PEMBAHASAN
4.1 Uraian Umum
Pelaksanakan sebuah proyek berarti penggabungan
berbagai sumber daya untuk menghasilkan produk akhir
yang diinginkan. Tugas seorang kepala proyek disini adalah
menentukan jumlah yang tepat dari tiap tiap sumber daya
yang tersedia, kemudian menggunakannya dengan baik agar
dapat digabungkan dengan cara yang paling efisien untuk
menghasilkan proyek yang diinginkan.
Salah satu sumber daya terpenting yang harus tersedia
pada saat melaksanakan kegiatan proyek adalah peralatan
kontruksi ( construction equipment). Berbagai jenis dan
ukuran dari peralatan yang akan digunakan harus tersedia
tentunya disesuaikan dengan kebutuhannya di lapangan.
Bila peralatan konstruksi dipilih secara tepat, digunakan
secara efisien, serta dioperasikan dan dipelihara secara benar,
maka akan memungkinkan kepala proyek untuk
melaksanakan suatu proyek dengan waktu yang
direncanakan dengan penggunaan biaya minimal. Pemilihan
dan pengelolaan peralatan yang tidak benar akan
menghasilkan pelaksanaan yang tidak efisien dan akhirnya
mengakibatkan proyek menjadi mahal.
Tahapan untuk pekerjaan pembangunan fly over meliputi
pekerjaan persiapan , pekerjaan struktur bawah dan
pekerjaan struktur atas.
39
40
4.1.1 Pekerjaan Persiapan
Sebelum melakukan pekerjaan , perlu adanya
perencanaan persiapan pelaksanaan proyek. Hal ini
dilakukan agar didapatkan hasil secara umum dan
menyeluruh mengenai keadaan lapangan sebagai dasar
penyusunan pekerjaan persiapan. Berikut ini adalah
tahapan pelaksanaan dalam bentuk diagram pelaksanaan
pekerjaan persiapan.
41
4.1.2 Pekerjaan Struktur Bawah
Fly Over Porong Gempol STA STA 41 + 571.5 s.d
STA 41+968.5 ini adalah salah satu struktur yang berada
pada satu komponen Jalan Tol Surabaya Gempol. Salah
satu faktor pembangunan fly over ini adalah Efek dari
peristiwa semburan lumpur LAPINDO, menyebabkan
akses jalan Tol ruas Porong Gempol terputus sepanjang +
6 km.
Pekerjaan Struktur bawah Untuk Fly over Porong
Gempol STA STA 41 + 571.5 s.d STA 41+968.5akan
dijelaskan di dalam flow chart sebagai berikut :
42
4.1.3 Pekerjaan Struktur Atas
Pada fly over Porong Gempol STA 41 + 571.5 s.d
STA 41+968.5 juga terdapat pekerjaan bangunan atas yang
pelaksanaannya dimulai dari pemasangan baering pad
sampai pekerjaan finishing. Adapun ulasan mengenai
tahapan pekerjaan struktur atas adalah sebagai berikut :
43
4.1.4 Pekerjaan Finishing
Pekerjaan finishing merupakan pekerjaan akhir dari
suatu proyek. Dimana didalamnya meliputi beberapa item
pekerjaan, dari pekerjaan pembuatan parapet sampai
pekerjaan pengasphalan. Berikut ini adalah diagram
penjelasan dari item pekerjaan finishing pembuatan fly over
porong gempol.
44
4.2 Peralatan Konstruksi Pelaksanaan Proyek
Peralatan konstruksi adalah salah satu dari sumber daya
yang harus disediakan bagi pelaksanan proyek, selain
pekerja, metode konstruksi, uang, dan material. Dalam
menangani kegiatan konstruksi tertentu, diperlukan peralatan
yang tertentu pula, sehingga tanpa alat alat tersebut
kegiatan yang bersangkutan tidak akan terselesaikan.
Dalam hal kegiatan kegiatan tersebut, metode yang
dipakai serta kombinasi sumber daya yang ada secara tepat,
tergantung dari beberapa faktor, faktor faktor tersebut
meliputi :
45
4.3 Pemilihan Peralatan Konstruksi
Berbagai macam tipe peralatan konstruksi tersedia bagi
para pengelola proyek untuk melaksanakan proyek. Dalam
setiap tipe alat biasanya terdapat berbagai ukuran dan
kapasitas yang dapat dipilih, sebagai contoh kapasitas truck
dari 1 ton hingga 120 ton.
Secara umum peralatan konstruksi adalah mahal, oleh
karena itu diperlukan perhatian dan pertimbanagan yang
matang dalam memutuskan tipe dan ukuran alat yang akan
digunakan. Kriteria terpenting dalam memilih tipe alat dan
ukuran alat adalah biaya keseluruhan dari tiap satuan
produksi yang diperoleh. Pilihan yang memberikan biaya
satuan produksi terkecil kemungkinan adalah pilihan terbaik.
Terdapat faktor lain yang perlu diperhatikan sebelum
keputusan akhir di buat, faktor faktor tersebut meliputi :
Kendala alat
Kebututhan pelayanan
Ketersediaan suku cadang
Kemudahan pemeliharaan yang dapat dilakukan
Kemampuan alat untuk digunakan dalam berbagai
kondisi di lapangan
Kemudahan untuk diangkut atau dipindahkan
Prospek masa depan pekerjaan untuk alat
Permintaan akan alat dan harga penjualannya kembali
Tenggang waktu dalam penyerahan alat
46
Semua faktor diatas patut diperhatikan bersama sama
dengan faktor faktor lain yang diketahui seperti harga,
konsumsi bahan bakar ( BBM ) , tingkat produksi, dan
sebagainya. Pada umumnya pemilihan alat konstruksi
didasarkan informasi yang terapat dalam spesifikasi teknis
yang diberikan oleh pabrik pembuatnya.
4.4 Spesifikasi Peralatan Pekerjaan Bawah
4.4.1 Bulldozer
47
Rumus Produktifitas
Dimana nilai a adalah
Kapasitas Pisau
Faktor Efisiensi Kerja
Faktor Pisau
Faktor Efisiensi Cuaca
Faktor Efisiensi Operator
Q = a / TS (m3/jam)
q x fa x fb x e1 x e2 x 60
(q)
(fa)
(fb)
(e1)
(e2)
48
4.4.3 Excavator
49
axb
V x fa x fb x e1 x e2 x D x 60
TS
TS
(V)
(fa)
(fb)
(e1)
50
Faktor Efisiensi Operator
Berat Jenis Tanah Galian
Faktor Bucket
(e2)
(D)
0,8
axb
V x fa x fb x e1 x e2 x D x 60
TS
TS
(V)
(fa)
(fb)
51
Faktor Efisiensi Cuaca
Faktor Efisiensi Operator
Berat Jenis beton
(e1)
(e2)
(D)
52
53
Cross Vehicle Weight
Produktifitas
Dimana a
Dimana b
Cycle Time
Kapasitas Bucket
Faktor Efisiensi Kerja
Faktor Pisau
Faktor Efisiensi Cuaca
15400kg
axb
V x fa x fb x e1 x e2 x
D x 60
TS
TS
(V)
(fa)
(fb)
(e1)
54
Transmission
Kecepatan muatan (VF)
Lebar pemadatan
Tebal lapisan
Kecepatan rata rata
Jumlah lintasan
Faktor penyusutan bahan
Faktor Kerja
Produktuvitas
Hydraulic
6 km/jam
L
t
S
n
f
E
55
Fuel Capacity
Maximum Speed
Operating Voltage
Weight
Operating Weight Standart
Operating Weight Max
Ballast
Average Weight Per
Wheel Standart
Average Weight Per
Wheel Max Ballast
Lebar pemadatan
Tebal lapisan
Kecepatan rata rata
Jumlah pass halauan
Faktor kerja
Faktor kembang
Produktivtitas
25,1 gal
11,8 mph
24 V
95 L
19 km/h
18739,3 lb
8500 kg
33069,3 lb
15000
kg
944,4 kg
2082 lb
3674,4 lb
1666,7
kg
W
t
S
n
E
f
56
4.5.4 Asphalt Finisher 4JR3AG7
57
Kapasitas
Faktor kembang bahan
Faktor kerja
Berat volume AT base
Produktivitas
C
f
E
58
Rubber Wheel Kapasitas
Roda Belakang
Dimensi (pxlxt)
Kapasitas
Waktu siklus
Faktor efisiensi
Produktivitas
4.5.6
300 kg
7.50-16-8 PR
4270 920 x 2750 mm
C
CT
E
Crawler Crane
59
Boom lowering
Swing speed
Travel speed
Gradeability
Ground pressure
Engine model
Engine rated power
Operating weight
4.5.7
m/min
Min-1 (rpm)
Km/h
Deg. (%)0
kPa (kgf/cm2)
Kw/min-1
Ton
60
3,7
*20
22(40)
63,8 (0,65)
ISUZU 4HK1X
147/2 100
42,8 (with 10 m Boom
+ 40 t Hook)
60
Vibrate Screen
Vibrate Screen Capacity
Hot Bin (Compartments)
Hot Bin Volume
Weighing Accuracy
(Agregate, Asphalt, Filler)
Mixer Capacity (Kg/Batch)
Mixing Cycle
Asphalt Tank Volume
Finished Storage Bin
Power
Kapasitas
Faktor kembang bahan
Faktor kerja
Berat volume AT base
Produktivitas
3 Grades
50 T/H
3
8m3
0,50% , 0,25%
0,50%
500
45s
30 T*1
60 T (Optional)
143-158KW
C
f
E
61
4.6 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan
Pelaksananaan pekerjaan persiapan merupakan proses
awal dari suatu pembangunan konstruksi. Seperti yang telah
dibahas pada bab sebelumnya, pada pekerjaan persiapan ini
meliputi item item pekerjaan yang terkait dari proses
keberhasilan pembangunan tersebut. Pekerjaan persiapan ini
bertujuan untuk memperoleh gambaran keadaan secara umun
dan menyeluruh mengenai detail keadaan lapangan.
4.6.1 Mobilisasi
Mobilisiasi
adalah
suatu
pekerjaan
untuk
mempersiapkan sumber daya yang ada, yang kan digunakan
dilapangan, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
proyek tersebut. Sumber daya yang harus dipersiapkan
berupa peralatan, tenaga kerja, dan material
a. Tenaga Kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan, persiapan awal yang
harus dilakukan dalam proyek adalah mempersiapkan tenaga
kerja profesional yang diperlukan dalam melaksanakan
pekerjaan di lapangan. Selain dari pekerja pekerja dari
lapangan, dalam pelaksanaannya juga harus mempersiapkan
staf pengawas lapangan, baik dari proyek itu sendiri,
konsultan, maupun pengawas.
62
Tabel 13 Keperluan Tenaga Kerja Fly Over Porong Gempol
Mandor
Pekerja Terampil
Pekerja Tidak Terampil
Kepala Tukang Besi
Tukang Besi
b. Mobilisasi Peralatan
Dalam pelaksanaan Pekerjaan penyediaan fasilitas
fasilitas yang berfungsi, dapat mendukung pelaksanaan dan
kelancaran kegiatan proyek. Oleh karena itu berbagai macam
alat berat dipergunakan sebagai salah satu fasilitas dalam
pekerjaan yang dapat menunjang kelancaran dan
terlaksananya kegiatan di lokasi proyek.
Alat alat tersebut harus disesuaikan dengan jenis
pekerjaan, kondisi lapangan, dan kemampuan pekerjaan yang
mampu dilaksanakan. Alat berat perlu dikoordinasikan
dengan cermat untuk mendapatkan efisiensi pekerjaan yang
diharapkan.
c. Mobilisasi Material
Persiapan bahan dilaksanakan menurut jadwal kebutuhannya.
Bahan bahan yang akan digunakan disiapkan terlebih
dahulu dan ditempatkan sesuai dengan tingkat ketahanannya
terhadap cuaca. Bahan yang tidak tahan cuaca dapat
diletakkan di dekat lokasi proyek berlangsung, asalkan tidak
mengganggu jalannnya kegiatan.
63
4.6.2 Direksi Keet
Kontraktor / pemborong harus menyediakan kantor
direksi yang layak dan nyaman, yang terdiri dari, ruang
direksi, ruang teknisi, ruang K3, mushola, KM / WC, dapur.
Kantor direksi dilengkapi dengan perlengkapan kantor antara
lain, meja kursi, papan tulis, LCD & Proyektor, almari.
Lantainya berupa keramik yang dipasangang secara
sementara, instalasi listrik dan air secukupnya. Sesuai
petunjuk direksi / pengawas lapangan,lokasi akan ditentukan
di lapangan,pada buku ini diasumsikan direksi keet sudah
terbangun sebelum pembersihan lahan,dikarenakan lokasi
direksi keet berada diluar area proyek.
4.6.3 Peralatan peralatan penunjang
Perlatan peralatan seperti mobile mollen, concrete
pump dan lain lain, penempatannya harus terlindung dan
aman, sehingga tidak mengganggu daerah sekitar lokasi
pekerjaan. Selama proses pelaksanaan pekerjaan, kontraktor /
pemborong harus merawat dan bertanggung jawab atas
kebersihan bangunan bangunan tersebut.
4.7 PEKERJAAN PERSIAPAN
4.7.1 Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi alat berat
merupakan sebuah pekerjaan awal pada sebuah
proyek,beberapa alat berat yang berfungsi sebagai alat bantu
dalam berjalannya sebuah proyek dibawa masuk kedalam
lokasi proyek.Waktu yang dibutuhkan dalam proses
mobilisasi dan demobilisasi ini diasumsikan selama 7 hari.
64
4.7.2 Pembersihan Lapangan
Pekerjaan pembersihan lapangan (Site Clearing) ini
bertujuan untuk membersihkan lokasi proyek dari benda
benda atau pepohonan yang mengganggu jalannya proses
pelaksanaan konstruksi. Pembersihan ini meliputi seluruh
area yang digunakan unutk melakukan aktivitas kegiatan.
Langakh langkah yang dilakukan dalam pembersihan
lapangan ini antara lain :
Melihat lokasi yang akan digunakan untuk melakukan
pembangunan fly over porong gempol STA 41+571
STA. 41+986,5.
Semua tanaman, semak-semak dan pohon-pohon di
bersihkan sampai ke akar-akarnya. Lapisan kupasan yang
perlu dibersihkan dan dikupas setebal 50 cm. Bekasbekas hasil kupasan, rumput, tanaman, semak-semak,
pohon-pohon, lumpur, dibuang dan diangkut ke luar area
proyek.
Pengupasan Lapisan tanah ini dilakukan menjadi 3
segmen dengan lebar bucket bulldozer 2 meter.
65
a. STA 41+571.50 STA 41+710.50 (Bagian 1)
66
67
4.7.3
6.723
Satuan
m
m
m
m3
m
m
m
m3
m
m
m
m3
m3
Perhitungan Bulldozer
Pada pekerjaan site clearing disini terdapat 2
bagian yaitu pertama dengan menggunakan buldozer
untuk pembuangan tanah humus, pohon pohon dan
akarnya yang tertanam di tanah, serat bangunan beton
lama.
