinyatakan sembuh, 8 penderita mengikuti pengobatan lengkap, 1 orang penderita
pindah dan 3 orang pasien tb meninggal dunia. Dari uraian tersebut diketahui
bahwa angka penemuan penderita Tuberkolosis paru BTA (+) 46,15%, masih
berada dibawah target 90%, angka kesembuhan 89% berada di atas target SPM
yaitu >85%.

Tabel.20
Cakupan TB Paru Tahun 2014
Target
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
No
SPM
1 Tuberkolosis Paru
90%
Jumlah penderita BTA (+) = 36 orang
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

40
Jumlah penderita RO (+) = 18 orang
Jumlah penderita sembuh = 26 orang
Jumlah penderita PL = 8 orang
Jumlah penderita pindah = 1 orang
Jumlah penderita meninggal = 3 orang
Persentase kesembuhan TB PARU
(DOTS) BTA positif
Pengobatan tb paru (DOTS)
BTA negatif rotgen positif.
Penemuan penderita BTA (+).
Sumber : SP2TP tahun 2014

2.2.4.3

>85%

>85%

89%

50%

50%

46,15%

90%

90%

46,15%

Malaria
Penyakit Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium

Cakupan hasil kegiatan Pemberantasan Penyakit Malaria seperti pada tabel berikut
Tabel 21
Hasil Kegiatan P2 Malaria Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
Penderita malaria klinis = 11 orang
1.
Penderita malaria positif = 1 orang
Persentase penderita malaria klinis
2.
90%
90%
100%
dikonfirmasi lab/RDT.
Persentase penderita malaria
3.
100%
100%
100%
(+) diobati ACT
Sumber : SP2TP tahun 2014
Untuk pengobatan penderita malaria, pada tahun 2014 ditemukan 11
penderita malaria klinis, setelah dilakukan pemeriksaan mikroskopis 1 orang
penderita dinyatakan malaria positif dengan ditemukan ring Plasmodium vivax
pada sedian darahnya. Dari uraian tersebut diketahui 100% penderita malaria
dikonfirmasi laboratorium dan 100% penderita malaria (+) diobati dengan
Artemisin Combination Theraphy atau ACT.

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

41
2.2.4.4.

Kusta

Penyakit Kusta disebabkan oleh bakteria Mycobacterium leprae yang


berjangkit secara perlahan-lahan dan menyerang bahagian kulit, saraf kaki dan
tangan, serta lain-lain organ seperti mata dan hidung.

Penyakit Kusta juga

dikenali sebagai Penyakit Hansen

No

Tabel 22
Hasil Kegiatan P2 Kusta Tahun 2014
Target
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM

Kusta
1.
Jumlah penderita kusta = 1 orang
Persentase penderita kusta
yang telah selesai berobat
Sumber : SP2TP tahun 2014

>90%

>90%

80%

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada tahun 2014 telah


ditemukan 1 orang penderita kusta dan sedang menjalani pengobatan.

2.2.4.5. Gigitan Hewan Pembawa Rabies (GHPR).


Penyakit Rabies adalah penyakit yang disebabkan virus dan disebarkan
melalui gigitan hewan pembawa rabies (HPR), dan merupakan penyakit menular
akut yang menyerang susunan saraf pusat ini dapat terjadi pada manusia dan
hewan.

Tabel 23
Hasil Kegiatan P2 Rabies Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
Pencegahan & penanggulangan Rabies
1.
Jumlah pasien GHPR = 2 orang
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

42
Cuci luka terhadap kasus GHPR
Vaksinasi terhadap kasus GHPR
yg berindikasi
Sumber : SP2TP tahun 2014

100%

100%

100%

100%

100%

50%

Pada tahun 2014 ditemukan 2 orang pasien terkena gigitan hewan


pembawa rabies (GHPR), terhadap semua penderita (dilakukan 100%) cuci luka
dan hanya 50% yang mendapatkan vaksinasi dikarenakan vaksin kosong.

2.2.4.6. Diare
Tabel 24
Hasil Cakupan P2 Diare Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
Penderita diare 0-1 thn = 157
Penderita diare 1-4 thn = 397
Penderita diare >5 thn = 399
Jumlah penderita diare = 953
Penemuan dan penanganan
100%
100%
100%
penderita penyakit diare
Sumber : SP2TP tahun 2014
Ditemukan 953 penderita diare, dengan perincian : diare pada usia 0 1
tahun 157 penderita, diare pada usia 1 4 tahun 397 penderita dan diare pada usia
>5 tahun 399 penderita.

