Waste Heat Boiler
Waste Heat Boiler
BAB I
PENDAHULUAN
proyek pembangunan
April
1975
Menteri
Perindustrian
mengeluarkan
Surat
Keputusan
No.
25/M/SK//1975 untuk membentuk tim penyelesaian proyek dengan ketua tim Dirjen
Industri Kimia dengan pimpinan proyek adalah Ir. A. Salmon Mustafa dan Ir. Didi Suwardi
sebagai pimpinan lapangan.
Sumber biaya pelaksanaan proyek tersebut diperoleh dari pinjaman pemerintah Iran
sebanyak 250 juta dollar US, yang digunakan untuk membeli mesin-mesin dan pipa gas.
Pada tanggal 9 Juni 1975, dengan akta Notaris Sulaiman Ardjasasmita SH Nomor 19 tahun
1975 berdirilah PT. Pupuk Kujang (Persero) sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
di lingkungan Direktorat Jendral Industri Kimia-Departemen Perindustrian yang berlokasi
1
di jalan Jendral Achmad Yani, Desa Dawuhan Cikampek Kabupaten Karawang Jawa
Barat.
Sebagai hasil Tender Internasional terbatas yang diadakan pada tanggal 30 Mei
1975, Pemerintah telah memilih kontraktor untuk melaksanakan proyek pabrik pupuk di
Jawa Barat. Kontraktor asing tersebut yaitu:
1.
design, procurement, konstruksi pabrik ammonia dan utilitas serta konsultasi start
up.
2.
procurement, dan konsultasi pabrik urea. Pabrik ini mulai dibangun pada bulan
Juli 1976 hingga selesai awal November 1978.
Pada tanggal 7 November 1978 pabrik Pupuk Kujang mulai berproduksi dengan
kapasitas terpasang sebagai berikut :
1.
2.
3.
1.
Safety)
Bagian ini berkedudukan di bawah Divisi Inspeksi dan Keselamatan dengan
jumlah 33 orang yang dibagi menjafi dua seksi yaitu seksi pencegahan dan seksi
penanggulangan. Bagian ini bertugas melakukan pencegahan dan penanggulangan
kecelakaan ataupun kebakaran.
Bagian ini juga memiliki sarana-sarana penunjang keselamatan seperti ambulans,
fire truck multi purpose, fire jeep fressure car, Fire detector dan instrumennya, racun api,
masker gas dan api, unit pengisi udara tekan, kotak PPPK, poster- poster keselamatan
kerja, ruang kelas dan garasi tambahan untuk latihan.
Tugas dan wewenang bagian ini adalah :
a.Menghilangkan sejauh mungkin kondisi tidak aman di pabrik dan sekitarnya.
b.
Memadamkan kebakaran.
Biro Keamanan
Biro keamanan terbagi menjadi dua pasukan, yaitu pasukan penjagaan dan
pasukan penyelidikan dan penanggulangan. Tugas utama biro ini adalah menjaga
keamanan lingkungan.
3.
misalnya pakaian kerja dan peralatan lainnya. Bagian ini juga menyediakan konsultasi
bagi karyawan yang ditangani oleh seorang psikolog.
4.
Bagian Kesehatan
Bagian kesehatan dilengkapi dengan dokter umum, perawat, dan dokter gigi,
Bagian Ekologi
5
6.
Tujuan Subjektif :
1. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan mata kuliah pada semester 5 yaitu
mata kuliah Kerja Praktek
2. Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa untuk mengaplikasikan potensi diri
yang didapat didalam perkuliahan agar terbiasa apabila sudah berada di
Industri
1.6,2
Tujuan Objektif
1. Mengetahui dan mempelajari Prinsip Kerja Waste Heat Boiler 2003-U
2. Menghitung Efisiensi dari Waste Heat Boiler 2003-U
Untuk itu Penulis memilih objek kerja praktik dengan judul Menghitung Efisiensi
Waste Heat Boiler 2003-U di PT Pupuk Kujang
1.
Tempat penelitian Kerja Praktek adalah PT Pupuk Kujang dinas Utilitas 1-A
2.
Studi Lapangan
Teknik pengumpulan data dengan cara mengevaluasi keadaan yang terjadi langsung
di tempat penelitian melalui :
Wawancara
Data-data diperoleh dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pejabat serta
karyawan yang berwenang, mengenai masalah yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan
praktek kerja lapangan.