68
Perhitungan Time cycle
VF = 6,0 km/jam
T1 (Waktu Gusur)
J = 415 m
= 0,30 menit
T2 (Waktu Mundur)
J = 415 m
VR = 7,6 km/jam
= 0,237 menit
69
Kapasitas Produksi Buldozer (q)
Tabel 4.16 Kapasitas Produksi Buldozer Komatsu D63E-12 (Q)
Uraian
Nilai
2,60 m3
0,80
0,83
0,7
a. Koefisien
Koefisien Alat
a
q x fa x
e1 x e2
Kapasitas
Q=
a(60/CT)
(m3/jam)
1,20
90
= 1 : Q Buldozer
= 1 : 90 m3/jam
= 0,011
b.
Perhitungan Excavator
Dalam proses clearing / pembersihan, juga
diperlukan alat berat excavator unutk membuang hasil
tanah galian keluar proyek.
a.
70
Waktu Pindah(T4) =
=
= 0,18 menit
= 0,03 detik
STOCK
PILE
T4
T2
T3
T1
Dari Keterangan gambar diatas maka perhitungan Time
Cycle adalah sebagai berikut :
CT = T1 + T2 + T3 + T4
= 7 + 6 + 7 + 0,03
= 20 detik
= 0,333 menit
STOCK PILE
71
b. Kapasitas Produksi Excavator
Tabel 4.22 Perhitungan produksi excavator Isuzu DA 640
a
b
Produktifitas
V x fa
CT
Q=
Uraian
Nilai
x e1 x
a(60/CT)
e2
(m3/jam)
Kapasitas Bucket
1,2
m3
(V)
Faktor Efisiensi
0,75
Kerja (fa)
Faktor Efisiensi
0,83
0,575 0,333 103,60
Cuaca (e1)
Faktor Efisiensi
0,7
Operator (e2)
c. Koefisien Alat
Koefisien Alat
c.
= 1 : Q Backhoe
= 1 : 103,60
= 0,009
Dump Truck
Pemakaian alat dump truck ini adalah untuk
transportasi pembuangan material tanah dasar keluar
lokasi proyek. Pemilihan alat ini sangat efisien unutk
pembuangan tanah dengan jarak yang relatif jauh.
72
a. Perhitungan Time Cycle Dump Truck
Kapasitas Excavator
= 12,3 m3
Kapasitas dump truck
= 14,80 m3
Kecepatan bermuatan (VF)
= 10 km/jam
Kecepatan kosong (VR)
= 13 km/jam
Cycle Time excavator
= 0,333 menit
1. T1 (Waktu pengambilan posisi dimuati)
STOCK
PILE
T1 = 2 menit (Asumsi)
2. T2 (Waktu pengisian oleh Backhoe)
Jumlah Pemuatan excavator ke dump truck
=
=
= 1,20 2 kali
STOCK
PILE
T2
73
3. T3 (Waktu tempuh bermuatan)
TEMPAT
PEMBUANGAN
Vmuat = 40 km/jam
3 km
T3
=
=
= 6 menit
4. T4 (Waktu Penumpahan)
T4
= 3 Menit (Asumsi)
5. T5 (Waktu Kosong)
Kembali ke lokasi (keadaan Kosong)
3 km
Vkosong = 50 km/jam
74
T5
=
=
= 3,6 menit
+1
= 24 buah
Produksi Dump Truck
=nxqx
xE
= 24 x 0,96m x
x 0,75
= 43,2 m3/jam
c. Perhitungan Koefisien Dump Truck
Koefisien Alat = 1 : Q DumpTruck
= 1 : 43,2
= 0,02
75
4. Rekapitulasi Peralatan
Rekapitulasi peralatan ditentukan oleh Buldozer
Bulldozer
= 90 m3/jam=
= 1 Unit
Excavator
= 103,60m3/jam=
= 0,86 1 Unit
= 2,08 2 Unit
Pekerjaan Tanah
Pada pekerjaan tanah ini yang dilakukan yaitu,penggalian
pada tiap tiap segmen pekerjaan. Yang mana hasil dari
galian tersebut akan dipancang dengan menggunakan diesel
hammer unutk mendapatkan area pekerjaan yang rata dan
bagus. Pekerjaan durasi galian akan dijelaskan sebagai
berikut:
76
4.8.1 Galian Struktural
VOLUME GALIAN PILAR DAN ABUTMENTS
No
Uraian
Volume (m3)
A1P/G
14,70 x 8 x 3
352,8
P1P/G
9,5 x 9,5 x 3
270,75
P2P/G
9,5 x 9,5 x 4
270,75
P3P/G
9,5 x 9,5 x 5
270,75
P4P/G
10 x 10 x 3
300
P5P/G
10 x 10 x 3
300
P6P/G
10 x 10 x 3
300
P7P/G
10 x 10 x 3
300
P8P/G
9,5 x 9,5 x 3
270,75
10
P9P/G
9,5 x 9,5 x 4
270,75
11
P10P/G
9,5 x 9,5 x 5
270,75
12
A2P/G
14,70 x 8 x 3
352,8
volume total
3530,1
77
T2
T3
T1
Dari Keterangan gambar diatas maka perhitungan Time
Cycle adalah sebagai berikut :
CT
= T1 + T2 + T3
= 7 detik + 6 detik + 7 detik
= 20 detik
= 0,333menit
78
b. Koefisien Alat
Koefisien Alat
= 1 : Q Backhoe
= 1 : 103,60
= 0,009
STOCK
PILE
T1 = 2 menit (Asumsi)
79
STOCK
PILE
T2
Vmuat = 40 km/jam
3 km
T3
=
=
= 6 menit
TEMPAT
PEMBUANGAN
80
T4 (Waktu Penumpahan)
T4
= 3 Menit (Asumsi)
T5 (Waktu Kosong)
Kembali ke lokasi (keadaan Kosong)
3 km
T5
Vkosong = 50 km/jam
=
= 3,6 menit
Jadi Perhitungan Time Cycle (CT) adalah :
CT = T1+T2+T3+T4+T5
= 2+0,666+6+3+3,6
= 15,2 16 menit
Perhitungan Kapasitas Produksi Dump Truck
q = kapasitas bucket x faktor bucket
= 1,2m3 x 0,8
= 0,96m3
81
Kebutuhan Dump Truck (n)
=
=
+1
= 24 buah
Produksi Dump Truck
=nxqx
xE
= 24 x 0,96m x
x 0,75
= 43,2 m3/jam
Perhitungan Koefisien Dump Truck
Koefisien Alat = 1 : Q DumpTruck
= 1 : 43,2
= 0,02
4. Rekapitulasi Peralatan
Rekapitulasi peralatan ditentukan oleh excavator
Excavator
= 103,60 m3/jam=
= 1 Unit
Dump Truck = 43,2 m3/jam =
= 3 unit
82
Rencana waktu penyelesaian
=
=
= 8,5 9 hari
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek ini
adalah 9 hari.
4.8.2 Pekerjaan Timbunan Struktural
Pada pembangunan fly over ini terdapat timbunan
struktural yang mana tanah urug tersebut akan dituang ke
ruang kosong pada abutment.
Perhitungan Volume 1 buah pekerjaan timbunan struktural
adalah :
=Pxlxt
= 12,7m x 4,2m x 6,12m
= 326,4 m3
Karena timbunan struktural mempunyai 4 buah lokasi
penimbunan maka perhitungan volume :
= volume 1 timbunan x 4
= 326,4m3 x 4
= 1305,76 m3
83
A. Perhitungan Excavator
Perhitungan Time Cycle Excavator
Kecepatan Maju = 10 km/jam
Kecepatan Mundur = 13 km/jam
Jarak angkut
= 415 m
Waktu Galian(T1) = 7 detik (asumsi)
Waktu Swing (T2) = 6 detik (asumsi)
Waktu Buang(T3) = 7 detik (asumsi)
CT (cycle time)
T2
T1
=7+6+7
= 20 detik
= 0,333 menit
T3
84
Kapasitas Produksi Excavator
Tabel 4.22 Perhitungan produksi excavator Isuzu DA 640
Uraian
Kapasitas Bucket
(V)
Faktor Efisiensi
Kerja (fa)
Faktor Efisiensi
Cuaca (e1)
Faktor Efisiensi
Operator (e2)
Nilai
a
V x fa x
fb x e1 x
e2
b
CT
Produktivitas
Q = a x(
60/CT)
(m3/jam)
0,5229
0,333
94,216
1,2 m3
0,75
0,83
0,7
Koefisien Alat
Koefisien Alat
= 1 : Q Backhoe
= 1 : 94,216
= 0,010
B. Dump Truck
Pemakaian alat dump truck ini adalah untuk
transportasi pembuangan material tanah dasar keluar
lokasi proyek. Pemilihan alat ini sangat efisien unutk
pembuangan tanah dengan jarak yang relatif jauh.
85
Perhitungan Time Cycle Dump Truck
Kapasitas Excavator
= 12,30 m3
Kapasitas dump truck
= 14,80 m3
Kecepatan bermuatan (VF)
= 10 km/jam
Kecepatan kosong (VR)
= 13 km/jam
Circle Time excavator
= 0,333 menit
T1 (Waktu pengambilan posisi dimuati)
T1 = 2 menit (Asumsi)
T2 (Waktu pengisian oleh Backhoe)
Jumlah Pemuatan excavator ke dump truck
=
=
= 1,20 1 kali
T2
86
T3 (Waktu tempuh bermuatan)
Vmuat = 40 km/jam
3 km (ke tempat Pengurugan)
T3
=
=
= 4,5 menit
T4 (Waktu Penumpahan)
T4
= 3 Menit (Asumsi)
T5 (Waktu Kosong)
T5
=
=
= 3,6 menit
Vkosong = 50 km/jam
87
+1
= 22,02 40 buah
Poduksi Dump Truck
=nxqx
xE
= 40 x 0,96m3 x
x 0,75
= 128,638 m3/jam
Perhitungan Koefisien Dump Truck
Koefisien Alat = 1 : Q DumpTruck
= 1 : 128,638
= 0,0077
88
C. Perhitungan Vibro Roller
Lebar Pemadat (L)
Tebal lapisan pemadatan (t)
Kecepatan rata rata (S)
Jumlah lintasan
= 1,615 m
= 1 m (bertahap)
= 6 km/jam
=
( )
=
= 25 lintasan
Faktor Kerja (E)
= 0,75
Produktuvitas
=
=
= 290,7 m3/jam
a. Koefisien Alat
Koefisien Alat
= 1 : Q vibro roller
= 1 : 290,7
= 0,0034
4. Rekapitulasi Peralatan
Rekapitulasi peralatan ditentukan oleh excavator
Excavator
= 94,216 m3/jam
=
= 1 Unit
Vibro Roller = 290,7m3/jam
= 3 Unit
= 1 Unit
89
Rencana waktu penyelesaian
=
=
= 1,73 2 hari
4.9 PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
Pekerjaan struktur bawah pada proses pembangunan fly
over ini dimulai dengan pengerjaan pemancangan sampai
dengan pekerjaan pembuatan pier head. Pada bagian ini akan
dijelaskan metode pelaksanaan pekerjaan per item.
4.9.1 Pekerjaan Pemancangan
Fly over porong gempol ini mempunyai 28 segmen
yang terdiri dari 4 Abutment (2 awal dan 2 akhir) dan 20
Pilar (kanan 10 kiri 10). Dari data abutmen dan pilar tersebut
mempunyai kebutuhan tiang pancang dan kedalaman yang
berbeda beda sesuai dengan kondisi tanah. Berikut data
jumlah titik tiang pancang dan abutment yang diperlukan :
a. Abutment (A1,A2) dan (A3,A4) mempunyai kebutuhan
tiang pancang yang sama yaitu 24 buah dengan
kedalaman 22m.
b. Pilar (P1-P10) dan (P11-P20) Mempunyai kebutuhan
tiang pancang yang sama yaitu 23 buah dengan
kedalaman 22m.
90
Dalam pembangunan fly over ini akan dibantu dengan
alat berat seperti diesel hammer dan crawler crane. Pada
pengerjaan ini dipakai Tiang pancang diameter 60Cm .
Berikut adalah pelaksanaan pengerjaan tiang pancang.
Pengangkutan dan Handling Tiang Pancang :
1. Pada waktu mengangkat dan mengangkut tiang
pancang, kontraktor harus menyediakan kawat baja
(sling) dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk
mencegah pembengkokan pada tiang pancang.
2. Atur trailer pengangkut tiang pancang unutk
memasuki lokasi proyek
3. Turunkan Tiang Pancang dengan crane secara hati
hati untuk menghindari resiko kerusakan yang terjadi
apabila ada kesalahan penempatan dan penurunan.
91
3. Pasangkan tiang pancang secara tegak lurus (vertikal)
ke diesel hammer, dengan menggunakan crawler
crane.
4. Lakukan proses pemancangan secara hati hati untuk
menghindari kerusakan pada mesin Diesel hammer.
A. Perhitungan waktu pemancangan
Dalam tahap pemancangan ini akan dibahas tentang
waktu persiapan sampai dengan kalendering tiang pancang :
Tiang pancang dengan nilai data tanah sebagai berikut :
a. Nilai jumlah hambatan perekat (JHP) = 168 kg/cm
b. Nilai conus rata rata
= 40 kg/cm2
c. Berat Hammer (W)
= 5770 kg
d. Tinggi jatuh hammer (h)
= 50 cm
e. Kecepatan blow
= 42 blow/min
f. Penurunan / Pukulan (S)
= 1 menit
92
Waktu penyetelan pada topi tiang pancang
T2 = 3 menit
Waktu Pengangkatan dengan Mobile Crane
Pekerjaan Pengangkatan dengan Mobil Crane
a. Spesifikasi alat mobil crane :
Model
= ISUZU 4HKIX
Kecepatan angkat
= 74 m/min
Kecepatan penurunan
= 74 m/min
Kecepatan swing
= 3,7 rpm
Kapasitas angkat
= 42,8 Ton
b.
Keterangan:
- h = tinggi bangunan yang ditinjau
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada tabel
- Satuan hosting yaitu menit.
93
Swing
=
=
= 0,536 menit
Keterangan:
- r = sudut swing
-s d 1
a an = 360
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada tabel
- satuan swing yaitu menit.
Lowering
=
=
= 0.26menit
Keterangan:
- h = tinggi penurunan
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada table satuan lowering yaitu
menit.
Waktu bongkar
= 5 menit
Waktu kembali :
Swing
=
=
= 0,536 menit
94
Keterangan:
- r = sudut swing
-s d 1
a an = 360
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada tabel
- satuan swing yaitu menit.
Lowering
=
=
= 0.26menit
Keterangan:
- h = tinggi penurunan
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada table satuan lowering yaitu
menit.