Jumlah penemuan dan penanganan penderita diare

mancapai 100%.

2.2.4.7. Pnemonia
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada paru-paru
yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit.
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

43
Tabel 25
Hasil Cakupan P2 Pnemonia Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
Penderita Pneumonia = 2 orang
1. Penemuan dan penanganan
100%
100%
100%
Penderita penyakit pneumonia
Sumber : SP2TP tahun 2014
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tahun 2014 ditemukan 2 orang
penderita Pnemonia, keduanya balita.

2.2.4.8. Demam Berdarah Dengue


Tabel 26
Hasil Cakupan Penemuan Penderita DBD Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
Penderita DBD = 17 orang
1. Penemuan dan penanganan
100%
100%
100%
Penderita penyakit DBD yg ditangani
Sumber : SP2TP tahun 2014
Untuk demam berdarah dengue, pada tahun 2014 ditemukan 17 penderita
demam berdarah dengue. Adapun 17 orang tersebut berasal Sukaraja 5 orang,
Bagelen 7 orang, Bogorejo 1 orang, Kutoarjo 3 orang, Pampangan 1 orang dan
penanganan terhadap penderita mencapai 100%.

2.2.5. Pelayanan Imunisasi


Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang penyakit
menular yang dapat mematikan seperti : Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Typhus,

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

44
Radang selaput otak. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat
vital agar kelompok berisiko ini terlindung adalah melalui imunisasi.
Imunisasi ada dua macam yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif
adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan
dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Imunisasi
dasar pada bayi antara lain : Hepatitis B, BCG, Polio, DPT/HB dan Campak.
Grafik 13
Cakupan Imunisasi Bayi Tahun 2014

Target=95%

2014=95%
%
%

Sumber : SP2TP Tahun 2014

Dari grafik 13 diatas tampak bahwa imunisasi dasar lengkap untuk


Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan adalah 95,9%.
Cakupan imunisasi dasar lengkap berdasarkan wilayah desa tampak pada gambar
berikut :
Grafik 14
Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Tahun 2014

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

45

Target
Th 2014=95%

Sumber : SP2TP Tahun 2014

Dari grafik 14 tampak bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap semua desa
telah mencapai dari target yang telah ditentukan 95%. Untuk cakupan kegiatan
pelayanan Imunisasi tahun 2014 seperti pada gambar di bawah ini :
Tabel 27
Persentase Cakupan Pelayanan Imunisasi Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
a. Pelayanan Imunisasi
b. Persentase cakupan desa UCI
100%
100%
100%
Persentase imunisasi TT2 (+) pada
c.
89%
89%
100%
bumil
Persentase imunisasi campak
d.
99%
99%
100%
Anak kelas 1 SD
Persentase imunisasi
e.
99%
99%
100%
DT anak kelas 1 SD
Persentase imunisasi TD
f.
99%
99%
100%
Anak kelas 2 dan 3 SD
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
Untuk hasil kegiatan imunisasi Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan
tahun 2014 sudah seluruhnya mencapai target.
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

46

2.2.6. Penyakit Tidak Menular


Tabel 28
Persentase Kegiatan Penyakit Tidak Menular Tahun 2014
No
Kegiatan
Pencapaian
1.
Cakupan penyakit tidak menular :
Hipertensi
1242
Diabetes Militus
292
Jantung
17
Asma
100
Cidera lain
81
Stroke
26
PPOK
69
Tumor Payudara
6
Tyroid
4
Kanker Servic
2
KLL
249
Sumber : SP2TP tahun 2014

2.2.7.

Surveilance (Pengamatan Penyakit)

Tabel 29
Persentase Kegiatan Surveilance Tahun 2014
Target
No
Kegiatan
Sasaran Pencapaian
SPM
1.
Surveilance pengamatan penyakit
a.Persentase kelengkapan laporan W2
95%
95%
100%
b.Persentase ketepatan laporan W2
95%
95%
95%
c.Persentase kelengkapan laporan STP
100%
100%
100%
d.Persentase ketepatan laporan STP
95%
95%
100%
e.Persentase kelengkapan laporan C1
100%
100%
100%
f.Persentase ketepatan laporan C1
95%
95%
100%
Persentase Puskesmas/Desa membuat
g.
84%
84%
80%
penyajian data SKD
Persentase Puskesmas/Desa
h.melaksanakan respon cepat pd kasus
84%
84%
84%
potensi KLB
Persentase Puskesmas membuat
i.rekomendasi KLB ke lintas program
84%
84%
80%
terkait
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

