Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

DISCHARGE PLANNING
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
DI RAWAT INAP LANTAI 3 RS. UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
11 MEI 12 JUNI 2015

OLEH:
KELOMPOK 2
Noki Rama Dewangga S., S.Kep
Nurul Wachyu Fitriyah, S.Kep
Liya Kurniawati, S.Kep

131413143001
131413143004
131413143005

Habib Muhammad, S.Kep

131413143007

Rinda Hidayati, S.Kep

131413143009

Rio Agus Efendi, S.Kep

131413143015

Ria Ines Nurfirstya, S.Kep

131413143018

Ratna yulita, S.Kep

131413143021

Aby Nugrah Septanto, S.Kep


Miftahul Fahmi, S.Kep
Ayu Dyah Lestari, S.Kep

131413143022
131413143027
131413143057

Puji Lestari, S.Kep

131413143059

Fidelia Wandita N., S.Kep


Rizki Agustino, S.Kep
Winedhar Pawestri, S.Kep
Bella Yuri Kartika, S.Kep

131413143061
131413143065
131413143068
131413143069

Nina Rizka Rochmawati, S.Kep

131413143071

Suciati Ningsih, S. Kep

131413143075

PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN NERS (P3N)


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan proses yang
dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang
dilakukan untuk memberi kemudahan pengawasan layanan kesehatan dan
pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan
proses yang dinamis agar tim kesehatan mendapat kesempatan yang cukup
untuk menyiapkan pasien melakukan keperawatan mandiri di rumah.
Perencanaan pulang didapat dari proses interaksi ketika keperawatan
professional, pasien, keluarga, berkolabolari untuk memberikan dan mengatur
kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus
berpusat pada masalah pasien yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitasi, serta
keperawatan rutin (Nursalam, 2014).
Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan suatu
hubungan yang terintegrasi yaitu antara keperawatan yang diterima pada
waktu di rumah sakit dengan keperawatan yang diberikan setelah pasien
pulang. Keperawatan di rumah sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan
perawatan dirumah. Namun sampai dengan saat ini, perencanaan pulang bagi
pasien yang dirawat di rumah sakit belum optimal dilaksanakan, dimana peran
keperawatan terbatas pada kegiatan rutinitas saja yaitu hanya berupa informasi
kontrol ulang. Pasien memerlukan keperawatan kesehatan dirumah, konseling
kesehatan atau penyuluhan, dan pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu
dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan sering kembali ke
ruang kedaruratan dengan masalah minor, sering kali diterima kembali dalam
waktu 24 jam dan kemudian pulang kembali.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan
hubungan yang efektif antara perawat dengan klien. Salah satu bentuk peran
perawat yang harus ditingkatkan keefektivitasannya adalah saat perencanaan
pulang (discharge planning). Informasi yang diberikan perawat kepada pasien
pada saat perencanaan pulang, bertujuan agar pasien dan keluarga mampu

mengenali tanda bahaya dan mengetahui bagaimana cara memanajemen


pemberian

perawatan

di

rumah.

Ketidaksiapan

pasien

menghadapi

pemulangan juga dapat terjadi karena pasien terlalu cepat dipulangkan


sehingga hal ini juga beresiko terhadap terjadinya komplikasi setelah di
rumah, dan juga dikarenakan pemulangan yang tidak direncanakan yang dapat
berakibat kepada hospitalisasi ulang. Oleh karena itu, intervensi keperawatan
perlu dipersiapkan untuk menghadapi pemulangan pasien karena adanya
ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri sebagai akibat dari adanya
keterbatasan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah discharge
planning (perencanaan pemulangan pasien).
Discharge planning sudah dilakukan kepada pasien-pasien yang akan
pulang, namun hanya dilakukan secara lisan dan tidak mencakup aspek
discharge planning yang meliputi penjelasan penyakit dalam sebuah brosur
maupun leaflet sehingga pasien kadang lupa tentang penjelasan yang sudah
diberikan oleh para perawat.

