DISCHARGE PLANNING
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
DI RAWAT INAP LANTAI 3 RS. UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
11 MEI 12 JUNI 2015
OLEH:
KELOMPOK 2
Noki Rama Dewangga S., S.Kep
Nurul Wachyu Fitriyah, S.Kep
Liya Kurniawati, S.Kep
131413143001
131413143004
131413143005
131413143007
131413143009
131413143015
131413143018
131413143021
131413143022
131413143027
131413143057
131413143059
131413143061
131413143065
131413143068
131413143069
131413143071
131413143075
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan proses yang
dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang
dilakukan untuk memberi kemudahan pengawasan layanan kesehatan dan
pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan
proses yang dinamis agar tim kesehatan mendapat kesempatan yang cukup
untuk menyiapkan pasien melakukan keperawatan mandiri di rumah.
Perencanaan pulang didapat dari proses interaksi ketika keperawatan
professional, pasien, keluarga, berkolabolari untuk memberikan dan mengatur
kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus
berpusat pada masalah pasien yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitasi, serta
keperawatan rutin (Nursalam, 2014).
Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan suatu
hubungan yang terintegrasi yaitu antara keperawatan yang diterima pada
waktu di rumah sakit dengan keperawatan yang diberikan setelah pasien
pulang. Keperawatan di rumah sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan
perawatan dirumah. Namun sampai dengan saat ini, perencanaan pulang bagi
pasien yang dirawat di rumah sakit belum optimal dilaksanakan, dimana peran
keperawatan terbatas pada kegiatan rutinitas saja yaitu hanya berupa informasi
kontrol ulang. Pasien memerlukan keperawatan kesehatan dirumah, konseling
kesehatan atau penyuluhan, dan pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu
dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan sering kembali ke
ruang kedaruratan dengan masalah minor, sering kali diterima kembali dalam
waktu 24 jam dan kemudian pulang kembali.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan
hubungan yang efektif antara perawat dengan klien. Salah satu bentuk peran
perawat yang harus ditingkatkan keefektivitasannya adalah saat perencanaan
pulang (discharge planning). Informasi yang diberikan perawat kepada pasien
pada saat perencanaan pulang, bertujuan agar pasien dan keluarga mampu
perawatan
di
rumah.
Ketidaksiapan
pasien
menghadapi
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah
pelaksanaan
praktik
manajemen
keperawatan
diharapkan
rumah yang meliputi diet, aktivitas istirahat, waktu dan tempat kontrol.
5. Melakukan evaluasi kepada klien atau keluarga selama pelaksanaan
discharge planning.
6. Mendokumentasikan pelaksanaan discharge planning.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Klien
1. Meningkatkan
pengetahuan,
sikap
dan
keterampilan
dalam
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
interaksi
ketika
keperawatan
profesional,
pasien,
dan
keluarga
(Nursalam, 2014) :
1.
2.
3.
4.
5.
(Nursalam, 2014) :
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat panjaran selama di
rumah sakit sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu di rumah.
2. Tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin kontinutas
keperawatan pasien.
3. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada penyembuhan
pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan keperawatan baru.
4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan
rumah.
2.4 Prinsip-prinsip Dalam perancanaan Pulang
Prinsip prinsip perencanaan pulang pasien (Nursalam, 2014) adalah :
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan
kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi, kebutuhan ini dikaitkan dengan
masalah yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga
kemungkinan masalah yang timbul di rumah dapat segera diantisipasi
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif, perencanaan pulang
merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada.
Tindakan atau rencana akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan
penegtahuan dari tenaga yang tersedia maupun fasilitas yang tersedia di
masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap system pelayanan kesehatan.
Setiap klien yang masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus
dilakukan.
2.5 Jenis-jenis Pemulangan
yang
masih
diminum
dan
jumlahnya
Pada pasien yang akan pulang dijelaskan obat-obat yang masih diminum, dosis,
cara pemberian, dan waktu yang tepat minum obat.
3.
Obat-obatan yang dihentikan
Meskipun ada obat-obatan yang tidak diminum lagi oleh pasien, obat-obat
tersebut tetap dibawakan ke pasien.
4.
Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan hasil pemeriksaan selama MRS
dibawakan ke pasien saat pulang.
