Anda di halaman 1dari 17

P E R P E T AAN

Ilmu yang mempeljari perpetaan adalah Kartografi.Sedangkan ahlinya disebut Kartograf.


A. Pengertian
Peta adalah gambaran konvensional tentang permukaan bumi dengan skala tertentu
yang digambarkan dalam bidang datar melalui sistem proyeksi.
B. Komponen Peta
1. Judul Peta
Biasanya ditempatkan dibagian tengah atas peta pokok,ditulis dengan huruf
kapital tegak[Roman]
2. Garis Tepi Peta
Yaitu garis yang terletak dibagian tepi peta.Biasanya dibuat dua garis,tebal
diluar dan tipis didalam.
3. Petunjuk Arah
Atas pada peta adalah utara.Dapat menggunakan anak panah,mata
panah,bintang dan lain lain.
4. Skala Peta
Adalah angka perbandingan antara jarak dipeta dengan jarak sebenarnya.
Macamnya:
a. Skala angka/numerical scale/skala pecahan.contoh skala 1 : 100.000
b. Skala garis/grafik/line scale/bar scale
cm
_________________________
1
2
3
4
5
km
c. Skala Verbal.Contoh 1 inci = 1 mil 1mil = 63.360 1 inci = 2,54 cm
5. Garis Astronomi
Garis yang menunjukkan lokasi daerah yang digambarkan berdasarkan garis bu
jur dan garis lintangnya.

5. Simbol Peta
Adalah tanda yang ada dalam peta untuk menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.
Berdasarkan bentuknya,dibedakan ;
a. simbol titik;digunakan untuk menggambarkan tempat atau data personal,se
perti kota.Simbol titik dapat berupa dot,segitiga,segi empat,lingkaran.
b. Simbol garis;digunakan untuk mewakili data garis.seperti batas wilayah,ja
lan,sungai dll

c. Simbol luasan/area.Digunakan untuk mewakili area tertentu,seperti daerah ra


wa,hutan,persawahan,padang pasir dll
Berdasarkan sifatnya dibedakan;simbol kuantitatif dan simbol kualitatif
Berdasarkan fungsinya,dibedakan ;
a. simbol daratan(hypsogrphy symbols) seperti gunung api,gunung,pegunung
an
b. simbol perairan(hydrography symbols) seperti,sungai,laut,danau dll
c. simbol budaya,seperti;candi,gedung,kota,jalan dll
6. Legenda
Adalah keterangan simbol simbol pada peta.Biasanya ditempatkan disisi kanan
bawah atau kiri bawah didalam garis tepi.
7. Inset
Yaitu gambar peta diluar peta pokok.
Macamnya;Inset yang skalanya lebih kecil dari peta pokok,sama,atau lebih
besar dari peta pokok.
Tujuannya untuk memperjelas salah satu bagian dari peta serta menunjuknan
lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah lain.

8. Sumber Data dan Tahun Pembuatan


9. Letering
Letering adalah semua tulisan yang bermakna yang terdapat pada peta.Huruf
yang digunakan adalah huruf kecil,huruf kapital dan huruf campuran.Huruf
tegak/Roman digunakan untuk judul peta,nama tempat dll.Sedangkan huruf
miring / Italic digunakan untuk yang berkaitaan dengan perairan.
Peta yang tdak ada leteringnya disebut peta buta.
10.Warna Peta
a. Hitam;untuk letering,tapal batas dll
b. Biru;untuk unsur perairan dan daerah dingin
c. Hijau;untuk vegetasi,dataran rendah dan hutan
d. Cokelat;untuk kontur,daerah berbukit,gunung
e. Merah;untuk daerah panas,jalan,kota
f. Kuning;untuk daerah ketinggian menengah,daerah kering dll
C. Klasifikasi Peta
1. Ditinjau dari isinya,dibedakan;
Yaitu peta yang menggambarkan kenampakan secara umum.
Peta umum dibedakan;
a. Peta Topografi

Yaitu peta yang menggambarkan relief muka bumi.Peta topografi


menggunakan garis kontur,yaitu garis yang menghubungkan daerah daerah
yang memiliki ketinggian sama

Garis contur

Ci:Contur interval
Tempat yang contur intervalnya rapat,berarti daerah terjal
Peta topografi tidak memerlukan proyeksi karena daerah yang digambar
sempit.
b. Peta Chorografi
Peta chorografi adalah peta umum yang berskala sedang sampai kecil.Peta
chorografi menggambarkan daerah yang
luas,seperti;propinsi,negara,benua,dunia.