47

Hasil kegiatan surveilance adalah kelengkapan laporan W2 100%,


ketepatan laporan W2 95%, kelengkapan laporan STP 100%, ketepatan laporan
STP 100%, kelengkapan laporan C1 100%; ketepatan laporan C1 100%;
Puskesmas/Desa

membuat

penyajian

data

SKD

80%,

Puskesmas/Desa

melaksanakan respon cepat pada kasus potensi KLB 84% namun cakupan
persentase Puskesmas membuat rekomendasi KLB ke lintas program terkait yaitu
80%.

2.3.

Upaya Pengobatan
Upaya pengobatan mencakup kegiatan pengobatan seperti kunjungan

Puskesmas baik kunjungan rawat jalan umum, rawat jalan gigi dan kunjungan
rawat inap. Defenisi Kunjungan Pasien adalah pemanfaatan penggunaan fasilitas
kesehatan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan
rumah oleh petugas kesehatan maupun dalam bentuk kegiatan lain dari
pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut, seperti kegiatan Puskesmas keliling
atau Pusling.
Puskesmas Keliling merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdiri dari
kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan serta sejumlah
tenaga kesehatan yang berasal dari Puskesmas, bertugas memberikan pelayanan
kesehatan.

Kunjungan juga berarti adanya kepercayaan pasien terhadap

organisasi penyelenggara pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhannya.


Besarnya tingkat kunjungan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan dapat dilhat
dari kunjungan harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan.
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

48
Selain kunjungan upaya pengobatan juga dihitung berdasarkan Bed
Occupancy Ratio (BOR) dan Average Length of Stay (ALOS). BOR atau angka
penggunaan tempat tidur adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur, baik pada Puskesmas maupun pada rumah sakit. Nilai
parameter BOR yang ideal antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Average Length of Stay (ALOS) atau rata-rata lamanya pasien dirawat,
secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005 dalam
http://mpkpk2008.blogspot.com/2009/01/perhitungan-bor-avlos-toi-bto-gdrndr.html) Adapun hasil kegiatan upaya pengobatan dapat dilihat pada tabel 25
berikut :
Tabel 30
Hasil Kegiatan Upaya Pengobatan Tahun 2014
No
Kegiatan
Target
Pencapaian
%
1. Total Kunjungan Puskesmas
Kunjungan Puskesmas (Rawat Jalan)
26.079
Kunjungan Rawat Inap
1.843
Kunjungan Pelayanan Gigi
1.551
2. Pusling
4 kali
3. BOR Puskesmas Rawat Inap
15%
1,51%
ALOS Puskesmas Rawat Inap
3-5 hari
3-5 hari
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014
Berdasarkan tabel 30 diketahui bahwa pada tahun 2014 kunjungan
puskesmas rawat jalan ada 26.079 kunjungan, kunjungan rawat inap ada 1.843
kunjungan, kunjungan pelayanan gigi ada 1.551 kunjungan. Selain itu pada tahun
2014 telah diselenggarakan Puskesmas Keliling sebanyak 4 kali, yaitu di Desa
Cipadang, Padang Ratu, Sukadadi dan Kutoarjo. Cakupan Bed Occupancy Ratio

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

49
(BOR) atau angka penggunaan tempat tidur di Puskesmas Rawat Inap Gedong
Tataan adalah 1,51%, cakupan BOR belum mencapai target yang ditetapkan
sedangkan untuk Average Length of Stay (ALOS) atau rata-rata lamanya pasien
dirawat adalah 3-5 hari juga telah mencapai target yang ditetapkan. Asuhan
keperawatan terhadap individu telah pula dilaksanakan pada 1.843 pasien yang
dirawat. Cakupan variabel Upaya Pengobatan di Puskesmas Rawat Inap Gedong
Tataan mencapai angka 22.26% jumlah tersebut berada di bawah target upaya
pengobatan sebesar 50%.

2.4

Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan yang telah dilaksanakan di Puskesmas

Rawat Inap Gedong Tataan belum optimal, sistem pelaporan yang dilakukan
hanya bila kasus ditemukan.