5.
Surat-surat seperti: surat keterangan sakit, surat
kontrol.
2.7 Hal-hal yang harus diketahui pasien sebelum pulang
Menurut Nursalam (2014), hal-hal yamg haru diketahui pasien sebelum
pulang sebagai berikut :
Dokumentasi
Menurut Iyer dan Camp (2005) dalam Supriyo (2006), sebuah format yang
dan
mendokumentasikan
perencanaan
pemulangan
Pengkajian
awal
terhadap
kebutuhan
perencanaan pulang
2.
Pelaksanaan
1) Kepala ruangan membuka acara discharge planning
2) Perawat primer mengucapkan salam.
3) Perawat primer menyampaikan pendidikan kesehatan tentang: tanggal dan
tempat kontrol, makanan, obat yang diminum, aktivitas, serta hal hal
khusus lain.
4) Perawat primer memberikan kesempatan pada perawat assosiate untuk
memberikan informasi tambahan yang diperlukan.
5) Perawat primer memberikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk
bertanya serta melakukan evaluasi tentang hal hal yang telah
disampaikan.
6) Perawat primer melakukan pendokumentasian
3. Penutup
Kepala ruangan memberikan reward kepada perawat primer dan perawat
assosiate
10
Penyelesaian
Administrasi
Program HE:
Kontrol dan Obat perawatan
Diet
Aktivitas dan Istirahat
Lain-lain
11
1. Kepala Ruangan
1) Membuka acara discharge planning kepada pasien
2) Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
2.
Perawat Primer
1) Membuat rencana discharge planning
2) Membuat leaflet dan menyiapkan kartu discharge planning
3) Memberikan konseling
4) Memberikan pendidikan kesehatan
5) Menyediakan format discharge planning
6) Mendokumentasikan discharge planning
7) Melaksanakan agenda discharge planning (pada awal perawatan
sampai dengan akhir perawatan)
3.
Perawat Associate
Ikut membantu melaksanakan discharge
planning
yang
telah
Kegiatan
1.
menanyakan
persiapan untuk
planning
2.
3.
4.
5.
Pelaksanaan
1.
2.
3.
Waktu
NUM 10 menit
bagaimana
discharge
Tempat
Ruang
NUM
Pelaksana
NUM
PP
PP
sudah siap dengan status klien,
kartu
discharge
planning,
format discharge planning,
resume keperawatan dan leaflet
PP
menyebutkan masalah klien
PP
menyebutkan hal-hal yang perlu
diajarkan pada klien dan
keluarga
NUM
memeriksa
kelengkapan
administrasi (meliputi status,
format discharge planning,
resume keperawatan dan leaflet
NUM
membuka
acara 30 menit
discharge planning
PP menjelaskan tentang:
1) Tanggal dan tempat kontrol
2) Diet khusus
3) Aktivitas
dan
istirahat
selama di rumah
4) Perawatan di rumah
PA:
12
PP
PP
NUM
Bed
pasien
Karu
PP
PA
Penutup
1) Memberi
tambahan
informasi jika pasien pulang
akan diberi kartu discharge
planning
4. PP menanyakan kembali kepada
klien dan keluarga tentang
materi yang telah disampaikan
5. PP memberikan leaflet kepada
klien
6. PP mengucapkan terimakasih
NUM memberikan reward dan
saran kepada PP dan PA
PP
PP
2 menit
Nurse
Station
PP
NUM
BAB 3
PERENCANAAN
3.1 Pelaksanaan kegiatan
Topik
: Discharge planning post perawatan klien dengan Stroke
Hari/Tanggal
: Kamis, 4 Juni 2015
Waktu
: 09.00 WIB
Tempat
: Di Rawat Inap Lantai 3 Rumah Sakit Universitas
Airlangga Surabaya
3.2 Pengorganisasian
Penanggung Jawab
NUM
Perawat Asosiate
Perawat Primer 1
Perawat Asosiate
Perawat Primer 2
13
Perawat Associate
3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan
Tanya jawab setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perawatan klien oleh keluarga setelah keluar dari rumah
sakit
3.4 Media
Media yang digunakan dalam pelaksanaan discharge planning kepada
klien dan keluarganya adalah status pasien, kartu discharge planning, lembar
discharge planning, leaflet, sarana dan prasarana perawatan.