Pada kenyataannya pelaksanaan discharge

planning belum optimal karena rendahnya kemauan sebagian perawat


pelaksana untuk merutinkan pelaksanaan discharge planning (Nursalam,
2010).
Pelaksanaan discharge planning di Rawat Inap Lantai 3 RSUA sudah
berjalan, namun belum sesuai dengan format discharge planning yang ada di
ruangan. Perawat hanya memberitahukan secara lisan mengenai diet, obatobatan yang harus diminum, dan kontrol. Discharge planning yang tidak
berjalan dapat mengakibatkan kegagalan dalam program perencanaan
perawatan pasien di rumah yang akan berpengaruh terhadap tingkat
ketergantungan pasien, dan tingkat keparahan pasien saat di rumah. Dengan
adanya role play discharge planning yang diadakan oleh mahasiswa praktik
profesi manajemen Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, maka
diharapkan pelaksanaan discharge planning di Rawat inap lantai 3 RSUA
dapat tercapai secara maksimal.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

Setelah

pelaksanaan

praktik

manajemen

keperawatan

diharapkan

mahasiswa dan perawat di Rawat Inap lantai 3 RSUA mampu menerapkan


discharge planning dengan baik dan benar.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.
2.
3.
4.

Mengidentifikasi kebutuhan klien untuk discharge planning.


Mengidentifikasi masalah klien dalam discharge planning.
Membuat perencanaan discharge planning pasien
Mengajarkan pada klien dan keluarga tentang perawatan klien di

rumah yang meliputi diet, aktivitas istirahat, waktu dan tempat kontrol.
5. Melakukan evaluasi kepada klien atau keluarga selama pelaksanaan
discharge planning.
6. Mendokumentasikan pelaksanaan discharge planning.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Klien
1. Meningkatkan

pengetahuan,

sikap

dan

keterampilan

dalam

memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan klien.


2. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarganya dalam kesiapan
perawatan di rumah.
3. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarganya dalam melakukan
perawatan diri sendiri di rumah.
1.3.2 Bagi Mahasiswa
1. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dan
klien sebagai penerima pelayanan.
2. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana dalam discharge
planning pada penyembuhan klien.
3. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada klien saat
di rumah.
4. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan ilmu yang telah
dimiliki serta mengaplikasikannya.
5. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkaji kebutuhan
pasien secara komprehensif untuk menentukan perencanaan pulang
bagi pasien secara tepat.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Pengertian Discharge Planning


Discharge planning merupakan komponen yang terkait dengan rentang

keperawatan. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan perawatan


berkelanjutan yang artinya perawatan yang dibutuhkan oleh pasien dimanapun
pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan mendokumentasikan discharge
planning akan beresiko terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi
fisik. Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis
dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan
kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan
sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan proses yang dinamis, agar tim
kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien
melakukan keperawatan mandiri di rumah. Perencanaan pulang didapatkan dari
proses

interaksi

ketika

keperawatan

profesional,

pasien,

dan

keluarga

berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang


diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah pasien yaitu
pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan rutin yang sebenarnya
(Swenberg dalam Nursalam, 2014).
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan
perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan
derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke
lingkungannya (Supriyati, 2010).
2.2

Tujuan Discharge Planning


Tujuan discharge planning/perencanaan pulang antara lain sebagai berikut

(Nursalam, 2014) :
1.
2.
3.
4.
5.

Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan sosial.


Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga.
Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien.
Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan yang lain
Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta

sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien.


6. Melaksanakan rentang keperawatan antara rumah sakit dan masyarakat.
6

discharge planning bertujuan untuk:


1. Membantu pasien dan keluarga untuk dapat memahami permasalahan
dan upaya pencegahan yang harus ditempuh sehingga dapat mengurangi
angka kekambuhan dan penerimaan kembali di Rumah Sakit.
2. Terjadi pertukaran informasi antara pasien sebagai penerima pelayanan
dengan perawat dari pasien masuk sampai keluar Rumah Sakit.
2.3

Manfaat Discharge Planning


Discharge planning mempunyai beberapa manfaat diantaranya yaitu

(Nursalam, 2014) :
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat panjaran selama di
rumah sakit sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu di rumah.
2. Tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin kontinutas
keperawatan pasien.
3. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada penyembuhan
pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan keperawatan baru.
4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan
rumah.
2.4 Prinsip-prinsip Dalam perancanaan Pulang
Prinsip prinsip perencanaan pulang pasien (Nursalam, 2014) adalah :
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan
kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi, kebutuhan ini dikaitkan dengan
masalah yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga
kemungkinan masalah yang timbul di rumah dapat segera diantisipasi
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif, perencanaan pulang
merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada.
Tindakan atau rencana akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan
penegtahuan dari tenaga yang tersedia maupun fasilitas yang tersedia di
masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap system pelayanan kesehatan.
Setiap klien yang masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus
dilakukan.
2.5 Jenis-jenis Pemulangan

Pengklasifikasian jenis pemulangan pasien adalah sebagai berikut.


1. Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang ini
dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat komplikasi. Pasien
untuk sementara dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak
rumah sakit atau puskesmas terdekat.
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya), cara ini merupakan akhir
dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun apabila pasien perlu
dirawat kembali maka prosedur keperawatan dapat dilakukan kembali.
3. Judical discharge (pulang paksa), kondisi ini diperbolehkan pulang walaupun
kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi pasien harus
dipantau dengan melakukan kerja sama dengan keperawatan puskesmas
terdekat (Nursalam, 2014).
2.6 Komponen Perencanaan Pulang
Menurut Jipp dan Sirass dalam Kristina (2007), komponen perencanaan
pulang terdiri dari:
1.
Perawatan di rumah
Meliputi pemberian pengajaran atau pendidikan kesehatan (health education)
mengenai diet, mobilisasi, waktu kontrol dan tempat kontrol. Pemberian
pelajaran disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan keluarga, mengenai
2.

perawatan selama pasien di rumah nanti.


Obat-obatan

yang

masih

diminum

dan

jumlahnya
Pada pasien yang akan pulang dijelaskan obat-obat yang masih diminum, dosis,
cara pemberian, dan waktu yang tepat minum obat.
3.
Obat-obatan yang dihentikan
Meskipun ada obat-obatan yang tidak diminum lagi oleh pasien, obat-obat
tersebut tetap dibawakan ke pasien.
4.
Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan hasil pemeriksaan selama MRS
dibawakan ke pasien saat pulang.
5.
Surat-surat seperti: surat keterangan sakit, surat
kontrol.
2.7 Hal-hal yang harus diketahui pasien sebelum pulang
Menurut Nursalam (2014), hal-hal yamg haru diketahui pasien sebelum
pulang sebagai berikut :

1. Instruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan yang harus dijalankan,


serta masalah-masalah atau komplikasi yang didapat.
2. Informasi tertulis tentang keperawatan yang harus dilakukan di rumah.
3. Pengaruh diet khusus dan bertahap yang harus dijalankan.
4. Jelaskan masalah yang timbul dan cara mengantisipasi.
5. Pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada keluarga maupun pasien sendiri
dapat digunakan metode ceramah, demonstrasi dan lain-lain.
6. Informasi tentang nomor telepon layanan keperawatan, medis, dan kunjungan
rumah apabila pasien memerlukan.
2.8 Faktor-Faktor yang perlu dikaji dalam Discharge Planning
Menurut Nursalam (2014) factor-faktor yang perlu dikaji dalam
perencanaan pulang antara lain :
1. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit, terapi dan perawatan yang
diperlukan.
2. Kebutuhan psikologis dan hubungan interpersonal di dalam keluarga.
3. Keinginan keluarga dan pasien menerima bantuan dan kemampuan mereka
memberi asuhan.
4. Bantuan yang diperlukan pasien.
5. Pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari0hari seperti makan, minum,
eliminasi, istirahat dan tidur, berpakaian, kebersihan diri, keamanan dari
6.
7.
8.
9.

bahaya, komunikasi, keagamaan, rekreasi dan sekolah.


Sumber dan sistem pendukung yang ada di masyarakat.
Sumber finansial dan pekerjaan.
Fasilitas yang ada di rumah dan harapan pasien setelah di rawat.
Kebutuhan perawatan dan supervisi di rumah.
Beberapa tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien sebelum

pasien diperbolehkan pulang adalah sebagai berikut:


1. Pendidikan kesehatan diharapkan bisa mengurangi angka kambuh atau
komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga tentang
perawatan pascarawat.
2. Program pulang bertahap: bertujuan untuk melatih pasien untuk kembali ke
lingkungan keluarga dan masyarakat. Program ini meliputi apa yang harus
dilakukan pasien di rumah sakit dan apa yang harus dilakukan oleh keluarga.
3. Rujukan: Integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan
langsung antara perawat komunitas atau praktik mandiri perawat dengan
9

rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di rumah


(Nursalam, 2014).
2.9

Dokumentasi
Menurut Iyer dan Camp (2005) dalam Supriyo (2006), sebuah format yang

memuat petunjuk yang mengingatkan pemberi pelayanan kesehatan yang


mengimplementasikan

dan

mendokumentasikan

perencanaan

pemulangan

merupakan hal yang sangat membantu. Perencanaan pemulangan sering


dicantumkan dalam format terpisah dalam rekam medis, format ini biasanya berisi
hal-hal berikut:
1.

