JUDUL PROGRAM
WISATA PENDIDIKAN KE LABORATORIUM FMIPA UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BIDANG KEGIATAN:
PKM GT
Diusulkan oleh:
Riky Riswan Pratama
Adi Rachmattulah
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
Dosen Pendamping,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan waktu yang
diberikan sehingga PKM-GT berjudul Wisata Pendidikan ke Laboratorium
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat bisa penulis selesaikan dengan lancar
walaupun terkendala kuranganya pengalaman dalam tulis-menulis ilmiah serta
jadwal kegiatan yang cukup padat.
Penyusunan PKM-GT ini merupakan wujud kepedulian penulis atas kondisi
minimnya obyek wisata pendidikan yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan,
khususnya di kota Banjarbaru dan kota-kota di sekitarnya.
Melalui PKM-GT ini penulis ingin mengajukan salah satu terobosan yang
diyakini penulis tentang keaslian ide ini. Penulis ingin menyampaikan ide agar
tersedianya suatu obyek wisata dapat menjadi alternatif bagi orang tua dalam
berekreasi yang sekaligus dapat mengenalkan ilmu pengetahuan dan memberikan
nilai-nilai pendidikan bagi anak-anak maupun pelajar.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan
PKM-GT ini atas bimbingan, arahan, dukungan dan masukan yang berharga.
Dengan demkian, kami berterima kasih kepada:
1. Bapak Iwan Sugriwan, S.Si, M.Si, selaku Dosen Pembimbing, atas
segala pengetahuan dan cara-cara penulisan yang benar serta sebagai
fasilitator.
2. Seluruh teman-teman yang memberi dukungan berbentuk apapun.
Terutama teman-teman yang telah bersama-sama mengerjakan PKM
GT.
Penulis juga menyadari bahwa ide yang terdapat didalam PKM-GT ini
masih belum sempurna. Hal ini dikarenakan banyak hal yang masih perlu
dipelajari oleh penulis, pengamatan dan studi literatur yang kurang memadai serta
faktor-faktor lainnya.
Akhir kata, penulis mengharapkan pengembangan ide ini lebih lanjut agar
ide ini semakin baik serta juga implementasi ide ini bisa menjadi salah-satu
terobosan yang dapat membantu meringankan permasalahan-permasalahan obyek
wisata yang sifatnya membangun daya kreatifitas dan daya pikir masyarakat.
Khususnya kota-kota yang memiliki kondisi yang mirip.
Banjarbaru, 27 Februari 2011
Ketua Tim
RINGKASAN
DAFTAR ISI
A.
Pendahuluan
Disaat musim libur telah tiba, para orang tua akan mengajak anak-anak
mereka berwisata ke tempat-tempat yang menyenangkan untuk sekedar melepas
kepenatan dari kegiatan belajarnya sehari-hari. Tempat yang dipilih boleh jadi
adalah tempat wisata yang banyak mengandung pendidikan dan pembelajaran
bagi usianya sekarang atau hanya pergi ke pusat perbelanjaan (mall) untuk
berbelanja kebutuhan rumah tangga bagi orang tuanya, sedangkan anak-anak
mereka bermain pada tempat yang disediakan pada pusat perbelanjaan tersebut
seperti game online, time zone dan lain sebagainya.
Berlibur di pusat perbelanjaan sebenarnya tidak memberikan proses
pendidikan dan pembelajaran. Bandingkan misalnya dengan museum, di dalam
museum tentunya akan banyak diperoleh pembelajaran tentang budaya, seni,
tokoh dan sejarah dari koleksi museum tersebut. Anak-anak tentunya dapat
mengetahui seluk-beluk kesenian dan sejarah dimana dia tinggal. Seolahseolah
diajak kembali ke masa di mana kebudayaan itu berasal. Akan tetapi, unsur ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tidak tersedia pada wisata budaya seperti
museum, padahal wisata ilmu pengetahuan dan teknologi perlu ditanamkan sejak
dini. Wisata yang menyertakan ilmu pengetahuan dan teknologi disebut wisata
pendidikan.
Wisata pendidikan dapat dijadikan pilihan wisata alternatif bagi kegiatan
wisata keluarga. Wisata pendidikan saat ini semakin banyak berkembang di kotakota besar seperti Jakarta yang memiliki Planetarium, di Bandung memiliki
Museum Boscha, dan di Yogyakarta memiliki Taman Pintar dan masih banyak
lagi. Sebenarnya wisata merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang atau
berkelompok ke tempat lain dalam artian di luar tempat tinggalnya untuk
sementara waktu dengan tujuan melakukan rekreasi maupun studi untuk
memenuhi kebutuhannya. Jenis-jenis wisata dapat dibedakan menurut motif
wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat, antara lain wisata budaya, wisata
maritim atau bahari, wisata cagar alam, wisata konvensi, wisata pertanian
(agrowisata), wisata ziarah , dan wisata pendidikan.
