Anda di halaman 1dari 8

III.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2015 di
Laboratorium Produksi dan Manajemen Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu :seng plat, besi plat, besi
siku, mur dan baut, cat dan semangka. Sedangkan alat yang digunakan pisau
stainless steel, peralatan las, gergaji besi, kunci-kunci dan gerinda.
3.3 Metode Penelitian
`
Metode penelitian yang digunakan adalah rekayasa alat pemotong
semangka dengan cara semi mekanis. Pada penelitian ini ada beberapa fase yang
sangat

penting, dan merupakan kerangka dasar untuk dapat menyelesaikan

rancang bangun alat pemotong , adapun tahapan perancangan meliputi tahapan


perencanaan, pengembangan ide, penyatuan konsep, gambar rancangan dan
perakitan alat.
3.3.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah teknis yang
harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat pemakai .
a. Masalah teknis
Ditemukan pada industri rumah tangga (home industri) dalam
pengolahan buah segar semangka masih menggunakan pisau untuk
memotong buah semangka tersebut sebelum di jual atau di komsumsi
langsung. Pemotongan dengan menggunakan pisau akan membutuhkan
waktu yang lama dan kapasitas pemotongan rendah, di perkirakan untuk
memotong 1 buah semangka yang beratnya 3-4 kg membutuhkan waktu
kurang lebih 3 menit, sedangkan pemakaian alat mekanis, biaya yang
besar menjadi salah satu masalah, sehingga tidak semua industri kecil dan
menengah mampu untuk memiikinya.
3.3.2 Inventarisasi Ide

10

Pembuatan alat ini timbul setelah melihat para penjual buah segar
semangka saat memotong buah dengan pisau tidak efisien dan kapasitas alat
rendah. Berdasarkan hal tersebut maka dirancang suatu alat pemotong semangka
yang mudah dalam pengoperasiannya dengan bentuk yang sederhana.
3.3.3 Penyempurnaan Ide
Dari ide yang ada maka dapat disempurnakan dengan menyusun suatu
bentuk rancangan struktural yang dilengkapi dengan rancangan fungsional.
3.3.4 Analisa Rancangan Fungsional
Analisis fungsional dilakukan untuk merancang fungsi dan letak
komponen-komponen yang dibutuhkan dalam alat pemotong semangka tersebut.
a. Tuas penekan, berfungsi untuk mengendalikan beban penekan
b. Pisau, berfungsi untuk pemotong
c. Kerangka berfungsi untuk menyangga agar tuas penekan dapat berdiri
kokoh
3.3.5 Analisis Rancangan Struktural
a. Tuas Penekan
Tuas penekan terbuat dari besi stallbus yang dirancang segi empat.
Gambaran tuas penekan dapat dilihat pada gambar :

Gambar 3.1 Tuas Penekan


b. Pisau
Pisau terbuat dari stainless stell agar pisau tersebut tidak mudah berkarat
dengan ketebalan 0.2 cm pan panjang pisau 33 cm sebanyak 15 buah.
Sehingga nantinya bisa memotong buah semangka sesuai hasil yang
diinginkan. Gambaran pisau dapat dilihat pada gambar 3.2 :

11

a. Pisau pemotong 1 horizontal

b. pisau pemotong 2 vertikal

c. Kerangka
Kerangka terbuat dari besi siku ukuran 3 cm berukuran 40 cm x 40.60 cm
17 cm. Dimana selain berfungsi sebagai penyangga tuas penekan mata pisau
juga berfungsi sebagai poros untuk menggerakkan tuas penekan tersebut yang
dapat dilihat pada gambar :

Gambar 3.3 Kerangka


Diagram alir proses rancangan alat pemotong semangka dapat dilihat pada
gambar 3.4 dan 3.5. Gambar perspektif dan komponen-komponen desain alat
pemotong semangka dapat dilihat pada lampiran 1 sampai dengan 2.