Observasi
Pengumpulan data diperoleh langsung dari track record alat perusahaan tempat
penulis melakukan penelitian.
2.
Studi Literatur
Teknik Pengumpulan Data yang bersumber dari buku-buku serta catatan selama
perkuliahan, data tersebut diambil berdasarkan kaitan topik yang Penulis buat.
BAB II
DASAR TEORI
BOILER
2.1
Pengertian Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu alat konversi energi kimia dari bahan bakar
menjadi energi termal/panas yang ditransfer kepada fluida kerja yaitu air, dalam bejana
yang tertutup rapat. Boiler terdiri dari peralatan penyaluran udara, sistem penyaluran bahan
bakar, sistem suplai air, drum uap dan pipa-pipa. Boiler harus dibuat dengan konstruksi
yang kuat agar dapat menahan tekanan operasi secara konstan, berubah-ubah atau pada
perubahan keadaan yang tiba-tiba.
Boiler mempunyai dua bagian penting yaitu:
1.
Penggolongan Boiler
2.2.1
Boiler pipa api yaitu boiler yang pipanya berisi api atau gas panas. Gas panas ini
digunakan untuk memanaskan air sehingga menjadi uap. Boiler jenis pipa api adalah
boiler sederhana yang hanya mampu memproduksi uap maksimum sebanyak 10 ton uap
per jam pada tekanan maksimum 24 kg/cm2 atau 23,5 bar. Boiler pipa api tergolong
boiler untuk tekanan rendah. Boiler jenis ini merupakan awal dari pembuatan boilerboiler selanjutnya. Boiler ini umumnya mempunyai isi air yang cukup besar sehingga
disebut boiler tangki).
8
2.2.2
Boiler pipa air yaitu boiler yang pipa-pipanya berisi air atau uap dan dipanaskan oleh
api atau gas panas yang berada di luar pipa air. Boiler jenis ini dapat memperbanyak
kapasitas uap dan memperbesar tekanan uap yang dihasilkan dari energi pembakaran lebih
sedikit jika dibandingkan boiler jenis pipa api.
Mekanisme kerja dari boiler jenis water tube boiler yaitu, air yang mengisi pipa-pipa
di dalam boiler dipanaskan oleh api/gas panas dari tungku/burner. Luas bidang pemanasan
lebih banyak dan merata sehingga kenaikan temperatur dan tekanan pada air di dalam pipapipa tersebut dapat lebih cepat. Semakin tinggi temperatur air tersebut maka tekanannya
pun akan semakin besar.
Sirkulasi air yang berada di dalam boiler terjadi secara alamiah, yaitu pada lapisan air
yang paling bawah, lebih dulu menerima panas dari api sehingga temperatur air pada
lapisan tersebut naik dan massa jenis air tersebut turun. Pada air lapisan atas masa jenisnya
lebih besar dari lapisan bawah, sehingga air paada lapisan bawah terdorong ke atas dan
kekosongan air akan diisi oleh lapisan air yang massa jenisnya lebih besar. Sirkulasi air
tersebut akan berlangsung terus hingga air tersebut berubah fasa hingga menjadi uap yang
bertekanan dan dapat mengalir keluar (gambar 2.2). Energi kinetik dari tekanan uap inilah
yang digunakan untuk menggerakan turbin uap.
Dapat memproduksi uap dengan cepat, karena sirkulasi fluida yang cepat.
mengubah diameter tabung, ini merupakan keuntungan terbesar boiler jenis pipa air
yang tidak bisa didapat dari boiler jenis pipa api.
Kerugian dari boiler jenis pipa air, yaitu:
2.3
Termodinamika
Termodinamika adalah salah satu bidang terpenting dalam ilmu pengetahuan
kerekayasaan yang membahas hubungan antara energi panas dengan bentuk-bentuk energi
lainnya. Termodinamika memusatkan perhatian kepada faham tentang energi, gagasan
bahwa energi itu kekal adalah hukum termodinamika yang pertama. Hukum
termodinamika pertama menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan
dihilangkan, tetapi dapat dirubah dari satu bentuk menjadi bentuk yang lain, dimana
energi yang masuk sama dengan energi yang keluar.
