Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KERUGIAN EKONOMI (ECONOMIC

LOST) PADA PASIEN MULTI DRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS


(MDR TB) DI RUMAH SAKIT UMUM LABUANG BAJI
KOTA MAKASSAR TAHUN 2013

THE ASSOCIATED SMOKING BEHAVIOR WITH ECONOMIC LOST OF


MULTI DRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS PATIENTS
(MDR TB) IN LABUANG BAJI GENERAL HOSPITAL
MAKASSAR CITY 2013

Achriani1, Ida Leida Maria 2, Muh.Syafar3


1

Alumni Program Magister Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas


Hasanuddin
2
Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
3
Bagian Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi:
Achriani, SKM
BTN.Minasa Upa Blok D1 No.20 Makassar
Sulawesi Selatan
HP: 085399942777
Email: achriani86@gmail.com

Abstrak
Multidrug resistant tuberculosis (MDR TB) adalah suatu keadaan dimana Micobacterium
Tuberculosis telah resisten terhadap INH dan rifampisin saja atau resisten terhadap INH dan
rifampisin serta OA lini pertama lainnya. Tingginya angka kesakitan tuberkulosis berdampak
terhadap besarnya biaya kesehatan masyarakat yang pada akhirnya akan menambah beban ekonomi

penduduk dan sektor kesehatan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan antara perilaku
merokok dengan kerugian ekonomi pada pasien Multidrug Resistance Tuberculosis (MDR TB).
Jenis penelitian adalah observasional dengan cross sectional analitik dengan jumlah sampel 34
orang dan dengan teknik penarikan sampel secara exchaustive sampling. Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan data sekunder
yang diperoleh dari buku laporan pada poli MDR TB di RSU Labuang Baji Kota Makassar.
Analisis statistik dengan uji chi square (Fishers Exact Test) dan perhitungan kerugian ekonomi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisa bivariat menunjukkan bahwa perilaku
merokok tidak berhubungan (p= 0,3 > 0,05) dengan kerugian ekonomi. Disimpulkan bahwa tidak
ada hubungan antara perilaku merokok dengan kerugian ekonomi. Diharapkan adanya penelitian
lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kerugian ekonomi dengan jumlah sampel
yang lebih banyak di tempat rujukan MDR TB seluruh Indonesia, sehingga dapat diakumulasikan
atau di bandingkan.
Kata Kunci : MDR TB, Kerugian ekonomi, Kepatuhan berobat, Riwayat pengobatan, PMO,
merokok.

Abstract
Multidrug-resistant tuberculosis (MDR TB) is a condition in which Micobacterium tuberculosis
was resistant to INH and rifampin alone or resistant to INH and rifampin and other first-line OA.
The high morbidity of tuberculosis affecting the cost of public health, which in turn will aggravate
the economic burden of population and economic burden of the health sector. The research aims to
analyze the relationship between the behavior of the economic loss treatment in patients Multidrug
Resistance Tuberculosis (MDR TB). This type of research is observational analytic cross sectional
design with a sample of 34 people and the sampling technique is exchaustive sampling. Data
collected through interviews using a questionnaire and using secondary data obtained from a book
report on poly MDR TB in Baji Labuang Hospital Makassar. Statistical analysis with chi-square
test (Fisher's Exact Test) and the calculation of economic loss. The results showed that based on
bivariate analysis showed that the variables related to the economic loss treatment compliance p =
0.0035 <0.05, and a history of treatment with p value = 0.003> 0.05, while the regularity of
treatment (p = 0.497> 0, 05), the PMO (p = 1.000> 0.05), and history of smoking (p = 0.3> 0,05).
Multivariate analysis showed a treatment history variables most associated with economic losses
Exp (B) = -2.877 95% CI (0.007 to 0.438). Concluded that the relationship between the variables
treatment compliance and treatment history with economic losses. Expected need for information to
patients about the side effects of drugs and how to handle and information to families being
infected so that no new cases.

Keywords: MDR TB, economic Lost, smoked.

PENDAHULUAN
Multidrug resistant tuberculosis (TB-MDR) adalah suatu keadan dimana
Micobacterium Tuberculosis telah resisten terhadap INH dan rifampisin saja atau
resisten terhadap INH dan rifampisin serta OAT lini pertama lainnya (Sarin, 2007).

