Anda di halaman 1dari 37

Struktur Bangunan

Fondasi
ASP

Pendahuluan
Fondasi adalah bagian struktur bawah bangunan

penghubung (interface) antara aksi beban dari


struktur di atasnya dengan reaksi dari daya dukung
tanah
Perancangan fondasi terkait erat dengan ilmu
mekanika tanah, yang mempelajari sifat-sifat tanah
Pemilihan jenis dan/atau bentuk fondasi tergantung
dari sifat-sifat mekanik tanah dan gaya yang harus
didukung
Variabel utama sifat tanah yang menetukan dalam
perencanaan fondasi adalah daya dukung tanah dan
sifat penurunan tanah (setlement)
Struktur Bangunan; Fondas

Penelitian Lapangan (site surveys)


Mengetahui ukuran-ukuran pasti lokasi

pembangunan
Meneliti kontur tanah, memperkirakan tindakan awal
untuk persiapan lapangan
Mengetahui kondisi permukaan (adanya batu-batuan,
pepohonan atau bangunan yang sudah ada di lokasi,
retakan tanah, bekas pertambangan, dll.
Mengetahui arah dan kekuatan angin di lokasi
pembangunan
Mengetahui jenis fondasi yang sudah dibangun di
sekitar lokasi

Struktur Bangunan; Fondas

Penyelidikan Tanah (soil investigation)


Penyelidikan tanah bertujuan untuk:
Menentukan/memilih jenis dan kedalaman fondasi
Menentukan kapasitas dukung (bearing capacity)
dari fondasi yang telah dipilih
Mengetahui muka air tanah
Meramalkan/memperkirakan penurunan tanah yang
akan terjadi berkaitan dengan beban dan daya
dukung tanah
Mengetahui nilai tekanan tanah terhadap dinding
bangunan atau dinding penahan tanah
Penyelidikan tanah terdiri dari dua kegiatan:
1. Penyelidikan susunan/jenis-jenis lapisan tanah
2. Penyelidikan kekuatan tanah
Struktur Bangunan; Fondas

Ad 1. Penyelidikan Susunan Tanah


Secara sederhana, bisa dilakukan dengan membuat

sumur di lokasi, untuk mengetahui lapisan-lapisan


tanah. Kelemahan cara ini; kedalaman sumur
terbatas, kesulitan bila muka air tanah tinggi, kurang
ekonomis.
Menggunakan alat bor tanah. Bor sederhana untuk
bangunan yang kecil, dikerjakan dengan tangan. Bor
yang lebih baik dikerjakan oleh dua orang dan dapat
mencapai kedalaman 30 m, namun akan praktis
untuk kedalaman 6 s.d. 9 m.
Untuk pekerjaan bangunan besar, dilakukan dengan
wash boring, dan rotary drilling.
Hasil penelitian susunan lapisan tanah ditampilkan
dalam bore log.
Struktur Bangunan; Fondas

Ad 2. Penyelidikan daya dukung tanah


Menggunakan alat sondir, dengan beberapa tingkat

kapasitas
Prinsip kerja sondir adalah menancapkan dua pipa
konsentris ke dalam tanah, kemudian mengukur
perlawanan akibat tekanan ujung pipa maupun
gesekan pipa dengan tanah. Reaksi tekanan diukur
dengan menggunakan manometer
Variabel daya dukung tanah adalah tekanan tanah
pada ujung (end bearing) dan gaya gesek tanah
dengan pipa (friction).
Nilai daya dukung tanah yang akan digunakan adalah
hasil dari pengujian sondir dibagi dengan suatu
angka keamanan tertentu. Bisanya digunakan angka
aman 2.
Struktur Bangunan; Fondas

Persyaratan teknis fondasi


Mampu mencegah terjadinya patah geser oleh gaya

aksil dari kolom. Sehingga harus direncanakan kuat


gesernya
Kokoh, tidak rusak karena perubahan-perubahan
yang terjadi pada tanah seperti adanya gerakan
tanah, tanah mengembang atau menysut, tanah labil,
dan gaya horisontal akibat gempa.
Mampu menahan gangguan dari lingkungan, seperti
adanya unsur kimia baik organik maupun anorganik
di dalam tanah.
Mampu menahan tekanan air yang terjadi
Struktur Bangunan; Fondas