Pengkajian

awal

terhadap

kebutuhan

perencanaan pulang
2.

Usaha untuk menempatkan pasien pada


fasilitas yang tepat agar mendapatkan perawatan yang kontinyu atau untuk
mengatur pasien agar mendapatkan perawatan di rumah sesuai kebutuhan.

2.10 Prosedur Perencanaan Pulang


1.
Persiapan
1) Karu melihat persiapan untuk discharge planning pada perawat primer
2) Perawat primer menunjukkan kelengkapan untuk discharge planning
(kartu, leaflet, resume) serta menyebutkan hal hal yang perlu diajarkan
pada klien dan keluarga
2.

Pelaksanaan
1) Kepala ruangan membuka acara discharge planning
2) Perawat primer mengucapkan salam.
3) Perawat primer menyampaikan pendidikan kesehatan tentang: tanggal dan
tempat kontrol, makanan, obat yang diminum, aktivitas, serta hal hal
khusus lain.
4) Perawat primer memberikan kesempatan pada perawat assosiate untuk
memberikan informasi tambahan yang diperlukan.
5) Perawat primer memberikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk
bertanya serta melakukan evaluasi tentang hal hal yang telah

disampaikan.
6) Perawat primer melakukan pendokumentasian
3. Penutup
Kepala ruangan memberikan reward kepada perawat primer dan perawat
assosiate

10

2.11 Alur Discharge Planning


Ners PP dibantu PA

Dokter dan tim


kesehatan lain

Penentuan keadaan pasien


Klinis dan pemeriksaan
penunjang lain
Tingkat ketergantungan
pasien
Pasien direncanakan pulang

Penyelesaian
Administrasi

Program HE:
Kontrol dan Obat perawatan
Diet
Aktivitas dan Istirahat

Lain-lain

Monitor (sebagai proses service safety) oleh : keluarga dan


petugas

2.12 Peran Perawat Dalam Discharge Planning

11

1. Kepala Ruangan
1) Membuka acara discharge planning kepada pasien
2) Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
2.
Perawat Primer
1) Membuat rencana discharge planning
2) Membuat leaflet dan menyiapkan kartu discharge planning
3) Memberikan konseling
4) Memberikan pendidikan kesehatan
5) Menyediakan format discharge planning
6) Mendokumentasikan discharge planning
7) Melaksanakan agenda discharge planning (pada awal perawatan
sampai dengan akhir perawatan)
3.
Perawat Associate
Ikut membantu melaksanakan discharge

planning

yang

telah

direncanakan oleh perawat primer (Patrice, 1999)


2.13 Mekanisme
Tahap
Persiapan

Kegiatan
1.
menanyakan
persiapan untuk
planning
2.

3.
4.

5.

Pelaksanaan

1.
2.

3.

Waktu
NUM 10 menit
bagaimana
discharge

Tempat
Ruang
NUM

Pelaksana
NUM
PP

PP
sudah siap dengan status klien,
kartu
discharge
planning,
format discharge planning,
resume keperawatan dan leaflet
PP
menyebutkan masalah klien
PP
menyebutkan hal-hal yang perlu
diajarkan pada klien dan
keluarga
NUM
memeriksa
kelengkapan
administrasi (meliputi status,
format discharge planning,
resume keperawatan dan leaflet
NUM
membuka
acara 30 menit
discharge planning
PP menjelaskan tentang:
1) Tanggal dan tempat kontrol
2) Diet khusus
3) Aktivitas
dan
istirahat
selama di rumah
4) Perawatan di rumah
PA:

12

PP
PP
NUM

Bed
pasien

Karu
PP

PA

Penutup

1) Memberi
tambahan
informasi jika pasien pulang
akan diberi kartu discharge
planning
4. PP menanyakan kembali kepada
klien dan keluarga tentang
materi yang telah disampaikan
5. PP memberikan leaflet kepada
klien
6. PP mengucapkan terimakasih
NUM memberikan reward dan
saran kepada PP dan PA