Jadi pekerjaan pengangkatan balok parapet membutuhkan
waktu : Waktu persiapan+Waktu naik + Waktu Turun +
Waktu bongkar + Waktu muat = 11,852menit dibulatkan
12 menit per buah
CT = 12 Menit
95
Perhitungan Produksi Crane Type SCX 400
A
b Produktifitas
V x fa x CT
Q=a
Uraian
Nilai
e1 x e2 x
(60/CT)
(Ton/jam)
Kapasitas
42,8
Faktor Efisiensi
0,75
Kerja (fa)
18,65
12
93,25
Faktor Efisiensi
0,83
Cuaca (e1)
Faktor Efisiensi
0,7
Operator (e2)
Koefisien Alat :
= 1 : Produktifitas
= 1 : 93,25
= 0,010
Berat 1 Tiang pancang
= Volume Tiang Pancang x Berat Jenis Beton
= (3,14 x 30 x 30 x 2200 ) x 2400 kg/ m3
= 1,5 Ton
Total berat tiang pancang
= Berat 1 Tiang Pancang x Jumlah Titik Pancang
= 1,5 Ton x 132 Titik
= 198 ton
96
Rencana waktu penyelesaian
=
=
= 2hari
2. Waktu yang dibutuhkan untuk 1 kali pemukulan
Waktu penumbukan tiang pancang
Keliling tiang pancang = x d
= 3,14 x 60 cm
= 188,4cm
Luas (A) tp = x x
= x 3,14 x
= 2826 cm2
Daya dukung tiang pancang (R)
={Conus rata-rata x Atp }+{JHP x Keliling TP}
={40kg/cm2 x 2826 cm23+{168kg/cm x 188,4cm}
= 144691,2 kg
Kekuatan Hammer = 10% x W = 10% x 5770 kg =
577 kg
Jumlah Pukulan:
Berat Hammer x Tinggi jatuh hammer = (R x S) + Z
5770 kg x 50cm
= (144691,2 kg x S) + 577 kg
=
97
Kedalaman tiap pukulan= 1,993 cm/blow
Jumlah pukulan
=
=
= 501 blow
Jumlah pukulan
=
=
= 602 blow
Pekerjaan pengelasan
Untuk pengelasan,produktivitas tenaga kerja menurut Ir. A
Soedrajat. S(1984) ) dapat dilihat pada tabel 11-5 halaman
286, dan kemampuan minimal orang bekerja adalah satu
hari, dimana 1 hari = 8 jam kerja dan rencana pekerja 5
orang maka dapat ditentukan kebutuhan jam kerja sebagai
berikut :
98
Diketahui total volume pengelasan adalah 682 m
Mengelas:
=
= 40 hari
= 8 hari
= 1 menit
T5
4. Waktu pemancangan
Waktu pemasangan alat = 0,5 menit
Berdasarkan kondisi dilapangan, diketahui jumlah
pukulan untuk satu kali pemancangan tiang pancang
dengan kedalaman 10 m membutuhkan 10 kali pukulan,
jika kapasitas alat pancang adalah 42 pukulan / menit
maka dapat diketahui waktu pemancangan 1 tiang
pancang.
Waktu pemancangan
=
=
= 0,23 menit
99
Jadi waktu
T6
= 0,5 + 0,23 = 0,723menit
Waktu pemasangan alat = 0,5 menit
Berdasarkan kondisi dilapangan, diketahui jumlah
pukulan untuk satu kali pemancangan tiang pancang
dengan kedalaman 12 m membutuhkan 10 kali pukulan,
jika kapasitas alat pancang adalah 42 pukulan / menit
maka dapat diketahui waktu pemancangan 1 tiang
pancang.
Waktu pemancangan
=
=
= 0,28 menit
Jadi waktu
T6
= 0,5 + 0,23 + 0,28 + 0,5 = 1,5menit
Jadi waktu total siklus pemancangan :
= T1 + T2 + T3 + T4 + T5 + T6
= 1 + 3 + 26 + 1 + 3 + 1,5
=36 menit
Jadi produksi pemancangan rata rata (N) dalam satu
jam adalah:
N=
= 1,66 buah
100
Produksi per jam dari alat pancang adalah :
- Faktor cuaca
Kodisi = terang, panas, berdebu
Nilai
= 50/60 menit/jam
= 0,83
- Faktor operator dan mekanik
Kondisi = Terampil
Nilai
= 0,80
- Faktor operasi alat dan pemeliharaan mesin
Kondisi = baik
Nilai
= 0,75
maka, produksi per jam sebagai berikut :
Q = q x N x Ek
= 1 x 1,66 x (0,83 x 0,80 x 0,75)
= 0.83
Koefisien Pemancangan :
= 1 : Qdiesel hammer
=1:1
=1
Setelah diketahui nilai produksi per jam dari alat pancang
(Q), maka dengan asumsi satu hari sama dengan 8 jam kerja,
maka pemancangan tiang pancang keseluruhan dapat
diselesaikan dengan waktu sebagai berikut ini :
Q = 0,83
101
Sehingga, untuk menyelesaikan pemancangan sebanyak
652 titik di perlukan waktu sebagai berikut :
= Zona Porong-Gempol =
= 24 hari
= Zona Gempol-Porong =
= 24 hari
102
= 1 orang
= 10 buah/hari
= 10 orang
pemotongan
tiang
= 9,6 10 hari
Pier 1 sampai 20
=
= 56 56 hari
103
4.9.3 Pekerjaan Lantai kerja (lean concrete)
Disini lean concrete berfungsi sebagain alas
apabalia kita akan melakukan pekerjaan penulangan dan
pengecoran footing pilar fly over. Disini digunakan mobile
mixer untuk memasukkan cor coran ke dalam bekisting
footing. Berikut ini adalah proses pembuatan lean concrete :
a. Setelah proses pemancangan selesai, lakukan proses
penggalian untuk pondasi tiang pancang dengan
menggunakan excavator.
b. Bila sudah tergali tanah di padatkan untuk mengeluarkan
air tanah yang ada dalam galian pondasi dengan tenaga
manusia / manual
c. Lakukan pekerjaan bekisting untuk mencetak bentuk lean
concrete yang simetris.
d. Beri lapisan lean concrete dan ratakan secara manual,
dengan tebal 10 cm supaya datar untuk proses
pemasangan tulangan baja.
e. Tunggu sampai kering hingga lean concrete siap
digunakan untuk prorses pekerjaan selanjutnya. Apabilaa
kondisi cuaca buruk / hujan dapat kita tutup dengan
menggunakan terpal.
104
Tabel 4.30 Perhitungan Volume Lean Concrete
No
Uraian
Abutments
Panjang
Lebar
Tinggi
Volume
Pilar
Panjang
Lebar
Tinggi
Volume
unit
Satuan
12,7
7,5
0,1
9,525
M
M
M
M3
7,5
7,5
0,1
5,625
M
M
M
M3
Jumlah Lean
Concrete
(buah)
Volume
Total (m3)
38,1
20
112,5
235,34
m3
Waktu Siklus
Waktu pengambilan dari Batching Plan 3km (t1)
=
= 6 menit
= 9 menit
= t1 + t2 + t3
= 6menit + 9menit + 10menit
= 25 Menit
105
a.
= 1 Unit
= 0,056
106
Rencana waktu penyelesaian
=
=
= 1,67 hari dibulatkan 2 hari
4.9.4 Pekerjaan Footing Pilar
Setelah pembuatan lean concrete langkah
selanjutnya yaitu pelaksanaan pekerjaan footing.Footing ini
menggunakan baja tulangan sebagai kerangka dari pondasi,
yang kemudian akan dilakukan pengecoran. Berikut ini
adalah proses pekerjaan footing:
1. Rakitan pembesian berada di dalam galian footing.Pasang
bekisting pada seluruh permukaan footing (kecuali
permukaan atas).
2. Masukkan cor coran ke dalam bekisting footing dengan
menggunakan mobile mixer, kemudian ratakan dengan
menggunakan sesuai dengan rencana.
107
260
Luas 1,
Volume A
A
B
Luas 2,
Volume B
750
B
A
108
= 87,75 m2 x 12
=1053m2
= 93,827 m3x12
=1126 m3
109
Perhitungan Volume Bekisting
B
A
= 124,88m2 x 8
= 1000m2
=134,826m3 x 8
=1079 m3
110
Perhitungan Bengkokan besi dan kait P4,P5,P6,P7
Tipe I (16mm-22mm) = 16 x 315 x 8 = 40320 bengkokan
dan kaitan sebanyak 20160 (didapat dari jumlah
bengkokan dibagi 2)
Tipe II (32mm) = 16 x 142 x 8 = 18176 bengkokan dan
kaitan sebanyak 9088 (didapat dari jumlah bengkokan
dibagi 2)
Jumlah Tulangan Tipe I (16mm-22m) = (315 x 8) + ( 352
x 12 ) = 6744
Jumlah Tulangan Tipe II (32mm) = 142 x 8 = 1136
Total pekerjaan Footing Pilar
Jadi total volume bekisting
= 1053m2 +1000m2 = 2053m2
Jadi total volume beton
=1079 m3 + 1126 m3 = 2205m3
Total bengkokan Tipe I (16mm-22mm)
= 40320 + 67584 = 126080
Total bengkokan Tipe II (32 mm)
= 18176
Total kaitan Tipe I (16mm-22mm)
=20160 + 33792 = 63040
Total kaitan Tipe II (32mm)
= 9088
Pasang Bekisting ( pondasi )
Untuk pemasangan bekisting menurut Ir. A Soedrajat.
S(1984) ) dapat dilihat pada tabel 5-2 halaman 86 , dan
kemampuan minimal orang bekerja adalah satu hari, dimana
1 hari = 8 jam kerja dan rencana pekerja 20 orang maka
dapat ditentukan kebutuhan jam kerja sebagai berikut :
111
Menyetel:
x 2053 m2
= 1027 jam
=128hari
= 6 hari
Memasang:
x 2053 m2
=821 jam
=103 hari
= 5 hari
x 2053 m2
=821 jam
=
=103 hari
= 5 hari
112
Membengkokan:
Tipe 1 (diameter 16 22mm) =
x 126080
x 18176
= 273jam
Untuk 1 orang pekerja =
Maka, untuk 20 orang pekerja =
=192hari
= 10 hari
Pasang Kait :
Tipe 1 (diameter 16 22mm) =
x 63040 =
1009 jam
Tipe 2 (diameter 31,75-38,1mm)=
x 9088 =
227 jam
Untuk 1 orang pekerja =
=155 hari
= 8 hari
Memasang Tulangan
Tipe 1 (diameter 16 22mm) =
x 6744 buah =
472 jam
Tipe 2 (diameter 31,75 38,1mm) =
buah = 284 jam
Untuk 1 orang pekerja =
Maka, untuk 20 orang pekerja =
= 95 hari
= 5 hari
x 1136
113
Jadi total waktu untuk perakitan besi satu footing dengan
mesin adalah (10+8+5) = 23 hari.
Pekerjaan cor dengan truk mixer.
Waktu Siklus
Perhitungan t1 dan t2 :
Waktu pengambilan dari Batching Plan 3km (t1):
menit
Waktu kembali dengan keadaan isi (t2) :
Kedalaman pengecoran 0,1m (t3): 10 menit
Waktu Siklus Total
= t1 + t2 + t3
= 6menit + 9menit 10menit
= 25 Menit
= 9 menit
=6
114
b. Perhitungan Kapasitas Produksi Truck Mixer
Tabel 4.25 Perhitungan Produksi Mobile Mixer
Type SY306C-6R
Uraian
Kapasitas Bucket
(V)
Faktor Efisiensi
Kerja (fa)
Faktor Efisiensi
Cuaca (e1)
Faktor Efisiensi
Operator (e2)
Berat Jenis Beton
(D)
3.
Nilai
A
V x fa x
e1 x e2 x
D
b Produktifitas
CT
Q=a
(60/CT)
(m3/jam)
7
0,75
0,83
7,320
25
17,569
0,7
2,4
Rekapitulasi Peralatan
Rekapitulasi peralatan ditentukan oleh Truck Mixer
Truck Mixer = 17,569m3/jam =
= 1 Unit
115
Rencana waktu penyelesaian
=
=
= 16 hari
Jadi total waktu yang diperlukan untuk pekerjaan footing
pilar (Bekisting + Penulangan + Cor) Footing Pilar 55 hari.
4.9.5
Pekerjaan Abutments
Setelah selesai dengan pekerjaan footing pilar,
selanjutnya adalah pekerjaan abutment. Pada pekerjaan ini
dilakukan proses pembesian, bekisting, dan pengecoran.
Berikut ini adalah metode pengerjaan footing abutments :
1. Setelah lean concrete siap digunakan lakukan pekerjaan
pembesian pada abutments.
2. Pasang beksiting di setiap permukaan dari abutments
kecuali permukaan atas karena untuk pemasukan cor
coran.
3. Masukkan cor coran ke dalam bekisting abutment, dan
tunggu kering dan dirawat dengan curing.
116
F
E
D
A
600
Gambar 4.30 Gambar Bagian Abutments
Perhitungan Bekisting A1,A2 Porong dan A1,A2
Gempol
A. 6m x 12,7m
= 76,20m2
B. 0,5 x{(6x12,7)+(1,5x12,7)}
= 47,62m2
C. 2x{(1,5 x 4,67)+(12,7 x 4,67)}
= 132,62m2
D. 2x{0,5(0,4 + 1) x 0,8+(12,7 x 1)}
= 26,52m2
E. 2x{(0,6 x 0,4)+(12,7 x 0,6)}
= 15,72m2 +
Total
= 298,68m2
117
Jadi untuk 4 titik adalah = 298,68 m2 x 4
=1194,72 m2
Perhitungan Volume Beton A1,A2 Porong dan A1,A2
Gempol
A. 6m x 12,7m x 1,2
= 91,44m3
B. 0.5x{(6x12,7)+(1,5x12,7)}x 0,30
= 14,28m3
C.1,5 x 4,67 x 12,7
= 88,963m3
D.0,5(0,4 + 1) x 0,8) x 12,7
= 2,54m3
E. 0,6 x 0,4 x 12,7
= 3,048m3 +
Total
= 200,271m3
Jadi untuk 4 titik adalah
= 200,271m3 x 4
= 801,084m3
118
Total pekerjaan Abutment
Jadi total volume bekisting
Jadi total volume beton
Total bengkokan Tipe I (16mm-22mm)
Total bengkokan Tipe II(13 mm)
Total kaitan Tipe I (16mm-22mm)
Total kaitan Tipe II(13mm)
= 1194,72m2
= 801,084m3
= 14724
= 14080
= 7362
= 7040
x 1194,72 m2
= 597 jam
=
= 75 hari
= 15 hari
Memasang:
x 1194,72 m2
= 478 jam
=
=60hari
= 12 hari
119
Membuka dan membersihkan:
x 1194,72 m2
= 478 jam
=60hari
= 12 hari
x 14724
x 14080 = 140
jam
Untuk 1 orang pekerja =
Maka, untuk 5 orang pekerja =
=36 hari
= 7 hari
120
Pasang Kait :
Tipe 1 (diameter 16 22mm) =
x 7362 = 118
jam
Tipe 2 (diameter 13mm)=
=37 hari
= 7 hari
Memasang Tulangan
Tipe 1 (diameter 16 22mm) =
x 1636 buah =
115 jam
Tipe 2 (diameter 13 mm) =
jam
Untuk 1 orang pekerja =
Maka, untuk 5 orang pekerja =
= 36 hari
= 7 hari
= 6 menit
= 9 menit
121
Kedalaman pengecoran 0,1m (t3) = 10 menit
Waktu Siklus Total
= t1 + t2 + t3
= 6menit + 9menit + 10menit
= 25 Menit
Pekerjaan Cor
Perhitungan kebutuhan pipa pengecoran
Perhitungan kebutuhan pipa pengecoran yaitu jarak terjauh
dari pekerjaan pengecoran dibagi panjang pipa yang
tersedia ( 125 A Transport pipe @ 1 = 2,8 m dan 125 A
Delivery / Flexible Hose @ 1 = 5 m ).