10
tekanan 1 atm (gambar 2.3) disebut cairan terkompresi, yang berarti pada kondisi ini
air tidak akan menguap. Jika panas ditransfer ke air tersebut sehingga temperaturnya
naik, misalnya 40OC (gambar 2.4) dengan tekanan yang sama, maka kenaikan
temperatur tersebut, air akan berekspansi (mengembang) yang mengakibatkan
volume spesifik air tersebut bertambah sehingga menyebabkan piston naik dan
tekanannya tetap 1 atm.
11
Air yang berada di dalam piston tersebut, jika terus diberi panas hingga
temperaturnya naik hingga 100OC akan mengakibatkan cairan tersebut menguap
(gambar 2.5), yang berarti terjadi proses perubahan fase dari cair ke uap. Cairan yang
siap menguap ini disebut cairan jenuh.
P = 1 atm
T = 20 oC
Gambar 2.3 Cairan terkompresi
2.
P = 1 atm
T = 40 oC
Gambar 2.4 Cairan terkompresisuhu dinaikan
P = 1 atm
T = 100OC
lagi, kenaikan temperatur akan berhenti sampai cairan tersebut berubah semua
menjadi uap. Cairan jenuh pada kondisi ini temperaturnya akan konstan jika selama
proses perubahan fase dari cairan jenuh menjadi uap, tekanannya dijaga konstan,
selama proses penguapan terjadi kenaikan volume spesifik dan berkurangnya level
cairan akibat perubahan fase menjadi uap. Silinder yang terdiri dari uap dan cairan
jenuh dengan jumlah yang sama pada pertengahan proses penguapan (gambar 2.7),
jika terus ditambahkan panas maka proses penguapan akan terus berlanjut hingga
seluruh cairan akan menguap (gambar 2.7). Isi silinder pada titik ini akan penuh
dengan uap, bila terjadi kehilangan panas seberapapun kecilnya akan menyebabkan
sebagian uap mengembun (perubahan fase dari uap ke cairan). Uap yang hampir
terkondensasi disebut uap jenuh, oleh karena itu keadaan seperti pada gambar 2.6
dinamakan kondisi uap jenuh. Keadaan seperti pada gambar 2.6 dinamakan kondisi
uap campuran, yaitu dimana fasa ini merupakan campuran antara fase cairan jenuh
dengan fase uap. Kondisi uap jenuh jika masih terus ditambahkan energi panas pada
tekanan konstan maka pada kondisi ini uap air akan mengalami kenaikkan temperatur
dan kondisi uap akan berubah menjadi uap panas lanjut atau uap kering. Grafik
proses perubahan fase dari fase cairan sampai fase uap kering, berdasarkan
perubahan temperatur dan volume spesifik dapat dilihat pada gambar 2.8.
12
Uap
Uap
Cair jenuh
Gambar 2.6 Uap campuran
T
Keterangan:
Cairan terkompresi
Cairan jenuh
Uap campuran
Uap jenuh
Uap kering
1
v
Gambar 2.8 Grafik proses perubahan fase uap T-v
13
berlebih dari pada untuk reaksi kimia, tetapi bila terlalu berlebihan mka sebagian panas
akan akan terpakai untuk memanaskan kelebihan udara tersebut akhirnya malah terbuang.
Untuk mengetahui apakah pembakaran berjalan secara baik atau tidak, maka gas
asap yang keluar dari ketel harus dianalisa baik dengan alat pengukur maupun
laboratorium dengan indikasi oksigen terbuang.
14
Dimana :
Q input
Qout
Dimana :
15
QBFW
Qsteam
BAB III
WASTE HEAT BOILER 2003 U
3.1
atau dorong. Turbin gas berfungsi sebagai penggerak mula bagi mesin mesin yang lain.
Turbin gas yang digunakan di PT Pupuk Kujang adalah GTG 2006 J ( Gas Turbin
Generator 2006 J ). Buatan Hitachi ( Jepang ). Siklus yang digunakan Turbin Gas adalah
siklus terbuka dengan Fluida kerja adalah udara dari atmosfer.Selain itu juga turbin gas di
PT Pupuk Kujang tidak memiliki reheater, regenerator, maupun intercooler.sehingga
merupakan system turbin gas sederhana. Hal ini membuat efisiensi turbin gas di PT Pupuk
Kujang rendah.
Turbin Gas 2006 J menggunakan bahan bakar gas alam yang dipasok oleh
pertamina. Dari sumber gas alam di desa Cilamaya, Cikampek. Daya yang dihasilkan oleh
turbin digunakan sebagai alat putar untuk menggerakan generator yang berfungsi untuk
membangkitkan listrik.
