Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH ANALISIS KELAYAKAN BISNIS

PROPOSAL USAHA BUDIDAYA SAYURAN HIDROPONIK

Oleh :
Muhammad Rizal Faiz
E 321 12 049

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2014
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul

Daftar Isi

ii

Daftar Tabel

iii

1. Pendahuluan ..........................................................................................

A. Latar Belakang Rencana Usaha ........................................................

B. Gambaran Umum Usaha ...................................................................

2. Aspek Penilaian .....................................................................................

A. Aspek Hukum ...................................................................................

B. Aspek Pasar dan Pemasaran ..............................................................

C. Aspek Keuangan................................................................................

D. Aspek Teknis......................................................................................

E. Aspek Manajemen dan Organisasi.....................................................

F. Aspek Ekonomi dan Sosial................................................................

G. Aspek Dampak Lingkungan Hidup...................................................

3. Kesimpulan ............................................................................................

10

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Rencana Usaha


Sektor pertanian adalah sektor andalan yang dapat menunjang perekonomian
di daerah lokal maupun perkotaan. Oleh karena itu, tidak salah jika sering
dikatakan pertanian yang berkelanjutan harus diterapkan. Namun, hal tersebut
tidak dapat tercipta jika petani sebagai produsen produk pertanian tidak mengubah
metode produksi yang kebanyakan menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat
menjadi racun, selain itu, penggunaan pupuk kimia juga lama-kelamaan akan
berdampak pada kesuburan tanah yang akan semakin berkurang.
Hal tersebut dikarenakan ekosistem tanah yang tidak seimbang dan rusak.
Menyadari hal tersebut maka banyak petani yang berhenti menunkan bahan kimia
dan beralih keproduk pertanian organik. Perkembangan sektor pertanian organik
semakin marak dewasa ini, tapi belum terlihat cukup jelas di Sulawesi Tengah.
Hal tersebut menunjukkan bahwa peluang terbuka luas bagi siapa saja yang ingin
bertani dengan cara organik dan hal ini juga sekaligus menjadi dasar para
wirausaha pertanian organik.
B. Gambaran Umum Usaha
Usaha ini bergerak di bidang pertanian yang akan menghasilkan berbagai
produk organik pertanian, sehingga lebih lanjut akan bekoordinasi lebih lanjut
kepada pihak pemerintah dalam hal perizinan usaha dan pemberian label organik
agar dapat dipasarkan dengan skala yang luas.
Usaha ini termasuk bisnis pengembangan, karena berasal dari berbagai ide
yang disatukan menjadi ide baru. Namun masih tergolong baru karena belum ada
usaha yang sama persis, adapun jenis tanaman yang akan ditanam nantinya yakni
3

sayur-sayuran dalam hal ini sayur selada dimana sayur jenis ini sangat jarang
dipasarkan di Kota Palu dan juga harganya cukup mahal. Jenis tanaman yang lain
akan diusahkan setelah usaha ini berkembang.
Usaha ini akan melakukan kerjasama dengan pihak pemasok, perbankan dan
distributor. Kerjasama dengan pihak pemasok bergerak pada bidang penyediaan
bahan baku. Pada pihak perbankkan usaha bekerjasama dalam bidang pendanaan,
sedangkan pada pihak distributor bekerjasama dalam bidang pendistribusian hasil
produksi kekonsumen.

II. ASPEK PENILAIAN

A. Aspek Hukum
Usaha yang nantinya akan didirikan sudah memenuhi syarat syarat
pendirian usaha dengan rincian sebagai berikut :
- Bentuk usaha adalah Usaha Perseorangan
- NPWP sudah terdaftar
- Izin Domisili untuk lokasi pendirian usaha sudah ada
- IMB sudah ada
Dengan adanya izin dan dokumen dokumen yang diperlukan untuk
memulai pendirian usaha maka usaha ini layak untuk dioperasikan.
B. Aspek Pasar dan Pemasaran
Setiap usaha pasti akan memerlukan konsumen. Produk pertanian organik
banyak diminati karena memberikan kepuasan dari banyak segi seperti kesehatan,
keberlanjutan usaha, keunggulan daerah dan masih banyak lagi. Konsumen dari
produk pertanian organik pun sudah jelas terlihat mulai dari supermarket, hotel,
restoran, para akademisi sampai pada masyarakat umum.