Perhitungan Delivery Capacity
Perhitungan Horisontal Equivalent Length:
- Boom Pipe
= 17,55 m
- Horizontal Pipe
2,8 x 7
= 19,6 m
- Flexible Hose 5x1
=5
m+
= 42,15 m
122
123
kemampuan produksi
= efisiensi kerja x Delivery Capacity
= 0,75 x 90 m3/jam
= 67,5 m3/jam
Koefisien Alat Berat
= 1 / Kemampuan Produksi
= 1 / 67,5 = 0,014
Rekapitulasi Peralatan
Rekapitulasi peralatan ditentukan oleh Truck Mixer
Truck Mixer = 67,5 m3/jam
Koefisien Alat berat 1/ 67,5 = 0,014
Rencana produksi per hari :
= Produksi alat yang menentukan x Jam kerja x Jumlah alat
= 67,5 m3/jam x 8 Jam x 1
= 540 m3/hari
Rencana waktu penyelesaian
=
=
= 1 hari
Jadi pekerjaan abutment (Bekisting + Pembesian + Cor )
akan selesai dalam 66 hari.
124
4.9.6
125
B
4,816
4,605
5.100
A
3,600
0,26
2,84
1,5
126
Perhitungan Bekisting Wingwall A1,A2 Porong dan
A1,A2 Gempol
A=
B=
C=
D=
{0,5x(3,6+5.1)x1,5+(0,4x5,1)}x2
{0,5x(5.1+4,816)x2,84+(0,4x4,81)}x2
{0,5x(4,816+4,605)x0,26+(0,4x4,60)}x2
0,5x0,49x0,40x2
=
=
=
=
17,08
32,008
6,12
0,196
m2
m2
m2
m2
55,404 m2
Jadi untuk 4 titik adalah
= 55,404 m2 x 4
=221,616 m2
0,5x(3,6+5.1)x1,5x0,4x2
0,5x(5.1+4,816)x2,84x0,4x2
0,5x(4,816+4,605)x0,26x0,4x2
0.5x0.49x0.40x3x2
=
=
=
=
5.220
11.265
0.980
0.588
18.052
m3
m3
m3
m3
m3
= 18,052 m3 x 4
= 72,208 m3
127
x 221,616 m2
= 110 jam
=
= 14 hari
= 3 hari
128
Memasang:
x 221,616 m2
= 89 jam
=11hari
= 3 hari
x 221,616 m2
= 89 jam
=11hari
= 3 hari
x 29744
x 1296 = 13 jam
=39 hari
= 8 hari
129
Pasang Kait :
Tipe 1 (diameter 16 22mm) =
x 14872
238 jam
Tipe 2 (diameter 13mm)=
x 648 = 16 jam
=32 hari
= 6 hari
Memasang Tulangan
Tipe 1 (diameter 16 22mm) =
x 2288 buah =
160 jam
Tipe 2 (diameter 13 mm) =
x 648 buah = 65
jam
Untuk 1 orang pekerja =
Maka, untuk 5 orang pekerja =
= 28 hari
= 6 hari
130
Boom Pipe
Horizontal Pipe
Flexible Hose
2,8 x 7
5x1
= 17,55 m
= 19,6 m
=5
m+
= 42,15 m
131
diameter pipa 125 A. dari grafik didapatkan delivery
capacity sebesar 90 m3/jam.
Diasumsikan kondisi operasi peralatan dan pemeliharaan
mesin baik, sehingga efisiensi kerja ialah 0,75
kemampuan produksi
= efisiensi kerja x Delivery Capacity
= 0,75 x 90 m3/jam
= 67,5 m3/jam
Koefisien Alat Berat = 1 / Kemampuan Produksi
= 1 / 67,5 = 0,014
Rekapitulasi Peralatan
Rekapitulasi peralatan ditentukan oleh Concrete Pump
Concrete Pump = 67,5 m3/jam
Koefisien Alat berat 1/ 67,5 = 0,014
Rencana produksi per hari :
= Produksi alat penentu x Jam kerja x Jumlah alat
= 67,5 m3/jam x 8 Jam x 1
= 540 m3/hari
Rencana waktu penyelesaian
=
=
= 1 hari
132
Jadi total waktu yang diperlukan untuk pekerjaan pembuatan
wing wall adalah : Bekisting + Pembesian + Cor = 30 hari
4.9.7 Pekerjaan Kolom
Pada pekerjaan kolom fly over porong gempol ini
terdapat 26 kolom dengan ketinggian yang berbeda beda.
Sesuai dengan gambar perencanaan. Berikut ini adalah
proses pekerjaan kolom :
1. Apabila pekerjaan wing wall sudah selesai,langkah
selanjutnya adalah melakukan lakukan pekerjaan
pembuatan kolom
2. .
3. Pasang scafolding & bekisting pada kolom dengan
crawler crane.
4. masukkan cor-cor an beton ke dalam bekisting yang
sudah dilakukan dilengkapi dengan pembesian tulangan
kolom dengan menggunakan pump concrete.
5. Setelah pengecoran kolom sudah kering, maka dilakukan
perawatan kolom dengan curing (pemberian air
secukupnya) sampai bekisting siap untuk dilepas.
133
2,4 m
Luas 2
0,7 m
1m
Luas 1
1m
134
Luas 1
2,6 m
Luas 2
0,76
m
1,07 m
Luas 1
1,07 m
135
136
137
10
m2
m2
m
m3
m2
m2
m
m3
m2
m2
m
m3
m2
m2
m
m3
m2
m2
m
m3
261,466 m3
261,466 m3
522,932 m3
Pembesian
Bengkokan besi didapat dari jenis bengkokan dikalikan
dengan jumlah unit besi yang diperlukan kemudian
138
dikalikan dengan jumlah kolom yang akan dipasang
dengan besi tersebut.
139
D. Tipe I D (40m + 40m)
- Tipe I(16mm-19mm) = 266 x 18(jumlah bengkokan)x4
= 19152 (9576 kaitan)
- Tipe II (29mm-32mm) = 200 x 10(jumlah bengkokan)x4
= 8000 (4000kaitan)
- Tipe III(13mm)
= 16 x 8 (jumlah bengkokan)x4
= 512 (256kaitan)
Total Pembesian (bengkokan dan kaitan)
- Tipe I(16mm-19mm) = 19152+20880+19440+36000
= 95472 bengkokan
= 9576 +10440+9720+18000
= 47736 kaitan
= 250+266+290+270
= 1076
- Tipe II (29mm-32mm) = 8000+8000+7040+14080
= 37120 bengkokan
= 4000+4000+3520+7040
= 18560 katian
= 200+200+176+176
= 752
- Tipe III(13mm)
= 512 + 576 +448 +768
= 2306 bengkokan
= 256+288+224+384
= 1153 kaitan
= 12+14+16+18
= 60
140
Pasang Bekisting (Jenis Tiang)
Untuk pemasangan bekisting ,produktivitas tenaga kerja
menurut Ir. A Soedrajat. S(1984) ) dapat dilihat pada tabel
5-2 halaman 86 dan kemampuan minimal orang bekerja
adalah satu hari, dimana 1 hari = 8 jam kerja dan rencana
pekerja 5 orang maka dapat ditentukan kebutuhan jam
kerja sebagai berikut :
Menyetel:
x 100,46 m2
= 50 jam
= 6 hari
= 1 hari
Memasang:
x 100,46 m2
= 40 jam
=5hari
x 100,46 m2
= 40 jam
=
=5hari
141
Perakitan Besi
Untuk perakitan besi,produktivitas tenaga kerja menurut Ir.
A Soedrajat. S(1984) ) dapat dilihat pada tabel 5-9 halaman
91, dan kemampuan minimal orang bekerja adalah satu
hari, dimana 1 hari = 8 jam kerja dan rencana pekerja 20
orang maka dapat ditentukan kebutuhan jam kerja sebagai
berikut :
Membengkokan:
Tipe 1 (diameter 16 19mm) =
95472
37120
(diameter
13
mm)=
2306bengkokan = 23 jam
Untuk 1 orang pekerja =
=192 hari
= 10 hari
Pasang Kait :
Tipe 1 (diameter 16 19mm) =
47736
18560
x 1153kaitan
142
Untuk 1 orang pekerja =
Maka, untuk 20 orang pekerja =
=144 hari
= 7 hari
Memasang Tulangan
Tipe 1 (diameter 16 22mm) =
x 1076 buah =
160 jam
Tipe 2 (diameter 29 32mm) =
x 752 buah =
75 jam
Tipe 3 (diameter 13 mm) =
x 60buah = 4 jam
= 30 hari
= 2 hari
kolom Porong
Pekerjaan Cor
Perhitungan kebutuhan pipa pengecoran
Perhitungan kebutuhan pipa pengecoran yaitu jarak terjauh
dari pekerjaan pengecoran dibagi panjang pipa yang
tersedia ( 125 A Transport pipe @ 1 = 2,8 m dan 125 A
Delivery / Flexible Hose @ 1 = 5 m ).
Perhitungan Delivery Capacity
Perhitungan Horisontal Equivalent Length:
- Boom Pipe
= 17,55 m
- Horizontal Pipe
2,8 x 7
= 19,6 m
- Flexible Hose 5x1
=5
m+
143
= 42,15 m
144
= 1 / Kemampuan Produksi
= 1 / 67,5 = 0,014
Rekapitulasi Peralatan
Rekapitulasi peralatan ditentukan oleh Concrete Pump
Concrete Pump = 67,5 m3/jam
Koefisien Alat berat 1/ 67,5 = 0,014
Rencana produksi per hari :
= Produksi alat yang menentukan x Jam kerja x Jumlah alat
= 67,5 m3/jam x 8 Jam x 1
= 540 m3/hari
Rencana waktu penyelesaian
=
=
= 1 hari
Jadi total waktu yang diperlukan untuk pekerjaan pembuatan
kolom adalah : Bekisting + Pembesian + Cor = 23 hari
4.9.8 Pekerjaan Pier Head
Pier head adalah bagian kepala dari sebuha jembatan
atau fly over. Pier head ini berfungsi sebagai tumpuan balok
girder dari ujung satu ke ujung yang lainnya. Berikut ini
adalah metode pekerjaan pembuatan pier head :
145
1. Scafolding telah terpasang, lalu Lakukan perakitan
tulangan di atas kolom untuk membuat pier head.
2. Kemudian lakukan Proses pemasangan bekisting, lalu
masukkan cor2an ke dalamnya.
3. Bila sudah dilakukan pengecoran tunggu hingga kering.
146
Perhitungan Volume Beton P1,P2,P3,P8,P9,P10
Bidang A
Penampang 1=(0.994x2.4)+(2x0.703x(2.4+0.994)x0.5) =
Penampang 2 =(1.15x3.4)+(2x0.1.15x(3.4+1.15)x0.5) =
Tebal =
0.5
Volume= 0.5x(4.772+9.143)x0.5
=
Bidang B
Penampang 1
=
Penampang 2 =
4.85x10.9
=
Tebal = 0.5x(0.61+0.39)
=
Volume= 0.5x(9.143+52.865)x0.5
=
Bidang C
Penampang 1 =11.3x4.85
=
Penampang 2
52.865 m2
Volume= 0.5x(54.805+52.865)x0.2
=
Bidang D
Volume= (0.656x11.3x4.85)+(0.04x0.9x11.3)
=
Total
4.772 m2
9.143 m2
3.479
m3
9.143
52.865
0.500
15.502
m2
m2
m
m3
54.805 m2
10.767 m3
36.359 m3
= 36,359m3+10,767m3+15,502m3+3,479m3
= 66,107m3
Volume total
= 66,107m3 x 12
= 793,284m3
Volume Bekisting
= 4.772+9.143+9.143+52.865+54.805+52.865
= 183.592m2 x 12
= 2203.104 m2
147
Perhitungan Volume Beton P4,P5,P6,P7
Bidang A
Penampang 1=(1.07x2.6)+(2x0.762x(2.6+1.07)x0.5) =
Penampang 2 =(1.15x3.4)+(2x0.1.15x(3.4+1.15)x0.5) =
Tebal =
0.5
Volume= 0.5x(5.583+9.143)x0.5=
=
Bidang B
Penampang 1=
=
Penampang 2 =
4.85x10.9
=
Tebal = 0.5x(0.61+0.39)
=
Volume= 0.5x(9.143+52.865)x0.5
=
Bidang C
Penampang 1 =11.3x4.85
=
Penampang 2
=
Volume= 0.5x(54.805+52.865)x0.2
=
Bidang D
Volume= (0.656x11.3x4.85)+(0.04x0.9x11.3)
=
Total Volume
= 36,359m3+10,767m3+15,502m3+3,682m3
= 66,309m3
Volume total
= 66,309m3 x 8
= 530.472m3
Volume Bekisting
= 5.538+9.143+9.143+52.865+54.805+52.865
= 184.404m2 x 8
= 1475.232m2
5.583 m2
9.143 m2
3.682
m3
9.143
52.865
0.500
15.502
m2
m2
m
m3
54.805 m2
52.865 m2
10.767 m3
36.359 m3
148
= 1475.232 + 2203.104
= 3678.336m2
= 530,472m3+793,284m3
= 1323,75 m3
149
Pasang Bekisting (Jenis Kepala Tiang)
Untuk pemasangan bekisting ,produktivitas tenaga kerja
menurut Ir. A Soedrajat. S(1984) ) dapat dilihat pada tabel
5-2 halaman 86 dan kemampuan minimal orang bekerja
adalah satu hari, dimana 1 hari = 8 jam kerja dan rencana
pekerja 20 orang maka dapat ditentukan kebutuhan jam
kerja sebagai berikut :
Menyetel:
=276 hari
= 13 hari
Memasang:
=92 hari
= 5 hari
=92 hari
= 5 hari
150
Perakitan Besi
Untuk perakitan besi,produktivitas tenaga kerja menurut Ir.