WHO (2010) melaporkan bahwa sejak dari tahun pertama ditemukan terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 diperkirakan terdapat 390.000 510.000
kasus MDR TB di seluruh duni. Dari semua insidens TB, sekitar 3,6% menjadi
MDR TB. Hampir 50% kasus MDR TB diseluruh dunia terjadi di Cina dan India.
Diperkirakan MDR TB ini menyebabkan 150.000 angka kematian pada tahun
2008. Tingginya angka kesakitan tuberkulosis berdampak terhadap besarnya biaya
kesehatan masyarakat yang pada akhirnya akan memperberat beban ekonomi
penduduk dan beban ekonomi sektor kesehatan. Hal ini berkaitan dengan besarnya
dana yang harus dikeluarkan untuk berobat, serta hilangnya pendapatan akibat
tidak dapat bekerja karena berada pada kondisi sakit (Sandra dkk., 2009). Pada
tahun 2015, diperkirakan bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk diagnosis dan
pengobatan TB-MDR sebesar USD 2 miliar. Pendanaan yang tersedia untuk TBMDR telah meningkat dari USD 0,5 miliar pada 2009 menjadi USD 0,6 miliar
pada tahun 2011 di beberapa negara dengan data (yang mewakili 75% dari
perkiraan kasus TB-MDR di dunia). Biaya untuk obat lini kedua saja berjumlah
USD 0,3 miliar setahun (WHO, 2012). Hasil penelitian di Amerika Selatan
menunjukkan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh pasien TB di luar
medis yaitu sebesar US$ 13,2 per pasien biaya yang dikeluarkan oleh pasien yang
berkonsultasi ke dokter swasta jauh lebih besar sebesar US$ 21,9 dibandingkan
mereka yang tidak yaitu US$ 5,4 (Lambert dkk., 2005).
Indonesia menduduki urutan ke 8 dari 27 negara dengan kasus MDR-TB
terbanyak. Setiap tahunnya, menurut laporan WHO sekitar 2 kasus baru muncul di
Indonesia (WHO, 2009). Pengobatan pasien TB-MDR lebih sulit, mahal, banyak
efek samping dan angka kesembuhannya relatif rendah. Penyebaran resistensi obat
di berbagai negara tidak diketahui dan tatalaksana pasien TB-MDR masih tidak
adekuat (CITC, 2011).
Kesehatan seseorang dipengaruhi oleh empat faktor yaitu perilaku,
lingkungan, genetik, dan layanan kesehatan, teori tersebut menurut H.L.Blum.
Lingkungan merupakan faktor utama, namun menurut Adler dan Newman bahwa
50% penyebab penyakit adalah faktor perilaku dan gaya hidup (Notoatmojo,
2007).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara faktor perilaku dengan kejadian tuberculosis. Meta analisis pada 16


penelitian di Cina menemukan bahwa faktor ketidakpatuhan berobat (OR = 2) dan
riwayat pengobatan (OR = 4,54) sebagai faktor risiko untuk mengalami TB-MDR

(Zhao dkk.,

2012).

Hal ini juga telah dibuktikan dengan penelitian yang

dilakukan di Makassar bahwa kejadian MDR TB dipengaruhi oleh riwayat


pengobatan (OR = 4,33) (Leida, 2012).
Di RSU Labuang Baji bagian poli MDR TB dalam periode tahun 2011
sampai Maret 2013 tercatat sebanyak 34 pasien yang menjalani pengobatan, 7
orang yang meninggal dan sebanyak 18 kasus yang berhenti sebelum
menyelesaikan pengobatan (berhenti tanpa keterangan). Pengobatannya yang lama
dan sulit jika tidak diobati secara serius dan tuntas akan meningkatkan jumlah
penyebaran MDR TB. Berdasarkan pencatatan di bagian poli MDR TB didapatkan
bahwa dari tahun ke tahun kasus MDR TB terus mengalami peningkatan. Hal ini
sudah pasti berdampak pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalani
proses pengobatan. Maka dari itu dibutuhkan suatu upaya dan kajian untuk
melakukan pengendalian MDR TB yang berdampak terhadap kerugian ekonomi,
dimana penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara perilaku
berobat dengan kerugian ekonomi pada pasien Multidrug Resistance Tuberculosis
(TB-MDR).
BAHAN DAN METODE
Lokasi dan Rancangan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Makassar. Jenis Penelitian adalah observasional dengan desain cross sectional
analitik.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah semua pasien MDR TB di Rumah Sakit Umum
Labuang Baji Kota Makassar yang telah terdaftar pada tahun 2011 sampai Maret
2013. Sampel penelitian sebanyak 34 orang dengan tekinik penarikan sampel
secara exchaustive sampling, dimana setiap anggota populasi menjadi unit analisis.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan berupa data primer melalui wawancara
dengan menggunakan kuesioner. Selain itu data yang dikumpulkan juga berupa
data sekunder dimana data tersebut diperoleh dari pelaporan/pencatatan bagian poli
MDR TB.
Analisis Data
Data diolah dengan menggunakan SPSS dan kemudian dilakukan analisis
univariat untuk mengetahui karakteristik responden, analisis bivariat dengan uji
chi square (Fishers Exact Test) untuk melihat adanya hubungan antara perilaku