PP
PP
2 menit

Nurse
Station

PP
NUM

BAB 3
PERENCANAAN
3.1 Pelaksanaan kegiatan
Topik
: Discharge planning post perawatan klien dengan Stroke
Hari/Tanggal
: Kamis, 4 Juni 2015
Waktu
: 09.00 WIB
Tempat
: Di Rawat Inap Lantai 3 Rumah Sakit Universitas
Airlangga Surabaya
3.2 Pengorganisasian
Penanggung Jawab
NUM
Perawat Asosiate

: Noki Rama Dewangga S., S.Kep


: Rio Agus Efendi, S.Kep
: Ayu Dyah Lestari., S.Kep
Miftahul Fahmi ., S.Kep
Liya Kurniawati, S.Kep
Ria Ines N., S.Kep
Suciati Ningsih, S.Kep

Perawat Primer 1

: Habib Muhamad, S.Kep

Perawat Asosiate

: Ratna Yulita., S. Kep


Noki Rama Dewangga S., S.Kep
Fidelia Wandita, S.Kep
Rinda Hidayati., S.Kep
Puji Lestari., S.Kep

Perawat Primer 2

: Bella Yuri, S.Kep

13

Perawat Associate

: Nurul Wachyu, S.Kep


Rizki Agustino., S.Kep
Winedhar P., S.Kep
Nina Rizka, S.Kep
Aby Nugrah, S.Kep

Pembimbing Pendidikan : 1. Rizki Fitriyasari., S.Kep., Ns., M.Kep


2. Hanik Endang Nihayati., S.Kep., Ns., M.Kep
3. Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes
Pembimbing Ruangan

: 1. Rahmatul Fitriyah., S.Kep., Ns


2. Zaenal Abidin., S.Kep., Ns

3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan
Tanya jawab setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perawatan klien oleh keluarga setelah keluar dari rumah
sakit
3.4 Media
Media yang digunakan dalam pelaksanaan discharge planning kepada
klien dan keluarganya adalah status pasien, kartu discharge planning, lembar
discharge planning, leaflet, sarana dan prasarana perawatan.
3.5 Mekanisme kegiatan
Topik
: Discharge planning post perawatan klien dengan Stroke
Sasaran
: Klien dan keluarga
Hari/Tanggal
: Kamis, 4 Juni 2015
Waktu
: 09.00 WIB
Tahap
Persiapan

Kegiatan
1.

PP
mengucapkan salam kemudian
mengingatkan NUM bahwa ada
pasien yang akan dilakukan
discharge planning
2.
NUM
menanyakan
bagaimana
persiapan PP untuk pelaksanaan
discharge
planning
dan
kelengkapan medical record
(status pasien, lembar discharge
planning,
3.
PP

14

Waktu
10 menit

Tempat
Kantor
NUM

Pelaksana
PP

NUM

PP

sudah mengkaji sebelumnya


untuk menentukan masalah
PP
keperawatan pada klien dan
sudah siap dengan status klien
4.
PP
PP
menyebutkan masalah klien dan
hal-hal yang perlu diajarkan pada
klien dan keluarga
5.
NUM
memeriksa
kelengkapan
administrasi (meliputi status,
kartu discharge planning, format
discharge planning, resume
keperawatan dan leaflet
Pelaksanaan 1.
NU 20 menit
Bed
NUM
M membuka acara discharge
pasien
planning
PP dan PA
2.
PP
dibantu
PA
melakukan
penyuluhan kepada pasein atau
keluarga tentang penyakit dan
penanganannya, obat yang harus
diminum di rumah, aktifitas
setelah keluar dari rumah sakit,
diet dan kebutuhan nutrisi pasien
PP
dan jadwal kntrol selanjutnya
3.
PP
menanyakan kembali kepada
pasien dan keluarga tentang
PP
materi yang telah disampaikan
4.
PP
PP
memberi reinforcement positif
PP dan PA
kepada klien dan keluarga, serta
memberikan leaflet
5.
PP
mengucapkan terimakasih
6.
PP
dibantu
PA
melakukan
pendokumentasian
Penutup
NUM memberikan pujian dan 5 menit
Kantor
NUM, PP
masukan atau saran kepada PP dan
NUM
dan PA
PA
3.6 Evaluasi
1. Struktur
1) Persiapan dilakukan saat pasien masuk ruang Rawat Inap Lantai 3
2) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
3) Menyusun proposal
4) Menetapkan kasus

15

5) Pengorganisasian peran
6) Penyusunan leaflet, kartu discharge planning
2. Proses
1) Kelancaran kegiatan
2) Peran serta perawat yang bertugas
3. Hasil
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga

PETUNJUK TEKNIK PENGISIAN


DISCHARGE PLANNING

1.