A Soedrajat. S(1984) ) dapat dilihat pada tabel 5-9 halaman
91, dan kemampuan minimal orang bekerja adalah satu
hari, dimana 1 hari = 8 jam kerja dan rencana pekerja 20
orang maka dapat ditentukan kebutuhan jam kerja sebagai
berikut :
Membengkokan:
Tipe 1 (diameter 16 22mm) =
x 1253000
x 113280
(diameter
13
mm)=
640
bengkokan = 7 jam
Untuk 1 orang pekerja =
=1780 hari
= 89 hari
Pasang Kait :
Tipe 1 (diameter 16 19mm) =
n x 626500
56640
x 320kaitan
151
Untuk 1 orang pekerja =
Maka, untuk 20 orang pekerja =
=1395 hari
= 70 hari
Memasang Tulangan
Tipe 1 (diameter 16 22mm) =
x 1790buah =
125 jam
Tipe 2 (diameter 29 32mm) =
x 708 buah =
71 jam
Tipe 3 (diameter 13 mm) =
Untuk 1 orang pekerja =
Maka, untuk 20 orang pekerja =
x 32buah = 2 jam
= 25 hari
= 1 hari
152
Perhitungan Delivery Capacity
Perhitungan Horisontal Equivalent Length:
- Boom Pipe
= 17,55 m
- Horizontal Pipe 2,8 x 7
= 19,6 m
- Flexible Hose 5x1
=5
m+
= 42,15 m
153
kemampuan produksi
= efisiensi kerja x Delivery Capacity
= 0,75 x 90 m3/jam
= 67,5 m3/jam
Rekapitulasi Peralatan
Rekapitulasi peralatan ditentukan oleh Concrete Pump
Concrete Pump = 67,5 m3/jam
Koefisien Alat berat 1/ 67,5 = 0,014
Rencana produksi per hari :
= Produksi alat yang menentukan x Jam kerja x Jumlah alat
= 67,5 m3/jam x 8 Jam x 1
= 540 m3/hari
Rencana waktu penyelesaian
=
=
= 2,44 hari dibulatkan 3 hari
Jadi total waktu yang diperlukan untuk pekerjaan pembuatan
pier head dengan metode 1 arah adalah 164 hari karena
kondisi lapangan memungkinkan untuk diadakannya metode
pengerjaan 2 arah maka pekerjaan tersebut dapat
dipersingkat menjadi 82 hari.
154
4.9.9 Pekerjaan Pemasangan Balok Girder
Pada pekerjaan pemasangan balok girder ini dilakukan
secara manual untuk keperluan efisiensi dana. Pada proyek
pembangunan fly over porong - gempol ini, pengangkatan
balok girder dengan menggunakan crawler crane. Berikut ini
adalah metode pelaksanaan pemasangan balok girder :
1. Balok girder kemudian di angkat dengan menggunakan
mobile crane pada ujung kanan dan kirinya.
2. Letakkan balok girder di atas mortar bearing pad pada
pier head secara simetri, saat pengangkatan balok girder
jangan sampai goyang agar balok girder tidak mengalami
benturan.
3. Lakukan pemasangan balok girder sampai selesai dari
ujung abuments sampai menuju ke akhir abutments.
Diketahui : Rata-rata berat 1 PCI Girder = 28,377 ton.
A. Pekerjaan Pengangkatan dengan Mobil Crane
a. pesifikasi alat mobil crane :
Model
= ISUZU 4HKIX
Kecepatan angkat
= 74 m/min
Kecepatan penurunan
= 74 m/min
Kecepatan swing
= 3,7 rpm
Kapasitas angkat
= 42,8 Ton
155
b. Frekuensi angkat :
Frekuensi angkat
=
= 0,663
= 0.1474menit
Keterangan:
- h = tinggi bangunan yang ditinjau
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada tabel
- Satuan hosting yaitu menit.
Swing
=
=
= 0,536 menit
156
Keterangan:
- r = sudut swing
-s d 1
a an = 360
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada tabel
- satuan swing yaitu menit.
Lowering
=
=
= 0.1474menit
Keterangan:
- h = tinggi penurunan
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada table satuan lowering yaitu menit.
Waktu bongkar = 10 menit
Waktu kembali :
Swing
=
=
= 0,536 menit
Keterangan:
- r = sudut swing
-s d 1
a an = 360
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada tabel
- satuan swing yaitu menit.
157
Lowering
=
=
= 0.1474menit
Keterangan:
- h = tinggi penurunan
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada table satuan lowering yaitu
menit.
Type
Kerja efektif
(menit)
F. K
Track
50/hr
0,83
Whell
45/hr
0,75
Track
50/hr
0,75
Whell
45/hr
0,67
Siang hari
Malam Hari
158
Kondisi
Operasi
Alat
Fair
Excellent
0,83
0,81
0,76 0,70
0,63
Good
0,78
0,75
0,71 0,65
0,60
Fair
0,72
0,69
0,65 0,60
0,54
Unfavorable 0,63
0,50
0,47 0,42
0,32
Poor
0,50
0,47 0,42
0,32
0,52
Unfavorable Poor
Sumber : Rochmanhadi(1992)
Tabel 2.19 Faktor ketrampilan operator dan crew
Ketrampilan Operator & Crew
F.K
Sempurna
0,95
Rata-rata baik
0,75
Kurang
0,60
159
Jadi pekerjaan pengangkatan balok girder membutuhkan
waktu : Waktu naik + Waktu Turun + Waktu bongkar +
Waktu muat = 21,366 = 30 menit / girder ,
jika total girder = 132 buah maka pekerjaan pengangkatan
girder dengan alat berat adalah
9 hari
160
11,579
m3
161
a. Pasang Bekisting (Balok-Balok)
Untuk pemasangan bekisting Produktivitas tenaga kerja
menurut Ir. A Soedrajat. S(1984) dapat dilihat pada tabel 5-2
halaman 86 ,jika 1 hari = 8 jam kerja dan rencana pekerja 20
orang pekerja,maka dapat ditentukan kebutuhan jam kerja
sebagai berikut :
Volume Bekisting/buah = 2P+2Lx 4 sisi
= (2x 0,55m )+(2x 0,55m) x 4
= 8m2
Volume Total
Menyetel:
x 2112 m2
= 1267,2 jam
x 2112 m2
= 633,6 jam
= 80 hari
= 4 hari
x 2112 m2
= 633,6 jam
= 80 hari
162
Maka, untuk 20 orang pekerja =
= 4 hari
= 11,5797 m3
= 6,947 jam
x 11,5797m3
= = 0,5 1 ha i
= 1 hari
163
4.10.2 Pekerjaan Diafragma
Dalam pengerjaan diafragma ini menggunakan metode
yang sama yaitu melalui proses penulangan, pemasangan
bekisting, dan pengecoran. Adapun metode pelaksanaan
pekerjaan diafragma adalah sebagai berikut :
1. Rangkai tulangan baja pada titik diafragma sambungan
girder untuk membentuk diafragma.
2. Pasang bekisting pada tulangan baja diafragma, lalu
masukkann cor coran ke dalam bekisting dengan
menggunakan pump concrete.
164
Volume Diafragma dalam
=pxlxt
= 1,3m x 0,20m x 1,45m
= 0,377 m3 / buah
=pxlxt
= 30 m x 0,50m x 0,85m
= 12,75 m3/buah
165
Diafragma Tepi
= {(2 x Panjang) +( 2 x Lebar ) x Tinggi}
= {(2 x 0,5m) + (2 x 30m) x 0,85m}
= 51,85 m2 /buah
Jadi total volume bekisting diagfragma tepi bila jumlah
girder bentang 30m adalah 24 buah adalah
= 51,85 m2 x 24
= 1244,4m2
Volume Pembesian
Diafragma dalam
a. Tipe 1 (25 mm) :
Jumlah Bengkokan
Jumlah Tulangan
Banyak diafragma
Total Pembengkokan
Total kaitan
= 4 buah
= 20
= 180 buah
= 4 x 20 x 180 = 14.400
=
=
= 7.200
= 4 buah
= 40 + 30 = 70
= 180 buah
= 4 x 70 x 180 = 44.800
=
=
= 22.400
166
Diafragma Tepi
c. Tipe 1 (25 mm) :
Jumlah Bengkokan
Jumlah Tulangan
Banyak diafragma
Total Pembengkokan
Total kaitan
= 4 buah
= 20
= 24 buah
= 4 x 20 x 24 = 1920
=
=
= 960
= 4 buah
= 20 + 30 = 50
= 24 buah
= 4 x 50 x 24 = 4800
=
=
= 2400
167
Total Pembesian bentang 30m
Bengkokan
Tipe I (25mm) = 14.400+1920 = 16320
Tipe II (13mm)= 42.000+2400= 44400
Kaitan
Tipe I (25mm) = 12.960 /2 = 6480
Tipe II (13mm) = 44.400 /2 = 22200
B. Diafragma bentang 35 meter (Tepi dan Dalam) :
Volume Beton diafragma :
Jumlah Diagfragma 1 bentang = 25 buah
Jika fly over memiliki total 4 bentang yang berukuran
35m
Jadi total jumlah diagfragma 1 tipikal bentang adalah :
25 buah x 4 = 100 buah
Volume Diafragma dalam
=pxlxt
= 1,3m x 0,20m x 1,6m
= 0,416 m3 / buah
168
Jadi total jumlah diagfragma 1 tipikal bentang adalah :
2 buah x 4 = 8 buah
Volume Diafragma Tepi
=pxlxt
= 35 m x 0,50m x 0,925m
= 16,187 m3/buah
Jika volume 1 diagfragma tepi adalah 16,187 m3 maka
total volume diagfragma tepi adalah :
= 16,187m3 x 8
= 129,5 m3
Volume bekisting
Diafragma dalam
= {(2 x Panjang) +( 2 x Lebar ) x Tinggi}
= {(2 x 1,3m) + (2 x 0,20m) x 1,60m}
= 3,24 m2 /buah
Jika jumlah diagfragma 1 tipikal bentang adalah : 100
buah
Maka total volume bekisting adalah
= 3,24 m2 x 100buah
= 324 m2
Diafragma Tepi
= {(2 x Panjang) +( 2 x Lebar ) x Tinggi}
= {(2 x 40m) + (2 x 0,50m) x 0,925m}
= 80,925 m2 /buah
169
Jika jumlah diagfragma 1 tipikal bentang adalah : 8
buah
Maka total volume bekisting adalah
= 80,925 m2 x 8 buah
= 647,4 m2
Volume Pembesian
Diafragma dalam
e. Tipe 1 (25 mm) :
Jumlah Bengkokan
Jumlah Tulangan
Banyak diafragma
Total Pembengkokan
Total kaitan
= 4 buah
= 20
= 100 buah
= 4 x 20 x 100 = 8.000
=
=
= 4.000
= 4 buah
= 50 + 30 = 80
= 100 buah
= 4 x 80 x 100 = 32.000
=
=
= 16.000
170
Diafragma Tepi
g. Tipe 1 (25 mm) :
Jumlah Bengkokan
Jumlah Tulangan
Banyak diafragma
Total Pembengkokan
Total kaitan
= 4 buah
= 20
= 8 buah
= 4 x 20 x 8 = 640
=
=
= 320
= 4 buah
= 20 + 30 = 50
= 8 buah
= 4 x 50 x 8 = 1.600
=
=
= 800
171
Bengkokan
Tipe I (25 mm)
Tipe II (13 mm)
Kaitan
Tipe I (25 mm)
Tipe II (13 mm)
=pxlxt
= 1,3m x 0,20m x 1,85m
= 0,481 m3 / buah
=pxlxt
= 40 m x 0,50m x 1,05m
= 21 m3/buah
172
Jadi total volume diagfragma tepi jika jumlah girder
bentang 40m adalah 12buah adalah
= 21 m3 x 12
= 252m3
Volume bekisting
Diafragma dalam
= {(2 x Panjang) +( 2 x Lebar ) x Tinggi}
= {(2 x 1,3m) + (2 x 0,20m) x 1,85m}
= 5,55m2 /buah
Jika jumlah diagfragma dalam 1 tipikal bentang adalah :
150 buah
Maka total volume bekisting adalah
= 5,55m2 x 150buah
= 832,5m2
Diafragma Tepi
= {(2 x Panjang) +( 2 x Lebar ) x Tinggi}
= {(2 x 0,5m) + (2 x 40m) x 1,05m}
= 85,05 m2 /buah
Jadi total volume bekisting diagfragma tepi bila jumlah
girder bentang 40m adalah 12buah adalah
= 85,05 m2 x 12
= 1020,6m2
173
Volume Pembesian
Diafragma dalam
i. Tipe 1 (25 mm) :
Jumlah Bengkokan
Jumlah Tulangan
Banyak diafragma
= 4 buah
= 20
= 150 buah
= 6000
= 4 buah
= 40 + 30 = 70
= 150 buah
= 4 x 70 x 150 = 42.000
=
=
= 21.000
Diafragma Tepi
k. Tipe 1 (25 mm) :
Jumlah Bengkokan
Jumlah Tulangan
Banyak diafragma
Total Pembengkokan
Total kaitan
= 4 buah
= 20
= 12 buah
= 4 x 20 x 12 = 960
=
=
= 480
174
l. Tipe 2 (13 mm) :
Jumlah Bengkokan
Jumlah tulangan
Banyak Diafragma
Total Pembengkokan
Total kaitan
= 4 buah
= 20 + 30 = 50
= 12 buah
= 4 x 50 x 12 = 2400
=
=
= 1200
175
Volume total
Beton : 716,11 m3
Bekisting : 4851,9 m2
Jumlah Tulangan :
Tipe I (25mm) :120buah
Tipe II(13mm) : 370 buah
Bengkokan:
Tipe I (25mm):21763,2
TipeII (13mm): 98800
Kaitan:
Tipe I(25mm):10881,6
Tipe II(13mm):49400
a. Pasang Bekisting (Jenis dinding)
Untuk pemasangan bekisting menurut Ir. A Soedrajat.
S(1984) ) dapat dilihat pada tabel 5-2 halaman 86 , dan
kemampuan minimal orang bekerja adalah satu hari,
dimana 1 hari = 8 jam kerja dan rencana pekerja 20 orang
maka dapat ditentukan kebutuhan jam kerja sebagai
berikut :
Menyetel:
x 4851,9 m2m2
= 2426 jam
=
= 303hari
= 15 hari
176
Memasang:
x 4851,9 m2
= 1941 jam
=243hari
= 12 hari
=243hari
= 12 hari
21763
x 98800 = 988
jam
Untuk 1 orang pekerja =
=157 hari
177
Maka, untuk 20 orang pekerja =
= 8 hari
Pasang Kait :
Tipe 1 (diameter 25mm)=
x 10881 = 217
jam
Tipe 2 (diameter 13mm)=
x 49400 = 593
jam
Untuk 1 orang pekerja =
=102 hari
= 5 hari
Memasang Tulangan
Tipe 1 (diameter 25mm)
x 9480 buah =
664 jam
Tipe 2 (diameter 13 mm) =
x 20440 buah =
1227 jam
Untuk 1 orang pekerja=
Maka, untuk 20 orang pekerja =
= 236hari
= 12 hari
178
yang tersedia ( 125 A Transport pipe @ 1 = 2,8 m dan
125 A Delivery / Flexible Hose @ 1 = 5 m ).
Perhitungan Delivery Capacity
Perhitungan Horisontal Equivalent Length:
- Boom Pipe
= 17,55 m
- Horizontal Pipe
2,8 x 7
= 19,6 m
- Flexible Hose
5x1
=5
m+
= 42,15 m
179
Rekapitulasi Peralatan
Rekapitulasi peralatan ditentukan oleh Concrete Pump
Concrete Pump = 67,5 m3/jam
Koefisien Alat berat 1/ 67,5 = 0,014
Rencana waktu penyelesaian
=
=
= 11 hari
Jadi total waktu penyelesaian pekerjaan diafragma dengan
metode 1 arah adalah 76 hari,
karena kondisi dilapangan memungkinkan untuk
dilakukannya pengerjaan 2 arah maka waktu pengerjaan
dapat dipersingkat menjadi 38 hari
4.10.3 Pekerjaan Deck Slab
Pekerjaan deck slab ini dilakukan di bawah kostruksi
jembatan, yaitu dimulai dengan pembesian, bekisting,
kemudian
pengecoran,dan
kemudian
dilakukan
pengangkatan deckslab dengan menggunakan crane berikut
ini adalah metode pemasangan deck slab :
1. Bekisting dirangkai sesuai ukuran.
2. Letak kan bekisting dimasing-masing bentang yang
memiliki luasan yang berbeda.