Jenis Fondasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Berdasarkan kedalaman tanah dan daya dukungnya,


fondasi digolongkan menjadi beberapa jenis:
Fondasi staal
Fondasi pijler
Fondasi sumuran
Fondasi telapak/setempat/foot plate
Fodasi tiang bore pile
Fondasi tiang pancang, terdiri dari:

Tiang dari kayu


Tiang besi
Tiang beton

Struktur Bangunan; Fondas

Ad. 1. Fodasi Staal


Dasar fodasi berada pada kedalaman 0,8m s.d.

1,0m, dari muka tanah setelah membuang lapisan


humus terlebih dahulu, dan membuat galian parit.
Termasuk fondasi ringan, untuk mendukung beban
dari bangunan sederhana
Perencanaan dengan memperhitungan beban-beban
pada pias luasan tertentu
Bahan dari pasangan batu kali, pasangan bata
merah dan beton bertulang/tidak bertulang
Apabila tanah baik berada pada kedalaman 1,5 s.d.
2m, fondasi staal dapat diletakkan di atas timbunan
pasir.

Struktur Bangunan; Fondas

Ad. 1. Fondasi staal

Gambar Rencana Fondasi


Struktur Bangunan; Fondas

10

Ad. 1. Fondasi staal

Fondasi staal dari pasangan bata


Struktur Bangunan; Fondas

11

Ad. 1. Fondasi staal

Fondasi staal dari pasangan batu kali


Struktur Bangunan; Fondas

12

Ad. 1. Fondasi staal

Fondasi staal gabungan beton dan


batu kali

Fondasi staal gabungan beton dan


bata merah

Struktur Bangunan; Fondas

13

Ad. 1. Fondasi staal


Perencanaan fondasi staal,
Misalkan berat atap dan tembok = 3 ton/m
Berat sendiri fondasi sekitar

= 1 ton/m

Daya dukung tanah () = 0,5 kg/cm2


Luas fondasi = 4000/(0,5x1) = 8000 cm2
Lebar bagian bawah fondasi = 8000/100
= 80 cm

Struktur Bangunan; Fondas

14

Ad.2. Fondasi Pijler


Tanah baik berada pada kedalaman 2,5 s.d. 3 m,

galian parit tidak menguntungkan, dipilih fondasi pijler


Bentuk seperti piramida terpancung
Terbuat dari pasangan batu bata, pasangan batu kali
dan beton siklop
Posisi berada di sudut-sudut bangunan dan
pertemuan tembok-tembok. Jarak antar foondsi
sekitar 3 m dan dihubungkan dengan balok-balok
sloof
Ukuran dasar fondasi bisa tidak sama, tergantung
beban yang didukung
Perhitungan luas dasar fondasi adalah membagi
beban yang didukung dengan daya dukung tanah

Struktur Bangunan; Fondas

15

Ad.2. Fondasi Pijler

Rencana fondasi
Pijler
Bentuk piramida
terpancung

Struktur Bangunan; Fondas

16

Ad.2. Fondasi Pijler

Fondasi pijler dihubungkan dengan balok sloof


Struktur Bangunan; Fondas

17

Ad.2. Fondasi Pijler

Fondasi pijler saling terhubung dengan


Konstruksi lengkung tembereng

Fondasi pijler saling terhubung dengan


Konstruksi lengkung setengah
lingkaran
Struktur Bangunan; Fondas

18

Ad. 3. Fondasi sumuran


Bila muka air tanah tinggi, fondasi pijler susah dipasang,

dipilih fondasi sumuran


Bila tanah baik berada pada kedalaman 3,5 s.d. 4m, fondasi
pijler kurang menguntungkan
Perencanaan lebar dasar sama dengan perhitungan fondasi
pijler, tapi konstruksi pijler diganti sumuran
Dinding sumuran terbuat dari pipa-pipa beton dengan
ketebalan 8 s.d. 12 cm dengan diameter 0,65 s.d. 1,5m, dan
tinggi sekitar 1m.
Setelah sumuran digali, pipa dimasukkan sampai diperoleh
kedalaman yang direncanakan. Selanjutnya ke dalam pipa
dimasukkan adukan beton siklop.
Pelaksanaan fondasi sumuran bisa saja tidak menggunakan
pipa beton, namun menggunakan pipa baja. Setelah beton
siklop di cor, pipa baja dapat diangkat untuk digunakan
pada sumuran yang lain.