berobat terhadap kerugian ekonomi Perhitungan kerugian ekonomi untuk melihat


seberapa besar kerugian ekonomi yang dialami dan berapa rata-rata biaya yang
harus dikeluarkan selama menjalani pengobatan. Perhitungan kerugian ekonomi
dilakukan dengan menghitung besar pengeluaran rumah tangga (Expenditure
House Hold) yang meliputi biaya langsung (biaya obat dan biaya pemeriksaan
penunjang) dan biaya tidak langsung (biaya transport dan makan/minum), selain
itu juga dihitung Disability Adjusted Life Years (DALY) dengan rumus berikut :
DALY = YLL + YLD
YLL = LE - t
Dimana:
LE : Life Expectancy (Usia harapan hidup)
t

: Usia pada saat meninggal.

YLD = DW L
Dimana:
DW

: Disability weight

: Duration of the case until remission or death (years)

HASIL
Karaketristik Responden
Tabel 1 menunjukkan distribusi responden berdasarkan kelompok umur,
dimana jumlah responden yang menjalani pengoabatan terbanyak pada kelompok
umur 35-44 tahun sebanyak 14 orang (41,2%), sedangkan yang paling sedikit pada
kelompok umur 15-24 tahun dan > 55 tahun dengan jumlah masing-masing 3
orang (8,8%). Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan, dimana pada
penelitian ini paling banyak memiliki tingkat pendidikan SLTA yaitu sebanyak 16
orang (47,1%) dan paling sedikit dengan tingkat pendidikan tidak sekolah yaitu
sebanyak 1 orang (2,9%). Distribusi berdasarkan pekerjaan yaitu yang paling
banyak 18 orang (52,9%), dan paling sedikit dengan pekerjaan petani, sekuriti, dan
wiraswasta yaitu masing-masing 1 orang (2,9%).
Tabel 2 menunjukkan rata-rata total kerugian ekonomi yang dialami oleh
pasien MDR TB yaitu sebesar Rp. 3.181.997 per pasien dari total kerugian sebesar
Rp. 108.187.900.
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 18 responden yang mengalami kerugian
ekonomi tinggi terdapat 12 responden (63,2 %) yang memiliki riwayat merokok,
dan dari 16 responden yang mengalami kerugian ekonomi rendah terdapat 9
responden (60,0 %) yang tidak memiliki riwayat merokok. Hasil uji statistik

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara riwayat merokok dengan kerugian
ekonomi yang dialami responden dengan nilai p > 0,05 (0,319).
Analisis Bivariat
Hasil penelitian antara perilaku merokok dengan kerugian ekonomi
menunjukkan bahwa dari 18 responden yang mengalami kerugian ekonomi tinggi,
terdapat 12 orang (63,2 %) yang memiliki pernah merokok dan sebanyak 6 orang
(40,0 %) responden yang tidak pernah merokok. Hasil uji statistik menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara perilaku merokok dengan kerugian ekonomi
yang dialami responden dengan nilai p > 0,05 (0,3).
PEMBAHASAN
Penelitian ini menunjukkan