3. Lakukan perakitan pembesian sesuai dengan gambar
180
4. Letak kan pembesian didalam bekisting yang telah
disiapkan.
5. Kemudian lakukan pengecoran dengan truck mixer.
6. Setelah beton kering lakukan pelepasan bekisting
7. Setelah bekisting dilepas letak kan deck slab yang telah
siap dengan menggunakan crane sesuai pada bentangnya.
8. Lakukan perawatan berkala pada beton tersebut.
Tabel 37 Perhitungan Volume Deck slab
Jumlah
Volume
No
Uraian
Unit Satuan
Deck slab
Total
(Buah)
(m3)
Deck Slab (bentang 30 m)
Panjang
30
m
1 Lebar
12,7
m
12
3200,4
Tinggi
0,7
m
Volume
266,7
m3
Deck Slab (bentang 35 m)
Panjang
35
m
2 Lebar
12,7
m
4
1244,6
Tinggi
0,7
m
Volume
311,1
m3
Deck Slab (bentang 40 m)
Panjang
40
m
3 Lebar
12,7
m
6
2133,6
Tinggi
0,7
m
Volume
355,6
m3
Volume Total Deck Slab Bentang (30m, 35m, 40m)
6578,6
m3
181
A. Perhitungan volume bekisting
Bentang (30m)
Volume = {(2 x Panjang) +( 2 x Lebar ) x Tinggi}
= {(2 x 30m) + (2 x 12,7m) x 0,7m}
= 59,78m2
Total Volume = Volume x jumlah deck slab
= 59,78m2 x 12
= 717,36 m2
Bentang (35m)
Volume = {(2 x Panjang) +( 2 x Lebar ) x Tinggi}
= {(2 x 35m) + (2 x 12,7m) x 0,7m}
= 66,78m2
Total Volume = Volume x jumlah deck slab
= 66,78m2 x 4
= 267,12 m2
Bentang (40m)
Volume = {(2 x Panjang) +( 2 x Lebar ) x Tinggi}
= {(2 x 40m) + (2 x 12,7m) x 0,7m}
= 73,78m2
Total Volume = Volume x jumlah deck slab
= 73,78m2 x 4
= 295,12 m2
182
Total volume bekisting pekerjaan deck slab adalah:
1279,6m2
Pembesian
Bentang (30m)
Bengkokan
= (Jumlah tulangan x Jumlah bengkokan)
Tipe I (16mm) = 412buah x 4 bengkokan
= 1648 bengkokan
Total
= Jumlah bengkokan x jumlah deckslab
= 1648 x 12
= 19776 bengkokan
Kaitan Tipe I = (Bengkokan : 2)
= 1648 : 2
= 824 kaitan
Total kait
= Total bengkokan : 2
= 19776 bengkokan : 2
= 9888 kaitan
Tipe II (13mm) = 1848buah x 9 bengkokan
= 16632 bengkokan
Total
= Jumlah bengkokan x jumlah deckslab
= 16632 x 12
= 199584 bengkokan
Kaitan Tipe II = (Bengkokan : 2)
= 16632 : 2
= 8316 kaitan
Total kait
= Total bengkokan : 2
= 199584 bengkokan : 2
= 99792 kaitan
183
Bentang (35m)
Bengkokan
= (Jumlah tulangan x Jumlah bengkokan)
Tipe I (16mm) = 480buah x 4 bengkokan
= 1920 bengkokan
Total
= Jumlah bengkokan x jumlah deckslab
= 1920 x 4
= 7680 bengkokan
Kaitan Tipe I = (Bengkokan : 2)
= 1920 : 2
= 960 kaitan
Total kait
= Total bengkokan : 2
= 7680 bengkokan : 2
= 3840 kaitan
Tipe II (13mm) = 1572buah x 8 bengkokan
= 12576 bengkokan
Total
= Jumlah bengkokan x jumlah deckslab
= 12576 x 4
= 50304 bengkokan
Kaitan Tipe II = (Bengkokan : 2)
= 12576 : 2
= 6288 kaitan
Total kait
= Total bengkokan : 2
= 50304 bengkokan : 2
= 25152 kaitan
184
Bentang (40m)
Bengkokan
= (Jumlah tulangan x Jumlah bengkokan)
Tipe I (16mm) = 546 buah x 4
= 2184 bengkokan
Total
= Jumlah bengkokan x jumlah deckslab
= 2184 x 4
= 8736 bengkokan
Kaitan Tipe I = (Bengkokan : 2)
= 2184 : 2
= 1092 kaitan
Total kait
= Total bengkokan : 2
= 8736 bengkokan : 2
= 4368 kaitan
Tipe II (13mm) = 2289 buah x 8 bengkokan
= 18312 bengkokan
Total
= Jumlah bengkokan x jumlah deckslab
= 18312 x 4
= 73248 bengkokan
Kaitan Tipe II = (Bengkokan : 2)
= 18312 : 2
= 9156 kaitan
Total kait
= Total bengkokan : 2
= 73248 bengkokan : 2
= 36624 kaitan
185
Total tulangan Tipe I(16mm)
x 1279,6m2
= 640 jam
=
=80 hari
= 5 hari
Memasang:
x 1279,6m2
= 384 jam
=
= 48hari
= 3hari
186
Membuka dan membersihkan:
x 1279,6m2
= 384 jam
= 48hari
= 3hari
x 36192
x 323136
=450 hari
= 22 hari
187
Pasang Kait :
Tipe 1 (diameter 16mm)
18096
x 161568 kaitan
= 1938jam
Untuk 1 orang pekerja =
=279 hari
= 14 hari
Memasang Tulangan
Tipe I (diameter 16mm)
x 5752buah =
403 jam
Tipe II (diameter13mm) =
x 37620buah = 2257
jam
Untuk 1 orang pekerja =
Maka, untuk 20 orang pekerja =
= 332 hari
= 16 hari
= 6 menit
188
Waktu kembali dengan keadaan isi (t2)
=
= 9 menit
Nilai
7
0,75
0,83
A
V x fa x
e1 x e2 x
D
b
CT
Produktifitas
Q=a
(60/CT)
(m3/jam)
7,320
25
17,569
0,7
2,4
Rekapitulasi Peralatan
Rekapitulasi peralatan ditentukan oleh Truck Mixer
Truck Mixer = 17,569m3/jam =
Koefisien Alat berat 1/ 17,569 = 0,05
= 1 Unit
189
Rencana produksi per hari :
= Produksi alat yang menentukan x Jam kerja x Jumlah alat
= 17,569 m3/jam x 8 Jam x 1
= 140,555 m3/hari
Rencana waktu penyelesaian
=
=
= 42 hari
Diketahui total berat deckslab = Total volume beton x berat
jenis beton bertulang, = 5867,4m3 x 2400kg/m3
= 14081ton
Berat 1 deck slab
= 14081 ton / 132 buah deckslab
= 106,67 ton / buah
4. Pekerjaan Pengangkatan dengan Mobil Crane
Spesifikasi alat mobil crane :
Model
= ISUZU 4HKIX
Kecepatan angkat
= 74 m/min
Kecepatan penurunan
= 74 m/min
Kecepatan swing
= 3,7 rpm
Kapasitas angkat
= 42,8 Ton
Frekuensi angkat :
Frekuensi angkat
=
= 2,50
190
Keperluan jam kerja :
Jam kerja per hari = 8 jam kerja
Waktu muat
= 10 menit
Waktu pengangkutan :
Hoisting
=
=
= 0.16menit
Keterangan:
- h = tinggi bangunan yang ditinjau
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada tabel
- Satuan hosting yaitu menit.
Swing
=
=
= 0,536 menit
Keterangan:
- r = sudut swing
-s d 1
a an = 360
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada tabel
- satuan swing yaitu menit.
Lowering
=
=
= 0.16menit
191
Keterangan:
- h = tinggi penurunan
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada table satuan lowering yaitu
menit.
Waktu bongkar
= 10 menit
Waktu kembali :
Swing
=
=
= 0,536 menit
Keterangan:
- r = sudut swing
-s d 1
a an = 360
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada tabel
- satuan swing yaitu menit.
Lowering
=
=
= 0.16menit
Keterangan:
- h = tinggi penurunan
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada table satuan lowering yaitu
menit.
192
193
Jadi total waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan deck slab
adalah (47 + 42 + 52 +11 ) = 152 hari bila dikerjakan dengan
cara 2 arah maka waktu yang didapat adalah 76 hari,maka
dipilih waktu sebesar 76 hari guna meningkatkan effisiensi.
4.11 PEKERJAAN FINISHING
4.11.1 Pekerjaan Parapet (Pagar)
Parapet berfungsi sebagai pagar pengaman supaya
kendaraan tidak keluar jalur apabila mengalami kecelakaan.
Pada pengerjaannya Parapet ini dilakukan dengan cara
mendatangkan dari precast guna mempersingkat waktu
pekerjaan. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana proses
pemasangan dan cara perhitungan Pekerjaan pembuatan
barier :
Angkat parapet yang telah dipesan dari sebuah
perusahaan beton dari tempat penumpukan ke atas fly
over dengan menggunakan crawler crane.
Susun parapet secara hati hati dengan aba aba dari
pemandu yang sudah berada di atas fly over.
Lakukan proses penyusunan secara hati hati sampai
proses pekerjaan parapet selesai.
194
1
4
3
Gambar 4.46 Detail Penampang Parapet
Dari rincian gambar diatas maka diapat :
Panjang fly over
= 415 meter
Panjang Parapet / Buah = 2 meter
Parapet kanan kiri
= (415m / 2m) x 4 sisi
= 830 buah
a. Perhitungan Luas Parapet
Luas Bidang 1 = Lebar x Tinggi
= 0,25 m x 0,85 m
= 0,2125 m2
Luas Bidang 2 = Lebar x Tinggi
= 0,30 m x 0,25 m
= 0,075 m2
Luas Bidang 3 = Lebar x Tinggi
= 0,30 m x 0,1 m
= 0,03 m2
195
Luas Bidang 4 = x Alas x Tinggi
= x 0,5 m x 0,85 m
= 0,2125 m2
Luas Bidang 5 = x Alas x Tinggi
= x 0,20 m x 0,25 m
= 0,025 m2
Luas Total
= 0,2125 m2 + 0,075 m2 + 0,03 m2
+ 0,2125 m2 + 0,025 m2
= 0,555 m2
Volume / buah = Luas Total x Panjang 1 parapet
= 0,555m2 x 2m
= 1,11m3/buah
b. Perhitungan Volume Parapet
Volume beton yang dibutuhkan
= Volume Total x jumlah parapet
= 1,11m3 x 840buah
= 932,4 m3
Berat 1 Parapet :
= volume beton x berat jenis beton bertulang
= 1,11m3 x 2400kg/m3
= 2664 kg
= 2,7ton
Total berat parapet :
=Total volume beton x berat jenis beton bertulang
= 932,4m3 x 2400kg/m3
= 2237760kg
= 2237,76 ton
196
Pehitungan pemasangan Parapet / pagar
(t1) pengangkatan parapet dari tempat penumpkan ke
tempat
pemasangan = 5 menit
(t2) pemberian spesi bawah tebal 5 cm = 3 menit
(t3) penataan = 5 menit
(t4) pemberian spesi samping 3cm = 2 menit
= 0.02menit
Keterangan:
- h = tinggi bangunan yang ditinjau
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
197
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada tabel
- Satuan hosting yaitu menit.
Swing
=
= 0,536 menit
Keterangan:
- r = sudut swing
-s d 1
a an = 360
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada tabel
- satuan swing yaitu menit.
Lowering
=
=
= 0.02menit
Keterangan:
- h = tinggi penurunan
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada table satuan lowering yaitu
menit.
198
Waktu bongkar
= 5 menit
Waktu kembali :
Swing
=
= 0,536 menit
Keterangan:
- r = sudut swing
-s d 1
a an = 360
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada tabel
- satuan swing yaitu menit.
Lowering
=
=
= 0.02menit
Keterangan:
- h = tinggi penurunan
- Faktor kondisi alat tertera pada tabel
- Faktor ketrampilan operator tertera pada tabel
- Faktor cuaca tertera pada table satuan lowering yaitu
199
Jadi siklus pengangkatan balok parapet membutuhkan waktu
: Waktu persiapan+Waktu naik + Waktu Turun + Waktu
bongkar + Waktu muat = 11,11 dibulatkan 12 menit per
buah t5 = 12 menit
Total waktu persiapan yang diperlukan
= t1 + t2 + t3 + t4 + t5
= 5 + 3 + 5 + 2 + 12
= 23 menit
Perhitungan Produksi Crane Type SCX 400
A
b Produktifitas
V x fa x CT
Q=a
Uraian
Nilai
e1 x e2 x
(60/CT)
(Ton/jam)
Kapasitas
42,8
Faktor Efisiensi
0,75
Kerja (fa)
18,65
23
48,65
Faktor Efisiensi
0,83
Cuaca (e1)
Faktor Efisiensi
0,7
Operator (e2)
Koefisien Alat
= 1 : Produktifitas
= 1 : 48,65Ton/ jam
= 0,02
200
Rencana waktu penyelesaian
=
=
= 46 jam atau 6 hari
Jadi total waktu yang diperlukan
pengangkatan parapet adalah 6 hari.
untuk
pekerjaan
201
Gempol dengan menggunakan motor grader. Metode dari
pelaksanaan pekerjaan Lapis Pondasi Bawah Agregat kelas
B adalah :
1. Hamparkan dan ratakan material agregat kelas B di
sepanjang permukaan fly pver porong gempol dengan
menggunakan motor grader
2. Lakukan proses pemadatan dengan vibro roller sesuai
dengan jumlah lintasan yang telah ditentukan.
3. Pada saat melakukan pemadatan, Semprotkan air
secukupnya untuk mempermudah proses pemadatan
tanah.