2. Peta Khusus/Tematik
Peta yang menggambarkan kenampakan khusus,seperti;peta curah hujan,peta
kepadatan penduduk,peta penyebaran hasil pertanian,dll.

3. Ditinjau dari jenisnya dibedakan:


a.Peta foto,yaitu peta yang diperoleh dari mozaik foto udara

b.Peta garis,yaitu peta yang menggambarkan detail alam dan buatan manusia
4. Ditijau dari skalanya
a.P eta berskala sangat besar/peta kadaster,skala antara 1 : 100 sd 1 : 5000
Contoh;peta sertifikat tanah
b. Peta skala besar,skala antara 1 : 5000 sd 1 : 250.000.Contoh;peta kelurah
an,peta kecamatan
c.Peta skala sedang,peta skala antara 1 : 250.000 sd 1 : 500.000.
contoh;peta regional,peta propinsi
d. Peta skala kecil,skala antara 1 : 500.000 sd 1 : 1.000.000
cotoh;peta negara
e. Peta skala geografis,skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000
contoh;peta dunia
5. Ditinjau dari metode pembuatannya
a. Peta kualitatif,mempunyai 3 metode penggambaran ;
1). Metode korokromatif,yaitu penggambaran peta dengan cara mengguna
kan garis garis tipis atau memberi warna
2). Metode korokorematik,yaitu penggambaran peta dengan menggunakan
pembeda simbol huruf
3). Metode indek figur,yaitu penggambaran peta dengan menggunakan sim
pembeda titik
b. Peta kuantitatif,antara lain
1). Metode koroplet,yaitu menggunakan garis sejajar yang berbeda interval
nya.
2). Isoterm,yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat tempat ber
suhu sama
3). Isoplet,yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat dengan ke
tinggian sama

6. Ditinjau dari obyeknya


a. Peta stasioner/peta statis,yaitu peta yang menggambarkan obyek relatif tetap
contoh;peta ....
b. Peta dinamis,yaitu peta yang menggambarkan obyek sering berubah
contoh;peta kependudukan
7. Jenis peta lain
a. Peta manuskrip,yaitu produk pertama suatu peta yang akan diproduksi dalam
keseluruhan proses pemetaan
b. Peta dasar,yaitu peta yang dijadikan dasar untuk pembuatan peta lainnya(peta
dasar untuk pembuatan peta tematik) juga disebut peta kerangka.
c. Peta induk,yaitu peta dasar untuk pembuatan peta topografi dan peta turunan
d. Peta turunan,yaitu peta yang diturunkan dari peta induk,skalanya lebih kecil
dari peta induknya
D. Fungsi Peta
1. menunjukkan posisi atau lokasi relatif di permukaan bumi
2. memperlihatkan ukuran jarak dan luas di permukaan bumi
3. memperlihatkan atau menggambarkan permukaan bumi,sehingga dimensi dapat terli
hat dalam peta
4. menyajikan data tentang potensi suatu daerah
Tujuan Pembuatan Peta
1. komunikasi informasi ruang
2. menyimpan informasi
3. membantu suatu pekerjaan,seperti;konstruksi jalan,navigasi,perencanaan
4. membantu pembuatan suatu disain
5. analisis data spasial
Membaca Peta
Agar pembaca peta dapat memperoleh informasi yang benar,diperlukan syarat syarat ya
itu syarat obyektif dan syarat subyektif
Syarat obyektif adalah syarat yang harus dipenuhi oleh peta,sehingga pembaca mudah
memperoleh informasi yang benar dari peta
Syarat obyektif peta antaralain:
1. peta harus baru.Artinya,keadaan yang digambarkan sesuai dengan keadaan sekarang.
2. peta harus dibuat oleh badan yang kompeten,seperti;Direktorat Topografi AD.
Jawatan Hidrlogi,Direktorat Geologi,Kantor Kadaster dan
Bokosurtanal,Fak Geograf
Syarat subyektif adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh
pembaca peta,antara lain ;
1.pengetahuan geograf serta hal hal yang berkaitan dengan
geograf
2.sikap dan pandangan yang kritis
3.daya imajinasi yang kuat dan benar
4.berlatih secara teratur dalam menafsirkan peta
Untuk mengetahui lokasi suatu obyek pada peta dapat
dilakukan dengan cara :
1. Dengan cara menyebutkan koordinat lintang dan bujurnya
2. Menentukan lokasi dengan menyebutkan arah dan jarak suatu
tempat terhadap tem
pat lain yang telah diketahui.
3. Menentukan lokasi dengan menyebutkan jarak terhadap
jarak.Contoh; A (3-6) ada
lah 3.000 m kearah barat dari titik Q (0 0) dan 6.000 m kearah
utara dari titik Q