bahwa ada perilaku

merokok tidak

berhubungan dengan kerugian ekonomi. Besar dan luasnya permasalahan akibat


MDR TB mengharuskan semua pihak untuk dapat berkomitmen dan bekerjasama
dalam melakukan penanggulangannya. Kerugian yang diakibatkannya sangat
besar, bukan hanya dari aspek kesehatan semata tetapi juga dari aspek sosial
maupun ekonomi. Dengan demikian MDR TB merupakan ancaman terhadap citacita pembangunan meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.
Karenanya perang terhadap MDR TB berarti pula perang terhadap kemiskinan,
ketidakproduktifan, dan kelemahan akibat MDR TB. Penanggulangan TB secara
menyeluruh akan berdampak pada penurunan kasus MDR TB. (Depkes, 2006).
Hubungan perilaku merokok dengan kerugian ekonomi dengan uji Fishers
exact diperoleh nilai p = 0,300 > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara riwayat merokok dengan kerugian ekonomi. Hasil penelitian ini
sejalan dengan Wen, dkk, (2010), Lin, dkk, (2008) menunjukkan bahwa merokok
memperburuk risiko kematian pada orang dengan riwayat infeksi TB. Hasil
penelitian Wuaten (2012) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara perilaku merokok dengan kejadian penyakit TB paru.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik, diperoleh hasil penelitian
abhwa tidak ada hubungan antara perilaku merokok dengan kerugian ekonomi.
Perlunya strategi-strategi baru agar tujuan program DOTS dapat tercapai sehingga
kasus MDR TB dapat diminimalisir yang artinya akan mengurangi beban ekonomi.
Perlunya penetapan aturan tentang perokok dan penyebaran rokok itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Ay., R., Wyss.K.,Abdualimova.H., Saidaliev.S. (2010). Household costs of illness
during different phases of tuberculosis treatment in Central Asia: a patient
survey in Tajikistan. BMC Public Health 2010, 10:18
Badollahi, (2004). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan keberhasilan
Program Pengobatan TB Paru melalui strategis DOTS di Kabupaten Gowa,
Tesis, Makassar Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Lambert ML, Delgado et al. (2005). Delays to treatment and out-of-pocket medical
expenditure for tuberculosis patients, in an urban area of South America.
Ann Trop Med Parasitol. Dec;99(8):781-7.
Lin HH, Murray M, Cohen T, Colijn C, Ezzati M. (2008). Effects of smoking and
solid-fuel use on COPD, lung cancer, and tuberculosis in China: a timebased, multiple risk factor, modelling study.Lancet . 2008; 372(9648):
147383.
Maidin., A. (2005). Economic Loss of Toraja Community Due to Disability and
Premature Death in South Sulawesi Province, Indonesia. Volume: 3 - No. 3
- 2005-09-01.
Rouzier. V. A. Oxlade, R. Verduga, L. Gresely, D. Menzies (2010). Patient and
Family Costs Associated with Tuberculosis, Including Multidrug Resistant
Tuberculosis, in Ecuador. The International Journal of Tuberculosis and
Lung Disease. 14(10):13161322.
Sandra., V et al. (2009). Direct and indirect costs of tuberculosis among immigrant
patients in the Netherlands. BMC Public Health 2009, 9:283.
Sofia E.,P.,B. (2011). Faktor Risiko Resistensi Obat Tuberculosis Pada Penderita
Tuberculosis Paru Dibalai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Kota
Makassar: Pascasarjana unhas.
Suarez I. (2009). Risk Factors for Multidrug Resistant Tuberkulosis in a
Tuberkulosis unit in Madrit, Spain. Eur Journal Microbiologi Infections
Disease. 28:323-330.
Toingoussova. O.S., D.A. Caugant and P. Sandven. (2002). Drug Resistence of
Mycobacterium Tuberkulosis Strains Isolated From Patients With
Pulmonary Tuberkulosis in Archangels, Russia. The International Journal
of Tuberkulosis and Lung Disease. 6(5): 406-414.
Wen CP, Chan TC, Chan HT, Tsai MK, Cheng TY, Tsai SP. (2010). Ther reduction
of Tuberculosis risks by smoking cessation. BMC Infect Dis. 2010;10:156.
World Health Organization. (2009). WHO report and Global tuberculosis control.
Geneva, WHO.
World Health OrgarLtzation (WHO). (2010). Multidrug and extensively drugresisiant TB (M/XDR-TB): 2010 global report on surveillance and
response. Geneve: WHO Press.
Wuaten, Grace Angel. (2012). Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Dengan
Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tuminting. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Univesitas Sam Ratulangi Manado.
Zhou,. P, et al. (2012). Social Behaviour Risk Factors for Drug Resistant
Tuberculosis in Mainland China: a Meta-analysis. The Journal of
International Medical Research. 2012; 40:436 445.

