Anda di halaman 1dari 2

5/17/15

Buku Digital: Kajian Literatur Perkembangan dan pengaruhnya pada perpustakaan | Ida Priyanto - Academia.edu

Evolusi buku digital untuk umum dimulai pada tahun 1981. Pada waktu itu
Random House
menerbitkan apa yang disebut dengan
Electronic Thesaurus untuk pertama kalinya. Ini adalah
buku digital untuk bidang referensi yang pertama kalinya. Walaupun demikian, pada waktu itu
Electronic Thesaurus kurang mendapatkan respons positif dari dunia perpustakaan oleh karena
keterbatasan fasilitas teknologi informasi di dalam perpustakaan dan pemanfaatannya juga belum
begitu besar.
Meskipun tidak sangat terkait dengan perjalanan buku digital, namun sangat baik untuk
disampaikan juga bahwa pada tahun 1991 Perusahaan elektronik Jepang,
Sony meluncurkan
Data Discman untuk pertama kalinya. Produk media digital yang digunakan untuk membaca CD
(Compact Disk ). Sejak saat itu, banyak orang juga membawa
discman portabel untuk
mendengarkan lagu-lagu. Tidak kalah penting tonggak sejarah perkembangan buku digital dan
ereader adalah peluncuran PDA ( Personal Digital Assistant ) pertama pada tahun 1997 oleh Palm
yang kemudian disusul pada tahun 1998 dengan perkembangan yang lebih mantap dengan
munculnya Rocket eBook yang beredar di pasaran. Perkembangan ini juga disusul oleh Franklin
yang meluncurkan eBookman .
Era buku digital sebelum tahun 2000 tidak banyak dikenal oleh para pustakawan di Indonesia,
karena pada waktu
pustakawan
Indonesia
masih banyak
dengan
berbagai
peningkatan
dalam itu
otomasi
perpustakaan.
Pengadaan
bahandisibukkan
perpustakaan
digital
juga masih
sangat terbatas dan langka. Pengadaan koleksi dalam bentuk disket ataupun
CD hanya dilakukan
oleh sebagian kecil perpustakaan di Indonesia sebelum tahun 2000. Bahkan pasar
ejournal dan
buku digital-pun juga baru mulai diminati oleh perpustakaan di Indonesia setelah tahun 2004.
Enche Sdn , sebuah perusahaan database ebook dan ejournal dari Malaysia yang berusaha
memasarkan produknya di Indonesia namun pada tahun 2002 kurang berhasil karena belum
banyaknya pustakawan Indonesia yang mengenal produk informasi digital. Bahkan setelah tahun
2002 pun masih banyak perpustakaan di Indonesia yang sibuk dengan program otomasi katalog
mereka.
Buku digital tampil dalam berbagai wujud. Ada buku digital yang dipasarkan dalam bentuk
koleksi database sehingga kita harus membeli dalam jumlah tertentu. Ada juga yang dipasarkan
secara satuan dengan harga tertentu untuk mengunduhnya (
download ). Ada buku digital yang
pembelinya hanya satu kali membayar ( perpetual ) dan dapat diakses seumur hidup; namun juga
ada yang dijual dengan sistem langganan dan buku digital yang ditambahkan (
update ) tidak perlu
harus dibayar lagi. Sementara itu buku digital juga dapat dibaca dengan menggunakan berbagai
media. Ada buku digital yang dapat dibaca dengan laptop atau komputer meja, namun ada juga
buku digital yang hanya dibaca dengan media tertentu seperti
Kindle . Zipke (2012) mengatakan
bahwa most of the teachers were in awe of the access to books provided by an e-reader. They
commented in surprise about the number of titles available (p. 435).

Kelebihan dan kelemahan buku digital dan

e-reader

Qian (2011) menyebutkan bahwa e-book readers sebetulnya telah mulai muncul di pasaran pada
akhir tahun 1990an. Namun produk itu lebih banyak diminati oleh mereka yang benar benar

www.academia.edu/7400472/Buku_Digital_Kajian_Literatur_Perkembangan_dan_pengaruhnya_pada_perpustakaan

1/2

5/17/15

Buku Digital: Kajian Literatur Perkembangan dan pengaruhnya pada perpustakaan | Ida Priyanto - Academia.edu

telah berjiwa digital. Selain itu, ada beberapa hal yang membuat produk buku digital dan
ereader menjadi agak terhambat. Walaupun demikian, buku digital maupun
e-reader memiliki
kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh buku cetak. Sementara itu Zambarbieri D &
Carniglia E. (2012) menyebutkan bahwa buku digital and
eReaders menunjukkan adanya
revolusi teknologi karena buku digital
can bring great benefits to many aspects of reading,
particularly for textbooks and in learning environments where the addition of multimedia can be
a major advantage (p. 395).
Adapun kelebihan-kelebihan tersebut terutama adalah dalam hal kegunaan (
usability ),
kemudahan baca ( readability ), dan kemudahan penggunaan ( ease of use ) dalam kesehariannya.
A. kelebihan
kegunaan ( Usability)

kegunaan buku digital tidak berbeda dengan buku konvensional, yaitu memberikan informasi
atau pengetahuan kepada pembacanya. Hanya saja, buku digital tidak membutuhkan ruang
yang luas untuk meletakkannya. Buku digital juga dapat dibaca dimanapun seperti halnya
buku biasa. Tidak kalah penting adalah bahwa dengan menggunakan
e-reader, buku digital
juga dapat diberikan penanda seperti layaknya buku biasa yang ditandai dengan
stabilo .
Zambarbieri D & Carniglia E. (2012) juga menyebutkan bahwa dibandingkan dengan buku
konvensional, buku digital dapat diperbarui dengan mudah, koreksi kesalahan dan
penambahan informasi juga dapat terjadi dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan
buku konvensional.
Kemudahan baca (

Readability )

Dalam hal kemudahan baca, buku digital memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh buku
konvensional. Misalnya, buku digital dapat dibaca meskipun kita berada dalam kegelapan
malam karena dengan ebook reader , tulisan terbaca oleh adanya cahaya yang dikeluarkan
oleh alat bacanya. Hal tersebut juga ditegaskan oleh Siegenthaler, Wurtz, Bergamin, Groner
(2011) yang menyebutkan bahw a in some situations, e-readers have a better legibility than
printed books (p. 272).
Dengan demikian membaca buku digital tidak dibatasi oleh suasana di lingkungan pembaca
berada. Juga, berbeda dengan buku konvensional, besaran huruf (dan untuk sebagian alat
baca juga jenis huruf) dapat diubah sesuai dengan keinginan pembacanya. Siegenthaler,
Wurtz, Bergamin, & Groner (2011) menyebutkan bahwa pada saat membaca buku digital
dengan menggunakan e-reader , pembaca memiliki possibility to choose the font size that
was most comfortable for them. However, when reading on the printed paper, this setting
was not available (p. 272).
Sementara itu Grzeschik, K., Kruppa, Y., Marti, D., & Donner, P. (2011) pernah melakukan
penelitian terkait dengan kemudahan baca buku digital dan kajian tersebut membuktikan
bahwa buku digital yang dibaca dengan
e-reader tidak menimbulkan kelelahan atau sakit
mata. Untuk memilih buku mana di antara ratusan buku, juga tidak terlalu sulit karena ada
fasilitas katalog dalam setiap e-reader . Untuk menemukan kata-kata atau istilah tertentu

www.academia.edu/7400472/Buku_Digital_Kajian_Literatur_Perkembangan_dan_pengaruhnya_pada_perpustakaan

2/2

Anda mungkin juga menyukai