No reg: diisi sesuai nomor register pasien

2.

Nama: diisi sesuai nama pasien

3.

Jenis kelamin: dilingkari sesuai jenis kelamin

4.

Tanggal MRS: sesuai pasien masuk RS

5.

Pengisian no register, nama, umur, jenis kelamin, diagnosa MRS,


diagnosa KRS

6.

Pengisian aturan-aturan saat di rumah :


a.

Aturan diet

b.

Obat

c.

Perawatan luka di rumah

d.

Aktivitas dan istirahat.

7.

Pengisian tanggal/tempat kontrol

8.

Pengisian jumlah hasil lab yang dibawa pulang :


a.

Radiologi

b.

USG

c.

CT Scan

d.

Hasil PA

e.

Lab

f.

EKG

g.

Lain

16

DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan
Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jendral
Bina Upaya Kesehatan
Nursalam. 2008. Proses Dokumentasi Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba
Medika
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi
Keperawatan Professional. Jakarta: Salemba Medika

Dalam

Stevens, et al. 1999. Ilmu Keperawatan Ed.2 Jilid 2. Jakarta: EGC

17

Praktek

DISCHARGE PLANNING SCENARIO

NUM : Rio Agus Efendi, S.Kep


PP

: Bella Yuri, S.Kep

PA

: Puji Lestari., S.Kep

PP

: Good Morning Ns Rio

NUM

: Good morning. Can i help you?

PP

: Ns Rio As we know from morning hand over. 1 patient that i manage


will be discharge today. The patient name is mr x 60 years Old with
trombotic stroke.

NUM

: Okay please you prepare the documents and discharge planning for
this patient

PP

: oke ners Rio (PP come out from the room)


(PP prepare the discharge planning that include drugs, status,
discharge planning card, discharge planning form, nursing resume,
photo, drugs and laboratorium. PP prepare document with PA)

PP

: Ns arif i have already prepare the discharge planning.

NUM

: allright give me the discharge planning. Ill check it now

PP

: give the discharge planning packet to PP. (lab, Sick letter, control
recommendation letter, discharge planning card, photo, drugs)
discharge planning card and nursing resume

NUM

: good job you prepare it well. So what health education that you will
give to family and patient?

PP

: patient wiil be educted about hemiparase care and 2nd attack


prevention

NUM

: good. Lets go to patient

NUM, PP, and PA leave the NUM room and go to patient room
PP

: Knoks the door. Good morning Mr X. How are you today?. What are
you feel? Sir, today you will be discharge. So my colleague Ns annisa
and ns qurro will explain to you about your discharge planning. Ns
annisa please. Oke sir. Please excusme ill back to my work

18

PP

: (menjelaskan kepada pasien tentang tanggal dan tempat control, diet


khusus, aktivitas dan istirahat selama di rumah, perawatan di rumah)
(menunjukkan dan menjelaskan obat-obatan yang akan dibawa pulang,
foto, dan hasil laboratorium) (menjelaskan apa yang ada di leaflet di
bantu oleh PA)

PA

: menambahkan penjelasan PP. Please fill this angket. It will help us to


evaluate our care.

PA

: so mr/ mrs. Do you have any queistion?

PP

: well mr/mrs. If everything clear and there is no more quesition please


give your sign here) control letter, photo, dan drugs will be gived to you
when you go home. di berikan pada waktu akan pulang. (memberikan
leaflet kepada keluarga).

PP

: Ns Puji. Please pick up the IV cannule and escort them to 1st floor (PP
leave room)

PA

: oke Ns Bella

PA pick up IV cannule
PA

: Ns Bella the patient has go home

PP

: ok thanks

PP

: (knok the NUM room) excume Ns. Rio

NUM

: please come in. You can sit down please

PP

: thanks sir. We have already done the discharge planning. This is the
format and status. The the family patient have already sign it.