3.5 Mekanisme kegiatan
Topik
: Discharge planning post perawatan klien dengan Stroke
Sasaran
: Klien dan keluarga
Hari/Tanggal
: Kamis, 4 Juni 2015
Waktu
: 09.00 WIB
Tahap
Persiapan
Kegiatan
1.
PP
mengucapkan salam kemudian
mengingatkan NUM bahwa ada
pasien yang akan dilakukan
discharge planning
2.
NUM
menanyakan
bagaimana
persiapan PP untuk pelaksanaan
discharge
planning
dan
kelengkapan medical record
(status pasien, lembar discharge
planning,
3.
PP
14
Waktu
10 menit
Tempat
Kantor
NUM
Pelaksana
PP
NUM
PP
15
5) Pengorganisasian peran
6) Penyusunan leaflet, kartu discharge planning
2. Proses
1) Kelancaran kegiatan
2) Peran serta perawat yang bertugas
3. Hasil
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aturan diet
b.
Obat
c.
d.
7.
8.
Radiologi
b.
USG
c.
CT Scan
d.
Hasil PA
e.
Lab
f.
EKG
g.
Lain
16
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan
Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jendral
Bina Upaya Kesehatan
Nursalam. 2008. Proses Dokumentasi Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba
Medika
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi
Keperawatan Professional. Jakarta: Salemba Medika
Dalam
17
Praktek
PA
PP
NUM
PP
NUM
: Okay please you prepare the documents and discharge planning for
this patient
PP
PP
NUM
PP
: give the discharge planning packet to PP. (lab, Sick letter, control
recommendation letter, discharge planning card, photo, drugs)
discharge planning card and nursing resume
NUM
: good job you prepare it well. So what health education that you will
give to family and patient?
PP
NUM
NUM, PP, and PA leave the NUM room and go to patient room
PP
: Knoks the door. Good morning Mr X. How are you today?. What are
you feel? Sir, today you will be discharge. So my colleague Ns annisa
and ns qurro will explain to you about your discharge planning. Ns
annisa please. Oke sir. Please excusme ill back to my work
18
PP
PA
PA
PP
PP
: Ns Puji. Please pick up the IV cannule and escort them to 1st floor (PP
leave room)
PA
: oke Ns Bella
PA pick up IV cannule
PA
PP
: ok thanks
PP
NUM
PP
: thanks sir. We have already done the discharge planning. This is the
format and status. The the family patient have already sign it.
NUM : OK (chect the status and family sign) Its complete Ns. Thank you Ns Annisa, a
You can continue your work
PP
19
PA
PP
NUM
PP
: Ns Rio seperti yang telah kita ketahui dari timbang terima tadi, satu
pasien kelolaan saya hari ini akan KRS maka sekarang saya
merencanakan discharge Planning untuk pasien saya atas nama Tuan X
usia 60 tahun dengan stroke trombotik
NUM
PP
PP
NUM
PP
NUM
PP
NUM
NUM, PP, dan PA meninggalkan ruangan dan berjalan menuju ruangan pasien
PP
20
PA
PA
: bagaimana pak, bu.. apa ada yang ditanyakan? Atau ada yang kurang
jelas? silahkan ditanyakan..
PP
: baik pak/bu. Bila sudah jelas, silahkan TTD di bagian sini (format
discharge planning, dan resume keperawatan) nanti surat control, foto
dan obat-obatannya di berikan pada waktu akan pulang. Ini saya bawa
dulu ya.. ini untuk ibu/bapak bisa dibawa pulang (memberikan leaflet
kepada keluarga).
PP
PA
: Baik Ns Bella
PP
: ok terima kasih
PP
: (mengetuk pintu ruangan NUM) tok tok tok, permisi Ns. Rio
NUM
PP
: terimakasih pak. Kami sudah selesai discharge planning, ini status pasien dan
format discharge planning yang sudah di TTD keluarga pasien (sambil
menyerahkan status dan menunjukkan TTD keluarga pasien ke NUM)
NUM : OK (mengecek status dan TTD pasien) sudah lengkap Ns. Terimakasih ya Bella,
anda bisa melanjutkan tugas anda
PP
21