Beberapa hal yang dapat diketahui dari membaca peta :


1. lokasi daerah, melalui letak garis lintang dan bujur
2. arah tempat, melalui petunjuk arah
3. jarak dan luas, melalui skala peta
4. ketinggian/elevasi,melalui titik trianggulasi dan atau garis kontur
5. lereng, melalui garis kontur atau jarak antar garis kontur
6. sumber daya alam
7. kenampakan alam
Dengan menafsirkan peta,kita dapat mengetahui :
1.peta yang banyak gunung dan lembah,menunjukkan derah itu
berelief kasar
2.alur alur sungai yang lurus,menunjukkan daerah itu tinggi dan
miring.Sedangkan jika
alur alur sungai itu berkelok kelok atau membentuk meander
menunjukkan daerah itu
berelief datar atapun dataran rendah
3.pola pemukiman penduduk yang memusat dan melingkar
menunjukkan daerah itu ke
ring tetapi ditempat tertentu terdapat sumber sumber air/oase.
E. Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah cara pemindahan garis parallel dan garis meridian
dari globe(bidang
lengkung) ke bidang datar(peta).
Agar peta berfungsi dengan baik,tiga persyaratan pokok harus
dipenuhi dalam memilih je
nis proyeksi,yakni;
- Conform,artinya bentuk bentuk daerah yang digambar pada peta
harus sesuai dengan ben
tuk aslinya.Juga disebut proyeksi Orthomorfic.
- Equivalent,artinya luas daerah yang digambar pada peta harus sama
dengan aslinya.Juga
disebut proyeksi Equal area
- Equidistant,artinya jarak daerah yang digambar pada peta harus
sama dengan aslinya.
Macam Macam Proyeksi Peta
1. Berdasarkan bidang proyeksinya,dibedakan ;
a. Proeksi Zenithal/Azimuthal/Planar

Bidang proyeksi berupa bidang datar.Proyeksi ini cocok untuk


memproyeksikan dae
rah kutub.
Ciri ciri;
- Garis garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub
- Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang
mengelilingi kutub
- Sudut yang dibentuk antara garis bujur sama besarnya pada
peta
- Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini
akan berbentuk ling
karan.
Penggambaran proyeksi zenithal dapat dilakukan dengan tiga
cara;
1). Proyeksi Gnomonik,yaitu bila titik pusat seolah berada dipusat
lingkaran

2). Proyeksi Azimuthal Stereografik,yaitu seolah olah sumber arah


sinar berasal dari
arah kutub berlawanan dengan titik singgung proyeksi.

3). Proyeksi Azimuthal Orthografik,jika seolah olah sumber arah


sinar matahari ber
asal dari titik jauh tak terhingga

Macam proyeksi zinithal;

1). Proyeksi zenithal normal,bila bidang pryeksinya bersinggungan


dengan kutub
2). Proyeksi zenithal transversal,bila bidang proyeksinya tegak
lurus dengan equator
3). Proyeksi zenithal oblique/miring,bila bidang pryeksinya
menyinggung antara ku
tub dan equator.
b.Proyeksi Silinder/Cylindrical/Mercator

Proyeksi ini menggunakan silinder sebagai bidang


pryeksinya.Cocok untuk menggam
barkan daerah khatulistiwa setra dapat menggambarkan daerah
yang luas.
Proyeksi silinder dibedakan menjadi;
- Proyeksi silinder normal,bila silinder menyinggung bola bumi
didaerah equator.
- Proyeksi silinder oblique/miring,bila silinder menyinggung bola
bumi diantara ku
tub dan equator
- Proyeksi silinder transversal,bila silinder menyinggung dibagian
kutub bola bumi.

c. Proyeksi Kerucut/Conic
Proyeksi ini menggunakan kerucut sebagai bidang
proyeksinya.Sangat cocok untuk
menggambarkan daerah lintang sedang atau lintang tengah
( 45).Proyeksi ini memi
liki paralel melingkar dan meridian berbentuk jari jari.