Pada upaya kesehatan pengembangan belum

ditentukan target maupun cakupan, hasil yang dilaporkan hanya sebatas ada
penemuan penyakit atau kasus, adapun hasil upaya kesehatan pengembangan yang
telah dilakukan yaitu :

2.4.1. Usia Lanjut


Tabel 31
Upaya Kesehatan Pengembangan (Usila) Tahun 2014
No
Kegiatan
Target
Pencapaian
1. Pembinaan kelompok usia lanjut
13
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

50
2.

Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok


usia lanjut

3.555

Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan tahun 2014


Pada tabel 31 diatas disebutkan bahwa untuk upaya kesehatan
pengembangan seperti cakupan kegiatan pembinaan usia lanjut dan pemantauan
kesehatan usia lanjut sebesar 3.555 orang dari 13 Posyandu Lansia yang ada,
namun idealnya seluruh Posyandu Usila dapat dibina.

2.4.2. Perawatan Kesehatan Masyarakat


Tabel 32
Upaya Kesehatan Pengembangan (Perkesmas) Tahun 2014
No
Kegiatan
Target
Pencapaian
1. Cakupan Pembinaan keluarga rawan :
Maternal Risti
13
Anak Risti
4
Masalah Gizi
20
Penyakit Menular/Tidak Menular
243
Usia lanjut Risti
25
Tindak lanjut perawatan
17
Sumber : SP2TP tahun 2014
Pada tabel 32 diatas dapat diketahui bahwa cakupan
pembinaan keluarga rawan dengan maternal resiko tinggi ada 13, anak resiko
tinggi ada 4, masalah gizi ada 20, penyakit menular/tidak menular ada 243, usia
lanjut resiko tinggi ada 25, tindak lanjut perawatan ada 17.

2.4.3. Kesehatan Jiwa

No

Tabel 33
Upaya Kesehatan Pengembangan (Jiwa) Tahun 2014
Kegiatan
Target
Pencapaian

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

51
1.

Cakupan Penderita Gangguan Mental


Dementia
Penyakit Jiwa (Zchizophrenia)
Gangguan Psikotik
Gangguan Cemas
Amnesia
Pingsan (Stupor)
Psychosomatic
Gangguan Neurotic
Gangguan Paranoid
Retardasi Mental
Gangguan Mental
Tinnitus
Sumber: SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan Tahun 2014

218
0
0
0
0
0
0
0
2
0
3
0

Cakupan program Kesehatan Jiwa di Puskesmas Rawat Inap Gedong


Tataan pada tahun 2014 berupa pelayanan terhadap 218 pasien dementia baik
pasien lama maupun pasien baru. Pasien dengan gangguan paranoid ada 2 orang
serta gangguan mental ada 3 orang.

2.4.4. Kesehatan Gigi


Tabel.34
Upaya Kesehatan Pengembangan (Gigi) Tahun 2014
No
Kegiatan
Target
1. Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Gigi :
Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu
Pembinaan kesehatan gigi di TK
Pembinaan dan bimbingan sikat gigi masal pada
SD/MI
Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi
Gigi tetap yang dicabut
Gigi tetap yang ditambal permanen

Pencapaian
0
0
17
580
429
5

Sumber: SP2TP Tahun 2014


Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi yang telah dilakukan di
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan adalah pelayanan pencabutan gigi tetap

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

52
sebanyak 429 orang.

Pembinaan kesehatan gigi di TK dilakukan tidak ada

kegiatan. Untuk pembinaan dan bimbingan sikat gigi masal di SD/MI sudah 17
SD, perawatan kesehatan gigi pada SD/MI ada 580 orang. Gigi tetap dicabut ada
429 orang dan yang ditambal permanen ada 5 orang.

2.4.5. Pengobat Tradisional (Batra)


Tabel.35
Upaya Kesehatan Pengembangan (Batra) Tahun 2014
No
Kegiatan
Target
(%)
1. Cakupan Batra terdaftar
65
2. Cakupan Batra yang dibina
80
3. Jumlah sarana distribusi obat tradisional tidak
15
memenuhi syarat kesehatan
4. Cakupan KK yang menanam TOGA
35
5. Jumlah Kader dilatih TOGA
45

Pencapaian
135
76 (57%)
0
419 (3,3%)
22

Sumber: SP2TP Tahun 2014


Cakupan Batra terdaftar ada 135 orang, yang dilakukan pembinaan ada 76
orang (57%). Jumlah sarana distribusi obat tradisional tidak memenuhi syarat
kesehatan 0. Cakupan KK yang menanam TOGA ada 3,3% serta jumlakh kader
yang dilatih TOGA ada 22 orang.