Di Indonesia sendiri, sektor pariwisata merupakan salah satu penyumbang
devisa terbanyak, hal ini tidak terlepas dari keindahan alam yang dimiliki dan ikut
sertanya pemerintah dalam mempublikasi obyek-obyek wisata yang ada. Namun,
jika diperhatikan kembali kepedulian pemerintah dalam memajukan sektor wisata
yang berkaitan dengan aspek budaya maupun pendidikan masih sangat kurang
jika dibandingkan dengan sektor wisata alam. Akibatnya tanpa disadari
masyarakat sekarang lebih memilih berekreasi ke obyek wisata alam
dibandingkan obyek wisata budaya maupun pendidikan, dikarenakan minimnya
obyek wisata pendidikan, kalaupun ada kurang publikasi.
Mengingat kebutuhan pendidikan bagi anak-anak sangat diperlukan,
timbullah ide untuk mengembangkan wisata pendidikan di Kalimantan Selatan
agar para anak-anak di Kalimantan Selatan dapat terpenuhi hasratnya akan dunia
ilmu pengetahuan dan teknologi. Adakah tempat yang bisa dijadikan wisata
pendidikan di Kalimantan Selatan?, Tidak ada. Satu-satunya alternatif tempat
yang bisa digunakan untuk wisata pendidikan yaitu fasilitas laboratorium yang
dimiliki Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas
Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarbaru.
B.
Gagasan
Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan,
menyebutkan bahwa pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela, serta bersifat sementara untuk
menikmati objek dan daya tarik wisata termasuk pengusahaan objek dan daya
tarik wisata tersebut. Berdasarkan definisi pariwisata tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pariwisata memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Terdapat dua lokasi yang saling terkait yaitu daerah asal dan daerah tujuan
(destinasi);
2. Sebagai destinasi pasti memiliki objek dan daya tarik wisata;
3. Sebagai destinasi pasti memiliki sarana dan prasarana pariwisata;
4. Pelaksana perjalanan ke destinasi dilakukan dalam waktu sementara;
5. Terdapat dampak yang ditimbulkan, khususnya pada daerah destinasi segi
sosial budaya, ekonomi dan lingkungan.
Pariwisata ada beberapa jenis, yaitu antara lain:
1. Wisata Budaya
Wisata budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan
atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat,
kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka.
Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatankesempatan
mengambil bagian dalam kegiatankegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni
tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif
kesejarahan dan sebagainya.
2.
Wisata Pendidikan
Suatu program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan
muatan pendidikan didalamnya. Program ini dikemas sedemikian rupa
menjadikan kegiatan wisata tahunan atau kegiatan ektrakulikuler memiliki
kualitas dan berbobot. Materi-materi dalam pemanduan telah disesuaikan dengan
bobot siswa dan kurikulum pendidikan. Setiap kali mengunjungi obyek wisata
akan disesuaikan dengan ketertarikan obyek dan bidang ilmu yang akan dipelajari.
3.
Wisata Maritim atau Bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih
lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam
sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung,
melihatlihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air
serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerahdaerah atau
negaranegara maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. Di
Indonesia banyak tempat dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini,
seperti misalnya Pulaupulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, pantai Pulau
Bali dan pulaupulau kecil disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan
sebagainya. Jenis ini disebut pula wisata tirta.
4.
Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau
biro perjalanan yang mengkhususkan usahausaha dengan jalan mengatur wisata
ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan
sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undangundang. Wisata cagar
alam ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam dalam kaitannya
atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan
iman dan tidak jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan
melimpah (Udayana United Tourism, 2010).
Sesungguhnya daftar jenisjenis wisata lain dapat saja ditambahkan di
sini, tergantung kapada kondisi dan situasi perkembangan dunia kepariwisataan di
suatu daerah atau negeri yang memang mendambakan industri pariwisatanya
dapat maju berkembang. Pada hakekatnya semua ini tergantung kepada selera atau
daya kreativitas para ahli profesional yang berkecimpung dalam bisnis industri
pariwisata ini. Makin kreatif dan banyak gagasangagasan yang dimiliki oleh
mereka yang mendedikasikan hidup mereka bagi perkembangan dunia
kepariwisataan di dunia ini, makin bertambah pula bentuk dan jenis wisata yang
dapat diciptakan bagi kemajuan industri ini, karena industri pariwisata pada
hakikatnya kalau ditangani dengan kesungguhan hati mempunyai prospektif dan
kemungkinan sangat luas, seluas cakrawala pemikiran manusia yang melahirkan
gagasangagasan baru dari waktukewaktu. Termasuk gagasangagasan untuk
menciptakan bentuk dan jenis wisata baru tentunya (Udayana United Tourism,
2010).
Di Indonesia, perkembangan dari berbagai jenis wisata yang telah
dijelaskan di atas rata-rata sudah cukup baik. Hanya saja pada sektor wisata
pendidikan perlu pemberdayaan dan perhatian yang lebih dari pemerintah.