Struktur Bangunan; Fondas

19

Ad. 3. Fondasi sumuran


rencana fondasi sumuran

Tahapan pemasangan fondasi sumuran

Struktur Bangunan; Fondas

20

Ad. 3. Fondasi sumuran


Setelah pipa mencapai

kedalaman tanah
baik/kuat, pipa diisi
dengan beton siklop
Di atas pipa yang sudah
diisi beton dipasang
poer, yang sudah
dipersiapkan tulangan
untuk kolom
Poer dirancang untuk
kuat menahan gaya
geser akibat gaya aksial
dari kolom
Struktur Bangunan; Fondas

21

Ad. 4. Fondasi Telapak/setempat/foot plate


Digunakan bila tanah baik berada pada kedalaman

2,5 s.d. 3 m, dan muka air tanah rendah


Beban yang harus didukung sedang
Terbuat dari beton bertulang, dan penulangan kolom
menerus sampai ke dalam fondasi.
Fondasi harus diprhitungkan untuk mampu menahan
gaya geser dari beban aksial kolom
Cukup populer karena fondasi relatif ringan sehingga
tidak menambah beban terhadap tanah

Struktur Bangunan; Fondas

22

Ad. 4. Fondasi Telapak/setempat/foot plate

Rencana Fondasi setempat

Bentuk Fondasi setempat


Struktur Bangunan; Fondas

23

Fondasi tiang
Digunakan bila tanah kuat terletak pada kedalaman

5 m.
Beban bangunan tidak dapat merata tanpa
melampaui kapasitas dukung tanah yang diijinkan
Bengunan berada pada tanah yang memiliki sifat
kembang-susut yang besar
Lendutan tanah idak dapat diperkirakan, dan
diperhitungkan ujung tiang beraa pada tanah keras
Bangunan didirikan di atas air atau di atas daerah
berlumpur
Biasanya digunakan beberapa tiang (kelompok tiang)
untuk mendukung beban dari kolom.

Struktur Bangunan; Fondas

24

Ad. 5. Fondasi tiang bor (bored pile)


Bila tanah kuat berada cukup dalam, dan diperlukan

luasan telapak yang cukup besar, digunakan fondasi tiang


bor (bored pile)
Mirip dengan fondasi sumuran, perbedan pada dasar
fondasi tiang lebih dalam. Bahan terbuat dari beton
bertulang.
Kekatan fondasi ini disumbangkan oleh kuat dukung tanah
di ujung fondasi ditambah dengan adanya gesekan antara
fondasi dengan tanah.
Pada lokasi yang sudah dipiih, dibuat lubang dengan alat
bor mencapai kedalaman tanah kuat. Selanjutnya dasar
lubang diperbesar dipersiapkan sebagai tapak fondasi.
Setelah lubang siap, tulangan yang dililit dengan
sengkang spiral dimasukkan ke dalam lubang dan
selanjtunya dicor.

Struktur Bangunan; Fondas

25

Ad. 5. Fondasi tiang bor (bored pile/strausz)

Tahapan pemancanan fondasi tiang bor


Struktur Bangunan; Fondas

26

Ad. 5. Fondasi tiang bor (bored pile/strausz)

Keuntungan fondasi tiang bor


1.
2.
3.
4.
5.

Tidak ada kesulitan untuk menambah panjang atau


memotong tiang
Biaya angkutan pasir, kerikil dan semen tidak sulit
Penambahan luasan di dasar fondasi dapat
meningkatkan daya dukung tiang
Permukaan tiang yang kasar memberikan tambahan
kekuatan karena lebih melekat dengan tanah
Diameter dapat diubah lebih besar, daripada
menggunakan kelompok tiang yang kecil.