2.4.6. Kesehatan Kerja

No

Tabel.36
Upaya Kesehatan Kerja Tahun 2014
Kegiatan
Target

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

Pencapaian

53
1.

Persentase cakupan pelayanan kesehatan kerja dan


pekerja formal

Sumber: SP2TP Tahun 2014


Dan untuk bina kesehatan kerja yang terdiri dari pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan pada pekerja di Pos Usaha Kesehatan Kerja pun belum
dilakukan secara optimal.

2.5 Upaya Kesehatan Penunjang


Selain Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan di
Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan terdapat pelayanan penunjang dari setiap
upaya tersebut. Pelayanan penunjang terdiri atas apotek, laboratorium, apotek
serta pencatatan dan pelaporan.

2.5.1. Apotek
Pengelolaan obat di Puskesmas dapat dilakukan oleh seorang apoteker
atau asisten apoteker. Tugas pokoknya adalah mengelola obatobatan yang ada di
Puskesmas, meliputi Perencanaan, yaitu menyusun perkiraan kebutuhan obat yang
akan dating; Pengadaan, yaitu melaksanakan pengambilan obat dari gudang
Farmasi; Penerimaan, yaitu melaksanakan penerimaan obat yang diserahkan dari
institusi yang lebih tinggi atau menerima pengembalian obat dari bawah;
Penyimpanan, yaitu kegiatan untuk mengamankan persediaan obat; Distribusi,
yaitu kegiatan menyerahkan obat ke unitunit pelayanan dan Penggunaan, yaitu
kegiatan pemanfaatan obat untuk penderita yang sesuai serta pencatatan dan

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

54
pelaporan, yaitu kegiatan membuat catatan dan laporan untuk tata usaha obat
obatan di Puskesmas.

2.5.2. Pelayanan Laboratorium


Menurut Permenkes no 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat,

disebutkan bahwa laboratorium

adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang melaksanakan pengukuran,


penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan atau faktor
yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Hasil
kegiatan laboratorium Puskesmas, dapat dilihat pada tabel 37 berikut ini :
Tabel. 37
Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Tahun 2014
No Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium
Hasil
Target
1 Pemeriksaan Hemoglobin
172 (17,4%)
93%
2 Pemeriksaan trombosit tersangka DBD 31 (100%)
100%
3 Pemeriksaan darah malaria
11 (100%)
100%
4 Pemeriksaan test kehamilan
17 (1,72%)
93%
5 Pemeriksaan sputum BTA
208 (26,66%)
70%
6 Pemeriksaan sputum BTA (+)
36 (46,15%)
70%
7 Pemeriksaan urin protein
57 (5,7%)
95%
Sumber : SP2TP Puskesmas Rawat Inap Gedong tahun 2014
Berdasarkan tabel 37 diatas beberapa jenis pemeriksaan laboratorium
sederhana telah dilaksanakan di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan seperti
pemeriksaan penyaringan darah dan urin yaitu pemeriksaan haemoglobin 172
pemeriksaan, pemeriksaan penyaringan protein urin 57 pemeriksaan, test
kehamilan 17 pemeriksaan dan pemeriksaan trombosit untuk tersangka demam

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

55
berdarah dengue bagi penderita tersangka demam berdarah dengue ada 31
pemeriksaan.
Untuk pemeriksaan mikroskopis telah dilakukan pemeriksaan darah untuk
malaria dan pemeriksaan sputum untuk tubercolosis paru.

Tahun 2014 telah

dilakukan 11 (100%) pemeriksaan malaria dan mencapai target yang telah


ditetapkan yaitu seluruh tersangka penderita malaria telah diperiksa darahnya.
Untuk pemeriksaan sputum telah dilakukan 208 (26,66%) pemeriksaan sputum
untuk suspek Tubercolosis Paru dan ditemukan 36 (46,15%) penderita
tubercolosis BTA (+).