Program wisata pendidikan sebenarnya dapat dikembangkan menjadi pariwisata
nasional. Selain itu, bisa menjadi solusi dalam pengenalan ilmu pengetahuan bagi
anak-anak maupun pelajar bahkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat karena diprediksi mampu mengentaskan warga sekitar obyek wisata
menuju kehidupan yang lebih baik.
Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan, sebenarnya sudah
mencakup semua aspek wisata berupa tempat bersejarah dan tempat bersenangsenang. Akan tetapi, objek wisata yang menawarkan ilmu pengetahuan sama
sekali tidak tersedia di Kalimantan Selatan ini. Jadi, salah satu alternatif wisata
pendidikan yang bisa dikembangkan dan tidak memerlukan biaya pembangunan
gedung serta lain sebagainya adalah wisata ke laboratorium.
Laboratorium merupakan suatu tempat yang bisa berupa ruangan tertutup,
ataupun ruangan terbuka untuk melakukan percobaan dan penelitian. Selain itu,
menurut Mulyasa (2006) laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan
kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat
laboratorium serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap. Laboratorium
dapat bermacam-macam jenisnya. Menurut Mundilarto (2007) di Sekolah
Menengah, umumnya jenis laboratorium disesuaikan dengan mata pelajaran yang
membutuhkan laboratorium tersebut. Karena itu di sekolah-sekolah untuk
pembelajaran IPA biasanya hanya dikenal Laboratorium Fisika, Laboratorium
Kimia dan Laboratorium Biologi. Di SLTP mungkin hanya ada Laboratorium IPA
saja. Di Perguruan Tinggi, untuk satu jurusan saja, mungkin terdapat banyak
laboratorium. Misalnya saja di jurusan Fisika, dikenal seperti Laboratorium
Komputasi, Laboratorium Instrumentasi, dan lain-lain. Di jurusan biologi, dikenal
Laboratorium Bakteri, Rumah Kaca, dan lain-lain. Di jurusan Kimia, dikenal
Laboratorium/Ruangan Asam, dan lain-lain.
Pada umumnya fungsi laboratorium digunakan sebagai tempat penelitan.
Penelitian dilakukan tidak hanya sekadar untuk mencari gelar. Tetapi yang lebih
C. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari program ini adalah :
1. Objek wisata yang menawarkan ilmu pengetahuan sama sekali tidak
tersedia di Kalimantan Selatan ini. Jadi, salah satu alternatif wisata
pendidikan yang bisa dikembangkan dan tidak memerlukan biaya
pembangunan gedung serta lain sebagainya adalah wisata ke laboratorium.
2. Agar terwujudnya rencana ini tentunya banyak yang harus dipenuhi,
misalnya fasilitas yang harus diperbaiki, perencanaan ekonomi yang baik,
koordinasi dari organisasi laboratorium, publikasi di masyarakat luas, serta
dukungan dari civitas akademik sendiri maupun pemerintah setempat.
3. Manfaat yang diperoleh bagi Fakultas MIPA UNLAM sebagai fasilitator
adalah terangkatnya nama perguruan tingginya melalui publikasi di
masyarakat dan juga dapat berkontribusi dalam memajukan pendidikan di
negara ini. Bagi mahasiswa pada kegiatan wisata laboratorium ini menjadi
suatu usaha mahasiswa yang dapat menghasilkan kebutuhan finansial bagi
dirinya sedangkan untuk masyarakat luas pada umumnya, terciptanya
wisata pendidikan akan menambah pengetahuan dan dapat dijadikan
alternatif wisata yang mendidik, menambah pengetahuan, dan masih
banyak hal-hal menarik yang akan didapatkan serta masyarakat tidak
bingung lagi dalam mencari kegiatan wisata yang bermanfaat bagi mereka
khususnya pada anak-anak yang sifatnya membimbing dan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ketua Pelaksana
2.
Anggota Pelaksana
Nama Lengkap
NIM
Tempat dan Tanggal
Lahir
Jenis Kelamin
Alamat/Telp/Fax/Email
: Adi Rachmattulah
: J1D109059
: Banjarmasin, 23 Mei 1991
: Laki-laki
: Jl. A. Yani Km 36 Gg Purnama Banjarbaru
Kalimantan Selatan / 085249928192 /
radi_fighter@rocketmail.com
Fakultas/Program Studi : MIPA/Fisika
Angkatan
: 2009
Riwayat Pendidikan
:
No Nama Sekolah
Kota/Negara
Tahun
Jurusan
.
Lulus
1.
SDN Percontohan Banjarmasin/Indonesia 2003
Telaga Biru 1
2.
SMP Negeri 1
Banjarmasin/Indonesia 2006
3.
SMK
Banjarmasin/Indonesia 2009
Teknik
Muhammadiyah 2
Audio
Video
4.
FMIPA UNLAM
Banjarbaru/Indonesia
Sampai
Fisika
sekarang
Anggota
Adi Rachmattulah
J1D109059