Melihat perkembangan kota Palu yang sangat pesat mengindikasikan bahwa,


peluang pasar untuk produk pertanian organik sangatlah baik karena dengan
bertumbuhnya ekonomi, maka masyarakat akan memilih produk yang lebih
berkualitas, Belum lagi dengan menjamurnya hotel dan restoran yang secara
otomatis meningkatkan permintaan akan bahan baku berupa produk produk
pertanian.
C. Aspek Keuangan
Usaha ini akan didirikan dengan nilai investasi senilai Rp 20.000.000,-.
Modal kerja Rp. 3.000.000,-. Pengembalian tingkat bunga yang diinginkan 20%.
Umur ekonomis 4 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai
sisa. Perkiraan laba setelah pajak selama 4 tahun adalah sebagai berikut :
Tahun 2015 = Rp. 4.000.000,-

Tahun 2017 = Rp. 6.750.000,-

Tahun 2016 = Rp. 5.500.000,-

Tahun 2018 = Rp. 8.100.000,-

Dengan menggunakan analisa Payback Period, Average Rate of Return, Nett


Present Value, Profitability Indeks serta Internal Rate of Return, akan dilihat
apakah usaha yang akan didirikan ini layak untuk dioperasikan.

Penyusutan =

( InvestasiModal Kerja)
Umur Ekonomis

( Rp.20 .000 .000Rp . 3.000.000)


4 Tahun

Rp .17 .000 .000


4 Tahun

Rp.4 .250 .000,

Diskon Faktor 20%

Tahun 2015 =

1
n
(1+t )

1
1
(1+0.2)
1
=
1.2
= 0.833

1
3
(1+0.2)
1
=
2.197
= 0.579

1
n
(1+t )
1
=
(1+0.2)2
1
=
1.69

1
( 1+t )n
1
=
( 1+0.2 )4
1
=
2.856

Tahun 2016 =

Tahun 2018 =

= 0.482

= 0.649

Tabel Cash Flow

Ta

EAT

20

20

20

20

Rp4,
000,
000
Rp5,
500,
000
Rp6,
750,
000
Rp8,
100,
000

Peny
usut
an
Rp4,
250,
000
Rp4,
250,
000
Rp4,
250,
000
Rp4,
250,
000

1
( 1+t )n

Tahun 2017 =

Proce
ed

Rp8,2
50,00
0
Rp9,7
50,00
0
Rp11,
000,0
00
Rp12,
350,0
00

Rp6,8
72,250

Rp6,7
66,500

Rp6,3
69,000

Rp5,9
52,700

Rp25,
960,45
0

Jumlah PV kas bersih

PV
kas
bersih

Payback Period (PP)

Investasi
= Rp. 20.000.000,Proceed Tahun 2015 = Rp. 8,250,000,- = Rp. 11,750,000,Proceed Tahun 2016 = Rp. 9.750.000,- = Rp. 2.000.000,-

Proceed Tahun 2017 = Rp. 11.000.000,-


Payback Period (PP) = (0.18 x 12 Bulan) + 2 Tahun
= 2.18 Bulan + 2 Tahun 2 Tahun 2 Bulan

Berdasarkan perhitungan diperoleh PP < umur investasi, maka

proyek tersebut layak untuk dijalankan.


Average Rate of Return (ARR)

Rata Rata EAT

Total EAT
Umur Ekonomis
Rp .24 .350 .000
=
4 Tahun

= Rp. 6.087.500,-

Rata Rata Investasi =

ARR

RataRata EAT
RataRata Investasi

Rp .6 .087 .500
Rp .5 .000 .000

= 121.75%

Investasi
Umur Ekonomis
Rp .20 .000.000
=
4 Tahun

ARR x Investasi

= Rp. 5.000.000,-

x 100%

x 100%

= 121.75% x Rp. 20.000.000,-

= Rp. 24.350.000,-

(ARR x Investasi) > Investasi, maka proyek layak diterima/dijalankan

Net Present Value (NPV)

NPV = Total PV Kas Bersih PV Investasi

= Rp. 25,960,450 Rp. 20.000.000

= Rp. 5.960.450,-

Nilai NPV positif, maka proyek diterima

Profitabilty Index (PI)

PI

=
=

Total PV Kas Bersih


PV Investasi
Rp . 25,960,450
= 1.3 kali
Rp .20 .000.000
7

Profitability Index (PI) > 1, maka proyek diterima

Internal Rate of Return (IRR)

Ta

EAT

20

20

20

20

Rp4,0
00,00
0
Rp5,5
00,00
0
Rp6,7
50,00
0
Rp8,1
00,00
0

Peny
usut
an
Rp4,
250,
000
Rp4,
250,
000
Rp4,
250,
000
Rp4,
250,
000

Proce
ed

Rp8,2
50,00
0
Rp9,7
50,00
0
Rp11,
000,0
00
Rp12,
350,0
00

0.

Rp6,2
04,000

0.

Rp5,5
08,750

0.

Rp4,6
75,000

0.