Proyeksi kerucut dibedakan ;


- Proyeksi kerucut normal/standar,bila bidang kerucut berimpit
dengan sumbu bumi
- Proyeksi kerucut transversal,bila bidang kerucut tegak lurus
dengan sumbu bumi
- Proyeksi kerucut oblique/miring,bila kerucut menyinggung bola
bumi antara kutub
dan equator.

2. Proyeksi Gubahan/matematis
a. Proyeksi Homolografk Mollweide,digunakan untuk
menggambarkan kenampakan
globe secara keseluruhan.Cocok digunakan untuk peta arus
laut,peta iklim,peta sta
tistik.

b. Proyeksi Homolosine Goode.

c. Proyeksi Fuller.Proyeksi Fuller dapat memperkecil distorsi ukuran


dan bentuk benua

d. Proyeksi Eckart IV,dalam proyeksi ini kutub digambarkan dengan


garis horizontal

e. Proyeksi Sinusoidal.
Proyeksi ini biasanya digunakan untuk menggambarkan Amerika
Selatan,Australia,
Afrika,serta wilayah kecil dibelahan bumi.

f. Proyeksi Bone

Proyeksi Bonne cocok untuk menggambarkan wilayah Asia yang


letaknya diseitar
Khatulistiwa.Proyeksi ini menggambarkan sudut dan jarak yang
benar pada meridian
tengah dan pada paralel standar.Terdapat distorsi yang besar bila
menjahui meridian
tengah.
g. Proyeksi Mercator
Merupakan proyeksi silinder yang cocok untuk memproyeksikan
wilayah dekat ekua
tor.Makin mendekati kutub,distorsi makin besar.Ciri lainnya;
1). Kutub hampir tidak dapat dipetakan karena terletak diposisi
tidak terhingga
2). Interval jarak antar meridian sama
3). Interval jarak antar paralel tidak sama,makin ke kutub semakin
lebar.

h. Proyeksi Gall
Ciri yang dimilikinya adalah bentuk yang berbeda pada wilayah
yang mendekati ku

tub.
F. Menghitung Skala Peta
1. Mencari Skala Peta
Contoh;Jarak A B dipeta 5 cm,jarak dilapangan 5 km.Hitung skala
petanya !
Jarak di Peta( JP )
Skala Peta ( SK ) = -------------------------Jarak di lapangan( JL )
5 cm
5 cm
5
1
Skala Peta = --------------= -------------= ------------ =
----------5 km
500.000 cm
500.000
100.000
Jadi skala petanya adalah 1 : 100.000
Kerjakan :
1). Jarak P Q pada peta 10 cm,jarak dilapangan 50 km.Hitunglah
skala petanya !
2). Jarak Kudus Demak pada peta X 7 cm,Jarak sebenarnya 28
km.Skala peta X ?
2. Menghitung jarak dilapangan dengan menggunakan skala
peta
Contoh; Jaarak A B di peta 10 cm,Skala peta 1 : 100.000.Jarak A
B dilapangan ?
Jarak di Peta ( JP )
Jarak di Lapangan ( JK ) = ----------------------Skala Peta ( SK )
10 cm
10
100.000
Jarak dilapangan = --------------- = --------------- = 10 X --------------- =
1.000.000 cm
1 : 100.000
1 / 100.000
1
Jadi jarak A B di lapangan adalah 1.000.000 cm atau 10 km.
Kerjakan :
1). Jarak Q R di peta 15 cm,skala peta 1 : 1.000.000.Jarak Q R di
lapangan ?
2). Jarak Gebog Besito di peta Y adalah 20 cm,skala peta Y 1 :
10.000.Berapa jarak
Gebog Besito dilapangan ?
3. Menghitung Jarak di Peta dengan menggunakan jarak
dilapangan
Contoh:Peta ber skala 1 : 100.000,jarak A B di medan 1 km.Jarak
A B di peta
adalah ?
Jarak di Peta ( JP ) = Skala peta (SK ) X jarak dilapangan ( JL)
1
1
Jarak A B dipeta = ------------ X 1 km
= ------------X 100.000 cm
= 1 cm.
100. 000
100.000
Jadi jarak A B di peta adalah 1 cm.
Kerjakan :
1). Jarak R S di lapangan adalah 300 m,skala peta 1 :
15.000.Hitunglah jarak R S
di peta tersebut ?
2). Jarak Kudus - Semarang di peta P adalah 50 km.Peta P ber skala
1: 100.000
Hitunglah jarak Kudus Semarang di peta P !