2.5.2 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas


Sistem pencatatan dan pelaporan merupakan salah satu bentuk upaya
pelayanan penunjang dari setiap upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan yang dilaksanakan di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan.
Pencatatan dan pelaporan tersebut terdiri dari beberapa jenis meliputi :
1. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas Laporan Bulanan
dengan Lembaran Jenis Penyakit (SP2TP - LB 1).
2. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas Laporan Bulanan
dengan Penggunaan Obat (SP2TP-LB2).
3. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas Laporan Bulanan
dengan Lembaran Program Puskesmas yang berisi laporan program yang
dilaksanakan oleh Puskesmas seperti Laporan hasil program Perbaikan Gizi,

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

56
KIA-KB, Imunisasi, program penanggulangan penyakit menular dan lain-lain
(SP2TP-LB3).
4.

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas Laporan Bulanan


dengan Lembaran Kegiatan Pelayanan di Puskesmas yang berisi laporan
kunjungan, jumlah kunjungan rawat jalan dan inap puskesmas, laporan
jumlah pasien dengan perawatan kesehatan masyarakat, laporan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut, laporan jumlah kegiatan penyuluhan, laporan
jumlah kegiatan kesehatan lingkungan dan laporan jumlah pelayanan
laboratorium (SP2TP-LB4).
Cara pengumpulan untuk laporan yang berasal dari bidan desa dan

Puskesmas Pembantu harus masuk ke koordinator SP2TP setiap tanggal 25 tiap


bulannya, sedangkan untuk laporan pemegang program dan bidan koordinator
harus masuk ke petugas SP2TP Puskesmas setiap tanggal 30 tiap bulannya.
Adapun hasil kegiatan pencatatan dan pelaporan tahun 2014 adalah telah
membuat dan mengirimkan laporan

bulanan ke Dinas Kesehatan Kabupaten

Pesawaran tepat waktu, telah dibuat data 10 besar penyakit dan telah dilakukan
satu kali mini lokakarya lintar sektor pada Bulan Desember.

2.6.

Manajemen Puskesmas
Kegiatan manajemen Puskesmas meliputi manajemen operasional, alat dan

obat, keuangan dan manajemen ketenagaan.


Puskesmas dapat dilihat pada tabel 38 berikut :

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

Hasil kegiatan manajemen

57

No
I.

Tabel 38
Kegiatan Manajemen Tahun 2014
Jenis variabel
Skala 1
Skala 2
Nilai = 4
Nilai =7

Skala 3
Nilai=10

Manajemen operasional

1. Membuat data
Sebagian <
pencapaian/cakupan
50%
kegiatan pokok tahun lalu.
Menyusun RUK melalui
2. analisis dan perumusan
Masalah berdasarkan
prioritas
Menyusun RPK secara
3. rinci dan lengkap

Nilai
Hasil

Sebagian
50%-80%

Semuanya
100%

Ya,
Ya,
Ya,
seberapa ada sebagian ada seluruhnya
analisis
analisis ada analisis
perumusan perumusan perumusan

Ya, terinci
sebagian
kecil

Ya, terinci
sebagian
besar

Ya, terinci
semuanya

Melaksanakan mini
4. lokakarya bulanan

< 5 kali
/ tahun

5-8 kali
/ tahun

9-12 kali
/ tahun

Melaksanakan mini
5. lokakarya triwulan/linsek

< 2 kali
/ tahun

2 - 3 kali
/ tahun

4 kali
/ tahun

Membuat dan
mengirimkan laporan
6. bulanan ke Kabupaten
tepat waktu

< 6 kali
/ tahun

6-9 kali
/ tahun

10-12 kali
/ tahun

10

< 6 kali
/ tahun

6-8 kali
/ tahun

9-12 kali
/ tahun

10

Membuat data 10 penyakit


terrbanyak setiap bulan
7.
Manajemen alat dan obat
Membuat kartu inventaris
II. dan menempatkan ditiap
ruangan
Melaksanakan up dating
daftar inventaris alat
Mencatat penerimaan dan
pengeluaran obat disetiap

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

58
unit pelayanan
Membuat kartu stock
untuk setiap jenis
obat/bahan di gudang obat
secara rutin
Menetapkan first in first
out dan first expired first
out.
Manajemen Keuangan
Membuat catatan bulanan
uang keluar masuk dalam
buku kas
Kepala Puskesmas
melakukan pemeriksaan
keuangan secara berkala
Manajemen Ketenagaan
Membuat daftar/catatan
kepegawaian petugas
Membuat uraian tugas dan
tanggung kjawab setiap
petugas
Membuat rencana kerja
bulanan