Turbin gas yang terdapat di unit Ultilitas PT Pupuk Kujang IA, Berguna untuk
menyuplai listrik baik di PT Pupuk Kujang maupun KIKC ( Kawasan Industri Kujang
Cikampek ).
Generator yang digunakan di PT Pupuk Kujang sama halnya dengan turbin gas
yang dibuat oleh HITACHI ( Jepang ), sehingga turbin gas merupakan satu kesatuan
dengan generator. Generator ini memiliki kapasitas 21588 KVA, frekuensi 50 Hz, putaran
3000 rpm dan menggunakan pendingin air.
Generator merupakan alat pengkonversi energi mekanik turbin menjadi energi
listrik. Energi mekanik dari putaran poros dari turbin sebesar 5100 rpm diubah menjadi
3000 rpm pada putaran poros generator melalui gigi reduksi. Selanjutnya putaran poros
generator diubah menjadi energi listrik dengan tegangan keluaran sebesar 13.800 volt.
Adapun Komponen Gas Turbin Generator 2006 J, yaitu:
Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghisap udara atmosfir dan menaikan
tekanannya sehingga dihasilkan udara dengan tekanan tinggi. Jenis kompresor
16
Ruang Bakar
Ruang bakar berfungsi untuk mensuplai energi panas yang diperlukan pada
siklus turbin gas. Hal ini dilakukan dengan membakar gas alam pada udara yang
telah dimampatkan oleh kompresor, yang akan mendapatkan udara yang panas
dan kering serta bertekanan tinggi
Ruang bakar turbin gas di PT Pupuk Kujang memiliki 10 buah ruang bakar
dengan dua buah flame detector yang menggunakan ultra violet sebagai
sensornya. Untuk tiap buah ruang bakar terdapat satu buah fuel nozzle.
Proses pembakaran pada ruang bakar dijelaskan sebagai berikut :
Bahan bakar dari tangki bahan bakar disalurkan ke ruang bakar dengan melewati
pipa bahan bakar dan fuel nozzle, pada fuel nozzle itu bahan bakar dikabutkan dan
disemprotkan ke ruang bakar. Udara yang bertekanan dan bersuhu tinggi dari
kompressor akan masuk ke ruang bakar dan dicampur dengan bahan bakar yang
disemprotkan dari fuel nozzle kemudian akan terjadi pembakaran yang
berlangsung pada tekanan konstan. Untuk penyalaan api pada ruang bakar satu
dan dilakukan dengan busi.sedangkan untuk ruang bakar lainnya api dilewatkan
melalui crossfire tube. Untuk flame detector dipasang pada ruang bakar nomor
tujuh dan delapan.
Ruang pembakaran terdiri atas nozzle ( sebagai pengabut bahan bakar ),
flame detector ( untuk mengetahui apakah api sudah menyala atau tidak ), spark
ignation ( sebagai alat penyala api ), transition piece ( sebagai alat penyalur gas
panas hasil pembakaran ke nosel turbin ), crosfire tube ( pipa penghubung untuk
menghantarkan api dari satu ruang bakar ke ruang bakar lain ).
Ruang bakar dari turbin gas merupakan dua tabung konsentris yang
membentuk dua ruang.tabung luar berupa combustion chamber. Tabung dalam
sering disebut sebagai Combustion linear. Adanya lubang lubang pada
combustion linear maka kedua ruang yang terjadi saling berhubungan.
17
Turbin
Turbin digunakan untuk mengubah energi kinetik gas panas hasil
pembakaran di ruang bakar menjadi energi mekanik yang berupa putaran poros
dan turbin.
Turbin yang digunakan adalah jenis turbin impuls berporos tunggal ( single
shaft ), mempunyai dua tingkat sudu turbin dengan putaran 5100 rpm. Sedangkan
trip terjadi pada saat putaran mencapai 5610 rpm dan kecepatan minimum operasi
adalah 3890 rpm.
Ada dua bagian utama pada turbin, yaitu sudu tetap ( nozzle ) dan sudu
gerak ( bucket ). Sudu tetap ( nozzle ) didesain dengan rongga menyempit yang
berfungsi untuk mengarahkan dan menaikan kecepatan aliran gas panas hasil
pembakaran. Sedangkan sudu gerak ( bucket ) merupakan bagian roda turbin yang
tersusun melingkar dan berfungsi untuk mengubah energi kinetik gas panas
menjadi energy mekanik poros turbin.