Rp3,9
52,000

Rp20,
339,75
0

PV
kas
bersih

Jumlah PV kas bersih

Pada DF 33%

NPV
= Total PV kas bersih PV Investasi

= Rp. 20.339.750 Rp. 20.000.000

= Rp. 339.750 (Kutub nilai NPV positif)

Ta

EAT

20

20

20

20

Rp4,0
00,00
0
Rp5,5
00,00
0
Rp6,7
50,00
0
Rp8,1
00,00

Peny
usut
an
Rp4,
250,
000
Rp4,
250,
000
Rp4,
250,
000
Rp4,
250,

Proce
ed

Rp8,2
50,00
0
Rp9,7
50,00
0
Rp11,
000,0
00
Rp12,
350,0

0.

Rp6,1
54,500

0.

Rp5,4
30,750

0.

Rp4,5
76,000

Rp3,8
28,500

0.

PV
kas
bersih

000

00

Jumlah PV kas bersih

Rp19,
989,75
0

Pada DF 34%

NPV
= Total PV kas Bersih PV Investasi

= Rp. 19.989.750 20.000.000

= - Rp. 10.250 (Kutub nilai NPV negatif)

IRR

Total PV positif - Investasi


= i1 + Total PV Positif - Total PV Negatif x (i2 i1)
Rp .2 0. 339. 750Rp .20 .000 .000
Rp . 20. 339 .750Rp .1 9. 989 .750
= 33% + 0,97 x 1%
= 33% + 0,97 %
= 33,97%

IRR

= 33% +

IRR
IRR
IRR

x (34% - 33%)

berdasarkan nilai IRR yang diperoleh, maka proyek diterima, karena


IRR > bunga pinjaman atau 33,97% > 20%

D. Aspek Teknis
Pada aspek Teknis/Operasi, usaha ini berencana akan memilih
lokasi usaha untuk menjalankan kegiatan produksi sayuran hidroponik.
Lokasi usaha akan bertempat di Kota Palu dan diutamakan tempat yang
terbuka.

Pertimbangan

penempatan

lokasi

ini

berdasarkan

pada

persyaratan dalam melakukan kegiatan produksi secara maksimal. Selain


keterbukaan tempat, pemilihan lokasi produksi sayuran ini mengutamakan
lokasi dekat kota, sehingga mudah dalam melakukan pemasaran.
Teknologi yang

akan digunakan usaha ini juga akan menentukan

produktifitas produk serta tenaga kerja yang dihasilkan juga mempunyai


skill dalam menjalankan teknologi yang diguakan.

E. Aspek Manajemen Dan Organisasi


Untuk struktur organisasi yang digunakan dalam usaha ini adalah
struktur organisasi yang lengkap. Agar dalam perencanaan tujuan, sampai
pengawasan dapt dilakukan dengan baik dan terstruktur dengan rapi, yang
berarti tenaga kerja yang digunakan tidak sedikit dan membutuhkan skill
yang baik dalam menjalankan dan memecahkan masalah yang ada di
usaha ini.

F. Aspek Ekonomi Dan Sosial


Dampak yang ditimbulkan usaha ini dalam aspek ekonomi dan
sosial pada lingkungan sekitar usaha ini adalah sebagai berikut :

1. Terbukanya kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat sekaligus


mengurangi angka pengangguran
2. Tersedianya produk di masyarakat, sehingga meningkatkan persaingan
persaingan dalam menciptakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat
3. Masyarakat juga dapat memanfaatkan keadaan usaha dengan membuka
usaha baru yang dapat memenuhi kebutuhan bahan baku maupun
pendukung bahan baku yang diperlukan oleh usaha ini.

G. Analisis Dampak Lingkungan Hidup

10

Sebelum membangun sebuah usaha, tentu perlu mengajukan surat


izin dalam penempatan usaha, apakah berdampak pada lingkungan sekitar
atau tidak. Setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah, usaha akan
segera dibangun. Dampak yang ditimbulkan pada budidaya sayur
hidroponik untuk lingkungan hidup sekitar hampir tidak ada, mengingat
bahan bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah bahan
organik, sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada alam sekitar dan
justru menimbulkan manfaat jika digunakan kembali.

11

III.

KESIMPULAN

Kesimpulan
Dari pembahasan aspek penilaian dan analisis pada usaha
pembudidayaan sayur hidroponik, dapat disimpulkan bahwa usaha ini
mempunyai potensi dan prospek yang baik dalam pengembangannya dan
bersaing dengan usaha lain dan dapat memberikan dampak positif bagi
lingkungan dan masyarakat sekitar dengan adalnya usaha ini, sehingga
usaha ini layak untuk dijalankan.

12

Anda mungkin juga menyukai