12

Mulai

Bahan : Besi siku, mur, baut, besi strip, besi ks, golok, mata pisau
stainless stell.
golok, mata pisau stainless stell

Pemilihan Alternatif Solusi Sub-Fungsi

Penentuan dimensi Pengukuran daya yang


diperlukan

Pembuatan Alat

Alat pemotong buah semangka hasil


rancangan

Tidak

13

Alat pemotong bekerja dengan


baik

Ya
Selesai
Gambar 3.4 Diagram Alir Proses Rancangan Alat Pemotong Semangka

Mulai

Input : Alat pemotong Semangka

Persentase kerusakan hasil = berat bahan yang rusak (kg) x 100 %


berat awal bahan (kg)
Persentase hasil terpotong :
Persentase HT = berat bahan yang terpotong (kg) x 100%
berat awal bahan (kg)
Kapasitas efektif = berat bahan yang terpotong (kg )
waktu (t)
Gaya

gaya yang ditunjukkan force gauge


(Newton)
luas penampang bidang tusukan
Pengolahan Data

14

Output :
Kapasitas efektif alat

Selesai
Gambar 3.5 Diagram Alir Alat Pemotong Semangka

3.4 Persiapan Penelitian


Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan
untuk penelitian yaitu merancang bentuk dan ukuran alat pemotong semangka,
mempersiapkan bahan-bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian ini.

3.5 Pelaksanaan Penelitian


a. Tahapan pembuatan alat
Alat pemotong semangka mempunyai beberapa komponen utama, yaitu:
1. Pisau
2. Tuas penekan
3. Kerangka
b. Tahap pengujian alat
Adapun tahapan pengujian adalah sebagai berikut:
Semangka yang akan dipotong dimasukkan ke dalam ruang pemotong dan
diatur posisinya. Kemudian semangka dipotong dengan pisau 1 secara horizontal
dan dipotong lagi dengan pisau 2 secara vertikal. Waktu yang digunakan untuk
memotong semangka dicatat. Berat semangka yang dipotong dan yang tidak
terpotong atau rusak ditimbang. Dilakukan sebanyak 3 kali ulangan.

15

3.6 Pengamatan
1. Persentase Kerusakan Hasil
Pengukuran persentase kerusakan hasil dapat ditentukan dengan membagi
berat semangka yang rusak dengan berat awal semangka dikali 100%. Secara
matematis dapat dituliskan dengan rumus:
BDR (kg)
Persentase KH BAD (kg) X 100 .......................................................(3)
dengan :

Persentase KH= Kerusakan hasil (%)


BDR

= Berat semangka rusak (kg)

BAD

= Berat awal semangka (kg)

2. Persentase Hasil Terpotong


Pengukuran persentase hasil terpotong dapat ditentukan dengan membagi
berat semangka yang terpotong dengan berat awal semangka dikali 100%.
Secara matematis dapat dituliskan dengan rumus:
BDT (kg)
Persentase HT BAD (kg) X 100 .............................................................(4)
dengan :

HT

= Hasil terpotong (%)

BDT = Berat semangka yang terpotong (kg)


BAD

= Berat awal semangka (kg)

3. Kapasitas Efektif Alat Pemotong Semangka


Pengukuran kapasitas efektif alat dengan membagi berat semangka yang
terpotong dengan waktu pemotongan atau dapat ditulis:
Ke

( kg )
kg
( menit
)= BDT
t ( menit )

.............................................................................. (5)

16

dengan :

Ke

= Kapasitas efektif (kg/menit)

BDT = Berat semangka yang tepotong (kg)


t

= Waktu untuk memotong semangka (menit)

4. Kekerasan
Kekerasan semangka diketahui dengan meggunakan alat force gauge
digital. Uji kekerasan dilakukan dengan cara mengambil sampel bahan dan
dilakukan pada tiga titik yang berbeda, lalu diambil rataannya. Kekerasan
semangka diketahui dengan menggunakan persamaan :
m

A
.....................................................................................................
F(N)
P=

(6)
dengan :

= Kekerasan (Pa)

= Gaya yang ditunjukan force gauge (Newton)

= Luas penampang bidang tusukan

Anda mungkin juga menyukai