Terjemahan
Terjemahan
NPM
: 1106020270
Pengajar
Kelas
:B
: SWD
1
Restoran Pop-up adalah sebuah restoran kecil dan bangunannya
tidak permanen dan biasanya terletak di luar ruangan
Namun, saya sering bepergian tanpa tujuan dan berkelana di kota Berlin, entah
untuk mengunjungi teman-teman, untuk bekerja, untuk sekedar berjalan-jalan ,
untuk bersepeda, atau untuk sekedar bermain perahu kayak.
Pada hari ulangtahun saya kemarin malam, saya memutuskan untuk keluar dan
berbaur dengan masyarakat setempat. Saya berpikir untuk mengunjungi sebuah
restoran kecil di sudut kota yang diperuntukkan bagi para wisatawan.
Di sana, saya diberi perkakas. Pelayan restoran dengan potongan rambut
seperti pemain bola di restoran tersebut menyebutnya sebagai satu set peralatan
makan yang terdiri dari sendok, garpu, dan pisau. Selain itu, saya diberi sebuah
tatakan piring dan gelas yang terbuat dari kertas yang desain tulisan di bagian
permukaannya mirip seperti cermin yang retak. Tatakan tersebut terlihat seperti
peta kuno kota Berlin yang terbagi-bagi. Dulu saya tinggal jauh dari tembok
Berlin, yaitu di wilayah Berlin Timur (Jerman Timur). Sekarang saya tinggal
tepat pada perbatasan antara Berlin Timur dan Berlin Barat.
Saat ini, kita sudah tidak dapat lagi melihat jejak-jejak pembagian kota Berlin
dalam empat sektor. Namun, memori tentang sejarah kota Berlin yang pernah
bergejolak akan selalu ada, misalnya terdapat banyak lubang bekas peluru pada
gedung-gedung di kompleks museum. Hal ini menyiratkan karakter kota Berlin
dan penduduknya yang keras. Kau harus bisa membalasnya.
Permasalahan
1. Kesulitan yang saya alami ketika menerjemahkan teks ini adalah saat saya
ragu dalam mengartikan kata Schmelztiegel pada judul teks ini ke dalam
bahasa Indonesia. Schmelztiegel dalam bahasa Inggris berarti Melting Pot,
yaitu metafora untuk masyarakat heterogen yang semakin homogen. Namun
saya tidak dapat menemukan padanan yang tepat dalam bahasa Indonesia
untuk mengartikan kata Schmelztiegel, maka saya memilih untuk
menggunakan istlah Melting Pot pada judul karena menurut saya sudah
banyak orang Indonesia yang mengetahui arti dari kata Melting Pot,
sehingga orang akan mengerti ketika membaca judul teks.
2. Permasalahan kedua yaitu pada penerjemahan pada kata man. Apabila man
diterjemahkan secara harfiah, maka akan berarti orang-orang. Selain
terdengar tidak praktis, hal ini akan membuat teks terjemahan bernada
informal. Selain itu, penggunaan subjek orang-orang atau orang dalam
bahasa Indonesia lebih cocok digunakan dalam ragam lisan. Oleh karena itu,
saya menerjemahkan man dengan kita, agar teks terjemahan dapat diterima
oleh orang yang menggunakan bahasa Indonesia.
3.
lazim untuk bidang tertentu dalam teks ini. Terlihat pada kalimat Eingeweide
einer alten, herunter gekommenen Fabrik. Eingeweide adalah istilah yang biasa
digunakan dalam bidang kedokteran dan dapat diartikan sebagai organ dalam
perut makhluk hidup, terutama hewan dan manusia. Solusi penerjemahan yang
saya lakukan terhadap kalimat ini adalah mencari informasi pendukung dari
internet dan mencoba mengaitkannya dengan konteks kalimat sebelum dan
sesudahnya.
4.