10
Pembuatan alat ini timbul setelah melihat para penjual buah segar
semangka saat memotong buah dengan pisau tidak efisien dan kapasitas alat
rendah. Berdasarkan hal tersebut maka dirancang suatu alat pemotong semangka
yang mudah dalam pengoperasiannya dengan bentuk yang sederhana.
3.3.3 Penyempurnaan Ide
Dari ide yang ada maka dapat disempurnakan dengan menyusun suatu
bentuk rancangan struktural yang dilengkapi dengan rancangan fungsional.
3.3.4 Analisa Rancangan Fungsional
Analisis fungsional dilakukan untuk merancang fungsi dan letak
komponen-komponen yang dibutuhkan dalam alat pemotong semangka tersebut.
a. Tuas penekan, berfungsi untuk mengendalikan beban penekan
b. Pisau, berfungsi untuk pemotong
c. Kerangka berfungsi untuk menyangga agar tuas penekan dapat berdiri
kokoh
3.3.5 Analisis Rancangan Struktural
a. Tuas Penekan
Tuas penekan terbuat dari besi stallbus yang dirancang segi empat.
Gambaran tuas penekan dapat dilihat pada gambar :
11
c. Kerangka
Kerangka terbuat dari besi siku ukuran 3 cm berukuran 40 cm x 40.60 cm
17 cm. Dimana selain berfungsi sebagai penyangga tuas penekan mata pisau
juga berfungsi sebagai poros untuk menggerakkan tuas penekan tersebut yang
dapat dilihat pada gambar :
12
Mulai
Bahan : Besi siku, mur, baut, besi strip, besi ks, golok, mata pisau
stainless stell.
golok, mata pisau stainless stell
Pembuatan Alat
Tidak
13
Ya
Selesai
Gambar 3.4 Diagram Alir Proses Rancangan Alat Pemotong Semangka
Mulai
14
Output :
Kapasitas efektif alat
Selesai
Gambar 3.5 Diagram Alir Alat Pemotong Semangka
15
3.6 Pengamatan
1. Persentase Kerusakan Hasil
Pengukuran persentase kerusakan hasil dapat ditentukan dengan membagi
berat semangka yang rusak dengan berat awal semangka dikali 100%. Secara
matematis dapat dituliskan dengan rumus:
BDR (kg)
Persentase KH BAD (kg) X 100 .......................................................(3)
dengan :
BAD
HT
( kg )
kg
( menit
)= BDT
t ( menit )
.............................................................................. (5)
16
dengan :
Ke
4. Kekerasan
Kekerasan semangka diketahui dengan meggunakan alat force gauge
digital. Uji kekerasan dilakukan dengan cara mengambil sampel bahan dan
dilakukan pada tiga titik yang berbeda, lalu diambil rataannya. Kekerasan
semangka diketahui dengan menggunakan persamaan :
m
A
.....................................................................................................
F(N)
P=
(6)
dengan :
= Kekerasan (Pa)