NUM : OK (chect the status and family sign) Its complete Ns. Thank you Ns Annisa, a
You can continue your work
PP

: thanks Ns, Rio

19

SKENARIO DISCHARGE PLANNING

NUM : Rio Agus Efendi, S.Kep


PP

: Bella Yuri, S.Kep

PA

: Puji Lestari., S.Kep

PP

: Ns Rio selamat pagi

NUM

: selamat pagi Ns Bella. Apakah ada yg saya bantu

PP

: Ns Rio seperti yang telah kita ketahui dari timbang terima tadi, satu
pasien kelolaan saya hari ini akan KRS maka sekarang saya
merencanakan discharge Planning untuk pasien saya atas nama Tuan X
usia 60 tahun dengan stroke trombotik

NUM

: Okay tolong anda mempersiapkan dokumen untuk discharege


planningnya

PP

: baik ns Rio (PP meninggalkan ruangan)


(PP menyiapkan persiapan discharge planning meliputi obat-obatan,
status, kartu discharge planning, format discharge planning, resume
keperawatan, obat-obatan, foto dan hasil laboratorium pasien dibantu
oleh PA)

PP

: Ns Rio saya sudah mempersiapkan untuk discharge planningnya

NUM

: baik tolong berikan pada saya untuk saya check

PP

: memberikan paket dischargee planning (lab, surat keterangan sakit.


Surat pengantar kontrol, kartu discharge planning, foto, obat) serta
format discharge planning dan resume keperawatan.

NUM

: anda sudah mempersiapkannya dengan baik dan lengkap. Pendidikan


kesehatan apa yang akan anda berikan pada pasien dan keluarga?

PP

: pasien akan diedukasi tentang perawatan hemiparese dan pencegahan


2nd attack

NUM

: baik. Mari kita ke pasien sekarang

NUM, PP, dan PA meninggalkan ruangan dan berjalan menuju ruangan pasien
PP

: mengetuk pintu. Selamat pagi tuan x. Bagaimana kabarnya hari ini.


Apakah ada keluhan yang dirasakan? Bapak kan hari ini direncanakan
pulang ini rekan saya mbak Bella dan mbak Puji akan menjelaskan

20

terkait persiapan pulang bapak. Ns. Bella. Silahkan Ns Bella. Saya


tinggal dulu ya Pak, Bu,, mariii
PP

: (menjelaskan kepada pasien tentang tanggal dan tempat control, diet


khusus, aktivitas dan istirahat selama di rumah, perawatan di rumah)
(menunjukkan dan menjelaskan obat-obatan yang akan dibawa pulang,
foto, dan hasil laboratorium) (menjelaskan apa yang ada di leaflet di
bantu oleh PA)

PA

: menambahkan penjelasan PP. Tolong anda mengisi angket kepuasan


sebagai bagian dari evaluasi pelayanan kami

PA

: bagaimana pak, bu.. apa ada yang ditanyakan? Atau ada yang kurang
jelas? silahkan ditanyakan..

PP

: baik pak/bu. Bila sudah jelas, silahkan TTD di bagian sini (format
discharge planning, dan resume keperawatan) nanti surat control, foto
dan obat-obatannya di berikan pada waktu akan pulang. Ini saya bawa
dulu ya.. ini untuk ibu/bapak bisa dibawa pulang (memberikan leaflet
kepada keluarga).

PP

: Ns Puji. Tolong IV catheter pasien dilepaskan dan antarkan beliau ke


bawah dengan kursi roda (PP kemudian meninggalkan ruangan)

PA

: Baik Ns Bella

PA melepas IV cannule dan keluar mengantarkan pasien pulang


PA

: Ns Bella pasien sudah pulang ini angket kepuasan pasien

PP

: ok terima kasih

PP

: (mengetuk pintu ruangan NUM) tok tok tok, permisi Ns. Rio

NUM

: silahkan masuk Ns Bella. Silahkan duduk (mempersilahkan PP dan PA


duduk)

PP

: terimakasih pak. Kami sudah selesai discharge planning, ini status pasien dan
format discharge planning yang sudah di TTD keluarga pasien (sambil
menyerahkan status dan menunjukkan TTD keluarga pasien ke NUM)

NUM : OK (mengecek status dan TTD pasien) sudah lengkap Ns. Terimakasih ya Bella,
anda bisa melanjutkan tugas anda
PP

: terimakasih Ns, Rio Mari (meninggalkan ruangan NUM dan kembali ke


pekerjaan masing-masing)

21

Anda mungkin juga menyukai