Generator
Generator yang digunakan di PT Pupuk Kujang sama halnya dengan turbin
gas yang dibuat oleh HITACHI ( Jepang ), sehingga turbin gas merupakan satu
kesatuan dengan generator. Generator ini memiliki kapasitas 21588 KVA,
frekuensi 50 Hz, putaran 3000 rpm dan menggunakan pendingin air.
Generator merupakan alat pengkonversi energi mekanik turbin menjadi energi
listrik. Energi mekanik dari putaran poros dari turbin sebesar 5100 rpm diubah
menjadi 3000 rpm pada putaran poros generator melalui gigi reduksi. Selanjutnya
putaran poros generator diubah menjadi energi listrik dengan tegangan keluaran
sebesar 13.800 volt.
18
Type
Break away
Gas supply
Lube system
Speed control
Adjustment
Jaw Coupling
Penggerak mula dengan turbin gas dihubungkan dengan jaw coupling. Jaw
coupling ini akan bekerja, jika kecepatan putaran poros turbin ini tidak lebih besar
dari kecepatan putar penggerak mula. Pada saat turbin gas mulai bekerja, terjadi
slip pada jaw coupling yang berakibat putusnya hubungan turbin gas penggerak
mula. Jaw coupling bagian penggerak mula secara otomatis keluar.
Reduction Gear
Ada dua bagian reduction gear dalam mesin yaitu : penghubung antara turbin gas
dengan dengan penggerak mula dan penghubung antara turbin gas dengan
generator.
Reduction gear dibutuhkan untuk mereduksi adanya perbedaan kecepatan kerja
dari masing masing mesin. Untuk mengubah putaran poros turbin sehingga
dihasilkan putaran poros yang sesuai dengan putaran poros generator.
Putaran untuk penggerak mula adalah 3000 rpm, turbin gas 5100 rpm, dan
generator 3000 rpm. Dengan adanya reduction gear ini maka hubungan kerja bisa
berjalan baik.
Sistem Udara
Udara dialirkan ke mesin melewati saluran yang mempunyai air silencer
( peredam udara ) dan penyaringan debu. Udara memasuki saluran udara utama
dari samping dengan terlebih dahulu melewati penyaring kotoran. Dalam saluran
utama masih ada penyaring udara tahap kedua. Adanya penyaring kotoran ini akan
mengurangi gangguan yang terjadi akibat kotoran yang terbawa oleh udara
kompresor yang terbawa oleh udara pada kompresor. Sedangkan air silencer
berfungsi untuk mengurangi kebisingan suara berfrekuensi tinggi yang
ditimbulkan kompresor.
19
Udar adigunakan turbin gas untuk proses pembakaran dan sebagai fluida
pendingin. Pendingin udara dilakukan untuk bagian ruang bakar dan bagian lain
yang berhubungan dengan panas.
Booster Compresor
Booster Compressor berfungsi untuk membantu sistem pengabutan udara bahan
bakar sebelum ke kompresor cukup mampu untuk melakukan pengabutan sendiri.
Booster kompresor membantu pengabutan awal hingga mencapai putaran poros
sekitar 20 % dari putaran kerja kompresor.
Pressure ratio valve berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar yang
masuk agar tetap konstan
Gas stop valve berfungsi untuk menutup bahan bakar yang masuk apabila
turbin berhenti atau diberhentikan.
Gas control valve berfungsi mengatur jumlah bahan bakar yang masuk
sesuai kondisi operasi turbin
Flow meter berfungsi sebagai alat untuk mengukur laju bahan bakar
Bahan bakar turbin gas di PT Pupuk Kujang adalah gas alam dimana hasil
proses pembakaran harus bebas dari sisa sisa bahan bakar ( abu ) yang keras
dan tidak menimbulkan korosi yang diakibatkan peristiwa kimia.
Nilai kalor bahan bakar gas alam yang masuk ke PT Pupuk Kujang adalah
1000 1046 BTU/SCF dengan kondisi normal gas alam pada tekanan 1 atm
dan temperature 200 C
20
Gambar 3.1
Skematik 2006 J
21
Equipment name
WHB
Water
Package boiler
2007-U
UA
boiler
Capasity
90.7 ton/jam
102.06 ton/jam
102.06 ton/jam
Steam temp.