Tabel 1.1 Lapis Pondasi Bawah Kelas B
No
Uraian
Ukuran p x l x t (m)
Agregat Kelas B
Volume
(m3)
971,1
1.942,2
a. Motor grader
Panjang blade efektif (Le)
= 2,19 m
Panjang tumpang tindih (Lo) = 0,30 m
Kecepatan Alat (V)
= 6,4 km/jam
Jumlah lintasan (n)
=
=
= 12 lintasan
= 0,2 m
= 415 m
= 0,75
202
Perhitungan :
q
= L x t x (Le Lo)
= 415 m x 0,2 m x (2,19 m 0,30 m)
= 156,87 m3
CT
= 49,187 menit
Produktivitas
=
=
= 143,516 m3/jam
= 5m3
= 20 menit
= 3 kali
= 0,07m3
= 0,75
=
=
= 160,71 m3/jam
c. Vibro Roller
Lebar Pemadat (L)
Tebal lapisan (t)
Kecepatan rata rata (S)
Jumlah lintasan
= 1,615 m
= 0,2 m
= 6 km/jam
=
( )
203
=
= 15 lintasan
Faktor Kerja (E)
= 0,75
Produktuvitas
=
=
= 69,9 m3/jam
=
=
= 0,0069
=
=
= 0,0062
Vibro Roller
=
=
= 0,0143
204
= 160,71 m3/jam
=
= 0,89 1 ni
Vibro roller
= 69,6 m3/jam
=
= 2,05 2 ni
B.
205
1. Hamparkan dan ratakan material agregat kelas A di atas
permukaan agregat kelas B dengan menggunakan motor
grader
2. Lakukan proses pemadatan dengan vibro roller sesuai
dengan jumlah lintasan yang telah ditentukan.
3. Pada saat melakukan pemadatan, Semprotkan air
secukupnya untuk mempermudah proses pemadatan
tanah.
Tabel 1.1 volume pekerjaan lapis pondasi atas kelas A
Volume
No
Uraian
Ukuran p x l x t (m)
(m3)
1 Agregat Kelas A
415 x 11,7 x 0,10
485,5
volume (kanan & kiri)
971,1
a. Motor grader
Panjang blade efektif (Le)
= 2,19 m
Panjang tumpang tindih (Lo) = 0,30 m
Kecepatan Alat (V)
= 6,4 km/jam
Jumlah lintasan (n)
=
=
= 12 lintasan
= 0,1 m
= 415 m
= 0,75
Perhitungan :
q
= L x t x (Le Lo)
= 415 m x 0,1 m x (2,19 m 0,30 m)
206
= 78,435 m3
CT
Produktivitas
=
=
= 71,758 m3/jam
= 5m3
= 20 menit
= 3 kali
= 0,07m3
= 0,75
=
=
= 160,71 m3/jam
i. Vibro Roller
Lebar Pemadat (L)
Tebal lapisan (t)
Kecepatan rata rata (S)
= 1,615 m
= 0,1 m
= 6 km/jam
= 6000 m/jam
207
Jumlah lintasan
=
=
= 15 lintasan
= 0,75
=
=
= 48,45 m3/jam
=
=
= 0,0139
=
=
= 0,0062
Vibro Roller
=
=
= 0,0206
( )
208
k. Rekapitulasi Peralatan ditentukan Oleh Motor
Grader
Motor grader
= 71,758 m3/jam
=
= 1 unit
Water tank truck
= 160,71 m3/jam
=
= 0,5 1 ni
Vibro roller
= 48,45 m3/jam
=
= 1,5 2 ni
209
C. Pekerjaan Bitumen Lapis Resap Pengikat (Prime
Coat)
Pada pekerjaan ini dilakukan penyemprotan dengan
asphalt srayer. Tujuan dari penyemprotan ini sendiri adalah
untuk mengikat lapisan lapisan yang ada di atas lapis
pondasi kelas A dan kelas B. Berikut adalah metode
pelaksanaan pekerjaan prime coat :
1. Setelah proses pemadatan lapis agregat A dan B selesai,
semprotkan prime coat dengan menggunakan asphalt
sprayer.
2. Setelah prime coat sudah disemprotkan, bersihkan
permukaannya dengan menggunakan air compressor.
Tabel 1.1 volume Bitumen Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)
Volume
No
Uraian
Ukuran p x l x t (m)
(m3)
Bitumen Lapis
1
Resap Pengikat
415 x 11,7 x 0,01
48,555
(Prime Coat)
volume (kanan & kiri)
97,11
a. Asphlat sprayer
Kapasitas (C)
Waktu siklus (CT)
Faktor efisiensi (E)
Tebal Prime Coat (t)
Produktivitas
= 1000 liter
= 1,50 menit
= 0,83
= 0,01
=
=
= 5,533 m3/jam
210
b. Air compressor
Kapasitas (C)
= 400 liter
Pemakaian prime coat (P)= 0,8 liter/jam
Tebal Lapisan (t)
= 0,01
Produktivitas
=PxCxt
= 400 ltr x 0,8 ltr/jam x 0,01
= 3,2 liter/jam
c. Dump truck
Kapasitas (C)
Produktivitas
= 15 Ton
= produktivitas asphalt sprayer
= 5,533 m3/jam
=
=
= 0,180
Air compressor
=
=
= 0,3125
Dump truck
=
=
= 0,180
211
e. Rekapitulasi peralatan ditentukan oleh asphalt
sprayer
Asphalt sprayer
= 5,533 m3/jam
=
= 1 unit
Air compressor
= 3,2 m3/jam
=
= 1,73 2 ni
Dump truck
= 5,533 m3/jam
=
= 1 unit
212
D.
= 1000 liter
= 1,50 menit
= 0,83
= 0,01
=
=
= 5,533 m3/jam
213
i. Air compressor
Kapasitas (C)
= 400 liter
Pemakaian prime coat (P)= 0,8 liter/jam
Tebal Lapisan (t)
= 0,01
Produktivitas
=PxCxt
= 400 ltr x 0,8 ltr/jam x 0,01
= 3,2 liter/jam
j. Dump truck
Kapasitas (C)
Produktivitas
= 15 Ton
= produktivitas asphalt sprayer
= 5,533 m3/jam
=
=
= 0,180
Air compressor
=
=
= 0,3125
Dump truck
=
=
= 0,180
214
l. Rekapitulasi peralatan ditentukan oleh asphalt
sprayer
Asphalt sprayer
= 5,533 m3/jam
=
= 1 unit
Air compressor
= 3,2 m3/jam
=
= 1,73 2 ni
Dump truck
= 5,533 m3/jam
=
= 1 unit
215
E.
= 1,70m3
=0,90(Pemuatan Ringan)
=Cxk
= 1,70 x 0,90 = 1,53 m3
= 20 m
= 83 m/menit
= 50 m/menit
= 0,30 menit
216
Faktor Kerja (E)
= 0,75
+ FT
+
+ 0,30
= 1,582 menit
Produktivitas
=p x
xE
= 1,53 x
+ 0,75
= 43,520 m3/jam
b. Asphalt Mixing Plant
Kapasitas (C)
Faktor kembang bahan (f)
Faktor kerja (E)
Berat volume AT base ()
Produktivitas
= 80 Ton
= 1,20
= 0,75
= 2,34
=
=
= 30,77 m3/jam
c. Dump Truck
Waktu siklus (CT)
Jarak angkut (d)
Kecepatan rata rata (S)
Faktor kembang bahan (f)
Kapasitas dump truck (C)
Berat volume AT base ()
= 5 km
= 45 km/jam
= 1,2
= 15 ton
= 2,34
217
Produktivitas
xf
x 1,2
= 81,818 m3/jam
d. Asphalt Finisher
Kapasitas (C)
Faktor kerja (E)
Faktor kembang (f)
Berat jenis ()
Produktivitas
= 80 ton
= 0,75
= 1,20
= 2,34 ton/m3
=
=
= 30,769 m3/jam
e. Tandem Roller
Tebal pemadatan (W)
Tebal lapisan (t)
Lebar Fly Over (L)
Kecepatan rata rata (S)
Jumlah lintasan
= 0,80 m
= 0,05 m
= 12,7 m
= 6000 m/jam
=
=
= 15 lintasan
= 0,75
= 1,20
( )
218
Produktivitas
=
=
= 14,4 m3/jam
= 2,065 m
= 0,05 m
= 19 km/jam = 1900
=
=
= 12 lintasan
Produktivtitas
= 0,75
= 1,20
=
=
= 14,713 m3/jam
=
=
= 0,022
( )
219
AMP
=
=
= 0,032
Dump truck
=
=
= 0,002
Asphalt finisher
=
=
= 0,012
Tandem roller
=
=
= 0,069
220
AMP
= 30,770 m3/jam
=
= 1 unit
Dump truck
= 81,818 m3/jam
=
= 0,37 1 ni
Asphalt finisher
= 30,769 m3/jam
=
= 1,003 1 ni
Tandem roller
= 14,4 m3/jam
=
= 2,13 2 ni
221
j. Rencana Waktu Penyelesaian
=
=
= 1,97 2 ha i
F.
222
k. Whell loader
Kapasitas Bucket (C)
Faktor Bucket (k)
Produksi / siklus (p)
= 1,70m3
=0,90(Pemuatan Ringan)
=Cxk
= 1,70 x 0,90 = 1,53 m3
= 20 m
= 83 m/menit
= 50 m/menit
= 0,30 menit
= 0,75
=
+ FT
+
+ 0,30
= 1,582 menit
Produktivitas
=p x
= 1,53 x
xE
+ 0,75
= 43,520 m3/jam
l. Asphalt Mixing Plant
Kapasitas (C)
Faktor kembang bahan (f)
Faktor kerja (E)
Berat volume AT base ()
= 80 Ton
= 1,20
= 0,75
= 2,34
223
Produktivitas
=
=
= 30,77 m3/jam
m. Dump Truck
Waktu siklus (CT)
Jarak angkut (d)
Kecepatan rata rata (S)
Faktor kembang bahan (f)
Kapasitas dump truck (C)
Berat volume AT base ()
Produktivitas
= 5 km
= 45 km/jam
= 1,2
= 15 ton
= 2,34
=
=
xf
x 1,2
= 81,818 m3/jam
n. Asphalt Finisher
Kapasitas (C)
Faktor kerja (E)
Faktor kembang (f)
Berat jenis ()
Produktivitas
= 80 ton
= 0,75
= 1,20
= 2,34 ton/m3
=
=
= 30,769 m3/jam
224
o. Tandem Roller
Tebal pemadatan (W)
Tebal lapisan (t)
Lebar Fly Over (L)
Kecepatan rata rata (S)
Jumlah lintasan
= 0,80 m
= 0,05 m
= 12,7 m
= 6000 m/jam
=
( )
=
= 15 lintasan
Faktor kerja (E)
Faktor Kembang (f)
Produktivitas
= 0,75
= 1,20
=
=
= 14,4 m3/jam
= 2,065 m
= 0,05 m
= 19 km/jam = 1900
=
=
= 12 lintasan
( )
225
Faktor kerja (E)
Faktor kembang (f)
Produktivtitas
= 0,75
= 1,20
=
=
= 14,713 m3/jam
=
=
= 0,022
AMP
=
=
= 0,032
Dump truck
=
=
= 0,002
Asphalt finisher
=
=
= 0,012
226
Tandem roller
=
=
= 0,069
= 30,770 m3/jam
=
= 1 unit
Dump truck
= 81,818 m3/jam
=
= 0,37 1 ni
Asphalt finisher
= 30,769 m3/jam
=
= 1,003 1 ni
227
Tandem roller
= 14,4 m3/jam
=
= 2,13 2 ni
228
Metode Sendiri
1. Tentukan titik pemancangan dan
siapkan crane dan peralatan yang
digunakan
untuk
proses
pemancangan.
2.
3.
1.
4.
229
B. Pemotongan (3m) Tiang Pancang Beton Bulat
Pretensioned, Pile Test, 60cm
Metode Proyek PP
1. Setelah proses pemancangan
selesai,
lakukan
proses
penggalian untuk pondasi tiang
pancang dengan menggunakan
excavator
Metode Sendiri
1. Setelah proses pemancangan
selesai,
lakukan
proses
penggalian untuk pondasi tiang
pancang dengan menggunakan
excavator
230
C. Beton Kelas B-4-2 (footing coloum pier)
1.
2.
Metode Proyek PP
Rakitan pembesian berada di
dalam galian footing. Pasang
bekisting
pada
seluruh
permukaan footing (kecuali
permukaan atas).
Masukkan cor coran ke dalam
bekisting
footing
dengan
menggunakan mobile mixer,
kemudian
ratakan
dengan
menggunakan sesuai dengan
rencana.
Metode Sendiri
1. Lakukan
proses
perakitan
pembesian berada di dalam galian
footing dengan merakit secara
bersamaan pada ujung ujung
sisi pile cap yang dilakukan
secara bersamaan.
2. Proses pasang bekisting pada
seluruh
permukaan
footing
(kecuali permukaan atas) juga
dilakukan metode 2 arah guna
mempersingkat waktu.
3. Masukkan cor coran ke dalam
bekisting
footing
dengan
menggunakan mobile mixer,
kemudian
ratakan
dengan
menggunakan
sesuai dengan
rencana.
231
2.