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden di RSU Labuang Baji Kota


Makassar
Variabel
Kelompok Umur
15-24
25-34
35-44
45-54
>55
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Tingkat pendidikan
Tidak Sekolah
SD
SLTP
SLTA
Perguruan Tinggi
Pekerjaan
PNS
Karyawan Swasta
Petani
Buruh bangunan
Sekuriti
Wiraswasta
Tidak Bekerja
Jumlah

3
8
14
6
3

8.8
23.5
41.2
17.6
8.8

22
12

64.7
35.3

1
5
7
16
5

2.9
14.7
20.6
47.1
14.7

6
5
1
2
1
1
18
34

17.6
14.7
2.9
5.9
2.9
2.9
52.9
100

Sumber: Data Primer

Tabel 2. Total Kerugian Ekonomi Expenditure House Hold Responden di


RSU Labuang Baji Kota Makassar Tahun 2013.
Biaya Yang dikeluarkan
Total Biaya Langsung
Total Biaya Tidak
Langsung
Total Exp HH
YLL

Jumlah (Rp)
3.495.000
123.952.000
127.447.000
3.300.480.000

YLD

102.193.920
3.402.673.920

DALY
Sumber: Data Primer

Tabel 3. Hubungan perilaku merokok dengan kerugian ekonomi pada pasien


MDR TB di RSU Labuang Baji Kota Makassar
P

Kerugian Ekonomi
Perilaku
merokok
Ada
Riwayat
Tidak ada
riwayat
Jumlah

Tinggi

Jumlah

Rendah

0,3
n
12

%
63.2

n
7

%
36.8

n
19

%
100

40.0

60.0

15

100

18

52,9

16

47,1

34

100

Anda mungkin juga menyukai

  • Lapsus Episkleritis
    Lapsus Episkleritis
    Dokumen23 halaman
    Lapsus Episkleritis
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen16 halaman
    Bab I
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen20 halaman
    Bab I
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ujian
    Tugas Ujian
    Dokumen18 halaman
    Tugas Ujian
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Meningitis
    Meningitis
    Dokumen7 halaman
    Meningitis
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Meningitis
    Meningitis
    Dokumen7 halaman
    Meningitis
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen20 halaman
    Bab I
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Forensik 1 Kel II
    Tutorial Forensik 1 Kel II
    Dokumen3 halaman
    Tutorial Forensik 1 Kel II
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Syok
    Syok
    Dokumen1 halaman
    Syok
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen20 halaman
    Bab I
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen33 halaman
    Bab I
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Episkleritis Baru
    Lapsus Episkleritis Baru
    Dokumen17 halaman
    Lapsus Episkleritis Baru
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Referat
    Kata Pengantar Referat
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Referat
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Typoid Kasus
    Typoid Kasus
    Dokumen14 halaman
    Typoid Kasus
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • A. Identitas
    A. Identitas
    Dokumen8 halaman
    A. Identitas
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Tugas1 DR
    Tugas1 DR
    Dokumen3 halaman
    Tugas1 DR
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Pelaksanaan Kegiatan Dan Hasil
    Pelaksanaan Kegiatan Dan Hasil
    Dokumen3 halaman
    Pelaksanaan Kegiatan Dan Hasil
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Macam Trauma
    Macam Trauma
    Dokumen35 halaman
    Macam Trauma
    Laras Ciingu Syahreza
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Dokumen12 halaman
    Laporan Kasus
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Pendek Episkleritis
    Pendek Episkleritis
    Dokumen12 halaman
    Pendek Episkleritis
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Jilid Benar
    Jilid Benar
    Dokumen2 halaman
    Jilid Benar
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Referat
    Kata Pengantar Referat
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Referat
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • COVER Histologi
    COVER Histologi
    Dokumen1 halaman
    COVER Histologi
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • MBO FK
    MBO FK
    Dokumen14 halaman
    MBO FK
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Aliran Lcs Dan Sistem Ventrikel
    Aliran Lcs Dan Sistem Ventrikel
    Dokumen2 halaman
    Aliran Lcs Dan Sistem Ventrikel
    Atang Kusman
    100% (1)
  • TEKANAN INTRA KRANIAL2 (Sum)
    TEKANAN INTRA KRANIAL2 (Sum)
    Dokumen8 halaman
    TEKANAN INTRA KRANIAL2 (Sum)
    meyulia
    Belum ada peringkat
  • Tugas Dr. Vivi Anti Jamur
    Tugas Dr. Vivi Anti Jamur
    Dokumen4 halaman
    Tugas Dr. Vivi Anti Jamur
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Otitis Media
    Pemeriksaan Otitis Media
    Dokumen3 halaman
    Pemeriksaan Otitis Media
    Atang Kusman
    Belum ada peringkat