400 0C
400 0C
400 0C
Production year
1975
1975
1975
49.27 kg/cm2
49.27 kg/cm2
600 psi
600 psi
600 psi
750 0C
750 0C
750 0C
84%
84.5%
Fuel
Gas alam
Made in
22
Gas alam
84.5%
City
Gas alam
Energy,
Autohorized
Depnaker
Amerika
Depnaker
Depnaker
inspector
23
Aliran blowdown akan masuk ke blowdown flash drum dimana kotoran akan
dibuang ke waste treatment. Jika terjadi blowdown maka akan terbentuk flash steam
dengan tekanan sekitar 3,5 kg/cm2 dan temperatur antara 150-175C.
Medium steam yang dihasilkan 90% digunakan untuk pabrik urea dan sisanya
dipakai oleh pabrik ammonia dan utility. Medium steam digunakan untuk menggerakkan
turbin uap yang dipakai untuk memutar impeller dari pompa-pompa dan kompresor.
Sedangkan Low steam digunakan untuk stripping deaerator, ammonia heater, condesat
stripper, servis steam.
3.2.2 Kelengkapan Alat Waste Heat Boiler 2003 U
a. Economizer
Gas asap ( flue gas ) yang keluar biasanya suhunya masih cukup tinggi,
bahkan lebih tinggi dari temperature air pengisi ketel. Dengan demikian
sebelum dibuang ke atmosfer, gas asap ini bisa dimanfaatkan untuk
memanaskan air pengisi ketel. Economizer pada dasarnya berbentuk pipa-pipa
yang diluarnya dialirkan gas asap dan didalamnya mengalir air pengisi ketel
yang akan dimasukkan ke dalam ketel maka sebagian panas dari gas asap
ditangkap dan bisa dimanfaatkan. Peralatan ini dapat menambah efisiensi ketel
uap secara keseluruhan, karena temperatur gas asap yang dibuang dapat ditekan
menjadi lebih rendah.
3.
Superheater
Superheater atau alat pemanas lanjut adalah alat yang mengubah uap jenuh
atau basah menjadi uap panas lanjut. Uap yang keluar dari drum suatu ketel
berupa uap yang mudah mengembun, disebut uap basah. Jika uap ini akan
dipakai untuk menggerakkan turbin maka harus dipanaskan lebih lanjut dengan
tekanan tetap. Dengan pemanas ini, uap selain menjadi lebih kering juga
temperaturnya menjadi lebih tinggi temperaturnya dari temperature jenuhnya,
sehingga tak mudah mengembun. Uap yang dipanaskan seperti ini disebut uap
24
Desuperheater
Desuperheater adalah alat yang cara kerjanya merupakan kebalikan dari
25
BAB IV
PERHITUNGAN EFISIENSI WASTE HEAT BOILER 2003-U
4.1 Data Komposisi Gas Alam
Tabel 4.1.1 Data Komposisi Gas Alam Pada Tanggal 18 Agustus 2009
Fraksi Mol
(X)
(%)
LHV (kkal/Nm3)
LHV x X (kkal/Nm3)
CH4
86.93
8550.7
7433.12
C2H6
2.07
15217.5
315.00
C3H8
1.47
21784.5
320.23
i-C4H10
0.31
28229.4
87.51
n-C4H10
0.34
28318.7
96.28
i-C5H12
0.13
34788.0
44.22
n-C5H12
0.08
34874.5
27.87
Komposisi
Gas Alam
TOTAL
8325.23
Tabel 4.1.2 Data Komposisi Gas Alam Pada Tanggal 19 Agustus 2009
LHV (kkal/Nm3)
LHV x X (kkal/Nm3)
CH4
Fraksi Mol
(X)
(%)
86.52
8550.7
7398.07
C2H6
2.14
15217.5
325.65
C3H8
1.36
21784.5
296.27
i-C4H10
0.28
28229.4