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

59

No

Jenis Variabel

Manajemen Operasional
Puskesmas
Membuat data
pencapaian/cakupan
1
kegiatan pokok
tahun lalu
Menyusun RUK melalui
analisis dan perumusan
2
Masalah berdasarkan
prioritas

3
4
5
6
7
II
1
2
3

Menyusun RPK secara


rinci dan lengkap
Melaksanakan mini
lokakarya bulanan
Melaksanakan mini lokakarya triwulanan/linsek
Membuat dan mengirimkan
laporan bulanan ke
kabupaten
tepat waktu
Membuat data 10 penyakit
terbanyak setiap bulan
Manajemen Alat
dan Obat
Membuat kartu inventaris
dan menempatkan di tiap
ruangan
Melaksanakan up dating
daftar Inventaris alat
Mencatat penerimaan dan
pengeluaran obat di setiap
unit pelayanan

Skala 1
Nilai = 4

Skala 2
Nilai = 7

Skala 3
Nilai = 10

Nilai
Hasil
7

Sebagian
< 50%

Sebagian
50% - 80%

Semuanya
100%

ya,
ya,
ya,
seberapa
sebagian seluruhnya
ada analisis ada analisis ada analisis
perumusan perumusan perumusan
ya,
ya,
ya,
terinci
terinci
terinci
sebagian
sebagian
semuanya
Kecil
besar
<5 kali
5-8 kali
9 -12 kali
/tahun
/tahun
/tahun
<2 kali
2-3 kali
4 kali
/tahun
/tahun
/tahun

7
4
4

<6 kali
/tahun

6-9 kali
/tahun

10 -12 kali
/tahun

10

<6 kali
/tahun

6-8
kali/tahun

9 -12
kali/tahun

10
6.4

< 60%
Ruang

61% - 80%
ruang

<3 kali
/tahun
ya,
beberapa
unit

4-6 kali
/tahun
ya,
sebagian
besar
ya,
sebagian
besar item
obat
ya,
sebagian
besar item

Membuat kartu stock untuk


4 setiap jenis obat/bahan di
gudang obat secara rutin

ya,
beberapa
Item obat

5 Menetapkan First in
first out dan First expired
first out

ya,
beberapa
item obat

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

81-100%
ruang

tiap bulan

ya,
seluruhnya

ya,
seluruhnya
besar item
obat
ya,
seluruhnya
item obat

7
10

60
obat
III

Manajemen Keuangan
Membuat catatan bulanan
1 uang masuk keluar dalam
buku kas
Kepala puskesmas
2 melakukan pemeriksaan
keuangan secara berkala

IV

Membuat daftar /catatan


kepegawaian petugas

Membuat uraian tugas dan


tanggung jawab setiap petugas

1.

ya,
tidak tentu
ya,
Tidak tentu

Manajemen Ketenagaan

8.5
ya,
ya,
setiap tiga
setiap bulan
bulanan
ya,
ya,
setiap tiga
setiap bulan
bulanan

Membuat rencana kerja


bulanan bagi setiap petugas
sesuai dengan tugas
Membuat penilaian DP3 tepat
waktu

10
7
4.75

ya, beberapa ya, sebagian


pegawai
pegawai
ya,
beberapa
Petugas

ya,
sebagian
petugas

ya,
semua
pegawai
ya,
semua
petugas

4
4

ya, beberapa ya, sebagian


Petugas
petugas

ya, semua
petugas

ya, beberapa ya, sebagian


petugas
petugas

ya, semua
petugas

Manajemen operasional Puskesmas seperti :


a. Telah dibuat 80% data pencapaian atau cakupan kegiatan pokok tahun 2014
dengan nilai 7.
b.Penyusunan Rencana Usulan Kerja (RUK) melalui analisis dan perumusan
masalah berdasarkan prioritas telah dilakukan sebagian disertai analisis
perumusan dengan nilai 7
c. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

sebagian besar dilakukan

secara terperinci dan lengkap dengan nilai 7


d.Telah dilaksanakan mini lokarya bulanan tingkat Puskesmas <5 kali di
tahun 2014 dengan nilai 4
e. Telah dilaksanakan mini lokarya lintas sektor di Puskesmas <2 kali di
tahun 2014 dengan nilai 4.