4. Menghitung skala peta pada peta yang tidak ber skala


dengan membandingkan
peta yang berskala.
Contoh; Pada peta X yang tidak berskala,jarak A B adalah 10
cm.Jatak A B pada
peta Y yang berskala 1 : 50.000 adalah 20 cm.Hitunglah
skala peta X !
Jawab;
Bila skala peta X adalah a,maka;
10 cm x a = 20 cm x 50.000
10 a = 1.000.000
1.000.000
a = -------------- = 100.000. Jadi skala peta X adalah 1
: 100.000.
10
Kerjakan.
1). Pada peta A yang tidak berskala,jarak Q R adalah 10 cm.Jarak
Q R pada peta B
yang berskala 1 : 200.000 adalah 5 cm.Hitunglah skala peta A !
2). Jarak absolut Kudus Jepara pada peta yang tidak berskala
adalah 3 cm.Pada peta la
in yang berskala 1 : 100.000.jarak Kudus Jepara 6 cm.Hitunglah
skala peta awal !
5. Menentukan Skala Peta dengan Menggunakan Perbedaan
Letak Lintang Dua Tempat
Contoh:
Pada peta X,jarak A B adalah 20 cm.Selisih garis lintangnya 30
menit.Hitunglah skala
peta X !
Jawab
30 menit
- Jarak A B sebenarnya = -------------------------- x 111 km = 55,5 km
60 menit ( 1 derajat )
Ket.111 km adalah panjang tiap 1 derajat lengkung bumi
40.000 km(panjang lingkar bumi)
Yaitu = -------------------------------------------- = 111 km
360 derajat(lingkar bumi)
- Skala peta X adalah . 20 cm di peta X = 55,5 km atau 5.550.000 cm
dilapangan
20 = 5.550.000 sd 1 : 277.500
Jadi skala peta X adalah 1 : 277.500
Kerjakan
1). Pada peta Y,jarak P-Q adalah 10 cm.Selisih garis lintang antara P
Q 90 menit,atau.
1 derajat 30 menit Hitunglah skala peta Y !
2). Pada peta X, kota Semarang berada pada 7 derajat LS sedangkan
kota Tarakan berada
pada posisi 3 derajat LU.Jika jarak Semarang Tarakan pada peta
tersebut 30 cm, ma
ka berapa skala peta X tersebut ?
6.Menentukan Skala Peta Contour,Prosentase dan Derajat
Kemiringan Lereng
a. Menghitung Skala Peta Contour
Contoh ;
Peta contour dengan contour interval 50,puncak dengan
ketinggian 200 m,jarak A B

( dari puncak kelembah ) pada peta 4 cm.Hitunglah


skalanya,prosentase kemiringan le
reng dan derajat kemiringan lerengnya !
1). Skala Peta Contour
1
Ci =-------- x penyebut skala
2.000
1
50 = --------- x penyebut skala
2.000
2.000
Penyebut skala = ---------- X 50
= 100.000
1
Jadi skala peta 1 : 100.000
2). Prosentase Kemiringan Lereng
Tinggi
Prosentase = ----------------------------- x 100 %
Kemiringan lereng( r )
200 m
Prosentase = --------------------------- x 100 %
r
r = 4 cm x 100.000
= 400.000 cm
= 4.000 m
200 m
Prosentase = -------------------- x 100 %
4.000 m
= 0,05 x 100 %
=
5%
Jadi prosentase kemiringan lerengnya adalah 5 %
3). Derajat Kemiringan Lereng
Prosentase kemiringan
Derajat kemiringan = -------------------------------------- x 100 %
180 derajat ( bidang datar )
5
Derajat kemiringan = --------- x 100 %
180
= 2,77777 derajat
= 2 derajat sisa 0,7777 x 60 menit = 46,662
= 2 derajat,46 menit sisa 0,662 x 60 =
39,72
= 2 derajat 46 menit 39 detik
Jadi derajat kemiringan lerengnya 2 derajat 46 menit 39 detik.
Kerjakan.
Peta contour dengan contour interval 25,puncak dengan
ketinggian 500 m,jarak
antara titik P Q (dari puncak kelembah ) 5 cm.Hitunglah skala
peta contournya.
prosentase kemiringan lereng serta derajat kemiringan
lerengnya !
7. Menghitung Skala Peta yang Diperbesar atau Diperkecil
a. Bila skala peta diperbesar
Contoh.Peta dengan skala 1 ; 100.000 diperbesar dua kali maka
skala peta baru men
jadi :
x 100.000 = 50.000. Jadi skala baru 1 : 50.000
b.Bila skala peta diperkecil