79.04
n-C4H10
0.30
28318.7
84.96
i-C5H12
0.11
34788.0
38.27
n-C5H12
0.07
34874.5
24.41
Komposisi
Gas Alam
26
TOTAL
8248.56
Tabel 4.1.3 Data Komposisi Gas Alam Pada Tanggal 20 Agustus 2009
Komposisi Fraksi Mol
Gas Alam
CH4
C2H6
C3H8
i-C4H10
n-C4H10
i-C5H12
n-C5H12
(X)
(%)
86.16
2.21
1.48
0.31
0.34
0.12
0.08
Berat
LHV
LHV x X
Molekul
(kkal/Nm3)
(kkal/Nm3)
8550.7
15217.5
21784.5
28229.4
28318.7
34788.0
34874.5
7366,852
336,307
322,411
87.516
96.284
41,746
27.879
8279,01
(BM)
16
30
44
58
58
72
72
TOTAL
Tabel 4.1.4 Data Komposisi Gas Alam Pada Tanggal 21 Agustus 2009
Fraksi Mol
(X)
(%)
LHV (kkal/Nm3)
LHV x X (kkal/Nm3)
CH4
86.01
8550.7
7354.46
C2H6
2.18
15217.5
331.74
C3H8
1.38
21784.5
300.63
i-C4H10
0.30
28229.4
84.69
n-C4H10
0.32
28318.7
90.62
i-C5H12
0.13
34788.0
45.22
n-C5H12
0.08
34874.5
27.89
Komposisi
Gas Alam
TOTAL
27
8246.51
Tanggal
18 Agustus 2009
19 Agustus 2009
20 Agustus 2009
21 Agustus 2009
Tanggal
18 Agustus 2009
19 Agustus 2009
20 Agustus 2009
21 Agustus 2009
Tanggal
Boiler Feed
Water Flow
Boiler Feed
Water Press
(Kg/cm2)
BFW.Temp.
Econ. Inlet
(0C)
(Ton/jam)
1
18 Agustus 2009
64.6
61.46
107.58
19 Agustus 2009
56.2
58.292
107.325
20 Agustus 2009
58.7
58.88
107.208
21 Agustus 2009
61.2
58.875
107.17
28
No
Tanggal
Steam Press
(Kg/cm2)
Steam Flow
(Ton/jam)
Steam Temp.
Boiler Outlet
(0C)
18 Agustus 2009
43
62.2
401.67
19 Agustus 2009
43
52.8
401.17
20 Agustus 2009
43
55.3
403.58
21 Agustus 2009
43
45.17
402.42
Tanggal
18 Agustus 2009
19 Agustus 2009
20 Agustus 2009
21 Agustus 2009
Fraksi
Berat
Gas Alam
Mol
Molekul
(X)
(BM)
CH4
C2H6
C3H8
i-C4H10
n-C4H10
i-C5H12
n-C5H12
(%)
86.16
16
2.21
30
1.48
44
0.31
58
0.34
58
0.12
72
0.08
72
TOTAL
29
LHV
LHV x X
(kkal/Nm3) (kkal/Nm3)
8550.7
15217.5
21784.5
28229.4
28318.7
34788.0
34874.5
7366,852
336,307
322,411
87.516
96.284
41,746
27.879
8279,01
Listrik (Q2)
Natural
Gas
(Q1)
Steam (Q5)
Gas Turbine
Generator
Q3
Waste Heat
Boiler
Natural
Gas(Q4)
Gambar 4.1 Skema Waste Heat Boiler
pengali) (Nm3/h )
4,0
4,0
4,0
4,0
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4800
4800
4800
4800
4920
4920
4920
4920
4920
4920
4920
4920
4880
Range
1
00.00
2
02.00
3
04.00
4
06.00
5
08.00
6
10.00
7
12.00
8
14.00
9
16.00
10
18.00
11
20.00
12
22.00
RATA-RATA
Q Gas Alam masuk GTG
30
Range
00.00
02.00
04.00
06.00
08.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
22.00
RATA-RATA
Range
Gas Flow
00.00
02.00
04.00
06.00
08.00
10.00
12.00
14.00
16.00
Fra-2016 GS to 2003 U
38
38
32
31
27
25
19
30
28
(Nm3/jam)
2470
2470
2080
2015
1885
1625
1235
1950
1820
10
18.00
11
20.00
12
22.00
RATA-RATA
27
26
29
1755
1690
1885
1906,67
Range
1
00.00
2
02.00
3
04.00
4
06.00
5
08.00
6
10.00
7
12.00
8
14.00
9
16.00
10
18.00
11
20.00
12
22.00
RATA-RATA
Boiler Feed
BFW.temp. econ.