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

61
f. Pembuatan dan pengiriman laporan bulanan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
telah dilakukan tepat waktu sebanyak 10-12 kali di tahun 2014 dengan nilai
10.
g.Telah dilakukan 12 kali pembuatan data sepuluh penyakit terbanyak di
tahun 2014 dengan nilai 10.
h.Hasil penilaian Manajemen operasional Puskesmas adalah 7 yang artinya
nilai rata-rata kondisi manajemen operasional Puskesmas termasuk dalam
kategori sedang.

2. Manajemen alat dan obat yang terdiri dari :


a. Telah ada kartu inventaris yang ditempatkan dimasing-masing ruangan
sekitar 61- 80% dengan nilai 7.
b. Telah dilaksanakan 1 kali updating daftar inventaris alat di tahun 2014
dengan nilai 4.
c. Telah dilakukan sebagian besar pencatatan dan pengeluaran obat di setiap
unit pelayanan Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan dengan nilai 7
d. Sebagian besar item obat telah dibuatkan kartu stok untuk setiap jenis
obat/bahan di gudang obat secara rutin dengan nilai 7
e. Telah ditetapkannya First In First Out (FIFO) dan Firts expired First Out
(FEFO) di Puskesmas dengan nilai 10
f. Hasil penilaian Manajemen alat dan obat di puskesmas adalah 6.4 yang
artinya nilai rata-rata kondisi manajemen alat dan obat adalah sedang.
3. Manajemen keuangan terdiri dari :

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

62
a. Setiap bulan telah dibuat catatan bulanan uang masuk keluar dalam buku
kas dengan nilai 10
b. Setiap tiga bulan telah dilakukan pemeriksaan keuangan secara berkala
oleh KAUPT Puskesmas dengan nilai 7
c. Hasil penilaian Manajemen keuangan di

puskesmas adalah 8,5 yang

artinya nilai rata-rata kondisi manajemen keuangan adalah baik.

4. Manajemen ketenagaan terdiri dari :


a. Beberapa pegawai telah dibuatkan daftar/catatan kepegawaian dengan nilai
4
b. Beberapa petugas telah dibuatkan uraian tugas dan tanggung jawab dengan
nilai 4
c. Beberapa petugas telah dibuatkan uraian tugas dan tanggung jawab dengan
nilai 4
d. Membuat rencana kerja bagi beberapa petugas dengan nilai 4
e. Semua petugas telah dibuatkan DP3 tepat waktu dengan nilai 7
f. Hasil penilaian manajemen ketenagaan di Puskesmas adalah 4.75 yang
artinya nilai rata-rata kondisi manajemen ketenagaan adalah kurang.

2.7

Hasil Kegiatan Mutu Pelayanan


Variabel penilaian mutu pelayanan Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

dapat dilihat pada tabel 34 berikut. Dimana pada tabel tersebut diketahui bahwa :

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

63
Tabel 34
Penilaian Mutu Pelayanan Tahun 2014
Skala 3
Skala 2
Skala 1
No
Jenis Variabel
Nilai = 10 Nilai = 7 Nilai = 4
Drop out pelayanan ANC
1
< 10%
11 - 20%
>20%
(K1-K4)
2 Persalinan oleh nakes
>80%
70-79%
<70%
3 Penanganan komplikasi
>5%
4-4,9%
<4%
4 Error rate pemeriksaan BTA
<5%
6-10%
>10%
Error rate pemeriksaan
5
<5%
6-10%
>10%
malaria
6 Kepatuhan thdp standar ANC 81-100%
51-80%
<50%
Kepatuhan terhadap standard
7
81-100%
51-80%
<50%
pemeriksaan tbc Paru
8 Tingkat kepuasan pasien
81-100%
51-80%
<50%
Rata-rata penilaian mutu pelayanan
Sumber : SP2TP tahun 2014

Nilai
Hasil
10
10
10
10
10
10
10
7
9,62

1.

Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 4,77% dengan nilai 10

2.

Persalinan oleh tenaga kesehatan 91,4% dengan 10

3.

Penanganan komplikasi obstetri resiko tinggi 57,87% dengan nilai 10

4.

Error rate pemeriksaan BTA <5% dengan nilai 10.

5.

Tidak ada error rate pemeriksaan malaria dengan nilai 10.

6.

Kepatuhan terhadap standar ANC 85% dengan nilai 10

7.

Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru 100% dengan nilai 10

8. Survey kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan


nilai 7.
9. Hasil pencapaian mutu pelayanan di puskesmas adalah 9,62 yang artinya nilai
mutu pelayanan adalah baik..

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

64

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan

Anda mungkin juga menyukai