Contoh. Peta dengan skala 1 : 100.000 diperkecil xali semula


peta baru berskala
2 x 100.000 = 200.000. Jadi skala peta baru 1 : 200.000.
Grafs,mapografs/penyinaran,sistem petak/dam dan foto copy.
G. Membuat Peta.
Dalam pembuatan peta,data yang diperlukan antara lain:
1. Data Teristris;yaitu data yang diperoleh langsung dari olah
lapangan.seperti data to
pograf yang diperoleh secara geodetik yaitu pengukuran jarak
horizontal dan fertikal
serta pemotretan dari segala arah dilapangan
2. Data Fotogrametrik;yaitu data yang diperoleh dari hasil foto
udara/citra foto
Dalam pengumpulan data dilapangan,untuk menentukan
arah,digunakan kompas.Ada dua
cara untuk menentukan arah dengan menggunakan kompas,yaitu;
1. Azimuth/Magnetik Azimuth
Besarnya sudut arah yang diukur dari utara magnet bumi ketitik yang
lain searahdengan putaran jarum jam.Dengan demikian pengukuran
menggunakan metode azimuth mempunyai kisaran 0 360 derajat.
Contoh;
Posisi titik C dilihat dari titik O ( O ke C ) adalah 225 0

Artinya posisi titik C ( yang dibidik ) dilihat dari titik O (posisi yang
membawa kompas) berada pada 225 derajat
Lukis dan hitunglah dengan cara Azimuth sudut A ke B dan B ke A,B
ke C,C ke B,D ke E,E ke A

Untuk mengoreksi besarnya sudut yang diperoleh pada pengukuran


azimuth,dapat meng
gunakan Back Azimuth,Yaitu sudut yang terbentuk berbalik dari
azimuth titik sasaran.

Cara untuk mengetahui Back Azimuth adalah jika azimuth yang


diperoleh dari hasil pe
ngukuran lebih dari 180 derajat,maka back azimuthnya diperoleh
dengan mengurangi 180 derajat,sedangkan jika azimuthnya kurang
180 derajat maka back azimutnya diperoleh dengan menambahkan
180 derajat.
Contoh;
. Azimuth titik A ke titik B 200 derajat maka back azimut titik A ke B
adalah 200 -180
= 20 derajat
. Azimuth titik P ke Q 120 derajat,maka back azimuth titik P ke Q
adalah 120 + 180 =
300 derajat.
2. Bearing
Yaitu sudut arah yang diukur dari utara atau selatan magnetik bumi
ketitik yang lain se
arah atau berlawanan dengan arah jarum jam dengan sudut
maksimum 90 derajat.Un
tuk menunjukkan awal dan arah pengukuran,didepan angka harus
ditulis S (dari selatan)
Contoh.Lukislah sudut O ke a,O ke d
Jawab; sudut O ke a adalah U.600.T. Sudut O ke d adalah S.800.B

Koreksi Sudut
Kesalahan dalam pengukuran sudut dapat terjadi karena kekurang
tepatan dalam mem
bidik arah yang benar ataupun ketidaktelitian alat.Kesalahan dapat
dideteksi apabila se
lisih sudut datang dan sudut pulang sebesar 180 derajat.
Contoh.
Sudut datang ( X ke Y ) = 106derajat
Sudut pulang ( Y ke X ) = 289 derajat
Selisih = 289 106 =183.Jadi lebih 3 dari 180 .Kelebihan 3 dibagi 2
menjadi 10 301.Koreksi dilakukan dengan menambah 1 derajat 30
menit pada sudut datang
dan mengurangi 1 derajat 30 menit untuk sudut pulang
Tambahan
1.Menghitung prosentase sudut lereng.
Contoh: Beda tinggi antara titik A dan B 10 cm, sedangkan jarak
antara titik A dan B
100 m. Sudut lereng antara A dan B adalah
10
----- x 100 % = 10 %
100

2.Menghitung pertumbuhan penduduk dua kali lipat


Contoh: Tahun 2000 jumlah penduduk suatu wilayah 250.000 jiwa,
tingkat pertumbuh
han penduduk 2,5 %. Penduduk berlipat ganda adalah
70 ( rumus )
DT = -------------- = 28 Jadi pertumbuhan dua kali lipat = 2.000 +
28 = 2.028
2,5
( tahun 2.028 )

Anda mungkin juga menyukai