Water Flow
press
Inlet
(Ton/h)
(kg/cm2)
(0C)
60
61,2
58,8
55,2
62,4
51,6
54
61,2
60
60
60
60
58,7
56
57
57,5
58
60
58,5
61
57
60
60
60
60
58,7
108.2
107.4
107,4
108,2
108
108
108
108
108
108
108
108
107.9
Dengan Feed water press (PBFW) = 58,7 kg/cm2 = 56,87 bar dan
TBFW =107,9 0C = 380,9 K diperoleh Cp air (KJ/kg.K):
(sumber : perry)
32
T (0C)
P (bar)
100
110
50
4.218
4.233
100
4.206
4.221
Interpolasi I :
P = 50 bar
T = 100 0C
P =100 bar
T = 100 0C
Cp = 4.218 KJ/kg.K
Cp = 4.206 KJ/kg.K
Interpolasi II
P = 50 bar
P =100 bar
T = 1100C
T = 1100C
Cp = 4.233 KJ/kg.K
Cp = 4.221 KJ/kg.K
Interpolasi III
P = 56,87bar
T = 1000C
P =56,87bar
T = 1100C
Maka,
QBFW = mBFW x Cpair x (TBFW-T0)
33
Range
1
00.00
2
02.00
3
04.00
4
06.00
5
08.00
6
10.00
7
12.00
8
14.00
9
16.00
10
18.00
11
20.00
12
22.00
RATA-RATA
Steam Press
Steam Flow
Steam temp.
(kg/cm2)
(Ton/h)
boiler outlet
58,8
60
55,2
54
56,4
51,6
52,8
58,8
54
52,8
52,8
51,6
55,32
(0C)
404
406
404
404
408
403
402
406
400
402
402
402
403,58
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
x100%
= Q5 / (Q3 + Q4)
= 32989126
x 100 %
= 67.8%
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa perhitungan yang dilakukan pada Waste Heat Boiler 2003-U di PT
Pupuk Kujang maka diperoleh hasil sebagai berikut:
35
No
Tanggal
Konsumsi
Beban
Konsumsi
Boiler
Steam
Gas Alam
Pengeluaran
Gas Alam
Feed
Flow
(%)
Masuk
GTG
Masuk
Water
(Ton/jam
GTG
(MW)
WHB
Flow
(Nm3/jam)
(Ton/jam
(Nm3/jam)
1
18
4830
8.76
3017.08
)
64.6
62.2
64.36
4800
8.73
1684.58
56.2
52.8
68.49
4880
8.78
1906.67
58.7
55.3
67.83
4910
8.85
2031.25
61.2
45.17
67.94
Agustus
2009
19
Agustus
2009
20
Agustus
2009
21
Agustus
2009
Boiler yang digunakan di dinas utilitas PT. Pupuk Kujang yaitu boiler jenis pipa
air/water tube boiler berbahan bakar gas alam dan exhaust temperatur gas turbin generator.
Kualitas dan banyaknya uap yang dihasilkan sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas
air yang digunakan. Sedangkan tekanan yang dihasilkan dipengaruhi oleh panas yang
dihasilkan oleh burner/tungku dan jumlah bahan bakar yang digunakan untuk
burner/tungku.
Unjuk kerja boiler ditentukan oleh efisiensi pembentukan uap terhadap jumlah
energi yang dipakai untuk pembakaran. Efisiensi boiler pada selang waktu empat hari
didapat efisiensi rata-rata sebesar 67.16%. Hal ini mungkin dikarenakan oleh :
1.
Adanya kerak pada pipa-pipa air di dalam boiler, yang dapat menyebabkan
terhambatnya proses perpindahan panas dari api/gas panas kepada air yang ada di
dalam pipa air.
2.
36
3.
Variasi komposisi dari gas alam dan temperatur exhaust Gas Turbin
generator sangat mempengaruhi banyak tidaknya gas alam yang harus dibakar pada
Waste Heat Boiler agar panas yang diinginkan pada proses pembakaran tercapai.
2) Pemeliharaan pada setiap komponen Waste Heat Boiler harus dilakukan secara
reguler atau terjadwal agar efisiensi Waste Heat Boiler dapat terjaga dengan baik.
Dengan kata lain lakukan pemeliharaan tersebut sebelum ada kerusakan-kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, Abdul, 1995, Energi Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik Dan Potensi
Ekonomi, Jakarta: UI.
37
38
Negeri
LAMPIRAN
39