Struktur Bangunan; Fondas

27

Ad. 5. Fondasi tiang bor (bored pile/strausz)

Kerugian tiang bor;


1.

2.
3.
4.

Campuran beton di dalam lubang menjadi kurang


baik karena tinggi jatuh yang berlebihan dan
tercampur dengan tanah atau air tanah
Ada kemungkinan tulangan menjadi tidak tertutup
beton, menimbulkan korosi tulangan
Tidak cocok untuk tanah yang lembek atau mudah
longsor
Pengujian kuat dukung tiang baru dapat dilakukan
setelah beton mencapai kuat tekannya

Struktur Bangunan; Fondas

28

Ad. 6.1. Fondasi tiang pancang kayu


Pertama kali digunakan sebagai tiang

pancang sebelum dikenal bahan-bahan lain


Biasa digunakan pada derah yang memiliki
ketersediaan kayu melimpah
Fondasi tiang kayu dapat bertahan lama bila
digunakan pada daerah yang selalu basah
atau selalu kering
Pada daerah berair, fondasi tiang pancang
kayu harus selalu terendam air.
Struktur Bangunan; Fondas

29

Ad. 6.1. Fondasi tiang pancang kayu

Pemasangan fondasi tiang


pancang kayu

Struktur Bangunan; Fondas

30

Ad. 6.2. Tiang pancang baja


Bentuk berupa pipa atau profil H (H bearing pile)
Pada tiang pancang berupa baja, setelah dipancang

kemudian diisi dengan beton/beton bertulang.


Pondasi ini digunakan untuk mendukung beban
sangat berat. Pada saat pemacangan pipa, ujung
pipa dapat terbuka atau tertutup (menggunakan
sepatu tiang).
Keuntungan mudah dipancang, mudah disambung
dan dipotong. Tiang dapat disambung sampai
mencapai kedalaman 60m.
Kerugian; harga mahal, mudah korosi
Struktur Bangunan; Fondas

31

Ad. 6.2. Tiang pancang baja

Profil H
Struktur Bangunan; Fondas

Pipa sambungan
cincin dalam

Pipa sambungan
cincin luar

32

Ad. 6.3. Fondasi tiang pancang beton


Tiang pancang beton dibuat dengan cara pracetak (precast)

sebelum di pancangkan
Sebelum dipancangkan, kuat tekan beton sudah harus
mencapai kuat rencananya
Keuntungan; harganya yang ekonomis, mudah dalam
penanganan, cukup tahan dari keruskan korosi. Saat ini menjadi
jenis fondasi tiang yag paling populer
Bentuk; persegi, segi delapan, segi tiga, lingkaran pejal,
lingkaran berongga
Tiang pancang yang dibuat secara masal dalam pabrik sudah
menggunakan metode prestressed-precast
Cara pengangkatan tiang pancang beton harus dilakukan
secara hati-hati agar tidak terjadi kerusakan.

Struktur Bangunan; Fondas

33

Ad. 6.3. Fondasi tiang pancang beton


Bentuk penampang
tiang pancang beton

Struktur Bangunan; Fondas

34

Kelompok Tiang (pile group)


Digunakan untuk medukung beban yang besar, dan

daya dukung tanah tidak memungkinkan untuk


menggunakan tiang tunggal
Kelompok tiang disatukan dengan poer (pile cap)
untuk meratakan beban
Jarak pemasangan antar tiang harus direncanakan
dengan baik, agar pemacangan tidak mengganggu
daya dukung tanahnya
Tiang-tiang pancang harus terhubung dengan baik
dengan poer agar dapat bekerja secara bersamasama
Struktur Bangunan; Fondas

35

Kelompok Tiang (pile group)

Susunan kelompok tiang


Struktur Bangunan; Fondas

36

Kelompok Tiang (pile group)


Susunan tiga tiang

Tiang dan pilecap

Struktur Bangunan; Fondas

37

Anda mungkin juga menyukai