Metode Proyek PP
Pasang scafolding, lalu Lakukan
perakitan tulangan di atas
kolom untuk membuat pier head
Kemudian
lakukan
Proses
pemasangan bekisting, lalu
masukkan cor2an ke dalamnya
Metode Sendiri
1. Pasang scafolding, lalu Lakukan
perakitan tulangan di atas kolom
untuk membuat pier head dengan
perakitan 2 arah
2. Kemudian
pemasangan
cara 2 arah.
lakukan
bekisting
Proses
dengan
Metode Sendiri
1. Pada titik start dan finish
pasangakan plat form kerja di
tengah tengah sambungan
girder
232
PROSES PEKERJAAN LAIN :
METODE PROYEK PP
METODE SENDIRI
Pekerjaan Deck Slab
Perakitan, Bekiting, dan Proses Perakitan, bekisting, dan proses
pengecoran dilakukan di atas fly over pengecoran deck slab dilakukan di
dengan menggunakan pump concerete. bawah
fly
over
dengan
Membutuhkan waktu sebanyak 152 menggunakan mobile mixer, yang
hari
hasilnya akan diangkat dengan
menggunakan
crawler
crane,dengan metode 2 arah waktu
yang diperlukan menjadi 76
Pekerjaan Parapet
Pembuatan Parapet / pagar pengaman Parapet yang kita gunakan untuk
dengan cara sendiri yaitu dengan pembangunan fly over ini adalah
pelaksanaan
pekerjaan
perakitan parapet pesanan dari fabrikasi.
pembesian, bekiting, dan pengecoran Yang mana tidak perlu melakukan
on site ( pengecoran ditempat ) proses
perakitan
tulangan,
membutuhkan waktu 12 hari
bekisting,
dan
cor
unutk
mempersingkat waktu. Waktu
yang diperlukan sekitar 6 hari
Pekerjaan Stressing Balok Girder
Proses
stressing
balok
girder Proses stressing balok girder
dilakukan dengan cara 1 arah yaitu dilakukan dengan cara 2 arah yaitu
mengerjakan proses penarikan kabel dengan menarik ujung satu dengan
prategang dari ujung 1 terlebih dahulu, ujung yang lainnya secara
kemudian
dilanjutkan
penarikan bersamaan dengan menggunakan
dengan ujung yang lainya dengan jacking
machine
dan
menggunakan
jacking
machine membutuhkan waktu 17hari.
membutuhkan waktu 35 hari
233
PERBANDINGAN DURASI PEKERJAAN FLY OVER
PORONG GEMPOL PAKET 3A 41+571 - 41+986,5
Durasi
Normal
(hari)
Durasi
2 Arah
(hari)
116
58
66
33
2
66
30
66
2
66
30
55
23
23
164
82
26
5
26
5
76
38
152
76
5.15
36
36
5.16
No
Mata Pembayaran
BAB I
1.1
BAB II
1.2
BAB III
3.1
BAB IV
4.1
BAB V
5.9
5.10
Umum
Mobilisasi dan Demobilisasi
Pembersihan Tempat kerja
Pembersihan Tempat kerja
Pekerjaan Tanah
Timbunan tanah wingwall
Galian Struktural
Galian pile cap + abutments
Pekerjaan Struktur beton
Pemancangan Tiang Pancang (326 titik)
Beton Bulat Pretensioned 22m, Pile Test,
60cm
Pemotongan (3m) Tiang Pancang Beton Bulat
Pretensioned, Pile Test, 60cm
Lean concrete (t=10cm)
Beton Kelas C-1-1 (Abutment)
Beton Kelas C-1-1 (wingwall)
Beton Kelas B-4-2 (footing coloum pier)
Beton Kelas B-4-2 (Reinforced Concrete
Column Pier)
Beton Kelas B-4-1 (Reinforced Concrete
Portal Pier head)
Beton Kelas B-4-1 (mortar bearing pad)
PCI-Girder, bentang 30,00 m
5.11
5.12
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.13
5.14
234
BAB V
6.1
6.2
BAB VI
Perkerasan
7.1
7.2
7.3
7.4
2
2
2
2
2
2
2
2
878
2
2
2
2
510
Keterangan :
Tabel yang diblok kuning adalah item pekerjaan yang
memungkinkan untuk dikerjakan dengan metode 2 arah
Dari perbandingan durasi tabel diatas, maka dapat kita simpulkan
bahwa :
1.
2.
235
4.12 Perhitungan Biaya Pekerjaan
4.12.1 Perkerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
a. Disini kita menentukan harga berdasarkan asumsi fly
over porong - gempol yaitu :
Rp. 360.250.000
Total pengeluaran Mobilisasi dan Demobilisasi
adalah :
= Harga Ketentuan x Volume Pekerjaan
= Rp. 360.250.000 x 1 Ls
= Rp. 360.250.000/Ls
4.12.2 Pembersihan Area Proyek
URAIAN KEGIATAN
Koef.
Pembersihan
Lapangan "Berat" dan
Perataan
Upah:
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
m3
Mandor
0,1250
O.H
85000
Jumlah
10625
10625
Sewa Peralatan
Bulldozer
Excavator
Dump Truck
0,011
0,009
0,02
jam
jam
jam
150000
170000
170000
Jumlah
Nilai HSPK
1650
1530
3400
6580
17205
236
Total pengeluaran untuk pembersihan area proyek
adalah:
= Nilai HSPK x Volume Pekerjaan
= Rp. 17.205 x 6723 m3
= Rp. 115.669.215
4.12.3 Pekerjaan Galian Tanah
URAIAN
KEGIATAN
Koef.
Penggalian Tanah
dengan Alat
Berat
Upah:
Mandor
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
m3
0,125
O.H
85000
10625
Jumlah:
10625
Sewa Peralatan:
Sewa Dump Truck
5 T (min 5 jam)
Sewa Escavator
6m3
0,02
Jam
170000
3400
0,01
Jam
170000
1530
Jumlah:
4930
Nilai HSPK :
15555
237
4.13 Pekerjaan Struktur Bawah
4.13.1 Perhitungan Pemancangan
URAIAN
KEGIATAN
Pemancangan Tiang
Pancang m1 (
200m)
Upah:
Koef.
Mandor
0,1250
Tukang Las
2,1700
HARGA
SATUAN
HARGA
O.H
85000
10625
O.H
80000
173600
Jumlah:
184225
450000
450000
Jumlah:
450000
SATUAN
m1
Bahan:
Tiang Pancang D60
cm
1,0000
Sewa Peralatan:
Sewa Crane - min. 8
jam (termasuk
mob/demob, operator,
BBM)
Sewa Hammer tiang
pancang - min. 8
jam(termasuk
mob/demob, operator,
BBM)
0,0100
Jam
170000
1700
0,2500
Jam
200000
50000
Jumlah:
51700
Nilai HSPK
:
685925
238
Total pengeluaran untuk Pemancangan Tiang Pancang
adalah :
= Nilai HSPK x Volume Pekerjaan
= Rp. 685.925 x 7172 m1
= Rp. 4.919.454.100
4.13.2 Perhitungan Pembuatan Lantai Kerja
URAIAN
KEGIATAN
Lean Concrete K 100
Koef
.
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
m3
Upah
Mandor
0,12
5
O.H
85000
10625
Jumlah:
10625
Bahan
Beton K - 100
1,00
0
m3
782935
782935
215
liter
25
5375
Jumlah:
788310
200000
10000
Jumlah:
10000
Sewa Peralatan
Truck Mixer
0,05
Jam
Nilai
HSPK
808935
239
4.13.3 Pekerjaan Abutment
URAIAN KEGIATAN
Koef.
Pekerjaan Abutment
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
m3
Upah
Mandor
0,125
O.H
85000
10625
Tukang Kayu
0,466
O.H
80000
37280
Tukang Besi
0,006
O.H
80000
480
Jumlah:
48385
Bahan:
Beton K - 325
Kawat Beton
Paku Usuk
Minyak Bekisting
m3
757977
757977
158
Kg
8645
1361587,5
Kg
15675
35268,75
0,2
m3
1966500
393300
Kg
15675
23512,5
0,4
ltr
6270
2508
Jumlah:
2574154
200000
2800
Jumlah:
2800
Sewa Peralatan
Concrete Pump
0,014
Jam
Nilai HSPK :
2625339
240
Total pengeluaran untuk pekerjaan abutment adalah
= Nilai HSPK x Volume Pekerjaan
= Rp. 2.625.339 x 801,084 m3
= Rp. 2.103.117.067
4.13.4 Pekerjaan Kolom
URAIAN
KEGIATAN
Pekerjaan Kolom
HARGA
SATUAN
HARGA
O.H
85000
10625
O.H
80000
37280
0,001
O.H
80000
Jumlah:
80
47985
m3
882935
882935
157,5
Kg
8645
1361587,5
Kg
15675
35268,75
0,2
m3
1966500
393300
2
0,4
Kg
ltr
15675
6270
Jumlah:
23512,5
2508
2699112
0,014
Jam
200000
Jumlah:
2800
2800
2749897
Koef.
SATUAN
m3
Mandor
0,125
Tukang Kayu
0,466
Tukang Besi
Upah
Bahan:
Beton K - 350
Besi Beton
(polos/ulir)
Kawat Beton
Kayu meranti
bekisting
Paku Usuk
Minyak Bekisting
Sewa Peralatan
Concrete Pump
Nilai HSPK :
241
4.14 Perhitungan Struktur Atas
4.14.1 Perhitungan Pekerjaan Pier head
URAIAN
KEGIATAN
Koef.
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
m3
Upah
Mandor
0,125
O.H
85000
10625
Tukang Kayu
0,009
O.H
80000
720
Tukang Besi
0,001
O.H
80000
80
Jumlah:
11425
Bahan:
Beton K - 350
Besi Beton (polos/ulir)
m3
882935
882935
158
Kg
8645
1361587,5
Kawat Beton
Kayu meranti
bekisting
Paku Usuk
Kg
15675
35268,75
0,2
m3
1966500
393300
Kg
15675
23512,5
Minyak Bekisting
0,4
ltr
6270
Jumlah:
2508
2699112
0,014
Jam
200000
Jumlah:
2800
2800
Sewa Peralatan
Concrete Pump
Nilai HSPK
2713337
242
Koef.
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
85000
10625
Jumlah:
10625
200000
4000
Jumlah:
4000
Buah
Upah
Mandor
Sewa Alat
Mobile Crane /
Crawler Crane
0,125
0,02
O.H
Jam
Nilai HSPK
14625
243
Koef.
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
m3
Mandor
0,125
O.H
85000
10625
Tukang Kayu
0,116
O.H
80000
9280
Tukang Besi
0,001
O.H
80000
Jumlah:
80
19985
m3
882935
882935
158
2
Kg
Kg
8645
15675
1361587,5
35268,75
0,2
m3
1966500
393300
2
0,4
Kg
ltr
15675
6270
Jumlah:
23512,5
2508
2699112
0,014
Jam
200000
Jumlah:
2800
2800
Bahan
Beton K - 350
Besi Beton (polos/ulir)
Kawat Beton
Kayu meranti
bekisting
Paku Usuk
Minyak Bekisting
Sewa Alat
Concrete Pump
Nilai HSPK
2721897
244
Koef.
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
85000
10625
Jumlah:
10625
952.988
952988
Jumlah:
952988
200000
2000
Jumlah:
2000
buah
Upah
Mandor
0,125
O.H
Bahan
Parapet precast
buah
Sewa Alat
Crawler Crane
0,01
Jam
Nilai HSPK :
965613
245
4.14.5 Perhitungan Proses Pembuatan Deck Slab
URAIAN KEGIATAN
Koef.
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
m3
0,125
0,028
0,029
O.H
O.H
O.H
85000
80000
80000
Jumlah:
10625
2240
2320
15185
Bahan
Beton K - 325
Besi Beton (polos/ulir)
Kawat Beton
Kayu meranti bekisting
Paku Usuk
Minyak Bekisting
1
158
2
0,2
2
0,4
m3
Kg
Kg
m3
Kg
ltr
757977
8645
15675
1966500
15675
6270
757977
1361587,5
35268,75
393300
23512,5
2508
Jumlah:
2574154
Sewa Alat
Mobile Crane / Crawler
Crane
0,01
Jam
200000
2000
Truck Mixer
0,05
Jam
200000
Jumlah:
10000
12000
Nilai HSPK
2601339
246
4.15 Pekerjaan Finishing
4.15.1 Agregat Lapis Pondasi Bawah (LPB) Klas B
URAIAN
KEGIATAN
Pekerjaan LPB
Kelas B
Koef.
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
85000
10625
Jumlah:
10625
m3
Upah
Mandor
0,125
O.H
Bahan
Pasir Urug
0,16
m3
120175
19228
1,04
m3
130625
135850
Jumlah:
155078
Sewa Alat
Motor Grader
0,0069
Jam
200000
1380
0,0062
Jam
200000
1240
Vibro Roller
0,0143
Jam
250000
3575
Jumlah:
6195
Nilai HSPK :
171898
247
4.15.2 Pekerjaan Lapis Pondasi Atas Kelas A
URAIAN KEGIATAN
Pekerjaan LPA Kelas
A
Koef.
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
85000
10625
Jumlah:
10625
m3
Upah
Mandor
0,125
Bahan
Pasir Urug
Batu Pecah Mesin 1/2
cm
Batu Pecah Mesin 2/3
cm
Batu Pecah Mesin 0.5/1
cm
O.H
0,1267
m3
120175
15222
0,4067
m3
271700
110491
0,48
m3
175085
84041
0,2933
m3
155705
45673
Jumlah:
255427
Sewa Alat
Motor Grader
0,013
Jam
200000
2600
0,006
Jam
200000
1200
Vibro Roller
0,02
Jam
250000
5000
Jumlah:
Nilai HSPK :
8800
274852
248
Koef.
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
m3
0,125
O.H
85000
Jumlah:
10625
10625
0,6417
0,4889
Kg
Liter
7315
8360
4694
4087
Jumlah:
8781
Sewa Alat
Asphalt Sprayer
0,18
Jam
275000
49500
Air Compressor
0,3125
Jam
180000
56250
0,18
Jam
170000
Jumlah:
30600
136350
155756
Dumptruck
Nilai HSPK
249
Koef.
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
85000
10625
Jumlah:
10625
m3
0,125
O.H
0,888
0,253
Kg
Liter
7315
8360
Jumlah:
6496
2115
8611
Asphalt Sprayer
0,18
Jam
275000
49500
Air Compressor
0,3125
Jam
180000
56250
0,18
Jam
170000
Jumlah:
30600
136350
155586
Sewa Alat
Dumptruck
Nilai HSPK
250
4.15.5 Asphalt Treated Base Course
URAIAN
KEGIATAN
ATBC
Upah
Mandor
HARGA
SATUAN
HARGA
O.H
85000
Jumlah:
10625
10625
6,6
Kg
7315
48279
1,66
Liter
8360
13878
0,9857
Ton
935043
921653
Jumlah:
983810
Koef.
SATUAN
m3
0,125
Bahan
Aspal Curah
Minyak Tanah
Produksi ATB /
ATBL / Lapis Beton
untuk LPA (Laston
Atas) Menggunakan
Alat
Sewa Alat
Wheel loader
0,022
Jam
235000
5170
Amp
0,032
Jam
275000
8800
Asphalt Finisher
0,012
Jam
280000
3360
Tandem Roller
Pneumatic Tire
Roller
0,069
Jam
200000
13800
0,067
Jam
250000
16750
Dump Truck
0,002
Jam
170000
340
Jumlah:
48220
Nilai HSPK
1042655
251
4.15.6 Asphlat Cement Wearing Course
URAIAN
KEGIATAN
Koef.
ACWC
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
m3
Upah
Mandor
Bahan
Aspal Curah
Agregat Kasar
Agregat Halus
Filler
Tack Coat (Lapis
Perekat)
0,125
O.H
85000
Jumlah:
10625
10625
57,75
0,499
3
0,254
7
21,56
Kg
7315
422441,25
m3
167200
83482,96
m3
161975
Kg
1568
41255,032
5
33806,08
Liter
12540
48279
Jumlah:
629264,32
3,85
Sewa Alat
Wheel loader
0,022
Jam
235000
5170
Amp
0,032
Jam
275000
8800
Asphalt Finisher
0,012
Jam
280000
3360
Tandem Roller
0,069
Jam
200000
13800
0,067
Jam
250000
16750
Dump Truck
0,002
Jam
170000
340
Jumlah:
Nilai HSPK
48220
688109,32
252
4.15.7 Pekerjaan Timbunan Struktural
URAIAN KEGIATAN
Koef.
SATUAN
HARGA
SATUAN
HARGA
Pengurugan tanah
dengan pemadatan
Upah:
Mandor
m3
0,1250
O.H
85000
Jumlah:
10625
10625
Bahan:
Tanah Urug
1,2000
m3
120175
Jumlah:
144210
144210
Sewa Peralatan:
Dump Truck
Vibro Roller
Excavator
0,0200
0,0034
0,0100
Jam
Jam
Jam
170000
200000
170000
Jumlah:
3400
680
1700
5780
160615
Nilai HSPK