Kecelakaan kerja
Menurut
peraturan
Menteri
Tenaga
Kerja
RI
Nomor:
1. Penyebab dasar
a. Faktor manusia atau pribadi, antara lain karena kurangnya
kemampuan fisik, mental dan psikologis, kurang atau lemahnya
pengetahuan dan keterampilan (keahlian), stress dan motivasi yang
tidak cukup atau salah.
b. Faktor kerja atau lingkungan, antara lain karena ketidakcukupan
kemampuan kepemimpinan dan atau pengawasan, rekayasa,
pembelia
atau
pengadaan
barang,
perawatan,
alat-alat,
perlengkapan, dan barang-barang atau bahan-bahan, standarstandar kerja, serta penyalahgunaan yang terjadi di lingkungan
kerja.
2. Penyebab langsung
a. Kondisi berbahaya (kondisi yang tidak standar unsafe condition),
yaitu tindakan akan menyebabkan kecelakaan misalnya peralatan
pengaman, pelindung atau rintangan yang tidak memadai atau
memenuhi syarat; bahan dan peralatan yang rusak ; terlalu sesak
atau sempit; sistem tanda peringatan yang kurang memadai;
bahaya-bahaya kebakaran dan ledakan; kerapian atau tata letak
yang buruk; lingkungan berbahaya atau beracun (gas, debu, asap,
uap, dan laiinya); bising paparan radiasi; serta ventilasi dan
penerangan yang kurang (B.Sugengg, 2003).
b. Tindakan berbahaya (tindakan yang tidak standar- unsafe act) yaitu
tingkah
laku,
tindak
tanduk
atau
perbuatan
yang
akan
menderita
cacat.
Sedapat
mungkin
perusahaan
mencoba
2.2.7 Fungsi dan tugas perawat dalam keselamatan dan kesehatan kerja
Fungsi dan tugas perawat dalam usaha keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) di industri adalah sebagai berikut (Nasrul Effendy, 1998).
Fungsi perawat
1.
2.
3.
4.
Tugas perawat
1
2
3
4
5
6
7
8
kesehatan
Ikut berperan dalam penyelenggaraan pendidikan K3 terhadap pekerja
Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja
Memberikan pendidikan kesehatan mengenai KB terhadap pekerja dan
keluarganya
9 Membatu usaha penyelidikan kesehatan pekerja
10 Mengoordinasi dan mengawasi pelaksanaan K3
SUMBER :
Efendi F & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas (Teori dan
Praktik Dalam Keperawatan). Jakarta: Salemba Medika